• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

C. Sumber Data

Adapun proses penelitian kali ini, peneliti menggunakan dua sumber data yaitu:

1. Data Primer, merupakan data yang didapatkan atau dihimpun oleh peneliti di lapangan yang memiliki sangkut paut dengan penelitian. Data primer didapatkan dari informan yaitu berupa individu, maksudnya adalah para tokoh Muhammadiyah Kabupaten Mamuju Tengah. Adapun data primer itu diantaranya:

- Notasi hasil tanya jawab (wawancara) - Hasil penyelidikan (observasi) di lapangan - Data tentang narasumber

2. Data Sekunder, adalah data tambahan yang tidak didapatkan dari tangan pertama, akan tetapi dari tangan kedua, ketiga, dan seterusnya. Bisa juga dimaknai sebagai data yang dikumpulkan selain data primer yang didapatkan dari dokumentasi atau literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data sekunder ini dipergunakan sebagai pendukung data primer yang telah dihasilkan.

3. Metode Pengumpulan Data

Dalam permasalahan penelitian untuk mendapatkan sebuah data akurat, maka proses yang dilakukan adalah sebagai berikut:

71 J. R. Raco, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya), (Jakarta: Grasindo, 2010), h. 82-83.

39 1. Observasi

Observasi adalah suatu teknik di sebuah penelitian menggunakan cara melakukan suatu pemantauan dengan cermat dan melakukan notasi dengan runtut.72 Dalam melakukan observasi, peneliti harus mencermati secara eksak, menulis fenomena yang terjadi, dan menimbang setiap bagian dalam peristiwa tersebut.

Dalam penelitian terdapat beberapa jenis observasi, namun penelitian kali ini menggunakan metode observasi non partisipatif. Observasi ini dilakukan peneliti tanpa adanya keterlibatan bersama subjek yang diamati. Peneliti di sini berperan selaku pengkaji independen saja.73 Di tengah penelitian yang dilakukan di lingkup Muhammadiyah Mamuju Tengah, peneliti bertindak dengan peran tunggal, yakni hanya sebagai peneliti semata.

2. Wawancara

Teknik ini banyak yang menggunakan untuk mengumpulkan data dan mendapat informasi dari informan.74 Wawancara dimanfaatkan sebagai metode dalam mengumpulkan data ketika peneliti memiliki keingintahuan dari responden yang detail. Wawancara dilakukan kepada tokoh Muhammadiyah secara langsung tepatnya di Kabupaten Mamuju Tengah.

3. Dokumentasi

Dokumentasi diperlukan untuk mendapatkan data langsung dari pusat penelitian. Dokumentasi ini disajikan dalam bentuk foto maupun rekaman

72 Suharismi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Bumi Aksara: Jakarta, 2013), h. 45.

73 Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa, (Solo: Cakra Books, 2014), h. 136.

74 Nina Siti Salmaniah Siregar, Metode dan Teknik Wawancara, (Medan: Tenaga Edukatif Kopertis Wilayah I DPK Universitas Medan Area, 2002), h. 1.

40

suara, yang dimaksud untuk membantu penulis untuk pengumpulan data dalam konteks penelitian ini melalui analisisnya.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat penelitian yang merupakan alat pilihan peneliti yang akan datang dan digunakan dalam penelitian yaitu untuk mengumpulkan data agar penelitian ini terstruktur dan tidak rumit. Bentuk alat penelitian dimana peneliti mengumpulkan data tentang objek penelitian yakni hasil pengamatan, petunjuk wawancara, didukung oleh alat penelitian seperti kamera, perekam, serta buku catatan. Instrumen utama dan penting dalam penelitian adalah peneliti itu sendiri.

5. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Ketika melakukan analisis data di lapangan, peneliti mendeskripsikan pola Miles dan Huberman yang menyatakan “menganalisis data kualitatif dilaksanakan dengan interaktif dan terjadi berkesinambungan hingga selesai, hingga datanya jemu”. Kegiatan analisis data bisa digambarkan sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi.

41 2. Sajian Data

Setelah reduksi data, adapun tahap berikutnya yakni menyajikan data.

Dalam penelitian kualitatif, pendisplayan data dapat dikerjakan dengan sistem deskripsi singkat, grafik, interaksi antar kategori, diagram alir dan sebagainya.

Mengenai ini Miles dan Huberman menyatakan “Teks yang acapkali dipakai buat penyajian data dalam penelitian kualitatif yakni menggunakan teks naratif.

3. Verifikasi/Penarikan Kesimpulan

Tahapan ketiga merupakan konklusi dan validasi. Kesimpulan pertama yang dikemukakan belum pasti, yang akan dimodifikasi bila karena kurangnya ditemukan data-data valid untuk membantu dalam langkah pengumpulan bukti selanjutnya. Namun jika kesimpulan pertama tersebut dibantu oleh data-data yang andal dan sesuai sebagaimana peneliti melakukan penelitian lagi di lapangan mengumpulkan data, sehingga kesimpulan yang ditarik adalah valid.75

75 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 247-252.

42 BAB IV

HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Peta Wilayah Kabupaten Mamuju Tengah

Sumber Data: https://mamujukab.bps.go.id (08 Juni 2022) 2. Geografis

Kabupaten Mamuju Tengah merupakan kabupaten termuda yang berdiri di Provinsi Sulawesi Barat. Ibu kota Kabupaten Mamuju Tengah adalah Tobadak. Kabupaten Mamuju Tengah sendiri adalah hasil pemekaran Kabupaten Mamuju pada tanggal 14 Desember 2012, yang disahkan di gedung DPR RI dalam sidang paripurna DPR RI tentang Rancangan UU Daerah Otonomi Baru (DOB).76

76 https://sulbar.bpk.go.id, (diakses pada 09 Juni 2022, pukul 15.13).

43

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2013 Tentang Pembentukan Kabupaten Mamuju Tengah di Provinsi Sulawesi Barat menimbang bahwa pembentukan Kabupaten Mamuju Tengah sebagai maksud untuk mendorong peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan, serta kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah untuk penyelenggaraan otonomi daerah.77

Kabupaten Mamuju Tengah adalah wilayah dengan topografi yang bervariasi. Di bagian barat adalah wilayah pesisir pantai yang terhubung langsung dengan Selat Makassar. Adapun pada bagian timur, sebagian besar adalah daerah perbukitan. Secara keseluruhan, wilayah Kabupaten Mamuju Tengah mempunyai ketinggian 0-600 dpl (di atas permukaan laut). Adapun wilayah yang tertinggi berada di Kecamatan Pangale dengan ketinggian mencapai 600 dpl. Juga terdapat 3 gunung yang terletak di Kecamatan Budong-Budong yaitu Gunung Pasapa, Gunung Tanette Tangga, dan Gunung Sukar.78

Secara administrasi, Kabupaten Mamuju Tengah terdiri dari 5 kecamatan, yakni: Kecamatan Pangale dengan luas wilayah 91,11 km2, Kecamatan Budong-Budong dengan luas wilayah 249,67 km2, Kecamatan Tobadak dengan luas wilayah 699,91 km2, Kecamatan Topoyo dengan luas wilayah 884,80 km2, dan Kecamatan Karossa dengan luas wilayah 1.175,38 km2. Tingkat populasi penduduk Kabupaten Mamuju Tengah yaitu sekitar 135. 280 jiwa dan luas wilayah sebesar 3. 100, 87 km2.79

77 Republik Indonesia, “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2013 Tentang Pembentukan Kabupaten Mamuju Tengah di Provinsi Sulawesi Barat”.

78 Sartika Ayu Mentari, “Pembentukan Kabupaten Mamuju Tengah”, Skripsi (Makassar:

Fak. Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar, 2016), h. 40.

79 Badan Pusat Statistik Kabupaten Mamuju, Kabupaten Mamuju Tengah Dalam Angka 2021, (Mamuju: Erlangga Grafis, 2021), h. 7.

44

Secara geografis, Kabupaten Mamuju Tengah terletak di bagian barat pulau Sulawesi dan berada di posisi bentangan Selat Makassar, yaitu 1°

43‟42,90” - 2° 18‟30,08” Lintang Selatan, 119° 07‟41,60” - 119° 52‟12,97”

Bujur Timur.80 Adapun dari segi batas wilayah, Kabupaten Mamuju Tengah berbatasan dengan:

Tabel 1.1. Batas Wilayah Kabupaten Mamuju Tengah

Wilayah Perbatasan

Utara Sungai Benggaulu, Desa Benggaulu, Kecamatan Dapurang, Kabupaten Pasangkayu

Selatan Sungai Karama dan Desa Tarailu, Kecamatan Sampaga, Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju

Timur Desa Batu Bicara, Kecamatan Seko Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan

Barat Selat Makassar

Sumber: www.mamujutengahkab.go.id 3. Demografis

Adapun jumlah penduduk Kabupaten Mamuju Tengah pada tahun 2019 berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik yaitu sebesar 130. 827 jiwa yang terdiri dari 67.410 laki-laki dan 63.417 perempuan. Di periode yang sama, estimasi terdapat 29.592 rumah tangga dengan rata-rata banyaknya anggota rumah tangga sekitar 4,42 orang. Pada tahun 2019, penduduk Kabupaten Mamuju Tengah mengalami kepadatan mencapai 43,22 jiwa per km2. Adapun kecamatan dengan tingkat kepadatan paling tinggi ialah Kecamatan Pangale dengan kepadatan penduduk 141,70 jiwa per km2. Skala jenis kelamin

80 www.mamujutengahkab.go.id, (diakses pada 10 Juni 2022, pukul 03.14).

45

penduduk Kabupaten Mamuju Tengah di atas 100. Hal tersebut berarti laki- laki merupakan penduduk dengan jumlah lebih banyak dibandingkan perempuan di Kabupaten Mamuju Tengah.81 Adapun rinciannya ditunjukkan dalam tabel berikut:

Tabel 1.2. Jumlah Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamuju Tengah

Kecamatan

Penduduk (dalam ribuan)

Laju Pertumbuhan

Penduduk Pertahun (%)

2019-2020

Kepadatan Penduduk Per km2

Rasio Jenis Kelami

n

Pangale 14 0,87 155 105.8

Budong-Budong 29 2,58 117 106.3

Tobadak 29 3,05 42 107.6

Topoyo 34 2,74 39 107.0

Karossa 28 2,01 24 107.5

Mamuju Tengah

135 2,45 44 106.9

Sumber: BPS, Kabupaten Mamuju Tengah dalam Angka 2021 4. Pendidikan

Adapun jumlah fasilitas pendidikan yang ada di Kabupaten Mamuju Tengah dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 1.3. Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Mamuju Tengah

81 Badan Pusat Statistik Kabupaten Mamuju, Kabupaten Mamuju Tengah Dalam Angka 2021, (Mamuju: Erlangga Grafis, 2021), h. 53.

46

Kecamatan SD

Sederajat

SMP Sederajat

SMA Sederajat

SMK Pergurua n Tinggi Budong-

Budong

28 11 6 2 -

Karossa 29 13 5 2 -

Topoyo 32 19 8 5 2

Tobadak 22 10 3 1 -

Pangale 17 6 3 2 -

Jumlah 128 59 25 12 2

Sumber: Data Referensi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Adapun Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Kabupaten Mamuju Tengah pertahun 2016-2020 adalah:

Tabel 1.4. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Berdasarkan Kelompok Umur di Kabupaten Mamuju Tengah

Kelompok Umur

7-12 13-15 16-18

2016 96,96 97,05 53,13

2017 97,62 97,09 56,89

2018 98,41 96,83 61,77

2019 98,35 97,17 62,54

2020 98,65 96,52 62,85

Sumber: BPS, Kabupaten Mamuju Tengah dalam Angka 2021.

Kemudian, Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Kabupaten Mamuju Tengah pada Tahun 2019 dan 2020.

47

Tabel 1.5. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Jenjang Pendidikan di Kabupaten Mamuju Tengah

Jenjang Pendidikan

Angka Partisipasi Murni (APM)

Angka Partisipasi Kasar (APK)

2019 2020 2019 2020

SD/MI 97,04 97,63 110,38 109,83

SMP/MTs 69,98 70,67 83,65 85,12

SMA/SMK/MA 49,53 50,44 90,70 90,27

Sumber: BPS, Kabupaten Mamuju Tengah dalam Angka 2021.

5. Agama dan Kepercayaan

Seperti yang tertera dalam Pancasila sila pertama ialah “Ketuhanan yang Maha Esa” ini menandakan bangsa Indonesia mempunyai agama yang dipercayai oleh setiap masyarakatnya. Begitupun dengan masyarakat Kabupaten Mamuju Tengah yang memiliki masing-masing agama dan kepercayaan, untuk dilaksanakan sebagimana dalam ajaran dan kepercayaannya. Masyarakat Kabupaten Mamuju Tengah mayoritas memeluk agama Islam, sisanya ialah agama kristen, agama Katolik, agama Hindu, dan agama Budha.

Tabel 1.6. Jumlah Penganut Agama di Kabupaten Mamuju Tengah

No. Agama Jumlah Penganut

1. Islam 115.760

2. Kristen 18.200

3. Katolik 2.486

48

4. Hindu 9.613

5. Budha 393

Sumber: Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Barat, 2022

B. Makna Moderasi Beragama Menurut Tokoh Muhammadiyah di Kabupaten Mamuju Tengah

Sebelum melangkah ke makna moderasi beragama, terlebih dahulu dijelaskan apa itu makna. Makna adalah konsep yang ada di dalam pikiran manusia. Konsep abstrak pengalaman manusia, tetapi bukan pengalaman pribadi manusia juga disebut sebagai makna. Makna tidak terbentuk berdasarkan pengalaman pribadi, karena sebuah konsep abstrak pengalaman pribadi manusia memiliki perbedaan antara satu dengan lainnya. Jika makna didasarkan pada konsep abstrak pengalaman pribadi, maka makna yang setiap orang miliki untuk satu bentuk bahasa tentu berbeda.82

Moderasi beragama adalah sikap dalam melaksanakan ajaran agama di tengah kehidupan bersama dengan mengutamakan mewujudkan esensi dari ajaran agama dan mengutamakan keadilan serta penerimaan atas setiap pandangan dari berbagai kalangan, tanpa melihat latar belakangnya.

Dalam konteks penelitian ini, para tokoh Muhammadiyah di Kabupaten Mamuju Tengah memiliki pandangan yang berbeda-beda terkait dengan makna moderasi beragama. Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Mamuju Tengah Abdul Rahman Suhupi, S.Ag, mengatakan bahwa:

“Moderasi beragama adalah menjadi ummatan wasathan, moderasi beragama itu sikap pertengahan, yakni tidak ekstrem ke kiri dan tidak

82 Wendi Wijaya Ratna Dewi, Semantik Bahasa Indonesia, (Klaten: PT Intan Pariwara, 2018), h. 2.

49

ekstrem ke kanan. Artinya, bagaimana kita bersikap moderat dalam beragama itu, tidak condong ke kiri dan tidak condong ke kanan.

Moderasi di sini istilahnya kita anggap seperti yang ada dalam surah al-Baqarah ayat 143, yang intinya bagaimana kita berada dalam sikap pertengahan dalam beragama.”83

Lebih lanjut informan menjelaskan moderasi beragama istilahnya seperti yang ada dalam QS. al-Baqarah/2:143 yang berbunyi:

ىُعَّشناِ ٌَ ْىُكَيَوِ ِطاَُّناًَِهَعِ َءۤاَذَهُشِاْىَُْىُكَتِّنِاًطَعَّوًِةَّيُاِ ْىُكُْٰهَعَجِ َكِن ٰزَكَو

ِْىُكْيَهَع ل

ِ ِاًذْيِهَش

Terjemahnya:

Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) “umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia. Dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.84

Dalam menerapkan moderasi beragama, tentunya memiliki beberapa prinsip dasar yang menjadi pegangan masyarakat. Beberapa diantaranya seperti toleransi, musyawarah, persamaan, mengambil jalan tengah, dan lain- lain. Adapun menurut informan di atas, prinsip dasar dalam memaknai moderasi beragama beberapa di antaranya adalah:

“Kita ambil prinsip dasarnya itu adalah sebagaimana tercantum dalam surah al-Baqarah ayat 143 tadi, kemudian dalam surah Ali „Imran ayat 110. Yang intinya adalah dengan sikap moderasi beragama, kita menjadi umat terbaik yang dikeluarkan untuk umat manusia, karena kita menyeru kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar.

Di daerah yang baru terbuka seperti Kabupaten Mamuju Tengah, tentunya pemahaman masyarakat atau umat beragama kita belum sama seperti saudara-saudara kita yang sudah lama berkembang di daerah lain, terlebih lagi di Kabupaten Mamuju Tengah ini umat atau masyarakat yang memiliki agama berbeda begitu banyak.

83 Abdul Rahman Suhupi, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Mamuju Tengah, Wawancara, Mamuju Tengah, 09 Mei 2022.

84 Kementrian Agama, Mushaf Al-Kamil al-Qur‟an dan Terjemah Dilengkapi Tema Penjelas Kandungan Ayat, (Jakarta Timur: CV Darus Sunnah, 2002), h. 23.

50

Alhamdulillah setelah beberapa tahun, sudah banyak masyarakat yang paham bagaimana moderasi beragama tersebut. Di tengah masyarakat Kabupaten Mamuju Tengah yang heterogen, Muhammadiyah mengambil sikap pertengahan sehingga tidak menjadi musuh di tengah-tengah kelompok lain.”85

Seperti yang dituturkan Informan di atas, Drs. H. Bambang Suparni, M.M, M.Pd selaku Sekretaris Pimpinan Muhammadiyah Mamuju Tengah juga menjelaskan:

“Moderasi itu namanya moderat, kita selaku orang yang beragama memang harus yang pertama adalah tasamuh (toleransi), toleransi itu kita harus kedepankan. Yang kedua kita harus tawasuth, dalam artian ketika ada berita, informasi atau melihat langsung sebuah masalah, maka kita harus mencari jalan tengah sebagai jalan keluarnya.

Kemudian yang ketiga kita harus bisa syuro (musyawarah), yaitu bermusyawarah ketika ada masalah. Dan yang terakhir intinya orang yang moderat itu harus bisa menjaga rasa aman, nyaman, kemudian otomatis juga sejahtera.”86

Berdasarkan pemaparan informan di atas, dapat diketahui dalam beragama harus tercipta rasa nyaman, aman dan sejahtera, terciptanya tiga hal tersebut dapat dirasakan apabila seseorang menerapkan model keberagamaan yakni moderasi beragama. Informan menambahkan, moderasi beragama menjadi alat pemersatu masyarakat Indonesia meski terdiri dari berbagai perbedaan.

Bambang Suparni menuturkan, “Di Indonesia sendiri, negara Indonesia memang cocok dengan moderasi, karena Indonesia sudah moderat sejak dulu. Dimana Indonesia ini dibangun oleh sekian banyak suku, ras, etnis, agama, dan budaya. Bahkan jauh sebelum merdeka, Indonesia sudah

85 Abdul Rahman Suhupi, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Mamuju Tengah, Wawancara, Mamuju Tengah, 09 Mei 2022.

86 Bambang Suparni, Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Mamuju Tengah, Wawancara, Mamuju Tengah, 21 Maret 2022.

51

menunjukkan rasa yang moderat. Masyarakat Indonesia itu satu, kerjasama yang bagus, gotong royong, kerukunan, dan lainnya, itulah moderasi”.

Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa adanya perbedaan dalam segi kehidupan tidak lain sebagai rahmat Allah swt. Tidak seorang pun yang bisa menampik keberagaman tersebut, karena alam ini tercipta dengan keberagaman seperti adanya banyak paham, budaya, ras, suku, dan masih banyak lagi perbedaan lainnya. Keberagaman itu mutlak adanya dan merupakan kehendak Allah swt.

Informan lain, Rustang Rasud, S.Ag, M.Pd.i selaku demisioner Ketua Pimpinan Muhammadiyah Mamuju Tengah memberikan pandangannya mengenai moderasi beragama. Beliau mengatakan:

“Moderasi beragama itu posisi beragama yang pertengahan. Jadi moderat berarti tidak terlalu ke kiri dan tidak terlalu ke kanan, tidak terlalu keras tetapi tegas atas kebenaran, di atas petunjuk, tetap menjalin hubungan yang bagus dengan sesama umat sesuai dengan petunjuk masing-masing. Dalam konteks agama Islam, kita menampilkan Islam yang rahmatan lil‟alamin, yang ramah, damai dan menjaga toleransi.”87

Muhammadiyah Kabupaten Mamuju Tengah menurut Rustang Rasud memiliki prinsip dasar dalam menanamkan moderasi beragama yaitu dengan pedoman hidup islami. Muhammadiyah punya matan, keyakinan, cita-cita, dan prinsip hidup Muhammadiyah. Semua itu dilaksanakan di atas dalil al- Qur‟an dan sunnah. Nabi sering mencontohkan tidak ada perbedaan antara orang arab dengan yang bukan arab, antara bangsa satu dengan bangsa lain, menghargai sesama manusia, contohnya ketika ada jenazah orang Yahudi lewat, Nabi langsung berdiri untuk menghormati sebagai sesama manusia

87 Rustang Rasud, Demisioner Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Mamuju Tengah, Wawancara, Mamuju Tengah, 22 Maret 2022.

52

walaupun diingatkan oleh sahabat bahwa dia orang Yahudi, tetapi Nabi mengatakan: “saya menghormati sebagai manusianya bukan keyakinannya”.

Jadi, prinsip Muhammadiyah tetap al-Qur‟an dan sunnah, selama al-Qur‟an membolehkan dan ada sunnah sebagai contoh.

Moderasi beragama senantiasa menyeru untuk bersikap terbuka dengan tidak memandang latar belakang agama, ras, suku, dan paham setiap masyarakat. Sikap moderasi beragama yang tertanam dalam kehidupan sehari- hari dapat menyimpan kesan yang istimewa agar tidak selalu memandang seseorang dari segi perbedaan, setiap orang sama dengan keyakinan masing- masing. Salah satu contoh sikap terbuka Muhammadiyah Kabupaten Mamuju Tengah yaitu terkait dengan pelaksanaan Maulid Nabi dan Tahlilan. Menurut informan seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah yakni Abdul Mu‟ti yang mengatakan bahwa Maulid Nabi Muhammad Saw adalah mubah, yakni tidak dilarang dan juga tidak diperintahkan. Begitupun dengan tahlilan dan tradisi lainnya, bisa jadi hal tersebut baik dan bernilai ibadah jika niatnya benar.

Hal di atas juga sesuai yang disampaikan informan yang merupakan Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Mamuju Tengah. Awaluddin, S.E menyatakan:

“Moderasi beragama itu artinya kita terbuka. Terbuka dalam menerima semua pendapat selama itu ada dasarnya. Menyadari kita berbeda dengan yang lain, akan tetapi tidak merasa paling benar. Tidak menyalahkan golongan agama lain meskipun memiliki ideologi yang berbeda, kita tetap jalan bersama.”88

Dalam wawancara penelitian bersama Ketua PC IMM Kabupaten Mamuju Tengah, informan menjelaskan bahwa prinsip dasar Muhammadiyah

88 Awaluddin, Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Mamuju Tengah, Wawancara, Mamuju Tengah, 24 Maret 2022.

53

dalam menjalankan moderasi beragama pada intinya adalah mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya dengan tetap berlandaskan al- Qur‟an dan sunnah. Muhammadiyah mempunyai strategi untuk bagaimana masyarakat berada di jalan yang benar dengan menjadikan Islam sebagai rahmatan lil‟alamin.

Muhammadiyah sesungguhnya berpegang teguh pada ajaran al-Qur‟an dan sunnah dalam gerakan dakwahnya. Dengan tujuan masyarakat Islam dapat menjadikan ajaran agama Islam sebagai suri tauladan, dengan menjadikan contoh kepada umat beragama lain bahwa agama Islam adalah rahmat bagi seluruh alam, artinya Islam bukan hanya jadi rahmat khusus bagi umat Islam akan tetapi berlaku bagi semua makhluk Tuhan.

Menurut informan Arinil Hidayah, S.Ikom selaku salah satu kader Muhammadiyah Kabupaten Mamuju Tengah, moderasi beragama merupakan cara pandang atau sikap kita dalam beragama, baik itu individu atau kelompok dalam menilai atau memandang esensi yang terkandung dalam sebuah agama.

“Moderasi beragama itu cara pandang atau sikap kita baik itu individu atau kelompok dalam menilai atau memandang esensi dalam beragama. Artinya kita hadir di tengah-tengah umat beragama yang memiliki pandangan yang berbeda-beda dengan bersikap pertengahan, tidak melebih-lebihkan dan tidak mengurang-ngurangi.”89

Bagi Arinil Hidayah, prinsip dasar Muhammadiyah Kabupaten Mamuju Tengah dalam menanamkan moderasi beragama seperti yang tertera dalam sebuah hadits yaitu hadits riwayat Ahmad, ath-Thabrani dan ad- Daruqutni. Hadits tersebut berbunyi: “sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat kepada manusia lainnya”. Kalimat tersebut berarti manusia harus selalu memegang teguh kebenaran yang disampaikan dengan gerakan

89 Arinil Hidayah, Ketua Bidang Organisasi Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Mamuju Tengah, Wawancara, Mamuju Tengah, 09 Mei 2022.

54

dakwah. Dakwah yang dimaksud bukan dalam artian sempit dimana hanya dilakukan di hari-hari tertentu, akan tetapi di setiap harinya, di setiap segi kehidupan ketika peka dengan kondisi sosial dan pada saat turun ke masyarakat membantu tanpa melihat latar belakang masyarakat tersebut.

Berdasarkan beberapa pandangan yang diberikan oleh informan yang merupakan tokoh-tokoh Muhammadiyah Kabupaten Mamuju Tengah, dapat diketahui bahwasanya makna moderasi beragama yaitu sikap atau perilaku setiap umat beragama dalam beragama. Artinya, umat beragama harus memiliki pemikiran atau pandangan yang terbuka atas setiap perbedaan di sekeliling, bisa menerima masukan atau pendapat dari umat agama lain, dan bisa bersikap pertengahan ketika ada suatu masalah di tengah masyarakat.

Pada intinya, seseorang yang bersikap moderasi beragama berarti menjadi ummatan washatan. Seseorang dengan sikap moderasi beragama harus memegang teguh tiga prinsip dasar yakni toleransi, tawasuth, dan musyawarah.

C. Implementasi Moderasi Beragama oleh Organisasi Muhammadiyah di Kabupaten Mamuju Tengah

Perananan tokoh agama dalam menanamkan moderasi beragama merupakan suatu hal yang begitu krusial. Peranan ini dengan tujuan menjaga kedamaian serta keharmonisan di tengah kehidupan masyarakat. Selain itu juga memberi pengertian kepada masyarakat agar senantiasa melestarikan dan menjaga setiap perbedaan dengan tetap pada koridor keberagaman tidak untuk menyeragamkan.

Usaha penanaman sikap moderasi beragama pada masyarakat Kabupaten Mamuju Tengah dengan memberikan pemahaman terkait bentuk-

Dokumen terkait