• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Public Relations a. Pengertian Strategi

BAB VI PENUTUP

B. Kerangka Konsep 1. Public Relations

2. Strategi Public Relations a. Pengertian Strategi

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan, tetapi untuk mencapai tujuan tersebut strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus menunjukan bagaimana taktik operasionalnya.10 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi berarti rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.11

Dalam Al-Qur’an surat Al-Hasyr ayat 18, telah dijelaskan secara tersirat:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman!

Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya

10 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung:

Citra Aditya Bakti, 2003), h. 300

11 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), h. 859

34

untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Q.S. Al-Hasyr: 18)

Ayat di atas menjelaskan bahwa strategi adalah proses penentuan rencana oleh pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, dan disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Karena strategi merupakan bagian dari manajemen yang terpenting untuk mencapai suatu tujuan organisasi dalam waktu jangka panjang.

Jadi, strategi dapat disimpulkan sebagai suatu usaha dari sebuah organisasi atau perusahaan yang telah direncanakan dan diatur dengan cermat untuk mecapai visi dan misi perusahaan, karena rencana merupakan proses dasar dalam sebuah manajemen untuk pengembangan organisasi agar terciptanya suatu tujuan.

b. Jenis Strategi

George A. Steiner mengatakan bahwa tidak ada klasifikasi atau mengelompokan strategi yang diterima secara umum. Hanya saja dapat dilakukan penggolongan menurut dimensi strateginya, yaitu:

1) Klasifikasi berdasarkan ruang lingkup yakni strategi dapat lebih luas atau sempit sesuai dengan pemahaman.

2) Klasifikasi berdasarkan hubungannya dengan tingkat organisasi yakni strategi yang berdasar pada jenjang setiap divisi yang memiliki strateginya masing-masing dan merupakan cabang dari strategi utama sebuah perusahaan.

3) Klasifikasi berdasarkan keterkaitan strategi dengan sumber material atau non material yakni dengan melihat bentuk fisik seperti sumber daya manusia, yang tersedia atau gaya manajemen, pola pikir atau falsafah perusahaan.

4) Klasifikasi berdasarkan tujuan dan fungsi sebagai contoh pertumbuhan adalah sasaran utama dari kebanyakan perusahaan dan terdapat banyak strategi yang dapat dipilih untuk menjamin pertumbuhan tersebut.

5) Klasifikasi berdasarkan strategi pribadi manajer. Semakin tinggi tingkat manajer, semakin penting artinya ini bagi kehidupan organisasi.12

12 George A. Steiner & John B. Miner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, (Jakarta: Erlangga, 1997), h. 18-19

36

Berdasarkan klasifikasi strategi diatas, maka strategi suatu organisasi dapat dilihat dari ruang lingkup yang lebih luas ataupun sempit pada lingkungan internal maupun eksternal yang tujuannya untuk mencapai misi organisasi. Dalam sebuah organisasi, tentunya setiap divisi memiliki jenis strategi yang berbeda-beda. Strategi dilihat juga dari segi materil maupun non materil, seperti adanya sumber daya manusia yang berkualitas dan pola manjemen dalam sebuah organisasi. Nantinya semakin tinggi tingkat manajer, maka semakin pent ing strategi bagi organisasi dalam perusahaan.

Sedangkan menurut Harwood Child, ada beberapa strategi dalam kegiatan public relations untuk merancang suatu pesan dalam bentuk informasi atau berita, yaitu sebagai berikut.

1) Strategy of Publicity

Melakukan kampanye untuk penyebaran pesan (massage) melalui proses publikasi suatu berita melalui kerja sama dengan berbagai media massa. Selain itu, dengan menggunakan taktik rekayasa suatu berita akan dapat menarik perhatian audiensi sehingga menciptakan publisitas yang menguntungkan.

2) Strategy of Persuation

Berkampanye untuk membujuk atau menggalang khalayak melalui persuasi untuk mengubah opini publik dengan mengangkat segi emosional dari suatu cerita, artikel, atau features berlandaskan humanity interest.

3) Strategy of Argumentation

Strategi ini biasanya dipakai untuk mengantisipasi berita negatif yang kurang menguntungkan (negative news), kemudian dibentuk berita tandingan yang mengemukakan argumentasi yang rasional agar opini publik tetap dalam posisi yang menguntungkan.

4) Strategy of Image

Strategi pembentukan berita yang positif dalam publikasi untuk menjaga citra organisasi atau perusahaan termasuk produknya.

Misalnya tidak hanya menampilkan segi promosi, tetapi bagaimana menciptakan publikasi non komersial dengan menampilkan kepedulian terhadap lingkungan sosial (humanity relations and social marketing) yang menguntungkan citra bagi lembaga atau

38

organisasi secara keseluruhan (corporate image).

c. Tahap-tahap Strategi

Dalam proses penerapan strategi, tahapan strategi menurut Fred R. David menjadi dasar utama atau acuan untuk melaksanakan strategi ke yang lebih khusus dan spesifik, karena hal itu akan membantu keakuratan dari penelitian tersebut.

Dalam bukunya Fred R. David mengemukakan bahwa sebuah strategi dapat teruji keberhasilannya jika telah melalui ketiga tahapan dasar berikut, tahapan-tahapan tersebut diantaranya:

1) Perumusan Strategi

Langkah awal yang perlu dilakukan dalam melaksanakan strategi yaitu dengan cara merumuskan strategi, atau menyusun strategi apa yang akan digunakan. Pada tahap ini antara lain bertugas menetapkan visi dan misi, mengidentifikasi, peluang dan tantangan yang dihadapi organisasi dari sudut pandang eksternal, menetapkan kelemahan dan keunggulan yang dimiliki organisasi dari sudut pandang internal, menyusun rencana jangka panjang, membuat strategi-strategi

alternatif dan memilih strategi tertentu yang dicapai.

2) Implementasi Strategi

Setelah melakukan perumusan dan menetapkan strategi yang digunakan, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan atau menetapkan strategi yang telah ditetapkan tersebut. Pada tahap ini memerlukan suatu keputusan dari pihak yang berwenang dalam mengambil keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi pegawai, dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki sehingga strategi yang sudah diformulasikan dapat dilaksanakan. Implementasi strategi atau disebut juga dengan penerapan strategi mencakup pengembangan budaya yang sportif pada strategi, penciptaan struktur organisasi yang efektif, pengarahan ulang upaya-upaya pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan serta pemanfaatan sistem informasi, dan pengaitan kompensasi karyawan dengan kinerja organisasi.

3) Evaluasi Strategi

40

Evaluasi merupakan tahap akhir dalam pelaksanaan strategi. Para manajer sangat perlu untuk mengetahui ketika ada strategi yang sudah diformulasikan tidak berjalan dengan baik. Semua strategi terbuka untuk dimodifikasi di masa yang akan datang karena berbagai faktor eksternal dan internal yang terus menerus dapat berubah. Evaluasi strategi terdapat tiga aktivitas yang dianggap sangat krusial, diantaranya mereview faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar untuk strategi saat ini, mengukur performa dan mengambil langkah korektif. Evaluasi juga dapat menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan juga untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah tercapai atau belum.

d. Strategi Public Relations

James E. Grunig dan Fred Repper, mengemukakan model strategic management dalam kegiatan Public Relations, yaitu:

1) Tahap Stakeholders

Sebuah organisasi atau perusahaan mempunyai hubungan dengam publiknya karena perilaku organisasi mempunyai pengaruh terhadap

stakeholder atau sebaliknya. Public Relations harus melakukan survey untuk terus membaca perkembangan lingkungannya, dan membaca perilaku organisasinya serta menganalisis konsekuensi yang dilakukan secara kontinyu dengan stakeholders ini membantu organisasi untuk tetap stabil.

2) Tahap Publik

Publik terbentuk ketika organisasi atau perusahaan menyadari adanya suatu permasalahan. Publik selalu eksis bilamana ada problem yang mempunyai potensi terhadap mereka. Oleh karena itu, public relations perlu terus menerus mengidentifikasi publik yang muncul terhadap berbagai problem.

3) Tahap Isu

Publik muncul sebagai konsekuensi dari adanya problem selalu mengorganisasi dan menciptakan “isu” yang dimaksud dengan

“isu” adalah suatu tema yang dipersoalkan.

42

Dokumen terkait