• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENUTUP

B. Saran

1. Dibuatnya MoU (Memorandum of Understanding)/Nota Kesepa-haman antara penegak hukum (Kepolisian, Kejaksaan) dengan organisasi profesi (IDI), organisasi pelayanan kesehatan (PERSI) serta stake- holder bidang kesehatan (Kemenkes), sehingga adanya sinergitas antara aparat tingkat pusat dengan daerah dalam penegakan hukum terhadap tindak pidana kelalaian medis yang dilakukan oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya saat melaksanakan profesinya di rumah sakit.

128

2. Perbaikan/revisi Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran khususnya Pasal 50 huruf (a) dengan memperjelas bentuk perlindungan hukum bagi dokter berupa adanya alasan pembenar dan alasan pemaaf bagi dokter yang melaksanakan praktik sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional.

3. Perbaikan/revisi Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit khususnya Pasal 30 ayat 1 huruf (f) dengan memperjelas bentuk perlindungan hukum bagi rumah sakit berupa adanya alasan pembenar dan alasan pemaaf bagi rumah sakit yang telah melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit, sehingga dapat menggugurkan tanggung- jawab hukum rumah sakit yang tercantum pada Pasal 46.

4. Dibentuknya peradilan ad hoc profesi kedokteran seperti halnya peradilan niaga dan HAM sebagai bentuk perluasan terhadap yurisdiksi peradilan untuk menjawab kesenjangan yang terjadi dalam penyelesaian sengketa medis karena adanya kepentingan antara para pihak (pasien/masyarakat/publik dan kalangan profesi medis/

korps).

129

DAFTAR BACAAN

1. Buku Referensi

Amrani, Hanafi, Mahrus Ali, Sistem Pertanggungjawaban Pidana, Jakarta : Rajawali Pers, 2015.

Buamona, Hasrul, Tanggung Jawab Pidana Dokter dalam Kesalahan Medis, Yogyakarta, Parama Publishing, 2015.

Chazawi, Adami, Malpraktik Kedokteran, Malang, Bayumedia Publishing, 2007.

---- Kejahatan terhadap Tubuh dan Nyawa, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2001.

Elvandari, Siska, Hukum Penyelesaian Sengketa Medis, Yogyakarta : Thafa Media, 2015.

Emmanuel, Hayt, Legal Aspects of Medical Record. Illionis : Physician’s Record Company, 1964.

Fuady, Munir, Sumpah Hippocrates : Aspek Hukum Malpraktek Dokter, Bandung : Citra Adiyta Bakti, 2005.

Guwandi, J, Tindakan Medik dan Tanggung Jawab Produk Medik, Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1993.

---- Dokter, Pasien, dan Hukum, Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1996.

130

---- Hukum Medik (Medical Law), Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004.

---- Informed Consent, Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004.

---- Hospital Law : Emerging Doctrines and Jurisprudence, Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005.

---- Hukum dan Dokter, Jakarta : Sagung Seto, 2008.

Hernoko, Agus Yudha, Hukum Perjanjian : Asas Proporsionalitas dalam Kontrak Komersial, Yogyakarta : LaksBang Mediatama, 2008.

Huda, Chairul, Dari Tiada Pidana Tanpa Kesalahan Menuju Kepada Tiada Pertanggungjawaban Pidana Tanpa Kesalahan, Jakarta : Prenada Media Group, 2008.

Indar, Tanggung Jawab Hukum Rumah Sakit dalam Pelayanan Kesehatan : Suatu Perspektif Hukum Kesehatan di Indonesia, Jurnal Ilmu Hukum Amanagappa, Vol. 12, Juni, 2004.

Koeswadji, Hermien Hadijati, Hukum Kedokteran : Studi tentang Hubungan Hukum Dalam Mana Dokter sebagai Salah satu Pihak, Bandung : Citra Aditya Bakti, 1998.

Komalawati, D. Veronica, Hukum dan Etika dalam Praktik Kedokteran, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1989.

---- Peranan Informed Consent dalam Transaksi Terapeutik : Persetujuan dalam Hubungan Dokter dan Pasien, Suatu Tinjauan Yuridis, Bandung : Citra Aditya Bakti, 2002.

Hamzah, Andi, Perbandingan Hukum Pidana Beberapa Negara, Jakarta : Sinar Grafika, 2012.

---- Delik-Delik Tertentu (Speciale Delicten) di dalam KUHP, Jakarta : Sinar Grafika, 2015.

131 Hanafiah, M. Jusuf dan Amri Amir, Etika Kedokteran dan Hukum

Kesehatan, Jakarta : EGC, Edisi 3, 1999.

Hariyani, Safitri, Sengketa Medik : Alternatif Penyelesaian Perselisihan antara Dokter dengan Pasien, Jakarta : Diadit Media, 2005.

Hatta, Hukum Kesehatan dan Sengketa Medik, Yogyakarta : Liberty, 2013.

Healy, John, Medical Negigence Common Law Perspective, London : Sweet and Maxwell, 1999.

Ilyas, Amir, Pertanggungjawaban Pidana Dokter dalam Malpraktik Medik di Rumah Sakit, Yogyakarta : Rangkang Education, 2014.

Is, Muhamad Sadi, Etika & Hukum Kesehatan, Kencana, Jakarta, 2015Maramis, Frans, Hukum Pidana Umum dan Tertulis di Indonesia, Jakarta : Rajawali Pers, 2013.

Isfandyarie, Anny, Malpraktik dan Resiko Medik dalam Kajian Hukum Pidana, Jakarta : Fokus Media, 2005.

---- Tanggung Jawab Hukum dan Sanksi bagi Dokter, Jakarta : Prestasi Pustaka, Buku I, 2011.

---- Tanggung Jawab Hukum dan Sanksi bagi Dokter, Jakarta : Prestasi Pustaka, Buku II, 2011.

Lamintang, P.A.F, Fransiscus Theojunior Lamintang, Dasar-Dasar Hukum Pidana di Indonesia, Jakarta : Sinar Grafika, 2014.

Leenen, H.J.J, P.A.F. Lamintang, Pelayanan Kesehatan dan Hukum, Bandung : Bina Cipta, 1991.

Machmud, Syahrul, Penegakan Hukum dan Perlindungan Hukum bagi Dokter yang Diduga Melakukan Medikal Malpraktek, Bandung : Mandar Maju, 2008.

132

Maramis, Frans, Hukum Pidana Umum dan Tertulis di Indonesia, Jakarta : Rajawali Pers, 2013.

Marpaung, Leden, Tindak Pidana terhadap Nyawa dan Tubuh : Pemberantasan dan Prevensinya, Jakarta : Sinar Grafika, 2000.

Moejatno, Asas - Asas Hukum Pidana, Jakarta : Rineka Cipta, 2015.

Muladi, Dwija Priyatno, Pertanggungjawaban Pidana Korporasi, Jakarta : Prenadamedia Group, 2012

Nasution, Bahder Johan, Hukum Kesehatan : Pertanggungjawaban Dokter, Jakarta : Rineka Cipta, 2013.

Notoadmodjo, Soekidjo, Etika & Hukum Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta, 2010.

Praptianingsih, Sri, Kedudukan Hukum Perawat dalam Upaya Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2006.

Prasetyo, Teguh, Hukum Pidana, Jakarta : Rajawali Pers, 2014.

Prodjodikoro,Wirjono, Asas – Asas Hukum Pidana di Indonesia, Bandung : Refika Aditama, 2014.

Raja Guguk, Erman et.al, Hukum Perlindungan Konsumen, Bandung : Mandar Maju, 2000.

Rammelink, Jan, Hukum Pidana : Komentar atas Pasal-Pasal Terpenting dari Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Belanda dan Padanannya dalam Kita Undang-Undang Hukum Pidana Indonesia, Jakarta : Gramedia Pustaka, 2003.

Ratman, Desriza, Aspek Hukum Informed Consent dan Rekam Medik dalam Transaksi Terapeutik, Bandung : Keni Media, 2013.

Rusianto, Agus, Tindak Pidana & Pertanggungjawaban Pidana : Tinjauan Kritis Melalui Konsistensi antara Asas, Teori, dan Penerapannya, Jakarta : Prenadamedia Group, 2016

133 Schaffmeister D, et. al, Hukum Pidana, Bandung : Citra Aditya Bakti,

2011.

Siswati, Sri, Etika dan Hukum Kesehatan dalam Perspektif Undang – Undang Kesehastan, Jakarta : Rajawali Pers, 2013.

Soeparto, Pitono et. al, Etik dan Hukum di Bidang Kesehatan, Surabaya : Airlangga University Press, 2006.

Soetrisno, Malpraktek Medik & Mediasi, Jakarta : Telaga Ilmu Indonesia, 2010.

Subekti, Hukum Pembuktian, Jakarta : Pradnya Paramita, 2005.

Supriadi, Wila Chandrawila, Hukum Kedokteran, Bandung : Mandar Maju, 2001.

Tay Swee Kian, Chaterine, Medical Negligence, Singapore, 2000.

Triwibowo, Cecep, Etika & Hukum Kesehatan, Yogyakarta : Nuha Medika, 2014.

Wiradharma, Danny, Penuntun Kuliah HukumKedokteran, Jakarta : Binarupa Aksara, 1996.

Wiyanto, Roni, Asas – Asas Hukum Pidana Indonesia, Bandung : Mandar Maju, 2012.

Yunanto, Ari, Hukum Pidana Malpraktek Kedokteran, Yogyakarta : Andi, 2010.

Yustina, Endang Wahyati, Mengenal Hukum Rumah Sakit, Bandung : Keni Media, 2012.

Zulkifli, Jimmy P, Dictionary of Law, Surabaya : Grahamedia Pers, 2012.

134

2. Peraturan Perundangan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)/ Undang-Undang No.1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana ( Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3850).

Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116).

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 1441).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan(Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 298).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan.

Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor : 4 Tahun 2011 tentang Disiplin Profesi Dokter dan Dokter Gigi.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 496 Tahun 2005 tentang Pedoman Audit Medis di Rumah Sakit.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 290/Menkes/Per/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan medis.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar Minimal Pelayanan Rumah Sakit.

135 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 755/Menkes/Per/IV/ Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah sakit.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Standar Keselamatan Pasien.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 2052/Menkes/Per/X/2011 tentang Izin Praktik Kedokteran.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2012 tentang Rahasia Kedokteran.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2013 tentang Rekam Medis.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah sakit.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2014 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2015 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit.

136

Hubungan Hukum : Hubungan antara sesama manusia, badan hukum dengan manusia, serta badan hukum dengan badan hukum lainnya sebagai subyek hukum yang terikat oleh suatu hubungan kontraktual maupun undang-undang secara luas, yang telah disepakati sehingga menim- bulkan hak dan kewajiban dari hubungan hukum tersebut.

Kelalaian Medis : Sikap tenaga medis khususnya seorang dokter yang kurang hati- hati dalam mempergunakan ting- kat keterampilan dan ilmu penge- tahuan yang lazim dipergunakan dalam mengobati pasien atau orang terluka menurut ukuran lingkungan yang sama

Malpraktek : Suatu jenis kelalaian dalam standar profesional yang berlaku umum, dan pelanggaran atas tugas yang menyebabkan seseorang menderita kerugian.

Perbuatan Melawan Hukum : Segala perbuatan yang menimbul- kan kerugian yang membuat korbannya dapat melakukan tun-

138

tutan terhadap orang yang melaku- kan perbuatan tersebut. Kerugian yang ditimbulkan dapat bersifat material ataupun imaterial.

Perjanjian Terapeutik : Perjanjian antara dokter dengan pasien yang memberikan kewe- nangan kepada dokter untuk me- lakukan kegiatan memberikan perawatan medis/tindakan medis kepada pasien berdasarkan keahli- an dan keterampilan yang dimiliki oleh dokter tersebut

Pertanggungjawaban Pidana : Suatu bentuk yang menentukan seseorang tersebut dibebaskan atau dipidana.

Profesi medis : Pekerjaan di bidang kesehatan untuk melakukan upaya kesehatan dalam masyarakat.

Rumah Sakit : Institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ke- sehatan perorangan secara pari- purna yang menyediakan pelayan- an rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit bukan lagi sekedar menjadi sarana tempat diselenggarakannya pelayanan ke- sehatan. Namun, juga sebagai subjek hukum yang mempunyai hak dan kewajiban.

Standar Pelayanan Rumah sakit : Kemampuan rumah sakit dalam memberikan layanan kesehatan sesuai dengan kualifikasinya

Standar Profesi Medis : Batasan kemampuan (knowledge, skill and professional attitude) minimal yang harus dikuasai oleh seorang dokter untuk dapat melakukan kegiatan profesional-nya pada masyarakat secara mandiri yang dibuat oleh organisasi profesi.

Standar Prosedur Operasional : Suatu perangkat instruksi/langkah- langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu.

Standar Tindakan Medis : Standar untuk mengatur tindakan medis dan untuk mencegah ter- jadinya kelalaian staf medis dalam melaksanakan tindakan medis Tenaga Kesehatan : Setiap orang yang mengabdikan diri

dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

Tindakan Medis : Serangkaian tindakan medis mulai dari diagnostik sampai ke peng- obatan dan pemulihan kesehatan Tindakan Pidana (Delik) : Suatu perbuatan yang dilarang atau

diharuskan dan diancam dengan pidana sebagaimana yang dirumus- kan di dalam pasal-pasal undang- undang pidana

140

H

Hubungan Hukum, 13, 20, 21, 23, 25, 26, 31, 32, 34, 35, 36, 54, 66, 103

K

Kelalaian Medis, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 14, 16, 17, 23, 38, 48, 49, 50, 52, 53, 54, 55, 56, 59, 63, 64, 67, 78, 79, 90, 92, 93, 94, 99, 102, 103, 107, 111, 119, 120, 122, 123

M

Malpraktek, 5, 6, 7, 12

R

Rumah Sakit, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 12, 13, 14, 16, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 32, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 45, 46, 48, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 60, 66, 67, 70, 71, 72, 74, 75, 76, 77, 78, 79, 80, 82, 83, 84, 87, 90, 97, 99, 100, 101, 103, 107, 116, 119, 122, 124

S

Standar Pelayanan Rumah sakit, 14, 24, 25, 27, 37, 42, 45, 53 Standar Profesi Medis, 6, 57, 43, 53, 63, 64, 99, 107, 108, 113, 117, 120, 123

P

Perbuatan Melawan Hukum, 10, 27, 38, 40, 57, 67, 83, 84, 86, 119 Perjanjian Terapeutik, 31, 33 Pertanggungjawaban Pidana, 7, 8, 12, 14, 15, 16, 17, 21, 32, 70, 74, 75, 78, 79, 80, 82, 86, 87, 111, 114, 115, 117, 118, 119, 120, 123 Profesi medis, 6, 7, 37, 42, 43, 53, 63, 64, 99, 107, 108, 113, 117, 120, 123, 124

Standar Prosedur Operasional, 17, 24, 42, 43, 45, 46, 94, 99, 102, 116, 120, 123

Standar Tindakan Medis, 9, 14, 92

T

Tenaga Kesehatan, 2, 7, 21, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 45, 66, 67, 71, 74, 75, 77, 78, 79, 93, 94, 95, 98, 105, 107, 111, 113, 123

142

Tindakan Medis, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 29, 31, 33, 35, 36, 37, 43, 44, 45, 47, 53, 54, 57, 58, 65, 66, 67, 70, 72, 73, 74, 75, 77, 78, 79, 84, 87, 90, 92, 94, 95, 96, 97, 99, 102, 103, 107, 108, 111, 112, 113, 114, 115, 116, 117, 118, 119, 120, 122, 123

Tindakan Pidana (Delik), 11, 12, 14, 59, 61, 85, 111

143 dr. Sigit Lesmonojati, M.H., lahir di Surabaya pada tahun 1976. Merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya tahun 2002, selanjutnya menempuh pendidikan Perwira Polisi Sumber Sarjana (PPSS) di Akademi Kepolisian Semarang tahun 2003. Pada tahun 2017 menyandang gelar Magister Hukum Kesehatan dari Fakultas Hukum Universitas Hang Tuah Surabaya. Penulis sebagai Ketua HIMA Magister Hukum Universitas Hang Tuah Surabaya dan Ketua Ikatan Alumni Magister Hukum Universitas Hang Tuah Surabaya. Riwayat penugasan di Kepolisian Republik Indonesia sbg Perwira Polri Satgas Medical Evacuation di Polda Nangroe Aceh Darussalam, Kepala Urusan Kedokteran Kepolisian Biddokkes dan Perwira Polri BKO Ditreskrim Polda Bali, Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Akademi Kepolisian Semarang, Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Bondowoso, Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Utara. Saat ini penulis bertugas di Biddokkes Polda Jawa Timur.

Dalam dokumen DALAM TINDAKAN MEDIS DI RUMAH SAKIT (Halaman 137-154)