• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. PENUTUP

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat penulis berikan adalah:

1. Implementasi pengendalian hama tikus dengan menggunakan musuh alami burung hantu (Tyto alba) di PT.Umada sebaiknya harus diadakan penangkaran khusus di perusahaan tersebut dan melakukan penambahan sarang burung hantu di setiap blok.

2. Dalam implementasi pengendalian hama tikus dengan menggunakan musuh alami burung hantu di PT.Umada sebaiknya pihak manajemen lebih memperhatikan lagi dan memberi pengetahuan kepada pihak yang bertanggung jawab untuk mewujudkan hasil yang efektif dan efisien.

56 3. Pihak perusahaan harus menjalankan strategi dan solusi permasalahan sesuai prosedur agar pengendalian hama tikus secara alami berjalan maksimal untuk mewujudkan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan.

57

DAFTAR PUSTAKA

(Agustini, 2013). Pengembangan burung hantu (Tyto alba) sebagai pengendalian hama tikus di desa babahan dan senganan, penebel, tabanan bali, 92-98 Abarca, R (2021). Buku metodologi penelitian September 2021

Adidharma, D. 2009. Kajian sosial ekonomi pengendalian hama tikus pohon, Rattus tiomanicus Miller dengan burung hantu, Tyto alba, pada perkebunan kelapa sawit. Prosiding Seminar Nasional Perlindungan Tanaman, Bogor 5-6 Agustus 2009. Pusat Kajian Pengendalian Hama Terpadu IPB.

Agro,s. (2016). Standar Operasional Prosedur Pengendalian organisme pengganggu tanaman.

Agustini. (2022). Potensi pemanfaatan burung hantu Tyto Alba sebagai predator alami dalam pengendalian hama tikus pada tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq) di divisi II PT.Socfindo seunagan. Ilmiah pertanian 7.

Ardhana, G. (2021). Efektivitas penyuluhan terhadap wajib pajak guna meningkatkan kepatuhan pelaporan 8.

Astuti, R., 2004. Tipe Hunian Dan Jenis Mangsa Burung Serak Tyto Alba Javanica Pada Ekosistem Persawahan Nest Type And Prey Species Of The Barn Owl Tyto Alba Javanica In The Rice Field Ecosystem. J. Perlindungan Tanam.

Indones. (Indonesian, J. Plant Prot. 10.

Auffeldt. (2017). Pengaruh lingkungan terhadap pemberian bahan kimia . Jurnal agora, 5.

Baskoro, K. 2005. Tyto alba: Biologi, Perilaku, Ekologi dan Konservasi.. Semarang (ID): Universitas Diponegoro. 127 hal.

Budihardjo, K., Wirianata, H., Primananda, S., 2019. a Study on Barn Owl Population (Tyto Alba Var. Javanica) in Reducing Rat Attacks and Parthenocarpy in Oil Palm Fresh Fruit Bunches. Bioma Berk. Ilm. Biol. 21, 100–105.

Dhamayanti. (2019). intensitas serangan tikus di perkebunan kelapa sawit di kabupaten tanjung gabung jawa timur . Jurnal Ilmiah Pertanian , 16.

Dhamayanti. (2021). Pusat Kajian Pengendalian Hama. Ilmiah Pertanian, 14.

Erik. 2008. Pengendalian hama tikus dengan burung hantu. [internet]. [diunduh 2020 Apr 13]. Tersedia pada http://spksinstiper.wordpress.com.

Falahudin. (2009). Pusat Penelitian kelapa sawit. 6.

H.Susanto. (2016). kemelimpahan distribusi dan karakteristik sarng burung serak jawa (Tyto Alba javanica) di daerah istimewa yogyakarta. 8.

58 Hadi, M. (2008). pola aktivitas harian pasangan burung serak jawa (Tyto Alba) di

sarang . jurnal of the ndonesian tropical animal agriculture, 6.

Hadi, M. 2008. Pola aktivitas harian pasangan burung Serak Jawa (Tyto alba) di sarang kampus psikologi Universitas Diponegoro Tembalang Semarang.

Journal of the Indonesian Tropical Animal Agriculture. 6(2) :23-29.

Haranto, d. (2021). penggunaan serak jawa sebagai pengendalian hama tikus di daerah persawahan yogyakarta. Jurnal Ilmiah pertanian, 1-14.

Haryadi, N,T., Jadmiko, M,W., Agustina, T. 2015. Pemanfaatan burung hantu untuk mengendalikan tikus di Kecamatan Semboro Kabupaten Jember. Jurnal Pertanian Universitas Jember. (24) :13-23.

Haryadi. (2015). Pengendalian hama tikus di perkebunan kelapa sawit dengan menggunakan burung hantu (Tyo Alba). Jurnal Ilmiah Pertanian, 19.

Hayati., B. H. (2019). Agustini,Sri. Jurnal Ilmiah Pertanian, 14.

Ibrahim, d. (2018). metodologi penelitian. makasar.

ISPO 2020 Peraturan tentang larangan penggunanaan bahan aktif pestisida Permentan No1/Kpts/OT.140/1/2007

Kospa. (2016). konsep perkebunan kelapa sawit berkelanjutan . Jurnal tekno global, 5.

Kuivaini, A. (2021). Relung Ekologi burung hantu dan teknik pemeliharaanya di perkebunan kelapa sawit unggul widya teknologi lestari. Citra Widya Edukasi, 1-14.

Lubis. (2019). manajemen pengendalian hama pada tanaman kelapa sawit. Jurnal tekno global, 2020.

Madusari, S. (2012). Pengendalian Hama Tikus di perkebunan kelapa sawit dengan menggunakan burung hantu (Tyto Alba). Ilmiah Pertanian, 19.

Mardiasmo. (2017). pengaruh kinerja keungan efesiensi dan efektivitas. 2017.

Mardy. (2008). Pengendalian hama tikus di perkebunan kelapa sawit dengan menggunakan burung hantu (Tyto Alba). 19.

Mashadi, S. a. (2022). Potensi pemanfaatan burung hantu Tyto Alba sebagai predator alami dalam pengendalian hama tikus pada tanama kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq) di divisi II PT.SOCFINDO SEUNAGAN. Ilmiah Pertanian, 7.

Muara. (2020). studi batimetri dan morfologi muara sungai mempawah kabupaten mempawah. 14.

59 Mulyadi. (2015). Pengertian Implementasi

Murgianto, f. (2022). burung hantu tyto alba javanica sebagai biologis agen pengendalian hama tikus di minyak perkebuanan sawit bumitama agri ltd konferensi IOP, lingkungan bumi. Jurnal Ilmu pertanian, 4-18.

Murgianto. (2022). pemanfaatan tyto alba sebagai pengendalian hama tikus diperkebunan kelapa sawit kabupaten teluk sengingi. Ilmu pertanian, 5-18.

Newton. (2019). Pemanfaatan Tyto alba sebagai pengendalian hama tikus di perkebunan kelapa sawit kabupaten teluk sengingi, 1 agustus 2019, jurnal ilmiah pertanian. Ilmiah Pertanian, 16.

Pahan, I. (2022). Panduan lengkap kelapa sawit manajemen agribisnis kelapa sawit dari hulu hingga hilir. jakarta: penebar swadya.

pratama saputra, D. (2017). “Pemberian berbagai jenis umpan untuk mengendalikan hama tikus di perkebunan kelapa sawit”. Jurnal Agromast, 7.

Prawiradilaga, D.M., Murate, T., Muzakkir, A., Inoue, T., Kuswandono, A.A., Supriatna, D.E., Afianto, M.Y., Hapsoro, T.O., Sakaguchi, N., 2003. Panduan Survei Lapangan dan Pemantauan Burung-Burung Pemangsa. BCP-JICA.

Jakarta.

Priyambodo. (2009). kajian berbagai media umpan sebagai campuran rodentisida terhadap hama tikus . Jurnal Ilmiah Pertanian, 6.

Pusparini, M. D. (2018). Efektivitas pengendalian hama tikus pada tanaman pertanian dengan pemanfaatan burung hantu di desa wringinrejo kecamatan gambiran kabupaten banyuwangi provinsi jawa timur. Jurnal pendidikan georgafi undiksha, 1-10.

Rahmawati. (2021). Relung ekologi burung hantu (Tyto Alba) dan teknik pemeliharaanya di perkebunan kelapa sawit . Citra widya edukasi, 14.

Rajaguguk, B. (2014). pemanfaatan burung hantu (Tyto Alba) untuk pengendalian hama tikus di perkebunan kelapa sawit. Jurnal Saintech, 7.

Ratih Pradnyani,2020, Tanggung jawab perusahaan penempatan kepada pekerja migran indonesia (PMI) setelah berlakunya undang undang cipta kerja, 22-30 Rohman, A. F., Sarjana, I. D. G. R., & Anggreni, I. L. (2020). Pemanfaatan Inovasi

Burung Hantu (Tyto Alba) sebagai Pengendali Hama Tikus (Rattus Argentiventer) oleh Anggota Subak di Desa Senganan Kecamatan Penebel KabupatenTabanan. Jurnal Agribisnis Dan Agrowisata ISSN, 2685, 3809.

Saipullah,dkk 2018 Analisis kerusakan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dari serangan hama tikus di afdeling 1 dan 2 estate

60 Saipullah. (2018). pengendalian hama tikus pada tanaman kelapa sawit (Elaeis

guineensis jacq) fase tanaman menghasilkan di PT. Hasnur citra terpadu.

politeknik hasnur, 12.

Seprido. (2018). Pemanfaatan Tyto alba sebagai pengendalian hama tikus di perkebunan kelapa sawit di kabupaten kuantan singingi. 8.

Setiabudi,J. (2014). Strategi pengembangan pengendalian populasi tikus sawah (Rattus argentiventer) menggunakan predator burung hantu (Tyto Alba) pada lahan pertanian sawah kecamatan banyubiru kabupaten semarang. Program pascasarjana UNDIP.

Simatupang. (2022). Potensi pemanfaatan burung hantu Tyto Alba sebagai predator alami dalam pengendalian hama tikus pada tanama kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq) di divisi II PT.SOCFINDO SEUNAGAN. Ilmiah Pertanian, 7.

Siregar,H. (2019) Hubungan tingkat pengetahuan sikat dan tindakan petani dalam penerapan pengendalian hama tikus terpadu di ekosistem sawah irigasi Fakultas pertanian universitas jambi.

Sugiyono, G. (2009). Statistika untuk penelitian. bandung: 2013.

Sukmawati, S. (2017). Pengembangan Tyto Alba sebagai pengendalian hama tikus di desa babana dan seganan . buletin udayana mengabdi, 1-16.

Susanto, H., 2016. Kemelimpahan, Distribusi, Dan Karakteristik Sarang Burung Serak Jawa (Tyto alba javanica) Di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Susanto, R. (2019). penerapan pertanian . Ilmiah pertanian, 1-14.

Susanto. A, P. (2015). kunci sukses pengendalian hama dsn penyskit kelapa sawit . Pusat penelitian kelapa sawit, 8.

Wibowo. (2021). Relung ekologi burung hantu (Tyto Alba) dan teknik

pemeliharaanya di perkebunan kelapa sawit. citra widya edukasi,3-14

61

LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan Wawancara dilapangan PT.Umada Kabupaten Labuhanbatu Utara

62

63

64

65 Lampiran 2.

No Informan : Tanggal wawancara :

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN PERKEBUNAN

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN KEMENTERIAN PERTANIAN

2023/2024

PANDUAN PERTANYAAN WAWANCARA TUGAS AKHIR POLBANGTAN MEDAN TAHUN 2023/2024

IMPLEMENTASI PENGENDALIAN HAMA TIKUS DENGAN MENGGUNAKAN MUSUH ALAMI BURUNG HANTU (TYTO ALBA) DI

PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PT.UMADA KABUPATEN LABUHANBATU UTARA

OLEH:

AZI KURNAWAN NIRM 01.04.20.143 Dosen Pembimbing:

1. Ir.Yuliana Kansrini, M.Si.

2. Puji Wahyu Mulyani, S.P.,M.Sc.

A. IDENTITAS INFORMAN 1. Nama Informan :

2. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan

3. Umur : Tahun

4. Jabatan :

4. Alamat :

5. Pengalaman Kerja : Tahun

6. No Hp :

66 Kisi Kisi Pertanyaan Wawancara

1. Apakah bapak/ibu pernah melihat hewan burung hantu di kawasan perkebunan kelapa sawit PT.Umada tersebut?

Jawab:

2. Dimana bapak/ibu pernah melihat burung hantu tersebut?

Jawab:

3. Pada waktu kapan bapak/ibu melihat burung hantu tersebut?

Jawab:

4. Apakah bapak/ibu pernah melihat dari indukan burung hantu, anakan burung hantu, telur, sisa makanan, kotoran burung hantu, maupun bulu dari burung hantu tersebut?

Jawab:

5. Apakah ada kebijakan perusahaan terkait dengan pengendalian hama tikus dengan menggunakan musuh alami burung hantu di PT.Umada tersebut?

Jawab:

6. Kapan kebijakan tersebut mulai dilakukan di PT.Umada tersebut?

Jawab:

7. Apakah ada dukungan anggaran dalam implementasi pengendalian hama tikus dengan menggunakan musuh alami burung hantu di PT.Umada tersebut?

Jawab:

8. Siapa yang bertanggung jawab dalam implementasi pengendalian hama tikus dengan menggunakan burung hantu di PT.Umada tersebut?

Jawab:

9. Apakah petugas yang bertanggung jawab sudah memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam pengendalian hama tikus dengan menggunakan musuh alami burung hantu?

Jawab:

10. Dimana saja peletakan sarang burung hantu di PT.Umada tersebut?

Jawab:

11. Apa saja peran dan tugas yang bertanggung jawab dalam pengendalian hama

Dokumen terkait