• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU AJAR MANAJEMEN KEPERAWATAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "BUKU AJAR MANAJEMEN KEPERAWATAN"

Copied!
163
0
0

Teks penuh

Menurut Huber (2000), pengarahan adalah fungsi manajemen yang memantau dan menyesuaikan rencana, proses, dan sumber daya yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Swansburg (2000) berpendapat bahwa bimbingan yang efektif meningkatkan dukungan perawat dalam mencapai tujuan manajemen keperawatan dan tujuan asuhan keperawatan.

Teori Manajemen

Pengendalian (control) adalah proses secara terus-menerus mengamati rencana kerja yang telah disusun dan mengoreksi penyimpangan yang terjadi. Teori ini menekankan pentingnya melibatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan dan adanya manajemen yang fleksibel dalam suatu organisasi.

Rangkuman D. Tugas

Teori McGregor (1981) dan Mayo didukung oleh teori Chris Argyris (1964) yang menyatakan bahwa perilaku manajer yang terlalu dominan menyebabkan karyawan tidak termotivasi untuk bekerja bahkan cenderung pasif. Karyawan menjadi tidak termotivasi untuk bekerja, menimbulkan masalah dan akhirnya berhenti jika harga diri dan otonomi karyawan tidak terpenuhi.

MANAJEMEN KEPERAWATAN

DAN MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan Pembelajaran

  • Pengertian Manajemen Keperawatan
  • Prinsip-prinsip Yang Mendasari Manajemen Keperawatan Prinsip-prinsip yang mendasari manajemen keperawatan adalah
  • Manajemen Layanan/Operasional
  • Manajemen asuhan keperawatan
  • Tujuan Manajemen Keperawatan
  • Prinsip-Prinsip Manajemen Keperawatan
  • Manajemen Asuhan Keperawatan a. Pengertian Asuhan Keperawatan

Manajemen keperawatan ini menekankan pada penggunaan proses keperawatan dan hal ini melekat pada diri seorang perawat. Setiap perawat dalam melaksanakan tugasnya harus menggunakan proses keperawatan untuk mencapai tujuan keperawatan pasien.

Gambar 2.1 Tingkat Manajerial
Gambar 2.1 Tingkat Manajerial

Tugas

Karena manajemen keperawatan memiliki kekhususan untuk sebagian besar staf daripada satu karyawan, setiap langkah dari proses manajemen lebih rumit daripada proses keperawatan. Pengembangan staf keperawatan: pengembangan sumber daya manusia. 2006) Model Praktik Keperawatan Profesional, Panduan Implementasi, Edisi Pertama, Jakarta, EGC.

PERENCANAAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

  • Perencanaan Manajemen Keperawatan
  • Visi dan misi
  • Rencana kerja pelayanan keperawatan
  • Perencanaan kebutuhan tenaga
  • Rangkuman
  • Tugas

Perencanaan manajemen mendorong manajer keperawatan untuk menganalisis aktivitas dan struktur yang dibutuhkan dalam organisasi (Agus, 2010). Dasar penghitungan jumlah petugas di ruang bersalin adalah rata-rata jumlah pasien dalam satu hari, jam efektif perawat per hari, waktu yang dibutuhkan untuk membantu persalinan dari periode pertama sampai periode keempat adalah 4 jam.

Tabel  3.1  Rasio  tempat  tidur  dan  personal  rumah  sakit  berdasarkan  Permenkes No.262/menkes/per/VII/1979
Tabel 3.1 Rasio tempat tidur dan personal rumah sakit berdasarkan Permenkes No.262/menkes/per/VII/1979

PENGORGANISASIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

  • Pengertian Pengorganisasian dalam menajemen keperawatan
  • Keperawatan sebagai sub system pelayanan Kesehatan
  • Struktur Organisasi a. Bureaucratic
  • Pengorganisasian Kerja Pelayanan Dan Asuhan Keperawatan Metode penugasan adalah pengorganisasian kegiatan yang dilakukan
  • Sistem Hubungan Kerja
  • Daftar Pustaka

Menentukan hubungan kerja antar tenaga kesehatan, agar komunikasi berjalan baik dan aktivitas sehari-hari terdukung. Hubungan kerja dapat diartikan sebagai hubungan yang terjadi antar bagian atau individu baik di dalam maupun di luar organisasi sebagai hasil pelaksanaan tugas dan juga sebagai fungsinya masing-masing untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.

PENSTAFAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Tujuan pembelajaran

Materi

  • Penstafan Manajemen Keperawatan
  • Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
  • Model Praktek Keperawatan Professional (MPKP)

Secara tradisional, dalam literatur tentang organisasi asuhan keperawatan, ada empat metode keterlibatan yang umum: Metode. Tetapi diyakini juga bahwa metode fungsional adalah cara yang efisien secara ekonomis dalam memberikan asuhan keperawatan. Metode tim merupakan metode pengalokasian asuhan keperawatan dari sekelompok perawat kepada sekelompok pasien (Suyanto, 2008).

Praktisi Perawat Primer (PP) dan Praktisi Perawat (PA) kontrak dengan klien / keluarga untuk menjadi mitra dalam pemberian asuhan keperawatan. Praktik keperawatan yang digunakan merupakan modifikasi asuhan keperawatan primer, sehingga keputusan tentang rencana perawatan dibuat oleh PP. Pada level ini perlu disusun komponen utama yaitu staf perawat dan metode yang digunakan untuk mengalokasikan asuhan keperawatan.

Gambar 5.1 Struktur Metode Kasus (Marquiz & Huston, 1998; Parreira et  al., 2021)
Gambar 5.1 Struktur Metode Kasus (Marquiz & Huston, 1998; Parreira et al., 2021)

PENSTAFAN MANAJEMEN KEPERAWATAN LANJUTAN

Uraian Tugas dari Kepala Ruangan

Menyusun rencana kebutuhan tenaga perawat dalam hal jumlah dan kualifikasi ruangan rumah sakit, berkoordinasi dengan Kepala Instalasi/Subinstalasi. Melaksanakan instruksi dan evaluasi perawat pelaksana dalam pelaksanaan tindakan keperawatan sesuai Standard Operating Procedure (SOP). Melakukan ronde keperawatan untuk mengatasi masalah keperawatan pasien yang melibatkan pasien dan semua anggota tim.

Berpartisipasi dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga yang dilakukan oleh ketua tim. Pasien dikelompokkan menjadi 4 kelas dengan berbagai kategori yaitu pengkajian, mobilisasi, personal hygiene dan eliminasi, diet, kedokteran dan kesehatan serta pendidikan emosional. Pasien dikelompokkan berdasarkan kategori: penilaian, mobilisasi, kebersihan dan eliminasi, diet, obat-obatan, tindakan khusus, pendidikan kesehatan dan emosional.

Konsep Timbang Terima

Terdapat perbedaan yang signifikan antara pelaksanaan serah terima antara shift keperawatan bagi tenaga keperawatan dengan pendidikan vokasi dan pendidikan vokasi (Gunawan et al., 2019). Gunawan et al., (2021) menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pelaksanaan serah terima antara shift keperawatan bagi tenaga keperawatan yang pernah mengikuti pelatihan komunikasi efektif dengan yang tidak pernah mengikuti pelatihan. Gunawan et al., (2021) menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pelaksanaan serah terima antara shift keperawatan bagi tenaga keperawatan berstatus PNS sebagai PNS dengan yang berstatus relawan/honorer/kontrak.

Gunawan et al., (2021) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara peran pengelola ruangan dengan pelaksanaan serah terima antar shift keperawatan. Peran kepala ruangan yang memiliki hubungan paling kuat dengan pelaksanaan serah terima antar shift keperawatan adalah peran informasional kepala ruangan, sedangkan yang paling lemah adalah peran decisional. Fungsi kepemimpinan pengelola ruangan yang memiliki hubungan paling kuat dengan pelaksanaan serah terima antar shift keperawatan adalah fungsi kepemimpinan, sedangkan yang paling lemah adalah fungsi kontrol.

Pelaksanaan Timbang Terima

Memberikan keluhan utama pasien yang terakhir selama pemindahan - Memberikan informasi tentang prosedur yang dilakukan. Menginformasikan keadaan gerak tubuh pasien selama pemindahan - Menginformasikan keadaan pola tidur dan istirahat pasien selama. Memastikan side rail pasien terpasang dengan benar - Menyampaikan keterampilan komunikasi pasien selama penimbangan - Menyampaikan kebutuhan spiritual pasien kepada Tuhan selama penimbangan.

Pre-conference adalah pertemuan untuk membahas rencana harian perawat mengenai kondisi klinis pasien sebelum mulai memberikan perawatan kepada pasien di bawah bimbingan ketua tim/ penanggung jawab pelayanan. Post conference adalah pertemuan untuk membahas rencana harian perawat mengenai kondisi klinis pasien setelah dimulainya perawatan pasien di bawah arahan ketua tim / penanggung jawab shift. Ketua tim/penanggung jawab menanyakan apa yang telah dilakukan dan tindak lanjut perawatan pasien untuk dilanjutkan oleh perawat pada shift berikutnya.

KONSEP PENGARAHAN

Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan umum

  • Motivasi
  • Supervisi
  • Konsep Negosiasi a. Pengertian Negosiasi

Dukungan positif memiliki ciri tertentu, yaitu hubungan yang spesifik antara pujian yang diberikan dengan tugas yang dilakukan dengan baik. Tugas yang diberikan dalam proses pendelegasian menjadi tanggung jawab masing-masing individu karyawan untuk jangka waktu tertentu (Duffy & McCoy, 2014). Saat melaksanakan asuhan keperawatan, tugas yang dapat didelegasikan misalnya pemantauan pasien, pengambilan sampel, pelaporan.

Beberapa kriteria tugas yang dapat didelegasikan adalah tugas yang sering dilakukan dalam perawatan pasien sehari-hari, berada dalam ruang lingkup praktik perawat yang didelegasikan, dan tugas yang tidak mengharuskan perawat melakukan pengkajian keperawatan. Pemimpin dan manajer perawat bertanggung jawab untuk memastikan bahwa tugas yang diberikan kepada delegasi adalah tugas yang dapat diselesaikan oleh perawat. Apapun tugas yang didelegasikan, keputusan harus dibuat dengan harapan dapat menerapkan perawatan pasien yang aman dan berkualitas.

KONSEP PENGARAHAN 2

  • Tujuan Pembelajaran Mahasiswa diharapkan mampu
  • Definisi
  • Tujuan
  • Soal
  • Daftar Pustaka

Kondisi ini menyebabkan ketidakstabilan organisasi dan kualitas produksinya, sekalipun konflik yang ada kadang tidak tampak nyata atau tidak pernah terjadi. Konflik yang timbul dari sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman, ketakutan, ketidakpercayaan dan kemarahan. Konflik ini menjadi masalah besar jika tidak segera diselesaikan atau akar penyebab konflik utamanya dikurangi.

Dalam strategi ini, individu yang terlibat dalam konflik berusaha mencapai kebersamaan daripada perbedaan dengan penuh kesadaran dan introspeksi diri. Strategi ini dapat diterapkan pada konflik ringan, tetapi tidak dapat digunakan pada konflik besar, misalnya persaingan layanan/produk. Hindari reaksi emosional: kemarahan, di mana setiap orang bereaksi berbeda terhadap kata-kata, ekspresi, dan tindakan.

KONSEP PENGENDALIAN/CONTROLLING

  • Pengertian
  • Langkah-Langkah Dalam Pengendalian
  • Karakteristik Pengendalian Yang Efektif
  • Tabel Indikator Audit Keperawatan Indikator Audit Keperawatan
  • Survey Kepuasan Pasien
  • Data Umum
  • Saran-saran saudara demi perbaikan pelayanan keperawatan
  • Ringkasan

Rumus: Jumlah pasien yang keluar (hidup + mati). Jumlah TT x hari ) – hari rawat inap Rumus: Jumlah pasien keluar (hidup + mati). Pelayanan keperawatan dinilai berkualitas jika pasien aman dari jatuh, ulkus dekubitus dan infeksi. Asuhan keperawatan yang berkualitas jika pasien terpelihara perawatan diri dan bebas dari penyakit yang disebabkan oleh higienitas yang buruk.

Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan yang tinggi tercapai jika kebutuhan pasien/keluarga terhadap pelayanan keperawatan yang diharapkan terpenuhi. Pelayanan keperawatan dinilai berkualitas jika pasien merasa nyaman dan bebas dari nyeri serta tidak ada kejadian pemulangan paksa. G. Proposal inisiatif untuk mandiri sehingga dapat mengikuti perkembangan keperawatan dan teknologi 2. Tingkat keterlibatan dalam proses pembelajaran yang tersedia di tempat kerja.

Tabel  Survey Kepuasan Pasien
Tabel Survey Kepuasan Pasien

KONSEP, KONSEP TEORITIS PRAKTEK KEPERAWATAN BERBASIS BUKTI

  • Latar Belakang
  • Pengertian
  • Tujuan
  • Komponen Kunci
  • Langkah-langkah EBP
  • Hambatan

Dari kedua definisi EBP tersebut dapat dipahami bahwa evidence-based practice adalah strategi untuk memperoleh pengetahuan atau pengetahuan terbaru berdasarkan bukti atau bukti yang jelas dan relevan untuk membuat keputusan klinis yang efektif dan meningkatkan keterampilan/kemampuan dalam praktik klinis untuk meningkatkan kualitas kesehatan pasien. Oleh karena itu, berdasarkan definisi tersebut, komponen utama institusi pendidikan kesehatan yang dapat dijadikan prinsip adalah pengambilan keputusan berdasarkan bukti, dan sangat penting untuk mengintegrasikan EBP ke dalam kurikulum. Perawat berkewajiban untuk memberikan asuhan keperawatan yang optimal, karena harapan pasien untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang terbaik.

Bukti Berbasis Keperawatan Berlatih (EBNP) membuat pola pikir dan upaya untuk mempraktekkan validitas dan reliabilitas kegiatan asuhan keperawatan melalui pengetahuan dan praktek asuhan keperawatan. Menjelajahi sikap dan hambatan penggunaan keperawatan berbasis bukti di antara manajer perawat di. Membangun kompetensi praktik berbasis bukti untuk mempraktikkan perawat terdaftar dan perawat praktik lanjutan dalam pengaturan klinis dunia nyata: keterampilan untuk meningkatkan kualitas perawatan kesehatan, keandalan, hasil pasien, dan biaya.

MANAJEMEN KEPERAWATAN SEBAGAI ANGGOTA TIM KESEHATAN

  • Timbang Terima (Handover) a. Pengertian Timbang Terima
  • Ronde Keperawatan
  • Kolaborasi Tenaga Kesehatan a. Pengertian Kolaborasi
  • Negosiasi Dalam Keperawatan a. Pengertian Negosiasi

Metode handover menggunakan SBAR dapat meningkatkan target budaya keselamatan pasien dalam pelayanan keperawatan rumah sakit (Rahmatulloh et al., 2022). Menurut Astuti et al (2019), komunikasi SBAR memiliki empat komponen yaitu situasi, latar belakang, penilaian dan rekomendasi. Hilda et al., (2018) menyatakan bahwa metode komunikasi SBAR dapat meningkatkan budaya keselamatan pasien sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan aman kepada pasien.

Penerapan metode komunikasi SBAR yang tepat dapat memudahkan komunikasi antar tenaga kesehatan dan sebagai bentuk profesionalisme dalam pekerjaan rumah sakit (Rahmatulloh et al., 2022). Menurut American Nurses Association (ANA, 1992), itu adalah hubungan kerja antara profesional kesehatan dalam memberikan layanan kepada klien (Tuasikal et al., 2020). Sifat kerjasama ini memiliki beberapa indikator yaitu control of power, scope of practice, kesamaan kepentingan dan tujuan bersama (Tuasikal et al., 2020).

GLOSARIUM

INDEKS

TENTANG PENULIS

Darma Agung Medan melanjutkan pendidikan D3 Keperawatan dan mengambil S1 Keperawatan dari STIKIM Indonesia Lanjutan S1 Keperawatan dan Program Profesi Keperawatan mengambil Program Magister Keperawatan dengan kekhususan Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Lulusan D-III Keperawatan Lubuk Pakam Medistra (2005 s/d 2008), dan Sarjana Pendidikan Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia (2011 s/d 2013) dan Profesi Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia (2014 hingga 2015) ). Sancka Stella Ganiasnda Sihura, M.Kep., lahir di Kuningan, 3 April 1991, adalah dosen pendidikan yang saat ini bekerja di Universitas Indonesia Maju (2019-sekarang).

Menyelesaikan Program Sarjana Keperawatan dan Profesi Perawat di STIKes Borromeus Bandung dan bekerja sebagai perawat eksekutif di rumah sakit. Menyelesaikan pendidikan S1 Keperawatan dari STIK Bina Husada Palembang pada tahun 2008, lulus sebagai Perawat Profesi dari STIK Bina Husada Palembang pada tahun 2009 dan lulus S2 Keperawatan dari Universitas Muhammadiyah Jakarta pada tahun 2016. Menyelesaikan pendidikan Profesi Ners di Universitas Indonesia pada tahun 2004. dan menyelesaikan gelar Magister Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Jakarta pada tahun 2016.

Gambar

Gambar 2.1 Tingkat Manajerial
Tabel  3.1  Rasio  tempat  tidur  dan  personal  rumah  sakit  berdasarkan  Permenkes No.262/menkes/per/VII/1979
Tabel 3.2 klasifikasi tingkat ketergantungan pasien berdasarkan kategori  ruang rawat inap
Tabel 3.3 waktu perawatan pasien berdasarkan klasifikasi pasien  Jumlah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bila dihadapkan pada situasi nyata pelayanan keperawatan di suatu instansi atau unit rawat Rumah sakit tempat Residensi, mahasiswa mampu mengaplikasikan teori dan

Bila dihadapkan pada situasi nyata pelayanan keperawatan di suatu instansi atau unit rawat Rumah sakit tempat Residensi, mahasiswa mampu mengaplikasikan teori dan

Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Perawat Dalam Melaksanakan Standar Prosedur Operasional (Spo) Pencegahan Resiko Jatuh Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Panti Waluya

Dalam penerapan MPKP diruang kegiatan supervisi sudah dapat dilakukan oleh kepala ruangan maupun ketua tim, antara lain supervisi kegiatan operan, pre-post conference, pemberian

Analisis Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan terhadap Kinerja Perawat dalamMelaksanakan Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Mataram. Jurnal Kesehatan

Telah dilakukan pre conference sebelum memulai aktivitas / pemberian asuhan keperawatan kepada klien yang dipimpin oleh Nur Intan,S.Kep sebagai Ketua Tim b.. Telah dilakukan operan