• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Bercerita

BAB 1 PENDAHULUAN

B. Temuan

3. Strategi Bercerita

Gambar 3.1.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan ibu Nurul Ahyani selaku guru kelas kelompok B yang mengatakan bahwa:

101 Keterampilan Sosial anak, Observasi, TK Dharma Wanita Siti Aisyah, Tanggal 16 November 2020Tanggal 16 November 2020.

102 Keterampilan Sosial Anak Kelas A, Dokumentasi, TK Dharma Wanita Siti Aisyah Tanggal 16 November 2020 .

103 Keterampilan Sosial anak, Observasi, TK Dharma Wanita Siti Aisyah, Tanggal 17 November 2020Tanggal 16 November 2020.

saya lakukan, seperti menetapkan tema terlebih dahulu,biasanya dalam metode bercerita ini saya menanamkan nilai-nilai sosial, moral ataupun keagamaan, setelah itu memilih bentuk-bentuk cerita seperti bercerita dengan menggunakan ilustrasi gambar, membaca cerita dengan menggunakan buku gambar, dan nanti diakhir cerita saya memberikan kesimpulan dari isi dari cerita yang saya sampaikan kemudian saya mengajukan pertanyaan ke anak- anak tentang isi cerita agar timbul respon dari anak-anak. 104

Lebih lanjut Nurul Ahyani mengatakan bahwa:

Metode bercerita saya pilih karena pada dasarnya saya melihat anak senang mendengarkan cerita, dalam metode ini ada beberapa aspek keterampilan sosial anak yang tumbuh seperti meningkatkan keterampilan dalam berbicara, melatih anak dalam mendengarkan, merespon, memperhatikan, menciptakatan suasana yang akrab, dan yang terpenting adalah dengan metode ini akan memberikan pesan- pesan moral yang terkandung dalam cerita, sehingga anak bias tau mana yang benar dan mana yang salah.105

Hal senada yang dikatakan oleh ibu Hj Jamilah, yang mengatakan bahwa:

penerepan metode ini ada beberapa langkah-langkah yang saya lakukan adalah sebelum mulai bercerita saya mengatur tempat duduk anak dulu, biar setiap pertemua saya meroling posisi duduk anak, membuka kegiatan bercerita sesuai dengan rencana awal seperti memilih tema cerita, lalu menetapkan bentuk cerita yang dipilih seperti bagaimana bentuk penghormatan kepada orang tua, cerita tentang anak yang rajin, cerita tentang anak yang baik hati dan lain sebagainya, namun disini saya fokuskan pada cerita yang bersifat sosial, agar anak bias bersosial baik dengan guru dan orang tua, teman dan lain sebagainya. Setelah di akhir cerita saya memberikan pemahaman terkait cerita yang saya sampaikan.106 Dari pernyataan informan di atas, diperkuat dengan hasil observasi peneliti tentang kegiatan yang mengandung aspek sosial dari penerapan

104 Hj. Rabiah, Wawancara, TK Dharma Wanita Siti Aisyah, Tanggal 12 November 2020 .

105 Ibid

106 Hj. Jamilah, Wawancara, TK Dharma Wanita Siti Aisyah, Tanggal 13 November 2020.

metode pembelajaran bercerita yang tampak dari siswa, adalah sebagai berikut:

a. Merespon

Gambar 3.1

Pada gambar 3.1 merupakan dokumentasi salah satu anak sedang bertanya lalu dijelaskan oleh gurunya.107 Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di TK Dharma Wanita Siti Aisyah bahwa peneliti menemukan bahwa dalam penerapan strategi bercerita, peserta didik memberikan respon berupa pertanyaan bahkan ada anak yang mampu menjawab pertanyaan dari guru di akhir pembelajaran.108

b. Mampu berkomunikasi Gambar 3.2

107 Keterampilan Sosial Anak Kelas A, Dokumentasi, TK Dharma Wanita Siti Aisyah Tanggal 16 November 2020.

108 Keterampilan Sosial anak, Observasi, TK Dharma Wanita Siti Aisyah, Tanggal 16 November 2020 Tanggal 17 November 2020.

anak.109 Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di TK Dharma Wanita Siti Aisyah , peneliti menemukan bahwa terjadi komunikasi yang baik antara anak dan guru, hal ini terlihat ketika anak menjawab pertanyaan dari guru tentang cerita yang disampaikan dan disaat anak bertanya kepada gurunya terkait dengan cerita yang disampaikan 110

Dalam menumbuhkan keterampilan sosial anak-anak di TK Dharma Wanita Siti Aisyah, kepala TK Dharma Wanita Siti Aisyah beserta guru- guru yang lain melakukan beberapa penilaian hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana progres atau perkembangan keterampilan sosial dari seorang anak.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Nurul Ahyani, S.Pd selaku guru kelas A TK Dharma Wanita Siti Aisyah diperoleh informasi bahwa:

Saya melakukan penilaian kepada anak dengan melihat unjuk kerjanya misalnya anak-anak sudah mampu berdo‟a, bernyanyi, berolahraga, senam, dan berbaris bersama dan untuk obsevasinya penilaiannya kita bisa lihat langsung dari sikap dan perilaku anak yang sudah punya indicator-indikator yang tertentu misalnya anak-anak bisa berbagi misalnya sedang bermain anak-anak tidak mau monopoli mainannya sendiri anak-anak akan berbagi sama teman-temannya begitu juga dengan kalau ada makanan anak-anak bisa berbagi sama teman- temannya atau bisa juga dengan menolong temannya ketika jatuh di saat bermain.111

109 Keterampilan Sosial Anak Kelas A, Dokumentasi, TK Dharma Wanita Siti Aisyah Tanggal 16 November 2020.

110 Keterampilan Sosial anak, Observasi, TK Dharma Wanita Siti Aisyah, Tanggal 16 November 2020Tanggal 17 November 2020.

111 Nurul Ahyani, Wawancara, TK Dharma Wanita Siti Aisyah, Tanggal 11 November 2020.

Senada dengan ibu Nurul Ahyani, ibu Hj Rabi‟ah, S.Pd selaku guru kelas B menyatakan bahwa:

Saya melakukan penilaian kepada anak dengan indicator-indikator seperti anak sudah bisa berkomunikasi dengan temannya yang lain, sudah mematuhi peraturan yang ada dikelas, dan rasa empati dari anak kami disini sudah mulai terlihat seperti saling membantu, saling berbagi dan inilah yang kami anggap perkembangan yang terjari dari strategi yang kami gunakan didalam kelas.112

Pernyataan dari Hj Rabi‟ah, diperkuat pernyataan dari kepala TK Dharma Wanita Siti Aisyah, ibu Hj. Jamilah, S.Pd, juga mengatakan bahwa

“Saya melakukan penilaian kepada anak dengan berdasarkan beberapa indicator-indikator seperti komunikasi dan interaksi anak terhadap teman sebayanya, selain itu saya lihat dari tanggung jawab anak terhadap lingkungan sekolahnya dan yang terpenting bagaimana kesopanan anak kepada gurunya”.113

2. Faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatan keterampilan

Dokumen terkait