• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap Define (Pendefinisian)

Dalam dokumen pengembangan e-book mobile learning (Halaman 67-73)

HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Penyajian Data Uji Coba

1. Tahap Define (Pendefinisian)

53

BAB IV

media penunjang dalam mengajarkan materi tersebut. Bahan ajar yang dipakai hanya terfokus pada buku paket, tidak ada bahan penunjang lain.

Guru juga mengatakan bahwa setiap siswa memiliki pemahaman yang berbeda, sehingga berpengaruh dalam memahami materi yang diajarkan. Di sisi lain, guru tidak pernah memvisualisasikan materi yang sifatnya abstrak, sehingga siswa merasa kebingungan dalam menelaah materi tersebut. Pada produk yang akan dikembangkan akan ditambahkan video yang dapat mendukung siswa dalam menelaah materi yang bersifat abstrak dalam bentuk e-book mobile learning.

b. Analisis Siswa (learner analysis)

Tahapan ini peneliti melaksanakan wawancara terhadap siswa kelas VIII-I yang berusia sekitar 13 tahun untuk mengetahui permasalahan siswa dalam belajar IPA. Sesuai dengan teori Jean Piaget bahwa perkembangan kognitif siswa SMP tergolong pada tahapan operasional formal dengan usia sekitar 12 tahun ke atas, sehingga dalam kelompok ini anak bisa berasumsi secara abstrak dan kompleks.64 Artinya ketika dalam pembelajaran siswa tidak butuh bantuan objek, karena siswa sudah mempunyai bekal untuk berpikir secara abstrak. Di samping itu, siswa sudah mampu memahami bentuk argumen yang disampaikan dalam proses pembelajaran.

64 Karwanto Ni Luh Ika Windayani et al., Pengantar Teori Perkembangan Peserta Didik (Medan:

Yayasan Kita Menulis, 2021), 30.

Hasil wawancara terhadap siswa kelas VIII-I dihasilkan bahwa siswa merasa kesulitan dalam mempelajari IPA, terutama materi sistem peredaran darah manusia. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil angket permasalahan sebesar 68,8% siswa mengatakan kesulitan dalam mempelajari mata pelajaran IPA. Selain itu, sebesar 68,8% siswa kesulitan mempelajari materi sistem peredaran darah manusia. Hal itu disebabkan materinya yang bersifat abstrak, luas, dan terdapat proses peredaran darah yang membuat siswa menjadi kebingungan. Di samping itu bahan ajar yang dipakai terbatas pada buku paket Kemendikbud 2013 revisi 2017 dan media yang diterapkan selama pembelajaran blended learning yaitu Google Classroom dan WhatsApp Group dirasa membosankan oleh siswa. Di sisi lain, peneliti juga melaksanakan analisis kebutuhan siswa melalui angket dan observasi.

Hasil analisis kebutuhan melalui angket siswa diperoleh 87,5%

siswa membutuhkan media penunjang yang interaktif dan menarik, 84,4% siswa senang jika pembelajaran memanfaatkan teknologi, dan sebesar 75% siswa menginginkan materi dikaitkan dengan keislaman.

Selain itu, juga dihasilkan pada respons siswa yang mengharapkan media penunjang berbentuk e-book.

Hasil observasi juga memaparkan bahwa SMP Negeri 1 Tempeh Kabupaten Lumajang memiliki beberapa fasilitas, seperti proyektor, akses Wifi, dan laboratorium komputer. Di samping itu juga, siswa

dominan beragama islam, sehingga dikembangkan e-book mobile learning terintegrasi keislaman.

c. Analisis Tugas (task analysis)

Tahapan ini peneliti menelaah tugas-tugas yang ditujukan pada siswa melalui penyajian di e-book mobile learning. Adapun tugas-tugas yang disajikan dalam e-book mobile learning yaitu:

1. Preview test, disajikan di awal materi sebelum siswa mempelajari lebih dalam terkait materi sistem peredaran darah dengan tujuan untuk mengukur kesiapan belajar siswa.

2. Mari berpikir kritis, disajikan dalam bentuk fitur yang berisi tentang soal analisis yang melatih kemampuan berpikir kritis siswa.

3. Kegiatan mandiri, disajikan dalam setiap topik untuk mengukur pemahaman siswa pada topik tersebut.

4. Kegiatan kelompok, disajikan dalam bentuk kelompok yang dikemas dalam bentuk praktikum dengan tujuan untuk melatih keterampilan dan kerja sama siswa dalam kelompok.

5. Uji pemahaman, disajikan dalam bentuk soal uraian sebagai proses pembuktian kemampuan pemahaman siswa.

6. Refleksi diri, disajikan dalam bentuk penilaian diri siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar.

7. Latihan soal, disajikan bentuk pilihan ganda dan uraian untuk mengukur tingkat pengetahuan siswa sesudah mempelajari materi.

d. Analisis Konsep (concept analysis)

Tahap ini dilaksanakan guna memilih isi topik yang akan dimasukkan dalam e-book mobile learning. KI dan KD yang digunakan di bawah ini:

Tabel 4.1 Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD)

1. Menghayati dan

mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengalaman ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan

keberadaannya.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggungjawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap

dalam melakukan

pengamatan, percobaan, dan berdiskusi.

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

3.7 Menganalisis sistem peredaran darah pada manusia dan memahami gangguan pada sistem peredaran darah, serta upaya menjaga kesehatan sistem peredaran darah.

4. Mencoba, mengolah, menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

4.7 Menyajikan data hasil percobaan pengaruh aktivitas (jenis, intensitas, atau durasi) pada frekuensi denyut jantung.

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Indikator ketercapaian dalam pembelajaran yaitu:

Tabel 4.2 Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Kompetensi Dasar (KD) Indikator 3.7 Menganalisis sistem

peredaran darah pada manusia dan memahami gangguan pada sistem peredaran darah, serta upaya menjaga kesehatan sistem peredaran darah.

3.7.1 Menyebutkan komponen penyusun sistem peredaran manusia

3.7.2 Menjelaskan jenis pembuluh darah

3.7.3 Menentukan proses peredaran darah manusia 3.7.4 Menganalisis gangguan

dan upaya menjaga kesehatan sistem peredaran darah manusia 4.7 Menyajikan data hasil

percobaan pengaruh aktivitas (jenis, intensitas, atau durasi) pada frekuensi denyut jantung.

4.7.1 Mengumpulkan data percobaan perhitungan frekuensi denyut jantung 4.7.2 Menyajikan hasil

percobaan perhitungan frekuensi denyut jantung

e. Menentukan Tujuan Instruksional (specifying instructional objectivies) Tujuan instruksional yang dimaksud yaitu merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dimuat dalam e-book mobile learning yang diselaraskan dengan indikator yang dibuat. Tujuan pembelajaran yang dimuat, di antaranya:

1) Melalui kegiatan menyimak penjelasan dari guru, siswa bisa menyebutkan komponen darah dengan baik.

2) Melalui kegiatan menyimak penjelasan dari guru, siswa bisa mengutarakan organ peredaran darah dengan baik.

3) Melalui kegiatan tanya jawab, siswa bisa mengutarakan jenis pembuluh darah dengan baik.

4) Melalui tayangan video, siswa bisa menentukan peredaran darah manusia dengan baik.

5) Melalui kegiatan percobaan, siswa bisa menyuguhkan data hasil percobaan pengaruh aktivitas terhadap frekuensi denyut jantung dengan benar.

6) Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat mendeskripsikan gangguan serta upaya menjaga kesehatan sistem peredaran darah dengan baik.

Dalam dokumen pengembangan e-book mobile learning (Halaman 67-73)

Dokumen terkait