BAB III METODE PENELITIAN
G. Teknik Analisis Data
Proses subjek mengikuti tes tertulis berdasarkan penelitian ini, kemudian selama wawancara informasi yang lebih akan digali dari subjek. Data yang sudah ada kemudian dianalisis dengan tahap yaitu sebagai berikut:
1. Analisis Tes Tertulis
Analisis data yang didapat dari hasil tes tertulis yang digunakan, menentukan jenis-jenis dan letak kesalahan siswa. Adapun langkah-langkah analisis data yang didapat dari hasil tes yaitu:
a. Mencatat hasil tanggapan siswa untuk setiap soal tes yang ditulis
b. Menentukan letak serta jenis-jenis kesalahan siswa pada saat menyelesaikan soal Higher Order Thinking Skill.
c. Untuk menganalisis kesalahan siswa dan menyelesaikannya berdasarkan indikator kesalahan siswa dalam soal tes.
d. Memberikan data hasil tes tertulis siswa pada jenis-jenis dan letak kesalahan siswa.
23
2. Analisis Hasil Wawancara
Menganalisis hasil wawancara dan menjelaskan faktor-faktor penyebab siswa melakukan kesalahan. Adapun langkah-langkah analisis hasil wawancara yaitu:
a. Reduksi Data
Reduksi data atau pengurangan data merupakan penentuan melakukan kegiatan data dengan mengenali/ mengidentifikasi kebutuhan data dan menghapus data yang tidak perlukan, sehingga data yang dikumpulkan dapat memberikan makna informasi.
b. Pemaparan Data
Pemaparan data adalah beberapa penjelasan yang sudah diatur dan dikumpulkan untuk mempermudah mengambil keputusan. Pada penelitian ini kegiatan yang dilakukan dalam penyajian data yaitu:
1) Menampilkan data dari setiap hasil wawancara setiap pada subjek
2) Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor penyebab siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal Higher Order Thinking Skill
c. Penarikan Kesimpulan
Data pada hasil tes tertulis dan tes wawancara yang sudah dianalisis dan cocok melalui tujuan penelitian mengenai kesalahan siswa menyelesaikan soal Higher Order Thinking Skill.
Kesimpulan yang dikutip dari data tersebut didapat pada hasil tes tertulis dengan wawancara yang dianalisis. Kemudian kesimpulan disusun dalam bentuk
24
hasil penelitian yang diperoleh peneliti. seluruh faktor pemicu dari setiap subjek penelitian akan dibuat-kesimpulan.
Melakukan analisis-data memilih semua proses data yang diperoleh selama proses penelitian sehingga data yang tertera dapat memberikan informasi untuk perumusan masalah dan penyelesaikan masalah dalam penelitian ini. Data yang dianalisis dalam penelitian ini yaitu hasil observasi, hasil wawancara siswa, dan penjelasan langkah-langkah menyelesakan soal Higher Order Thinking Skill sebagai tes tertulis siswa. Menurut Miles dan Huberman (Prastowo, 2016: 241- 242).
25 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk mengetahui kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal Higher Order Thinking Skill. Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyusun instrumen penelitian berupa tes soal Higher Order Thinking Skill dan pedoman tes wawancara. Soal Higher Order Thinking Skill yang terdiri dari 3 soal essay dan panduan tes wawancara. dilakukan untuk membuat hasil tes yang dilakukan di rumah sehingga siswa hanya bisa mengerjakan tes tersebut di rumah siswa masing-masing. Setelah instrument disusun, selanjutnya peneliti melakukan penelitian untuk memperoleh data yang dibutuhkan mengenai kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal Higher Order Thinking Skill.
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIIIa SMP Negeri 2 Barombong yang dilakukan dua kali, artinya, diberikan tes soal Higher Order Thinking Skill dan pedoman tes wawancara. Tes essay materi relasi dan fungsi tipe Higher Order Thinking Skill yang dilaksanakan pada hari Kamis, 19 Januari 2021 pada jam 10.00 Wita yang berjumlah 33 siswa, tetapi pada penelitian ini yang diizinkan oleh sekolah hanya melibatkan 14 siswa yang bisa mengikuti tes essay. Dari hasil tes teridentifikasi 4 informan yang memenuhi beberapa indikator kesalahan siswa, dan selanjutnya diberikan tes wawancara untuk ke 4 subjek tersebut pada hari
26
Jumat, 20 Januari 2021. Dari hasil pekerjaan diperoleh data kesalahan siswa dalam menyelesaikan pada soal Higher Order Thinking Skill , adalah:
Berikut data siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Barombong yang mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal Higher Order Thinking Skill pada materi relasi dan fungsi.
Tabel 4.1 Hasil Tes Higher Order Thinking Skill
No. Subjek
Nomor Soal
KF KK KP KO
1. AI 2 2 1,2,3 -
2. AS - 1,3 1,3 -
3. ANB 1,2,3 1 1 -
4. DA 2,3 - - 2,3
5. MW 1,2 1,2 1,2 -
6. MF 1 1 1 -
7. MS 1,2,3 - - -
8. NA - - - -
9. NFD 2,3 2,3 - -
10. NAR 1 1,2,3 1,2,3 -
11. NF 1 1 1 -
27
12. RH 1,2 - - -
13. SA 1 1 1 2
14. SNA 1 1 1 1
Jumlah 12 10 9 3
Keterangan :
KF = Kesalahan Fakta
KK = Kesalahan Konsep
KP = Kesalahan Prinsip
KO = Kesalahan Operasi
= Subjek yang terpilih pada kesalahan fakta
= Subjek yang terpilih pada kesalahan konsep
= Subjek yang terpilih pada kesalahan prinsip
= Subjek yang terpilih pada kesalahan operasi
Berdasarkan table 4.1 dapat dilihat 12 siswa mengalami kesalahan fakta dari 14 siswa, 10 siswa yang mengalami kesalahan konsep dari 14 siswa, 9 siswa mengalami kesalahan prinsip dari 14 siswa, dan 3 siswa yang mengalami kesalahan operasi. Tiap jenis kesalahan mewakili 1 subjek yang terpilih yaitu subjek yang paling dominan-mengalami salah pada satu jenis kesalahan, lalu ditabel 4.2 yang menjadi subjek penelitian ini yang terdapat 4 siswa mewakili setiap jenis kesalahan.
Tabel 4.2 Subjek penelitian terpilih
Jenis Kesalahan Inisial Subjek
28
KF (Kesalahan Fakta) ANB (SF)
KK (Kesalahan Konsep) NAR (SK)
KP (Kesalahan Prinsip) AI (SP)
KO (Kesalahan Operasi) DA (SO)
Subjek yang telah terpilih terdapat pada tabel 4.2 dikelompokkan menjadi 4 jenis yaitu kesalahan fakta pada subjek SF sebagai subjek yang terpilih karena subjek SF yang paling tinggi pada kesalahan fakta, kesalahan konsep pada subjek SK sebagai subjek yang terpilih karena subjek SK yang paling tinggi pada kesalahan konsep, kesalahan prinsip pada SP sebagai subjek yang terpilih karena subjek SP yang paling tinggi pada kesalahan prinsip dan kesalahan operasi pada subjek SO sebagai subjek yang terpilih karena subjek SO yang paling tinggi pada kesalahan operasi.
Berdasarkan data hasil tes tertulis dan wawancara, sehingga dapat menjelaskan analisis deskrptif terkait dengan kesalahan fakta, kesalahan konsep, kesalahan prinsip, dan kesalahan operasi.
Berikut analisis deskriptif mengenai jenis kesalahan yang dilakukan siswa pada kelas VIIIa SMP Negeri 2 Barombong untuk menyelesaikan soal matematika berbasis Higher Order Thinking Skill pada materi relasi dan fungsi.
1. Kesalahan Fakta (SF)
29
Kesalahan fakta pada tiap soal matematika berbasis Higher Order Thinking Skill pada materi relasi dan fungsi yang dilakukan siswa adalah sebagai berikut:
Soal nomor 1
Gambar 4.1 lembar jawaban subjek SF1 Nomor 1 Keterangan :
Kf : Kesalahan Fakta
Dari hasil pekerjaan SF1 di atas menunjukkan bahwa SF1 mengalami kesalahan fakta pada nomor 1.
1. Dapat dilihat bahwa SF1 tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal tersebut. Dimana dari hasil jawaban dari subjek SF1 langsung menuliskan proses penyelesaian dari permasalahan yang ditanyakan didalam soal. Bisa dilihat pada gambar yaitu
Kf
KF
30
Berikut merupakan wawancara terkait dengan hasil tes soal matematika berbasis Higher Order Thinking Skill terhadap subjek SF mengenai kesalahan fakta pada soal nomor 1:
P : Perhatikan pada soal nomor 1, saat di baca apa yang adek diketahui?
SF1-1 :Yang diketahui yaitu jarak 4Km, dengan ongkos 15.000, 8Km dengan ongkos 18.000 dan jarak 12Km dengan ongkos 21.000 kak.
P : Apa saja yang ditanyakan pada soal tersebut?
SF1-2 : Ongkos naik taksi sejauh 30 Km kak
P : Yah benar, lalu kenapa adek tidak menuliskannya pada lembar jawabannya?
SF1-3 : Saya lupa kak
P : Di lembar jawaban adek tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa ditanyakan.
SF1-4 : Ohh iya kak, karena kebiasaan saya langsung menuliskan penyelesaian soal tanpa menulis apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal kak.
P : Seharusnya, yang adek tulis yaitu diketahui dan ditanyatakan terlebih dahulu, baru adek lanjut ke tahap penyelesaiannya.
SF-5 : Ohh iya kak, nanti akan saya biasakan menulis apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal.
Keterangan:
P : Pertanyaan Peneliti
SF1-1 : Jawaban Subjek Kesalahan Fakta pertama
31
Pada hasil analisis jawaban nomor 1 yang dikerjakan oleh subjek SF1 bahwa kesalahan tersebut tidak dapat menjawab apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal tersebut.
Setelah melakukan wawancara pada subjek mengenai hasil dari jawaban soal nomor 1, dilembar jawaban subjek tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada lembar jawaban sehingga terjadi kesalahan fakta, tetapi pada saat wawancara Subjek SF1-1 dapat menjelaskan apa yang diketahui yaitu jarak 4Km ongkosnya 15.000, 8Km ongkosnya 18.000 dan jarak 12Km ongkosnya 21.000 dan subjek menjelaskan juga apa ditanyakan pada soal yaitu ongkos naik taksi sejauh 30 Km yang ditunjukkan pada SF1- 2. Maka peneliti mengetahui pemicu SF1 melakukan kesalahan pada nomor 1 yaitu dimana kebiasaan subjek ketika menjawab soal langsung pada tahap penyelesaian ia tidak mencatat apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan.
Soal nomor 2
32
Gambar 4.2 lembar jawaban subjek SF2 nomor 2 Keterangan :
Kf : Kesalahan Fakta
Dari hasil pekerjaan SF2 di atas menunjukkan bahwa SF2 mengalami kesalahan fakta pada nomor 2.
2. Dapat dilihat bahwa SF2 tidak menuliskan informasi yang terdapat dalam soal yaitu subjek tidak menuliskan yang diketahui dan tidak menuliskan apa yang ditanyakan melainkan subjek SF2 langsung menuliskan penyelesaian, selain itu subjek SF2 tidak menyelesaikan jawaban sampai selesai yaitu tidak menuliskan persamaan f(x)= 50x + 500. Bisa dilihat pada gambar
Kf
Kf
33
Berikut merupakan wawancara terkait dengan hasil tes soal matematika berbasis Higher Order Thinking Skill terhadap subjek SF2 mengenai kesalahan fakta pada soal nomor 2:
P : Setelah adek baca soal nomor 2, apa yang adek diketahui dari soal tersebut ?
SF2-1 : Setelah saya baca ulang kak ternyata yang diketahui itu volume air 1.000 L, Volume air pada menit ke 3 yaitu 650 L, dan volume air pada menit ke 8 yaitu 800 L.
P : Apa saja yang ditanyakan pada soal tersebut
SF2-2 : Waktu yang diperlukan agar bak mandi terisi penuh kak, tapi disini saya tidak menuliskan lagi apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan kak
P : Tapi kenapa adek tidak menuliskan dilembar jawabannya
SF2-3 : Ohh Iya di nomor 2 juga tidak saya tulis apa yang diketahui dan ditanyakan.
P : Selain itu juga adek tidak menyelesaikan jawaban sampai selesai.
SF2-4 : Iya karena yang saya tau cuma sampai disitu.
P : Yang adek tidak selesaikan itu menuliskan persamaan f(x) = 50x + 500.
SF2-5 : Ohh iya kak, lain kali saya akan tulis informasi yang terdapat di soal, dan saya akan belajar lagi sehingga bisa menyelesaiakan jawaban sampai selesai dengan benar.
34
Keterangan:
P : Pertanyaan Peneliti
SF2-1 : Jawaban Subjek Kesalahan Fakta Kedua
Pada hasil wawancara, subjek SF2-1 dapat menyebutkan apa yang diketahui yaitu volume air 1.000 L, Volume air pada menit ke 3 yaitu 650 L, volume air pada menit ke 8 yaitu 800 L dan subjek SF2-2 dapat menjelaskan juga informasi apa yang ditanyakan pada soal yaitu waktu yang diperlukan agar bak mandi terisi penuh, tetapi dilembar jawaban subjek SF2 tidak menuliskan sama sekali apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal, selain itu subjek SF2 tidak menyelesaikan menjawab soal. Seharusnya di nomor 2 SF2 menyelesaiakan persamaan f(x) = 50x + 500.
Berdasarkan data jawaban subjek dan hasil wawancara menunjukkan bahwa subjek melakukan kesalahan fakta karena tidak menuliskan informasi yang tdrdapat pada soal nomor 2.
Soal nomor 3
Gambar 4.3 lembar jawaban subjek SF3 nomor 3 Keterangan :
Kf
35
Kf : Kesalahan Fakta
Dari hasil pekerjaan SF3 di atas menunjukkan bahwa SF3 mengalami kesalahan fakta pada nomor 3.
3. Dapat dilihat bahwa SF3 dapat menuliskan informasi diketahui yaitu jarak 5 km = 29.000 dan jarak 12 km =64.000, tetapi tidak dapat menuliskan apa yang ditanyakan pada soal selain itu subjek SF3 salah menuliskan simbol pada jawaban akhir yaitu subjek menuliskan pembagian dimana seharusnya subjek menggunakan simbol penjumlahan selain itu subjek tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal. Bisa dilihat pada gambar
Berikut merupakan wawancara terkait dengan hasil tes soal matematika berbasis Higher Order Thinking Skill terhadap subjek SF3 mengenai kesalahan fakta pada soal nomor 3 :
P : setelah dibaca soal nomor 3, apa saja yang diketahui dari soal tersebut?
SF3-1 : Yang diketahui itu jarak 5 Km = 29.000, dan jarak 12 Km = 64.000 P : Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?
SF3-2 : Berapa yang harus dibayar Anisa jika jarak rumah dan sekolah sejauh 16 Km.
P : Benar, lalu informasi apa lagi yang adek dapatkan ? SF3-3 : Cara eliminasi dan mensubtitusikan persamaan kak
Kf
36
P : Yah benar. Tapi dijawaban akhir adek kurang tepat menuliskan simbol, seharusnya adek menuliskan simbol penjumlahan bukan simbol pembagian .
SF3-4 : Ohh baik kak, lain kali saya akan lebih teliti lagi dalam menyelesaikan soal.
P : Selain itu juga adek tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal.
SF3-5 : Iya kak, dijawabanku hampir semua tidak saya tulis apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal.
P : Lain kali adik harus lebih teliti lagi jangan sampai lupa atau tidak menuliskan informasi yang terdapat pada soal
SF3-6 : Ohh iya kak.
Keterangan:
P : Pertanyaan Peneliti
SF3-1 : Jawaban Subjek Kesalahan Fakta Ketiga
Pada hasil wawancara subjek SF3 dapat menyebutkan informasi dari soal dengan lengkap tetapi dilembar jawaban subjek SF3 tidak menuliskan apa yang ditanyakan pada soal dan dijawaban akhir subjek SF3 salah menuliskan simbol karena kurang telitih dalam menyelesaikan soal tersebut.
Berdasarkan jawaban subjek dan data wawancara menunjukkan subjek melakukan kesalahan fakta pada nomor 3.
37
2. Kesalahan Konsep (SK)
Kesalahan konsep pada tiap soal matematika berbasis Higher Order Thinking Skill pada materi relasi dan fungsi yang dilakukan siswa adalah sebagai berikut.
Soal nomor 1
Gambar 4.4 Lembar Jawaban subjek SK1 nomor 1 Keterangan :
Kk : Kesalahan Konsep
Dari hasil pekerjaan SK1 di atas menunjukkan bahwa SK1 mengalami kesalahan konsep pada nomor 1.
KK
38
1. Dapat dilihat bahwa SK1 keliru dalam menggolongkan suatu objek dimana, karena lemahnya penguasaan materi sacara utuh dalam matematika. Bisa dilihat pada gambar diatas yaitu
Berikut merupakan petikan wawancara terkait dengan penggalan hasil tes soal matematika berbasis Higher Order Thinking Skill subjek SK1 mengenai kesalahan konsep pada soal nomor 1:
P : setelah adek baca soal nomor 1, apa yang diketahui dari soal tersebut ?
SK1-1 : Yang diketahui itu jarak 4 km ongkos 15.000, jarak 8 km ongkos 18.000, dan jarak 12 km dengan ongkos 21.000 kak.
P : Apa saja yang ditanyakan pada soal tersebut?
SK1-2 : Ditanyakan berapa ongkos naik taksi sejauh 30 km.
P : Yah benar, lalu apakah ada masalah pada saat menyelesaikan soal tersebut?
SK1-3 : Iya ada kak. Saya keliru diakhir jawaban, disitu saya tidak mensubtitusikan nilai xnya kak.
P : kenapa hal itu bisa terjadi dek?
SK1-4 : Saya kira sampai disituji kak, jadi saya tidak lanjut.
P : Tidak dek, yang seharusnya seharusnya untuk x= 30, maka y = 750(30) + 12.000 = 22.500 + 12.000= 34.500, jadi ongkos taksi sejauh 30 km sebesar Rp34.500.
SK1-5 : Maaf kak mungkin karena saya kurang memahami soalnya P : Iya, lain kali harus lebih teliti lagi.
KK
39
SK1-6 : Iya kak nanti saya akan perhatikan baik-baik.
Keterangan:
P : Pertanyaan Peneliti
SK1-1 : Jawaban Subjek Kesalahan Konsep pertama
Pada hasil wawancara subjek dapat menyebutkan informasi dari soal dengan lengkap tetapi dijawaban akhir subjek SK1 keliru sehingga salah menuliskan jawaban karena subjek SK1 tidak mensubtitusikan nilai x yang jawaban seharusnya untuk x= 30, maka y = 750(30) + 12.000 = 22.500 + 12.000= 34.500, jadi ongkos taksi sejauh 30 km sebesar Rp34.500.
Berdasarkan jawaban subjek dan data wawancara menunjukkan subjek melakukan kesalahan konsep nomor 1 karena kelirunya dalam menyelesaiakan menjawab soal.
Soal nomor 2
40
Gambar 4.5 Lembar Jawaban subjek SK2 nomor 2 Keterangan :
Kk : Kesalahan Konsep
Dari hasil pekerjaan SK2 di atas menunjukkan bahwa SK2 mengalami kesalahan konsep pada nomor 2.
2. Dapat dilihat bahwa subjek SK2 keliru dalam menggolongkan suatu objek dimana karena lemahnya penguasaan materi sacara utuh dalam matematika.
Bisa dilihat pada gambar diatas yaitu
Berikut merupakan petikan wawancara terkait dengan penggalan hasil tes matematika berbasis Higher Order Thinking Skill subjek SK2 mengenai kesalahan konsep pada soal nomor 2:
P : Setelah dibaca soal nomor 2 informasi apa yang adik lagi dapatkan?
SK2-1 : Dilembar jawaban saya menuliskan diketahui volume air 1.000 L, volume air pada menit ke 3= 650 L, dan volume pada menit ke 6 = 800 L.
P : Lalu apa yang ditanyakan pada soal tersebut?
KK
KK
41
SK2-2 : Yang ditanyakan itu kak, waktu yang diperlukan agar bak mandi terisi penuh.
P : Oke itu sudah benar, tapi apakah adik menyelesaikan jawabannya sampai selesai?
SK2-3 : Kurasa tidak kak, karena di akhir saya sudah bingung kak mau di apakan lagi.
P : Iya, dijawaban akhir adek tidak menyelesaikan jawaban di persamaan f(x), padahal sisa sedikit dek, kenapa itu bisa terjadi?
SK2-4 : Saya bingung kak dan tidak sempat lagi untuk bertanya.
Keterangan:
P : Pertanyaan Peneliti
SK2-1 : Jawaban Subjek Kesalahan Konsep Kedua
Pada hasil wawancara subjek SK2-1 dapat menyebutkan informasi dari soal dengan lengkap tetapi dijawaban akhir subjek SK2-3 bingung sehingga tidak dapat menyelesaikan jawaban hingga akhir.
Berdasarkan jawaban subjek dan data wawancara menunjukkan subjek melakukan kesalahan konsep nomor 2 karena tidak dapat memahami dengan benar apa yang terdapat dalam soal.
42
Soal nomor 3
Gambar 4.6 pada subjek SK3 nomor 3 Keterangan :
Kk : Kesalahan Konsep
Dari hasil pekerjaan SK3 di atas menunjukkan bahwa SK3 mengalami kesalahan konsep pada nomor 3.
3. Dapat dilihat bahwa SK3 dapat menuliskan diketahui dan ditanyakan pada soal, tetapi subjek SK3 keliru dalam menyelesaikan jawaban. Bisa dilihat pada gambit diatas yaitu
Berikut merupakan wawancara terkait dengan hasil tes soal matematika berbasis Higher Order Thinking Skill terhadap subjek SK3 mengenai kesalahan konsep pada soal nomor 3 :
P : Setelah adek membaca nomor 3, apa yang adek dapatkan?
SK3-1 : dilembar jawaban saya menuliskan diketahui 5 km ongkos 29.000, dan 12 km ongkos 64.000 kak.
KK
KK
43
P : Lalu apa yang ditanyakan pada soal?
SK3-2 : saya tidak menuliskan yang ditanyakan kak P : kenapa bisa dek?
SK3-3 : saya bingung kak, jadi yang diketahui saja saya tulis
P : Baik, tapi yang seharusnya itu diketahui , Berapa yang harus dibayar Anisa jika jarak rumah Anisa dan sekolah sejauh 16 Km.
SK3-4 : Ohh iya kak
P : Lalu kekeliruan apa lagi yang adik rasakan?
SK3-5 : Saya keliru dalam menyelesaiakannya jawaban nomor 3 kak, karena saya kurang mengerti.
Keterangan:
P : Pertanyaan Peneliti
SK3-1 : Jawaban Subjek Kesalahan Konsep Ketiga
Pada hasil wawancara subjek SK3-1 dapat menyebutkan informasi diketahui tetapi tidak menuliskan yang ditanyakan pada soal selain itu subjek keliru dalam menyelesaikan soal atau salah menggolongkan suatu objek sehingga kurang tepat dalam mengerjakan atau menyelesaikan jawaban soal tersebut.
Berdasarkan jawaban subjek dan data wawancara menunjukkan subjek melakukan kesalahan konsep nomor 3 karena subjek tidak dapat memahami dengan benar.
3. Kesalahan Prinsip (SP)
44
Kesalahan Prinsip pada tiap soal matematika berbasis Higher Order Thinking Skill pada materi relasi dan fungsi yang dilakukan siswa adalah sebagai berikut.
Soal nomor 1
Gambar 4.7 Lembar Jawaban Subjek SP1 Nomor 1 Keterangan :
Kp : Kesalahan Prinsip
Dari hasil pekerjaan SP1 di atas menunjukkan bahwa SP1 mengalami kesalahan Prinsip pada nomor 1.
1. Dapat dilihat bahwa SP1 tidak menuliskan informasi yang terdapat dalam soal yaitu subjek tidak menuliskan yang diketahui dan tidak menuliskan apa yang ditanyakan. Dimana subjek SP1 juga salah menggunakan rumus dalam menjawab soal nomor 1. Bisa dilihat pada gambar di atas yaitu
Berikut merupakan wawancara terkait dengan hasil tes soal matematika berbasis Higher Order Thinking Skill terhadap subjek SP1 mengenai kesalahan prinsip pada soal nomor 1:
P : Setelah adek membaca nomor 1, apa yang adek ketahui?
SP1-1 : Yang saya ketahui kak hanya, ongkos naik taksi P : Apakah hanya itu yang adek ketahui?
KP
KP
45
SP1-2 : Iya Cuma itu. Jadi jawaban akhir saya itu kak setelah membagi 552 : 2 adalah 276
P : Tapi yang dilembar jawaban yang adek tulis 276.000 bukan 276 SP1-3 : Ohh salah tuliska juga kak, Hehehe.
P : Selain itu adek salah memakai rumus, yang seharusnya memakai rumus 𝑦−𝑦1
𝑦2−𝑦1 = 𝑥−𝑥1
𝑥2−𝑥1 tapi adek tidak menggunakannnya.
SP1-3 : Ohh iya kak, karena saya kurang mengerti menjawab soal itu, sempat teman saya kasih liatkan kesaya rumusnya tapi tidak saya tahu pakai jadi yang saya tahu saja itu yang saya kerja.
P : Disini terlihat adek tidak memahami asal usul dari suatu soal, jadi adek harus belajar apa yang adik tidak ketahui.
SP1-4 : Iya Kak.
Keterangan:
P : Pertanyaan Peneliti
SP1-1 : Jawaban Subjek Kesalahan Prinsip pertama
Pada hasil wawancara subjek juga tidak dapat menyebutkan informasi diketahui dan ditanyakan pada soal selain itu subjek SP1-4 juga salah memakai rumus sehingga kurang tepat dalam mengerjakan atau menyelesaikan jawaban soal tersebut.
Berdasarkan jawaban subjek dan data wawancara menunjukkan subjek SP1 melakukan kesalahan prinsip nomor 1 karena tidak memakai rumus atau aturan tersebut dengan benar dalam menjawab soal.
Soal nomor 2
46
Gambar 4.8 Lembar Jawaban Subjek SP2 Nomor 2 Keterangan :
Kp : Kesalahan Prinsip
Dari hasil pekerjaan SP2 di atas menunjukkan bahwa SP2 mengalami kesalahan Prinsip pada nomor 2.
2. Dapat dilihat bahwa SP2 tidak menuliskan informasi yang terdapat dalam soal yaitu subjek tidak menuliskan yang diketahui dan tidak menuliskan apa yang ditanyakan dengan baik. Selain itu subjek SP2 juga salah menggunakan rumus dalam menjawab soal nomor 2. Bisa dilihat pada gambar diatas yaitu
Berikut merupakan wawancara terkait dengan hasil tes soal matematika berbasis Higher Order Thinking Skill terhadap subjek SP2 mengenai kesalahan prinsip pada soal nomor 2:
P : setelah adek baca nomor 2 apa yang adek ketahui
SP2-1 : Yang saya tulis itu yang hanya saya ketahui, Q = v/t dan yang ditanyakan itu t.
P : Apakah adik merasa salah menggunakan rumus?