• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumberdaya (Peta dan Pemanfaatan)

Dalam dokumen laporan aksi perubahan kinerja organisasi (Halaman 42-48)

33

34 1. Tim Kerja

Tim Kerja Aksi Perubahan Penggunaan Sistem Informasi Terintegrasi Standarisasi dan Sertifikasi terdiri dari:

a. Mentor : Ari Anindya Hartika, S.TP

b. Coach : drh. Sumarno, M.M

c. Project Leader : Kepala Bidang Kemitraan UKM

d. Tim Efektif : Tim kerja pada Asdep Pengembangan Kawasan dan Rantai Pasok

Gambar 3. Struktur Organisasi Tim Kerja

Dari struktur organisasi tim kerja , peran masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 11. Peran Tim Kerja

No. Nama Peran

1. Mentor Memberikan dukungan dan arahan dalam pembuatan aksi perubahan dan membantu memberikan solusi dalam menyelesaikan masalah/hambatan

2. Coach Memberikan bimbingan dan arahan aksi perubahan yang dibuat

MENTOR

Ari Anindya Hartika, S.TP

COACH

drh. Sumarno, M.M

PROJECT LEADER

Yogia Prihartiny, ST

TIM EFEKTIF

35

No. Nama Peran

3. Project Leader Merancang dan memimpin pelaksanaan aksi perubahan serta menjalin komunikasi secara aktif dengan stakeholder

4. Tim Efektif 1. mengumpulkan data atau bahan untuk aksi perubahan

2. menyusun dan merancang produk aksi perubahan

3. melaksanakan sosialisasi produk perubahan kepada stakeholder

4. membantu penerapan aksi perubahan 5. menyusun dan melaksanakan evaluasi aksi

perubahan dan upaya perbaikan

2. Anggaran

Sumberdaya anggaran merupakan faktor utama dalam aksi perubahan ini. Dalam pembangunan Sistem Informasi Terintegrasi Standarisasi dan Sertifikasi dibutuhkan bantuan dari stakeholder eksternal yang paham tentang teknologi informasi. Adapun stakeholder eksternal tersebut diposisikan sebagai narasumber, sehingga pembiayaan pembangunan sistem ini sebagian besar untuk biaya narasumber.

Berikut disampaikan Rencana Anggaran Biaya yang diperlukan : Tabel 12. Rencana Anggaran Biaya

36 3. Mapping Stakeholder

Salah satu tahapan dalam aksi perubahan adalah menyakinkan para stakeholder mengenai perubahan yang akan dilakukan agar dapat berperan aktif dalam aksi perubahan ini. Identifikasi awal dilakukan dalam mengetahui dampak (impact) dari perubahan yang akan dilakukan stakeholder dan tingkat pengaruh atau kewenangan (influence) para stakeholder atas keberhasilan aksi perubahan.

Identifikasi dan pemetaan instansi/individu yang berkepentingan dan memiliki sedikit banyak pengaruh terhadap hasil akhir dari aksi perubahan.

Stakeholders eksternal dan internal dalam aksi perubahan ini adalah sebagai berikut :

a. Stakeholders Internal, meliputi : 1) Deputi Bidang UKM

2) Asisten Deputi Perlindungan dan Kemudahan Usaha Mikro Deputi Bidang Usaha Mikro

3) Eselon II di lingkungan Deputi Bidang UKM 4) Inspektur Kementerian Koperasi dan UKM

5) Kepala Biro Komunikasi dan Teknologi Informasi

6) Kepala Biro Manajemen Kinerja Organisasi dan SDM Aparatur, 7) Kabag Umum,

8) Kabag Perencanaan 9) Staf Deputi Bidang UKM b. Stakeholders Eksternal, meliputi :

1) Dep. Bidang Reformasi Birokrasi Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kemenpan RB

2) Kepala Dinas Koperasi dan UKM Selindo 3) Konsultan IT

4) UKM

Dalam mewujudkan rencana aksi perubahan, leader harus mengetahui sejauh mana stakeholder mempunyai pengaruh terhadap rencana aksi perubahan, maka stakeholder harus dipetakan berdasarkan pengaruh dan kepentingannya, stakeholder dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) kelompok sebagai berikut:

a. Promoters, yaitu stakeholder yang memiliki kepentingan besar terhadap rencana aksi perubahan dan juga punya kekuatan untuk membantu membuatnya berhasil atau sebaliknya;

37

b. Defenders, yaitu stakeholder yang memiliki kepentingan individu/kelompok kecil dan dapat menyuarakan dukungannya dalam komunitas, tetapi kekuatannya kecil untuk mempengaruhi rencana aksi perubahan;

c. Latents, yaitu stakeholder yang tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat dalam rencana aksi perubahan tetapi memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi rencana aksi perubahan jika mereka menjadi tertarik;

d. Apathetics, yaitu stakeholder yang kurang memiliki kepentingan maupun kekuatan, bahkan mungkin tidak mengetahui adanya rencana aksi perubahan

Sehingga pemetaan dapat mempengaruhi (influence) dan kepentingan (interest), yang dapat dilihat dari gambar dibawah ini:

Gambar 4. Pemetaan Stakeholder (High influence Low interest)

• Deputi Bidang UKM

• Eselon II di Ling.

Deputi UKM

Asdep Perlindungan dan Kemudahan Usaha Mikro Deputi Usaha Mikro

Latent

Defenders Promoters

Aphathetics

(High influence H igh interest)

Asisten Deputi

Pengembangan Kawasan dan Rantai Pasok

Kepala Biro Komunikasi dan Teknologi Informasi

Tim Efektif

Konsultan IT

UKM

(Low influence H igh interest)

Inspektur Kementerian KUKM,

Kepala Biro Manajemen Kinerja Organisasi dan SDM Aparatur,

Kabag Umum,

Kabag Perencanaan,

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Selindo

Dep. Bidang Reformasi Birokrasi Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kemenpan RB

Staf Deputi UKM (Low influence Low interest)

Staf di lingkungan Deputi Bidang Perkoperasian, Deputi Bidang Usaha Mikro dan Deputi Bidang

Kewirausahaan

4. Strategi Komunikasi

Tabel 13. Strategi Komunikasi

Tipe Pemangku

Kepentingan Keterangan Strategi

Komunikasi

Promoters 1. Asdep

Pengembanga n Kawasan dan Rantai Pasok 2. Kepala Biro

Komunikasi Teknologi Informasi 3. Tim Efektif 4. Konsultan IT 5. UKM

Memiliki kepentingan dan memiliki pengaruh atas capaian pelaksanaan Sistem Informasi Terintegrasi Standarisasi dan Sertifikasi

Managed Closely Menyakinkan kebutuhan dan urgensi membuat Sistem Informasi Terintegrasi Standarisasi dan Sertifikasi

Defenders 1. Inspektur

Kementerian KUKM, 2. Kepala Biro

Manajemen Kinerja Organisasi dan SDM Aparatur,

3. Kabag Umum, 4. Kabag Perencanaan, 5. Kepala Dinas

Koperasi dan UKM Selindo

6. Dep. Bidang

Reformasi Birokrasi Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kemenpan RB 7. Staf Deputi UKM

Memiliki kepentingan namun memiliki pengaruh yang rendah dalam pelaksanaan rancangan perubahan

Keep Informed Melibatkan secara proaktif dan menjaga

kesinambungan informasi untuk meningkatkan motivasi dan semangat perubahan

Latents 1. Deputi Bidang UKM

2. Eselon II di

lingkungan Deputi Bidang UKM

3. Asdep Perlindungan dan Kemudahan Usaha Mikro Deputi Usaha Mikro

Kurang memiliki kepentingan, tetapi

berpengaruh dalam pelaksanaan Rancangan Perubahan apabila tertarik

Keep Satisfied Melibatkan dan mejaga hubungan baik, serta

menyakinkan bahwa RAP merupakan hal yang bermanfaat bagi instansi Apathetics Staf di lingkungan

Deputi Bidang

Perkoperasian, Deputi Bidang Usaha Mikro dan Deputi Bidang Kewirausahaan

Kurang memiliki kepentingan dan kurang berpengaruh dalam pelaksanaan rancangan perubahan

Minimal Effort meningkatkan minat

stakeholders agar mendukung proyek perubahan yaitu dengan cara diskusi informal

Dalam dokumen laporan aksi perubahan kinerja organisasi (Halaman 42-48)

Dokumen terkait