• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pemerintah Mempersiapkan Implementasi Akuntansi Basis Akrual Menuju Tahun 2014

4. Sistem (System)

4.3 Strategi Pemerintah Mempersiapkan Implementasi Akuntansi Basis Akrual Menuju Tahun 2014

Dalam bahan sosialisasi Ditjen Perbendaharaan Negara, tahapan implementasi basis akrual hingga tahun penerapan sepenuhnya pada 2014 yaitu:

1. Tahun 2010, mengumpulkan Informasi Akrual, menyiapkan Standar Akuntansi Pemerintah dan Rencana detilnya yaitu dengan mewajibkan seluruh satuan kerja sebagai unit akuntansi untuk menyajikan informasi transaksi yang memiliki sifat akrual. Langkah ini dimaksudkan untuk mengidentifikasikan dan mengumpulkan seluruh transaksi akrual yang ada diseluruh satuan kerja sehingga jenis transaksinya dapat diketahui. Langkah selanjutnya membuat draft Standar Akuntansi Pemerintah yang berbasis akrual, sekaligus menyiapkan rencana kegiatan secara detil sehingga kegiatan yang dilakukan dalam implementasinya ke depan dapat lebih fokus. Pada tahun 2010 beberapa kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah yaitu:

a. Kementerian Keuangan menyiapkan akuntansi akrual (identifikasi informasi akrual)

b. Menerbitkan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual c. Menyusun framework Akuntansi Akrual

d. Membangun framework Chart Of Account (COA) e. Menyusun Tim Pelaksana (Project Team).

2. Tahun 2011, menyiapkan Peraturan Pelaksanaan, Kebijakan, dan Sistem.

Pada tahun 2011, pemerintah menyiapkan peraturan pelaksanaan sebagai payung hukum ketika menerapkan sistem akuntansi berbasis akrual ini, dalam hal ini Kementerian Keuangan juga menetapkan kebijakan dan sistem

79

akuntansi yang digunakan sebagai acuan ketika seluruh entitas akuntansi dan entitas pelaporan mengimplementasi akuntansi akrual ini. Tahun ini merupakan tahun kedua penerapan akuntansi akrual sehingga sistem yang ada masih jauh dari sempurna sehingga membutuhkan penyempurnaan pada tahun-tahun mendatang. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan pada tahun 2011 terkait penerapan akuntansi basis akrual ini adalah:

1. Menyiapkan peraturan pelaksanaan 2. Kebijakan akuntansi

a. Pelatihan Goverment Finance Statistics (GFS) Penyiapan sistem akuntansi berbasis akrual

b. Pengembangan Chart Of Accounts (COA) dan kebijakan akuntansi dan petunjuk teknis yang detil

c. Proses Bisnis

d. Dukungan Teknologi

Melalui dukungan Informasi teknologi terkait dengan penerapan sistem pengendalian terpusat agar memudahkan para user dalam proses adopsi akuntansi basis akrual.

3. Tahun 2012, Melanjutkan Pengembangan Sistem Akuntansi dan Penyiapan Capacity Building.

Langkah yang dilakukan pada tahun ketiga adalah mengembangkan sistem akuntansi dan capacity building yang telah dibangun sebelumnya.

Proses pembangunan sistem ini merupakan langkah penyempurnaan sistem yang telah dibangun sebelumnya, sekaligus melakukan sosialisasi pada tahap awal sebagai tindakan untuk memperkenalkan sistem

80

akuntansi berbasis akrual ini. Secara umum kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

a. Melanjutkan Pengembangan Sistem Akuntansi pada tahun sebelumnya

b. Capacity Building21 c. Sosialisasi dan pelatihan

4. Tahun 2013, Implementasi Percobaan dan Pelaporan Konsolidasi

Pada tahun 2013 yang merupakan tahun keempat pelaksanaan penerapan akuntansi akrual, implementasi terhadap sistem yang telah dibangun sebelumnya masih dalam kerangka pilot project22 sehingga tidak semua satuan kerja menerapkan sistem akrual pilot project difokuskan pada Kementerian/Lembaga yang mendapatkan yang mendapatkan alokasi anggaran dalam jumlah besar dan memiliki unit organisasi vertikal yang besar. Setelah itu kemudian laporan yang telah disusun oleh unit akuntansi itu dikonsolidasi di unit pelaporan. Secara umum kegiatan- kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah:

a. Implementasi dengan Proyek Percontohan di beberapa Kementerian atau lembaga

b. Pelatihan Intensif pada kementerian atau lembaga yang menjadi proyek percontohan

c. Implementasi percobaan pada Bendahara Umum Negara (BUN) sebagai entitas pelaporan

d. Laporan keuangan konsolidasi percobaan

21Penguatan dan pemantapan kapasitas sumberdaya manusia melalui program seperti : workshop dan On The Job Trainning.

22Proyekpercobaan , uji coba sistem dalam lingkungan produksi dan efektifitas.

81

e. Pengembangan sistem, petunjuk dan sumber daya manusia f. Review23 dan evaluasi

5. Tahun 2014, Implementasi dan Konsolidasi Paralel di seluruh Kementerian atau Lembaga dan Kementerian Keuangan termasuk evaluasi sistem.

Langkah yang dilakukan pada tahun kelima adalah implementasi sistem akuntansi akrual ini diseluruh kementerian atau lembaga dengan berpijak pada hasil dari implementasi pilot project pada K/L tertentu. Jika pada pilot project menunjukkan hasil yang baik dan kekurangan- kekurangan sistem telah diperbaiki. Tahap implementasi ini juga mencakup konsolidasi di seluruh K/L dan Kementerian Keuangan sekaligus menetapkan evaluasi sistem guna melakukan penyempurnaan lebih lanjut. Secara umum kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :

a. Implementasi di seluruh K/L b. Implementasi di BUN c. Konsolidasi

d. Pelatihan dan Pengembangan SDM

e. Finalisasi sistem dan petunjuk pelaksanaan f. Help desk24

6. Tahun 2014, Implementasi Penuh atas Akuntansi Pemerintah berbasis Akrual dan Evaluasi.

23Penelaahan atas penyelenggaraan akuntansi dan penyajian LKPP oleh Aparat Pengawasan Kementerian Keuangan untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa akuntansi telah diselenggarakan berdasarkan Sistem Akuntansi Pemerintah

24Membantu pelaksanaan sistem di lapangan baik secara teknis maupun non teknis.

82

Langkah yang dilakukan pada tahun keenam adalah implementasi penuh atas akuntansi akrual ini diseluruh entitas baik di Kementerian/Lembaga maupun di Kementerian Keuangan sebagai Bendahara Umum Negara. Dalam setiap implementasi baik itu pada tahap percobaan maupun tahap implementasi full accrual accounting harus selalu dilakukan review dan evaluasi. Secara umum kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

a. Melanjutkan review dan evaluasi b. Help desk

Dengan merujuk pada bahan sosialisasi Ditjen Perbendaharaan Negara dengan melihat program kerja yang akan dilakukan pemerintah Indonesia menuju tahun 2014 dan hasil interpretasi atas pengolahan data yang bersumber dari Badan Pemeriksa Keuangan atas Opini audit tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 yang tersaji pada Tabel 4.3 Hasil Opini Audit Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2008, 2009, dan 2010.

Tabel 4.3

Hasil Opini Audit Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2008, 2009, dan 2010

Tahun WTP WTP-DPP WDP TMP Lainnya

2008 27,05 % 8,23 % 34,11% 18,82% 11,76%

2009 43,52 % 9,41% 30,58% 9,41% 7,05%

2010 45,88 % 16,47% 34,11% 2,35% 1,17%

Sumber : data diolah penulis*

* Perhitungan terhadap 85 Kementerian Negara/Lembaga Republik Indonesia

83 Tabel 4.3

Hasil Opini Audit Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2008, 2009, dan 2010 Tahun 2008

Sumber : data diolah penulis

Tabel 4.3

Hasil Opini Audit Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2008, 2009, dan 2010 Tahun 2009

Sumber : data diolah penulis 0

10 20 30 40

WTP WTP-DPP WDP TMP Lainnya

27.05882353

8.235294118

34.11764706

18.82352941

11.76470588

0 10 20 30 40 50

WTP WTP-DPP WDP TMP Lainnya

43.52941176

9.411764706

30.58823529

9.411764706

7.058823529

84 Tabel 4.3

Hasil Opini Audit Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2008, 2009, dan 2010

Tahun 2010

Sumber : data diolah penulis

Dapat disimpulkan bahwa Pemerintah dalam upaya menyajikan Laporan Keuangan yang transparan serta akuntabel telah berhasil diterapkan, walaupun sampai dengan tahun 2012 Pemerintah masih menggunakan basis kas menuju akrual tetapi gabungan pencatatan laporan keuangan dengan dua basis ini dapat memberikan gambaran mengenai basis akrual. Hal ini dapat dibuktikan dengan tercatat dari 85 Kementerian/ Lembaga yang ada hingga tahun 2010, hampir 50% telah mendapat Opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK.

Hubungannya dengan akuntansi basis akrual yaitu seperti dijelaskan dalam latar belakang penelitian bahwa Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono menginginkan pemerintah melakukan tertib administrasi. Target presiden pada tahun 2014 mendatang yaitu tidak ada lagi opini Wajar Dengan Pengecualian terhadap Kementerian/ Lembaga maupun Tidak Memberikan Pendapat. Hasil yang terlihat hingga tahun 2010 memang belum sepenuhnya optimal. Pemerintah terus melakukan upaya-upaya perbaikan

0 10 20 30 40 50

WTP WTP-DPP WDP TMP Lainnya 45.88235294

16.47058824

34.11764706

2.352941176

1.176470588

85

terhadap sistem pengelolaan keuangan negara agar target pada tahun 2014 menuju suksesnya implementasi akuntansi basis akrual dapat tercapai. Hal ini akan menjadi penilaian terhadap keberhasilan kinerja Pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono selama memimpin pemerintahan Indonesia dalam masa baktinya oleh masyarakat.

Dalam hal ini terkait dengan menciptakan pemerintahan yang transparan terkait tanggung jawab pengelolaan keuangan negara. Peneliti optimis pada tahun 2014 target pemerintah dapat tercapai.

86 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait