BAB V PENUTUP
B. Saran
Berdasarkan studi kasus diatas, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Pasien
Diharapkan studi kasus ini dapat menambah wawasan dan informasi bagi pasien dalam mengenal tanda dan gejala dari IMA sehingga dapat segera tertangani masalah yang muncul.
2. Peneliti selanjutnya
Diharapkan studi kasus ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan studi kasus dengan judul yang sama.
3. Institusi pelayanan keperawatan
Diharapkan studi kasus ini dapat menambah informasi untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan dan dapat memberikan masukan serta menambah referensi untuk lebih meningkatkan manajemen dan mutu pelayanan yang diberikan pada pasien IMA.
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, E., Koesoemah, S., & Tiksnadi, B. B. (2021). Laporan Kasus : Sidik Perfusi Miokard SPECT / CT Pada Pasien Dekstrokardia Dengan Dugaan Penyakit Jantung Koroner. J Indon Med Assoc, 71(2 April - Mei), 93–99.
Andini, Maulida Sekar, & Trihartanto, M. Ali. (2019). Penegakan Diagnosis Dan Pengobatan Optimal Kasus Stemi Anterior Dan Gagal Jantung. Jurnal Kedokteran UMS, 1297–1314.
Annisaa, S. (2017). Analisa Praktik Klinik Keperawatan Pada Pasien Unstable Angina Pectoris ( UAP ) Dengan Intervensi Inovasi Terapi Aroma Lavender Kombinasi Kompres Hangat Gawat Darurat Rsud Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Stikes Muhammadiyah Samarinda. 2 (64-67).
Anwar, T. B. (2018). Nyeri Dada. Sumatera Utara. Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara,
https://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/3548/gizi- bahri7.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Aritonang, Yanti Anggraini and Leniwita, H. (2020). Buku I : Modul Keperawatan Medikal Bedah I. Jakarta Timur. Universitas Kristen Indonesia Institutional
http://repository.uki.ac.id/2744/1/MODULKEPERAWATANMEDIKALBE DAHIBuku1.pdf
Aswania, G. M., & Yasmin. (2020). Dislipidemia Sebagai Prediktor Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Pasien Infark Miokard Akut. Bali. Jurnal
Medika Udayana, 9 (11), 91–100.
https://ocs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/71028
Berliani, I. (2019). Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan Infark Miokard Akut (STEMI Anterioir) Di Ruang Melati RSUD Bangil. (46-100) Sidoarjo.
Akademi Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo.
http://eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/50/1/KTI INTAN BERLIANI.pdf Damin, S. (2017). Riset keperawatan & metodologi penelitian kesehatan. Jakarta.
Trans Info Medika. https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Books-16514- 10_0040.pdf
Direktorat P2PTM. (2019). Mengenali Tanda dan Gejala Serangan Dini Penyakit Jantung Koroner. Jakarta Barat. Rumah Sakit Jantung Pusat Harapan Kita.
http://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/VHcrbkVobjRzUDN3UCs4eUJ0dVBndz 09/2018/09/Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_
dr_Bambang_Dwiputra_Hari_Jantung_Sedunia_2018.pdf
Fadhila. (2018). ST Elevasi Miokard Infark (STEMI) Anteroseptal Pada Pasien Dengan Faktor Resiko Kebiasaan Merokok Menahun Dan Tingginya Kadar Kolestrol Dalam Darah. Jurnal Medula Care, 1(5), 51–57. Fakultas kedokteran universitas lampung.
Fatimah, & Nuryaningsih. (2018). Buku Ajar Keperawatan Sistem Kardiovaskuler. Semarang. Poltekkes Kemenkes Semarang.
Febtrina, R., & Malfasari, E. (2018). Analisa Nilai Tanda-Tanda Vital Pasien Gagal Jantung. Health Care : Jurnal Kesehatan, 7(2), 62–68.
https://doi.org/10.36763/healthcare.v7i2.26
Firdaus, I. (2018). Penggunaan Obat Anti Platelet Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner. Jakarta Barat. Rumah Sakit Jantung Pusat Harapan Kita.
Fitriani, H., & Afni, A. (2019). Nursing Care On Acute Myocardial Infarction Patient In Fulfilling The Needs Of Safe And Comfortable. Nursing Journal.
39(7), 753–757.
Griadhi, P. A. (2016). Bahan Kuliah Jantung.Bali. Universitas Udayana
Gusti, N., Putu, A., Santika, L., Lestari, A. A. W., Putu, I. W., & Yasa, S. (2018).
Hubungan kadar troponin t ( TnT ) dan creatinin kinase- myocardial band ( CK-MB ) pada pasien infark miokard akut ( IMA ) di Rumah Sakit Umum Pusat ( RSUP ) Sanglah Denpasar. E-Jurnal Medika, 7, 43–48.
H.Asdie, A. (2020). Perkembangan Baru Penatalaksanaan Penderita Infark Miokard dan Pasca-Infark. Jurnal Berkala Ilmu Kedokteran, 6(61–66).
https://doi.org/0126-1312/92/2402-0059
Halimuddin. (2018). Pengaruh Model Aktivitas Dan Latihan Intensitas Ringan Klien Gagal Jantung Terhadap Tekanan Darah. Idea Nursing Journal, III(3), 93–104.
Hariyono. (2020). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Sistem Cardiovaskuler Untuk Profesi Ners. Jombang. ICME PRESS. http://repo.stikesicme- jbg.ac.id/4813/1/3. Buku Ajar Cardio.pdf
Haryuni, S. (2017). Hubungan Antara Berat Badan Dengan Kejadian Infark Miokard Akut Pada Pasien Di Ruang Intensive Coronary Care Unit RSUD Dr. Isakak Kabupaten Tulungagung. Jurnal Care, 3(3), 36–44.
Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2018. Jakarta. Kementerian Kesehatan RI. http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil- kesehatan-indonesia/Data-dan-Informasi_Profil-Kesehatan-Indonesia-
2018.pdf
Kurnia, A. (2021). STEMI Inferior dengan Infark Ventrikel Kanan dan Posterior.
Cermin Dunia Kedokteran, 48(11), 349–352.
http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/1555
Lucyani, D. fryda. (2018). Evaluasi Pengobatan Obat Kardiovaskuler Pada Pasien Sindrom Korener Akut Di Rumah Sakit Umum. Journal Information, 10(3), 1–16.
Mardiani, R. (2019). Analisis Data Dalam Pengkajian Proses Keperawatan. Jurnal Kesehatn Keperawatan. 4(56-60). https://doi.org/10.31227/osf.io/aubmt
Nasanah. (2021). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Infark Miokard Akut dalam Pemenuhan Oksigenasi di Ruang IGD RSUD Simo Boyolali. Jurnal Ilmu Kesehatan, 6.
Niniek Purwaningtyas, Heru Sulastomo, Alfa Alfin N, D. A. dan A. M. (2019).
Breast And Advanced Cardiovascular Examination: Pemeriksaan Kardiovaskuler Lanjut. Jurnal Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, 16–27. https://skillslab.fk.uns.ac.id/wp- content/uploads/2019/02/smt-4-Pemeriksaan-kardiovaskuler-lanjut-2019.pdf Nurani, V. B., Setyorini, Y., & Rifai, A. (2018). Gangguan Pola Napas Tidak
Efektif Pada Pasien Acute Myocard Infark (AMI). Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2), 185–197. https://doi.org/10.37341/interest.v7i2.36
Nursalam. (2015). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis. Jakarta Selatan. Salemba Medika. https://docplayer.info/68738385- Metodologi-penelitian-ilmu-keperawatan.html
Oliver, J. (2019). Exercise Pada Pasien Dengan St Elevasi Miokard Infark (Stemi). Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
PERKI. (2016). Panduan praktik klinis (ppk) dan clinical pathway (cp) penyakit jantung dan pembuluh darah. Jakarta. PDSK. Indonesia/
PERKI. (2018). Pedoman Tata Laksana Sindrom Koroner Akut 2018. Jakarta.
PDSK Indonesia
Putra, S., Elfi, E. F., & Afdal, A. (2018). Gambaran Faktor Risiko dan Manajemen Reperfusi Pasien IMA-EST di Bangsal Jantung RSUP Dr. M.
Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(3), 621.
https://doi.org/10.25077/jka.v6i3.748
Rachmawati, M., & Nafiah, rizka h. (2020). Asuhan Keperawatan Pasien St Elevasi Miokard Infark (Stemi) Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur. Revositori Universitas Kusuma Husada Surakarta, 53(9), 1689–1699.
Rampengan, S. H. (2018). Kegawatdaruratan Jantung. In F. K. U. Indonesia (Ed.), Soc Franc d’Anesth et de Reanim (1st ed., Vol. 33). Badan Penerbit FKUI, Jakarta. https://repo.unsrat.ac.id/1132/2/ISI.pdf
Santosa, A., & Mahayana, P. W. (2020). Risk Factors for Patients with Coronary Heart Deisease Hospitalized In Sanjiwani Hospital Gianyar. Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan. 3–8. Denpasar Bali.
Setiadi, A. P., & Halim, S. V. (2018). Penyakit Kardiovaskular; Seri Pengobatan Rasional. Yogyakarta, Graha Ilmu, http://repository.ubaya.ac.id/37369/7/Seri Pengobatan Rasional 1-Penyakit Kardiovaskular.pdf
Sirait, R. H. (2019). Buku Ajar Pemantauan Hemodinamik Pasien. Jakarta. UKI Press
Sofiah, W., & Roswah, L. (2018). Asuhan Keperawatan Pasien Yang Mengalami Infark Miokard Akut Dengan Nyeri Melalui Teknik Relaksasi Nafas Dalam.
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, 10(02), 493–496.
https://doi.org/10.36085/jkmb.v10il.3245
Sudoyo, A. w. (2018). Buku-Ajar-Ilmu-Penyakit-Dalam-Papdi-Edisi-Kelima.
Jakarta. Interna Publishing. https://pdfcoffee.com/papdi-ipd-edisi-vi0pdf-pdf- free.html
Sukamto, S. (2018). Elevasi Segmen-ST: Apakah selalu Penanda Infark Miokard
Akut ? Jurnal Kesehatan Melayu, 1(2), 118.
https://doi.org/10.26891/jkm.v1i2.2018.118-124
Suksmarini. (2020). Potensi MRNA 499 Sebagai Deteksi Dini Infark Miokard Akut. Essence Of Scientific Medical Journal, 18(1), 27–31.
Susilo, C. (2018). Identifikasi Faktor Usia, Jenis Kelamin Dengan Luas Infark Miokard Pada Penyakit Jantung Koroner (Pjk) Di Ruang Iccu Rsd Dr.
Soebandi Jember. The Indonesian Journal of Health Science, 6(1), 1–7.
Sutrisno, R. (2017). Asuhan Keperawatan Tn. S Dan Ny.S Yang Mengalami Akut Miokard Infark (AMI) Dengan Nyeri Akut Di Ruang ICVCU RSUD Dr.
Moewardi. Sukarta. Universitas Kusuma Husada.
http://digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-ridwansutr-1465-1-ktipdf.pdf Tiara Dewi, Muhammad Amir Masruhim, R. S. (2018). Asuhan Keperawatan
Pemenuhan Oksigen Pada Pasien Infark Miokard Akut. Poltekkes Surakarta.
https://lib.poltekkes-solo.ac.id/
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.). Jakarta :DPP PPNI.
https://doi.org/976-602-18445-6-4
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Defiisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.). Jakarta :DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta :DPP PPNI.
Tmaisan, M. (2019). Asuhan Keperawatan Kebutuhan Oksigen Pada Pasien Tn.
M dengan Infark Miokard Akut Di Ruang ICCU RSUD. Prof. Dr.W.Z.
Yohanes Kupang. Poltekkes Kupang. Kupang.
http://repository.poltekeskupang.ac.id/1610/1/KTI MARIA TMAISAN.pdf Wandari, T., & Widyantara, A. (2021). Literature Review: Profil Pemeriksaan
CKMB, Troponin I, Troponin T, dan High-Sensitivity Troponin Pada Penderita Infark Miokard Akut (IMA). Yogyakarta. Universitas Aisyiyah Wayan, N., Pandani, P., Indrajaya, T., Syakurah, R. A., Studi, P., Dokter, P.,
Kedokteran, F., Sriwijaya, U., Ikm, B. I., Kedokteran, F., & Sriwijaya, U.
(2018). Obat-Obat Antitrombotik yang Digunakan pada Pasien Infark Miokard Akut di RSUP Mohammad Hoesin Palembang. Biomedical Journal, 4(3), 106–111.
Wibowo, T. H. (2019). Pengaruh Usia Terhadap Kualitas Hidup Pasien
Myocardial Infarction. Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan Dan Keperawatan, 11(02), 77–83. https://doi.org/10.35960/vm.v11i02.458
Wijayanti, et al. (2020). Journal of Applied Health Management and Technology.
Journal of Applied Measurement, 6(4), 1–20.
Zahrotul, U. (2018). Asuhan Kaperawatan Gawat Darurat dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigen pada Tn. T dengan Tn. H dengan Infark Miokard Akut.
Infark Miokard Akut. Poltekkes Surakarta.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Studi Kasus JADWAL KEGIATAN STUDI KASUS
No. Jenis Kegiatan
2021 2022
Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun 1. Pengajuan
judul 2. Penyusunan
proposal karya tulis ilmiah : BAB I BAB II BAB III 3. Sidang
Proposal / presentasi proposal 4. Perijinan 5. Pengumpulan
data
6. Analisis data 7. Penulisan
hasil laporan : BAB IV BAB V 8. Presentasi uji
hasil / sidang karya tulis ilmiah
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 3. Ethical Clearance
Lampiran 4. Surat Ijin dari Rumah Sakit
Lampiran 5. Surat Selesai Penelitian
Lampiran 6. Penjelasan Sebelum Persetujuan PENJELASAN SEBELUM PERSETUJUAN
(PSP)
Judul studi kasus:
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Infark Miokard Akut Di Ruang ICVCU RSUD Dr Moewardi Surakarta
Tujuan umum:
Tujuan umum studi kasus ini untuk memahami konsep penyakit infark miokard akut dan mampu memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan infark miokard akut.
Perlakuan yang diterapkan pada subyek:
Pasien infark miokard akut yang menjadi responden pada studi kasus ini akan dilakukan asuhan keperawatan yang dimulai dari pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan sampai evaluasi keperawatan. Pada proses pengkajian peneliti akan melalukan wawancara, dan pemeriksaan penunjang pada responden.
Manfaat untuk responden:
Manfaat studi kasus ini bagi responden antara lain :
1. Untuk menambah pengetahuan bagaimana pasien dan keluarga pasien sehingga mampu melakukan tindakan yang sesuai dengan masalah penyakit Infark miokard akut.
2. Adanya proses keperawatan yang diberikan sesuai dengan tahapan dalam pemecahan masalah keperawatan pada pasien infark miokard akut.
3. Pasien juga akan merasakan adanya kebebasan dalam menyampaikan kebutuhan akan dirinya sehingga prosespenyembuhan akan semakin cepat 4. Pasien akan merasakan ada perhatian yang besar akan kebutuhan pelayanan
keperawatan yang berkualitas danefesien.
Kerahasiaan
Data yang diambil akan dipublikasikan secara terbatas tanpa menyebutkan nama,
alamat, tamer telepon atau identitas penting lainya yang dianggap rahasia. Oleh karena itu kerahasiaan reponden akan sangat dijaga dalam proses studi kasus ini.
Bahaya potensial
Tidak ada bahaya potensial yang diakibatkan oleh keterlibatan responden sebagai subyek dalam studi kasus ini selagi responden tidak mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti sesak nafas atau nyeri dada, pasien yang tidak mengalami depresi, khawatir, atau cemas.
Hak untuk undur diri
Keikutsertaan sebagai responden dalam studi kasus ini bersifat sukarela dan berhak untuk mengundurkan diri kapanpun, tanpa menimbulkan konsekuensi Adanya insentif untuk responden:
Responden yang telah berpartisipasi dalam studi kasus ini akan mendapatkan botol minum dan snack.
*) Bila terdapat hal-hal yang membutuhkan penjelasan, anda dapat menghubungi peneliti : Rumaisyah Nurfatimah (No. Hp : 085879832022)
Lampiran 7. Informed Consent
Lampiran 8. Format Asuhan Keperawatan FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN a) Identitas
1. Identitas Pasien
Nama :...
Umur :...
Jenis kelamin :...
Agama :...
Pendidikan :...
Pekerjaan :...
Alamat :...
Tanggal Masuk RS :...
Nomer RM :...
Diagnosis medis :...
2. Identitas penanggung jawab Nama :...
Umur :...
Jenis kelamin :...
Alamat :...
Hubungan dengan pasien :...
b) Riwayat Penyakit 1. Keluhan Utama
...
2. Riwayat Peyakit Sekarang
...
3. Riwayat Penyakit Dahulu
...
4. Riwayat Penyakit Keluarga
...
5. Riwayat Pekerjaan Dan Pola Hidup
...
c) Pengkajian fungsional 1. Breathing
...
2. Blood
...
3. Brain
...
4. Bladder
...
5. Bowel
...
6. Bone
...
d) Pengkajian nyeri
1. P (palliavate) : ...
2. Q (quality) : ...
3. R (radiates) : ...
4. S (severety) : ...
5. T (time) : ...
e) Terapi medis
1. ...
2...
3. Dst...
f) Hasil pemeriksaan diagnostik B. ANALISIS DATA
NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
C. DIAGNOSIS
1. ...
2. ...
D. INTERVENSI
DIAGNOSIS TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
E. IMPLEMENTASI
WAKTU NO. DX IMPLEMENTASI RESPON TTD
F. EVALUASI
Tanggal No. Dx Respon TTD
Lampiran 9. Laporan Asuhan Keperawatan ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P
DENGAN DIAGNOSIS INFARK MIOKARD AKUT DI RUANG ICVCU RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
RUMAISYAH NURFATIMAH P27220019045
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2022
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 25 Maret 2022 di ruang ICVCU RSUD Dr.
Moewardi Surakarta.
1. Identitas pasien
Nama :Ny. P
Umur :91 tahun
Jenis kelamin :P
Agama :Islam
Pendidikan :SD
Pekerjaan :Tidak bekerja
Alamat :Sragen
Tanggal masuk RS :25 Maret 2022 jam 04:57 WIB
Nomer RM :0157xxxx
Diagnosis medis :Infark Miokard Akut 2. Identitas Penanggung Jawab
Nama :Tn. S
Umur :50 Tahun
Jenis kelamin :L Hubungan pasien :Anak 3. Riwayat kesehatan
a) Keluhan utama
Pasien mengeluh nyeri dada menjalar sampai ke punggung b) Riwayat penyakit sekarang
Dari hasil pengkajian diperoleh data bahwa pasien nyeri dada bagian kiri selama kurang lebih 5 menit sejak 2 hari yang lalu. Pada tanggal 25 Maret 2022 pukul 02.30 WIB saat pasien melaksanakan ibadah tiba-tiba nyeri dada pasien muncul hingga menjalar ke punggung berdurasi sekitar 20 menit lebih disertai sesak napas. Setelah itu keluarga membawa pasien ke RSUD Dr. Soehandi Prijonegoro Sragen kemudian dirujuk ke RSUD Dr. Moewardi Surakarta
c) Riwayat penyakit dahulu
Pasien belum pernah dirawat di rumah sakit d) Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan di keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit keturunan
e) Riwayat persiapan dan pola hidup
Pasien mengatakan dulu bekerja sebagai pedagang, namun setelah umur 70 tahun pasien sudah tidak bekerja. Pasien hanya mengurus rumah tangga saja.
4. Pengkajian fungsional a) Breathing
Inspeksi dada kanan dan kiri simetris, napas spontan dengan bantuan kanul 4 L/menit, pasien tampak sesak napas, RR 26 x/menit, SpO2
97%, pernapasan cuping hidung, tidak ada suara napas tambahan.
b) Blood
Inspeksi dada simetris, ictus kordis tidak tampak, perkusi bunyi jantung redup, auskultasi bunyi jantung S1-S2 reguler, irama jantung reguler, TD :163/90 mmHg ,nadi:110 x/menit ,CRT<2 detik, S:36,50C , membran mukosa lembab, tidak sianosis, tidak edema, konjungtiva anemis, turgor kulit baik, nadi perifer teraba lemah
c) Brain
Kesadaran compamentis, keadaan umum lemah, pupil isokor, GCS E4 V5 M6, pasien tampak menahan nyeri, meringis kesakitan dan melindungi daerah nyeri.
d) Bladder
Terpasang DC, warna urine kuning jernih, bau khas urine, volume urin
±1500 cc/hari e) Bowel
Pasien BAB 1x sehari, konsistensi lembek, peristaltik usus 10-15 x/menit, nafsu makan menurun, diet lunak bubur tim, pasien mengatakan hanya menyisakan makanan 2-3 sendok
f) Bone
Kulit pasien bersih, tidak sianosis, pasien mengatakan lemas, pusing, aktivitas dibantu perawat dan keluarga, kekuatan otot ekstremitas 5.
5. Pengkajian nyeri
a) P :saat bergerak nyeri bertambah, dan saat istirahat nyeri akan berkurang
b) Q :nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk
c) R :nyeri berada di dada kiri menjalar sampai ke punggung d) S :skala 6
e) T :nyeri hilang timbul 6. Pemeriksaan penunjang
a) Hasil pemeriksaan laboratorium
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN RUJUKAN METODE
HEMATOLOGI Hemoglobin Hematokrit Leukosit Trombosit Eritrosit
INDEX ERITROSIT MCV
MCH MCHC RDW MPV PDW
HITUNG JENIS Eosinafil
Basofil Netrofil Limfosit Monosit HEMOSTASIS PT
APTT INR
KIMIA KLINIK GDS
SGOT SGPT Creatinine Ureum HbA1c
Glukosa Darah Puasa Glukosa 2 jam PP Asam Urat
9.8 30 10.4 207 3.46 87.3 28.2 32.2 15.3 10.1 16 0.00 0.10 76.80 16.60 6.50 17.8 30.4 1.420 120 26 24 1.3 45 6.6 88 100 9.3
g /dl % ribu/ul ribu/ul juta/ul /um pg g/dl
% fl %
%
%
%
%
% detik detik
mg/dl u/l u/l mg/dl mg/dl
% mg/dl mg/dl mg/dl
10.9-15.5 33-45 4.5-11.0 150-450 4.10 5.10 80.0-96.0 28.0-33.0 33.0-36.0 11.6-14.6 7.2-11.1 25-65 0.00 -4.00 0.00-2.00 55.00-80.00 22.00 - 44.00 0.00 -7.00 10.0-15.0 20.0-40.0
60-140
<31
<34 0.6-1.3
<50 4.8-5.9 75-121 80-140 2.4-6.1
Flowcytometer Flowcytometer Flowcytometer Flowcytometer Flowcytometer Flowcytometer Flowcytometer Flowcytometer Flowcytometer
Flowcytometer Flowcytometer Flowcytometer Flowcytometer Flowcytometer Semi automatic Semi automatic Semi automatic HEXOKINASE IFCC
IFCC ENZIMATIK Enzimatic UV IFCC
HEXOKINASE HEXOKINASE Enzymatic-
Cholesterol total Cholesterol LDL Cholesterol HDL ELEKTROLIT Natrium Darah Kalium Darah Calcium Ion HEPATITIS HbsAG Anti-HCV LAIN-LAIN NT PRO BNP Hs-Troponin I
127 91 21 137 4.7 1.25 Nonreactive Nonreactive 23257 427
mg/dl mg/dl mg/dl mmol/L mmol/L mmol/L
pg/ml ng/L
50-200 96-206 33-92 132-146 3.3-5.1 1.17-1.29 Nonreactive Nonreactive
<204
CHOD-PAP Flowcytometer Non Imunological DIREK ISE DIREK ISE DIREK ISE CMIA CMIA ELFA ELFA
b) Pemeriksaan radiologi
Foto Toraks AP (inspirasi kurang, asimetris)
Cor: Ukuran membesar dengan CTR 69%, tampak klasifikasi arkus aorta
Pulmo: Tampak perihilar haziness di kedua lapang pulmo, tampak infiltrat disertai air bronchogram di paracardial kanan. Sinus costophrenicus kanan tumpul kiri tajam Hemidiaphragma kanan kiri normal. Trakea di tengah. Sistema tulang tampak baik
Kesimpulan :
Cardiomegaly
Aterosklerosis c) Pemeriksaan EKG RR :970 ms QRS :11 ms QT/QTc :450/457 ms P/PQ(PR) :128/130 ms P/QRS/T :42’/12’/127’
Interpretasi :
Abberrant, ventricular complex found Sinus rhythm
Possible left atrial hypertrophy Inferior infarction
Abnormal ECG
7. Terapi medis
a) NaCl 0,9% 40 cc/jam b) Aspilet 1x80 mg c) Candesartan 1x80 mg d) Spironolactone 1x25 mg e) Atorvastatin 1x20 mg f) Clopidogrel 1x75 mg g) Nitrokaf 1x2,5 mg h) Bisoprolol 2x5 mg i) Paracetamol 1 g/12 jam
j) Ampicillin sulbactam 1,5 g/8 jam k) Lansoprazole 30 mg/24 jam B. ANALISIS DATA
NO DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
1 DS:
- Pasien mengeluh nyeri dada menjalar sampai ke punggung disertai sesak napas
- Pasien mengatakan lemas dan pusing DO :
- Saat bergerak nyeri bertambah, dan saat istirahat nyeri akan berkurang, nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk, nyeri berada di dada kiri menjalar sampai ke punggung, skala 6, nyeri hilang timbul - Hasil EKG terdapat inferior infarction - Takikardi (nadi:110 x/menit)
Risiko perfusi miokard tidak efektif
Faktor risiko spasme arteri koroner
2 DS :
- Dyspnea (sesak napas) DO:
- Nadi perifer teraba lemah - RR 26 x/menit,
- SpO2 97%, - TD :163/90 mmHg - Nadi: 110 x/menit, - CRT<2 detik, - S:36,50C
- Hasil pemeriksaan radiologi terdapat cardiomeghaly dan aterosklerosis - Hasil pemeriksaan laboratorium
NT PRO BNP 23257 Hs-Troponin I 427
Risiko penurunan curah jantung
Faktor risiko perubahan afterload
C. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Risiko perfusi miokard tidak efektif b.d Faktor risiko spasme arteri koroner (D.0014)
2. Risiko penurunan curah jantung b.d faktor risiko perubahan afterload (D.0011)
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSIS TUJUAN DAN KRITERIA HASIL
INTERVENSI Risiko perfusi
miokard tidak efektif b.d Faktor risiko spasme arteri koroner (D.0014)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x7 jam maka perfusi miokard meningkat dengan kriteria hasil:
a) Gambaran EKG normal b) Nyeri dada menurun
(skala 1)
c) Takikardi menurun (skala 1)
Observasi :
a) Monitor keluhan nyeri dada (intensitas, lokasi, faktor pencetus dan faktor pereda)
b) Monitor respon hemodinamik c) Monitor saturasi oksigen d) Monitor kadar elektrolit Terapeutik
a) Berikan lingkungan yang tenang b) Pasang akses intravena
c) Rekam EKG 12 sadapan d) Berikan oksigen, sesuai indikasi Kolaborasi
a) Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
b) Kolaborasi pemberian kardioversi, jika perlu
c) Kolaborasi pemberian defibrilasi, jika perlu
Risiko penurunan curah jantung b.d faktor risiko perubahan afterload (D.0011)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x7 jam
maka mampu
mempertahankan curah jantung adekuat.
Kriteria Hasil :
a) Tekanan sistole dan diastole dalam rentang yang diharapkan
b) Kekuatan nadi perifer meningkat.
c) Sesak napas berkurang d) Tanda-tanda vital dalam
rentang normal - N : 70-90 x/menit - TD :110-130/60-80
mmHg
- RR :16-20 x/menit - S :36,20C -37,20C
Observasi a) Monitor TTV
b) Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung
c) Monitor enzim jantung (mis.CK, CK-MB, Troponin T, Troponin I) d) Monitor intake dan output cairan Terapeutik
a) Pertahankan tirah baring minimal 12 jam
b) Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi ansietas dan stres c) Sediakan lingkungan yang kondusif
untuk beristirahat dan pemulihan Edukasi
a) Anjurkan segera melaporkan nyeri dada
b) Anjurkan menghindari manuver Valsava (mis. Mengejan saat BAB atau batuk)
c) Anjurkan aktivitas secara bertahap Kolaborasi
a) Kolaborasi pemberian terapi medis
E. IMPLEMENTASI
WAKTU NO.
DX
IMPLEMENTASI RESPON TTD
Jum’at 25 Maret 2022 08.55 WIB
1.2. Memonitor respon hemodinamik dan keadaan umum
DS: Pasien mengatakan lemas DO:
- RR 26 x/menit, - SpO2 97%,
- TD :163/90 mmHg , - Nadi: 110 x/menit , - CRT<2 detik, - S:36,50C
- Pasien tampak lemah
Rumai
09.05 WIB 1 Merekam EKG 12 sadapan
DS :pasien mengatakan “iya”
DO : Interpretasi :
Abberrant, ventricular. Complex found. Sinus rhythm. Possible left atrial hypertrophy. Inferior infarction. Abnormal ECG
Rumai
09.10 WIB 1 Memonitor keluhan nyeri dada (intensitas, lokasi, faktor pencetus dan faktor pereda)
DS:
- Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk DO:
- Intensitas nyeri :saat bergerak nyeri bertambah, dan saat istirahat nyeri akan berkurang - Karakteristik nyeri:nyeri
terasa seperti ditusuk-tusuk - Lokasi nyeri:nyeri berada di
dada kiri menjalar sampai ke punggung
- Skala nyeri :skala 6 - Durasi nyeri :nyeri hilang
timbul
Rumai
09.18 WIB 1 Memberikan oksigen sesuai indikasi
DS :pasien mengatakan bersedia DO:
Terpasang nasal kanul 4 L/menit Rumai 09.20 WIB 1 Memonitor kadar
elektrolit
DS:
DO:
- Natrium : 137 mmol/L - Kalium :4.7 mmol/L - Calcium :1.25 mmol/L
Rumai
09.30 WIB 2 Mengidentifikasi tanda/gejala penurunan curah jantung
Memonitor enzim jantung DS:
- Pasien mengatakan jantung berdebar
DO:
- Nadi perifer teraba lemah - TD :163/90 mmHg - NT PRO BNP :23257 - Hs-Troponin I : 427
Rumai
09.35 WIB 2 Mempertahankan tirah baring minimal 12 jam
DS:
- Pasien mengatakan bersedia DO:
- Pasien tampak tirah baring Rumai 13.00 WIB 1.2 Memberikan terapi obat DS: Pasien mengatakan bersedia
DO: Pasien tidak alergi terhadap
obat tersebut Rumai
13.20 WIB 1.2 Menyediakan lingkungan yang kondusif untuk beristirahat
DS:
- Pasien mengatakan lingkungan dan kondisi nyaman
DO:
- Pasien tampak beristirahat dengan nyaman
Rumai
13.30 WIB 2 Menghitung intake dan ouput cairan
DS : DO :
Intake : 720 cc/7 jam Output :300 cc/7 jam
Balance cairan : +420 cc/7 jam Sabtu 26
Maret 2022 09.00 WIB
1.2 Memonitor respon hemodinamik dan keadaan umum
DS:
- Pasien mengatakan masih lemas tapi nyeri lumayan berkurang
DO:
- RR 24x/menit, - SpO2 99%,
- TD :140/80 mmHg , - Nadi: 90 x/menit , - CRT<2 detik, - S:36,50C
Rumai
09.10 WIB 1 Memonitor keluhan nyeri dada (intensitas, lokasi, faktor pencetus dan faktor pereda)
DS: Pasien mengatakan bersedia DO:
- P :saat bergerak nyeri bertambah, dan saat istirahat nyeri akan berkurang
- Q :nyeri terasa seperti ditusuk- tusuk
- R :nyeri berada di dada kiri tidak sampai menjalar sampai ke punggung
- S :skala 4
- T :nyeri hilang timbul
Rumai
09.20 WIB 1 Memberikan lingkungan yang tenang
DS: pasien mengatakan
lingkungannya tenang tidak berisik
Rumai