• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP

C. Saran

Terdapat beberapa catatan yang akan peneliti sampaikan, tentunya saran-saran ini bertujuan untuk kebaikan dan kualitas akademik di masa mendatang.

a. Saran Akademisi

Retorika politik merupakan bagian dari komunikasi politik.

Komunikasi politik menjadi hal yang peting, mengingat Indonesia merupakan negara dengan pergulatan politik yang rumit. Menjadi suatu keharusan untuk seorang akademisi mempelajari dan mengembangkan ilmu tersebut. Diharapkan, bidang komunikasi politik menjadi fokus pembelajaran yang dapat memberi wawasan bagi siapapun, terlebih untuk yang tertarik dengan isu politik.

b. Saran Praktisi

Pandemi covid-19 memberikan pelajaran tersendiri, bukan hanya pada kesehatan dan ekonomi, namun pada kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Mendapat persetujuan

150

masyarakat utuk suatu kebijakan bukanlah hal yang mudah, terlebih menyangkut kesehatan dan perekonomian. Namun kemampuan seorang pemimpin untuk menjelaskan dan menyampaikan ke rakyatnya patut diperhatikan. Komunikasi yang baik dapat menunjang respon yang baik juga. Dalam komunikasi ini, dikenal istilah retorika yang berperan untuk memperindah gaya komunikasi saat menyampaikan suatu kebijakan. Namun lebih dari itu, teknik dan tipologinya dapat memberikan kemudahan bagi komunikator untuk memberikan pemahaman yang lebih pada audience. Oleh karenanya, diharapkan setiap pemimpin mampu menguasai retorika, dengan gayanya masing-masing. Dengan catatan, retorika itu dapat dibuktikan dengan suatu tindakan, sehingga tidak dipandang sebagai retorika semata.

Daftar Pustaka Kitab Suci

Departemen Agama RI. 2008. Al-Qur’an al-Karim. Surabaya:

Duta Ilmu.

Buku dan Jurnal

Al-Asqalani, Imam ibn Hajar. 2012. Fath al-Barii, Vol. XI.

Beirut: Dar al-Kotob al-Ilmiyah.

Ardiansyah, Moch. Ferdy. 2012. Analisis Retorika Basuki Tjahaja Purnama Dalam Kampanye Rakyat Pemilihan Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Di Rumah Lembang 2017 (Kajian Retorika Aristoteles). Jurnal Unesa, Vol.1 No. 1.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2010. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial lainnya.

Jakarta: Kencana, 2010.

Cangara, Hafied. 2014. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Creswell, Jhon W. 2010. Research Design: Pendekata Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fisher, Walter. 1987. Human Communication as Narration:

Toward a Phylosophy of Reason. Value and Action.

Columbia: University of South Carolina Press.

Griffin, Em. 1997. A First Look at Communication Theor. New York: McGraw-Hill.

Hasanuddin, A.H. 1970. Rhetorika Da’wah & Publisistik dalam Kepemimpinan. Surabaya: Usaha Nasional.

Heryanto, Gun Gun, Iding Rosyidin. 2015. 10 Tokoh Transformatif Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Heryanto, Gun Gun, Irwa Zarkasy. 2012. Public Relations Politik. Bogor: Ghalia Indonesia.

Heryanto, Gun-Gun dan Shulhan Rumaru. 2013. Komunikasi Politik; Sebuah Pengantar. Bogor: Ghalia Indonesia.

John, Little S.W. 2000. The Ories of Human Communication.

Belmont: CA Wadsworth Publishing Company.

Luhukay, Marsefio S. 2007. Presiden SBY dan Politik Pencitraan:

Analisis Teks Pidato Presiden SBY dengan Pendekatan Retorika Aristoteles. Jurnal Ilmiah SCRIPTURA, Vol. 1, No. 2.

M Arifin, Tatang. 2003. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta:

Rajawali.

Maclntyre, Alasdair. 1981. After Virtue: A Study in Moral Theory.

Notre Dame, IN: Universitas of Notre Dame Press.

Miles, Matthew dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Data-data Baru.

Jakarta: UI-Press.

Moloeng, Lexy J. 2010. Metodologi penelitian kualitatif.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ilmu Komunikasi: Satu Pengantar. 2005. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Nugroho, Riant. 2009. Public Policy. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Puspa, Ratih. 2012. Hubungan yang Timpang antara CSR, Antaretnis, dan Iklan Korporat. Jurnal Masyarakat dan Kebudayaan Politik, Vol. 25, No. 21.

Rahmat, Jalaludin. 2011. Retorika Modern Pendekatan Praktis.

Bandung: Rosdakarya.

Metode Penelitian Komunikasi. 2005. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Ri’aeni, Ida. 2014. Kemiskinan Sebagai Komoditas Media. UBM Journal, Vol. 8 No. 2.

Richard, West, Turner Lynn. 2008. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika.

Samrin. 2016. Pendidikan Karakter (Sebuah Pendekatan Nilai).

Jurnal Al-Ta’dib, Vol. 9 No. 1.

Silintowe, Yunita Budi Rahayu. 2016. Komunikasi Bisnis Lintas Budaya Sekretaris Pada Atasan (Studi Pada Alila Hotel Solo). Jurnal Komunikasi, Vol. 8 No. 2.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES.

Subarsono, AG. 2008. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Sudarto. 1997. Metodologi Penelitian Filsafat. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Susanto, Astrid S. 1988. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek.

Bandung: Remadja Karya.

Suwendra, Wawan. 2018. Metodologi Pendekatan Kualitatif dalam Ilmu Sosial, Pendidikan, Kebudayaan dan Keagamaan. Bali: Nilacakra.

Syafi’ie, Imam. 1988. Retorika dalam Menulis. Jakarta:

Depdikbud-Dirjen Dikti, P2LPTK.

Tasmara, Toto. 1997. Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media Pratama.

Wardani, Yaniah dan Umi Musyarofah. 2019. Retorika Dakwah Dai di Indonesia. Ciputat: Adabia Press.

Website

Adinda Putri, Cantika. Anies PSBB Total Hingga RS Penuh, Ini Sikap Pemerintah Pusat!. Diakses pada 22 Desember 2020, pukul 12.20. dari: https://www.cnbcindonesia.com /news/20200910143234-4-185856/anies-psbb-total- hingga-rs-penuh-ini-sikap-pemerintah-pusat,

Altobeli, Andreas Lukas. Anies Baswedan, Dilantik, Dicopot, dan Dilantik Lagi oleh Jokowi. Diakses pada 9 November 2020, pukul 16.32, dari: https://nasional.kompas.com/

read/2017/10/17/08253771/anies-baswedan-dilantik- dicopot-dan-dilantik-lagi-olehjokowi?page=all

Asmara, Chandra Gian. Sempat Larang, Anies Izinkan Lagi Isolasi Mandiri di Rumah. Diakses pada 27 Desember 2020,

156

pukul 23.40. dari: https://www.cnbcindonesia.com /news/20201002083504-4-191097/sempat-larang-anies- izinkan-lagi-isolasi-mandiri-di-rumah,

CNN Indonesia. Cita Rasa Politik Dalam Komunikasi Jokowi- Anies Soal Corona. Diakses pada 18 Desember 2020, pukul 22.20. dari: https://www.cnnindonesia.com /nasional/20200304113444-32-480391/cita-rasa-politik- dalam-komunikasi-jokowi-anies-soal-corona

CNN Indonesia. Cita Rasa Politik dalam Komunikasi Jokowi- Anies soal Corona. Diakses pada 6 Juli 2020, pukul 09.40 dari: https://www.cnnindonesia.com/ nasional/20200304 113444-32-480391/cita-rasa-politik-dalam-komunikasi- jokowi-anies-soal-corona

Egham, Lisza. Istana Sayangkan Anies Tak Koordinasi Sebelum Putuskan PSBB Ketat Jakarta. Diakses pada 22 Desember 2020, pukul 12.21, dari https://www.liputan6.com/news/ read/4354532/istana- sayangkan-anies-tak-koordinasi-sebelum-putuskan-psbb- ketat-jakarta

Istana Puji Sikap Anies dan Sa’id Aqil Terbuka Positif Covid-19.

Diakses dari https://m.liputan6.com /news/read/4422631/istana-puji-sikap-anies-dan-said- aqil-terbuka-positif-covid-19, pada 20 Desember 2020, pukul 13.40.

Fauzia, Mutia, Yohana Artha Uly, Kala 3 Menteri Ekonomi Jokowi Singgung Anies Soal PSBB Jakarta. Diakses pada 22 Desember 2020, pukul 11.49 dari:

https://money.kompas.com/read/2020/09/11/070200226/

kala-3-menteri-ekonomi-jokowi-singgung-anies-soal- psbb-jakarta

Hasan, Kamaruddin. 2006. Retorika dan Politik. Aceh: Universitas Malikussaleh. Diunduh pada 25 Desember 2020, pukul 21.00 dari: https://repository.unimal.ac.id/2266/1/Bahan

%20ajar%20RETORIKA%20DAN%20POLITIK%20da lam%20KOMUNIKASI%20POLITIK.pdf

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Komunikasi Publik. Diakses pada 30 Oktober 2020, pukul 11.03 dari:

https://jdih.kominfo.go.id/produk_hukum/view/id/500/t/i nstruksi+presiden+nomor+9+tahun+2015+tanggal+25+j uni+2015#:~:text=INSTRUKSI%20PRESIDEN%20RE PUBLIK%20INDONESIA%20NOMOR,dengan%20ini

%20menginstruksikan%3A%20Kepada%20%3A%201

Isna, Tanayastri Dini. Anies Paling Populer di Medsos Lewati Ganjar dan RK, Tapi Kalah Favorit Karena. Diakses pada 26 September 2020, pukul 19.35 dari:

https://republika.co.id/berita/qc5njd4917000/anies- paling-populer-di-medsos-lewati-ganjar-dan-rk-tapi

Pinter Politik. Posotif Covid-19, Anies Ungguli Trump? Diakses pada 20 Desember 2020, pukul 14.03, dari:

https://pinterpolitik.com/positif-covid-19-anies-ungguli- trump

Putra, Putu Merta Surya. Survei Poltracking: Agus Ganteng, Ahok Tegas, dan Anies Ramah. Diakses pada 24 Desember 2020, pukul 23.00, dari: https://www.liputan6.com/

pilkada/read/2844042/survei-poltracking-agus-ganteng- ahok-tegas-dan-anies-ramah,

Rahim, Abdur. Menkes Bantah Pernyataan Anies Soal Corona.

Diakses pada 18 Desember 2020, pukul 22:13, dari https://www.kompas.tv/article/69221/menkes-bantah- pernyataan-anies-soal-corona,

Rezkisari, Indira. Kerumunan HRS yang Berbuntut Ancaman Pidana ke Anies. Diakses pada 19 Desember 2020 pukul 22.27, dari: https://republika.co.id/berita/qjvyk8328/

kerumunan-hrs-yang-berbuntut-ancaman-pidana-ke- anies,

Sari, Nursita. Pembatasan Operasi Angkutan Umum ala Anies yang Hanya Bertahan Sehari. Diakses pada 28 Desember 2020, pukul 00.04, dari: https://megapolitan.

kompas.com/read/2020/03/17/08254891/pembatasan- operasi-angkutan-umum-ala-anies-yang-hanya-bertahan- sehari?page=all

Tolok, Aprianus Doni. Anies Baswedan Positif Covid-19, Begini Reaksi Warganet. Diakses pada 20 Desember 2020, pukul 13.55, dari: https://jakarta.bisnis.com/read/20201201 /77/1324711/anies-baswedan-positif-covid-19-begini- reaksi-warganet,

Velarosdela, Rindi Nuris, Ryana Aryadita Umasugi, Rosiana Haryanti. Anies Baswedan dan Daftar Pejabat Pemprov DKI Jakarta yang Positif Covid-19. Diakses pada 20 Desember 2020, pukul 12.50 dari: https://www.google.

com/amp/s/amp.kompas.com/tren/read/2020/12/01/1047 00165/anies-baswedan-dan-daftar-pejabat-pemprov-dki- jakarta-yang-positif-covid-19

Widya Pratiwi, Windy. Kepemimpinan Politik: Peran Walikota Dalam Implementasi Kebijakan Pengentasan Kemiskinan Di Kota Bontang. Surabaya: Universitas Airlangga.

Diunduh pada 24 Desember 2020, pukul 23.15 dari:

http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers- jpm8a8a0e6cc1full.pdf

https://corona.jakarta.go.id/id/data-pemantauan, diakses pada 9 November 2020, pukul 15.57.

Video Youtube

Diakses pada 20 Desember 2020, pukul 12.00, dari:

https://www.instagram.com/tv/CIPVCJlg8Oq/?igshid=1 e6dsai7d24ff

Indonesia Lawyers Club, Gubernur Anies Akhirnya Menarik Rem Kompromi. Diakses pada 3 Januari 2020, pukul 14.36, dari: https://www.youtube.com/watch?v=AaGJsstNnlY

&t=4025s

KompasTV, 115 Dalam Pantauan, 32 Orang Diawasi Terkait Virus Corona di DKI Jakarta. Diakses pada 18 Desember 20, pukul 21.26. dari: https://www.youtube.com/watch?

v=vTg8I0x6JFk,

KompasTV, Anies Baswedan Tanggapi Kritikan Dari Pemerintah Soal Cegah Kerumunan. Diakses pada 19 Desember 2020, pukul 23.10. dari: https://www.youtube.com/

watch?v=f7eChBf-i1g&t=34s,

KompasTV, Anies Geram: Ini Soal Nyawa! Anda Tutup Sekarang!

Diakses pada 18 Desember 20, pukul 22.00, dari:

https://youtu.be/YulWJ10UGYE,

KompasTV, Anies Perpanjang PSBB, DKI Jakarta Masuk Masa Transisi, diakses pada 17 Desember 2020, pukul 21.23, dari: https://www.youtube.com/watch?v=HJ2p8oO2Zc

&t=1328s,

Najwa Shihab, Mata Najwa Part 3 Drama Orang Kedua: Anies:

Saya Selalu Kangen Bang Sandi. Diakses pada 9 November 2020, pukul 16.40, dari: https://www.youtube.

com/watch?v=A__lgsq6RPo&t=110s,

Pemprov DKI Jakarta, 07 Apr 2020 Gub Anies Baswedan Preskon Terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar di DKI Jakarta, diakses pada 19 Desember 2020, pukul 20.30, dari: https://youtu.be/B5iF7OQ14Yo

Pemprov DKI Jakarta, 11 Maret 2020 Gub Anies Baswedan Memberikan Preskon Tentang Update Covid-19. Diakses pada 19 Desember 2020, pukul 21.00. dari: https://www.

youtube.com/watch?v=KOrOVWK-ENQ&t=1256s,

Pemprov DKI Jakarta, Kondisi Terus Memburuk, Anies Kembali Berlakukan PSBB Ketat di DKI Jakarta, diakses pada 17 Desember 2020, pukul 22.00, dari: https://www.youtube.

com/watch?v=vK7tae6vLgE&t=310s

Data Wawancara Skripsi

Retorika Politik Anies Baswedan dalam Mengomunikasikan Kebijakan Pandemi Covid-19 di DKI Jakarta

1. Narasumber : Ali Rif’an, M.Si

2. Jabatan : Direktur Arus Survei Indonesia dan Pengamat Politik

3. Waktu Wawancara : 1 Desember 2020, pukul 19.30 4. Tempat : Cafe Upnormal

5. Keterangan : Tatap Muka

Q : Ini kan penelitian saya tentang retorika Anies dalam mengomunikasikan kebijakan pandemi covid-19 di DKI Jakarta. Kebijakannya kan lumayan banyak, nah disini saya lebih berfokus ke retorikanya/seni berbicaranya, bukan ke kebijakannya. Bagaimana Bapak memandang retorika Anies selama pandemi ini?

A : Pertama kalau dari komunikasi politik, Anies menggunakan pola komunikasi hight contect. Hight contect berarti kan lebih banyak bicara tidak langsung to the point. Seperti, saat dia menyampaikan hasil swab test yang barusan ya, beliau kan positif. Itu kan durasinya cukup panjang, hampir 4 menit. itu mengatakan dia sebagai orang yang terdeteksi positif covid, itupun dimulai dari cerita-cerita kan, tidak langsung to the point itu salah satu ciri-ciri komunikasinya. dan ini terkamuflasi dalam banyak kesempatan, dalam konferensi

pers juga sama, dalam berbicara soal dta-data covid juga sama, nah tapi poin positifnya, komunikasi hight contect itu biasanya lebih detail, makanya Anies dalam menyampaikan sesuatu ada penjabaran, dia menyampaikan latar belakang gitu ya, termasuk data-data juga leboh komplit. Itu kelebihan komunikasi hight contect.

Q : Pernah tidak Anies menyampaikan sesuatu dengan pola komunikasi low contect?

A : Low contect ada, tetep ada, tapi kecenderungannya tetep hight contect Anies itu. Ini kalau bicara Anies vs Ahok jelas Ahok (pola low context). Ahok lebih banyak low context komunikasinya, lebih to the point langsung. Konsekuesinya adalah, komunikasi low context itu kemudian ketika itu masalah-masalah sensitif bisa menjadi kontroversi. Itu sering terjadi kan? Karena salah satu kelemahannya, ga runtut kan.

Tapi salah satu kelebihan, dia (orang yang menggunakan pola komunikasi low context) dianggap tegas. Sementara Anies, karena hight contect dia dianggap kurang tegas. Meskipun dalam sisi tertentu itu penting, karena lebih detail. Ini saya bicara kecenderungan ya, karena pasti dalam masa kepemimpinan Anies, pasti pernah komunikasi low context.

Tapi kecenderungan yang ada, Anies masuk ke tipe hight contect. Termasuk contoh tadi (saat Anies mengumumkan dirinya positif covid-19) 4 menit itu, padahal kan seperti Kiai Said, yang diwakili oleh sekprinya, itu kan sangat pendek durasinya, yang lain-lain juga pendek. Tapi Anies cukup

panjang, padahal poinnya kan dia menyampaikan bahwa dia positif covid, tapi disampaikan kronologi-kronologinya, lebih detail. Tapi dalam konteks strategi persuasi, memang komunikasi hight contect itu bagus, karena mendatangkan persuasif.

Q : Kalau tipologi retorika Anies lebih cenderung kemana pak? kan ada 3 tipologi orator. Noble solve (orang yang mengklaim dirinya selalu benar), retorically reflctor (orang yang tidak teguh pendirian/ menjadi cerminan orang lain), dan retorically sensitive (orang yang responsif terhadap permasalahan yang ada)?

A : Sebenarnya saya lihat ketiga, cukup responsif. Ada isu-isu apa dia beliau muncul. Tapi konteksnya begini, Anies ini karena beliau seorang Gubernur sekaligus pemain politik dan saya sangat yakin punya agenda di 2024, jadi terkadang terjadi bias kepemimpinan. Biasnya begini, komunikasi yang dilakukan itu biasanya komunikasi konteks elektoral.

Beberapa kasus itu, dia lebih merespon isu-isu yang memiliki muatan politis. Politis disini dimaksudkan untuk mendapat simpati publik. Karena dia perpikir dia ini kan politisi, bukan birokrat murni, Kalau saya baca beberapa, memang komunikasinya Anies itu mengundang simpati. Misalnya saat dia mengumumkan bahwa dirinya positif (Covid-19), dia mengatakan bahwa dia masih bekerja saat positif, kemudian dia di isolasi di kantor gubernur. Dalam artian ini dia ingin mengatakan bahwa dalam situasi apapun dia itu tetap bekerja

untuk DKI, ini kan artinya dia ingin mencari simpati publik.

Anies paham ini komunikasi politik karena latar belakangnya itu memang lulusan Amerika PHD. juga termasuk politik simbol. yang ramai kemarin kan soal duduknya Anies baca buku itu itu dia paham betul kalau yang dilakukannya itu akan mendatangkan perbincangan dan dia berhasil, karena menjadi trend center dia, terus akhirnya orang pada pose gitu semua kan, itu keren banget itu. Itu sebenarnya dia kan sedang menyindir seseorang dan memperkuat legitimasi, ada rame- rame itu kan dan itulah gaya Anies

Q : Beliau (Anies) itu tipikal orang yang bisa membaca suasana dan tahu bagaimana caranya dia bisa menjadi perbincangan publik benar begitu?

A : Betul, makanya masuk kategori yang responsif tadi yang ketiga. Tapi kritik saya adalah karena beberapa hal kebijakan- kebijakan populis Anies, kemudian respon-respon terhadap isu itu adalah isu-isu yang punya kadar elektoral tinggi yang dia respon, kalau itu mendatangkan simpati, maka dia akan cepat merespon. Makanya kasus covid-19 itu menjadi konsentrasi Anies karena ini menjadi perhatian orang banyak, dia memposisikan diri sebagai orang yang benar-benar konsentrasi pada masalah kesehatan masyarakat, keselamatan warga, dan dia pasang badan, dia ingin mengatakan bahwa dirinya ada di garda terdepan. Makanya dia kan sering seolah- olah bertolak belakang dengan kebijakan pemerintah pusat.

Tapi faktanya dia memang dapat simpati, sebagian besar

orang akan memuji Anies “wah.. pemimpin dan berpihak ke rakyat”, kalau pemerintah pusat itu kan seolah-olah berpihak ke investor, ekonomi bukan ke rakyat. Makanya kan di temuan-temuan survei Anies selalu masuk 3 besar dan itu luar biasa menurut saya. Menurut saya di tengah posisi 2024 itu masih kosong dan rival terkuat itu kan Prabowo sama Ganjar, tapikan Ganjar di Jawa Tengah dan panggung politiknya masih strategis Aneis karena dia kan di Jakarta dan Jakarta itu miniaturnya Indonesia jadi lebih strategis isu-isu nya.

Q : Kalau kelemahan retorikanya Anies Apa pak? Kalau dilihat saat komunikasinya di pandemi ini?

A : Kalau kelemahannya itu, dia dianggap sebagai pemimpin yang berbelit-belit, tidak tegas, abstrak itu kadang memang kelemahan komunikasi hight contect, hal-hal yang nggak penting itu disampaikan. taruhlah yang disampaikan saat dia mau umumkan bahwa dirinya positif, itu 4 menit kan kemana- mana bahasannya, sebenarnya nggak penting tapi disampaikan, seperti dia mengatakan bahwa dia seolah-olah terkena covid dari wakil gubernur dan stafnya itu sebenarnya model-model begitu ya nggak penting-penting amat. Terus dia posisi diisolasi di kantor gubernur dan seterusnya sebenarnya ya kalau simpel kan dia hanya mengatakan bahwa minta doa untuk kesehatannya dan menginformasikan bahwa dia covid.

Semua kan (para pejabat publik) saat mengumunkan dirinya covid kan simple. Artinya ada yang ditarget disitu sebenarnya.

Dia ingin menyampaikan juga yang perlu saya garis bawahi

itu dia menyampaikan divideo itu bahwa dia itu transparan jadi dia kan seperti menyindir beberapa pejabat lain ketika kena covid itu nggak langsung menyampaikan kepada publik (ditunda dulu). sedangkan Anies seketika itu dia dinyatakan positif dia langsung menyampaikan pengumuman bahwa dia positif dini hari. Dari situ Anies ingin menunjukkan bahwa dia adalah pemimpin yang responsif dan transparan. Dia sudah berpikir sebagai calon presiden. Saya kemarin sempat diwawancarai wartawan armor saya sampaikan kenapa Anies begitu? dalam perspektif saya mungkin 60% sudah politisi, 40% seorang birokrat. Jadi persentase birokrat nya itu 40%, makanya tutur katanya itu tutur kata politisi dan ujungnya adalah elektoral untuk 2024. Jadi pesan-pesan yang disampaikan terkesan dia (Anies) membela warga, membela masyarakat.

Q : Kalau untuk orang awam sendiri, melihat komunikasi high context itu kayak gimana sih apa lebih cenderung menyukai apa justru aneh melihatnya?

A : Kan begini ya high context itu kalau kita bicara mengenai teori panggung itu ada panggung depan ada panggung belakang dalam politik. Sebenarnya Anies ini lebih banyak bermain di panggung depan, lebih banyak bermain di sandiwara panggung depan. Tapi politik yang lebih otentik itu sebenarnya ada di panggung belakang. Makanya kan setelah saya on-air dengan beberapa pejabat, di on-air itu kita ngobrolnya seperti berantem, adu argumen tapi jika di off-air

beda obrolannya. Dan saya merasa yang lebih otentik dalam politik itu ya panggung belakang bukan panggung depan.

Sama juga high context itu kan komunikasi yang dikemas dalam kerangka sandiwara, dikasih bumbu-bumbu sandiwara.

Berarti sandiwara itu tidak dominan ya dibumbui saja ada dramanya ada sandiwaranya biar kelihatan cantik dan jujur saja masyarakat Indonesia itu suka sandiwara suka sinetron kan kalau dikemas dalam bentuk drama. Makanya Anies paham betul dengan masalah itu dan komunikasi di awal untuk menceritakan konflik (Anies positif covid-19) itu sudah drama. Dimulai dari Wakil Gubernur yang tertular oleh stafnya, kemudian Wakil Gubernur isolasi dengan dia (Anies) masih tetap bekerja dan bertugas seperti biasa, sandiwara bener cak, drama gitu. Makanya saya bisa katakan kalau komunikasi high context itu itu misalnya meminjam teori Erving Goffman, teori drama turgi itu, Anies itu bermain di panggung depan

Q : Berarti itu bisa menjadi kelebihan tersendiri ya Pak dari retorikanya Anies Baswedan?

A : Iya itu menjadi kelebihan sendiri, jadikan retorika itu kalau saya pernah baca kalau nggak salah ya, ada beberapa fungsi- fungsinya. Fungsi edukasi, persuasi entertaint dan informasi.

Nah kita akan lihat Anies di situ lebih banyak beretorika di wilayah persuasi, informasi plus persuasi. Edukasinya ya agak ke belakang gitu, entertaint juga nggak. Maksudnya kalau bicara dari 4 fungsi retorika itu tadi, Anies lebih banyak

169

bermain di retorika dalam bentuk persuasi dan informasi. Jadi persuasi dibungkus dalam konteks informasi. Dia sedang menyampaikan informasi penting tapi sebenarnya nya kepada masyarakat. Karena tadi, sekarang Anies kan ini 60% itu politisi. Politisi itu berpikirnya adalah elektoral, kan itu bedanya negarawan sama politisi. Politisi berpikir tentang ke depan bagaimana bisa mendapatkan ke kuasaan, kalau negarawan kan berpikir cenderung lebih ke masa depan bangsa.

Q : Dalam kebijakan itu kan biasanya ada kontra atau kurang setuju dengan kebijakan itu dan karakter Anies terlihat lebih tenang dan menyikapinya itu tidak dengan emosi. Bagaimana pandangan bapak tentang hal itu?

A : Pertama Anies memang karakter yang unik perlu saya garis bawahi bahwa rasanya Anies itu adalah singa podium, dan ini terkamuflase dalam beberapa event. Sejak beliau jadi ketua OSIS bahkan ketua BEM, rektor dan tokoh intelektual terkemuka, Anies memang mempunyai gaya komunikasi retorika yang sangat bagus, ya persuasi itu salah satunya. Tapi persuasi dulu kan bukan persuasi elektoral masih persuasi dimana ketika dia ngomong orang terkesima itu aja sebatas itu, bagaimana komunikasi itu bisa ditangkap oleh audiens tepat sasaran dan dapat ditangkap dengan baik gitu. Nah Anies berhasil sebenarnya, bahkan saking berhasilnya dia di daulat menjadi moderator debat capres saat itu (2014). Itu kan karena beliau memiliki retorika yang bagus. Nah dari situ kemudian

Dokumen terkait