C. Uji Coba Produk 1. Desain Uji Coba
6. Teknik Analisis Data a. Analisis data kevalidan
Data hasil validasi oleh para validator ahli materi, ahli media, guru biologi dianalisis dengan perhitungan skor yang telah diperoleh kemudian diubah dalam bentuk persentase dengan rumus sebagai berikut :
(Wardhati, dkk, 2019 : 62) Keterangan :
P = Persentase tiap kriteria X = Skor tiap kriteria
Xi = Skor maksimal tiap kriteria
Selanjutnya, untuk menentukan simpulan produk penelitian sudah layak digunakan atau tidak maka hasil persentase dikategorisasikan berdasarkan kriteria pada tabel
Tabel 3.1
Kriteria Penilaian Produk No Kriteria
Validitas
Tingkat Validitas 1 85,01 – 100,00 Sangat Valid 2 70,01 – 85,00 Valid 3 50,01 – 70,00 Tidak Valid
4 01,00 – 50,00 Sangat Tidak Valid
(Akbar, 2013 )
P = 𝑋𝑖𝑋 x 100%
b. Analisis Data Hasil Respon Siswa
Analisis data hasil respon siswa dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap Pengembangan LKPD digital yang dikembangkan. Analisis respon siswa dihitung menggunakan skor yang telah diperoleh kemudian diubah dalam bentuk persentase dengan rumus sebagai berikut:
(Wardhati, dkk, 2019 : 62).
Keterangan :
P = Persentase tiap kriteria X = Skor tiap kriteria
Xi = Skor maksimal tiap kriteria
Hasil persentase respon siswa kemudian dikategorikan sesuai dengan kriteria pada tabel berikut.
Tabel 3.2
Kriteria Penilaian Respon Siswa No. Persentase % Kriteria
1 0-10 Sangat Kurang
2 11-40 Kurang
3 41-60 Cukup
4 61-90 Baik
5 91-100 Sangat Baik (Arikunto,2006)
Selain menggunakan teknik persentase, analisis data juga dilakukan dengan cara analisis deskriptif kualitatif untuk mengolah data kualitatif yang berupa kritik, saran dan komentar yang telah
P = 𝑋𝑖𝑋 x 100%
diberikan oleh para validator ahli media, ahli materi, guru biologi dan siswa. Hasil pemaparan inilah nantinya akan menjadi pertimbangan untuk melakukan perbaikan produk.
54 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Penyajian Data Uji Coba
Pada penelitian ini, peneliti melakukan tahap uji coba kepada validator ahli materi, ahli media dan ahli bahasa. Penelitian pengembangan ini berupa bahan ajar lembar kerja peserta didik (LKPD) digital berbasis teka-teki silang (TTS) yang berisi materi sistem sirkulasi. Pengembangan ini menggunakan model pengembangan 4D dari Thiagarajan yang melalui 4 tahapan yaitu : (1) (define) Pendefinisian, (2) (design) Perancangan, (3) (development) Pengembangan, (4) (disseminate) Penyebaran. Pada penelitian ini tidak dilakukan tahap penyebaran dikarenakan tujuan dalam dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hasil validasi dan mendeskripsikan respon siswa. Selain itu, tahap penyebaran tidak dilakukan karena tidak melakukan uji efektifitas dan juga keterbatasan waktu.
Berdasarkan penelitian dan pengembangan yang dilakukan, diperoleh penyajian data sebagai berikut :
1. Define (Pendefinisian)
Tahap ini adalah tahap yang harus dimulai sebelum rancangan bahan ajar itu sendiri. Dimana tahap ini meliputi beberapa tahapan yaitu :
a. Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan menetapkan permasalahan dasar yang terjadi saat proses
pembelajaran berlangsung. Sehingga dengan itu dapat ditemukan solusi berupa bahan ajar LKPD digital.
Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara wawancara kepada Bapak Syaifur Rijal, S.Pd selaku guru biologi kelas XI SMAN Ambulu Jember terkait proses pembelajaran biologi di sekolah, kesulitan dan hambatan peserta didik dalam pembelajaran, bahan ajar dan tanggapan adanya LKPD digital berbasis teka-teki silang.
Wawancara dilakukan pada tanggal 29 april 2021 dengan pedoman wawancara yang telah di susun secara sistematis.
Dari wawancara yang telah dilakukan, peneliti menemukan beberapa permasalahan yang terdapat di sekolah, dari mulai proses pembelajaran yang kurang efektif dikarenakan masih pandemi. Untuk itu proses pembelajaran dilakukan secara online/daring (dalam jaringan). Menurut bapak Rijal selaku guru biologi pada proses pembelajaran online membuat bingung guru untuk menggunakan bahan ajar apa yang sesuai, agar peserta didik mampu mencerna materi yang disampaikan.
Banyak hambatan yang terjadi selama proses pembelajaran daring berlangsung. Diantaranya keluhan peserta didik terkait pemahaman materi, fasilitas dan disiplin belajar. Dengan kondisi belajar jarak jauh, guru menjadi kesulitan dalam memberikan pemahaman kepada peserta didik, sehingga peserta didik kesulitan menangkap materi yang disampaikan guru. Kendala terkait fasilitas
juga dialami beberapa peserta didik, seperti tidak adanya sinyal atau kuota. Hal ini berakibat pada kedisiplinan belajar peserta didik, tugas yang dibrikan guru kerap dikumpulkan terlambat.
Materi yang dianggap sulit oleh peserta didik biasanya adalah materi yang harus mengingat dan menganalisis. Saat wawancara, guru menyebutkan bahwa materi sistem sirkulasi merupakan salah satu materi yang sulit di pahami oleh peserta didik, dikerenakan peserta didik harus menganalisis terkait ciri-ciri dan gejala pada penyakit pada sistem peredaran darah.
Untuk mengatasi permasalahan yang ada saat pembelajaran daring, sekolah meyediakan kuota untuk tiap murid, guru juga memberikan kelonggaran saat pengumpulan tugas, karena dalam masa seperti ini guru harus bisa memahami keadaan peserta didik. Hal yang masih menjadi PR bagi guru adalah terkait kesulitan materi. Pak Rijal mengatakan dalam pembelajaran terkadang sudah diselipkan video youtube agar peserta didik mampu memahami materi yang sudah diberikan, akan tetapi tetap saja hal ini masih kurang optimal. Apalagi jika ada peserta didik yang tidak mengerti namun diam saja, hal ini cukup menyulitkan guru.
Berdasarkan hasil wawancara guru juga diketahui bahwa bahan ajar utama yang digunakan guru adalah buku paket biologi, namun sejak pembelajaran daring, guru kebanyakan menggunakan power point dan sesekali menggunakan video dari internet. Guru memilih
power point dan video karena saat ini bahan ajar digital yang bisa dijadikan bahan ajar untuk digunakan. Namun hal itu juga masih memiliki kekurangan, video yang diambil dari youtube biasanya menggunakan kosa kata bahasa yang tinggi dan kurang dimengerti oleh peserta didik. Oleh karena itu guru mengharapkan adanya bahan ajar yang inovatif dan kreatif namun bisa dipahami peserta didik dan dapat menarik minat baca peserta didik.
Berkenaan dengan bahan ajar yang dapat menarik perhatian minat baca peserta didik, berdasarkan analisis kebutuhan 76, 2%
peserta didik tertarik dengan bahan ajar LKPD yang dilengkapi dengan teka-teki silang. Hal ini menandakan peserta didik membutuhkan bahan ajar yang diselingi dengan permainan, agar disaat pembelajaran peserta didik tidak merasa bosan. LKPD berbasis teka-teki silang dapat digunakan, karna dirasa LKPD yang menarik.
Hal ini dikarenakan peserta didik diajak untuk belajar dan bermain, LKPD ini juga bisa meningkatkan daya nalar peserta didik dengan adanya clue untuk mencari sebuah jawaban yang tepat.
Pak Rjial menambahkan, saat ini bahan ajar yang dibutuhkan adalah bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum, sederhana serta mudah dipahami oleh peserta didik. Dan di masa pandemi ini, guru mengatakan bahan ajar digital akan lebih cocok untuk menunjang bahan ajar utama yang ada di sekolah. Karena hal itu, penulis merasa perlu mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) digital
berbasis teka-teki silang pada materi sistem sirkulasi untuk siswa kelas XI SMAN Ambulu Jember.
b. Analisis Peserta didik
Analisis peserta didik bertujuan untuk mengetahui karakteristik siswa yang berhubungan dengan pengembangan bahan ajar. Analisis peserta didik dilakukan dengan memberikan angket kepada 21 siswa kelas XI IPA SMAN Ambulu Jember.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diketahui bahwa 61, 9 % siswa menyukai mata pelajaran biologi, 71, 4 % siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari materi-materi biologi, 74 % siswa menyukai materi sistem sirkulasi, 81 % siswa mengatakan bahwa materi sistem sirkulasi adalah materi yang sulit dipahami, 52, 4 % guru hanya menggunakan bahan ajar yang disediakan di sekolah seperti buku paket dan LKS dalam penyampaian materi sistem sirkulasi, 61, 9
% siswa antusias dalam mengikuti pelajaran materi sistem sirkulasi, 47, 6 % siswa mengalami kesulitan memahami materi dengan bahan ajar dan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru, 81 % siswa mengatakan bahwa menggunakan bahan ajar berbentuk digital dapat mempermudah proses pembelajaran, 81 % siswa setuju apabila dikembangkan bahan ajar LKPD digital berbasis teka-teki silang untuk mempelajari materi sistem sirkulasi, 76, 2 % siswa tertarik untuk mempelajarinya, apabila penyajian bahan ajar di dominasi dengan permainan teka-teki silang, 47, 6 % siswa mencari bahan ajar lainnya
selain buku-buku dari sekolah untuk membantu memahami materi, 100
% siswa membutuhkan inovasi bahan ajar alternatif yang dapat digunakan untuk mempelajari sistem sirkulasi secara lebih mudah dan menarik.
c. Analisis konsep
Analisis kurikulum dilakukan dengan mengindentifikasi konsep pokok yang diajarkan. Tahapan ini menganalisis Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada materi sistem sirkulasi, kemudian mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan materi sistem sirkulasi yakni dengan mengumpulkan sumber-sumber yang mendukung.
Tabel 4.1
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kompetensi Inti Kompetensi Dasar 3. Memahami, menerapkan dan
menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
3.6 menganalisis hubungan hubungan antar struktur jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi dan mengaitkannya dengan bioproses sehingga dapat menjelaskan mekanisme peredaran darah serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem sirkulasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan dan simulasi.
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
d. Analisis tugas
Berdasarkan analisis siswa maka dibutuhkan adanya bahan ajar yang menarik dan juga memanfaatkan teknologi untuk membantu siswa mempelajari dan memahami sistem sirkulasi. Bahan ajar LKPD digital yang dikembangkan berisi materi sistem sirkulasi, terdapat tiga pembahasan di dalam LKPD digital yakni komponen darah, organ sistem peredaran darah, dan penyakit pada sistem peredaran darah.
Bahan ajar LKPD digital berbasis teka-teki silang yang dikembangkan berisi materi sistem sirkulasi dan juga terdapat latiah soal di setiap bab yang ada pada materi sistem sirkulasi yang berbentuk TTS (teka-teki silang). Materi sistem sirkulasi terbagi menjadi tiga bagian yakni, pengertian darah dan fungsinya, struktur dan cara kerja jantung, dan membahas tentang berbagai kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah.
e. Perumusan Tujuan Pembelajaran
Perumusan tujuan pembelajaran dilakukan dengan menjabarkan kompetensi dasar kedalam indikator yang lebih spesifik dan disesuaikan dengan hasil analisis konsep yang telah dilakukan.
Tabel 4.2
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 3.6 Menganalisis hubungan
hubungan antar struktur jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi dan mengaitkannya dengan bioproses sehingga dapat menjelaskan mekanisme peredaran darah serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem sirkulasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan dan simulasi.
3.6.1 Menyebutkan pengertian darah dan fungsinya.
3.6.2 Menjelaskan komponen darah.
3.6.3 Menganalisis macam-macam golongan darah dan transfusi darah.
3.6.4 Menyebutkan struktur dan cara kerja jantung.
3.6.7 Menganalisis macam-macam pembuluh darah.
jelaskan sistem peredaran darah.
3.6.8 Menjelaskan sistem peredaran darah.
3.6.9 Menentukan berbagai kelainan pada sistem peredaran darah.
3.6.10 Menganalisis macam- macam teknologi sistem peredaran darah
4.6 Menyajikan karya tulis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung, pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem sirkulasi manusia serta kaitannya dengan teknologi melalui studi literatur.
4.6.1 Melakukan tes tipe golongan darah
4.6.2 Menghitung frekuensi denyut nadi
4.6.3 Menyajikan hasil analisis kelainan dan gangguan sistem peredaran darah dalam bentuk rangkuman.
Berdasarkan tabel 4.2, maka dapat dirumuskan tujuan pembelajaran sebagai berikut :
1) Siswa mampu menjelaskan pengertian darah dan fungsinya.
2) Siswa mampu menyebutkan komponen darah.
3) Siswa mampu menganalisis macam-macam golongan darah dan transfusi darah.
4) Siswa mampu menyebutkan struktur dan cara kerja jantung.
5) Siswa mampu menganalisis macam-macam pembuluh darah.
6) Siswa mampu menjelaskan sistem peradaran darah.
7) Siswa mampu menganalisis berbagai kelainan pada sistem peredaran darah.
8) Siswa mampu menentukan macam-macam teknologi sistem peredaran darah.