BAB V PENUTUP
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1. Dalam menerapkan pendekatan proses model simulasi kreatif dalam pembelajaran membaca pemahaman baiknya seorang guru terlebih dahulu menguasai pendekatan tersebut kemudian menciptakan suasana pembelajaran yang melibatkan secara langsung siswa dalam proses pembelajaran dan menyesuaikan dengan lingkungan murid.
51
2. Sebelum menerapkan pendekakatan tertentu dalam pembelajaran, sebaiknya murid diberitahukan tentang prosedur pelaksanaannya agar hasil yang ingin dicapai dari penerapan pendekatan, model atau metode tersebut dapat maksimal.
3. Dalam melaksanakan proses pembelajaran baiknya guru selalu memberikan motivasi dan penguatan agar murid terdorong untuk lebih aktif dalam merespon setiap pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Saleh. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia Yang Efektif Di Sekolah Dasar.
Jakarta : Depdiknas & Dirjen Dikti.
Aminuddin. 1995. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung ; Sinar Baru.
Aminuddin. 1998. Simulasi Kreatif. Malang : PPS IKIP Malang.
Arikunto Suharsimi, Suhardjono, Supardi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Arifin, Anwar. 2007. Profil Baru Guru & Dosen Indonesia. Jakarta : Pustaka Indonesia & Pokja Diknas DPP Partai Golkar.
Asrori, Mohammad. 2009. Penilitian Tindakan Kelas, Bandung: CV Wacana Prima. .
Brown, H. D. 2001. Teaching By Principle: An Interactive Approach to Language Pedagogy. San Fransisco: Longman.
Burns, Roe, & Ross. 1996. Teaching Reading with Children in Today’sElementary Schoois. Boston : Houghton Mifflin.
Depdikbud. 1995/1996. Petunjuk Pengajaran Membaca dan Menulis Kelas III-Kelas VI di Sekolah Dasar. Jakarta : Depdikbud.
Depdiknas. 2004. Kurikulum Berbasis Kopetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta : Depdiknas.
Faris. 1993. Language Arts. Aproces Aproach. Melbourne : Brown &
Benchmark publishing.
Gillet & Temple. 1994. understanding Reading Problem. Assessment and Intruction.
Fourth Edition. New York : Haper Collins.
Miles dan Huberman. 1992. Analisis Data Kualitaif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta : Universitas Indonesia.
Rahim, Farida. 2007. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara Rofi’uddin, dan Zuchdi. 1998/1999. Pendidikan Bahasa Indonesiadi Kelas Tinggi.
Jakarta : Depdikbud.
Rhoders & Marling. 1988. Readers and Writers with a Difference. Denfer : Univercity of Collorado.
Somantri, Nurdin. 2003. Penerapan Metode Simulasi Tematis untuk Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris Sisw (online), http://www.Pendidikan.Com, diakses 10 juni 2014
Suparno. 1988. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta : Intan Pariwara.
Syafei’ie. 1993. Pengajaran Bahasa Indonesia 1. Jakarta : Depdikbud.
Tarigan, Hendry Guntur. 1983. Berbicara sebagai Suatu keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
53
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/ Semester : V / I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (pertemuan ke 1 siklus II) Hari / Tanggal : Senin, 8 September 2014
A. Standar kompetensi
Mampu memahami ragam/teks bacaan dengan berbagai cara membaca untuk mendapatkan informasi tertentu melalui membacakan tata tertib/pengumuman, membaca cepat, membaca intensif dan ekstensif, membaca sekilas (skimming), dan membaca memindai (scanning) teks-teks khusus.
B. Kompetensi Dasar Membaca ekstensif C. Indikator
Menemukan persamaan dan perbedaan antar teks dalam teks-teks yang bertema sama.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Mencatat hal-hal yang sama dan berbeda pada masing-masing teks
2. Menyampaikan perbedaan atau persamaan teks (dalam beberapa kalimat) pada teman.
E. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan Proses Model Simulasi Kreatif
F. Materi Pokok Simpulan cerita anak
G. Kegiatan Pembelajaran
No. Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian
siswa Waktu
1. Kegiatan Awal a. Berdoa
b. Mengecek kehadiran siswa c. Mengelola kelas
d. Melakukan apersepsi seperti menanyakan pelajaran yang sebelumnya dan mengaitkannya dengan pelajaran sekarang.
Klasikal Klasikal Klasikal Klasikal
10 Menit
2 Kegiatan Inti.
A. kegiatan pra baca
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu memahami isi bacaan yang dibagikan.
b. Guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan isi bacaan.
c. Pertanyaan tersebut dijawab sebagai pengetahuan awal (skemata) untuk membangkitkan minat baca sebelum membaca bacaan.
d. Memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang akan dilakukan.
B. kegiatan saat baca
a. Membagikan teks bacaan kepada setiap siswa untuk selanjutnya dibaca dan dipahami isi bacaan tersebut b. Guru memberikan pembimbingan kepada siswa yang
mengalami kesulitan memahami isi bacaan melalui pertanyaan tak langsung sehingga siswa tersebut dapat memahami kekeliruannya.
c. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai isi bacaan melalui penggunaan model simulasi kreatif (permainan)
C. kegiatan pasca baca
a. Guru membimbing siswa untuk melakukan simulasi kreatif b. Siswa ditugasi menjawab pertanyaan pemahaman dengan
memberikan teks bacaan.
c. Siswa menceritakan kembali isi bacaan tersebut
d. Guru memberikan pertanyaan pengembangan untuk lebih memperkuat pemahaman siswa terhadap teks bacaan tersebut.
Klasikal Klasikal Kalsikal
Klasikal
Klasikal Klasikal
Klasikal
Klasikal Klasikal Klasikal
50 Menit
3 Kegiatan Akhir
a. Guru meminta siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah diajarkan tadi.
b. Memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa untuk rajin belajar dan mengulangi pelajarannya dirumah.
c. Memberikan evaluasi
Klasikal Klasikal Klasikal
10 Menit
H. Sumber dan Media Belajar Sumber :
1. KTSP 2006 “ Model Kurikulum Tinkat Satuan Pendidikan SD/MI. Jakarta penerbit BP. Cipta Jaya
2. Buku paket Bahasa Indonesia kelas V. “Herianto hal 136-141” Penerbit Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008
Media :
LKS berupa teks bacaan yang dibagikan kepada setiap siswa I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian a. Tes Awal
b. Tes Proses (LKS) c. Tes Akhir 2. Bentuk penilaian :
a. Tertulis b. Proses 3. Alat penilaian Soal-soal :
1.Sebutkan tokoh-tokoh cerita di atas.
2. Jelaskan sifat Adi. Sebutkan kesukaaannya dan sifatnya.
3. Peristiwa apakah yang terjadi pada Adi?
4. Apa yang mula-mula dilakukan Adi untuk menutupi kesalahannya ? 5. Menurut kamu mengapa Adi berbohong?
6. Menurut kamu, apakah Ibu mengetahui kebohongan Adi?
7. Menurut kamu, mengapa akhirnya Adi mengakui kesalahannya?
8. Menurut kamu, apakah tindakan Adi mengakui kesalahannya itu merupakan tindakan yang terpuji ?
9. Apakah yang dapat kamu pelajari dari cerita diatas ? Jelaskan alasanmu.
10. Ceritakan kembali cerita di atas dengan kata-katamu sendiri.
Makassar, 8 September 2014 Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia Peneliti
Kelas V
SURYANI, S.Pd MUTMAINNAH
1054 04283 10 Mengetahui,
Kepala Sekolah SD Inpres Kaluku Bodoa
Hj. Sumiati, S.Pd
NIP : 19631111 198203 2 004
1.Sebutkan tokoh-tokoh cerita di atas.
2. Jelaskan sifat Adi. Sebutkan kesukaaannya dan sifatnya.
3. Peristiwa apakah yang terjadi pada Adi?
4. Apa yang mula-mula dilakukan Adi untuk menutupi kesalahannya ? 5. Menurut kamu mengapa Adi berbohong?
6. Menurut kamu, apakah Ibu mengetahui kebohongan Adi?
7. Menurut kamu, mengapa akhirnya Adi mengakui kesalahannya?
8. Menurut kamu, apakah tindakan Adi mengakui kesalahannya itu merupakan tindakan yang terpuji ?
9. Apakah yang dapat kamu pelajari dari cerita diatas ? Jelaskan alasanmu.
10. Ceritakan kembali cerita di atas dengan kata-katamu sendiri.
Lembar Kerja Murid (LKM)
Berani Berkata Jujur
“Cihuii...!” teriak Adi kegirangan. Ibu baru saja membelikannya sebuah bola.
“Hei..., ingat ... main bola harus di luar rumah ,ya!” Ibu mengingatkan, Adi mengangguk saja sambil berlalu. Anak laki-laki itu menggiring bolanya ke luar rumah.
Adi senang sekali. Adi memang penggemar sepak bola. Ia selalu mengikuti tayangan pertandingan sepak bola di televisi. Bahkan ia membayangkan, betapa bangganya main di lapangan luas dan ditonton ribuan penonton. “Ibu, aku ingin jadi pemain bola..!”demikian Adi senantiasa mengatakan keinginannya kepada ibunya.
Ibu selalu tersenyum melihat semangat Adi. Suatu hari Minggu, Ibu berbelanja ke pasar. Adi tinggal seorang diri di rumah. Ia kemudian asyik membaca dan membolak- balik koran olahraga.
Ia memusatkan perhatiannya pada berita kemenangan tim sepak bola Ronaldo. Dalam koran itu juga dimuat foto-foto Ronaldo dalam berbagai gaya. Adi sangat terpesona,
Tanpa disadarinya,Adi bermain bola di dalam rumah. Ia membayangkan dirinya sebagai Ronaldo. Ia menendang bola kesana-kemari sambil berlarilari. Segala gaya Ronaldo ditirukannya. Suatu saat, ia menendang bola dengan kuat....
dan....Praaang....I Bola mengenai vas bunga di atas meja tamu. Vas bunga pecah seketika. Adi terkesiap...”Ah, aku melanggar pesan Ibu. Seharusnya aku tidak boleh main bola di dalam rumahI” kata Adi dalam hati. Adi menjadi takut. Vas bunga itu vas kesayangan Ibunya.”Ibu pasti marah besar,”pikir Adi.
Sejenak Adi diam dan berpikir. Ia mengumpulkan pecahan vas bunga,membungkusnya dengan kertas koran,dan menyimpannya di dalam kolong tempat tidur. Sisa-sisa pecahan kaca vasnya dibersihkan. Adi kemudian duduk terpaku diam sambil menonton TV. Ia tidak berkeinginan bermain apapun.
Sore hari, Adi tidak keluar rumah untuk bermain bola seperti biasanya. Adi hanya duduk sambil melamun di teras rumah. Ketika Ibu mau menghampirinya, baru sadar bahwa vas bunga tidak ada di atas meja.”Adi, di mana vas bunga Ibu?” Adi terkejut mendengar pertanyaan Ibu. Sejenak ia terdiam lalu menjawab “Aa....,eh....,
itu, Bu...tadi sewaktu aku menunggu Ibu,aku dan belang bermain kejar-kejaran di dalam. Aku mau menangkap belang, tapi ia loncat ke meja. Aku bisa menangkap ekornya,tapi belang berontak...,terlepas dari tanganku,....dan menabrak vas bunga....,Bu” “Ya....,jadi,vas bunganya pecah? “Kamu sudah membuang bekas pecahannya?”tanya Ibu.”Belum, Aku simpan di bawah tempat tidur,” jawab Adi.
Ibu bergegas memeriksa kolong tempat tidur. Sejenak Ibu mengamati pecahan vas bunga itu, lalu membuangnya ke tempat sampah. “Ah, sayang sekali. Vas bunga itu, kan, kenang-kenangan dari nenek...”gumam wajahnya terlihat sedih. Adi merasa bersalah.
Malam harinya, Adi tidak bisa tidur. Ia dihantui perasaan bersalah. Ia,merasa berdosa pada Ibu karena telah berbohong. Ia merasa bersalah pada belang,kucingnya.
Belang tidak bersalah tai dijadikan tersangka. Ah ...
Esok harinya, Adi memberanikan diri untuk berbicara kepada Ibu.”Mm...,maaf, Bu. Adi telah membuat Ibu sedih....”katanya”Sedih...?Ibu tidak sedih! Mengapa kamu pikir Ibu sedih...?” tanya Ibu dengan sedikit keheranan. “ Mm...,vas bunga Ibu, kan, pecah.Apakah Ibu tidakmerasa kehilangan?”Tanya Adi.
“Ooo, itu... Tentu saja tidak. Sudah waktunya vas bunga itu pecah, jadi ibu tidak memikirkannya lagi.” Adi tampak tambah tertekan, kemudian ia berkata,”Bu,...,aku mau terus terang,tapi ibu jangan marah, ya..”
Ibu tersenyum dan berkata,”Tentu saja tidak. Katakan saja....” Andi berbicara terputus-putus,”Ng...sebenarnya...,Bu, yang memecahkan vas bunga itu bukan belang, Bu. Akulah yang memecahkannya. Aku main bola di dalam rumah dan bola itu mengenai vas bunga itu. Maafkan,aku,Bu...” Ibu merangkul Adi dan berkata,”Yah,sebenarnya Ibu sudah curiga,bukan belang yang memecahkannya, tapi Ibu menunggu jawaban jujur dari Adi. Bagi Ibu, kejujuran lebih berharga dari pada vas bunga. Berkata jujur membuat hati tenteram. Sebaliknya, berbohong membuat kita resah. Jika sekali kita berbohong, kita akan berbohong lain lagi untuk menutupi kesalahan kita. Pembohong adalah seorang pengecut. Orang yang berkata,jujur adalah pemberani sejati.” Adi terdiam dan merasa lega
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/ Semester : V / I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (pertemuan ke 2 siklus II) Hari / Tanggal : Senin, 9 September 2014
A. Standar kompetensi
Mampu memahami ragam/teks bacaan dengan berbagai cara membaca untuk mendapatkan informasi tertentu melalui membacakan tata tertib/pengumuman, membaca cepat, membaca intensif dan ekstensif, membaca sekilas (skimming), dan membaca memindai (scanning) teks-teks khusus.
B. Kompetensi Dasar Membaca ekstensif C. Indikator
Menemukan persamaan dan perbedaan antar teks dalam teks-teks yang bertema sama.
D. Tujuan Pembelajaran
3. Mencatat hal-hal yang sama dan berbeda pada masing-masing teks
4. Menyampaikan perbedaan atau persamaan teks (dalam beberapa kalimat) pada teman.
E. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan Proses Model Simulasi Kreatif
F. Materi Pokok Simpulan cerita anak
I. Kegiatan Pembelajaran
No. Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian
siswa Waktu 1. Kegiatan Awal
a. Berdoa
b. Mengecek kehadiran siswa c. Mengelola kelas
d. Melakukan apersepsi seperti menanyakan pelajaran yang sebelumnya dan mengaitkannya dengan pelajaran sekarang.
Klasikal Klasikal Klasikal Klasikal
10 Menit
2 Kegiatan Inti.
A. kegiatan pra baca
e. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu memahami isi bacaan yang dibagikan.
f. Guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan isi bacaan.
g. Pertanyaan tersebut dijawab sebagai pengetahuan awal (skemata) untuk membangkitkan minat baca sebelum membaca bacaan.
h. Memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang akan dilakukan.
B. kegiatan saat baca
d. Membagikan teks bacaan kepada setiap siswa untuk selanjutnya dibaca dan dipahami isi bacaan tersebut e. Guru memberikan pembimbingan kepada siswa yang
mengalami kesulitan memahami isi bacaan melalui pertanyaan tak langsung sehingga siswa tersebut dapat memahami kekeliruannya.
f. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai isi bacaan melalui penggunaan model simulasi kreatif (permainan)
C. kegiatan pasca baca
e. Guru membimbing siswa untuk melakukan simulasi kreatif f. Siswa ditugasi menjawab pertanyaan pemahaman dengan
memberikan teks bacaan.
g. Siswa menceritakan kembali isi bacaan tersebut
h. Guru memberikan pertanyaan pengembangan untuk lebih memperkuat pemahaman siswa terhadap teks bacaan tersebut.
Klasikal Klasikal Kalsikal
Klasikal
Klasikal Klasikal
Klasikal
Klasikal Klasikal Klasikal
50 Menit
3 Kegiatan Akhir
d. Guru meminta siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah diajarkan tadi.
e. Memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa untuk rajin belajar dan mengulangi pelajarannya dirumah.
f. Memberikan evaluasi
Klasikal Klasikal Klasikal
10 Menit
J. Sumber dan Media Belajar Sumber :
4. KTSP 2006 “ Model Kurikulum Tinkat Satuan Pendidikan SD/MI. Jakarta penerbit BP. Cipta Jaya
5. Buku paket Bahasa Indonesia kelas V. “Herianto hal 136-141” Penerbit Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008
Media :
LKS berupa teks bacaan yang dibagikan kepada setiap siswa I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian d. Tes Awal
e. Tes Proses (LKS) f. Tes Akhir 2. Bentuk penilaian :
c. Tertulis d. Proses 6. Alat penilaian Soal-soal :
1. Bacalah secara menyeluruh cerita berikut.
2. Setelah selesai membaca cerita tersebut, tulislah nama tokoh cerita tersebut.
3. Bagaimanakah sifat tokoh Diah?
4. Menurutmu, apa sajakah latar yang ada dalam cerita itu?
5. Mengapa ibu Seruni yang menanggung beban hidup keluarganya?
6. Bagaimanakah sosok Seruni digambarkan?
7. Tulislah kesimpulan isi cerita dengan kata-katamu sendiri.
Makassar, 9 September 2014 Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia Peneliti
Kelas V
SURYANI, S.Pd MUTMAINNAH
NIM. 10540 4283 10 Mengetahui,
Kepala Sekolah SD Inpres Kaluku Bodoa
Hj. Sumiati, S.Pd NIP : 19631111 19803 2 004
Nyanyi Sunyi Seruni
Seruni, gadis cilik berusia enamtahun. Dia hidup bersama ibu dan kakak perempuannya. Sang ayah meninggal dalam kecelakaan. Kini, ibunyalah yang menanggung beban hidup keluarganya.
Seruni lebih banyak meng habiskan waktu di rumah. Dia tidak memiliki teman. Bahkan, kakaknya juga tidak mempedulikannya. Seruni terlahir sebagai gadis cilik yang bisu dan tuli. Seruni hanya dapat bermain dengan ibu dan kawan khayalannya.
Sampai suatu hari, dia bertemu dengan Diah. Diah adalah anak yang baik hati dan dapat dipercaya. Baru kali ini, Seruni bertemu dengan orang yang mampu memahami dirinya.
Sejak kedatangan Diah, Seruni lebih riang. Dia dapat berkomunikasi dengan menggerakkan jemarinya, sebagai bahasaisyarat. Diah yang mengajarkannya. Kini, jemari Seruni dapat bergerak dengan lincah. Ia dapat mengungkapkan isi hatinya.
Ada satu keinginan yang disampaikan Seruni kepada Diah. Seruni ingin mendengar, walaupun hanya sehari. Suatu hari, Seruni mengalami kecelakaan.
Peristiwa ini menyebabkan Seruni tidak mampu lagi menggerakkan jemarinya. Dia pun kehilangan semangat hidupya.
Kisah Seruni ini banyak memberikan pelajaran berharga bagi pembaca.
Cerita ini berusaha mengenalkan pelajaran arti hidup, terutama bersyukur atas sesuatu yang diberikan Tuhan. Kecacatan tubuh bukanlah segala-galanya untuk ditangisi.
Rasa kasih sayang antarsesama bukan sekadar milik orang yang diciptakan sempurna keadaan badannya. Justru kitalah yang harus sadar mengasihi orang yang tidak memiliki kesempurnaan badan.
1. Bacalah secara menyeluruh cerita berikut.
2. Setelah selesai membaca cerita tersebut, tulislah nama tokoh cerita tersebut.
3. Bagaimanakah sifat tokoh Diah?
4. Menurutmu, apa sajakah latar yang ada dalam cerita itu?
5. Mengapa ibu Seruni yang menanggung beban hidup keluarganya?
6. Bagaimanakah sosok Seruni digambarkan?
7. Tulislah kesimpulan isi cerita dengan kata-katamu sendiri.
Lembar Kerja Murid (LKM)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/ Semester : V / I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (pertemuan ke 3 siklu II) Hari / Tanggal : Selasa 10 Septemberber 2014
A. Standar kompetensi
Mampu memahami ragam/teks bacaan dengan berbagai cara membaca untuk mendapatkan informasi tertentu melalui membacakan tata tertib/pengumuman, membaca cepat, membaca intensif dan ekstensif, membaca sekilas (skimming), dan membaca memindai (scanning) teks-teks khusus.
B. Kompetensi Dasar Membaca ekstensif C. Indikator
Menemukan persamaan dan perbedaan antar teks dalam teks-teks yang bertema sama.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Mencatat hal-hal yang sama dan berbeda pada masing-masing teks
2. Menyampaikan perbedaan atau persamaan teks (dalam beberapa kalimat) pada teman.
E. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan Proses Model Simulasi Kreatif
F. Materi pokok Simpulan cerita anak G. Kegiatan Pembelajaran
No. Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian
Siswa Waktu 1. Kegiatan Awal
1. Berdoa
2. Mengecek kehadiran siswa 3. Mengelola kelas
4. Melakukan apersepsi seperti menanyakan pelajaran yang
5. sebelumnya dan mengaitkannya dengan pelajaran sekarang.
Klasikal Klasikal Klasikal Klasikal
10 Menit
2 Kegiatan Inti.
A. kegiatan pra baca
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu memahami isi bacaan yang dibagikan.
2. Guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan isi bacaan.
3. Pertanyaan tersebut dijawab sebagai pengetahuan awal (skemata) untuk membangkitkan minat baca sebelum membaca bacaan.
4. Memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang akan dilakukan.
B. kegiatan saat baca
1. Membagikan teks bacaan kepada setiap siswa untuk selanjutnya dibaca dan dipahami isi bacaan tersebut
2. Guru memberikan pembimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan memahami isi bacaan melalui pertanyaan tak langsung sehingga siswa tersebut dapat memahami kekeliruannya.
3. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai isi bacaan melalui penggunaan model simulasi kreatif (permainan)
C.kegiatan pasca baca
1. Guru membimbing siswa untuk melakukan simulasi kreatif
2. Siswa ditugasi menjawab pertanyaan
pemahaman dengan memberikan teks bacaan.
3. Siswa menceritakan kembali isi bacaan tersebut 4. Guru memberikan pertanyaan pengembangan
untuk lebih memperkuat pemahaman siswa terhadap teks bacaan tersebut.
Klasikal Klasikal Kalsikal
Klasikal
Klasikal Klasikal
Klasikal
Klasikal Klasikal Klasikal
50 Menit
3 Kegiatan Akhir
1. Guru meminta siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah diajarkan tadi.
2. Memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa untuk rajin belajar dan mengulangi pelajarannya dirumah.
3. Memberikan evaluasi
Klasikal Klasikal Klasikal
10 Menit
H. Sumber dan Media Belajar Sumber :
1. KTSP 2006 “ Model Kurikulum Tinkat Satuan Pendidikan SD/MI. Jakarta penerbit BP. Cipta Jaya
2. Buku paket Bahasa Indonesia kelas V. “Herianto hal 136-141” Penerbit Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008
Media :
LKS berupa teks bacaan yang dibagikan kepada setiap siswa I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian a. Tes Awal
b. Tes Proses (LKS) c. Tes Akhir 2. Bentuk penilaian :
a. Tertulis b. Proses 7. Alat penilaian Soal-soal :
1. Apa yang akan dilakukan Mia pada hari Minggu pagi itu?
2. Apa yang dilihat Mia ketika membungkukkan badan untuk melakukan peregangan!
3. Bagaimana keadaan burung yang ditemukan Mia?
4. Apa yang dilakukan Mia terhadap burung itu? Jelaskan secara singkat!
5. Berhasil selamatkah burung itu? Mengapa?
6. Apa yang dilakukan Ayah dan Ibu kepada Mia?
Makassar, 10 September 2014 Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia Peneliti
Kelas V
S U RYANI, S.Pd MUTMAINNAH
NIM. 10540 4283 10 Mengetahui,
Kepala Sekolah SD Inpres Kaluku Bodoa
Hj. Sumiati, S.Pd NIP : 19631111 19803 2 004
Burung yang Malang
Hari Minggu, Mia bangun pagi untuk berolahraga bersama orang tuanya. Mia membuka pintu lebarlebar. Namun, ketika Mia membungkukkan badan untuk melakukan sedikit peregangan, dia melihat seekor burung kecil tergeletak lemas di lantai teras rumah. Sayap burung itu terkulai penuh darah. Mia berjongkok untuk mengamati lebih dekat.
”Ooh . . . lengan sayapnya terluka. Darahnya cukup banyak,” gumamnya. Mia segera mengambil obat antiseptik yang biasa diletakkan ibu di dalam kotak obat. Ia lalu meneteskan obat antiseptik ke lengan burung itu pelan-pelan.
”Kau tenang saja burung cantik, ini akan sedikit sakit. Tapi kau akan segera sembuh dan bisa terbang lagi bersama keluargamu,” ujarnya lirih pada burung malang itu seperti seorang dokter.
”Kau boleh meletakkan burung itu di kebun belakang rumah, jangan lupa jauhkan dari jangkauan si meong.”
Setelah memberikan tempat yang nyaman, Mia segera menyusul orang tuanya lari pagi. Sepulang dari berlari, Mia tak henti-hentinya menjenguk pasiennya.
Sesekali paruh kecil itu disuapi dengan air dan biji beras.
Dua hari berlalu, tetapi burung itu tetap terbaring lemah meskipun lukanya telah mengering. Ketika suatu pagi Mia bangun untuk melihat pasien kecilnya, betapa terkejut dia. ”Ayah . . . Ibu . . .!” teriak Mia. Ayah dan Ibu pun tergopoh-gopoh menghampiri Mia. ”Lihat, Yah! Burung ini kenapa? Sayap dan tubuhnya kaku sekali dan dadanya tidak naik turun seperti kemarin.” Seru Mia.
Ayah dengan lembut mengelus rambut putrinya lalu berkata, ”Mia, burung ini terluka cukup parah waktu kau menemukannya. Dia sekarang tidak kuat lagi.”
”Mmm . . . maksud Ayah dia sudah mati?” pekik Mia. ”Iya, Mia. Ayah turut menyesal.”
”Tetapi, Mia kan sudah mengobati lukanya, memberi minum serta makan,”
protes Mia. ”Mia sudah benar, tetapi burung ini terlalu lemah. Ini bukan salah Mia,”
hibur Ibu. ”Maafkan aku burung kecil, aku tidak bisa menyelamatkanmu.”
Mia memandangi burung itu dengan penuh iba dan penyesalan. ”Tuhan tahu Mia telah berusaha dengan sebaik-baiknya dan burung ini juga tahu. Dia pasti berterima kasih kepadamu jika dia bisa bicara,” lanjut Ayah.
Mia mulai tersenyum di sela tangisnya. ”Kita akan menguburnya, Ayah?”
Ayah mengangguk, ”Iya. Ayah akan menggali lubang di tanah pojok sana.” Mia masih menangis, tetapi dia senang sekali bisa merawat burung yang malang itu, walaupun hasilnya tidak seperti yang dia harapkan.