• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Tahap-tahap Penelitian

Bagian ini menguraikan rencana pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, mulai dari penelitian pendahuluan, pengembangan desain, penelitian sebenarnya, dan sampai pada penulisan laporan. Berikut penjelasannya:

1. Tahap Pra Lapangan

a. Penyusunan rancangan lapangan b. Memilih lapangan penelitian c. Mengurus perizinan

d. Menjajaki dan menilai lapangan e. Memilih dan memanfaatkan informan f. Menyiapkan perlengkapan penelitian 2. Tahap pelaksanaan penelitian

Pada tahap ini mengadakan observasi dengan melibatkan beberapa informasi untuk memperoleh data. Pada tahap ini dibagi menjadi tiga bagian yakni:

a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri.

b. Memasuki lapangan.

c. Berperan serta sambil mengumpulkan data.

d. Mengikuti dan memantau kegiatan serta kondisi masyarakat.

e. Mencatat data.

f. Mengetahui tentang cara mengingat data.

g. Kejenuhan data.

h. Analisis data.

3. Tahap penyelesaian

Tahap penyelesaian merupakan tahap yang paling akhir dari sebuah penelitian. Pada tahap ini, peneliti menyusun data yang telah dianalisis dan disimpulkan dan bentuk karya ilmiah yang berlaku di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember.

1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al-Barokah An-Nur Khumairoh

Bapak Suparto / H. Ahmad Syamsuri sekarang seorang yang bersahaja, dan berhati ikhlas. Ia berniat dan mendambakan untuk membangun suatu lembaga pendidikan dengan tujuan untuk membantu para anak-anak kecil penerus bangga yang tidak bisa untuk meneruskan sekolah lantaran biaya yang relatif tinggi, sehingga mereka bisa untuk bersekolah lagi dan melanjutkan jejang pendidikan mereka ke ranah lebih tinggi.

Dengan Pengharapan agar mereka bisa menjadi manusia bermanfaat di masa depan untuk keluarga, masyarakat, agama dan bangsa, dan menjadi manusia kuat iman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Beliau tau akan pentingnya pendidikan walaupun beliau tidak mempunyai ilmu yang banyak dan mumpuni layaknya para kiyai-kiyai yang lain.

Beliau dilahirkan dari keluarga sederhana dan terpencil di desa persil tanggul utara, semasa kecil ia dibesarkan oleh orang tuanya di desa tersebut hingga bisa menamatkan Sekolah dasar, dan kemudian beliau melanjutkan ke pondok di banyuputih daerah Jatiroto untuk beberapa bulan, dikarenakan biaya dan keterbatasan ekonomi orang tua, beliau akhirnya berhenti dan mulai untuk mencari usaha kecil2an di daerah jember. Akhirnya beliau dititipkan oleh ayah beliau ke paman beliau di kota Jember, Bersama paman inilah beliau belajar unutk memulai usaha, beliau mulai berdagangan

diemperan kitaran pasar tanjung, pusat pasar tradisional di kota Jember.

Berbagai macam dagangan beliau kerjakan dari jualan sabuk, babebo /baju bekas, serta ngambil stand di pasar-pasar sampai menjadi writer di toko sate juga pernah beliau kerjakan. Malamnya beliau berteduh di mushollah sekaliah beribadah disana di daerah gebang besarta para karib kerabat dan kawan-kawannya.

Alhamdulillah atas berkah, rahmat dan pertolongan Allah, Allah menjadikan usaha beliau berkembang dan akhirnya beliau mulai membuka konfeksi. Dan usaha inipun tambah berkembang pesat yang akhirnya beliau membeli beberapa toko di pasar tanjung mengembangkan usahanya tersebut. Kemudia beliau menambah usaha beliau yang bergerak di bidang transportasi, yaitu penyewaan mobil dan bis, walaupun armada transportasi yang beliau beli adalah barang tangan kedua. Dari usaha ini beliau tidak pernah mendapatkan ketenangan, selalu ada halangan dan ujian, akhirnya beliau memikir panjang dan tumbuh lagi rencana beliau untuk membangun sebuah lembaga pendidikan untuk bekal akhirat beliau, dan untuk membantu anak-anak yang tidak dapat meneruskan sekolah.

Armada transport dari usaha yang beliau geluti akhirnya beliau lepaskan dan membeli tanah di daerah Klanceng, Desa Ajung, Jember, karena tanah itu kebetulan berada di hadapan rumah kakak perempuan beliau yang bermukim di Sumatra. Dari tanah itu dan uang hasil penjualan alat transportasi itulah beliau memulai untuk membangun Yayasan didaerah tersebut. Yang berawal dari keprihatinan beliau atas banyaknya anak-anak

kecil yang berada di sekitaran tanah itu yang tidak bersekolah, lantaran yatim atau kekurangan biaya dari informasi dan data beliau sendiri ketika beliau sering menyewakan traktor untuk para petani di daerah tersebut.

Pada tahun 2010 mulailah pembangunan Yayasan tersebut yang dimulai dengan mepagari kawasan tersebut yang kemudian di beri nama Yayasan Al-Barokah An-Nur Khumairoh setelah mengalami beberapa penambahan lantaran adanya lembaga di kawasan Jember yang mempunyai nama yang sama. Setelah berdirinya beberapa kelas sembari menunggu menantu beliau yang masih belajar di Mesir beliau akhirnya memulai membuka lembaga pendidikan yang di mulai dari PAUD (Pendidikan anak usia dini) tahun 2011, lalu RA (Raudhotul Athfal) dan MADIN (Madrasah Diniah) tahun 2012, lalu MI (Madrasah Ibtida’iyah) tahun 2013, dan MTs (Madrasah Tsanawiyah).57

2. Sejarah Panca Jiwa Pondok Pesantren Al-Barokah An-Nur Khumairoh Panca jiwa yaitu pertama kali dicetuskan oleh KH. Imam Zarkasyi selaku pendiri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor dalam seminar Pondok Pesantren seluruh Indonesia di Yogyakarta, bahwasanya kehidupan didalam pondok pesantren dijiwai oleh suasana-suasana yang dapat disimpulkan dalalm “Panca Jiwa”. Pondok pesantren Al-Barokah An-Nur Khumairoh Ajung Jember prinsip panca jiwa ini sudah lama diterapkan dan diimplementasikan kepada santri-santrinya mulai semenjak awal berdirinya pondok hingga saat sekarang ini. Namun panca jiwa di pondok pesantren

57 Ust Yusuf, Dokumentasi pondok Pesantren Al-barokah An-Nur Khumairoh, 22 November 2018.

Al-Barokah An-Nur Khumairoh tidak memiliki sejarah khusus karena pondok pesantren Al-Barokah An-Nur Khumairoh hanya tinggal menjalankan apa yang dirumuskan oleh K.H Imam Zarkasyi tersebut, sebagaimana mengikuti kebiasaan yang sudah diterapkan pondok pesantren modern Darussalam Gontor.

Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh pengasuh pondok pesantren Al-barokah An-nur Khumairoh yaitu :

“Di pondok ini juga menanamkan panca jiwa, panca jiwa tersebut antara lain : Pertama, jiwa keikhlasan, jiwa ini diterapkan di pondok ini dengan harapan agar anak-anak (santri) bisa menjadi manusia yang ikhlas dunia dan akhirat, sehingga semua pekerjaan yang mereka kerjakan benar-benar mereka kerjakan tanpa rasa pamrih jadi apa yang mereka kerjakan hal-hal itu memang dari keikhlasan dirinya sendiri, sehingga mereka tidak mengharapkan apa-apa dan yang diharapakan hanya ridho Allah SWT, karena sesuai apa yang kita pelajari ketika mencari karena mengaharap ridho Allah SWT maka insya Allah akan diberikan. Kedua, jiwa keserdahanaan. Jiwa ini mendidik dan melatih agar anak-anak (santri) untuk hidup sederhana supaya mereka tidak bermewah-mewahan, hura-hura dan berhamburan hal-hal yang gak penting sehingga apa yang mereka laksanakan atau yang mereka miliki itu sesuai dengan kebutuhan karena sederhana bukan berarti miskin akan tetapi orang sederhana itu orang yang bisa menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya. Ketiga, jiwa berdikari. Jiwa ini sangat penting juga untuk ditanamkan karena setiap orang harus bisa berdiri diatas kakinya sendiri maksudnya tidak bergantung kepada orang lain terus kalau seumpama masih bergantung kepada orang lain terus maka itu dikatakan tidak merdeka berarti belum bisa dikatakan berhasil karena masih bergantung kepada orang lain, orang yang dikatakan berhasil apabila mereka tidak bergantung pada orang lain.

Memang kita masih membutuhkan orang lain tapi apabila terus bergantung kepada orang lain itu tidak boleh, kita harus berusaha dengan usaha kita sendiri selagi masih bisa apabila tidak bisa kita boleh minta pertolongan kepada orang lain. Apabila anak-anak (santri) sudah mandiri insya Allah apabila sudah mandiri dalam keadaan apapun pasti bisa bangkit lagi dan pasti dapat menyelesaikannya.

Keempat, jiwa ukhuwah Islamiyah. Bahwa setiap manusia harus memiliki jiwa ukhuwah Islamiyah untuk menjalin hubungan baik dengan sesame, begitu juga dengan santri-santri disini antara kiai, usatd, kakak kelas dan adek kelas untuk saling menghormati. Kelima,

jiwa bebas, santri disini bebas menentukan masa depannya sendiri, kami hanya memfasilitasinya melalui kegiatan ektrakurikuler yaitu, olahraga, seni, pramuka dan lain-lain. Mereka bebas memilih ingin masuk pada kegiatan apa”.58

3. Letak geografis Pondok Pesantren Al-Barokah An-Nur Khumairoh

Pondok Pesantren Al-Barokah An-Nur Khumairoh ini terletak di desa Ajung Klanceng Kecamatan Ajung Kabupaten Jember. Secara geografis Pondok Pesantren Al-Barokah An-Nur Khumairoh mempunyai batasan- batasan sebagai berikut. 59

a. Sebelah utara : Sungai bedadung b. Sebelah selatan : Rumah warga c. Sebelah timur : Rumah warga d. Sebelah barat : Rumah warga

4. Profil Pondok Pesantren Al-Barokah An-Nur Khumairoh

Yayasan Al-Barokah An-Nur Khumairoh adalah sebuah lembaga pendidikan yang berbasis Pondok Pesantren yang menyelenggarakan proses pendidikan full day yaitu 24 jam, dan menggunakan gabungan kurikulum antara Departemen Agama dan Kepondok Pesantresan. Yang bertujuan

“lii’la’i Kalimatillah” dan ikut serta bersama pemerintah untuk mencerdaskan anak bangsa, dengan harapan dapat mencetak santriwan dan santriwati yang intelek, kompeten, berbudi pekerti tinggi, dan bermanfaat bagi kluarga, masyarakat, agama, dan bangsa.60

58 H. Abdul Wasik, Wawancra, Jember , 22 November 2018.

59 Ust Yusuf, Dokumentasi pondok Pesantren Al-barokah An-Nur Khumairoh, 22 November 2018

60 Ust Yusuf, Dokumentasi pondok Pesantren Al-barokah An-Nur Khumairoh, 22 November 2018

5. Visi dan Misi Pondok Pesantren Al-Barokah An-Nur Khumairoh a. Visi

Sebagai lembaga pendidikan Islam dan ladang dakwah yang mencetak kader-kader pemimpin ummat yang muslim mukmin, berakhlaqul karimah, intelek, mandiri dan berjiwa santri.

b. Misi

1) Mempersiapkan generasi yang unggul demi terbentuknya khoiro ummah.

2) Mendidik dan mengembangkan generasi yang sehat jasmani dan rohani, berpengetahuan luas, dan berakhlaqul karimah.

3) Mengajarkan ilmu pengetahuan agama dan umum secara seimbang menuju terbentuknya ulama yang intelek.

4) Menumbuh kembangkan entrepreneurship atau kewiraswastaan &

kewirausahaan menuju pribadi yang mandiri.

5) Mewujudkan warga Negara yang berkepribadian Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.61

61 Ust Yusuf, Dokumentasi pondok Pesantren Al-barokah An-Nur Khumairoh, 22 November 2018

6. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Al-Barokah An-Nur Khumairoh Tabel 4.1

Struktur Organisasi Pondok Pesantren Al-Barokah An-Nur Khumairoh

Sumber data : Dokumentasi pondok pesantren Al-Barokah An-Nur Khumairoh.

Anggota 1. Ust. Yusuf 2. Jamilah

3. Elok Trisnawati 4. Junaidah

Pembina

Abdul Bahri

Sekretaris

M. Imron Rosidi

Seksi Usaha

Ust. Rohim

Bendahara Ach. Syamsuri /

H. Nawawi

Seksi Dakwah

Ust. Hasan

Ketua Yayasan

H. Abdul Wasik Pendiri

Suparto / H. Ach. Syamsuri

Seksi Pembinaan

Kyai Khotib Seksi Perawatan

P. Samsul