i
PENGEMBANGAN LKPD DIGITAL BERBASIS TEKA-TEKI SILANG PADA MATERI SISTEM SIRKULASI UNTUK SISWA KELAS XI
DI SMAN AMBULU JEMBER TAHUN PELAJARAN 2021/2022
SKRIPSI
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi Tadris Biologi
Oleh :
RATNA WULANDARI NIM : T20178076
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JUNI 2022
ii SKRIPSI
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi Tadris Biologi
Oleh : Ratna Wulandari NIM : T20178076
Disetujui Dosen Pembimbing
Ira Nurmawati, S.Pd., M.Pd.
NUP : 20160370
iii
Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Tadris Biologi
Hari : Kamis Tanggal : 23 Juni 2022
Tim Penguji
Ketua Sekretaris
Dr. Ubaidillah, M.Pd.I Bayu Sandika, S.Si., M.Si.
NIP.198512042015031002 NUP.20160373
Anggota :
1. Dr. A Suhardi, ST., M.Pd ( )
2. Ira Nurmawati, S.Pd., M.Pd ( )
Menyetujui
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I.
NIP. 19640511 199903 2 001
iv MOTTO
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian
dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah. (QS. Al-Hajj :05)
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini merupakan sebagian dari anugerah yang Allah SWT limpahkan kepada peneliti, Ucapan terimakasih dan penghargaan yang tulus juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu proses penyelesaian laporan Tugas Akhir ini, yaitu kepada :
1. Kedua orang tua tercinta, Ayah Moch. Nasir dan Ibu Rosmiati yang senantiasa berjuang demi tercapainya cita-cita dan pendidikan putrinya hingga detik ini, serta senantiasa mendo’akan anak-anaknya disetiap sujudnya dengan penuh cinta dan kasih sayang.
2. Kedua kakak tersayang, Desi Lusiana dan Putra Ahmad Buyung Pariaman, yang selalu mengingatkan, memberi nasihat dan semangat dalam mengerjakan skripsi agar cepat diselesaikan.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian skripsi sebagai salah satu syarat menyelesaikan program sarjana, dapat terselesaikan dengan lancar.
Kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menyadari dan menyampaikan terima kasih yang sedalam- dalamnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE, MM selaku Rektor Universitas Negeri KH. Achmad Shiddiq Jember yang telah memberikan ijin dan fasilitas kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik di UIN KHAS Jember.
2. Ibu Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah yang telah memberikan semangat motivasi dan ilmunya selama menyelesaikan studi di UIN KHAS Jember.
3. Ibu Dr. Indah Wahyuni, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sains yang memberikan semangat motivasi dan ilmunya selama menyelesaikan studi di UIN KHAS Jember.
4. Bapak Dr. Ubaidillah Afief, M.Pd.I selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sains memberikan semangat motivasi dan ilmunya selama menyelesaikan studi di UIN KHAS Jember.
5. Ibu Dr. Hj. Umi Farihah, MM., M.Pd. selaku Koordinator Program Studi Tadris Biologi UIN KHAS Jember yang telah memberikan arahan, semangat dan motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Ira Nurmawati, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing skripsi yang selalu memberikan saran dan arahan serta support kepada penulis demi terselesaikannya skripsi ini dengan baik.
vii
7. Bapak Drs. Mochammad Irfan, S.Pd.,M.Pd selaku Kepala Sekolah SMAN Ambulu Jember yang telah memberikan izin dan kemudahan bagi penulis dalam melakukan penelitian di SMAN Ambulu Jember.
8. Bapak Syaiful Rijal, S.Pd selaku Guru Biologi SMAN Ambulu Jember yang sudah membantu dan memberi aharan kepada penulis selama penelitian di SMAN Ambulu Jember.
9. Bapak Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. selaku Validator Ahli Media pada penelitian Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Digital Berbasis Teka-teki Silang pada Materi Sistem Sirkulasi untuk Siswa Kelas XI SMAN Ambulu Jember Tahun Ajaran 2021.
10. Ibu Yanti Nur Hayati. S. Kep. Ns., Mmrs selaku Validator Ahli Materi pada penelitian Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Digital Berbasis Teka-teki Silang pada Materi Sistem Sirkulasi untuk Siswa Kelas XI SMAN Ambulu Jember Tahun Ajaran 2021.
11. Bapak Mohammad Wildan. M.Pd. selaku Validator Ahli Media pada penelitian Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Digital Berbasis Teka-teki Silang pada Materi Sistem Sirkulasi untuk Siswa Kelas XI SMAN Ambulu Jember Tahun Ajaran 2021.
12. Bapak Dr. Abdillah Fathul Wahab, M. Kes selaku Validator Ahli Materi pada penelitian Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Digital Berbasis Teka-teki Silang pada Materi Sistem Sirkulasi untuk Siswa Kelas XI SMAN Ambulu Jember Tahun Ajaran 2021.
Penulis menyadari skripsi yang ditulis masih jauh dari sempurna. Karena terdapat kekurangan dan keterbatasan bagi penulis. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat bermanfaat.
Jember, Juni 2022 Ratna Wulandari NIM.T20178076
viii ABSTRAK
Ratna Wulandari. 2022. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Digital Berbasis Teka-teki Silang (TTS) Pada Materi Sistem Sirkulasi Untuk Siswa Kelas XI SMAN Ambulu Jember Tahun Ajaran 2021.
Kata kunci : Sistem Sirkulasi, Bahan ajar, LKPD
Dari hasil analisis kebutuhan 81 % peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami Materi sistem sirkulasi. Kesulitan yang dialami peserta didik yaitu mengingat dan menghafal proses terjadinya peredaran darah serta gejala pada penyakit pada sistem peredaran darah. Oleh karena itu dibutuhkan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik
Bahan ajar merupakan seperangkat materi atau substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis dan menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan adanya bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar (KD) secara runtut, sistematis, mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. LKPD merupakan salah satu bahan ajar.
LKPD adalah lembaran-lembaran yang berisikan ringkasan dan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Di dalam LKPD terdapat petunjuk atau langkah- langkah untuk menyelesaikan tugas yang diperintahkan, dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapai.
Tujuan dari penelitian ini antara lain : 1) Untuk mengetahui kevalidan LKPD Digital berbasis teka-teki silang (TTS) pada materi sistem siskulasi Untuk Siswa Kelas XI di SMAN Ambulu Jember 2) Untuk mengetahui respons siswa terhadap LKPD Digital berbasis teka-teki silang (TTS) pada materi sistem siskulasi Untuk Siswa Kelas XI di SMAN Ambulu Jember.
Produk yang dikembangkan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah bahan ajar LKPD digital berbasis teka-teki silang pada materi sistem sirkulasi. Model pengembangan yang digunakan yaitu model pengembangan 4-D yang dimodifikasi yaitu Define (Pendefinisian), Design (Perancangan), Development (Pengembangan). Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen meliputi pedoman wawancara, lembar angket analisis siswa, lembar validasi media, lembar validasi materi, lembar angket respon guru, dan lembar angket respon siswa. Jenis data yang diperoleh dari wawancara, masukan dan tanggapan yang diperoleh selama proses validasi dan uji respon siswa.
Berdasarkan analisis data hasil validasi, menunjukkan pada hasil validasi media memperoleh persentase sebesar 98,18 % dengan kriteria sangat valid, validasi materi memperoleh persentase sebesar 98,86 % dengan kriteria sangat valid, dan hasil uji respon siswa sebesar 91, 4% dengan kriteria sangat baik.
Sehingga bahan ajar LKPD digital berbasis teka-teki silang valid dan mendapat respons positif dari siswa.
ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii
MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan ... 6
G. Definisi Istilah ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Penelitian Terdahulu ... 9
B. Kajian Teori ... 13
C. Kerangka Berfikir ... 41
BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ... 42
A. Model Penelitian dan Pengembangan ... 42
B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan ... 42
C. Uji Coba Pengembangan Produk ... 48
1. Subjek Uji Coba Produk ... 48
2. Jenis Data ... 49
x
3. Instrumen Pengumpulan Data ... 49
4. Teknik Analisis Data ... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ... 53
A. Penyajian Data Uji Coba ... 53
B. Analisis Data ... 73
C. Revisi Produk ... 78
BAB V KAJIAN DAN SARAN ... 84
A. Kajian Produk yang Telah Direvisi ... 84
B. Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut ... 87
DAFTAR PUSTAKA ... 89
Lampiran-Lampiran ... 95
xi
DAFTAR TABEL
No. Uraian Halaman
2.1 Persamaan dan Perbedaan Kajian Terdahulu dengan penelitian ini ... 12
3.1 Kriteria Penilaian Produk ... 51
3.2 Kriteria Penilaian Respon Siswa ... 52
4.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ... 58
4.2 Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian ... 59
4.3 Story Board LKPD ... 61
4.4 Produk LKPD Digital ... 66
4.5 Hasil Validasi Ahli Media ... 70
4.6 Komentar dan Saran Validator Ahli Media ... 71
4.7 Hasil Validasi Ahli Materi ... 71
4.8 Komentar dan Saran Validator Ahli Materi ... 72
4.9 Hasil Uji Respons Siswa ... 73
4.10 Analisis Hasil Validasi Ahli Media... 73
4.11 Analisis Hasil Validasi Ahli Materi ... 75
4.12 Hasil Analisis Hasil Respon Guru ... 76
4.13 Analisis Hasil Respon Siswa ... 77
4.14 Hasil Revisi Produk Ahli Media ... 78
4.15 Hasil Revisi Produk Ahli Materi ... 80
xii
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Halaman
2.1 Langkah-langkah penggunaan Metode Research and Development ... 15
2.2 Kerangka Berfikir... 41
4.1 Tampilan Power Point ... 64
4.2 Tampilan Flip PDF Professional ... 64
4.3 Tampillan Cover LKPD digital ... 66
4.4 Pendapat Tampilan Identitas Penulis dan Kata Pengantar ... 66
4.5 Tampilan Daftar Isi dan Petunjuk Penggunaan ... 66
4.6 Tampilan KI KD dan Tujuan Pembelajaran ... 67
4.7 Tampilan Materi Bab 1 ... 67
4.8 Tampilan Materi Bab 2 ... 67
4.9 Tampilan Materi Bab 3 ... 67
4.10 Tampilan Latihan Soal Bab 1 Berbentuk TTS ... 68
4.11 Tampilan Latihan Soal Bab 2 Berbentuk TTS ... 68
4.12 Tampilan Latihan Soal Bab 3 Berbentuk TTS ... 68
4.13 Tampilan Biografi Penulis ... 69
4.14 Revisi Produk Ahli Media Memperbesar Tulisan ... 69
4.15 Tampilan Sebelum Direvisi 1... 78
4.16 Tampilan Setelah Direvisi 1 ... 79
4.17 Tampilan Sebelum Direvisi 2... 79
4.18 Tampilan Setelah Direvisi 2 ... 80
4.19 Tampilan Sebelum Direvisi 3... 80
4.20 Tampilan Sebelum Direvisi 3... 81
xiii
4.21 Tampilan Setelah Direvisi 3 ... 81
4.22 Tampilan Setelah Direvisi 3 ... 81
4.23 Tampilan Setelah Direvisi 3 ... 82
4.24 Tampilan Setelah Direvisi 3 ... 83
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Matriks Penelitian ... 96
Lampiran 2 : Jurnal Kegiatan Penelitian ... 98
Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian Skripsi ... 99
Lampiran 4 : Surat Selesai Penelitian ... 100
Lampiran 5 : Pedoman Wawancara ... 101
Lampiran 6 : Hasil Wawancara ... 102
Lampiran 7 : Angket Analisis Karakteristik Siswa ... 104
Lampiran 8 : Kisi-Kisi Penyusunan Angket Validasi Ahli Media ... 106
Lampiran 9 : Angket Validasi Ahli Media ... 107
Lampiran 10 : Rubrik Penilaian Validasi Ahli Media ... 111
Lampiran 11 : Hasil Validasi Ahli Media ... 119
Lampiran 12 : Kisi-Kisi Angket Validasi Ahli Materi... 124
Lampiran 13 : Angket Validasi Ahli Materi ... 128
Lampiran 14 : Rubrik Penilaian Angket Validasi Ahli Materi ... 129
Lampiran 15 : Hasil Validasi Ahli Materi... 132
Lampiran 16 : Kisi-Kisi Angket Respon Guru ... 145
Lampiran 17 : Angket Respon Guru ... 146
Lampiran 18 : Rubrik Penilaian Angket Praktikalitas ... 149
Lampiran 19 : Hasil Validasi Praktikalitas ... 155
Lampiran 20 : Kisi-Kisi Angket Respon Siswa ... 159
Lampiran 21 : Angket Respon Siswa ... 160
Lampiran 22 : Rubrik Penilaian Respon Siswa... 163
Lampiran 23 : Rekapitulasi Hasil Uji Respon Siswa ... 170
Lampiran 24 : Tampilan LKPD Digital ... 171
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Bahan ajar merupakan seperangkat materi atau substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis dan menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Dengan adanya bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar (KD) secara runtut, sistematis, mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu (Sari, 2015 : 23) Salah satu jenis bahan ajar yang biasa digunakan yaitu Lembar kerja peserta didik (LKPD).
LKPD adalah lembaran-lembaran yang berisikan ringkasan dan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Di dalam LKPD terdapat petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas yang diperintahkan, dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapai (Nadhiroh, 2018:19) LKPD merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap atau sarana pendukung pelaksanaan RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran).
Dengan menggunakan LKPD akan membuka kesempatan peserta didik untuk aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran (Kurniawati, 2018: 23)
Perkembangan zaman yang pesat saat ini terlihat dengan teknologi yang semakin maju dan mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia.
Pengaruh teknologi telah mendesak para pelaku pendidikan untuk berlomba- lomba memberi inovasi dan warna baru dalam pendidikan. Teknologi sangat
membantu proses pembelajaran, materi mudah diakses, dapat melakukan pembelajaran tanpa tatap muka. ( Sari, 2019 : 29)
Dikarenakan saat ini masih pandemi dan sekolah-sekolah melakukan pembelajaran secara daring, untuk itu dibutuhkan bahan ajar berbentuk digital, salah satunya dengan menggunakan LKPD digital. E-LKPD atau LKPD digital adalah sarana untuk membantu peserta didik dan mempermudah peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam bentuk digital yang dapat dilihat pada desktop computer, notebook dan smartphone (Haqsari, 2014 : 17).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di sekolah SMAN Ambulu Jember, sudah menggunakan LKPD untuk mengerjakan latihan soal.
Akan tetapi, LKPD yang digunakan penyajian materinya cukup singkat tanpa adanya panduan peserta didik untuk bekerja, sehingga LKPD yang di miliki peserta didik berkesan sebagai buku yang berisi kumpulan soal. Hal tersebut membuat siswa merasa jenuh dan bosan, oleh karena itu LKPD harus dikembangkan agar tidak monoton dan menarik minat siswa untuk belajar.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka di pilihlah teka-teki silang (TTS) untuk dijadikan inovasi dalam LKPD.
TTS merupakan suatu permainan dimana siswa harus mengisi ruang- ruang kosong dengan huruf-huruf yang berbentuk sebuah kata yang merupakan jawaban dari pertanyaan yang ada. Teka-teki silang sebagai teknik pembelajaran kosa kata tentu lebih menarik karna mengandung unsur permainan, hiburan dan dapat dilakukan secara santai dengan berbagai variasi.
Oleh karena itu siswa termotivasi dan bergairah mempelajari kosa kata baru dan dapat merangsang daya nalarnya untuk memahami materi, sehingga dapat mudah di ingat, menjadi pengetahuan yang sangat berkesan dan tidak mudah dilupakan ( Ernawati, 2020 : 5)
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan siswa dan 76,2% siswa tertarik dengan bahan ajar LKPD yang didominasi dengan permainan teka-teki silang. Hal ini menandakan siswa membutuhkan bahan ajar yang selingi dengan permainan, agar disaat pembelajaran siswa tidak merasa bosan.
LKPD berbasis teka-teki silang dapat digunakan, karna dirasa LKPD yang menarik. Hal itu dikarenakan siswa diajak untuk belajar dan bermain, LKPD ini juga bisa meningkatkan daya nalar siswa dengan adanya clue untuk mencari sebuah jawaban yang tepat.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru biologi di SMAN Ambulu Jember bapak Syaifur Rijal mengatakan bahawa di dalam LKPD yang digunakan pada proses pembelajaran terdapat salah satu materi yang sulit dipahami, salah satunya yaitu materi sistem sirkulasi. Materi sistem sirkulasi dianggap sulit karena peserta didik mengalami kesulitan dalam mengingat dan menghafal proses terjadinya peredaran darah dan peserta didik sulit untuk mengetahui dan menghafalkan gejala pada penyakit pada sistem peredaran darah.
Pada penelitian sebelumnya yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Pendekatan Saintifik Dilengkapi Teka- teki Silang (TTS) pada Materi Sistem Organisasi Kehidupan untuk
SMP/MTS”. Penelitian ini menghasilkan sebuah produk bahan ajar LKPD, dari penelitian dihasilkan LKPD berbasis pendekatan saintifik dilengkapi teka- teki silang (TTS) pada materi sistem organisasi kehidupan untuk SMP/MTS memiliki kategori valid dari segi kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, kegrafikan, komponen saintifik dengan rata-rata nilai 82%. LKPD ini dapat dikategorikan praktis oleh guru 85,83 % dan oleh peserta didik dengan rata- rata nilai 84% dilihat dari segi kemudahan penggunaan, efektifitas waktu pembelajaran, daya tarik, manfaat dan komponen saintifik.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Digital Berbasis Teka-teki Silang (TTS) Pada Materi Sistem Sirkulasi Untuk Siswa Kelas XI SMA”. Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa memperoleh pembelajaran yang menarik dan efektif serta dapat membantu guru untuk memberi materi pembelajaran kepada siswa dengan bahan ajar yang dapat diakses dalam bentuk digital, melalui android atau komputer.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kevalidan LKPD Digital berbasis teka-teki silang (TTS) pada materi sistem sirkulasi untuk siswa kelas XI di SMAN Ambulu Jember ? 2. Bagaimana Respon siswa terhadap LKPD Digital berbasis teka-teki silang
pada materi sistem sirkulasi untuk kelas XI di SMAN Ambulu Jember ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kevalidan LKPD Digital berbasis teka-teki silang (TTS) pada materi sistem siskulasi Untuk Siswa Kelas XI di SMAN Ambulu Jember
2. Untuk mengetahui respons siswa terhadap LKPD Digital berbasis teka- teki silang (TTS) pada materi sistem siskulasi Untuk Siswa Kelas XI di SMAN Ambulu Jember
D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Spesifikasi produk yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Produk yang dikembangkan berupa LKPD digital yang di dalamnya berisi petunjuk belajar, Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), indikator, materi, kegiatan peserta didik beserta langkah-langkah kegiatan, dan penilaian pada materi sistem sirkulasi. Produk ini dapat digunakan dengan smartphone ataupun laptop.
2. Penyajian kegiatan peserta didik pada LKPD digital ini berupa teka-teki silang (TTS), selain belajar peserta didik juga dapat bermain dan mengasah otaknya dengan mengisi teka-teki silang.
E. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan 1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian pengembangan ini diharapkan mampu memberikan variasi serta inovasi bahan ajar yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
2. Manfaat praktis a. Bagi Guru
Dengan adanya penelitian ini diharapkan bahan ajar yang dikembangkan membantu guru dalam proses pembelajaran serta menambah wawasan terutama pada materi sistem sirkulasi.
b. Bagi Siswa
Dapat dijadikan referensi bahan ajar untuk membantu siswa belajar mandiri dimana pun kapan pun untuk menambah pengetahuan siswa tentang materi sistem sirkulasi sehingga meningkatkan keaktifan siswa.
c. Bagi Sekolah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan bahan ajar LKPD dapat membantu bahan pertimbangan dalam menentukan bahan ajar siswa pada materi biologi sesuai dengan kurikulum yang digunakan di sekolah.
d. Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti tentang pengembangan LKPD digital berbasis teka-teki silang.
F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan
Beberapa asumsi dalam pengembangan LKPD Digital berbasis teka- teki silang, adalah :
1. Menghasilkan produk yang dapat digunakan dalam pembelajaran biologi materi sistem sirkulasi kelas XI MIPA SMA.
2. Bahan ajar LKPD digital berbasis teka-teki silang dapat digunakan oleh siswa kelas XI MIPA pada tingkat sekolah menengah atas.
3. Menghasilkan produk berupa LKPD Digital berbasis teka-teki silang yang dapat digunakan siswa sebagai bahan ajar serta bisa dipergunakan kapan pun dimana pun.
4. Dengan menggunakan bahan ajar digital diharapkan siswa mampu belajar secara mandiri dengan menggunakan komputer atau android.
Keterbatasan penelitian dan pengembangan ini yaitu sebagai berikut : 1. Pengembangan LKPD hanya terbatas pada materi sistem sirkulasi.
2. Uji coba lapangan pada penelitian ini hanya dilakukan secara terbatas.
G. Definisi Istilah
1. Metode penelitian yang digunakan merupakan Research and Development dengan model pengembangan 4D. 4D merupakan kepanjangan dari Define, Design, Development, Disseminate.
2. LKPD merupakan bahan ajar yang dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran. LKPD berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa sebagai bentuk latihan yang bertujuan agar peserta didik dapat memahami dan mengerti tentang materi yang diajarkan.
3. LKPD digital adalah lembaran-lembaran berbentuk digital yang berisi materi, ringkasan, dan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik yang dapat diakses menggunakan smartphone atau laptop.
4. Teka-teki silang adalah suatu permainan mengisi ruang-ruang kosong yang berbentuk kotak putih dengan huruf yang membentuk suatu kata yang merupakan suatu jawaban dari suatu pertanyaan.
5. LKPD digital berbasis teka-teki silang merupakan LKPD yang terkoneksi oleh internet. Di dalam LKPD berisi lembaran-lembaran yang terdapat latihan soal di dalamnya serta diselingi permainan teka-teki silang.
Dengan menggunakan LKPD dalam bentuk pembelajaran dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu dengan menggunakan LKPD berbasis Teka-teki Silang (TTS) memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.
6. Sistem sirkulasi adalah materi pada mata pelajaran biologi yang di ajarkan di kelas XI SMA/MA, yang membahas tentang suatu sistem yang mengangkut atau mendistribusi berbagai zat dalam tubuh.
9 BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu
Peneliti mencantumkan berbagai penelitian terdahulu terkait dengan penelitian yang dilakukan, kemudian membuat tabel yang dapat dilihat sejauh mana orisinalitas dan perbedaannya. ( Tim penyusun, 2018 : 73) Pada bagian ini penelitian mencantumkan data penelitian terdahulu sebagai berikut :
1. Penelitian Sofia, Peni Apri (2019) yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Pendekatan Saintifik Dilengkapi Teka-teki Silang (TTS) pada Materi Sistem Organisasi Kehidupan untuk SMP/MTS. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan LKPD berbasis pendekatan saintifik dilengkapi teka-teki silang (TTS) pada materi sistem organisasi kehidupan untuk SMP/MTS. Tahap penelitian dan pengembangan ini menggunakan model 4-D. Dalam penelitian pengembangan ini dilakukan tiga tahapan dari 4 tahap model pengembangan 4-D yaitu : pendefisian (Define), perancangan (Design), pengembangan (Develop). Penelitian ini menghasilkan sebuah produk bahan ajar LKPD, dari penelitian dihasilkan LKPD berbasis pendekatan saintifik dilengkapi teka-teki silang (TTS) pada materi sistem organisasi kehidupan untuk SMP/MTS memiliki kategori valid dari segi kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, kegrafikan, komponen saintifik dengan rata- rata nilai 82%. LKPD ini dapat dikategorikan praktis oleh guru 85,83%
dan oleh peserta didik dengan rata-rata nilai 84% dilihat dari segi kemudahan penggunaan, efektifitas waktu pembelajaran, daya tarik, manfaat dan komponen saintifik.
2. Penelitian Masdi, Sri febriani (2019) yang berjudul “ Pengembangan LKPD Biologi pada Materi Ekosistem sebagai Media Pembelajaran pada kelas X MA Madani Alauddin Pao-pao”. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development), tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan LKPD biologi pada materi ekosistem sebagai media pembelajaran kelas X. Tahap penelitian dan pengembangan ini menggunakan 4-D, yang meliputi 4 tahapan yaitu Define (pembatasan), Design (perangcangan), Develop (pengembangan), dan Disseminate (penyebaran). Penelitian ini menghasilkan sebuah produk media pembelajaran yang Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan penilaian yang valid, respon peserta didik, dan efektif yang dapat digunakan dalam pembelajaran biologi materi ekosistem kelas X MA Madani Alauddin Pao-pao. Adapun tingkat kevalidan LKPD yang diperoleh pada penelitian ini yaitu sangat valid dengan nilai rata-rata akhir 3.72 sedangkan respon peserta didik yang diperoleh adalah positif karena diperoleh hasil rata-rata yaitu 2.95 sehingga produk baik untuk digunakan. Sedangkan pada tingkat keefektifan diperoleh persentase ketuntasan belajar siswa sebanyak 92
% yang menunjukkan bahwa LKPD efektif untuk digunakan.
3. Penelitian Saputra, Apri bayu (2017) yang berjudul “ Pengembangan Media Pembelajaran di lengkapi Teka-teki Silang berbasis flash pada Materi Sistem Gerak Manusia kelas XI SMA/MA”. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D), tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media ajar dalam bentuk media interaktif berbasis flash pada sub materi sistem gerak manusia pada kelas XI SMA/MA. Tahap penelitian dan pengembangan ini menggunakan R&D menurut Borg dan Gall. Penelitian ini menghasilkan Produk yang dihasilkan berupa media pembelajaran dalam bentuk aplikasi yang dibuat menggunakan aplikasi Flash kemudian diekstrak ke dalam bentuk APK (aplikasi android) dilengkapi permainan teka-teki silang pada sub materi sistem gerak manusia untuk peserta didik kelas XI SMA/MA. Berdasarkan hasil tabulasi ahli materi pada produk diperoleh jumlah total 29 dari skor maksimal 36 dengan persentase nilai adalah 83,00% sehingga menurut kriteria kelayakan skala likert dinyatakan sangat layak. Pada tabel di atas dapat dilihat aspek materi di bagian isi mendapat nilai sebanyak 22 dari jumlah skor maksimal adalah 28 dengan persentase 78,57% sehingga dinyatakan dalam kriteria sangat layak. Aspek penyajian mendapatkan nilai 7 dari jumlah skor maksimal 8, dengan persentase nilai penyajian 87.50%
sehingga dinyatakan sangat layak. Berdasarkan hasil tabulasi, media pembelajaran dilengkapi teka-teki silang sangat layak untuk dilanjutkan
ke tahap penelitian selanjutnya sesuai saran yang telah diberikan tanpa harus dilakukan validasi kembali.
Berikut adalah tabel persamaan dan perbedaan dalam ketiga kajian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan peneliti saat ini, sebagai berikut:
Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Kajian Terdahulu dengan Penelitian ini No Nama, Tahun
dan Judul
Persamaan Perbedaan Orisinalitas
1. Sofia, Peni Apri (2019) yang Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Pendekatan Saintifik Dilengkapi Teka-teki Silang (TTS) pada Materi Sistem Organisasi Kehidupan untuk SMP/MTS.
Pengembangan bahan ajar LKPD
Model
pengembangan sama-sama menggunakan model 4D
Sama-sama dilengkapi teka- teki silang (TTS).
Penelitian Terdahulu
Menggunakan materi Sistem Organisasi Kehidupan.
Dilakukan di sekolah
SMP/MTS.
Penelitian ini
Menggunakan materi Sistem Sirkulasi.
Dilakukan di sekolah
SMA/MA.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan materi pembelajaran yang
dikembangkan yaitu materi pembelajaran biologi lebih tepatnya pada materi sistem sirkulasi.
Model
pengembangan yang digunakan yaitu model 4D.
penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar LKPD Digital berbasis teka- teki silang pada materi sistem sirkulasi untuk siswa kelas XI MIPA di SMAN Ambulu, dan untuk
2. Masdi, Sri febriani (2019) Pengembangan LKPD Biologi pada Materi Ekosistem sebagai Media Pembelajaran pada kelas X
MA Madani
Alauddin Pao- pao.
Pengembangan bahan ajar LKPD
Model
pengembangan sama-sama menggunakan model 4D
Penelitian Terdahulu
LKPD sebagai media
pembelajaran
Tidak berbasis Teka -teki silang (TTS)
Untuk siswa kelas X MA
Menggunakan materi
Ekosistem.
Penelitian ini
LKPD sebagai bahan ajar
Berbasis Teka- teki silang (TTS)
Untuk siswa kelas XI SMA.
Menggunakan
materi sistem sirkulasi.
mengetahui kevalidan dari LKPD Digital berbasis teka- teki silang pada materi sistem sirkulasi untuk siswa kelas XI MIPA di SMAN Ambulu.
Produk bahan
ajar LKPD
Digital yang dikembangkanpa da penelitian ini yaitu berupa LKPD Digital yang berbasis teka-teki silang yang memuat materi tentang sistem sirkulasi.
3. Saputra, Apri bayu (2017) Pengembangan Media
Pembelajaran di lengkapi Teka- teki Silang berbasis flash pada Materi Sistem Gerak Manusia kelas XI SMA/MA.
Sama-sama dilengkapi teka- teki silang (TTS).
Sama-sama dilakukan pada
kelas XI
SMA/MA.
Penelitian Terdahulu
Pengembangan Media
Pembelajaran
Menggunakan materi Sistem Gerak.
Penelitian ini
Pengembangan bahan ajar LKPD
Menggunakan materi Sistem Sirkulasi.
B. Kajian Teori
1. Penelitian dan pengembangan
a. Pengertian Penelitian dan pengembangan
Menurut Sugiyono (2016 : 297), metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu,serta untuk menguji keefektifan produk tersebut.
Borg and Gall (1998) dalam buku Sugiyono (2015 : 28), menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan merupakan proses/metode yang digunakan untuk memvalidasi dan mengembangkan produk. Produk yang dimaksud adalah tidak hanya berupa benda seperti buku teks, film untuk pembelajaran, dan software (perangkat lunak) komputer, tetapi juga metode seperti metode mengajar, dan program seperti program pendidikan untuk mengatasi penyakit anak yang minum-minuman keras dan program pengembangan staf. Penelitian dan pengembangan berfungsi untuk memvalidasi dan mengembangkan produk. Memvalidasi produk, berarti produk itu telah ada, dan peneliti hanya menguji efektivitas atau validitas produk tersebut. Mengembangkan produk dalam arti yang luas dapat berupa memperbarui produk yang telah ada (sehingga menjadi lebih praktis, efektif, dan efisien) atau menciptakan produk baru (yang sebelumnya belum pernah ada).
b. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan
Sugiyono menyebutkan langkah-langkah penelitian dan pengembangan seperti ditunjukkan pada gambar 2.1 berikut :
Gambar 2.1
Langkah-langkah penggunaan Metode Research and Development.
Sumber : Sugiyono (2015 : 298) 1) Potensi masalah
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi dan masalah. Potensi ialah segala sesuatu yang apabila di dayagunakan akan memiliki nilai tambah. Sedangkan masalah ialah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi.
2) Mengumpulkan Informasi
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan uptodate, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Di sini diperlukan metode penelitian tersendiri. Metode apa yang akan digunakan untuk penelitian tergantung permasalahan dan ketelitian tujuan yang akan dicapai.
3) Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian Research and Development bermacam-macam. Produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian R&D dalam hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Hasil akhir dari kegiatan research and development adalah berupa desai produk baru yang lengkap dengan spesifikasinya. Desain produk juga harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya.
4) Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini bahan ajar yang baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi di sini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta di lapangan. Validasi dilakukan dengan cara menghadirkan pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk yang dirancang tersebut.
5) Perbaikan Desain
Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar media dan materi, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk diminimalisir dengan cara memperbaiki desain.
6) Uji Coba Produk
Bahan ajar dapat langsung diujicobakan setelah divalidasi dan revisi. Uji coba tahap awal dilakukan dengan simulasi penggunaan program pembelajaran tersebut. Setelah disimulasikan, maka dapat diujicobakan pada kelompok yang terbatas.
7) Revisi Desain
Jika pengujian efektivitas bahan ajar baru pada sampel yang terbatas tersebut menunjukkan bahwa bahan ajar baru ternyata lebih efektif dari bahan ajar lama atau sebelum menggunakan menggunakan bahan ajar tersebut. Jika perbedaan sangat signifikan maka bahan ajar tersebut dapat diberlakukan pada kelas yang lebih luas di mana sampel tersebut diambil.
Kemudian jika dalam pengujian adalah salah satu indikator yang perbedaan keefektifannya tidak signifikan atau tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, maka desain bahan ajar tersebut perlu direvisi kembali.
8) Uji Coba Pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk yang berupa program pembelajaran baru tersebut diterapkan dalam lingkup pendidikan yang lebih luas, bahkan untuk skala nasional. Dalam operasnya, program
tersebut tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna perbaikan lebih lanjut dan secara terus menerus.
9) Revisi Produk
Revisi produk dilakukan apabila dalam pemakaian produk lembaga pendidikan yang lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan.
10) Pembuatan Produk Masal
Apabila bahan ajar baru tersebut telah dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian maka produk tersebut dapat diterapkan pada setiap lembaga pendidikan. Produk tersebut juga dapat diproduksi secara masal untuk disebarluaskan di pasar.
c. Jenis-jenis Model Pengembangan dan Penelitian
Model penelitian pengembangan merupakan dasar untuk mengembangkan produk yang akan dihasilkan. Menurut Panggabean dan Amir (2020: 60-74) terdapat beberapa jenis model penelitian dan pengembangan, yaitu sebagai berikut :
1) Model Pengembangan 4D
Model pengembangan 4D merupakan model pengembangan sederhana yang dapat membantu peneliti merancang sebuah produk bahan ajar yang nantinya akan membantu peserta didik untuk mengaitkan kemampuannya dalam proses pembelajaran.
Desain model 4D ini dikemukakan oleh Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S. Semmel dan Melvynl Semmel(1974) yang digunakan
untuk alur pengembangan perangkat pembelajaran (instructional development).
2) Model Pengembangan ADDIE
Model pengembangan ADDIE (Analysis-Design-Develop- Implement-Evaluate) muncul padatahun 1990-an yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda. Model ini sering digunakan untuk menggambarkan pendekatan sistematis untuk pengembangan instruksional. Selain itu, model ADDIE merupakan model pembelajaran yang bersifat umum dan sesuai digunakan untuk penelitian pengembangan.
3) Model Pengembangan ASSURE
Model pengembangan ASURRE dikemukakan oleh Sharon E.
Smaldino, James S. Russel, Robert Heinich dan Michel Molenda (2001). Model ASURRE merupakan model desain sistem pembelajaran yang bersifat praktis dan mudah diimplementasikan untuk mendesain aktivitas pembelajaran yang bersifat individual maupun klasik.
d. Model Pengembangan 4D
Model Thiagarajan atau lebih dikenal dengan model pegembangan 4D yang memiliki empat tahap yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (dessiminate) (Winarni, 2018). Menurut Thiagarajan,
dkk (1974:6-9) Langkah-langkah utama dalam pengembangan 4D yakni:
1) Define, Langkah ini melakukan identifikasi, menganalisis kondisi atau mengenali permasalahan yang harus dipecahkan atau situasi yang mendorong kegiatan pengembangan. Pada tahap ini terdapat lima langkah pokok yaitu:
a) Analisis pendahuluan
Pada tahap ini penetapkan pokok permasalahan yang akan dijadikan topik pembahasan pada penelitian pengembangan yang dilakukan.
b) Analisis siswa
Tahap ini bertujuan untuk mengetahuai pemahaman karakter siswa yang meliputi kemampuan, pengetahuan dan kemanfaatan produk yang akan digunakan siswa pada saat pembelajaran.
c) Analisis tugas
Tahap ini berfungsi untuk menentukan isi dalam satuan pembelajaran tentang materi yang akan dikembangkan dalam produk.
d) Analisis konsep
Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi, merinci dan menyusun secara sistematis konsep-konsep yang relevan dalam produk yang akan dikembangkan.
e) Menetapkan tujuan pembelajaran
Tahap ini diperoleh berdasarkan analisis tugas dan analisis konsep yang telah dilakukan.
2) Design, merupakan tahapan perencanaan, membuat kegiatan rencana, membuat rancangan awal (prototype) atau tindakan untuk menyelesaikan permasalahan atau menjawab tantangan atas realitas yang dihadapi. Ada empat langkah dalam tahap ini, yaitu:
a) Penyusunan tes yang mengacu pada kriteria
Tahap ini peneliti melakukan penyusunan materi pembelajaran yang sudah ditentukan pada tahap pendefinisian.
b) Pemilihan media
Tahap ini peneliti melakukan pemilihan media pembelajaran yang akan dikembangkan. Pemilihan media disesuaikan dengan anlisis pada tahap pendefinisian dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
c) Pemilihan format
Pemilihan format disesuaikan dengan rancangan komponen-komponen dari unsur kriteria dari media pembelajaran.
d) Desain awal
Tahap ini peneliti melakukan perancangan awal pada media pembelajara yang akan dikembangkan.
3) Development, merupakan upaya mewujudkan rancangan, menguji coba rancangan atau produk yang sudah dibuat, penyempurnaan dan menguji dari hasil yang didapat. Pada tahap ini terdapat 2 langkah, yaitu:
a) Penilaian Ahli
Penilain ahli merupakan cara untuk mendapatkan saran sebagai pertimbangan dalam perbaikan media pembelajaran menggunakan lembar penilaian angket.
b) Uji Coba Pengembangan
Pada tahap ini melakukan uji coba produk kepada siswa sebagai subjek uji coba.
4. Dessimination, merupakan penyebarluasan atas hasil pengembangan yang telah dilaksanakan (Sugiyono, 2015:38).
2. Bahan Ajar
a. Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan seperangkat materi atau substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau KD secara runtut dan
sistematis dan juga mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu (Ahmad, 2010 : 184).
Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi atau sub kompetensi dengan segala kompleksitasnya (Widodo &
Jasmadi, 2008 : 40). Bahan ajar merupakan bahan atau materi pembelajaran yang diberikan kepada siswa untuk dikuasai dan digunakan peserta didik. Bahan-bahan ajar itu sendiri terdiri dari beberapa jenis meliputi konsep, rumus, prinsip, bahan ajar cetak, audio, video, dan bahan ajar interaktif (Agustina, 2018 : 18).
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis atau bahan tidak tertulis.
Bahan ajar merupakan informasi, alat atau teks yang diperlukan oleh guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
Bahan ajar juga bisa diartikan sebagai seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.
Adapun bentuk-bentuk bahan ajar sebagai berikut :
1) Bahan ajar dalam bentuk cetak, misalnya lembar kerja siswa (LKS) atau lembar kerja peserta didik (LKPD), handout, buku, modul, brosur, leaflet, wilchart, dll.
2) Bahan ajar berbentuk audio visual, misalnya film/video dan VCD 3) Bahan ajar berbentuk audio, misalnya kaset, radio, CD audio
4) Visual, misalnya CD interaktif, computer based learning, internet ( Sa’adah, 2016 : 15-16).
b. Tujuan Bahan ajar
Menurut Departemen Pendidikan, bahan ajar berikut harus dikembangkan : bahan ajar yang memenuhi persyaratan silabus, dengan meninjau kebutuhan siswa, sekolah dan daerah, bahan ajar alternatif, dan mendukung pendidik pendidikan dalam pelaksanaan pembelajaran. Sementara Prastowo menjelaskan beberapa tujuan dari bahan dari bahan ajar sebagai berikut :
1) Membantu siswa untuk belajar.
2) Menyediakan berbagai jenis bahan ajar untuk menghindari kebosanan di antara siswa.
3) Memfalisitasi pembelajaran siswa.
4) Kegiatan belajar akan menarik.
c. Manfaat Penyusunan Bahan Ajar
Selain itu, Departemen Pendidikan meyebutkan manfaat membuat bahan ajar dengan dua cara, yaitu manfaat untuk guru dan siswa, yang dijelaskan sebagai berikut :
1) Manfaat bagi pendidik adalah :
a) Memperoleh bahan pengajaran yang sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan siswa.
b) untuk mendapatkan wawasan karena mereka dikembangkan menggunakan referensi yang berbeda
c) untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman pendidik dengan bahan tulisan,dan
d) bahan ajar akan dapat membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dan siswa karena siswa lebih percaya pada guru mereka.
2) Keuntungan bagi siswa adalah : (1) belajar lebih menarik, (2) siswa diberi lebih banyak kesempatan untuk belajar mandiri di bawah bimbingan guru.
Ketersediaan bahan ajar yang bervariasi siswa akan membuat manfaat kegiatan belajar lebih menarik. Siswa diberi lebih banyak kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan pada kehadiran pendidik. Siswa juga merasa mudah mempelajari setiap keterampilan yang perlu dikuasai (Nurhaliza, 2018 : 19-20).
d. Fungsi Bahan Ajar
Terdapat tiga fungsi utama bahan ajar dalam kaitannya dengan penyelenggaraan proses belajar dan pembelajaran. Tiga fungsi tersebut adalah sebagai berikut :
1) Bahan ajar merupakan pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitas dalam proses belajar dan pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan/
dilatihkan kepada siswa.
2) Bahan ajar merupakan pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan aktivitas dalam proses belajar dan pembelajaran, sekaligus merupakan substansi yang seharusnya dipelajari/
dikuasainya.
3) Bahan ajar merupakan alat evaluasi pencapaian/ penguasaan hasil pembelajaran. Sebagai alat evaluasi maka bahan ajar yang disampaikan harus sesuai dengan indikator dan kompetensi dasar yang ingin dicapai oleh guru. Indikator dan kompetensi dasar ini sudah dirumuskan dalam silabus mata pelajaran (Aisyah, dkk, 2020 : 63).
3. LKPD
a. Pengertian LKPD
Lembar kerja peserta didik (LKPD) adalah lembaran-lembaran berisi ringkasan dan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.
LKPD juga merupakan sarana yang dapat mempermudah adanya interaksi antara guru dengan siswa. Pembelajaran dengan menggunakan LKPD efektif meningkatkan hasil belajar, pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa (Ariani, 2020 : 2). LKPD merupakan bahan ajar yang dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam
pembelajaran. LKPD berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa sebagai bentuk latihan yang bertujuan agar peserta didik dapat memahami dan mengerti tentang materi yang diajarkan. LKPD adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa yang isinya berupa petunjuk atau langkah-langkah penyelesaian suatu tugas sesuai kompetensi yang akan dicapai ( Nadhiroh, 2018 : 19).
Lembar kerja peserta didik (LKPD) adalah lembar kerja peserta didik atau alat yang membantu siswa bekerja. LKPD ini bisa dikerjakan secara individu atau berkelompok. LKPD berisi langkah- langkah yang menuntun siswa untuk menemukan sesuatu, langkah- langkah tersebut tersusun secara sistematis dan beraturan sehingga siswa bekerja dengan benar dan beruntun sesuai yang diharapkan guru.
Dengan adanya LKPD seperti yang diharapkan memungkinkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. LKPD merupakan alat penghubung antara guru dan siswa, dengan adanya LKPD proses pembelajaran tidak berpusat pada guru, dan siswa bisa bekerja dengan panduan yang sudah ada sehingga menemukan sesuatu yang baru bagi mereka, dan mempunyai kesan yang baik terhadap materi yang disampaikan (Silvia, 2020 : 4).
Dari paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa LKPD merupakan lembaran-lembaran yang dikemas dan disusun dengan tampilan yang menarik dan sedemikian rupa sebagai bahan ajar materi
ajar. LKPD menunjang siswa dalam mempelajari materi ajar dan membantu siswa dalam menyelesaikan tugas secara mandiri.
b. Langkah – langkah Pembuatan LKPD
Untuk kepentingan persiapan lembar kerja peserta didik, dapat dilakukan melalui prosedur sebagai berikut :
1) Analisis Kurikulum
Analisis kurikulum dimaksudkan untuk menentukan materi- materi mana yang memerlukan lembar kegiatan peserta didik.
Biasanya dalam menentukan materi dianalisis dengan cara melihat materi pokok dan pengalaman belajar dari materi yang akan diajarkan, kemudian kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik.
2) Menyusun peta kebutuhan lembar kerja peserta didik
Peta kebutuhan lembar kerja peserta didik sangat guna mengetahui jumlah LKPD yang harus ditulis dan sekuensi atau urutannya juga dapat dilihat. Sekuens LKPD sangat diperlukan dalam menentukan prioritas penulisan. Diawali dengan analisis kurikulum dan analisis sumber belajar.
3) Menentukan judul-judul lembar kerja kegiatan peserta didik
Judul LKPD ditentukan atas dasar kompetensi dasar dan indikator, materi-materi pokok atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. Satu kompetensi dasar (satu atau beberapa indikator) dapat dijadikan sebagai judul LKPD apabila
kompetensi tersebut tidak terlalu besar, sedangkan besarnya kompetensi dasar dapat dideteksi antara lain dengan cara apabila diuraikan kedalam indikator.
4) Penulisan LKPD
Penulisan LKPD dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Perumusan indikator yang dikuasai peserta didik. Rumusan indikator pada suatu LKPD langsung diturunkan dari kompetensi dasar.
b) Menentukan alat Penilaian
penilaian dilakukan terhadapproses kerja dan hasil kerja peserta didik. Karena pendekatan pembelajaran yang digunakan.
c) Penyusunan materi
Materi LKPD sangat tergantung pada kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai. Materi LKPD dapat berupa informasi pendukung, yaitu gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari. Materi dapat diambil dari berbagai sumber seperti buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian.
d) Struktur LKPD
Struktur LKPD secara umum adalah sebagai berikut : (1) judul, (2) petunjuk belajar, (3) kompetensi atau indikator yang
akan dicapai, (4) informasi pendukung, (5) tugas-tugas dan langkah-langkah kerja dan (6) penilaian
(Yunus, 2018 :175-177).
c. Karakteristik LKPD
Adapun karakteristik lembar kerja peserta didik (LKPD) yang baik antara lain :
1) Aktivitas yang ditunjukkan peserta didik : kesesuaian aktivitas peserta didik dengan tujuan ( indikator penyampaian hasil belajar), aktivitas peserta didik sesuai dengan prosedur urutan kerja, memberi manfaat terhadap pembelajaran, kejelasan bahasa, dan LKPD mampu mengaktifkan peserta didik dalam belajar.
2) Materi yang disajikan : kebenaran isi/materi, isi LKPD merupakan materi/tugas esensial, materi dikelompokkan dalam bagian-bagian yang logis, materi sesuai dengan pembelajaran langsung, penyajian materi mampu mendorong peserta didik dalam menemukan konsep/ prosedur dengan cara mereka sendiri.
3) Bahasa : kebenaran tata bahasa, kesesuaian kalimat dengan tingkat perkembangan peserta didik, mendorong minat peserta didik untuk bekerja, kesederhanaan struktur kalimat, kalimat soal tidak mengandung arti ganda, kejelasan petunjuk/ arahan, sifat komunikatif bahasa yang digunakan (Hiroh, 2019 : 14 ).
d. Fungsi dan Tujuan LKPD
Lembar kerja peserta didik mempunyai empat fungsi :
1) LKPD sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik namun lebih mengaktifkan peserta didik.
2) LKPD sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan.
3) LKPD sebagai bahan ajar yang ringkas dan seperti tugas untuk berlatih.
4) Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik.
Durri Andriani mengungkapkan bahwa, paling tidak ada empat poin penting yang menjadi tujuan penyusunan LKPD, yaitu :
1) Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan.
2) Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi yang diberikan.
3) Melatih kemandirian belajar peserta didik.
4) Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas peserta didik.
Lembar kerja peserta didik juga memiliki banyak manfaat bagi pembelajaran, diantaranya melalui LKPD kita dapat kesempatan untuk mendapatkan hasil yang optimal dari pemanfaatan LKPD yaitu dengan menerapkan metode Survey, Question, dan Review (menyurvei, membuat pertanyaan, meringkas,dan mengulang) ( Andema, 2020 :15- 16).
e. Kelebihan LKPD dan Kekurangan LKPD
Lembar kerja peserta didik (LKPD) memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :
1) Kelebihan LKPD
a) Dari aspek penggunaan : merupakan media yang paling mudah. Dapat dipelajari dimana saja dan kapan saja tanpa harus menggunakan alat khusus.
b) Dari aspek pengajaran : dibandingkan bahan ajar jenis lain bisa dikatakan lebih unggul. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan bahan ajar yang dapat mengembangkan kemampuan peserta didik untuk belajar tentang fakta dan mampu menggali prinsip-prinsip umum dan abstrak dengan menggunakan argumentasi yang realistis.
c) Dari aspek kualitas penyampaian pesan pembelajaran : mampu memaparkan kata-kata, angka-angka, notasi musik, gambar dan dimensi, serta diagram dengan proses yang sangat cepat.
2) Kekurangan LKPD
a. Tidak mampu mempersentasikan kejadian secara berurutan.
b. Sulit membagikan bimbingan kepada pembacanya yang mengalami kesulitan memahami bagian-bagian tertentu.
c. Sulit memberikan umpan balik untuk pertanyaan yang diajukan yang memiliki banyak kemungkinan jawaban atau
pertanyaan yang membuktikan jawaban yang kompleks dan mendalam.
d. Tidak mengakomodasi peserta didik dengan kemampuan baca terbatas karena media ini ditulis pada tingkat baca tertentu.
e. Memerlukan pengetahuan prasyarat agar peserta didik dapat memahami materi yang dijelaskan. Peserta didik yang tidak memenuhi asumsi pengetahuan prasyarat ini akan mengalami kesulitan dalam memahami.
f. Cenderung menggunakan sebagai hafalan. Ada sebagian pendidik yang menuntut peserta didik untuk mengahafal data, fakta dan angka. Tuntutan ini akan membatasi penggunaan hanya untuk alat mengahafal.
g. Kendala memuat terlalu banyak istilah dapat menyebabkan belum kognitif yang besar kepada peserta didik ( Masyithah, 2020 : 14 - 15).
f. LKPD Digital
LKPD Digital merupakan panduan sarana untuk membantu peserta didik, yang berisikan ringkasan dan tugas untuk mempermudah peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam bentuk digital yang dapat dilihat pada desktop komputer, notebook, dan smartphone ( Haqsari, 2014 : 17).
4. Teka-Teki Silang
Menurut Khalilullah (2012:23) “Teka-teki silang merupakan sebuah permainan yang cara permainannya yaitu mengisi ruang-ruang kosong yang berbentuk kotak dengan huruf-huruf sehingga membentuk sebuah kata yang sesuai dengan petunjuk”. Permainan teka-teki silang merupakan salah satu permainan edukatif, karena permainan ini dapat membantu peserta didik belajar bekerja sama, meningkatkan keaktifan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam permainan edukatif teka-teki silang ini tidak hanya berupa teks, namun terdapat gambar- gambar pendukung yang menarik sehingga siswa tidak merasa bosan dan termotivasi dalam belajar, permainan edukatif teka-teki silang ini juga dapat membentuk karakter peserta didik dalam belajar disiplin, jujur, dan rasa ingin tahu (Wulan, dkk, 2019 : 68).
5. LKPD digital berbasis teka-teki silang
LKPD digital berbasis teka-teki silang merupakan LKPD yang terkoneksi oleh internet. Di dalam LKPD berisi lembaran-lembaran yang terdapat latihan soal di dalamnya serta diselingi permainan teka-teki silang. Dengan menggunakan LKPD dalam bentuk pembelajaran dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu dengan menggunakan LKPD berbasis Teka-teki Silang (TTS) memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran (Andrianto, dkk, 2021 : 2523).
a. Sistem Peredaran Darah
1) Pengertian Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah atau sistem sirkulasi merupakan salah satu sistem tubuh yang menyusun tubuh manusia. Salah satu fungsi utamanya adalah mengangkut makanan dan zat- zat sisa metabolisme tubuh. Darah merupakan cairan tubuh yang sangat penting dan harus selalu tersedia dalam jumlah yang cukup.
Adapun fungsi darah yang penting, antara lain:
a) Sebagai pembawa zat- zat makanan dari sistem pencernaan keseluruh tubuh
b) Mengangkut oksigen dari paru- paru keseluruh tubuh
c) Mengangkut sisa- sisa metabolisme, misalnya karbon dioksida, dari seluruh tubuh keorgan- organ eksresi misalnya paru- paru.
d) Mengangkut hormon dari kelenjar hormon keorgan sasaran.
e) Memelihara keseimbangan cairan tubuh.
f) Mempertahankan tubuh dari serangan mikroorganisme atau zat asing lain, yang dijalankan oleh sel- sel darah putih dan leukosit.
g) Memelihara suhu tubuh (suhu tubuh manusia dipertahankan pada kondisi normal, yaitu sekitar 37°C).
2) Komponen- Komponen Darah
Secara umum, darah dibagi menjadi 2 bagian, yaitu plasma darah (cairan darah) dan sel-sel darah (padatan darah). Sel-sel
darah meliputi : eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping darah).
a) Plasma darah terdiri atas 90 % air dan 10 % berupa zat-zat yang terlarut di dalamnya.
b) Eritrosit (sel darah merah) berbentuk bikonkaf (seperti donat), tidak mempunyai nukleus (inti sel), setiap 1 mm3 mengandung 4-5 juta sel darah merah, bila kekurangan akan menderita Animea, eritrosit di buat di hati, limpa dan sumsum tulang.
Usia eritrosit sekitar 120 hari. Eritrosit berwarna merah sebab mengandung Hemoglobin (Hb).
c) Leukosit (sel darah putih) bentuk tidak tetap, mempunyai nukleus (inti sel), dapat bergerak bebas (gerak amoeboid), dapat menembus dinding kapiler (diapedesis), setiap 1 mm3 mengandung 6.000 – 9.000 sel leukosit
d) Trombosit (keping darah) bentuk tidak teratur, tidak mempunyai nukleus (inti sel), mudah pecah, dan tidak berwarna, setiap 1 mm3 mengandung 200.000 – 400.000 trombosit. Bila kekurangan darah sulit membeku. Trombosit dibuat di sumsum tulang, usia trombosit sekitar 8 – 12 hari.
Trombosit berfungsi dalam proses pembekuan darah.
3) Proses pembekuan darah
Bila kulit luka, maka trombosit keluar dan enzim trombokinase atau tromboplastin akan keluar yang memacu
terbentuknya protrombin. Jika dalam darah terdapat vitamin K dan ion kalsium (Ca2+), maka akan terbentuk thrombin. Selanjutnya thrombin akan membentuk protein darah, yaitu fibrinogen dan akhirnya membentuk benang fibrin yang akan membuat darah membeku.
4) Penggolongan darah
a) Golongan darah A: Dalam eritrosit mengandung aglutinogen A dan dalam plasma mengandung aglutinin b
b) Golongan darah B: Dalam eritrosit terkandung aglutinogen B dan dalam plasma terkandung aglutinin a
c) Golongan darah AB: Dalam eritrosit terkandung aglutinogen A dan B, dalam plasma tidak terkandung aglutinin
d) Golongan darah O: Dalam eritrosit tidak terkandung aglutinogen, dalam plasma terkandung aglutinin a dan b ( Maulana, 2017 : 31-32).
5) Jantung
Jantung merupakan pusat dari sistem peredaran darah manusia. Jantung terletak di dalam rongga dada sebelah kiri.
Jantung memiliki kemampuan untuk berkontraksi memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Hal inilah yang membuat jantung selalu berdetak selama manusia tersebut hidup. Pada orang dewasa, jantung memiliki berat sekitar 335 gram. Jantung berdetak sekitar 100.000 kali per hari. Jantung tersusun atas otot
jantung (miokardium). Bagian jantung luar dilapisi oleh selaput jantung. Perikardium terdiri dari 2 lapisan. Lapisan luar disebut lamina panistalis dan lapisan dalam yang menempel pada dinding jantung disebut lamina viseralis. Di antara kedua lapisan tersebut terdapat ruangan kavum perikardi yang berisi cairan perikardi.
Cairan ini berfungsi untuk menahan gesekan. Otot jantung mampu berkontraksi sehingga jantung dapat mengembang dan mengempis. Mengembang dan mengempis serambi dan bilik terjadi secara bergantian. Kontraksi jantung menimbulkan denyutan yang dapat dirasakan pada pembuluh nadi di beberapa tempat.
a) Pembuluh Darah
Jantung memiliki pembuluh darah yang menuju atau keluar dari jantung. Pembuluh darah yang menuju keluar dari jantung adalah :
(1) Vena cava, mengalirkan darah dari seluruh tubuh, vena cava bermuara pada serambi kanan.
(2) Arteri pulmonalis, yang mengalirkan darah dari bilik kanan menuju ke paru-paru, darahnya banyak mengandung karbon dioksida.
(3) Vena pulmonalis, yang mengalirkan darah dari paru-paru menuju ke serambi kiri, darahnya banyak mengandung oksigen.
(4) Aorta, yang mengalirkan darah dari bilik menuju ke seluruh tubuh.
(5) Arteri koroner, yaitu pembuluh darah dari bilik menuju jantung.
(6) Pembuluh darah ada tiga macam, yaitu pembuluh darah arteri, pembuluh darah vena, dan pembuluh darah kapiler.
b) Proses Peredaran Darah
Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda yang terdiri dari :
(1) Peredaran darah panjang/besar/sistemik
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung. Jadi jari jantung keseluruh tubuh kembali lagi ke jantung.
(2) Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal.
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Darah yang
kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan. Ke paru- paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis. Peredaran darah kecil yaitu dari jatung ke paru-paru kembali ke jantung (Nurfadilah, 2016 : 33-36).
6) Gangguan/Penyakit Sistem Peredaran
a) Anemia yaitu keadaan jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin berada di bawah normal.
b) Hemofilia yaitu suatu kegagalan proses pembekuan darah pada pembuluh darah yang cedera atau luka.
c) Talasemia yaitu suatu penyakit keturunan yang terjadi karena kelainan sel darah merah.
d) Hipertensi yaitu tekanan darah pada arteri meningkt hingga di atas normal.
e) Hipotensi yaitu tekanan darah arteri menurun hingga di bawah normal.
f) Limfangitis yaitu infeksi peradangan pembuluh limfa, sehingga tampak timbul garis-garis merah di bawah kulit.
g) Infark Miokard yaitu serangan jantung yang terjadi ketika sekelompok otot jantung mati karena penyumbatan mendadak dari arteri coroner (thrombosis coroner) (Bella, 2018 : 69).
C. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir pengembangan LKPD Digital Berbasis Teka-teki Silang pada materi Sistem Sirkulasi disajikan dalam bagan sebagai berikut :
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir
Permasalahan yang ditemukan :
1. Belum pernah dikembangkan bahan ajar LKPD Digital Berbasis Teka-teki Silang
2. Siswa tidak memiliki buku pegangan lain selain dari sekolah 3. Bahan ajar yang disediakan kurang inovatif
Mencari referensi dengan tujuan untuk membantu dan mempermudah dalam melakukan penelitian
Perencanaan desain dan pendesainan LKPD Digital berbasis teka-teki silang pada materi sistem sirkulasi
Pengembangan dan pembuatan LKPD digital berbasis teka-teki silang pada materi sistem sirkulasi
Validasi produk untuk menguji keakuratan dari LKPD digital yang telah dibuat
Revisi materi dan media hingga valid
Revisi produk yang telah divalidasi oleh tim validator untuk menguji kevalidan LKPD digital yang teah dibuat
Uji coba produk oleh ahli materi,ahli media, guru biologi,dan siswa SMAN Ambulu