BAB 4 PERSAMAAN AKUNTANSI (ACCOUNTING EQUATION)
2. SIMULASI KASUS PERSAMAAN AKUNTANSI
Untuk memberikan contoh transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan dengan menggunakan contoh dari Nuh, 2011 yang akan dicatat dalam persamaan akuntansi adalah sebagai berikut:
Transaksi satu:
Perusahaan bengkel service Maju milik saudara Ilman melakukan transaksi pertamanya.
Saudara Ilman menginvestasikan uang tunai kedalam perusahaannya berupa uang tunai sebesar Rp. 25.000.000,-.
Penyelesaian:
Kalau angka-angka tersebut dimasukkan ke dalam rumus Persamaan Akuntansi akan mengakibatkan perubahan akibat harta berupa kas bertambah sebesar Rp. 25.000.000,- dan modal Ilman bertambah sebesar Rp. 25.000.000,-. Lebih jelasnya kita lihat dibawah ini:
Harta = Kewajiban + Modap Pemilik
Kas = - + Modal Tuan Ilman
Rp. 25.000.000,- = - + Rp. 25.000.000,- HARTA = HUTANG +MODAL+PENDAPATAN-BEBAN
36 Transaksi kedua:
Saudara Ilman adalah membeli Peralatan seharga Rp. 5.000.000 dari Toko Cerah yang pembayarannya dilakukan dengan tunai Rp. 5.000.000.
Penyelesaian:
Dengan adannya transaksi kedua akan mengakibatkan assets dalam bentuk uang tunai (Cash) berkurang sebesar Rp. 5.000.000, namun disisi lain assets berupa Peralatan (Equipment) bertambah sebesar Rp. 5.000.000 dan jika dimasukkan dalam persamaan akuntansi maka akan tetap menunjukkan keadaan yang seimbang, sebagai mana terlihat dibawah ini:
Harta = Kewajiban + Modal Pemilik
Kas + Peralatan = - + Modal Ilman
1. Rp. 25.000.000,- = - + Rp. 25.000.000,- 2. (Rp. 5.000.000,-) Rp. 5.000.000,- = - + -
Transaksi ketiga:
Saudara Ilman membeli tambahan peralatan seharga Rp. 2.000.000 dari Toko Cerah yang pembayarannya akan dilakukan bulan depan.
Penyelesaian:
Dengan adanya transaksi ketiga akan mengakibatkan assets berupa peralatan bertambah sebesar Rp. 2.000.000,- namun disisi lain Hutang (Accounts Payable) bertambah sebesar Rp. 2.000.000 dan dalam persamaan Akuntansi akan tetap menunjukkan posisi yang seimbang, yaitu sebagai berikut:
Harta = Kewajiban + Modal Pemilik
Kas + Peralatan = Hutang Usaha + Modal Ilman
1. Rp. 25.000.000,- = - + Rp. 25.000.000,-
2. (Rp. 5.000.000,-) Rp. 5.000.000,- = - + - 3. - Rp. 2.000.000,- = Rp. 2.000.000,- + -
37 Transaksi keempat:
Saudara Ilman menerima uang dari langganan atas jasa service yang ditawarkan Rp.
600.000,-.
Penyelesaian:
Transaksi keempat akan mengakibatkan assets berupa cash bertambah sebesar Rp.
600.000,- dan disisi lain Pendapatan (Revenue) bertambah yang mempengaruhi modal (capital/equity) bertambah sebesar Rp. 600.000,- dan jika dimasukkan dalam persamaan akuntansi tetap akan menunjukkan keadaan yang seimbang, yaitu sebagai berikut:
Harta = Kewajiban + Modal Pemilik
Kas + Peralaatan = Hutang Dagang + Modal Ilman
1.Rp. 25.000.000,- = - + Rp. 25.000.000,-
2.(Rp. 5.000.000,-) Rp. 5.000.000,- = - + - 3. - Rp. 2.000.000,- = Rp. 2.000.000,- + -
4.Rp. 600.000 - = - + Rp. 600.000,-
Transaksi kelima:
Saudara Ilman membayar upah/gaji karyawan sebesar Rp. 300.000.
Penyelesaian:
Dengan adanya transaksi kelima akan mengakibatkan assets berupa cash berkurang Rp. 300.000,- dan disisi lain Beban Gaji (Salaries Expense) bertambah, juga akan mempengaruhi modal sehingga modal berkurang sebesar Rp. 300.000,- dan dalam persamaan akuntansi akan menunjukkan keadaan yang seimbang, yaitu sebagai berikut:
Harta = Kewajiban + Modal Pemilik
Kas +Peralatan = Hutang Dagang + Modal Ilman
1. Rp. 25.000.000,- = - + Rp. 25.000.000,-
2. (Rp. 5.000.000,-) Rp. 5.000.000,- = - + - 3. - Rp. 2.000.000,- = Rp. 2.000.000,- + -
4. Rp. 600.000 - = - + Rp. 600.000,-
5. (Rp. 300.000) - = - + (Rp. 300.000),-
38 Transaksi keenam:
Saudara Ilman membayar biaya iklan sebesar Rp. 100.000
Penyelesaian:
Dengan adanya transaksi keenam akan mengakibatkan mengakibatkan assets berupa cash berkurang Rp. 100.000,- dan disisi lain Beban Iklan (advertising Expense) bertambah, juga akan mempengaruhi modal sehingga modal berkurang sebesar Rp. 100.000,- dan dalam persamaan akuntansi akan menunjukkan keadaan yang seimbang, yaitu sebagai berikut:
Harta = Kewajiban + Modal Pemilik
Kas +Peralatan = Hutang Dagang + Modal Ilman
1. Rp. 25.000.000,- = - + Rp. 25.000.000,-
2. (Rp. 5.000.000,-) Rp. 5.000.000,- = - + - 3. - Rp. 2.000.000,- = Rp. 2.000.000,- + -
4. Rp. 600.000 - = - + Rp. 600.000,-
5. (Rp. 300.000) - = - + (Rp. 300.000,-)
6. (Rp. 100.000) - = - + (Rp. 100.000,-)
Transaksi ketujuh:
Saudara Ilman membayar Hutang kepada kreditur sebesar Rp. 1.000.000,- Penyelesaian:
Dengan adanya transaksi ketujuh akan mengakibatkan mengakibatkan assets berupa cash berkurang Rp. 1.000.000,- dan disisi lain Kewajiban (liabilities) berupa Hutang Usaha (Accounts Payable) berkurang sebesar Rp. 1.000.000, dan dalam persamaan akuntansi akan menunjukkan keadaan yang seimbang, yaitu sebagai berikut:
Harta = Kewajiban + Modal Pemilik
Kas +Peralatan = Hutang dagang + Modal Ilman
1. Rp. 25.000.000,- = - + Rp. 25.000.000,-
2. (Rp. 5.000.000,-) Rp. 5.000.000,- = - + - 3. - Rp. 2.000.000,- = Rp. 2.000.000,- + -
4. Rp. 600.000 - = - + Rp. 600.000,-
5. (Rp. 300.000) - = - + (Rp. 300.000,-)
6. (Rp. 100.000) - = - + (Rp. 100.000,-)
7. (Rp. 1.000.000) - = (Rp. 1.000.000,-) + -
39
Maka dengan penyelesaian diatas, Persamaan Akuntansi secara lengkap tersaji dibawah ini:
Bengkel Service Maju Persamaan Akuntansi
Per……… 20xx (in Rp. 000)
Harta = Kewajiban Modal Pemilik
Kas Peralatan Hutang Dagang Modal Ilman Keterangan 1. Rp. 25.000 - - Rp. 25.000 Modal Awal 2. (Rp. 5.000) Rp. 5.000 -
Sld Rp. 20.000 Rp. 5.000 - Rp. 25.000 3. - Rp. 2.000 Rp. 2.000 - Sld Rp. 20.000 Rp. 7.000 Rp. 2.000 Rp. 25.000
4. Rp. 600 - - Rp. 600 Pendapatan jasa Sld Rp. 20.600 Rp. 7.000 Rp. 2.000 Rp. 25.600
5. (Rp. 300) - - (Rp. 300) Beban Gaji
Sld Rp. 20.300 Rp. 7.000 Rp. 2.000 Rp. 25.300
6. (Rp. 100) - - (Rp. 100) Beban Iklan
Sld Rp. 20.200 Rp. 7.000 Rp. 2.000 Rp. 25.200
7. (Rp. 1.000) - (Rp. 1.000) -
Sld Rp. 19.200 Rp. 7.000 Rp. 1.000 Rp. 25.200 Catatan: Sld = saldo/ Sisa
Contoh 2.
Tuan N pada bulan Januari 2015 membuka bengkel Service dengan nama “Berjaya” di Medan. Selama bulan Januari melakukan transaksi-transaksi sebagai berikut:
1. Tuan N menginvestasikan (menanamkan modal) dengan uang pribadinya untuk perusahaannya Rp. 50.000.000,- dan Peralatan bengkel senilai Rp. 3.000.000,-
2. Dibeli perlengkapan bengkel secara tunai Rp. 500.000,-
3. Dibeli peralatan bengkel dari Toko Restu seharga Rp. 1.000.000,- dan dibayar tunai Rp. 600.000,- dan sisanya akan dibayar kemudian hari.
4. Diterima per kas dari langganan atas jasa service sebesar Rp. 800.000,-
5. Diterima dari pekerjaan dari langganan atas jasa service sebesar Rp. 1.500.000,- yang uangnya akan diterima satu minggu berikutnya.
40
6. Diterima sebagian pembayaran dari langganan kredit (transaksi no.5) sebesar Rp.
500.000,-
7. Dibayar biaaya iklan sebesar Rp. 100.000,- dan biaya listrik bulan ini sebesar Rp.
200.000,-
8. Dibayar biaya gaji karyawan sebanyak Rp. 1.500.000,-
9. Diambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 500.000,- 10. Pada akhir bulan perlengkapan bengkel yang terpakai sebanyak Rp. 250.000,- 11. Nilai peralatan disusutkan sebesar Rp. 200.000,- (diperhitungkan biaya penyusutan).
Diminta:
1. Susunlah transaksi-transaksi diatas kedalam persamaan dasar akuntansi bila:
Asset, terdiri dari : Kas, Piutang, Perlengkapan, Peralatan, Akumulasi Penyusutan Peralatan.
Hutang Usaha, terdiri dari: Hutang Usaha Modal terdiri dari: Modal Tuan Nauval.
2. Susunlah Laporan Keuangan yang terdiri dari:
a. Laporan Laba rugi (Income Statement) per 31 Januari 2015
b. Laporan Perubahan Modal (Capital Statement) per 31 Januari 2015 c. Laporan Neraca (Balance Sheet) per 31 Januari 2015.
Penyelesaian:
a. Analisis
01 Harta : Kas (+) Rp. 50.000.000,-; Peralatan (+) Rp. 3.000.000,-;
Modal: Modal (+) Rp. 53.000.000 02 Harta: Perlengkapan (+) Rp. 500.000;
Modal: Kas (-) Rp. 500.000
03 Harta: Peralatan (+) Rp. 1.000.000;
Modal: Kas (-) Rp. 600.000
Hutang dagang: Hutang Usaha (+) Rp. 400.000 04 Harta: Kas (+) Rp. 800.000;
Modal: Pendapatan Service (+) Rp. 800.000 05 Harta: Piutang (+) Rp. 1.500.000;
Modal: Pendapatan Service (+) Rp. 1.500.000
41 06 Harta: Kas (+) Rp. 500.000;
Modal: Piutang (-) Rp. 500.000 07 Modal: Beban Iklan (+) Rp. 100.000,-
Harta : Kas (-) Rp. 100.000
08 Modall: Beban Gaji (+) Rp. 1.500.000,- Harta : Kas (-) Rp. 1.500.000
09 Modal: Prive (+) Rp. 500.000,- Harta : Kas (-) Rp. 500.000
10 Harta: Perlengkapan (-) Rp. 250.000;
Modal: Beban Perlengkapan (-) Rp. 250.000
11 Harta: Akumulasi Penyusutan Peralatan (+) Rp. 200.000;
Modal: Beban Penyusutan (-) Rp. 200.000
b. Maka Persamaan Akuntansi dapat disusun sebagai berikut:
42 Bengkel “Berjaya”
Persamaan Akuntansi Per 31 Januari 2015 (dalam Rp.000)
HARTA KEWAJIBAN+ MODAL PEMILIK
No. Kas Piutang Perlengkapan Peralatan Akumulasi Hutang Modal Keterangan
Dagang Penyusutan Dagang Tuan “N”
01 50.000 - - 3.000 - - 53.000 Modal Awal
02 ( 500) 500 - - - -
Saldo 49.500 - - 3.000 - - 53.000
03 ( 600) - - 1.000 - 400 -
Saldo 48.900 - 500 4.000 - 400 53.000
04 1.800 - - - 1.800 Pendapatan
Saldo 50.700 - 500 4.000 - 400 54.800
05 - 1.500 - - - - 1.500 Pendapatan
Saldo 50.700 1.500 500 4.000 - 400 56.300
06 500 ( 500) - - - - -
Saldo 51.200 1.000 500 4.000 - 400 56.300
07 ( 200) - - - ( 200) Beban Listrik
( 100) - - - ( 100) Beban Iklan
Saldo 50.900 1.000 500 4.000 - 400 56.000
08 ( 1.500) - - - ( 1.500) Beban Gaji
Saldo 49.400 1.000 500 4.000 - 400 54.500
09 ( 500) - - - ( 500) Prive
Saldo 48.900 1.000 500 4.000 - 400 54.000
10 - - (250) - - - ( 250) Beban Perlengkapan
Saldo 48.900 1.000 250 4.000 - 400 53.750
11 - - - - 200 - ( 200) Beban Penyusutan
Saldo 48.900 1.000 250 4.000 (200) 400 53.550
53.950 53.950
43
2.1 Penyelesaian Laporan Keuangan Perusahaan Jasa:
2.1.1 Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Bengkel Berjaya Laporan Laba Rugi
Untuk Periode Yang Berakhir, 31 Januari 2015
Pendapatan
Pendapatan Jasa Rp. 3.300.000,-
Beban Operasional:
Beban gaji Rp. 1.500.000,-
Beban perlengkapan 250.000,- Beban penyusutan peralatan 200.000,- Beban iklan 100.000,- Beban listrik 200.000 (+)
Total beban operasional Rp. 2.250.000 (-)
Total pendapatan Rp. 1.050.000,-
2.1.2 Laporan Perubahan Modal (Capital Statement) Bengkel Berjaya Laporan Perubahan Modal
Untuk Periode Yang Berakhir, 31 Januari 2015
Modal Tuan “N” awal Rp. 53.000.000,-
Tambahan Investasi Rp. 0
Laba bersih Rp. 1.050.000
Prive (500.000) +
Rp. 550.000 (+)
Modal Tuan “ N” akhir Rp. 53.550.000,-
2.1.3 Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position) Bengkel Berjaya
Laporan Posisi Keuangan Per 31 Januari 2015
HARTA LANCAR
Kas Rp. 48.900.000 Piutang dagang 1.000.000 Perlengkapan 250.000 (+) Total Harta Lancar Rp. 50.150.000 Harta Tetap
Peralatan Rp. 4.000.000 Akumulasi Penyusutan peralatan ( 200.000)
Total Harta Tetap Rp. 3.800.000 + Total Harta Rp. 53.950.000,-
Kewajiban
Hutang Dagang Rp. 400.000
Modal Pemilik
Modal Tuan “N: Rp. 53.550.000
Total Modal dan Kewajiban Rp. 53.950.000
44 2.2 Laporan Keuangan Perusahan Persekutuan
Dengan menggunakan contoh diatas, jika perusahaan tersebut berbentuk perseroan.
Perusahaan perseroan adalah perusahaan yang pemiliknya lebih dari satu orang (Nuh, 2011:9). Maka kita anggap saja contoh diatas berbentuk CV (pemilik modal Aman dan Bahrum), dengan demikian laporan keuangan CV Berkah dapat disusun sebagai berikut (Anggap modal, laba/rugi, pengambilan pribadi dengan contoh diatas dibagi dengan rasio 50:50).
2.2.1 Laporan Laba Rugi (Income Statement)
CV Berjaya
Laporan Perubahan Modal
Untuk Bulan Yang Berakhir 31 Januari 2015
Pendapatan:
Pendapatan jasa Rp. 3.300.000,-
Beban Operasional:
Beban gaji Rp. 1.500.000,-
Beban perlengkapan 250.000,- Beban penyusutan peralatan 200.000,- Beban iklan 100.000,-
Beban listrik 200.000 (+)
Total beban operasional Rp. 2.250.000 (-)
Pendapatan bersih Rp. 1.050.000,-
2.2.2 Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)
Untuk susunan laporan perubahan Modal Pada perusahaan Persekutuan terdiri dari modal masing-masing pemilik ditambah investasi baru bila ada, ditambah laba bersih atau dikurangi rugi bersih, dikurangi pengambilan pribadi, hasilnya modal akhir. Pada perusahaan persekutuan pembagian laba/rugi diatur sesuai dengan perjanjian awal). Dengan menggunakan contoh diatas maka Laporan perubahan modal persekutuan terlihat sebagai berikut:
45
CV Berjaya
Laporan Perubahan Modal
Untuk Bulan Yang Berakhir 31 Januari 2015
Modal Amir Modal Bahrudin
Modal awal Rp. 26.500.000 Rp. 26.500.000
Tambahan investasi Rp. 0 Rp. 0
Pendapatan bersih Rp. 525.000 Rp. 525.000
Prive Rp. (250.000) + Rp. (250.000) +
Modal akhir Rp.26.775.000,- Rp.26.775.000,-
Catatan: Karena Rasio antara sekutu diatur 50:50 maka:
a. Penyertaan Modal: Rp. 53.000.000/2 = Rp. 26.500.000 b. Keuntungan Rp. 1.050.000/2 = Rp. 525.000
c. Penarikan Pribadi Rp. 500.000/2 = Rp. 250.000
2.2.3 Laporan Posisi keuangan/ Neraca
CV Berjaya
Laporan Posisi Keuangan Per 31 Januari 2015 HARTA LANCAR
Kas Rp. 48.900.000 Piutang dagang 1.000.000 Perlengkapan 250.000 (+) Total harta lancar Rp. 50.150.000 Harta Tetap
Peralatan Rp. 4.000.000 Akumulasi penyusutan peralatan (200.000)
Total Harta Tetap Rp. 3.800.000 Total Harta Rp. 53.950.000,-
KEWAJIBAN
Hutang dagang Rp. 400.000
Modal Pemilik
Modal Aman Rp. 26.775.000 Modal Bahrudin Rp. 26.775.000 (+)
Total Modal dan Kewajiban Rp. 53.950.000
46 2.3 Laporan keuangan perusahaan Perseroan
Untuk dapat menggambarkan bentuk laporan keuangan suatu perusahaan perseroan, diambilkan dari contoh soal diatas anggap saja bentuk usaha adalah Perseroan. Perusahaan Perseroan (PT) memiliki kharakteristik modal nya berbentuk Saham (Nuh, 2011:11). Dengan demikian laporan keuangan Perseroan terlihat sebagai berikut:
2.3.1 Laporan Laba-Rugi (Income Statement)
PT. Berjaya Laporan Laba Rugi
Untuk Bulan Yang Berakhir, 31 Januari 2015
Pendapatan:
Pendapatan jasa Rp. 3.300.000,-
Beban operasional
Beban gaji Rp. 1.500.000,-
Beban perlengkapan 250.000,- Beban penyusutan peralatan 200.000,- Beban iklan 100.000,- Beban listrik 200.000 (+)
Total beban operasional Rp. 2.250.000 (-)
Total pendapatan Rp. 1.050.000,-
2.3.2 Laporan Perubahan Laba Ditahan (Retained Earning Statement)
Bila bentuk perusahaan berbentuk perseroan, maka laporan perubahan ekuitas tidak ada, yang ada adalah laporan perubahan saldo Laba (Retained Earning Statement). Laporan Perubahan saldo laba susunannya adalah Saldo Laba Awal ditambah Laba Bersih atau dikurangi rugi bersih dan dikurangi deviden. Hasilnya Saldo Laba Akhir. Saldo Laba Akhir akan dilaporkan dalam Neraca yaitu dibawah modal saham.
47
Dengan menggunakan contoh diatas dan dengan Asumsi Prive dianggap sebagai deviden, maka Laporan Perubahan Laba Ditahan terlihat sebagai berikut;
PT. Berjaya
Laporan Perubahan Modal
Untuk Bulan Yang Berakhir 31 Januari 2015
Laba ditahan awal Rp. 0,-
Tambahan investasi Rp. 0
Laba bersih Rp. 1.050.000
Pembayaran deviden (500.000)
Penambahan laba Rp. 550.000 (+)
Laba ditahan akhir Rp. .550.000,-
2.3.3 Laporan Posisi Keuangan (statement of financial position)
Untuk membuat laporan Neraca pada Perusahaan Perseroan terbatas, saldo laba akhir masuk dalam neraca dibawah modal saham akhir sebagai mana terlihat sebagai berikut:
PT Berjaya
Laporan Posisi Keuangan Per 31 Januari 2015 HARTA LANCAR:
Kas Rp. 48.900.000 Piutang dagang 1.000.000 perlengkapan 250.000 (+) Total harta lancar Rp. 50.150.000 Aset Tetap
Peralatan Rp. 4.000.000 Akumulasi penyusutan peralatan (200.000)
Total Harta Tetap Rp. 3.800.000
Total Harta Rp. 53.950.000,- KEWAJIBAN
Hutang dagang Rp. 400.000
Modal Pemilik:
Modal saham Rp. 53.000.000 Laba ditahan Rp.. 550.000 (+)
Total kewajiban dan modal Rp. 53.950.000
48
Demikian perbedaan laporan keuangan pada perusahaan perorangan, persekutuan dan perseroan.
Berikut contoh penyelesaian laporan arus kas perusahaan perorangan dan persekutuan.
2.3.4 Laporan Arus Kas (Cash Flow)
Untuk penyelesaian soal diatas perusahaan Berjaya bila dibuat laporan arus Kas akan terlihat sebagai berikut:
Bengkel Berjaya Laporan Arus Kas
Untuk Bulan Yang Berakhir 31 Januari 2015
Arus kas dari aliran operasional:
Penerimaan kas dari langganan penjualan tunai Rp. 1.800.000 Penerimaan kas dari langganan dan debitur Rp. 500.000 Pengeluaran kas untuk pembelian perlengkapan Rp. (500.000) Pengeluaran kas untuk beban listrik dan iklan Rp. (300.000) Pengeluaran kas untuk beban gaji Rp.(1.500.000)
Arus kas bersih dari kegiatan operasional Rp. 0 Arus kas dari aliran investasi:
Pengeluaran kas untuk pembelian peralatan Rp. (600.000) Arus Kas dari aliran pendanaan:
Penerimaan kas dari pemilik modal sebagai investasi Rp.50.000.000 Pengambilan kas untuk keperluan pribadi pemilik Rp. (500.000) Arus kas bersih dari kegiatan keuangan
Rp.49.500.000 Penambahan dari arus kas
Rp.48.900.000
Saldo kas per 1 Januari 2015 Rp. 0
Saldo kas bersih per 31 Januari 2015 Rp.48.900.000
Catatan: perhatikan saldo kas arus kas nilainya akan sama dengan saldo kas pada Neraca, karena arus kas menjelaskan nilai kas dari Neraca berasal dari aktivitas mana saja.
49
2.3.5 Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK)/ Notes of Financial Statement
Berikut contoh sederhanan laporan catatan atas laporan keuangan Bengkel Berjaya
Catatan Atas Laporan Keuangan (Note’s of Financial Statement) Untuk Bulan Yang Berakhir, 31 Januari 2015