• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMULASI KASUS PERSAMAAN AKUNTANSI

Dalam dokumen CARA MUDAH BELAJAR AKUNTANSI TANPA RIBET (Halaman 44-58)

BAB 4 PERSAMAAN AKUNTANSI (ACCOUNTING EQUATION)

2. SIMULASI KASUS PERSAMAAN AKUNTANSI

Untuk memberikan contoh transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan dengan menggunakan contoh dari Nuh, 2011 yang akan dicatat dalam persamaan akuntansi adalah sebagai berikut:

Transaksi satu:

Perusahaan bengkel service Maju milik saudara Ilman melakukan transaksi pertamanya.

Saudara Ilman menginvestasikan uang tunai kedalam perusahaannya berupa uang tunai sebesar Rp. 25.000.000,-.

Penyelesaian:

Kalau angka-angka tersebut dimasukkan ke dalam rumus Persamaan Akuntansi akan mengakibatkan perubahan akibat harta berupa kas bertambah sebesar Rp. 25.000.000,- dan modal Ilman bertambah sebesar Rp. 25.000.000,-. Lebih jelasnya kita lihat dibawah ini:

Harta = Kewajiban + Modap Pemilik

Kas = - + Modal Tuan Ilman

Rp. 25.000.000,- = - + Rp. 25.000.000,- HARTA = HUTANG +MODAL+PENDAPATAN-BEBAN

36 Transaksi kedua:

Saudara Ilman adalah membeli Peralatan seharga Rp. 5.000.000 dari Toko Cerah yang pembayarannya dilakukan dengan tunai Rp. 5.000.000.

Penyelesaian:

Dengan adannya transaksi kedua akan mengakibatkan assets dalam bentuk uang tunai (Cash) berkurang sebesar Rp. 5.000.000, namun disisi lain assets berupa Peralatan (Equipment) bertambah sebesar Rp. 5.000.000 dan jika dimasukkan dalam persamaan akuntansi maka akan tetap menunjukkan keadaan yang seimbang, sebagai mana terlihat dibawah ini:

Harta = Kewajiban + Modal Pemilik

Kas + Peralatan = - + Modal Ilman

1. Rp. 25.000.000,- = - + Rp. 25.000.000,- 2. (Rp. 5.000.000,-) Rp. 5.000.000,- = - + -

Transaksi ketiga:

Saudara Ilman membeli tambahan peralatan seharga Rp. 2.000.000 dari Toko Cerah yang pembayarannya akan dilakukan bulan depan.

Penyelesaian:

Dengan adanya transaksi ketiga akan mengakibatkan assets berupa peralatan bertambah sebesar Rp. 2.000.000,- namun disisi lain Hutang (Accounts Payable) bertambah sebesar Rp. 2.000.000 dan dalam persamaan Akuntansi akan tetap menunjukkan posisi yang seimbang, yaitu sebagai berikut:

Harta = Kewajiban + Modal Pemilik

Kas + Peralatan = Hutang Usaha + Modal Ilman

1. Rp. 25.000.000,- = - + Rp. 25.000.000,-

2. (Rp. 5.000.000,-) Rp. 5.000.000,- = - + - 3. - Rp. 2.000.000,- = Rp. 2.000.000,- + -

37 Transaksi keempat:

Saudara Ilman menerima uang dari langganan atas jasa service yang ditawarkan Rp.

600.000,-.

Penyelesaian:

Transaksi keempat akan mengakibatkan assets berupa cash bertambah sebesar Rp.

600.000,- dan disisi lain Pendapatan (Revenue) bertambah yang mempengaruhi modal (capital/equity) bertambah sebesar Rp. 600.000,- dan jika dimasukkan dalam persamaan akuntansi tetap akan menunjukkan keadaan yang seimbang, yaitu sebagai berikut:

Harta = Kewajiban + Modal Pemilik

Kas + Peralaatan = Hutang Dagang + Modal Ilman

1.Rp. 25.000.000,- = - + Rp. 25.000.000,-

2.(Rp. 5.000.000,-) Rp. 5.000.000,- = - + - 3. - Rp. 2.000.000,- = Rp. 2.000.000,- + -

4.Rp. 600.000 - = - + Rp. 600.000,-

Transaksi kelima:

Saudara Ilman membayar upah/gaji karyawan sebesar Rp. 300.000.

Penyelesaian:

Dengan adanya transaksi kelima akan mengakibatkan assets berupa cash berkurang Rp. 300.000,- dan disisi lain Beban Gaji (Salaries Expense) bertambah, juga akan mempengaruhi modal sehingga modal berkurang sebesar Rp. 300.000,- dan dalam persamaan akuntansi akan menunjukkan keadaan yang seimbang, yaitu sebagai berikut:

Harta = Kewajiban + Modal Pemilik

Kas +Peralatan = Hutang Dagang + Modal Ilman

1. Rp. 25.000.000,- = - + Rp. 25.000.000,-

2. (Rp. 5.000.000,-) Rp. 5.000.000,- = - + - 3. - Rp. 2.000.000,- = Rp. 2.000.000,- + -

4. Rp. 600.000 - = - + Rp. 600.000,-

5. (Rp. 300.000) - = - + (Rp. 300.000),-

38 Transaksi keenam:

Saudara Ilman membayar biaya iklan sebesar Rp. 100.000

Penyelesaian:

Dengan adanya transaksi keenam akan mengakibatkan mengakibatkan assets berupa cash berkurang Rp. 100.000,- dan disisi lain Beban Iklan (advertising Expense) bertambah, juga akan mempengaruhi modal sehingga modal berkurang sebesar Rp. 100.000,- dan dalam persamaan akuntansi akan menunjukkan keadaan yang seimbang, yaitu sebagai berikut:

Harta = Kewajiban + Modal Pemilik

Kas +Peralatan = Hutang Dagang + Modal Ilman

1. Rp. 25.000.000,- = - + Rp. 25.000.000,-

2. (Rp. 5.000.000,-) Rp. 5.000.000,- = - + - 3. - Rp. 2.000.000,- = Rp. 2.000.000,- + -

4. Rp. 600.000 - = - + Rp. 600.000,-

5. (Rp. 300.000) - = - + (Rp. 300.000,-)

6. (Rp. 100.000) - = - + (Rp. 100.000,-)

Transaksi ketujuh:

Saudara Ilman membayar Hutang kepada kreditur sebesar Rp. 1.000.000,- Penyelesaian:

Dengan adanya transaksi ketujuh akan mengakibatkan mengakibatkan assets berupa cash berkurang Rp. 1.000.000,- dan disisi lain Kewajiban (liabilities) berupa Hutang Usaha (Accounts Payable) berkurang sebesar Rp. 1.000.000, dan dalam persamaan akuntansi akan menunjukkan keadaan yang seimbang, yaitu sebagai berikut:

Harta = Kewajiban + Modal Pemilik

Kas +Peralatan = Hutang dagang + Modal Ilman

1. Rp. 25.000.000,- = - + Rp. 25.000.000,-

2. (Rp. 5.000.000,-) Rp. 5.000.000,- = - + - 3. - Rp. 2.000.000,- = Rp. 2.000.000,- + -

4. Rp. 600.000 - = - + Rp. 600.000,-

5. (Rp. 300.000) - = - + (Rp. 300.000,-)

6. (Rp. 100.000) - = - + (Rp. 100.000,-)

7. (Rp. 1.000.000) - = (Rp. 1.000.000,-) + -

39

Maka dengan penyelesaian diatas, Persamaan Akuntansi secara lengkap tersaji dibawah ini:

Bengkel Service Maju Persamaan Akuntansi

Per……… 20xx (in Rp. 000)

Harta = Kewajiban Modal Pemilik

Kas Peralatan Hutang Dagang Modal Ilman Keterangan 1. Rp. 25.000 - - Rp. 25.000 Modal Awal 2. (Rp. 5.000) Rp. 5.000 -

Sld Rp. 20.000 Rp. 5.000 - Rp. 25.000 3. - Rp. 2.000 Rp. 2.000 - Sld Rp. 20.000 Rp. 7.000 Rp. 2.000 Rp. 25.000

4. Rp. 600 - - Rp. 600 Pendapatan jasa Sld Rp. 20.600 Rp. 7.000 Rp. 2.000 Rp. 25.600

5. (Rp. 300) - - (Rp. 300) Beban Gaji

Sld Rp. 20.300 Rp. 7.000 Rp. 2.000 Rp. 25.300

6. (Rp. 100) - - (Rp. 100) Beban Iklan

Sld Rp. 20.200 Rp. 7.000 Rp. 2.000 Rp. 25.200

7. (Rp. 1.000) - (Rp. 1.000) -

Sld Rp. 19.200 Rp. 7.000 Rp. 1.000 Rp. 25.200 Catatan: Sld = saldo/ Sisa

Contoh 2.

Tuan N pada bulan Januari 2015 membuka bengkel Service dengan nama “Berjaya” di Medan. Selama bulan Januari melakukan transaksi-transaksi sebagai berikut:

1. Tuan N menginvestasikan (menanamkan modal) dengan uang pribadinya untuk perusahaannya Rp. 50.000.000,- dan Peralatan bengkel senilai Rp. 3.000.000,-

2. Dibeli perlengkapan bengkel secara tunai Rp. 500.000,-

3. Dibeli peralatan bengkel dari Toko Restu seharga Rp. 1.000.000,- dan dibayar tunai Rp. 600.000,- dan sisanya akan dibayar kemudian hari.

4. Diterima per kas dari langganan atas jasa service sebesar Rp. 800.000,-

5. Diterima dari pekerjaan dari langganan atas jasa service sebesar Rp. 1.500.000,- yang uangnya akan diterima satu minggu berikutnya.

40

6. Diterima sebagian pembayaran dari langganan kredit (transaksi no.5) sebesar Rp.

500.000,-

7. Dibayar biaaya iklan sebesar Rp. 100.000,- dan biaya listrik bulan ini sebesar Rp.

200.000,-

8. Dibayar biaya gaji karyawan sebanyak Rp. 1.500.000,-

9. Diambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 500.000,- 10. Pada akhir bulan perlengkapan bengkel yang terpakai sebanyak Rp. 250.000,- 11. Nilai peralatan disusutkan sebesar Rp. 200.000,- (diperhitungkan biaya penyusutan).

Diminta:

1. Susunlah transaksi-transaksi diatas kedalam persamaan dasar akuntansi bila:

Asset, terdiri dari : Kas, Piutang, Perlengkapan, Peralatan, Akumulasi Penyusutan Peralatan.

Hutang Usaha, terdiri dari: Hutang Usaha Modal terdiri dari: Modal Tuan Nauval.

2. Susunlah Laporan Keuangan yang terdiri dari:

a. Laporan Laba rugi (Income Statement) per 31 Januari 2015

b. Laporan Perubahan Modal (Capital Statement) per 31 Januari 2015 c. Laporan Neraca (Balance Sheet) per 31 Januari 2015.

Penyelesaian:

a. Analisis

01 Harta : Kas (+) Rp. 50.000.000,-; Peralatan (+) Rp. 3.000.000,-;

Modal: Modal (+) Rp. 53.000.000 02 Harta: Perlengkapan (+) Rp. 500.000;

Modal: Kas (-) Rp. 500.000

03 Harta: Peralatan (+) Rp. 1.000.000;

Modal: Kas (-) Rp. 600.000

Hutang dagang: Hutang Usaha (+) Rp. 400.000 04 Harta: Kas (+) Rp. 800.000;

Modal: Pendapatan Service (+) Rp. 800.000 05 Harta: Piutang (+) Rp. 1.500.000;

Modal: Pendapatan Service (+) Rp. 1.500.000

41 06 Harta: Kas (+) Rp. 500.000;

Modal: Piutang (-) Rp. 500.000 07 Modal: Beban Iklan (+) Rp. 100.000,-

Harta : Kas (-) Rp. 100.000

08 Modall: Beban Gaji (+) Rp. 1.500.000,- Harta : Kas (-) Rp. 1.500.000

09 Modal: Prive (+) Rp. 500.000,- Harta : Kas (-) Rp. 500.000

10 Harta: Perlengkapan (-) Rp. 250.000;

Modal: Beban Perlengkapan (-) Rp. 250.000

11 Harta: Akumulasi Penyusutan Peralatan (+) Rp. 200.000;

Modal: Beban Penyusutan (-) Rp. 200.000

b. Maka Persamaan Akuntansi dapat disusun sebagai berikut:

42 Bengkel “Berjaya”

Persamaan Akuntansi Per 31 Januari 2015 (dalam Rp.000)

HARTA KEWAJIBAN+ MODAL PEMILIK

No. Kas Piutang Perlengkapan Peralatan Akumulasi Hutang Modal Keterangan

Dagang Penyusutan Dagang Tuan “N”

01 50.000 - - 3.000 - - 53.000 Modal Awal

02 ( 500) 500 - - - -

Saldo 49.500 - - 3.000 - - 53.000

03 ( 600) - - 1.000 - 400 -

Saldo 48.900 - 500 4.000 - 400 53.000

04 1.800 - - - 1.800 Pendapatan

Saldo 50.700 - 500 4.000 - 400 54.800

05 - 1.500 - - - - 1.500 Pendapatan

Saldo 50.700 1.500 500 4.000 - 400 56.300

06 500 ( 500) - - - - -

Saldo 51.200 1.000 500 4.000 - 400 56.300

07 ( 200) - - - ( 200) Beban Listrik

( 100) - - - ( 100) Beban Iklan

Saldo 50.900 1.000 500 4.000 - 400 56.000

08 ( 1.500) - - - ( 1.500) Beban Gaji

Saldo 49.400 1.000 500 4.000 - 400 54.500

09 ( 500) - - - ( 500) Prive

Saldo 48.900 1.000 500 4.000 - 400 54.000

10 - - (250) - - - ( 250) Beban Perlengkapan

Saldo 48.900 1.000 250 4.000 - 400 53.750

11 - - - - 200 - ( 200) Beban Penyusutan

Saldo 48.900 1.000 250 4.000 (200) 400 53.550

53.950 53.950

43

2.1 Penyelesaian Laporan Keuangan Perusahaan Jasa:

2.1.1 Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Bengkel Berjaya Laporan Laba Rugi

Untuk Periode Yang Berakhir, 31 Januari 2015

Pendapatan

Pendapatan Jasa Rp. 3.300.000,-

Beban Operasional:

Beban gaji Rp. 1.500.000,-

Beban perlengkapan 250.000,- Beban penyusutan peralatan 200.000,- Beban iklan 100.000,- Beban listrik 200.000 (+)

Total beban operasional Rp. 2.250.000 (-)

Total pendapatan Rp. 1.050.000,-

2.1.2 Laporan Perubahan Modal (Capital Statement) Bengkel Berjaya Laporan Perubahan Modal

Untuk Periode Yang Berakhir, 31 Januari 2015

Modal Tuan “N” awal Rp. 53.000.000,-

Tambahan Investasi Rp. 0

Laba bersih Rp. 1.050.000

Prive (500.000) +

Rp. 550.000 (+)

Modal Tuan “ N” akhir Rp. 53.550.000,-

2.1.3 Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position) Bengkel Berjaya

Laporan Posisi Keuangan Per 31 Januari 2015

HARTA LANCAR

Kas Rp. 48.900.000 Piutang dagang 1.000.000 Perlengkapan 250.000 (+) Total Harta Lancar Rp. 50.150.000 Harta Tetap

Peralatan Rp. 4.000.000 Akumulasi Penyusutan peralatan ( 200.000)

Total Harta Tetap Rp. 3.800.000 + Total Harta Rp. 53.950.000,-

Kewajiban

Hutang Dagang Rp. 400.000

Modal Pemilik

Modal Tuan “N: Rp. 53.550.000

Total Modal dan Kewajiban Rp. 53.950.000

44 2.2 Laporan Keuangan Perusahan Persekutuan

Dengan menggunakan contoh diatas, jika perusahaan tersebut berbentuk perseroan.

Perusahaan perseroan adalah perusahaan yang pemiliknya lebih dari satu orang (Nuh, 2011:9). Maka kita anggap saja contoh diatas berbentuk CV (pemilik modal Aman dan Bahrum), dengan demikian laporan keuangan CV Berkah dapat disusun sebagai berikut (Anggap modal, laba/rugi, pengambilan pribadi dengan contoh diatas dibagi dengan rasio 50:50).

2.2.1 Laporan Laba Rugi (Income Statement)

CV Berjaya

Laporan Perubahan Modal

Untuk Bulan Yang Berakhir 31 Januari 2015

Pendapatan:

Pendapatan jasa Rp. 3.300.000,-

Beban Operasional:

Beban gaji Rp. 1.500.000,-

Beban perlengkapan 250.000,- Beban penyusutan peralatan 200.000,- Beban iklan 100.000,-

Beban listrik 200.000 (+)

Total beban operasional Rp. 2.250.000 (-)

Pendapatan bersih Rp. 1.050.000,-

2.2.2 Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)

Untuk susunan laporan perubahan Modal Pada perusahaan Persekutuan terdiri dari modal masing-masing pemilik ditambah investasi baru bila ada, ditambah laba bersih atau dikurangi rugi bersih, dikurangi pengambilan pribadi, hasilnya modal akhir. Pada perusahaan persekutuan pembagian laba/rugi diatur sesuai dengan perjanjian awal). Dengan menggunakan contoh diatas maka Laporan perubahan modal persekutuan terlihat sebagai berikut:

45

CV Berjaya

Laporan Perubahan Modal

Untuk Bulan Yang Berakhir 31 Januari 2015

Modal Amir Modal Bahrudin

Modal awal Rp. 26.500.000 Rp. 26.500.000

Tambahan investasi Rp. 0 Rp. 0

Pendapatan bersih Rp. 525.000 Rp. 525.000

Prive Rp. (250.000) + Rp. (250.000) +

Modal akhir Rp.26.775.000,- Rp.26.775.000,-

Catatan: Karena Rasio antara sekutu diatur 50:50 maka:

a. Penyertaan Modal: Rp. 53.000.000/2 = Rp. 26.500.000 b. Keuntungan Rp. 1.050.000/2 = Rp. 525.000

c. Penarikan Pribadi Rp. 500.000/2 = Rp. 250.000

2.2.3 Laporan Posisi keuangan/ Neraca

CV Berjaya

Laporan Posisi Keuangan Per 31 Januari 2015 HARTA LANCAR

Kas Rp. 48.900.000 Piutang dagang 1.000.000 Perlengkapan 250.000 (+) Total harta lancar Rp. 50.150.000 Harta Tetap

Peralatan Rp. 4.000.000 Akumulasi penyusutan peralatan (200.000)

Total Harta Tetap Rp. 3.800.000 Total Harta Rp. 53.950.000,-

KEWAJIBAN

Hutang dagang Rp. 400.000

Modal Pemilik

Modal Aman Rp. 26.775.000 Modal Bahrudin Rp. 26.775.000 (+)

Total Modal dan Kewajiban Rp. 53.950.000

46 2.3 Laporan keuangan perusahaan Perseroan

Untuk dapat menggambarkan bentuk laporan keuangan suatu perusahaan perseroan, diambilkan dari contoh soal diatas anggap saja bentuk usaha adalah Perseroan. Perusahaan Perseroan (PT) memiliki kharakteristik modal nya berbentuk Saham (Nuh, 2011:11). Dengan demikian laporan keuangan Perseroan terlihat sebagai berikut:

2.3.1 Laporan Laba-Rugi (Income Statement)

PT. Berjaya Laporan Laba Rugi

Untuk Bulan Yang Berakhir, 31 Januari 2015

Pendapatan:

Pendapatan jasa Rp. 3.300.000,-

Beban operasional

Beban gaji Rp. 1.500.000,-

Beban perlengkapan 250.000,- Beban penyusutan peralatan 200.000,- Beban iklan 100.000,- Beban listrik 200.000 (+)

Total beban operasional Rp. 2.250.000 (-)

Total pendapatan Rp. 1.050.000,-

2.3.2 Laporan Perubahan Laba Ditahan (Retained Earning Statement)

Bila bentuk perusahaan berbentuk perseroan, maka laporan perubahan ekuitas tidak ada, yang ada adalah laporan perubahan saldo Laba (Retained Earning Statement). Laporan Perubahan saldo laba susunannya adalah Saldo Laba Awal ditambah Laba Bersih atau dikurangi rugi bersih dan dikurangi deviden. Hasilnya Saldo Laba Akhir. Saldo Laba Akhir akan dilaporkan dalam Neraca yaitu dibawah modal saham.

47

Dengan menggunakan contoh diatas dan dengan Asumsi Prive dianggap sebagai deviden, maka Laporan Perubahan Laba Ditahan terlihat sebagai berikut;

PT. Berjaya

Laporan Perubahan Modal

Untuk Bulan Yang Berakhir 31 Januari 2015

Laba ditahan awal Rp. 0,-

Tambahan investasi Rp. 0

Laba bersih Rp. 1.050.000

Pembayaran deviden (500.000)

Penambahan laba Rp. 550.000 (+)

Laba ditahan akhir Rp. .550.000,-

2.3.3 Laporan Posisi Keuangan (statement of financial position)

Untuk membuat laporan Neraca pada Perusahaan Perseroan terbatas, saldo laba akhir masuk dalam neraca dibawah modal saham akhir sebagai mana terlihat sebagai berikut:

PT Berjaya

Laporan Posisi Keuangan Per 31 Januari 2015 HARTA LANCAR:

Kas Rp. 48.900.000 Piutang dagang 1.000.000 perlengkapan 250.000 (+) Total harta lancar Rp. 50.150.000 Aset Tetap

Peralatan Rp. 4.000.000 Akumulasi penyusutan peralatan (200.000)

Total Harta Tetap Rp. 3.800.000

Total Harta Rp. 53.950.000,- KEWAJIBAN

Hutang dagang Rp. 400.000

Modal Pemilik:

Modal saham Rp. 53.000.000 Laba ditahan Rp.. 550.000 (+)

Total kewajiban dan modal Rp. 53.950.000

48

Demikian perbedaan laporan keuangan pada perusahaan perorangan, persekutuan dan perseroan.

Berikut contoh penyelesaian laporan arus kas perusahaan perorangan dan persekutuan.

2.3.4 Laporan Arus Kas (Cash Flow)

Untuk penyelesaian soal diatas perusahaan Berjaya bila dibuat laporan arus Kas akan terlihat sebagai berikut:

Bengkel Berjaya Laporan Arus Kas

Untuk Bulan Yang Berakhir 31 Januari 2015

Arus kas dari aliran operasional:

Penerimaan kas dari langganan penjualan tunai Rp. 1.800.000 Penerimaan kas dari langganan dan debitur Rp. 500.000 Pengeluaran kas untuk pembelian perlengkapan Rp. (500.000) Pengeluaran kas untuk beban listrik dan iklan Rp. (300.000) Pengeluaran kas untuk beban gaji Rp.(1.500.000)

Arus kas bersih dari kegiatan operasional Rp. 0 Arus kas dari aliran investasi:

Pengeluaran kas untuk pembelian peralatan Rp. (600.000) Arus Kas dari aliran pendanaan:

Penerimaan kas dari pemilik modal sebagai investasi Rp.50.000.000 Pengambilan kas untuk keperluan pribadi pemilik Rp. (500.000) Arus kas bersih dari kegiatan keuangan

Rp.49.500.000 Penambahan dari arus kas

Rp.48.900.000

Saldo kas per 1 Januari 2015 Rp. 0

Saldo kas bersih per 31 Januari 2015 Rp.48.900.000

Catatan: perhatikan saldo kas arus kas nilainya akan sama dengan saldo kas pada Neraca, karena arus kas menjelaskan nilai kas dari Neraca berasal dari aktivitas mana saja.

49

2.3.5 Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK)/ Notes of Financial Statement

Berikut contoh sederhanan laporan catatan atas laporan keuangan Bengkel Berjaya

Catatan Atas Laporan Keuangan (Note’s of Financial Statement) Untuk Bulan Yang Berakhir, 31 Januari 2015

Dalam dokumen CARA MUDAH BELAJAR AKUNTANSI TANPA RIBET (Halaman 44-58)

Dokumen terkait