• Tidak ada hasil yang ditemukan

Classroom Action Research atau biasa disebut dengan PTK meru- pakan penelitian kelas yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran, perbaikan sistem pembelajaran, peningkatan kualitas mutu pembelajaran guna mendukung relevansi pendidikan yang lebih professional. Dalam melaksanakan PTK, diharapkan guru menyusun proposal PTK yang berisi pokok masalah, kajian teoritis, hipotesis dan metode penelitian. Disamping itu proposal PTK juga mengandung langkah-langkah yang akan dilakukan dengan mene- rapkan beberapa siklus (berulang) dan bersifat reflektif mandiri, dimana dalam setiap siklus terdiri dari kegiatan perencanaan, pelak- sanaan, pengamatan, dan refleksi.

ISI

A. Apa Itu Proposal PTK?

Proposal adalah rencana yang disusun untuk kegiatan tertentu (Anggraeni & Nurani, 2018). Penyusunan proposal atau usulan pro posal penelitian merupakan tindakan/langkah awal yang harus dilaku kan oleh peneliti sebelum memulai kegiatan PTK. Umumnya PTK dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran, memperbaiki perilaku siswa, meningkatkan dan mengembangkan praktik dalam pembelajaran, sehingga akan terjadi peningkatan layanan profesional guru serta peningkatan kualitas pendidikan secara nasional (Mediatati, 2016). Kegiatan pengembangan pembelajaran dapat dike- mas dalam bentuk kajian atau kegiatan ilmiah dan bermetode dengan output dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran (Susanti

& Hartanto, 2015). Berdasarkan peraturan pemerintah, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) perlu dilakukan untuk peningkatan karir guru guna mencapai level selanjutnya (Nurhasanah et al., 2020)as a part of career advancement for teachers in Indonesia, they need to do a Classroom Action Research (CAR.

Proposal PTK yang di rencanakan dapat membantu memberikan arah pada peneliti agar mampu menekan kesalahan yang mungkin

terjadi selama penelitian berlangsung. Proposal harus dibuat sistematis dan logis, sehingga mampu dijadikan sebagai pedoman/acuan dalam menyusun proposal yang baik dan berkualitas (Dewantara et al., 2020). Membuat proposal PTK sangat menyenangkan jika dalam penyusunannya mengikuti pedoman berisi langkah-langkah sistematis yang telah ditentukan dan digunakan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian (Sugiyono, 2013). Sebagai panduan, berikut disampaikan sistematika proposal PTK yang berlaku secara umum.

B. Susunan Proposal PTK

Adapun uraian penjelasan dalam penyusunan proposal perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut (Afandi, 2011):

Judul Penelitian

Tema disampaikan secara singkat, jelas dan mewakili pokok masalah yang akan diteliti serta tindakan yang dilakukan untuk meng atasi masalah yang akan diselesaikan. Formula penulisan judul umumnya berkisar antara 8-12 kata (Syamsi, 2017), setelah judul utama dapat ditambahkan sub judul yang bertujuan untuk memberikan keterangan dan informasi lebih rinci berkaitan dengan subjek, lokasi dan waktu penelitian (Suprayitno, 2020).

Berikut contoh proposal judul PTK dalam Pendidikan Dasar.

1. Peningkatan keterampilan diskusi siswa kelas VII SMP N 1 Padangan, Bojonegoro pada mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran jigsaw

2. Keefektifan penggunaan media ular tangga guna meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa kelas V SDN Payaman 1 Ngraho Bojonegoro

3. Implementasi strategi pembelajaran discovery learning pada mata pelajaran bahasa jawa untuk meningkatkan keterampilan menulis hana caraka di Kelas VII MTs Asy’Asyukuriyah Bojonegoro.

Kata Pengantar

Umumnya penyampaian kata pengantar isinya bekaitan dengan ucapan rasa syukur dan terimaskasih yang ditujukan untuk semua pihak yang terlibat dalam terselesaikannya penyusunan proposal penelitian tindakan kelas. Adapun struktur kalimat terbagi menjadi tiga bagian yaitu pembukaan, isi dan penutup.

Daftar Isi, Daftar Gambar dan Daftar Lampiran

Merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam sebuat proposal, daftar ini memuat bagian-bagian sub judul dari sebuah

proposal yang ditulis sesuai urutan sub judul tersebut, penulisan daftar ini bertujuan untuk mempermudah dalam mencari dan mene- mukan sub judul yang akan dituju.

Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang Masalah

Penyusun latar belakang dalam proposal PTK harus memper- hatikan hal-hal berikut.

1. Permasalahan yang diteliti harus masalah yang terjadi didalam kelas. Munculnya permasalahan umumnya didapat dari kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh guru. Sehingga perlu dijelaskan kondisi yang terjadi ketika permasalahan tersebut muncul dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Penyelesaiaan masalah yang terjadi dalam kelas tersebut dikemas dalam sebuah penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan dengan melihat ketersediaan waktu, biaya dan pendukung lainnya yang dapat memperlancar proses penelitian

3. Identifikasi masalah merupakan suatu proses dan hasil penge- nalan masalah yang perlu diuraikan dengan jelas, disusun secara runtut, sistematis dengan memberikan alasan yang kuat untuk diselesaikan.

Rumusan Masalah

Pada tahapan ini diuraikan mengenai cara memecahkan masalah, tujuan manfaat dan kontribusi dari hasil penelitian.

1. Perumusan masalah berisi pertanyaan yang memuat masalah yang akan dipecahkan oleh peneliti. Pertanyaan tersebut disam- paikan dalam bentuk kalimat tanya yang bersifat jelas, singkat dan spesifik dengan mengajukan solusi tindakan serta menentukan indikator keberhasilan, cara menganalisis dan melakukan evaluasi.

2. Pendekatan dan teori yang digunakan dalam merumuskan masalah harus disesuaikan dengan kriteria/kaidah PTK. Proses pemecahan masalah bercirikan alur (siklus) dan reflektif dengan

menguraikan sejauh mana kelebihan dan kelemahan tindakan yang di lakukan.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian memaparan sasaran tindakan perbaikan yang disampaikan sebagai bentuk hasil yang diperoleh setelah pene litian selesai. Sebagai contoh pada penelitian di bidang IPA yang be- rtujuan untuk meningkatkan kemampuan psikomotorik siswa pada mata pelajaran fisika dengan menerapan model, metode, strategi yang dianggap paling sesuai. Pemilihan metode maupun strategi hendaknya dapat di verifikasi secara objektif.

Manfaat Penelitian

Manfaat PTK dapat berisi keuntungan yang diperoleh setelah tin dakan dilakukan dan memberikan kontribusi positif, khususnya bagi siswa, guru, serta pelaksana penelitian. Secara umum manfaat penelitian tindakan kelas dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan mampu menyelesaikan permasalahan yang ada di dalam kelas ketika KBM, dengan melakukan PTK guru akan lebih terampil dalam mengatasi permasalahan belajar yang ada di kelas, karena guru dituntut untuk menguasai kelas dan melakukan pengembangan diri secara inovatif dan kreatif (Suwandi, 2011). Selain itu manfaat yang dirasakan siswa yaitu siswa mampu mengatasi berbagai masalah belajar yang dialami ketika kegiatan belajar dikelas (Nilakusmawati et al., 2016).