• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Penjamin Keabsahan Data

BAB III METODELOGI PENELITIAN

D. Teknik Penjamin Keabsahan Data

Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.120

119Lexy J Moleong,Metode Penelitian Kualitatifm h. 216

120Sugiyono, Metode Penelitian., h. 244.

Triangulasi adalah “penggunaan berbagai metode dan sumber data dalam pengumpulan data untuk menganalisis suatu fenomena yang saling berkaitan dari perspektif yang berbeda.121

Triangulasi yang digunakan ada dua yaitu: (a) Triangulasi metode, dimana Peneliti melakukannya dengan membandingkan informasi atau data dengan cara yang berbeda, yaitu dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi, (b) triangulasi sumber data yaitu menggali kebenaran informan tertentu melalui berbagai metode.

Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud triangulasi teknik keabsahan data dalam penelitian ini yakni menguji kredibilitas data dilakukan dengan mengecek data kepada sumber dengan teknik wawancara kepada kepala madrasah, guru lalu dicek dengan observasi langsung dan dokumentasi untuk mencari data-data atau catatan tertulis yang berkaitan pembiasaan Shalat berjamaah dalam peningkatan akhlak peserta didik di Madrasah Aliyah At-Thohiriyah. Peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data yang diperoleh sudah benar dan valid adanya.

E. Teknik Analisa Data

Peneliti melakukan penelaahan untuk mencari pola (patterns). Tahap ini Peneliti banyak terlihat dalam kegiatan penyajian dan penampilan (display). Analisis dilakukan untuk menemukan pola. Caranya dengan

121Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), 164

melakukan pengujian sistematik untuk menetapkan bagian hubungan antar kajian yang diperoleh dari keseluruhan data.

Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada setiap tahapan penelitian. Aktifitas dalam analisis data meliputi: data reduction (merangkum, memilih dan memilah data), data display (penyajian data), dan data conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan dan verifikasi).122

Ketiga alur aktivitas tersebut saling keterkaitan satu dengan yang lainnya dalam analisis data:

1. Data Reduction

Reduksi data adalah proses pemilahan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakkan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan, proses ini berlangsung terus menerus. Reduksi data meliputi; meringkas data, mengkode, menelusuri tema, membuat gugus-gugus.123

Laporan lapangan oleh Peneliti direduksi, hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal yang penting kemudian dicari tema atau polanya dengan cara: diedit atau disunting, yaitu dilakukan pengecekan tentang kebenaran responden yang menjawab, kelengkapannya, jawaban yang tidak sesuai.

122Sugiyono, Metode Penulisan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2006), h. 246.

123Mile, M.B. Dan Huberman, A.M, Analisis Data Kualitatif, Penerjemah Tjetjep Rohendi, h. 32

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Pada tahap ini, Peneliti memilih dan menyederhanakan data hasil wawancara di lapangan yang berkaitan dengan pembiasaan Shalat berjamaah dalam peningkatan akhlak peserta didik di Madrasah Aliyah At-Thohiriyah Suka Jawa Kecamatan Bumiratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah.

2. Data Display

Penyajian data atau display data dimaksudkan untuk memudahkan Peneliti dalam melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian tertentu dari Penelitian.

Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun sehingga memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk penyajian data kualitatif, dapat berupa teks naratif, maupun matrik, grafik, jaringan dan bagan.124

Data display (penyajian data) dalam Penelitian ini merupakan pemaparan data hasil Penelitian pembiasaan Shalat berjamaah dalam peningkatan akhlak peserta didik di Madrasah Aliyah At-Thohiriyah Suka Jawa yang dihasilkan dari hasil wawancara di lapangan dan telah direduksi pada tahap sebelumnya. Pemaparan data disajikan dalam bentuk narasi sesuai dengan pokok-pokok isi wawancara.

124Mile, M.B. danHuberman, A.M, Analisis Data Kualitatif, h. 32.

3. Conclusion/Verivication

Verifikasi data (data verification) dalam Penelitian ini merupakan penyusunan secara sistematis data-data yang telah dihasilkan memudahkan Peneliti mengambil kesimpulan. Pengambilan kesimpulan dilakukan menggunakan metode deduktif, yaitu penarikan kesimpulan dari hal-hal yang khusus menuju kepada hal-hal umum.

Permulaan pengumpulan data, mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan pola-pola (dalam catatan teori), penjelasan- penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat,125

Metode deduktif digunakan untuk menganalisa data-data yang dihasilkan dari hasil wawancara yang selanjutnya digeneralisasikan menjadi kesimpulan yang bersifat umum.Dalam Penelitian kualitatif, penarikan kesimpulan dilakukan secara terus menerus sepanjang proses Penelitian berlangsung.

Sejak awal memasuki lapangan dan selama proses pengumpulan data, Peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari makna dari data yang dikumpulkan yaitu dengan cara mencari pola, tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul yang dituangkan dalam kesimpulan yang masih bersifat tentatif, tetapi dengan bertambahnya data melalui proses verifikasi secara terus menerus pada setiap kesimpulan.

125Mile, M.B. Dan Huberman, A.M, Analisis Data Kualitatif, h. 32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum Penelitian

1. Sejarah Berdirinya MA.At-Thohiriyah Lampung Tengah

Madrasah Aliyah At-Thohiriyah bernaung di bawah Yayasan At- Thohiriyah yang terdiri dari (RA, MI, MTs dan MA) yang didirikan pada tahun 2010,yang berlokasi di dusun IX Kampung Suka Jawa.126yang dibangun diatas wakaf dari bapak Thohirin,seluas 2.330 M2. Adapun Pendiri awal MA.At-Thohiriyah adalah :

Tabel 1Pendiri Awal MA.At-Thohiriyah

Pendiri Keterangan

Bapak Thohirin Sesepuh

Bapak Nur Khamid,s.Ag Tokoh Agama Bapak Slamet,S.Pd.SD Tokoh Masyarakat Bapak Sangidun S.Pd.I Tokoh Pemuda Sumber Data: Dokumentasi MA. At-Thohiriyah Tahun 2019

Sejak berdiri tahun 2010 hingga sekarang telah terjadi pergantian Kepala Madrasah sebanyak 2 kali dengan urutan sebagai berikut:

Tabel 2 Kepala MA. At-Thohiriyah

Kepala Madrasah Keterangan

Bapak Selamet,S.Pd.SD Periode 2010-2013 Bapak M.Sohib,S.Pd.I Periode 2013 s.d sekarang.

Sumber Data: Dokumentasi MA.At-Thohiriyah Tahun 2019

126 Profil MA, At-Thohiriyah Lampung Tengah

2. Visi dan Misi MA.At-Thohiriyah Lampung Tengah

VISI :Terwujudnya generasi yang Qur’ani, beriman, bertaqwa dan berakhlakulkarimah

MISI : 1) Memberikan pengetahuan,pemahaman dan pengalaman ajaran Agama Islam secara benar sesuai Al-Qur’an, Assunnah, Ijma dan Qiyas

2) Memberikan wawasan yang luas tentang ilmu-ilmu Negara dan ilmu-ilmu secara terpadu.

3) Mengembangkan da’wah Islamiyah bagi Masyarakat.127 3. Tujuan MA. At-Thohiriyah Lampung Tengah

Tujuan Madrasah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Secara lebih rinci tujuan MA. At-Thohiriyah adalah sebagai berikut a. Output memiliki keunggulan dalam hal

1) Keimanan dan ketaqwaan pada Tuhan yang maha esa sebagai Madrasah yang berciri khas Islam

2) Nasionalisme dan Patriotisme yang tinggi 3) Wawasan IPTEK yang mendalam dan luas

4) Motivasi dan komitmen yang tinggi untuk mencapai prestasi dan keunggulan serta memiliki kepribadian yang kokoh di masyarakat 5) Kepekaan sosial dan kepedulian

127 Profil MA, At-Thohiriyah Lampung Tengah

6) Disiplin yang tinggi yang ditunjang oleh kondisi fisik yang prima.128

b. Secara institusional

Menjadikan Madrasah yang mampu menyelenggarakan pendidikan secara profesional;

c. Meningkatkan program ekstrakurikuler dengan mewajibkan pramuka bagi seluruh warga Madrasah, agar lebih efektif dan efisien sesuai dengan bakat dan minat peserta didik;

d. Mewujudkan peningkatkan kualitas lulusan yang memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang seimbang,

e. Menyusun dan melaksanakan tata tertib dan segala ketentuan yang mengatur oprasional warga Madrasah.

f. Meningkatkan kualitas semua SDM baik tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik.

4. Identitas Madrasah

a. Nama Madrasah : MA.At-Thohiriyah

b. Alamat : Jln. Brawijaya Dusun IX Suka Jawa

Kecamatan : Bumiratu Nuban

Kabupaten : Lampung Tengah

c. Nomer Statistik Madrasah : 131218020043 d. Tahun didirikan/beroperasi : 2010

e. Status Tanah : Bersertifikat f. Luas Tanah keseluruhan : 2.730 M2.

g. Nama Ketua Yayasan : Nur Khamid S.Ag.

h. Nama Kepala Madrasah : Muhammad Sohib,S.Pd.I i. No.SK.Kepala Madrasah : Kw.08.1/1.b/Kp.07.6/934/2011 j. Tanggal SK : 29 Maret 2011.129

128 Profil MA, At-Thohiriyah Lampung Tengah

129 Profil MA, At-Thohiriyah Lampung Tengah

5. Kondisi Madrasah

a. Keadaan Sarana dan Prasarana

Kondisi sarana dan prasarana untuk kegiatan belajar mengajar, baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Luas tanah Yayasan AT- Thohiriyah keseluruhan 2730M2 untuk Madrasah Aliyah AT- Thohiriyah luas bangunan 400.M2 gedung tersebut terdiri dari 3 yaitu:

1) Lokal kelas X (sepuluh) 2) Lokal Kelas XI (sebelas) 3) Lokal kelas XII (dua belas)

Untuk lebih jelasnya keadaan lokasi Madrasah Aliyah AT- Thohiriyah Suka Jawa Kecamatan Bumiratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah.

Kebun Madrasah

WC RK

XII

RK XI

RK

X Kantor

Kantin Perumahan

TU

Halaman Madrasah UTARA

Perpus

Parkir

Masjid

Gambar 2 Denah Lokasi Madrasah Aliyah AT-Thohiriyah

Sedangkan untuk ruang Kepala Madrasah,Guru,UKS dan TU ada di ruang Kantor, dengan bentuk keseluruhan bangunan sudah permanen. Seluruh ruangan sudah dilengkapi dengan mobiler seperti meja,kursi,almari,rak sepatu, kotak sampah,jam dinding, dan lain-lain sebagai infentaris ruangan,exstra kulikuler yang lengkap.

b. Data Guru dan Pegawai MA .At-Thohiriyah

Keadaan guru di Yayasan At-Thohiriyah berjumlah 18 orang yang terdiri dari guru tetap, guru tidak tetap dan guru yang diperbantukan di Yayasan At-Thohiriyah. Dewan guru dan pegawai yang ada di MA.At-Thohiriyah yaitu:

Tabel 3 Data Guru dan Pegawai MA. At-Thohiriyah

NO Nama Tempat Tanggal

Lahir Ijazah Jabatan 1 Muhammad

Sohib,S.Pd.I

Suka Jawa, 03-07- 1982

SI Kepala Madrasah 2. Nurhayati,S.Pd.I Rengas,04-05-1975 SI G.Al-Qur’an

Hadits 3 Tarmedi,S.Pd.I Rengas,07-08-1970 SI G.SKI/ BK 4 Assyfaul, S.Pd.I Rengas,21-06-1989 S1 G.B.Arab 5 Amirudin,S,Pd Suka J,25-06-1989 SI G.Penjas 6 Ratna R, S.Pd Gunung,23-041989 SI G.BaInd 7 Eny

Nurhayati,S.Pd

Margomulyo,15- 07-1989

SI G.Matematika 8 Defi Yunitasari,

S.Pd.I

Timbul Rejo,30-12- 1994

SI G.Bahasa Inggris 9 Andri

Febriansyah, S.Pd

Suka Jawa,13-02- 1993

SI G.Akidah Akhlak 10 Murniati, S.Pd Suka Jawa,19-03-

1995

SLT A

G.Seni Budaya 11 Yuliani, S.Pd Suka Jawa,20-06-

1994

SLT A

G.TIK 12 Isnawati, S.Pd.I Gunung Sugih SI G.Geografi

Baru,03-07-1981

13 Adelia PS.Pd Suka J,14-09-1989 SI G.Sosiologi 14 Khusnul Kh,M.E Sido R,03-02-1987 SI G.Ekonomi 15 Merry Oktaviana,

S.Pd

Srisawahan, 20-10- 1993

SI G.Sejarah Indonesia 16 Oktaviana, S.Pd Sido Rejo,03-02-

1989

S1 G. Fiqih 17 Drs. Sutejo Rengas,07-08-1970 S1 G. Fisika 18 Siti Khotimah Suka J,17-05-1973 Staf TU Sumber Data: Dokumentasi MA.At-Thohiriyah Tahun 2019

Berdasarkan uraian tabel di atas diperoleh keterangan bahwa keadaan pendidik di lembaga pendidikan MA.At-Thohiriyah berjumlah 37 Pendidik yang terdiri dari tingkat S1.

c. Data Peserta Didik

Berdasarkan data yang Peneliti ambil dari dokumen MA.At- Thohiriyah keadaan peserta didik MA. At-Thohiriyah tersebut pada tahun 2018/2019 berjumlah 108 peserta didik adalah:

Tabel 4 Data Peserta Didik MA.At-Thohiriyah NO Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 X 17 23 40

2 XI 12 16 28

3 XII 18 22 40

JUMLAH 47 61 108

Sumber Data: Dokumentasi MA. At-Thohiriyah Tahun 2019.130 d. Kegiatan-kegiatan Madrasah

Kegiatan Peserta didik Madrasah Aliyah At-Thohiriyah yaitu:

1) Kegiatan harian terdiri dari : a) Berbaris dihalaman b) Do’a bersama

c) Membaca sholawat,Asmaul Khusna dan surat-surat pendek

130 Profil MA, At-Thohiriyah Lampung Tengah

d) Bersalaman denganIbu/ Bapak guru sebelum masuk kelas e) Kegiatan olah raga

f) Shalat Dhuha dan Dzuhur berjamaah.131 2) Kegiatan mingguan terdiri dari :

a) Upacara bendera setiap hari senin b) Senam setiap hari selasa

c) Ekstra kulikuler setiap hari Jum’at ,Pramuka dan kegiatan seni 3) Kegiatan Bulanan terdiri dari :

a) Kerja bakti dilingkungan Madrasah

b) Kegiatan Muhadhoroh dan Kegiatan OSIS 4) Kegiatan triwulan yaitu ujian tengah semester

a) Kegiatan semester yaitu ulangan semester,lomba kebersihan b) antar kelas dan lomba classmeeting olah raga.

c) Kegiatan tahunan terdiri dari :

(1) Kemah hari pramuka atau kenaikan kelas (2) Upacara HUT RI

(3) Kegiatan PHBI (4) Pesantren kilat (5) Karyawisata (6) UASBN

(7) Pelepasan peserta didik kelas XII132 6. Struktur Organisasi

Madrasah At-Thohiriyah Bumiratu Nuban merupakan Madrasah yang ideal yang dapat diterima oleh masyarakat luas.Struktur kepengurusan dan personalia pelaksanaan pendidikan tahun 2019 adalah sebagai berikut:

131 Profil MA, At-Thohiriyah Lampung Tengah

132 Profil MA.At-Thohiriyah Lampung Tengah

KETUA KOMITE

Gambar: 3Struktur Organisasi MA.At-Thohiriyah B. Temuan Khusus Penelitian

Paparan data Penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan Penelitian yang dilakukan.Dalam hal ini, Peneliti tidak mengalami kendala yang berarti untuk menggali informasi. Wawancara yang Peneliti lakukan adalah wawancara tidak terstruktur atau bisa dikatakan wawancara informal, sehingga proses wawancara ini bersifat santai dan berlangsung dalam kegiatan sehari-hari tanpa menganggu aktivitas subyek.

Berdasarkan hasil wawancara, observasi yang telah Peneliti lakukan di Madrasah Aliyah At-Thohiriyah Suka Jawa Lampung Tengah, terlihat bahwa

KEPALA URUSAN TATA USAHA

UR

Kesiswaan UR KKM UR

Keuanga n UR

Kepegawa ian

Waka I Bid.:Kurikulum

Waka II Bid:

KESISWAA N

Waka III Bid: SARANA PRASARANA

Waka IV Bid:

HUMAS

BK, Kepala Perpustakaan, Kepala LAB. Pembina Ekskul dan Wali Kelas

UR Perpustakaan KEPALA

MADASAH

semua guru dan peserta didik telah mempunyai kompetensi yang sangat bagus khususnya dalam bidang Agama Islam. (F1. Ob.24.06.19)

Berkaitan dengan pembisaaan Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur dalam pembinaan akhlak peserta didik di Madrasah Aliyah At-Thohiriyah Suka Jawa Lampung Tengah maka Peneliti berusaha mendapatkan informasi dari guru yang bisa mendapat giliran menjadi imam dan ketertiban Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur. Hal ini dikarenakan oleh Peneliti dipandang lebih mengetahui terhadap pelaksanaan Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur dalam pembinaan akhlak peserta didik dan dampak pembinaan akhlak peserta didik dalam pembisaaan Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur di Madrasah Aliyah At- Thohiriyah Suka Jawa.

Berikut adalah paparan data yang Peneliti peroleh dari hasil Penelitian,mengenai pembinaan akhlak peserta didik yaitu:

1. Pembisaaan Shalat Dhuha dan Dzuhur Berjamaah dalam Peningkatan Akhlak Peserta Didik

Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur merupakan Shalat sunah yang memiliki banyak keutamaan bagi yang melaksanakan, karena Shalat pada hakekatnya merupakan sarana terbaik untuk mendidik jiwa dan memperbaharui semangat sekaligus sebagai penyucian akhlak, begitu pula dengan Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur berjamaah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Madrasah di MA. At- Thohiriyah, pada Senin 17 Juni 2019, pukul 09.00 di ruang Kepala Madrasah dikatakan bahwa:

Yang melatar belakangi perlu diadakannya Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur secara berjamaah adalah untuk peningkatan akhlak peserta didik yang tadinya banyak yang menggunakan waktu luang untuk kegiatan yang kurang mendukung di Madrasah, kemudian masih banyaknya peserta didik yang suka berbicara kurang sopan, membolos, ada pula yang kalau ditanya oleh dewan guru tentang Shalat jawabanya Shalatnya masing bolong-bolong dalam melaksanakan Shalat lima waktunya, dikarenakan banyak juga peserta didik yang latar belakangnya dari pendidikan sekolah umum (F1. W.1/KM.MS/17.06.19)

Sedangkan wawancara dengan Wali Kelas X beliau mengatakan:

Shalat merupakan upaya membangun hubungan baik antara manusia dan Tuhannya,dengan diadakannya Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur berjamaah di Madrasah kami peserta didik akan terlatih sikap disiplin di Madrasah maupun di rumah untuk senang melakukan Shalat berjamaah di Masjid terutama peserta didik yang laki-laki,agar mendapat keutamaan diantaranya pahala 27 kali lipat dibanding Shalat sendirian.(F1. W.2/WK.X.NH/18.06.19)

Dalam pelaksanaan Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur berjamaah yang dilaksanakan di Madrasah ini guru pembinanya yang menjadi imam Shalat adalah pengusus OSIS dan peserta didik itu sendiri.Dilaksanakan pada saat istirahat pertama yaitu 09.30-10.00.WIB, dari pihak Madrasah membuatkan jadwal Shalat Dhuha dan Shalat dzuhur dari peserta didik kelas X sampai kelas XII.Pada masing-masing kelas terdapat jadwal imam Shalat dari guru pembinanya, pengurus OSIS dan peserta didik, agar dapat melatih kemampuannya sendiri dan cepat untuk bisa mengamalkannya.

Bapak atau Ibu Wali Kelas sebagai pendamping dan pengawas ketertiban Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur.

Sebagaimana disampaikan oleh Bapak Muhammad Sohib, S.Pd.I,Kepala Madrasah, bahwa:

Proses kegiatan Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur berjamaah di sini sudah terbilang cukup lama dimulai dari tahun 2013 sampai sekarang. Shalat Dhuha dilaksanakan pada waktu jam istirahat Madrasah dimulai pada jam 09.30-10.00.WIB. (F1.

W.1/KM.MS/17.06.19)

Kegiatan Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur berjamaah berlaku untuk peserta didik kelas X sampai kelas XII dan diawali pada hari senin sampai hari sabtu.Setiap harinya terdapat salah satu perwakilan yang menjadi seorang imam menggantikan guru Pembina yang berhalangan hadir.

Berdasarkan ungkapan Kepala Madrasah tersebut dapat dijelaskan bahwa kegiatan Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur berjamaah digunakan untuk melatih peserta didik dalam peningkatan akhlakulkarimah.Untuk membentuk kepribadian peserta didik yang berakhlakulkarimah seorang guru harus memberikan pembisaaan-pembisaaan melalui kegiatan keagamaan,terlebih guru bidang keagamaan yang harus mampu menjadi contoh bagi para peserta didiknya, baik di lingkungan Madrasah maupun di luar Madrasah.

Khusus untuk kegiatan Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur pihak Madrasah mengatur sedemikian rupa mengenai waktu pelaksanaan Shalatnya yaitu dilaksanakan pada jam 09.30-10.00.WIB untuk Shalat dhuha,dan Shalat dzuhur sekitar waktu dzuhur di Masjid Madrasah.Pada saat kegiatan Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur berlangsung kegiatannya pun berjalan dengan lancar.

Hal ini disampaikan oleh Ibu Defi Yunitasari selaku Wali Kelas XII, menjelaskan bahwa:

Shalat merupakan upaya membangun hubungan baik antara manusia dan Tuhannya, dengan diadakannya Shalat dhuha dan Shalat dzuhur berjamaah di Madrasah kami peserta didik akan terlatih sikap disiplin di Madrasah maupun dirumah untuk senang melakukan Shalat berjamaah di Masjid terutama peserta didik yang laki-laki, agar mendapat keutamaan diantaranya pahala 27 kali lipat dibanding Shalat sendirian.(F1. W.4/WK.XII.DY/19.06.19)

Sedangkan untuk peserta didik kelas X sampai kelas XII pada Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur di sini peserta didik jarang melakukan kegaduhan dan berjalan dengan tenang.

Dalam hal ini diperkuat oleh hasil observasi ketika berada di Masjid Madrasah pada saat Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur.

Proses kegiatan Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur diawali dari pukul pada jam 09.30-10.00.WIB atau sebelum masuk pelajaran selanjutnya.Pada saat saya melakukan observasi kebetulan yang sedang melaksanakan Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur kelas X.Sebelum mengerjakan Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur berjamaah terlebih dahulu membaca surat As-Syam, Ad-Dhuha dan doa-doa sesudah melaksanakan Shalat Dhuha.(F1.

Ob.24.06.19)

Uraian di atas dapat diketahui dalam proses pelaksanaannya peserta didik dalam melaksakan Shalat dhuha dan Shalat Dzuhur dengan pengawasan seorang guru, suasana di dalam Masjid Madrasah para peserta didik dengan mudah bisa dikondisikan. Kegiatan Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur dipimpin oleh imam Shalat yang bertindak sebagai imam cukup gerakan Shalat yang diikuti oleh seluruh makmum.

Peneliti juga bertanya kepada Wali Kelas X, berapa rakaat kegiatan Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur dilaksanakan dan surat apa saja yang dibaca dalam proses kegiatan Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur. Hal ini dijelaskan oleh Wali Kelas X yaitu:

Dalam pelaksanaan Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur di sini dikerjakan 2 rakaat, untuk rakaat pertama dimulai membaca surat Al-Fatihah dan dilanjutkan surat Ad-Dhuha. Kemarin pada saat rakaat pertama disuruh untuk membaca surat as-Syams tetapi hanya beberapa peserta didik yang bisa menghafalkannya, lalu kami buat keringanan. Pada rakaat kedua membaca Al-Fatihah terus surat pendek seperti Al-kafirun,Al-Ikhlas, As-Syam dan lain- lain. Setelah salam pada Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur dilanjutkan hafalan jus 30 untuk Shalat Dzuhur diadakan rutin dan setiap sebulan sekali dan minggu kedua diadakan muhadharah bersama kelas X, XI dan XII.(F1. W.2/WK.X.NH/18.06.19)

Kemudian ditambahkan penjelasan dari Wali Kelas XI, sebagai berikut:

Kegiatan Shalat dhuha dan Shalat dzuhur di sini dilakukan sebanyak dua rakaat, pada rakaat pertama wajib membacakan surat Ad-Dhuha karena surat tersebut merupakan kunci pokok dari Shalat dhuha dan Shalat dzuhur tersebut. Setelah itu kami memberikan keringanan dengan menganjurkan membaca surat al- Kafirun maupun surat pendek lainnya. Bagi peserta didik yang kurang hafal dalam membaca surat Ad-dhuha, maka peserta didik diberikan bimbingan di luar jam pelajaran. (F1.

W.3/WK.XI.RR/18.06.19)

Berdasarkaan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur berjamaah di MA.At- Thohiriyah dikerjakan sebanyak dua rokaat dan Shalat dzuhur sesuai kewajiban sebagai umat Islam yaitu empat rakaat. Pada rakaat pertama membaca surat Al-fatihah dan Ad-Dhuha setelah itu pada rakaat selanjutnya dilanjutkan dengan membaca surat-surat pendek yang sekiranya peserta didik mampu melafalkannya.

Sebagaimana penjelasan yang diutarakan oleh Wali Kelas XII yaitu sebagai berikut:

Proses pelaksanaannya peserta didik dalam melaksakan Shalat dhuha dan Shalat dzuhur dengan pengawasan seorang guru,

suasana dalam di masjid madrasah para peserta didik dengan mudah bisa dikondisikan dalam kegiatan dimulai dan dipimpin oleh imam Shalat yang bertindak sebagai imam cukup gerakan Shalat yang diikuti oleh seluruh makmum. (F1.

W.4/WK.XII.DY/19.06.19)

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa pada saat pelaksanaan Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur untuk peserta didik kelas X dan XI dibacakan oleh imam Shalat dengan tidak bersuara dan yang menjadi makmum mengikuti gerakan imam.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Suhendra sebagai peserta didik kelas XII yaitu:

Kegiatan Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur dilakukan setiap hari di Madrasah.KegiatanShalat Dhuha dan Shalat Dzuhur di sini sudah terbilang mudah karena sebelumnya sudah diperkenalkan dan diajari oleh bapak ibu guru mengenai tata cara mengerjakan Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur sejak kelas X dengan benar. (F1.

W.8/PS./17.06.19)

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Suhendra sebagai peserta didik kelas X yaitu

Setiap harinya disuruh untuk mempelajari Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur beserta do’anya. Sejak peserta didik melaksanakan Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur di Madrasah, senang ketika melaksanakan Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur secara berjamaah lebih terasa kebersamaannya antara dewan guru pengurus OSIS dan peserta didik.(F1. W.8/PS./17.06.19)

Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur cukup menarik karena dilakukan bersama teman sendiri.Sebelumnya peserta didik sudah belajar terus menerus hingga saat ini menjadi dengan mudah dan terbiasa dalam melaksanakan Shalat Dhuha dan Shalat Dzuhur beserta doanya.

Dokumen terkait