• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Data

Dalam dokumen KABUPATEN LUWU UTARA (Halaman 42-45)

BAB III METODE PENELITIAN

F. Teknik Analisis Data

Ada tiga langkah pengolahan data kualitatif, yakni reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan verifikasi (conclusion drawing and verification) (M & Ali, (2017) .

Berdasarkan pada penjelasan yang telah dikembangkan oleh Agus Salim, dapat dijelaskan secara ringkas sebagai berikut:

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Dalam tahap ini, peneliti kualitatif melakukan pemilihan dan pemusatan perhatian untuk penyederhanaan, abstraksi dan transformasi data kasar yang diperoleh.

2. Penyajian Data (Data Display)

Peneliti mengembangkan sebuah deskripsi informasi tersusun untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Display data atau penyajian data yang lazim digunakan pada langkah ini adalah dalam bentuk teks naratif.

3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi (Conclusion Drawing and Verification)

Peneliti berusaha menarik kesimpulan dan melakukan verifikasi dengan mencari makna setiap gejala yang diperolehnya dari lapangan, mencatat keteraturan dan konfigurasi yang mungkin ada, alur kausalitas dari fenomena dan proposisi. Dalam sebuah penelitian, analisis data dilakukan atas statemen atau pernyataan yang dikemukakan oleh para informan. Hal ini dilakukan dengan cara, peneliti membaca semua transkrip wawancara yang ada dan mendeskripsikan seluruh pengalaman yang ditemukan di lapangan.

G. Teknik Pengabsahan Data

Dalam rencana pengujian keabsahan data penulis menggunakan uji kredibilitas data, transferability, depandability dan pengujian konfirmability (Hadi, S. 2017).

Untuk dapat memberikan tingkat keyakinan yang kuat terhadap hasil penelitian ini dalam menjawab rumusan masalah, maka peneliti menggunakan pengujian keabsahan data sebagai berikut:

29

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber berarti membandingkan cara mengecek ulang tingkat kebenaran informasi yang didapat melalui sumber yang berbeda.

Misalnya membandingkan hasil umum dengan yang dikatakan dengan pribadi, membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada.

2. Triangulasiteknik

Triangulasi teknik digunakan dalam menguji kreadibilitas data dengan cara mengecek data dengan teknik yang berbeda kepada sumber yang sama. Contohnya data tersebut diperoleh dengan cara wawancara, kemudian dicek dengan dokumentasi dan observasi.

3. Triangulasi waktu

Triangulasi waktu yang digunakan untuk validasi data yang berkaitan dengan pengecekan data berbagai sumber dengan cara dan berbagai waktu. Perubahan suatu proses dan perilaku manusia perubahan.

30 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum Kabupaten Luwu Utara

Kabupaten Luwu Utara adalah salah satu daerah tingkat II di Provinsi Sulawesi Selatan Indonesia. Ibu kota Kabupaten ini terletak di Masamba.

Kabupaten Luwu Utara tanggal dibentuk berdasarkan UU No. 19 tahun 1999 merupakan pecahan dari Kabupaten Luwu (diakses pada portal.luwuutarakab.go.id tanggal 24 Juni 2021).

a. Visi Dan Misi Kabupaten Luwu Utara

Visi Kabupaten Luwu Utara yaitu “Luwu Utara yang religious dengan pembangunan berkualitas dan merata yang berlandaskan kearifan local”. Adapun Misi Kabupaten Luwu Utara antara lain :

1) Mewujudkan masyarakat yang religious tata kelola pemerintah yang baik,komunitas dan adat yang berdaya.

2) Mewujudkan derajat kesehatan yang tinggi, dan pemenuhan rumah layak huni.

3) Mewujudkan pendidikan, berkualitas, prestasi kepemudaan, ketahanan budaya.

4) Mewujudkan kemandirian ekonomi, iklim investasi dan daya tari pariwisata.

5) Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup.

6) Mewujudkan penurunan ketimpangan pendapatan dan pemerataan

31

infrastruktur wilayah.

7) Mewujudkan ketertiban umum dan tingkat keamanan yang kondusif.

Kabupaten Luwu Utara adalah salah satu daerah tingkat II di Provinsi Sulawesi Selatan Indonesia dengan ibu kota kabupaten terletak di Masamba. Kabupaten Luwu Utara memiliki luas wilayah 7.502,58 km2 dan jumlah penduduk 353.741 jiwa. Dimana bahasa yang digunakan di kabupaten ini adalah bahasa Tae’, penduduk di Kabupaten Luwu Utara mayoritas beragama islam. Kabupaten ini berada pada 010 53’ 19’ – 020 55’

36’ Lintang Selatan dan 1190 47’ 46” – 1200 37’ 44” Bujur Timur.

Wilayah Kabupaten Luwu Utara terdiri dari 11 kecamatan dengan jumlah desa 166 dan 7 kelurahan. 11 kecamatan tersebut diantaranya Kecamatan Sabbang, Kecamatan Baebunta, Kecamatan Limbong, Kecamatan Seko, Kecamatan Rampi, Kecamatan Masamba, Kecamatan Malangke, Kecamatan Mappedeceng, Kecamatan Sukamaju, dan Kecamatan Bone-Bone.

Table 4.1

Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Luwu Utara

No. Kecamatan

Jumlah Penduduk

Kepadatan Penduduk (km2)

1. Sabbang 18.008 42

2. Sabbang Selatan 22.227 220

3. Baebunta 31.798 157

4. Baebunta Selatan 16.005 174

5. Malangke 28.852 126

6. Malangke Barat 25.014 117

7. Sukamaju 27.965 134

8. Sukamaju Selatan 18.031 381

9. Bone-Bone 27.597 216

10. Tanalili 24.713 165

11. Masamba 38.024 36

12. Mappedeceng 24.721 90

13. Rampi 3.124 2

14. Rongkong 3.843 6

15. Seko 12.997 6

Sumber : (BPS Kab. Luwu Utara 2021)diakses pada https://luwuutarakab.bps.go.id tanggal 11 Agustus 2021

33

a. Batas Wilayah

Adapun batas wilayah Kabupaten Luwu Utara sebagai berikut : 1) Sebelah utara berbatasan denga Provinsi Sulawesi Tengah.

2) Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Luwu Utara.

3) Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Luwu dan Teluk Bone.

4) Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat dan Kabupaten Toraja Utara Provinsi Sulawesi Selatan.

Kabupaten Luwu Utara

Gambar 4.1

Sumber : (Kominfo Luwu Utara 2021)diakses pada https://portal.luwuutarakab.go.id/blog/page/letak-geografis tanggal 05 Juni 2021)

Tabel 4.2

Luas Daerah Dan Jumlah Pulau Menurut Kecamatan Di Kabupaten Luwu Utara

No. Kecamatan Luas (Km2)

Presentase (%)

Jumlah Pulau

1. Sabbang 424,11 5,65 1

2. Sabbang Selatan 100,97 1,35 1

3. Baebunta 203,16 2,71 1

4. Baebunta Selatan 92,09 1,23 1

5. Malangke 229,70 3,06 1

6. Malangke Barat 214,05 2,85 1

8. Sukamaju 208,21 2,78 1

9. Sukamaju Selatan 47,27 0,63 1

10. Bone-Bone 127,92 1,71 1

11. Tanalili 149,41 1,99 1

12. Masamba 1068,85 14,25 1

13. Mappedeceng 275,50 3,67 1

14. Rampi 1565,65 20,87 1

15. Rongkong 686,50 9,15 1

16. Seko 2109,19 28,11 1

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Luwu Utara

35

b. Pemerintahan

Pemerintahan tertinggi di Kabupaten Luwu Utara dipegang oleh bupati dan wakil bupati. Dimana nama Bupati adalah Hj. Indah Putri Indriani, S.IP., M.Si dan mana wakil bupati adalah Suaib Mansur, S.T., M.,Si. Menjadi kepala pemerintahan di wilayah tersebut bukan hal yang mudah karena banyak tugas dan tanggung jawab yang harus dipenuhi dimana tugas dan tanggung jawab tersebut berorientasi pada pemenuhan kesejahteraan masyarakat. Berbicara mengenai masyarakat berarti tidak hanya membahas satu atau dua orang melainkan dalam jumlah yang banyak, hal tersebut seperti jumlah penduduk di kabupaten luwu utara 363.741 jiwa terdiri 185.027 jiwa laki-laki dan 178.714 perempuan.

2. Profil Dinas Perhubungan Kabupaten Luwu Utara

Dinas Perhubungan Kabupaten Luwu Utara terletak di jalan Simpursiang No.27 Kabupaten Luwu Utara merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantu yang ditugaskan kepada daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.

a. Visi dan Misi Dinas Perhubungan Kabupaten Luwu Utara:

Visi Dinas Perhubungan Kabupaten Luwu Utara “Menjadi dinas yang unggul dalam menciptakan lalu lintas yang tertib,lancar,aman,dan nyaman”. Adapun Misi Dinas Perhubungan Kabupaten Luwu Utara antara lain:

1) Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, baik aparatur

maupun masyarakat

2) Meningkatkan sarana dan prasarana penunjang ketertiban,kelancaran keamanan dan kenyaman lalu lintas

3) Meningkatkan peran bidang perhubungan dalam mendukung pembangunan\pengembangan wilayah,pertumbuhan ekonomi,sosial dan budaya

4) Meningkatkan peran dalam penggalian sumber pendapatan asli daerah sektor perhubungan.

b. Pemerintahan

Dinas Perhubungan Kabupaten Luwu Utara merupakan salah satu bagian dalam struktur pemerintahan Kabupaten Luwu Utara yang terdiri dari kepala dinas, sekretaris, sub bagian umum,kepegawaian dan keuangan, sub bagian perencanaan dan pelaporan, bidang perhubungan darat yang terdiri dari seksi manajemen dan rekayasa lalulintas, seksi angkutan dan terminal, seksi pengendalian operasional perhubungan darat, bidang perhubungan laut dan sungai yang terdiri dari seksi, seksi angkutan laut dan sungai, seksi pembinaan dan pengawasan keselamatan laut dan sungai, seksi pengendalian operasional perhubungan laut dan sungai, bidang sarana dan prasarana yang terdiri dari seksi, seksi pembinaan operasional, seksi peralatan dan pemeliharaan, seksi data,informasi dan evaluasi, dan kelompok jabatan fungsional.

37

Adapun bagan struktur organisasi Dinas Perhubungan Kabupaten Luwu Utara adalah sebagai berikut:

Gambar 4.2

Sumber : Bagan Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kabupaten Luwu Utara

c. Tugas dan fungsi Dinas Perhubungan Kabupaten Luwu Utara Tugas dan fungsi kepala dinas sesuai pasal 5 terdiri dari:

1. Kepala dinas sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf a mempunyai tugas memimpin, merencanakan, memberi petunjuk, membagi tugas, mengatur, mengoordinasikan, melaksnakan dan mengendalikan penyelenggaraan sebagai urusan pemerintaha daerah di bidang perhubungan.

2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: Perumusan kebijakan teknis bidang perhubungan, pelaksanaan kebijakan teknis bidang perhubungan, pelaksanaan administrasi bidang perhubungan,pembinaan,pengoordinasian,pengelolaan,pengendalian dan pengawasan program dan kegiatan Dinas Perhubungan, pelaksnaan evaluasi dan pelaporan bidang perhubungan dan pelaksanaan fungsi kedinasan lainnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

3. Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Kepala Dinas mempunyai uraian tugas sebagai berikut: Merumuskan kebijakan tkenis bidang perhubungan, merumuskan dan melaksnakan visi dan misi dinas untuk mendukung visi dan misi kabupaten dan kebijakan Bupati, merumuskan rencana strategis (RENSTRA) dan rencana kerja (RENJA) dinas, merumuskan program dan kegiatan pada sekretariat, bidang perhubungan darat, bidang perhubungan laut dan sungai dan bidang sarana dan prasrana,

39

mengoordinasikan dan merumuskan LPPD,LKPJ,SAKIP dan segala bentuk pelaporan lingkup dinas perhubungan, mengoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan program dan kegiata sekretariat,bidang perhubungan darat,bidang perhubungan laut dan sungai dan bidang sarana dan prasarana, melaksnakan kebijkan teknis penyelenggaraan dan pembinaan perhubungan darat, melaksnakan kebijakan teknis penyelenggaraan dan pembinaan perhubungan laut dan sungai, melaksanakan kebijakan teknis sarana dan prasarana perhubungan, melaksanakan tugas pembantuan dari pemerintah atau pemerintah provinsi ke pemerintah kabupaten sesuai dengan bidang tugasnya, melaksnakan pembinaan staf dalam pelaksanaan tugas, mempelajari,memahami dan melaksnakan ketentuan yang berlaku berkaitan dengan lingkup tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas, memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada pimpinan, melaksnakan koordinasi dengan instansi terkait lainnya sesuai dengan lingkup tugasnya, melaksnakan pembinaan disiplin dan pembagian tugas aparatur sipil negara dilingkup dinas perhubungan, memberi petunjuk,menilai dan mengevaluasi hasil kerja bawahan agar pelaksnaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku, menyampaikan laporan hasil pelaksnaan tugas kepada bupati melalui sekretaris daerah dan melaksnakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

Tugas dan fungsi Sekretariat sesuai dengan pasal 6 yang terdiri dari beberapa

ayat:

1. Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf b dipimpin oleh seorang sekretaris, mempunyai tugas memimpin, merencanakan, melaksnakan, mengatur, memberi petunjuk, membagi tugas, mengoordinasikan dan mengendalikan penyelenggaraan tugas sekretariat dinas perhubungan.

2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut: Perencanaan program dan kegiatan sekretariat dinas perhubungan, pelaksanaan program dan kegiatan sekretariat dinas perhubungan, pembiaan dan pembagian tugas pada sekretariat dinas perhubungan, pengoordinasian,pengendalian dan pengawasan pelaksnaan program dan kegiatan sekretariat dinas perhubungan, pengendalian, evaluasi dan peaporan pelaksanaan tugas sekretariat dinas perhubungan, dan pelaksnaan fungsi kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Sekretariat mempunyai uraian tugas sebagai berikut: Melaksanakan penyusunan kebijakan teknis sekretariat dinas perhubungan, mengoordinasikan penyusunan rencana strategis (RENSTRA) dan rencana kerja (RENJA) dinas, mengoordinasikan pelaksnaan tugas sub bagian umum,kepegawaian dan keuangan serta sub bagian perencanaan dan pelaporan, mengoordinasikan setiap bidang dalam perumusan dan penyusunan LPPD,LKPJ,SAKIP dan segala

41

bentuk pelaporan lainnya sesuai bidang tugasnya, merumuskan program dan kegiatan lingkup Sekretariat, menyelenggarakan administrasi keuangan dan aset daerah dilingkup dinas perhubungan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, mengoordinasikan,menghimpun,menganalisa dan mengevaluasi program dan pelaporan dinas, mengoordinasikan penyelenggaraan urusan ketatausahaan pada dinas, mengoordinasikan penyusuan analisis jabatan (ANJAB), analisa kebutuhan pegawai (ABK), evaluasi jabatan (EVJAB), dan standar kompetensi jabatan (SKJ) lingkup dinas, melaksankan dan mengelola administrasi kepegawaian lingkup dinas, melaksnakan analisa kebutuhan,memelihara,mendayagunakan serta mendistribusikan sarana dan prasarana di lingkup dinas, mengelola administrasi dan penata usahaan keuangan dinas, memberikan saran pertimbangan teknis kepada atasan, melaksanakan pembinaan disiplin dan pembagian tugas aparatur sipil negara di lingkup dinas sekretariat, memberi petunjuk,menilai dan mengevaluasi hasil kerja bawahan agar pelaksnaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku, menyampaikan laporan pelaksnaan tugas dan\atau kegiatan kepada atasan dan melaksnakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

Tugas dan fungsi Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan sesuai dengan pasal 7 yaitu:

1. Sub Bagian Umum,Kepegawaian dan Keuangan sebagaimana dimaksud pada pasal 3 huruf b angka 1 dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengatur, memberi petunjuk, membagi tugas, mengoordinasikan dan mengendalikan kegiatan operasional administrasi umum, kepegawaian dan keuangan.

2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala sub bagian umum, kepegawaian dan keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut: Perencanaan kegiatan sub bagian umum,kepegawaian dan keuangan, pelaksanaan kegiatan sub bagian umum,kepegawaian dan keuangan, pembinaan dan pembagiantugas pada sub bagian umum dan kepegawaian, pengoordinasian, pengendalian, pengawasan kegiatan sub bagian umum dan kepegawaian, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan sub bagian umum dan kepegawaian, pelalsanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dan ayat (2), Kepala Sub Bagian Umum,Kepegawaian dan Keuangan mempunyai uraian tugas sebagai berikut: Merencanakan kegiatan sub bagian umum,kepegawaian dan keuangan, melaksnakan kegiatan sub bagian umum, kepegawaian dan keuangan, mengoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan sub bagian umum,kepegawaian, dan keuangan, mengatur

43

pelaksanaan administrasi persuratan sesuai dengan ketentuan tata naskah dinas (TND) yang berlaku, menyusun kebutuhan pegawai melalui pemetaan dan pelaksanaan analisis jabatan (ANJAB) dan analisis beban kerja (ABK) lingkup dinas, melaksanakan penyusunan evaluasi jabatan (EVJAB) dan standar kompetensi jabatan (SKJ) lingkup dinas, ,mendistribusikan dan memelihara sarana dan prasarana di lingkungan dinas, melaksanakan tugas kehumasan dan protokoler dinas, melaksanakan urusan administrasi kepegawaian dilingkup dinas, melaksanakan penyusunan sasaran kinerja pegawai (SKP), melaksnakan administrasi aset daerah dilingkup tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, meneliti kelengkapan SPP-L pengadaan barang dan jasa, meneliti kelengkapan SPP-UP,SPP-GU,SPP-TU,dan SPP-LS gaji dan tunjangan PNS serta penghasilan lainnya, melakukan verifikasi SPJ, menyiapkan dan meneliti SPM, mengelola administrasi perjalanan dinas, menyusun segala bentuk pelaporan keuangan sesuai dengan peraturan dan perindang-undangan yang berlaku, melaksnakan pengeloaan gaji dan tunjangan pegawai negeri sipil dan pegawai tidak tetap,melaksnakan pembinaan disiplin dan pemabagian tugas aparatur sipil negara di lingkup sub umum,kepegawaian dan keuangan, memberi petunjuk dan menilai dan mengevaluasi hasil kerja bawahan, menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan atau kegiatan kepada atasan, melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

Tugas dan fungsi Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan sesuai dengan pasal 8 yaitu:

1. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan sebagaimana dimaksud pasal 3 huruf b angka 2 dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengatur, memberi petunjuk, membagi tugas,mengoordinasikan dan mengendalikan kegitan operasional administrasi sub bagian perencanaan dan pelaporan.

2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: Perencanaan kegiatan sub bagian perencanaan dan pelaporan, pelaksanaan kegiatan sub bagian perencanaan dan pelaporan, pembinaan dan pembagian tugas pada sub bagian perencanaan dan pelaporan, pengoordinasian,pengendalian,pengawasan kegiatan sub bagianperencanaan dan pelaporan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan sub bagian perencanaan dan pelaporan, pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya,

3. Untuk melaksnakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai uraian tugas sebagai berikut: Merencanakan kegiatan sub bagian perencanaan dan pelaporan, melaksanakan kegiatan sub bagian perencanaan dan pelaporan, mengoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan sub bagian perencanaan dan

45

pelaporan, menghimpun, menyeiapakn, mengoordinasikan, memfasilitasi dan menyusun rencana strategis (RENSTRA) dan rencana kerja (RENJA) dinas, menyiapkan, mengoordinasikan, memfasilitasi bahan penyusunan LPPD, LKPJ, menyiapkan, mengoordinasikan, memfasilitasi dan menyusun SAKIP dan segala bentuk pelaporan lainnya lingkup dinas, menghimpun, mensinkronisasikan, dan menyusun perencanaan program dan kegiatan serta anggaran dari masing-masing bidang, menghimoun dan menyusun rencana kegiatan anggaran (RKA) dan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) dari setiap bidang, menghimpun dan menganalisa data capaian realisasi fisik dan anggaran setiap bidang, memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan, melaksnakan pembinaan disiplin dan pe, bagian tugas aparatur sipil negara dilingkup sub bagian perencanaan dan pelaporan, memberi petunjuk, menilai dan mengevaluasi hasil kerja bawahan, menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan atau kegiatan kepada atasan, melaksnakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

B. Hasil Penelitian

Manajemen peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia di Dinas Perhubungan Kabupaten Luwu Utara ialah perencanaan kemampuan kerja yang dilakukan dalam meningkatkan kinerja pegawai dalam membentuk aparatur pemerintah yang baik. Dalam hal ini akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan dari kewajiban intansi pemerintah dalam pertanggungjawaban

suatu keberhasilan\kegagalan dalam peningkatan kompetensi yang kaitannya dalam pencapaian misi organisasi yang terukur kinerja yang telah dirumuskan. Untuk melihat bagaimana manajemen kinerja pada dinas perhubungan Kabupaten Luwu Utara penelitian merujuk pada teori yang dikemukakan oleh Georgy R. Terry:

1. Perencanaan (planning)

Perencanaan yaitu bagaimana perencanaan yang dilakukan dalam penanganan masalah sumber daya manusia, perencanaan seperti apa yang akan dicapai, prasarana dan fasilitas apa yang yang dilakukan dalam menunjang perekonomian dan rencana apa yang dilakukan dalam meningkatkan pelayanan yang ada di dinas perhubungan.

Berikut ini kutipan wawancara dengan informan mengenai perencanaan:

“ rencana kerja dalam upaya peningkatan sumber daya manusia yang kami laksanakan 1 tahun sekali. Perencanaan tersebut dilakukan untuk menciptakan kinerja yang optimal sehingga tujuan organisasi bisa tercapai.(Wawancara bersama R, 06 Januari 2022)

Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa proses perencanaan sangat penting dalam meningkatkan kinerja sumber daya manusia.

Sehingga nantinya dalam proses pelaksnaan suatu kegiatan atau program bisa berjalan dengan efektif. Dalam meningkatkan kinerja yang tinggi perlu perencanaan maka dari itu ada rencana kerja yang dilakukan setiap tahun nya, guna mendorong terciptanya sikap dan tindakan yang profesional dalam menyelesaikan pekerjaannya. Tujuan dilaksnakan nya pelatihan pegawai agar perkembangan teknologi yang semakin pesat serta kuatnya komitmen pemerintah dalam menerapkan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan

47

yang berbasis elektronik yang menjadi salah satu tantangan dan lebih profesional dalam bekerja. Kegiatan pelatihan ini juga dapat membantu pegawai dalam mengembangkan potensi diri.

Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dalam peningkatan kinerja perlu adanya perencanaan yang baik guna mendorong terciptanya sikap dan tindakan yang profesional dalam meningkatkan mutu kualitas pada diri pegawai dalam mengembangkan potensi diri.

2. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian yaitu penyusunan struktur organisasi dan pembagian kerja dalam menangani kompetensi sumber daya manusia, bagaimana struktur organisasi dalam menangani peningkatan, pembentukan dan susunan perangkat pada dinas perhubungan dan bagaimana susunan tugas dan fungsi organisasi pada dinas perhubungan.

Berdasarkan penjelasan diatas, berikut hasil wawancara dengan Kasubag Perencanaan dan Pelaporan mengenai hasil pencapaian yang menyatakan:

”Termasuk bagus karna setiap pembagian tugas yang diberikan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki masing-masing pegawai. Sehingga tanggung jawab yang diberikan terlaksana sesuai dengan baik.”(Wawancara bersama AK, 08 Januari 2022)

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pembagian tugas yang diberikan sesuai dengan tupoksi masing-masing sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai agar lebih optimal dalam melaksnakan tugasnya.

Dalam hal ini juga disampaikan oleh informan bagian Analisis Kebijakan mengenai pembagian kerja , yaitu:

Disesuaikan dengan kebijakan pimpinan dan sesuai kompetensi masing-masing, karna terkadang tugas yang diberikan tidak sesuai dengan yang diharapkan atau tidak tepat sasaran. Karna setiap pegawai itu harus bekerja sesuai dengan tupoksinya dan tidak kalah pentingnya harus selalu kreatif dan inovatif.”(Wawancara bersama MP, 08 Januari 2022)

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa secara proses dan prosedur dalam pembagian kerja ini sangatlah penting agar lebih mudah dalam meningkatkan kinerja seorang pegawai serta bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan tupoksinya dan menjadi patokan dalam melayani dengan cepat dan tepat. Tujuan dari evaluasi dalam setiap pembagian tugas untuk melihat bagaimana kinerja pegawai apakah tugas yang diberikan sudah terlaksana dengan baik atau belum.

Selanjutnya mengenai tanggung jawab yang diberikan kepada masing- masing pegawai, berikut wawancara dengan Kasubag Umum, Kepegawaian dan Keuangan yaitu:

” Struktur organisasi dalam pembentukan dan penyusunan perangkat pada dinas perhubungan Kabupaten Luwu Utara ini kami sesuaikan dengan kompetensi setiap pegawai. Sehingga nantinya ketika pembagian tugas sesuai dengan tupoksi dan kompetensi yang dimiliki masing-masing pegawai. Diharapkan dengan penempatan pegawai yang sesuai dengan komptensi yang dimiliki, para pegawai bisa bertangnggung jawab dengan tugas yang diberikan”.(Wawancara bersama AW, 09 Januari 2022)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa proses pengorganisasian di dinas perhubungan Kabupaten Luwu Utara pembentukan dan penyusunan perangkat pegawai disesuaiakan dengan kompetensi yang dimiliki oleh masing-masing pegawai, sehingga dalam proses pembagian tugas setiap pegawai dapat mempertanggung jawabkan apa yang diberikan.

Dalam dokumen KABUPATEN LUWU UTARA (Halaman 42-45)

Dokumen terkait