• Tidak ada hasil yang ditemukan

19 dengan siswa autis dalam mengembangkan kecakapan sosial di SLB Citra Mulia Mandiri Selomartani Sleman Yogyakarta dan perkembangan kecakapan sosial siswa autis.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan 4 orang informan, data diperoleh melalui pengamatan/observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis interaktif Miles dan Huberman yang terdiri dari penyajian data, penyingkatan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran komunikasi interpersonal guru didapat melalui komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi verbal gambar, Sementara untuk komunikasi non verbal guru menggunakan bahasa isyarat/gerakan tubuh dan sentuhan fisik. Dari keduanya guru mengintegrasikannya melalui kegiatan pembiasaan.

Perkembangan kecakapan sosial siswa autis cukup baik ditandai dengan adanya kecakapan sosial yang dimiliki oleh siswa autis diantaranya mampu untuk melakukan kontak mata dengan baik, mampu berkomunikasi dengan empati dan kecakapan bekerjasama.

Persamaan tesis ini dengan judul penulis adalah sama-sama meneliti tentang komunikasi interpersonal guru dan siswa. Namun, perbedaannya adalah penulis meneliti antara komunikasi antara guru PAI dan siswa sedangkan tesis ini tidak, dan penulis meneliti tentang anak usia middle child hood tidak meneliti anak autis.

20 pertama adalah Pendahuluan. Bab kedua adalah Kajian Teori. Bab ketiga adalah Metode Penelitian. Bab keempat adalah Hasil Penelitian dan Bab kelima adalah Penutup.

Bab pertama adalah Bab Pendahuluan. Pembahasan dalam Bab pertama meliputi latar belakang masalah, permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

Bab kedua membahas tentang Teori yang berkaitan dengan tesis ini.

Bab ketiga adalah membahas tentang Metode Penelitian.

Pembahasan dalam Bab ini mencakup pembahasan mengenai lokasi dan waktu penelitian, jenis penelitian dan pendekatan, sumber data atau subjek penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab keempat adalah membahas tentang hasil dan pembahasan.

Pembahasan dalam Bab ini mencakup pembahasan tentang Gambaran Umum Sekolah Madrasah Ibtidaiyyah AL Hikmah dan Deskripsi Data Hasil Penelitian.

Bab kelima adalah Bab penutup. Pembahasan dalam Bab ini Membahas tentang penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran yang membangun dan bermanfaat untuk semua pihak. Serta lampiran-lampiran yang mendukung data.

109 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Kesimpulan dan saran yang akan di sampaikan berdasarkan pada hasil penelitian yag telah di lakukan, sesuai dengan rumusan masalah penelitian ini yaitu, Bagaimana komunikasi interpersonal guru PAI-siswa MI Al-Hikmah Bojongsari Depok, “Bagaimana karakter disiplin dan tanggung jawab guru-siswa di MI Al-Hikmah Bojongsari Depok, Dan “Bagaimana efektivitas komunikasi interpersonal guru-siswa terhadap karakter disiplin dan tanggung jawab anak usia middle child hood di MI Al-Hikmah Bojongsari Depok, maka dapat penulis simpulkan bahwa :

1. Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang di lakukan oleh dua orang atau lebih. Komunikasi ada yang bersifat verbal maupun nonverbal. Komunikasi interpersonal yang di lakukan di dalam pembelajaran menggunakan keduanya. Komunikasi secara interpersonal sangatlah di butuhkan dalam pembelajaran terlebih kepada anak usia middle child hood karena, pada masa ini mereka membutuhkan figur yang baik di dalam tumbuh kembang mereka.

Dengan adanya sebuah komunikasi interpersonal yang baik membuat peserta didik dapat lebih memahami pesan yang di sampaikan oleh pendidik. Bagi anak usia middle child hood sebuah komunikasi secara interpersonal sangatlah mereka inginkan. Karena mereka juga dapat menyampaikan apa yang sedang mereka fikirkan dan rasakan. Sebuah komunikasi memberikan dampak dalam membuat seseorang menjadi lebih baik. Dalam sebuah hubungan komunikasi menjadi simbul sesuatu yang sangat penting, dalam pembelajaran sebuah komunikasi

110 adalah hal yang sangat dibutuhkan, terlebih komunikasi secara interpersonal. Saat mereka didalam sekolah maka seorang pendidik memberikan pengaruh yang sangat besar untuk membentuk karakter yang baik dalam pembelajaran disekolah.

2. Disiplin peserta didik terbentuk dari proses dan seragkaian prilaku yang taat, patuh dan tertib dalam sekolah yang dapat menciptakan suasana sekolah yang nyaman dan aman. Berkomunikasi antara pendidik dan peserta didik dalam penyampaian kedisiplinan sekolah yang disampaikan secara baik, agar seluruh peserta didik mengerti apa yang dimaksud tentang disiplin disekolah dan juga memberikan contoh kepada peserta didik, misalnya dengan datang kesekolah tepat waktu.

Pendidik selalu memberikan contoh yang baik kepada peserta didiknya dengan disiplin dan tanggung jawab sebagai pendidik. Pendekatan dengan cara yang lemah lembut dalam penyampain kedisiplinan akan sangat mengena disetiap anak didik atas disiplin dan tanggung jawabnya. Memberikan suatu sanksi bagi anak didik yang terlambat masuk, untuk menjadi contoh bagi yang lain agar tidak mengikutinya.

Melalui sanksi tersebut anak didik anak merubah sikap dan pola tingkah laku yang kurang disiplin menjadi pribadi yang disiplin serta bertanggung jawab. Pendidik selalu mengingatkan pentingnya disiplin dan tanggung jawab kepada peserta didik dalam hal apapun yang sudah menjadi ketetapan sekolah dan bertindak tegas apabila terdapat peserta didik yang tidak melaksanakan apa yang telah menjadi tanggung jawabnya. peserta didik yang disiplin merupakan peserta didik yang selalu hadir tepat waktu, taat terhadap peraturan dan norma-norma yang berlaku disekolah. Serta bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang sudah di berikan oleh pendidik kepada peserta didik.

111 3. Efektivitas komunikasi interpersonal Guru Pendidikan AgamaIslam

dan Siswa terhadap karakter disiplin dan tanggung jawab pada anak usia middle child hood sangatlah memberikan dampak yang sangatlah positif. Terlihat dari sebuah komunikasi yang efektif kepada peserta didik terlebih kepada anak usia middle child. Sekolah madrasah al Hikmah Bojongsari sudah melakukan komunikasi interpersonal kepada pesera didik terlebih guru Pendidikan Agama Islam terhadap anak usia middle child hood dengan melakukan pembiasaan- pembiasan setiap harinya menumbuhkan terhadap karakter disiplin dan bertanggung jawab atas tugas yang sudah di terimanya. Dengan adanya komunikasi secara interpesonal peserta didik dapat mengeskpresikan diri mereka dengan baik, terhadap hal-hal yang di rasakan. Komunikasi yang dilakukan dengan anak middle child hood, membawa mereka untuk berfikir apa yang sudah mereka lakukan, baik ataupun buruk. Guru Pendidikan Agama Islam di madrasah Ibtidaiyyah Al hikmah melakukan upaya-upaya dalam pembentukan karakter disiplin dan tanggung jawab seperti melakukan pembiasaan dengan tadarus al qur’an dan membaca asmaul husna sebelum pembelajaran serta melakukan shalat dhuha berjamaah secara rutin.

Dokumen terkait