Oleh: Afan Gaffar Pendohuluon
Judul dari topik Kepemimpinan Bahari, menurut hemat penulis sangatlah menarik karena dapat mengundang sejumlah pertanyaan,
ydtu
antara lain dalam era globalisasi yang ditandai oleh begitr-r dominanrrya peranan high tnmalngt dalam kehidupan sehari-hari sehingga kehidupan mamusia menjadi lebih efuien, apakah masih diperlukan sebuah konsep kepemimpinan yang bersifat spesifik, misalnya kepemimpinan bahari? Kedua, apakah kepemimpinan bahari pada dasarnya mempunyai makna dan fungsi yang berbeda dibandingkan dengan kepemimpinan yang lainnya, misalnya kepemimpinan politik?sekalipun demikian, bagi saya topik seperti
ini
paling tidak mempunyai makna memberikan peringatan kepadakita
semua, terutama kepada para penyelenggara negarauntuk lebih
memperhatikan keseimbangan dalam melihat agenda permasalahan nasional, yaitu keseimbanggr antara masalah kebaharian dengan masalah agrarlaserta kedirgarttataznmisalnya' Saya tidak akan mempersoalkan secara khusus tentang apa yang kita mal<sudkan dengan kepemimpinan bahari dalam konsep kepemimpinan nasional karena pada dasarnya kepemimpinan menrpakan sebuah konsep yang bersifat universal, yang bagikita
semua secara teoretik sudahkita
ketahui,minimal
dalam perkuliahan tentang kepemimpinan di bangku kuliah ataupun dalam Penata'ran- penataran yang sudah banyak dilakukan di negara kita ini.Di
dalam makalahffi,
Yms saya malsudkan dengan kepemimpinan bahari adalah kemampuan masyarakat dan bangsa Indonesia untuk menampilkan diri dengan penguasaan kebaharian yang sangat menonjol sehingga dapat dijadikan sebagai sarana yang positif untuk memelihara negara kesatuan Republik Indonesia.Kepemimpinon Bqhqri Merupokon Sebuqh Komitmen
Menurut hemat
saya,kepemimpinan bahari untuk dunia modern
sekarangini
bukanlah semata-mata konsep yang berkaitan dengan "TheArt
of ltadership'\, tetapi kepemimpinanbahari lebih
merupakan sebuahkomitmen bagaimana melaksanakan pembangunan sesuai dengan realitas kehidupan sebagian besar
dari
masyarakatkita di
mana peranan duniakebaharian merupakan
sesuatuyang
sangatmutlak. Kepemimpinan
bahari maupun kemampuan untuk mengungguli dunia kebaharian untuk menjaga dan memelihara negara kesatuan.Hal ini tentu
saja berkaitan erat dengan kenyataan dalam geo-politik Indonesia yang sangat bersifat strategikdi
mana sebagian besar dari wilayah negarakita terdiri
atas laut dengan segala macam dimensinya. Kepemimpinan bahari lebih merupakan sebuah komitmen tidak berarti seni dalam kepemimpinan tersebut tidaklah mendapat tempat, karena bagaimanapun juga dunia kebaharian merupakan satudunia tersendiri
sehingga mereka yangmemimpin
dalam masalah tersebut tentu saja memerlukan penempatan tersendiri. Akan tetapi, yangpaling penting menurut
saya adalah yangberkaitan
dengan komitmen seperti apa yangkita perlukan agar
supaya bangsa Indonesia kembali muncul di barisan yang terdepan dalam dunia kebaharian.Ketika kita berbicara tentang topik kepemimpinan bahari
sepertiini, kita
sepertinya dibawa kembali kepada sebuah nostalgia kehidupan masa lampau yang sangat gemilang,di
mana peranan dunia kebaharianmenjadi
sangatmenonjol. "Nenek moyangku
seorangpelaut,
gemarmengarung
luas samudra,menerjang ombak tiada takut,
menempuh badai sudah biasa" demikian cuplikandari
syair lagu masa kanak-kanak kita yang menggambarkan betapa hebatnya nenek moyangkita di
dalam menaklukan laut yang ganas, bahkan kitajuga
sudah membuktikan dalam masa Indonesia merdeka betapa bangsakita
merupakan bangsa pelaut yang sangat unggul.Hal ini misalnya dengan melakukan
(l)
operasi melanglangjagad, yang diwujudkan dalam muhibah kapalkitayangsangat terkenal Dewa Ruci yang melakukan perjalanan muhibahkeliling
dunia pada masa pemerintahan Presiden sukarno; (2) ekspedisi pinisi nusantara ke vancouver, canada pada akhir tahun l980-an, serta (3) ekspedisi yang sama yang dilakukan oleh pinisi nusantara ke Madagaskar. Sejumlah aktivitas kebaharian tersebut palingtidak
memperlihatkanpembuktian
atas kemampuankita dan
sekaligus membangkitkan nostalgia atas keberhasilan dalam dunia kebaharian kita pada masa lampau.ii l:i, ." '
.i..:
l
Salah satu dimensi sejarah bangsa Indonesia yang sangat menonjol adalah yang berkaitan dengan dunia kebaharian. Sejarah-sejarah kekuasaan pada masa lampau tentu saja merupakan domain yang sangat menonjol dari dunia kebaharian kita. Mahapatih Gadjah Mada bersumpah untuk tidak memakan buah "Palapa" sebelum menyatukan nusantara dari ujung barat Indonesia ke ujung yang paling timur, yang dikenal dengan Sumpah Palapa. Pemerintah kerajaan Majapahit melakukan ekspedisi kelautan yang sangat berhasil ke daerah
timur
nusantara dengandipimpin oleh'fumenggung Nala
yang meninggalkan sejumlah warisan sejarah yang kita kenal seperti sekarang ini di Nusa Tenggara, bahkan Tumenggung Nala dan anggota ekspedisinya sempat membangun candi-candi sampai sampai ke daerah Pulau Sumbawa, bahkan temuan daritim
arkeologi Universitas Gadjah Mada menunjukkan bahwa keperkasaan Majapahit bukanlah sebuah mitos, akan tetapi sebuah realitas.Apa
yang telah dicapai oleh kerajaan Goadi
Makassar merupakanbukti yang
sangatkonkret bagaimana
kecemerlangan sebuah negarabahari
pada masanya, terutamadi
bawah SultanHasanuddin. Hampir
semua wilayah Indonesia
Timur
dapat dikatakan merupakan 'fasach"dan
kerajaan Goa, seperti sejumlah kerajaan lokal di Pulau Sumbawa -termasukdi
dalamnya kerajaanBima,
Sanggar,Dompu, dan sumbawa-
sampai dengan seluruh daerah pesisirtimur
dan tenggara Sulawesi sampai dengan kerajaan-ke rajaandi Maluku bagian utara, seperti Ternate misalnya. Sultan Hasanuddin pada abad keXVII
mengangkat serrjata terhadap kekuasaankolonial
Belanda(voc)
yang mencoba menyebarkan pengaruhnya dan dalam rangka mengontrol perdagangan rempah-rempahdari
IndonesiaTimur. Armada-armada maritim dari Sultan Hasanuddin
merupakan kekuatan yang sangatditakuti.
Laksamana-laksamana yangmemimpin
angkatanlaut
merupakan panglima-panglima perang yang tangguh dan sangat ditakuti oleh siapapun.VOC
membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengalahkan Sultan Hasanuddin, danitupun
dengan bekerja sama denganArung
Palaka (harap periksa Andaya, The Heitage of Arung Palaka,yang menggambarkan dengan sangat
jelas
kisahperang Goa
melawan kompeni dan bagaimana perananArung
Palakadi
dalamnya). Belanda memaksakan Goa untuk menyerahkan wilayah kekuasaannya di IndonesiaTimur
dengan melalui perjanjian Bongaya yang sangat terkenal itu.kpemimpinfl Bdtarl,
." il I '''l'1.. ri ;l:lr:.,'.li :r:
Kerajaan-kerajaan Islam
di
PesisirJawa bagian utara, seperti Banten, Jayakarta,Cirebon,
Demak, mempunyai kekuatanmaritim
yang sangat handal p ada zamannya. Tentu saj a keraj aan-keraj aan tersebut men gontrollalu
lintas perdagangan yang adadi
Nusantara, karenatidak
mungkin kerajaan-kerajaantersebut dapat suruiue untuk waktu yang sangat lama kalau tidak didukung oleh kekuatan maritim yang sangat handal guna menghadapi gempuran-gempuran yang berasaldari
daerah utara.Akan
tetapi cerita- cerita seperti di atas hanyalah sebuah nostalgia akan kejayaan masa lampau yang pernah dilalui oleh para leluhur kita yang perlu kita ceritakan kembali bahwakita pernah memiliki
kejayaan masa lampau yang sangat pantasuntuk dihargai
oleh generasi masa sekarang.Akan
tetapi, yang menjadi pertanyaan adalah apakah kejayaan masa lampau tersebut memang hanya sekedar nostalgiauntuk
selalu dikenang saja ataukah kemudian menjadi sebuahkomitmen untuk
menumbuhkan kepemimpinan yangkuat dari
generasi sekarang serta generasi mendatang.Tidak
ada seorangpun yang dapat menjawabnya. Akan tetapi, berbagai kenyataanyangkita amati dalamkehidupan sehari-hari memperlihatkan
bahwakomitmen kemaritiman kita
masih sangat rendah dibandingkan dengan komitmen dalam bidang lainnya, misalnya dalam pengembangan dunia kedirgantaraan di Indonesia.Dalam bidang yang terakhir inipun, kita sudah mampu untuk membangun pesawat terbang komersial
kita di Amerika
Serikat. Kenyataan tentang dunia kemaritimankita
yang dapatkita
amati adalah, antaralain
seperti berikut.l.
Armada pelayaran rakyat (PELRA)yang sebelumnya merupakan urat nadi dari perekonomian bangsa Indonesia terutama di Indonesia BagianTimur
kehidupannya sudah semakin sulit karena mereka tidak mampu bersaing dengan sarana transportasi lainnya yangjauh lebih efisien.Hal
ini terjadi karenapelayaranra)<yatkita belum mampu menemukan suatu sistem yang dapat menyeimbangkan sarana transportasi yang lainnya.Sebagai contoh, sarana transportasi
darat dari Aceh
ke Jakarta dan seluruh pulauJawa dengan mudah dapat dilakukan dan menjangkau semua daerahyang
ada diJawa dan Bali,
bahkan Nusa Tenggara.Demikian juga dengan
saranatransportasi dari Bima
keJakarta
yang dapat ditempuh melalui perjalanan darat yang dapat dikatakan tersediadalam waktu dua puluh
empatjam,
sementaraitu jadwal
Kepemimpinan Bahari danTantarqanAbab
21 lgg
3.
pelayaran rakyat tingkat mobilitasnya sangat rendah karena bergantung ketersediaan barangyang hendak diangkut antarpulau. Belum lagi kalau kita pikirkan kehadiran sarana transportasi udara yang membutuhkan waktu yangjauh lebih singkat dengan biaya yang terjangkau bagi mereka kalangan atas dan birokrasi di Indonesia.
Beberapa waktu yang lalu, koran-koran nasional membuat berita tentang dominasi perusahaan kapal asing dalam bidang "pelayaran samudra,"
sementara
itu
perusahaan pelayaran nasionaltidak mampu
bersaing dengan perusahaan yang berbendera Panama misalnya atau "fleeh"dart
negara-negaralainnya. Halini
merupakan indikasi yang membuat kitaprihatin
betapa kontradiktifnya dalam kehidupan bangsakita,
karenadi
satu pihakkita
selalu membanggakan kejayaan masa lampau, akan tetapi kurang menunjukkan perhatian serta kurang mamPu membina manajemen modern dalam bidangkemaritiman, terutama dalam bidang pelayaran samudra yang mengelola lalu lintas barang ekspor-imPort.Kita juga
dihadapkan kepada kenyataan bahwa kapal nelayan asing, apakah itu dari Thailand, China, Thiwan,Jepang dan lainJainnya dengan leluasa mengelsploitasi samuderakita untuk
melakukan penangkapan ikan, sementara itu para nelayan kita sendiri tidak mampu mengeksploitasi dengan kapasitas yang cukup sesuai dengan potensi kemaritiman kita sendiri. Keleluasaan dari kapal-kapal penangkap ikan dari negara-negara asingitu dapat terjadi karena armada kita sendiri tidak memiliki kapasitasyang diperlukan untuk melakukan
pengawasanterhadap perairan
nusantara yang terbentang dari Sabang sampai ke Merauke ini.Sudah lebih enam puluh lima tahun kita merdeka, akan tetapi kita masih belum mampu membangun industri perkapalan yang cukup membantu baik dalam mengeksploitasi sumber daya kemaritiman kita maupun untuk membantu sarana transportasi antarpulau dengan biaya yang murah dan terjangkau.
Di
dalam kenyataanny4 negara-negara seperti Korea Selatan danJepang yang sangat berhasil membangun industri kemaritiman, bahkan Korea Selatan telah mampu membangun insdustri untuk kepentingan angkatan laut dengan sistem persenjataan yang sudah modern.Di
antara ke tiga komponen Tentara Nasional Indonesia, barangkaliAngkatan Laut yang belum mendapat perhatian yang
memadai,dibandingkan misalnya dengan Angkatan Udara dan Angkatan
5.
. s', - ' : :l ?.' i.: l. ! "'" :-,1 :- "j' 's ':' l
Darat.
Jumlah
personel AngkatanLaut kitapun
masih sangat sedikit dibandingkan dengan luasnya daerah jangkauan yang harus diamankan oleh Angkatan Laut.Akan tetapi, urgensi pengembangan sebuah angkatan laut yang kuat,
menurut
hemat saya sudah sepantasnya menjadi komitmenpolitik
yang penting sekali mengingat kondisi geo-politik Indonesia yang sangat dominandunia kemaritimannya.
Sangatlahsulit kita
bayangkankalau
misalnya pada suatuwaktu terjadi konflik
yang mengharuskan eskalasi angkatan bersenjata yang tinggi sementara kapal perang kita masih sangat terbatas.Bagaimana kita melakukan mobilisasi angkatan bersenjata dengan cepat, kalau misalnya ada ancaman yang sangat besar dari Utara, misalnya gejala yang timbul akhir-akhir ini di laut Cina Selatan, sementara itu pusat armada
kita
hanyadi
dua tempat,yaitu Armada Barat diJakarta
danArmada Timur di
Surabaya.Menurut
hemat saya, sudah waktunyakita
mengembangkan armada angkatan laut kita dengan lebih kuat lagi, dengan mengembangkan beberapa pusat pangkalan angkatan yang baru, sepertidi
Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Maluku, serta IrianJaya, selain memperkuat yang ada sekarangini. Hal ini
memang diperlukan mengingat kondisi goe-politik nasionalkita,
serta mengingat besarnya wilayah yang harus dijaga oleh ArmadaTNI
Angkatan Laut. Tentu saja hal ini memerlukan biaya yang sangat besar, akan tetapi masalah itu tidaklah menjadi rumit kalau kita memfiki visi dan komitmen yang kuat untuk itu, apalag tingkat kemakmuran masyarakatjuga
semakin meningkat.Membangun
industrijuga untuk
kepentingankamaritiman berarti juga
menciptakan peluanguntuk
pengembangan ekonomi, terutama untuk kepentingan pemasaran domestik.Penufup
Seperti sangat penting kita kembali melakukan kegiatan monumental, yaitu Arung Samudra. Bentuk kegiatan seperti ini merupakan suatu langkah
yang
sangatpositif dalam rangka membangkitkan kembali
semangat kebaharian bangsa guna memasuki erakehidupan baru. Adalah
suatu yang sangat wajar kalaudari
sekarang, bangsa dan negara mempunyai komitmen yang sangat kuat untuk penegmbangan kebaharian nusantara,tGpeminpinan Bahari dan Tantangan Abab 21
dan
untuk itu
maka langkah yang hendaknyaditempuh
adalah dengan mewariskan nilai-nilai dan semangat kebaharian yangpernahdimiliki
oleh nenek moyang kita kepada generasi baru masyarakat kita. Sosialisasinilai- nilai
tersebut dapat ditempuh melalui berbagai macam saluran, misalnyasaluran pendidikan formal dan non-formal, menanamkan nilai-nilai
tersebut melalui berbagai media massa, serta diperlukan
pula
dukungandari
segenap lapisan masyarakat.Di
sampingitu,
sudah waktunyapula
pemerintah dan negara memberikan perhatian y'ang lebih luas lagi dengan membangun pusatpenelitian kebaharian di
beberapabagian wilayah
negara kesatuanini. Dan
satuhal
yangtidak lupa pula kita
perhatikan adalah membangun ekonomi kerakyatan dengan memberikan perhatian yanglebih
luaslagi
kepada masyarakat nelayan sebagai salah satupilar
masyarakat kita. Peningkatan perhatian terhadap hal-hal yang disebutkan