BAB III METODE PENELITIAN
G. Teknik Analisis Data
1. Pengujian Kualitas Data a. Validasi
Pengujian validitas digunakan untuk menguji sejauh mana alat pengukur dapat mengungkapkan ketepatan gejala yang dapat diukur.
Alat ukur yang digunakan dalam pengujian validitas adalah daftar pertanyaan yang telah diisi oleh responden dan akan diuji hasilnya guna menunjukkan valid tidaknya suatu data dengan menggunakan nilai corrected item-total corrected, sehingga dapat mengungkapkan data dari variabel. Jika nilai corrected item-total corrected lebih besar dari table maka dikatakan valid dan sebaliknya jika lebih kecil dikatakan tidak valid.54 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Statistical Packaages for Social Science (SPSS) for Window Release 16,0.
b. Reliabilitas
Reabilitas adalah untuk mengertahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunkan alat pengukur yang
54 Supriyadi, SPSS & Amon Perangkat Lunak Statisti, (Jakarta In Media, 2013),h. 33
sama pula. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan metode Alpha Cronbach. Yaitu perhitungan angket dilakukan dengan cara mengkomsultasikan koefisiensi reliabilitas hitung nilai kritik atau standar reliabilitas. Adapun nilai kritik untuk reliabilitas lebih besar atau sama dengan 0,06 ( ri ≥ 0,60), maka angket tersebut dikatakan reliabel.55
2. Uji Asumsi Dasar a. Normalitas Data
Uji Normalitas adalah untuk melihat apakah variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini memiliki dua cara untuk menguji apakah distribusi normal atau tidak, yaitu melalui pengujian Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov digunakan untuk mengetahui kenormalan distribusi beberapa data.
Untuk menentukan normalitas digunakan pedoman sebagai berikut:
1) Signifikansi uji (α) = 0,05
2) Jika Sig > α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
3) Jika Sig < α, maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal
55 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, h. 48
b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki varian yang sama. Metode yang digunakan untuk uji homogenitas data dalam penelitian ini adalah levense test yaitu test of homogeneity of variance. Untuk menentukan homogenitas digunakan kreteria sebagai berikut:56
1) Signifikasi uji (α) = 0,05
2) Jika sig > α, maka variasi setiap sampel sama
3) Jika sig < α, maka variansi setiap sampel tidak sama (tidak homogen).
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara satu variabel bebas, dengan variabel bebas lainnya. Uji multikolinearitas dapat dideteksi dengan menganalisis matrik korelasi variable-veriable independen atau dengan menggunakan perhitungan nilai tolerance dan variance inflation faktor (VIP) tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model regresi dapat dikatakan bebas dari masalah Multikolinearitas57
56 Sugiyono, Metode Penelitian Manajeman, (Jakarta: Afabeta, 2013), h. 32
57 Mika Agus Widianto, Statistik Terapan dan Aplikasi SPSS, (Jakarta: PT Efek Media Komputindo, 2013), h. 178
4. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Uji Regresi Linier Berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel independen dengan satu variabel dependen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi.58
Rumus analisis regresi linier berganda yaitu:
Y= b1 X1+b2X2 Y = Loyalitas Nasabah , = Konstanta
b1 = Koefisien Corporate Social Responsibillity (CSR) b2 = Koefisien Corporate Image
X1 = Corporate Social Responsibillity (CSR) (X1) X2 = Corporate Image (X2)
b. Uji t
Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap varibel dependen, apakah pengaruh signifikan atau tidak. Adapun cara pengujiannya sebagai berikut:
1. Taraf signifikansi α = 0,05
2. Sig < α, maka Ho ditolak Ha diterima
3. Jika sig > α, maka Ho diterima dan Ha ditolak
58 Mika Agus Widianto, Statistik Terapan dan Aplikasi SPSS, (Jakarta: PT Efek Media Komputindo, 2013), h. 179
c. Uji F
Untuk mengatahui signifikan pengaruh secara simultan dilakukan pengujian hipotesis secara bersama-sama digunakan alat uji F. Untuk menguji hipotesis secara bersama-sama simultan dengan kriteria sebagai berikut:
1. Taraf signifikansi α = 0,05.
2. Sig < α, maka Ho ditolak Ha diterima.
3. Jika sig > α, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
5. Uji Koefisiens Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Semakin baik variabel dependen dalam menjelaskan variabel independennya.
Dengan demikian persamaan regresi yang dihasil baik untuk mengestimasi nilai variabel dependen.
1) Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai dengan 1 atau (0≤ R2 ≤1).
2) Nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel independen dan dependen.
3) Nilai 1 menunjukkan adanya hubungan antara variabel independen dan dependen.59
59 Sugiyono, Metode Penelitian Manajeman, h. 32
56 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Bank Muamalat
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk atau BMI, berdiri dengan nama PT Bank Muamalat Indonesia. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-2413.HT.01.01 Tahun 1992 tanggal 21 Maret 1992 dan telah didaftarkan pada kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 30 Maret 1992 di bawah No. 970/1992 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 34 tanggal 28 April 1992 tambahan No. 1919A.60
BMI didirikan atas gagasan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendikiawan Maslim Indonesia (ICMI) dan pengusaha muslim yang kemudian mendapat dukungan dari pemerintahaan Repulik Indonesia, sehingga pada tanggal 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 H, Bank Muamalat Indonesia secara resmi beroperasi sebagai bank yang menjalankan usahanya berdasarkan prinsip syariah pertama di indonesia.
Dua tahun setelahnya, tepatnya pada tanggal 27 Oktober 1994, BMI memperoleh izin sebagai Bank Devisa setelah setahun sebelumnya
60 www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat, Pada hari Minggu, 28 Maret 2021, Pukul 21.22 WIB.
terdaftar sebagai perusahaan publik yang tidak listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).61
Bank Muamalat Indonesia terus berinovasi dan mengeluarkan produk-produk keuangan syariah seperti Asuransi Syariah (Asuransi Takaful), Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat (DPLK Muamalat) dan multifinance syariah (Al-Ijarah Indonesia Finance) yang seluruhnya menjadi terobosan di Indonesia. Selain itu produk Bank yaitu Shar-e yang diluncurkan pada tahun 2004 juga merupakan tabungan instan pertama di Indonesia. Produk Shar-e Gold Debit Visa yang diluncurkan pada tahun 2011 tersebut mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Kartu Debit Syariah dengan teknologi chip pertama di Indonesia serta layanan e-channel seperti internet banking, mobile banking, ATM, dan cash management. Seluruh produk-produk tersebut menjadi pionir produk syariah di Indonesia dan menjadi tonggak sejarah penting di industri perbankan syariah.62
Selanjutnya, Pada tahun 2003, Bank dengan percaya diri melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 5 (lima) kali dan merupakan lembaga perbankan pertama di Indonesia yang mengeluarkan Sukuk Subordinasi Mudharabah. Aksi korporasi tersebut semakin menegaskan posisi Bank Muamalat Indonesia di peta industri perbankan Indonesia.
61 www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat,
62 www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat,
Pada tahun 2009, Bank mendapatkan izin untuk membuka kantor cabang di Kuala Lumpur, Malaysia dan menjadi bank pertama di Indonesia serta satu-satunya yang mewujudkan ekspansi bisnis di Malaysia. Hingga saat ini, Bank telah memiliki 249 kantor layanan termasuk 1 (satu) kantor cabang di Malaysia. Operasional Bank juga didukung oleh jaringan layanan yang luas berupa 619 unit ATM Muamalat, 120.000 jaringan ATM Bersama dan ATM Prima, serta lebih dari 55 Unit Mobil Kas Kelling.63
Bank Muamalat pun terus mewujudkan berbagai pencapaian serta prestasi yang diakui baik secara nasional maupun internasional.
Hingga saat ini, Bank beroperasi bersama beberapa entitas anaknya dalam memberikan layanan terbaik yaitu Al-Ijarah Indonesia Finance (ALIF) yang memberikan layanan pembiayaan syariah, (DPLK Muamalat) yang memberikan layanan dana pensiun melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan, dan Baitulmaal Muamalat yang memberikan layanan untuk menyalurkan dana Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS). Dengan strategi bisnis yang terarah Bank Muamalat Indonesia akan terus melaju mewujudkan visi menjadi “The Best Islamic Bank and Top 10 Bank in Indonesia with Strong Regional Presence”.64
63 www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat.,
64 www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat.,
2. Visi dan Misi Bank Muamalat Visi
“Menjadi bank syariah terbaik dan termasuk dalam 10 besar bank di Indonesia dengan eksistensi yang diakui di tingkat regioonal”.
Misi
Membangun lembaga keuangan syariah yang unggul dan berkesinambungan dengan penekanan pada semangat kewirausahaan berdasarkan prinsip kehati-hatian, keunggulan sumber daya manusia yang Islami dan profesional serta orientasi investasi yang inovatif, untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh pemangku kepentingan.65
3. Produk Bank Muamalat
Produk-Produk Bank Muamalat yang diuraikan berikut dalam rangka lebih mengenalkan aneka produk dan Jasa yang ditawarkan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk sebagai pelopor lahirnya perbankan syariah di Indonesia. Rinciannya merujuk pada situs resmi bank muamalat dan kami tulis kembali untuk para pembaca setia blog tipsserbaserbi.
Produk dan jasa tersebut adalah:66
a. Penghimpunan Dana (Funding Product).
1) Tabungan iB Hijrah Haji
Tabungan iB Hijrah Haji menawarkan solusi lengkap untuk perjalanan ibadah haji dan berkomitmen memfasilitasi nasabah
65 www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat
66 www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat
untuk berhijrah dan selalu menjadi lebih baik yang telah terdaftar di SISKOHAT Kementrian Agama Republik Indonesia.
2) Tabungan iB Hijrah
Adalah tabungan yang digunakan untuk kebutuhan transaksi dan berbelanja dengan kartu Shar-E Debit yang berlogo Visa Plus dengan manfaat berbagai macam program subsidi berlanja di merchant lokal mapun luar negeri. Dengan ragam layanan seperti realtime transfer/SKN/RTGS, isi ulang prabayar, bsysr tagihan listrik, tagihan kartu pasca bayar, pembelian tiket dan pembayaran ZIS (Zakat, Infaq, Sedekah) dengan melalui mobile banking atau internet banking.
3) Tabungan iB Hijrah Valas
Adalah tabungan syariah dalam demonisasi valuta asing US Dollar (USD) dan Singapore Dollar (SGD) yang ditunjukan untuk melayani kebutuhan transaksi dan investasi yang lebih beragam, khususnya yang melibatkan mata uanng USD dan SGD.
4) Tabunganku
Adalah tabugan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan dengan bebas biaya administrasi dan terjangkau di semua kalangan.
5) Tabungan iB Hijrah Rencana
Adalah solusi perencanaan keuangan yang tepat untukmewujudkan rencana impian di masa depan dengan lebih baik sesuai prinsip
syariah. Seperti perencanaan pendidikan, pernikahan, perjalanan ibadah/wisata, uang muka rumah/kendaraan, berkurban, dll.
6) Tabungan iB Hijrah Prima
Adalah tabungan untuk memenugi kebutuhan transaksi bisnis sekaligus investasi dengan aman dan menguntungkan yang dilengkapi dengan fasilitas Shar-E Debit Gold yang dapat digunakan di seluruh jaringan Visa.
7) Tabungan iB Simpel
Adalah tabungan untuk simpanan pelajar (SimPle) iB adalah tabungan untuk siswa dengan persyaratan mudah dan sederhana serta firtur yang menarik untuk mendorong budaya menabung sejak dini.
8) Giro iB Hijrah Ultima
Produk Giro iB Hijrah Ultima adalah Giro berbasis akad Mudharabah yang memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi bisnis dalam 2 mata uang asing (IDR, USD) yang didukung oleh Fasilitas Madina (Muamalat DIgital Integrated Access). Pada Giro Ultima, Nasabah bertindak sebagai pemilik dana dan bank akan bertindak sebagai pengelola dana serta pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah yang disepakati.
9) Giro iB Hijrah Attijary
Produk giro berbasis akad wadi’ah yang memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi bisnis dalam 3 mata uang
asing (IDR, USD, SGD) yang didukung oleh Fasilitas Madina (Muamalat digital Integrated Access). Pada Giro Attijary, bank akan bertindak sebagai penerima dana titipan dan Nasabah bertindak sebagai penitip dana.
10) Rekening Khusus Giro DHE & SDA
Produk ini dibuat untuk mendukung kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) no 1/2019 tentang penerimaan Devisa Hasil Ekspor dari Barang Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA), Bank Muamalat melayani pembukaan Rekening Khusus DHE SDA. Rekening Khsusu (Reksus) Giro Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) adalah Rekening Giro yang digunakan khusus untuk penerimaan Devisa Hasil Eskpor Sumber daya Alam (DHE SDA). Reksus DHE SDA ini diperuntukan khusus untuk nasabah non individu.
11) Deposito iB Hijrah
Adalah produk simpanan berjangka yang fleksibel yang menggunakan akad bagi hasil sesuai dengan prinsip syariah.67 b. Pembiayaan
1) KPR iB Muamalat
KPR iB Muamalat adalah produk pembiayaan yang akan membantu memiliki rumah tinggal, rumah susun, apartemen dan termasksud renovasi atau pembangunan serta pengalihan (take- over) KPR dari bank lain dengan dua pilihan akad yaitu akad
67 www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat
mudhrabah (jual-beli) atau musyarakah mutanaqishah ( kerjasama sewa).
2) Employee Benefit Program
Employee Benefit Program adalah program fasilitas khusus untuk karyawan perusahaan terpilih untuk memenuhi kebutuhan konsumtif. Pengajuan pembiayaan KPR dan Multiguna yang sesuai dengan prinsip syariah dengan angsuran yang fleksibel.68
B. Deskrpisi Responden
Deskripsi respoden adalah merupakan suatu proses mendeskripsikan para responden dan hubungannya antara variabel yang digunakan dalam penelitian. Berdaskan penelitian yang dilakukan gambaran identitas responden dilihat dari jenis kelamin, pekerjaan, dan lama menjadi nasabah Bank Muamalat , yang diuraikan sebagai berikut:
1. Jenis Kelamin Responden
Adapun dua jenis mengenai jenis kelamin responden penelitian yang diambil dari 100 orang nasabah di Bank Muamalat Cabang Bengkulu sebagai berikut:
68 www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat,
Gambar 4.1
Jenis Kelamin Responden
Sumber: Data Primer Diolah 2021
Berdasarkan data yang di dapat diatas menunjukan bahwa responden nasabah Bank Muamalat berjumlah 47 orang laki-laki dengan presentase 47% dan responden perempuan sebanyak 53 orang dengan presentase 53%.
2. Perkerjaan Responden
Adapun pekerjaan responden pada Bank Muamalat sebagai berikut:
Gambar 4.2 Perkerjaan Responden
Sember: Data Primer Diolah 2021
Laki-Laki Perempuan
Jumlah 47 53
Presentase 47% 53%
0 20 40 60
Axis Title
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Pegawai Swasta
Pelajar/M
ahasiswa Honorer IRT Wiraswas ta
Karyawan Toko
Pekerjaan 64 30 1 3 1 1
Presentase 64% 30% 1% 3% 1% 1%
0 10 20 30 40 50 60 70
Axis Title
Responden Berdasarkan Pekerjaan
Berdasarkan data di atas menunjukan bahwa dari 100 responden nasabah Bank Muamalat Cabang Bengkulu didapat 64 orang sebagai pegawai swasta dengan presentase 64%, pelajar/mahasiswa 30 orang dengan presentase 30%, honorer 1 orang dengan presentase 1%, IRT 3 orang dengan presentase 3%, wiraswasta 1 orang dengan presentase 1%, dan karyawan toko 1 orang dengan presentase 1%.
3. Lama Menjadi Nasabah Bank Muamalat
Adapun lama responden menjadi nasabah Bank Muamalat Cabang Bengkulu sebagai berikut:
Grafik 4.3
Lama Menjadi Nasabah
Sumber: Data Primer Diolah 2021
Berdasarkan data di atas menunjukan bahwa dari 100 responden nasabah Bank Muamalat 71 orang sudah menjadi nasabah selama 1-2,5 Tahun dengan presentse 71%, 13 orang sudah menjadi nasabah selama 3-5 Tahun dengan presentase 13%, dan 16 orang sudah menjadi nasabah selama >5 Tahun dengan presentase 16%.
1-2.5 Tahun 3-5 Tahun > 5 Tahun
Jumlah 71 13 16
Presentase 71% 13% 16%
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Axis Title
Responden Berdasarkan Lama Menjadi Nasabah
C. Hasil Penelitian
1. Pengujian Kualitas Data a. Uji Validitas Data
Diketahui bahwa jumlah responden N=100, dengan taraf signifikansi 10% atau 0,01, maka dapat diketahui r tabel sebesar 0,230.
Uji validitas dikatakan valid jikan r hitung > r tabel.
1) Uji Validitas Variabel X1 ( Corporate Sosial Responsibility) Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Corporate Sosial Responsibility (CSR)
Correlations
r hitung r tabel Ket X1.1 Pearson Correlation .783** 0,230 Valid
X1.2 Pearson Correlation 772** 0,230 Valid
X1.3 Pearson Correlation .870** 0,230 Valid
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Data Primer diolah 2021
Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa hasil dari perhitungan masing-masing pertanyaan pada variabel Corporate Sosial Responsibility memiliki r hitung > r tabel 0,230, sehingga dapat dinyatakan bahwa seluruh instrumen pertanyaan pada variabel ini dinyatakan valid.
2) Uji Validitas Variabel X2 ( Corporate Image) Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas Corporate Image
Correlations
r hitung r tabel Ket X2.1 Pearson Correlation .836** 0,230 Valid X2.2 Pearson Correlation .781** 0,230 Valid X2.3 Pearson Correlation .819** 0,230 Valid X2.4 Pearson Correlation .695** 0,230 Valid
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Data Primer diolah 2021
Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa hasil dari perhitungan masing-masing pertanyaan pada variabel Corporate Image memiliki r hitung > r tabel 0,230, sehingga dapat dinyatakan bahwa seluruh instrumen pertanyaan yang ada pada variabel Corporate Image dinyatakan valid.
3) Uji Validitas Variabel Y ( Loyalitas Nasabah) Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Loyalitas Nasabah
Sumber: Data Primer Diolah 2021
Correlations
r hitung r tabel Ket Y1 Pearson Correlation .812** 0,230 Valid
Y2 Pearson Correlation .674** 0,230 Valid
Y3 Pearson Correlation .827** 0,230 Valid
Y4 Pearson Correlation .813** 0,230 Valid
Y5 Pearson Correlation .721** 0,230 Valid
Y6 Pearson Correlation .729** 0,230 Valid
Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa hasil dari perhitungan masing-masing pertanyaan pada variabel Corporate Image memiliki r hitung > r tabel 0,230, sehingga dapat dinyatakan bahwa seluruh instrumen pertanyaan yang ada pada variabel Corporate Image dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Reabilitas adalah untuk mengertahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunkan alat pengukur yang sama pula. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan metode Alpha Cronbach. Yaitu perhitungan angket dilakukan dengan cara mengkomsultasikan koefisiensi reliabilitas hitung nilai kritik atau standar reliabilitas. Adapun nilai kritik untuk reliabilitas lebih besar atau sama dengan 0,06 ( ri ≥ 0,60), maka angket tersebut dikatakan reliabel.
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
X1 Cronbach's Alpha N of Items a=0,60 Ket
.737 3 0,60 Reliabel
X2 Cronbach's Alpha
.791 4 0,60 Reliabel
Y Cronbach's Alpha
.857 6 0,60 Reliabel
Sumber: Data Primer Diolah 2021
Berdasarkan hasil dari tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa seluruh variabel memiliki nilai Alpha Cronbach yang bervariasi dan lebih besar dari 0,60, sehingga dapat dinyatakan bahwa alat ukur pada penelitian ini adalah reliabel.
2. Uji Asumsi Data
a. Uji Normalitas Data
Uji Normalitas adalah untuk melihat apakah variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal atau tidak.
Uji normalitas ini memiliki dua cara untuk menguji apakah distribusi normal atau tidak, yaitu melalui pengujian Kolmogorov Smirnov.
Berikut hasil uji normalitas data dari penelitian yang dilakukan.
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.41790599
Most Extreme Differences Absolute .053
Positive .053
Negative -.046
Kolmogorov-Smirnov Z .527
Asymp. Sig. (2-tailed) .944
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Data Primer Diolah 2021
Berdasarkan tabel 4.5 di atas hasil uji normalitas data menunjukan bahwa nilai signifikansi Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,944 > 0,05, yang artinya data residual tersebut terdistribusi secara normal.
b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki varians yang sama. Metode yang digunakan untuk uji homogenitas data dalam penelitian ini adalah levense test yaitu test of homogeneity of variance. Berikut hasil uji homgenitas dari penelitian yang telah dilakukan.
Tabel 4.6
Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Corporate Social
Responsibility 1.053 11 83 .409
Corporate Image .600 11 83 .823
Sumber: Data Primer Diolah 2021
Dari tabel 4.6 di atas dapat diketahui nilai signifikansi variabel Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar 0.409 > 0,05 dan variabel Corporate Image sebesar 0,823 > 0,05, maka dapat disimpulakan bahwa variabel Corporate Social Responsibility (CSR) dan Corporate Image adalah homogen.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolenearitas
Uji Multikolinieritas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara satu variabel bebas, dengan variabel bebas lainnya. Uji multikolinearitas dapat dideteksi dengan menganalisis matrik korelasi variable-veriable independen atau dengan menggunakan perhitungan nilai tolerance dan variance inflation faktor (VIP) tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model regresi dapat dikatakan bebas dari masalah Multikolenearitas. Berikut adalah hasil uji multikolenearitas:
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolenearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF 1 (Constant)
Corporate Social Responsibility .263 3.801
Corporate Image .263 3.801
a. Dependent Variable: Loyalitas Nasabah
Sumber: Data Primer Diolah 2021
Berdasarkan tabel 4.7 di atas hasil uji variance inflation faktor (VIF) pada hasil output SPSS dengan tabel coeffrcients, masing-masing variabel independen Corporate Social Responsibility dan Corporate Image memliki nilai VIF = 3,801 dengan nilai Tolerance = 0,263
yang artinya masing-masing variabel bebas memiliki VIF < 10 dan nilai Tolerance > 0,01 , maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah pada variabel Corporate Social Responsibility dan Corporate Image.
4. Uji Hipotesis
a. Analisa Regresi Berganda
Dalam penelitian ini uji regresi berganda karena penelitian mengetahui beberapa variabel independen, serta untuk mengetahui arah hubungan variabel independen terhadap variabel dependen . Berikut tabel uji regresi berganda:
Tabel 4.8
Hasil Uji Analisa Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.224 .872 2.550 .012
Corporate Social Responsibility .776 .128 .426 6.050 .000
Corporate Image .778 .101 .542 7.695 .000
a. Dependent Variable: Loyalitas Nasabah
Sumber: Data Primer Diolah 2021
Dari tabel 4.8 dapat disusun persamaan sebagai berikut:
Y= 2,224 + (776 X1) + 778 X2 + e
Hasil dari perhitungan yang telah dilakukan menghasilkan suatu persamaan yang menunjukan bahwa nilai X merupakan regresi yang diasumsikan sebagai berikut:
1) Nilai Konstanta β0 sebesar 2,224 satu satuan artinya jika Corporate Social Responsibility (X1) dan Corporate Image (X2) nilainnya adalah 0, maka loyalitas nasabah (Y) nilainya adalah 2,224 satu satuan. Jika nilai variabel Corporate Social Responsibility dan Corporate Image mengalami kenaikan satu satuan maka loyalitas nasabah akan mengalami kenaikan.
2) Corporate Social Responsibility (X1) memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas nasabah (Y) dengan nilai β1 sebesar 0,776 satu satuan, artinya jika variabel Corporate Social Responsibility mengalami kenaikan satu satuan maka loyalitas nasabah akan mengalami kenaikan sebesar 0,776 satu satuan.
3) Corporate Image (X2) memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas nasabah (Y) dengan nilai β2 0,778 satu satuan, artinya jika variabel Corporate Image mengalami kenaikan satu satuan maka loyalitas nasabah akan mengalami kenaikan sebesar 0,778 satu satuan.
b. Uji Parsial (Uji t)
Uji parsial yaitu uji t digunakan untuk mengatahui apakah variabel Corporate Social Responsibility, dan Corporate Image secara parsial berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. Dengan rumus d= n-k = 100-3= 97 dengan signifikansi 0,01, dapat diketahui t tabel adalah 2,365. Hasil dari pengujian dapat dilihat sebagai berikut: