KONSEP PENGENDALIAN/CONTROLLING
6. Tabel Indikator Audit Keperawatan Indikator Audit Keperawatan
118
efisiensi serta kepuasan. Untuk indikator mutu umum dapat berupa BOR, aLOS, TOI, angka infeksi nosokomial (NI) dan angka dekubitus.
6. Tabel Indikator Audit Keperawatan
119 kehatan pasien 2. Ketepatan
rencana tindakan keperawatan Mengimplementasi
kan rencana asuhan keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dengan partisipasi pasin
1. Persentase penerimaan dan penolakan tindakan oleh pasien 2. Persentase penolakan tindakan oleh pasien
1. Kerja sama dengan pasien atau orang dekatnya
2. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
3. Komunikasi dengan pasien atau orang dekat lainnya
4. Respons terhadap reaksi pasien 5. Persentase dari penyimpanan dari standar prosedur (SOP) Mengevaluasi
perkembangan kesehatan pasien terhadap tindakan dalam pencapaian tujuan sesuai rencana yang telah ditetapkan dan merevisi data dasar dan pelaksanaan
1. Adanya catatan tentang kegiatan revisi data
,diagnosis,renca na tindakan berdasarkan hasil evaluasi 2. Pemanfaatan hasil evaluasi
1. Tingkat pemanfaatan data dasar dan respons pasien dalam
mengukur perkembangan ke arah pencapaian tujuan
2. Tingkat keterlibatan pasien dan sejawat dalam memvalidasi dan menganalisis data baru
3. Tingkat keterlibatan pasien atau orang terdekat dalam
memodifikasi rencana askep 4. Tingkat kesinambungan komprehensif dan ketepatan waktu
Melakukan evaluasi mutu dan efektivitas praktik keperawatan
1. Adanya hasil pengendalian mutu
2. Adanya tindakan perbaikan terhadap kesenjangan yang
diidentifikasi melalui program
1. Tingkat keterlibatan perawat pelaksana dalam proses evaluasi praktik keperawatan meliputi penetapan indicator klinis dan alat pemantauan
2. Tingkat pemanfaatan usulan yang sesuai yang diperoleh dari program evaluasi praktik keperawatan
120 evaluasi
Bertanggung jawab untuk
memeperoleh ilmu pengetahuan mutakhir dalam praktik
keperawatan (penelitian)
1. Jumlah kegiatan ilmiah yang diikuti 2. Tingkat pemanfaatan ilmu
penegetahuan dan teknologi mutakhir dalam praktik klinik
1. Proposal inisiatif untuk mandiri agar dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan 2.Tingkat keterlibatan dalam proses pembelajaran yang tersedia ditempat kerja
3. Tingkatkan keterlibatan dalam mengikuti pelatihan ,seminar,atau pertemuan atau professional lainnya
4. Tingkat keterlibatan dalam membantu sejawat untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar
Mengevaluasi praktik berdasarkan praktik
professional dan ketentuan lain yang terkait
1. Persentase ketersediaan hasil rekaman penulisan kinerja yang teratur 2. Persentase tindakan perbaikan terhadap berbahgai kesenjangan yang
diidentifikasi melalui kegiatan penilaian
1. Tingkat keteraturan berperan mandiri agar dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan 2. Persentase pemanfaatan hasil penilaian untuk memperbaiki dan memepertahankan kinerja
Mengembangkan profesionalisme dari teman sejawat dan kolega
1. Adanya kesepakatan antar sejawat dalam kolaborasi interdisiplin
1. Presentase peran serta dalam kolaborasi antar disiplin melalui mekanisme peer review.
2. Presentase pemanfaatn hasil kolaborasi sejawat dalam
121 melalui
mekanisme peer review
2. Adanya perbaikan Itindakan berdasarkan hasil pertemuan kolaborasi dengan sejawat.
melaksanakan askep.
Memberikan keputusan dan tindakan atas nama pasien dengan cara yang etis (sesuai dengan nilai, budaya, norma dan idealism).
1. Adanya bukti dalam catatan bahwa isu etis ditemukan dan telah dibahas dalam pertemuan tim.
2. Adanya pembinaan etika keperawatan sesuai kode etis keperawatan.
1. Frekuensi menghadiri
pertemuan dan diskusi membahas isu-isu etis yang muncul dalam menjalankan praktik keperawatan.
2. Frekuensi menghadiri forum refleksi etis atas berbagai masalah etis yang muncul dalam praktik keperawatan.
3. Frekuensi mencari berbagai sumber yang tersedia untuk membantu membuat keputusan etis.
4. Frekuensi mendampingi pasien.
Berkolaborasi dengan pasien, keluarga dan semua pihak yang terkait peran serta tim multidisplin kesehatan dalam memberikan perawatan pada pasien.
1. Jumlah kelompok atau tim multidisplin di mana seorang perawat
pelaksana menjadi bagian di dalamnya, baik sebagai anggota maupun pengurus.
2. Frekuensi pelibatan pasien
1. Frekuensi menghadiri
pertemuan atau diskusi atau forum yang melibatakan profesi lain (multidisplin) untuk
membicarakan pelayanan kepada orang sakit.
2. Frekuensi mengomunikasikan rencana askep kepada keluarga atau orang di sekitar pasien.
3. Frekuensi berkonsultasi dengan profesi lain yang sesuai kebutuhan demi memberikan askep yang optimal kepada pasien.
122 dalam rencana dan
implementasi terapi.
3. Frekuensi pelibatan keluarga atau orang terdekat pasien dalam rencana implementasi terapi.
4. Frekuensi pelibatan tenaga multidisplin dalam rencana dan
implementasi terapi.
4. Frekuensi memberikan
pengakuan/penghormatan/penghar gaan/ ucapan terima kasih atas kontibusi sejawat dalam askep yang telah diberikan kepada pasien.
5. Frekuensi melibatkan diri dalam tim multidisiplin dalam kegiatan pendidikan, pengajaran, pembinaan, supervisi atau upaya- upaya penelitian.
Menggunakan hasil penelitian dalam praktik
keperawatan
1.Banyaknya masalah pasien yang
diidentifikasi dan
ditanggulangi melalui upaya riset.
2.Banyaknya praktik keperawatan dalam suatu periode tertentu yang
mencerminkan hasil penelitian yang telah
1. Jumlah masalah pasien yang diidentifikasi memerlukan pemecahan melalui riset 2. Jumlah pemanfaatan standar riset yang dapat
dipertanggungjawabkan dalam investigasi.
3. Banyaknya melaksanakan penelitian.
4. Banyaknya menggunakan hasil penelitian.
5. Banyaknya hasil penelitian yang didesiminasikan oleh perawat.
6. Banyaknya kerjasama dengan pakar untuk mendapatkan konsultasi dan atau supervisi
123 dibaca dalam jurnal atau laporan hasil penelitian keperawatan lainnya 3. Banyaknya publikasi tertulis yang
mencerminkan kontribusi perawat dalam pengembangan teori, riset, dan teknologi keperawatan.
penelitian.
7. Presentase persetujuan tertulis dari pasien yang dilibatkan dalam penelitian.
Mempertimbangka n faktor-faktor yang terkait dengan keamanan,
efektivitas, dan efisiensi biaya dalam perencanaan dan pemberian asuhan
keperawatan.
1. Banyaknya laporan anggaran yang tersedia bagi perawat untuk memberikan gambaran pola pengeluaran dan dan penyesuaian anggaran 2. Banyaknya pelayanan asuhan keperawatan yang
mempertimbang kan faktor keamanan.
3. Banyaknya pelayanan
1. Frekuensi pertemanan membahas penyiapan dan pengelolaan anggaran unit kerja.
2. Frekuensi pengecekan sumber daya rumah sakit atau unit yang menjadi tanggung jawab keperawatan.
3. Frekuensi menganalisis laporan bulanan anggaran untuk
mengevaluasi pola pengeluaran yang disesuaikan penggunaannya pada perubahan situasi.
4. Presentase peralatan
keperawatan yang berfungsi baik.
5. Presentase kecukupan bahan dan alat habis pakai di tempat perawat pelaksana menjalankan tugas.
124 asuhan
keperawatan yang
mempertimbang kan efektivitas pelayanan.
4. Banyaknya pelayanan asuhan keperawatan yang
mempertimbang kan faktor efesiensi biaya.