• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Hukum di Indonesia

Dalam dokumen Modul PKn (Halaman 97-103)

A. Kompetensi dan Indikator 1. Kompetensi

a. Memahami konsep tentang sistem hukum yang berlaku di Indonesia.

b. Memahami jenis-jenis hukum yang berlaku di Indonesia.

2. Indikator

a. Mendeskripsikan pengertian hukum dan sistem hukum.

b. Menyimpulkan tujuan dan fungsi hukum.

c. Menunjukkan jenis-jenis hukum Indonesia.

d. Memberikan contoh subjek, objek, peristiwa, sanksi, dan sumber hukum.

B. Uraian Materi

1. Sistem Hukum Indonesia

Menurut Undang-Undang Dasar 1945 pasal 1 ayat 3, Indonesia adalah negara hukum.

Dapatkah Anda mengartikan negara hukum? Bagaimana ciri-ciri negara hukum itu? Negara hukum dapat diartikan sebagai negara dimana pemerintahannya berdasarkan hukum. Pada prinsipnya negara hukum memiliki tiga azas, yaitu:

a. pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia (HAM);

b. peradilan yang bebas dan tidak memihak; dan c. adanya kepastian hukum (legalitas hukum).

Gambar 2.1 Polisi memeriksa barang bukti tentang dugaan kejahatan.

Dalam negara hukum, segala tindakan pemerintah dan warganegara harus selalu berdasarkan hukum yang berlaku. Hukum digunakan sebagai dasar dan pedoman untuk mengatur kehidupan berma-syarakat, berbangsa, dan bernegara dalam segala aspek. Perhatikan gambar 2.1 Apa yang dilakukan polisi terhadap pelanggar lalu lintas? Mengapa demikian?

Dalam kehidupan berma-syarakat, berbangsa, dan ber-negara ada berbagai jenis peraturan/hukum. Misalnya, UU tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang mengatur ketertiban berlalu lintas di jalan. Peraturan tersebut bersifat memaksa. Artinya yang melanggar peraturan dapat dipaksa menerima sanksi, baik berupa kurungan maupun denda. Contoh lain adalah Kitab Undang- undang Hukum Pidana (KUHP) yang mengatur ketentuan pidana bagi setiap orang yang melakukan tindak pidana.

Keseluruhan hukum yang berlaku dalam negara Indonesia saling berkaitan, saling melengkapi, dan saling menentukan secara fungsional sehingga merupakan suatu sistem. Keseluruhan hukum yang berlaku dalam suatu negara itu disebut sistem hukum. Apakah sistem hukum itu? Sistem hukum merupakan unsur-unsur hukum dan berlakunya hukum dalam kehidupan. Secara umum dapat disebutkan unsur-unsur sistem hukum yang terdiri atas tiga hal.

a. Substansi hukum atau materi hukum, yaitu peraturan yang dipakai oleh para pelaku hukum pada waktu melakukan perbuatan serta hubungan hukum yang terjadi. Materi hukum terkait dengan aturan hukum menurut jenisnya, seperti hukum pidana, perdata, dagang, tata usaha negara, dan hukum yang didasarkan kepada keyakinan agama (hukum Islam). Materi hukum juga terkait

PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar

Gambar 2.2 Dewi Keadilan sebagai lambang pengadilan.

Dalam sistem hukum negara mana pun, keadilan selalu menjadi dambaan, harus diperjuangkan dan ditegakkan.

dengan bentuk formal dari hukum yang meliputi peraturan perundang-undangan nasional, yaitu UUD, UU/Perppu, Peraturan Pemerintah, dan sebagainya.

b. Struktur hukum atau susunan hukum, yaitu pola yang memperhatikan bagaimana hukum dijalankan menurut ketentuan hukum formal serta proses hukum dijalankan. Struktur hukum terkait dengan lembaga-lembaga hukum dan para penegak hukum yang bekerja di dalamnya.

c. Kultur hukum atau budaya hukum, yaitu kebiasaan dalam praktik hukum yang berlaku. Budaya hukum terkait dengan kepentingan akan berlakunya hukum secara baik, yaitu lahirnya ketertiban dan keadilan yang menjadi tuntutan dan harapan dari rakyat atau pemakai hukum.

Sebelum Anda memahami lebih lanjut terhadap unsur-unsur sistem hukum nasional, maka perlu memahami lebih dulu mengenai :

a ).Unsur-unsur yang melekat pada pengertian hukum. Hukum itu merupakan suatu yang abstrak, sehingga untuk memahami arti hukum yang sebenarnya, maka Anda dapat mengenali dari unsur- unsur hukum itu. Unsur-unsur yang melekat pada hukum terdiri atas empat hal, yaitu:

1) peraturan mengenai tingkah laku dalam pergaulan masyarakat, 2) peraturan itu dibuat oleh badan resmi yang berwenang, 3) peraturan itu pada umumnya bersifat memaksa, dan 4) sanksi terhadap pelanggar peraturan itu tegas.

Berdasarkan unsur-unsur yang melekat pada konsep hukum itu, maka sekarang Anda bisa memahami apa itu hukum. Coba, Anda kemukakan pengertian hukum berdasarkan unsur-unsur tersebut!

Hukum adalah peraturan mengenai tingkah laku ………

………..

………..

………..

………..

b). Ciri-ciri hukum. Apabila Anda membaca peraturan tata tertib sekolah sebagai hukum yang berlaku di sekolahmu, maka Anda akan segera mengenali ciri-ciri yang terdapat dalam peraturan sekolah tersebut. Ada dua unsur yang menjadi ciri sebuah hukum (peraturan), yaitu:

1) adanya perintah atau larangan, dan

2) perintah atau larangan tersebut harus ditaati setiap orang dengan akibat diberikannya sanksi hukum bagi yang tidak mentaatinya.

c). Tujuan hukum. Hukum dibuat oleh masyarakat atau negara, yang sebenarnya adalah mencerminkan keinginan rakyat, termasuk Anda dan teman-temanmu sebagai warga masyarakat dan warganegara. Setiap orang berbuat sesuatu pasti memiliki tujuan. Hukum yang dibuat dan berlaku juga memiliki tujuan yang pasti, yaitu:

1. untuk mewujudkan tertib hidup bersama di dalam masyarakat (kepastian hukum) secara damai, serta

2. mencapai keadilan (memelihara rasa keadilan) dalam masyarakat.

PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar

2. Jenis–jenis Hukum Nasional

Apa saja jenis-jenis hukum yang berlaku di negeri ini? Hukum nasional kita dapat dikelompokkan menurut beberapa sudut pandang masyarakat terhadap hukum itu sendiri. Hukum bisa dilihat dari dimensi bentuk, waktu berlakunya, sifat atau daya kerjanya, fungsinya, isinya, dan wilayah berlakunya.

a. Menurut bentuknya terbagi atas dua macam hukum.

1) Hukum tertulis, yaitu hukum yang tertulis dalam peraturan perundang-undangan. Anda bisa melihat Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Kitab Undang-undang Hukum Pidana, Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana, dan buku-buku perundang-undangan lainnya.

2) Hukum tidak tertulis, yaitu hukum yang berada dalam keyakinan dan ditaati oleh masyarakat.

Masyarakat Indonesia pada umumnya meyakini bahwa menipu atau berbohong itu tidak baik.

Karena berbohong itu tidak baik, maka bagi pembohong akan mendapatkan sanksi dari masyarakat. Dalam pengertian yang lebih formal, terdapat prinsip-prinsip pemerintahan yang baik, walaupun tidak dituangkan dalam hukum, seperti prinsi keterbukaan, kejujuran, kepastian hukum, dan tidak melebihi kewenangan di dalam mengambil keputusan.

b. Menurut waktu berlakunya terbagi atas dua macam hukum.

1) Hukum positif / ius konstitutum, yaitu hukum yang berlaku saat ini.

2) Hukum cita/ide/ius konstituendum, yaitu hukum yang berlaku pada masa yang akan datang.

c. Menurut sifat atau daya kerjanya terbagi juga atas dua macam.

1) Hukum pemaksa, yaitu hukum yang bersifat memaksa, harus ditaati.

2) Hukum pelengkap, yaitu hukum yang sifatnya melengkapi dan mengatur.

d. Menurut fungsinya hukum juga terbagi atas dua macam.

1) Hukum material, yaitu hukum yang fungsinya memuat isi hukum.

2) Hukum formal, yaitu hukum yang fungsinya memuat tata cara menegakkan hukum material (disebut juga hukum acara).

e. Menurut isinya atau kepentingan yang diaturnya terbagi atas hukum publik dan hukum privat.

1) Hukum Publik, yaitu hukum yang isinya mengatur kepentingan umum, yaitu mengatur hubungan hukum antara warganegara dan negara (pemerintah). Hukum publik terdiri atas empat macam.

 Hukum Pidana.

 Hukum Tata Negara.

 Hukum Administrasi Negara atau Tata Usaha Negara.

 Hukum Internasional.

2) Hukum Privat (Hukum Sipil), yaitu hukum yang isinya mengatur kepentingan perseorangan atau hubungan hukum antara sesama warganegara. Hukum privat terdiri atas dua macam.

 Hukum Perdata.

 Hukum Perniagaan (Dagang).

f. Menurut wilayah berlakunya, hukum digolongkan menjadi tiga macam.

1) Hukum Lokal, yaitu hukum yang berlaku untuk wilayah setempat (desa, daerah, wilayah adat).

2) Hukum Nasional, yaitu hukum yang berlaku secara nasional.

3) Hukum Internasional, yaitu hukum yang berlaku bagi dua negara atau lebih.

4) Hukum Asing,yaitu hukum yang berlaku bagi orang asing 3. Fungsi Hukum

Apakah fungsi hukum itu? Bagaimana kehidupan masyarakat seandainya tidak ada hukum?

Mungkinkah warga masyarakat merasa aman dan memperoleh keadilan? Berdasarkan tujuan hukum yang telah dibahas di atas, maka dapat dinyatakan bahwa hukum memiliki tiga fungsi.

a. Fungsi perlindungan, artinya melindungi masyarakat dari ancaman bahaya dan tindakan yang datang dari sesama manusia, baik yang mengatasnamakan sebagai pribadi maupun kelompok/lembaga.

b. Fungsi keadilan, artinya menjaga, melindungi, dan memberikan keadilan bagi hukum yang tidak adil apabila hukum yang bersangkutan melanggar nilai-nilai dan hak-hak yang kita percayai.

c. Fungsi pembangunan, artinya alat tercapainya tujuan pembangunan sekaligus alat kontrol pembangunan agar dilaksanakan secara adil.

PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar

Gambar 2.4 Anak-anak termasuk yang wajib dilindungi oleh hukum, tetapi mereka bukanlah subjek hukum. Sebab, anak bukan golongan orang

yang telah cakap hukum.

Gambar 2.3 Di negara mana pun hukum berfungsi sama, yaitu melindungi, menegakkan keadilan, dan membangun masyarakat yang tertib dan sejahtera 4. Subjek, Objek, Peristiwa, dan Sanksi Hukum

a. Subjek Hukum

Apakah yang dimaksud subjek hukum? Siapa saja yang termasuk subjek hukum itu? Subjek hukum adalah segala sesuatu yang dapat memperoleh hak dan kewajiban dari hukum, atau sebagai pemegang atau penyandang hak dan kewajiban. Subjek hukum dalam sistem hukum, meliputi manusia dan badan hukum.

1) Manusia. Setiap manusia dipandang dan dilindungi oleh tatanan hukum sebagai subjek hukum. Oleh karena itu, pada dasarnya setiap orang mampu melakukan perbuatan hukum atau cakap melakukan perbuatan hukum (handeling bek waamheid).

Adakah orang yang tidak cakap melakukan perbuatan hukum?

Perhatikan gambar 3 diatas! Apa yang sedang dilakukan anak-anak dalam gambar tersebut?

Apakah anak-anak tersebut memiliki hak dan kewajiban? Apa saja hak mereka? Apa pula kewajiban mereka? Apakah seorang anak kecil juga dianggap sebagai subjek hukum? Jika jawabanmu ya, apa alasanmu?

Pada kenyataannya ada golongan orang yang tidak cakap melakukan perbuatan hukum.

Golongan orang yang tidak cakap melakukan perbuatan hukum (handeling son bek wame) dibagi menjadi orang yang masih di bawah umur dan orang dewasa yang ditempatkan di bawah pengampuan (curatele).

2) Badan hukum. Badan hukum adalah organisasi atau kelompok manusia yang mempunyai tujuan tertentu yang dapat menyandang hak dan kewajiban. Apakah semua organisasi merupakan badan hukum? Bagaiman ciri-ciri badan hukum itu? Apakah OSIS juga bisa disebut sebagai badan hukum? Mengapa demikian? Diskusikan hal tersebut dengan teman sekelompokmu!

Tidak semua organisasi merupakan badan hukum. Organisasi yang memiliki ciri-ciri sebagai badan hukum dapat menyandang hak dan kewajiban hukum. Adapun ciri-ciri badan hukum meliputi:

a) memiliki kekayaan yang menjalankan kegiatan dari badan hukum;

b) memiliki hak dan kewajiban terpisah dari orang yang menjalankan badan hukum; dan

PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar

Gambar 2.6 Ada beberapa metode hukuman mati, di antaranya di Indonesia dengan ditembak

(seperti terlihat di gambar), sedangkan di AS disetrum di atas kursi listrik.

Gambar 2.5 Jual-beli merupakan perbuatan hukum dua pihak (ganda), yang pada umumnya berkaitan dengan

peristiwa perdata.

c) terdaftar sebagai badan hukum pada departemen hukum dan HAM setelah memiliki Akte Notaris pada pendiriannya.

b. Objek Hukum

Dapatkah Anda mengartikan objek hukum? Coba perhatikan suatu kasus berikut.

Bapak Taufik membeli seperangkat komputer di toko “Silcom Komputer” Semarang. Pembayaran dilakukan secara tunai sesuai dengan kesepakatan. Pada kasus tersebut, apa yang dapat dikuasai oleh Bapak Taufik? Apa yang menjadi urusan pada kasus tersebut? Nah, seperangkat komputer merupakan objek hukum.

Demikian juga urusan jual beli. Jadi apa yang dimaksud objek hukum itu?

Objek hukum adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi manusia dan merupakan sarana atau alat dalam hubungan hukum antarmanusia atau antarbadan hukum. Jika objek hukum itu merupakan barang (kebendaan), maka objek hukum itu dapat dikuasai oleh subjek hukum serta dijadikan objek dalam suatu hubungan hukum.

Namun demikian, objek hukum dapat berupa urusan (zaken) dalam hubungan hukum diantara subjek hukum, misalnya jual-beli, kontrak kerja, pewarisan, dan sebagainya.

c. Peristiwa Hukum

Pada kasus di atas, apa yang dilakukan oleh Bapak Taufik? Apa akibat yang ditimbulkan dari perbuatan bapak Taufik? Apa hak dan kewajiban bapak Taufik pada peristiwa itu? Apakah perbuatan bapak Taufik merupakan peristiwa hukum? Jika jawabanmu ya, apa yang dimaksud dengan peristiwa hukum?

Peristiwa hukum adalah suatu kejadian atau perbuatan orang yang oleh peraturan hukum yang dihubungkan dengan akibat hukum. Akibat hukum dapat berupa timbulnya atau hapusnya hak dan kewajiban tertentu bagi subjek hukum yang terkait pada peristiwa tersebut.

Peristiwa hukum dibagi dua yaitu perbuatan hukum dan bukan perbuatan hukum.

1) Perbuatan hukum, dibedakan menjadi dua, yaitu perbuatan hukum tunggal atau sepihak, dan perbuatan hukum berganda (ada dua pihak).

2) Bukan perbuatan hukum, yaitu perbuatan melawan hukum dan perbuatan tidak melawan hukum. Perbuatan melawan hukum, misalnya mencuri, merampok, melanggar lalu-lintas, atau melanggar tata-tertib sekolah.

d. Sanksi Hukum

Apa akibat yang ditimbulkan jika seseorang melanggar peraturan? Setiap orang yang melanggar peraturan/hukum akan menerima hukuman. Hukuman yang dijatuhkan pada seseorang yang melanggar hukum disebut sanksi hukum. Apa saja bentuk hukuman atau sanksi hukum itu?

Menurut Pasal 10 KUHP, hukuman meliputi hukuman pokok dan hukuman tambahan. Hukuman pokok, meliputi:

hukuman mati, hukuman penjara, hukuman kurungan, dan hukuman denda. Sedangkan hukuman tambahan, meliputi pencabutan hak- hak tertentu, penempatan dalam rumah kerja pemerintah, penyitaan barang-barang tertentu, dan publikasi (pengumuman) keputusan hakim.

PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar

5. Sumber Hukum

Dari manakah hukum itu berasal? Apa yang yang menjadi sumber berlakunya suatu hukum?

Sumber hukum memiliki beberapa arti atau makna sebagai berikut.

a. Sebagai sumber berlakunya (dasar hukum), yang memberi kekuatan berlaku secara formal kepada peraturan hukum.

b. Sebagai sumber dari mana kita dapat mengenal hukum.

c. Sebagai sumber terjadinya hukum, yaitu sumber yang menimbulkan hukum.

d.Sebagai azas hukum, yaitu sebagai suatu yang merupakan permulaan hukum.

e. Menunjukkan hukum terdahulu yang memberi bahan-bahan kepada hukum yang sekarang berlaku.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat digolong-golongkan sumber hukum itu menjadi dua.

a. Sumber hukum material, yaitu tempat dari mana materi hukum diambil, seperti tradisi, agama, hukum alam, akal sehat, kehendak penguasa.

b. Sumber hukum formal, yaitu tempat/sumber dari mana peraturan itu memperoleh kekuatan hukum. Sumber ini menyangkut bentuk/cara yang menyebutkan peraturan hukum itu secara formal berlaku. Sumber hukum formal meliputi:

a). Undang-undang;

b). Perjanjian/traktat;

c). Kebiasaan;

d). Yurisprodensi; dan

e). Doktrin/pendapat ahli hukum.

Tugas Mandiri

1. Coba Anda simpulkan pengertian hukum!

2. Sebutkan unsur–unsur hukum!

3. Apa yang dimaksud dengan sistem hukum nasional?

4. Sebutkan jenis-jenis hukum nasional dengan contohnya masing-masing!

5. Apakah yang mempengaruhi terbentuknya sistem hukum nasional Indonesia?

PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar

Dalam dokumen Modul PKn (Halaman 97-103)