BAB IV PENUTUP
B. Saran
Setelah melakukan analisis tentang Efektivitas Peran BP4 dalam Meminimalisir Perceraian pada Masa Pandemi Covid-19 di KUA Kecamatan Parado, beberapa saran yang mungkin ada manfaatnya untuk semua pihak sebagai berikut:
1. Kepada pihak pemerintah untuk lebih menguatkan lembaga BP4 sebagai lembaga yang mengambil peran penting dalam keluarga sakinah.
2. Untuk KUA, Perlu adanya ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung dalam pelaksanaan tugas penyuluh BP4.
3. Untuk masyarakat di Kecamatan Parado, tetap semangat dan jangan malu berkonsultasi masalah keluarga pada penyuluh BP4 di KUA Kecamatan Parado.
4. Masyarakat juga sangat perlu terus untuk meningkatkan pemahaman mengenai keluarga yang sakinah.
67
DAFTAR PUSTAKA Buku/Jurnal
Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT RajaGrafindo, Cet. 2, 2015.
Achmad Ali, Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicial prudence) termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legisprudende), Jakarta : KENCANA PRENADAMEDIA GROUP, cet ke.1, 2009.
Ahmad Sudirman Abbas, Pengantar Pernikahan: Analisa Perbandingan antar Madzhab, Jakata: PT. Prima Heza Lestari, Cet. I, 2006.
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta : Preneda Media Group, Cet. I, 2007.
Eva Nurfitriani, “Efektivitas Pelaksanaan Program KB pada Pasangan Muslim di Bawah Umur dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah di Kabupaten Lombok Tengah”, (Skripsi Fakultas Syariah Jurusan Hukum Keluarga Islam Pascasarjana Universitas Islam Negeri Mataram, 2020).
Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktis, Jakarat : Sinar Grafika Offset, Cet. 4, 2016.
Hasil Munas BP4 Ke XIV Tahun 2009.
Hendra Agustian, “Analisis Peran BP4 dalam Memberikan Bimbingan Terhadap Calon Pengantin (Studi Kasus KUA Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Peswaran),” (Skripsi Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung 2017).
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta : PT Bumi Aksara, Cet. IV, 2016).
Indah Fatawiyah, “Efektivitas Pengendalian Angka Perceraian di Kampung Sakinah (Studi di Desa Tunjungsekar, RW 05 Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang)”, (Skripsi Fakultas Syari‟ah Program studi Hukum Keluarga Islam Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2020).
Profil KUA Kecamatan Parado, Dokumentasi, Kantor Urusan Agama Kecamatan Parado, Rabu 10 November 2021
Pengadilan Agama Kabupaten Bima, Dokumentasi, 19 November 2021 Keputusan Hasil Humas BP4 ke XIV Tahun 2009 tentang AD/ART Pasal 6.
68
Kartini Rustam, “Peran BP4 Sebagai Mediator dalam Membina Keluarga Sakinah, Mawaddah, Mawaddah, dan Rahmah di Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba” (Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Alauddin Makassaar 2017).
Mariamah, “Konseling Pranikah Dalam Meningkatkan Kematangan Psikologi Calon Pengantin Studi Kasus KUA Kecamatan Batulayar, (Skripsi Fakultas Dakwah dan ILmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Mataram, 2020).
M. Quaish Shihab, Wawasan Al-Qur‟an, Bandung : Mizan, 1996
Nurdin Ilyas, Pernikahan Yang Suci Berlandaskan Tuntutan Agama, Yogyakata : Bintang Cemerlang, Cet. I, 2000
Riskawati Yahya, “Pencegahan Kasus Perceraian di Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar (Studi tentang faktor penyebabnya dan upaya pencegahannya oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar)”, (Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN AlAUDDIN Makassar, 2016).
R. Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Jakarta : PT Intermasa, cet. XXVI, 1994.
Satjipto Rahardjo, Hukum dan Masyarakat, Bandung: Angkasa, 1980.
Soedharyo Soiman, Hukum Orang dan Keluarga, Sinar Grafika : Edisi Revisi.
Soedjono Soekanto, “Beberapa Permasalahan Hukum dalam Kerangka Pembangunan di Indonesia”, Jakarta : Universitas Indonesia, 1976.
Soerjono Soekanto, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum”, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2008.
Sabian Usman, Dasar-Dasar Sosiologi, Yogyakarta:Pustaka Belajar, 2009.
Sukron Na‟im, “Upaya Penghulu dalam Mengurangi Perceraian (Studi Kasus di KUA Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor),” (Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayattullah Jakarta, 2014).
Slamet Abidin, Aminuddin, Fiqih Munakahat, Bandung : CV Pustaka Setia, 1999.
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 2 Ayat 1 tentang Undang-Undang Perkawinan.
Wildana Setia Warga Dinata, “Optimalisasi Peran Badan Penasehatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) dakam Rangka Pembentukan Keluarga Sakinah di Kabupaten Jember”, de Jure, Jurnal Syariah dan Hukum, Volume 7 Nomor 1, Juni 2015.
69 Website
PA Bima “Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Agama Bima”, dalam https://www.sipp.pa-bima.go.id, diakses pada tanggal 10 Oktober 2021, pukul 11.00 WITA
Wawancara
Amat Rifaid. KUA Kecamatan Parado : 15 November 2021 H. Darwis. KUA Kecamatan Parado : 25 November 2021 Dewi Murni. Desa Parado Wane : 12 November 2021 Fitriani. Desa Parado Wane : 13 November 2021 Lulu Indriani. Desa Parado Wane : 12 November 2021 Mutiara. Desa Parado Rato : 11 November 2021 Rahmah. Desa Parado Wane : 11 November 2021 Rahmah Ncera. Desa Kanca : 12 November 2021 Ratna. Desa Kuta : 13 November 2021
LAMPIRAN
Instrumen wawancara
1. Apakah sebagai penyuluh BP4 masih perlu melakukan perubahan agar dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan dapat berjalan dengan baik?
2. Bagaimana pendapat anda sebagai penyuluh BP4 tentang kursus pra nikah dalam mencegah terjadinya perceraian?
3. Sebagai penyuluh BP4 kesukaran apa saja yang dialami calon mempelai ketika melakukan kursus pranikah sebelum membina keluarga?
4. Apa yang dilakukan penyuluh BP4 ketika mengalai kesulitan dalam melaksanakan kursus pranikah?
5. Apakah langkah pertama yang anda tempuh bila seseorang ingin melakukan sebuah perceraian ?
6. Apakah faktor pendukung dan penghambat dalam memberikan penasehatan kepada seorang yang ingin bercerai
7. Berapa hari anda memberikan penyuluhan agama terhadap seseoarang yang ingin cerai
8. Apakah kendala yang dialami dalam memberikan bimbingan dan penyukuhan kepada keluarga yang bercerai
9. Apakah ada unsur lain selain kurus pranikah dalam mencegah kasus perceraian
10. Bagaimana upaya yang dilakukan BP4 dalam meminimalisir kasus perceraian pada masa pandemic Covid 19
Wawancara pasangan yang bercerai 1. Berapa usia anda saat ini ?
2. Sudah berapa lama usia pernikahan anda?
3. Tahun berapa anda bercerai dengan pasangan anda
4. Apakah anda mempunyai anak dari hasil pernikahan anda dengan pasangan anda sekarang?
5. Faktor apa saja yang menyebabkan anda ingin bercerai 6. Mengapa bisa timbul perselisihan dalam keluarga anda?
7. Bagaimana perasaan anda setelah mengguggat/digugat cerai oleh pasangan anda?
8. Siapa yang menggugat untuk bercerai?
9. Apakah perceraian anda dicatat secara resmi?
10. Apakah anda mempunyai akta nikah?
11. Siapa yang mengeluarkan dana untuk bercerai?
12. Bagaimana perasaan anda setelah resmi bercerai?
13. Bagaimana hubungan anda dan pasangan setelah bercerai?
14. Usaha apa yang anda lakukan untuk mempertahankan keutuhan keluarga anda?
15. Bagaimana respon keluarga anda setelah mengetahui anda ingin bercerai?
16. Bagaimana dampak perceraian pada diri anda sendiri?
17. Bagaimana dengan nasib anak-anak anda jika kedua orang tuanya bercerai 18. Sebelum anda menikah apakah anda mengikuti bimbingan pra nikah?
19. Apa saja yang dilakukan BP4 dalam memberikan bimbingan?
20. Apakah yang disampaikan BP4 dapat di mengerti?
21. Bagaimana menurut anda peranan BP4 dalam meminimalisir perceraian?
22. Apakah bimbingan hanya di lakukan di KUA saja?