BAB III. METODE PENELITIAN
F. Teknik Analisis Data
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan skor dari sampel penelitian pada masing-masing variabel. Dalam hal ini analisis statistik deskriptif meliputi tabel distribusi, frekuensi skor rata-rata, standar deviasi, skor minimum dan maksimum.
a. Perhitungan hasil belajar dengan menggunakan pedoman penskoran dari Kemendikbud (2016) adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3. Kategorisasi Hasil Belajar Siswa
Interval Nilai Kategori
93 – 100 84 – 92 75 – 83
< 75
Sangat Tinggi Tinggi Sedang
Kurang
(Sumber: Kemendikbud, 2016) b. Uji N-Gain
Uji N-Gain (Normalized Gain) Score digunakan untuk mengetahui efektivitas penggunaan suatu metode dalam penelitian atau digunakan dengan cara
menghitung selisih antara nilai pretest dan post test. Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat pada kategori berikut:
Tabel 3.4. Kategori Tafsiran Efektivitas N-Gain Score Nilai N-Gain Kategori
g > 0,7 Tinggi 0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
(Sumber: Melzer dalam Syahfitri, 2008: 33) 2. Analisis Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji terkait hipotesis penelitian dengan menggunakan uji-t. Namun sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji homogenitas, uji normalitas.
a. Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi- variansi dua buah distribusi atau lebih, uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel dependen dan independen bersifat homogen atau tidak. Pada penelitian ini, dasar pengambilan keputusan pada uji homogenitas adalah sebagai berikut:
Jika nilai signifikansi atau Sig ≥ 0,05 maka varian dari kedua kelompok populasi data adalah tidak sama atau tidak homogen.
Jika nilai signifikansi atau Sig < 0,05 maka varian dari kedua kelompok populasi data adalah sama atau homogen.
b. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 5% atau 0,05. Adapun dasar pengambilan keputusan yaitu:
Jika Pvalue ≥ 0,05 maka berdistribusi normal Jika Pvalue < 0,05 maka berdistribusi tidak normal c. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan pada tahap akhir untuk menjawab hipotesis penelitian yang telah diajukan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan pengolahan data SPSS, kemudian menggunakan uji-t. Adapun dasar pengambilan keputusan yaitu:
Jika nilai signifikansi α < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen;
Jika nilai signifikansi α ≥ 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen.
Jika nilai thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen.
Jika nilai thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bawa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan adanya pengaruh pembelajaran online berbasis Realistic Mathematic Education (RME) berbantuan media animasi terhadap hasil belajar murid kelas IV UPT SPF SD Inpres Bangkala I. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sebuah pendekatan pembelajaran dikolaborasikan dengan media pembelajaran terhadap hasil belajar matematika dengan memberikan perlakuan (treatment) kepada kelompok eksperimen. Perlakuan (treatment) yang diberikan terhadap kelas eksperimen adalah Realistic Mathematic Education (RME) berbantuan media animasi.
1. Deskripsi Data Hasil Penelitian
a. Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) berbantuan media animasi yang diberikan pada hari Senin (17 Mei 2021), Rabu (19 Mei 2021), Jum‟at (21 Mei 2021), Senin (24 Mei 2021), Rabu (26 Mei 2021), Jumat (28 Mei 2021) yaitu pada pukul 08.00-10.00 wita. Pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education
49
(RME) berbantuan media animasi yaitu pembelajaran dimana materi yang disajikan merupakan awal dalam menyelesaikan masalah terkait pecahan sehingga perlu dikolaborasikan sebuah pendekatan pembelajaran dengan media pembelajaran agar daya tarik murid dalam proses belajar mengajar juga semakin besar sehingga mereka mampu memahami pelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai pula.
Adapun materi ajar pada pelaksanaan pembelajaran disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pertemuan
ke- Hari, Tanggal Materi
I Senin, 17 Mei 2021 Pemberian soal pre test sekaligus pemberian sedikit materi
II Rabu, 19 Mei 2021 Pecahan Senilai III Jumat, 21 Mei 2021 Pecahan Senilai IV Senin, 24 Mei 2021 Pecahan Senilai V Rabu, 26 Mei 2021 Pecahan Senilai VI Jumat, 28 Mei 2021
Memberi kesempatan peserta didik untuk bertanya pada bagian yang tidak dipahami dan pemberian soal post test
Sedangkan untuk kelas kontrol yaitu kelas IV B, penelitian dilaksanakan pada hari yang sama dengan kelas eksperimen, yang membedakan hanya pada waktunya. Untuk kelas kontrol waktu pembelajarannya pada pukul 10.10 - 12.10 wita.
b. Deskripsi Hasil Belajar
Untuk mengukur hasil belajar peserta didik dibutuhkan alat ukur yaitu tes. Bentuk tes yang diberikan peneliti kepada peserta didik yaitu uraian dengan jumlah soal sebanyak lima pertanyaan dengan bobot berbeda dan skor maksimal yaitu 100. Nilai pada tes yang diberikan dapat diakumulasikan dengan rumus sebagai berikut:
1) Hasil Belajar Pretest Matematika
Data perolehan skor hasil belajar peserta didik mata pelajaran matematika materi Pecahan Senilai di UPT SPF SD Inpres Bangkala I Kecamatan Manggala Kota Makassar dapat dilihat pada lampiran.
Berikut ini disajikan dalam bentuk tabel mengenai gambaran awal hasil belajar pretest matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.2. Output Gambaran Awal Hasil Belajar Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik Nilai
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Mean
Median Mode
Standard Deviation Variance
Range Minimum Maximum
69.73 70 70 8.73 76.20 35.00
50 85
69.67 70 65 8.74 76.30 33.00 55 88
Sumber: Output SPSS v.22 (Data ada pada lampiran)
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata hasil belajar matematika pretest kelas eksperimen dari 30 siswa sebesar 69.73, sedangkan pada kelas kontrol yaitu 69.67. kedua mediannya sebesar 70, standar deviasi kelas eksperimen yaitu 8.73, sedangkan kelas kontrol 8.74, nilai maksimal pada kelas eksperimen yaitu 85 sedangkan untuk kelas kontrol yaitu 88, nilai minimum pada kelas eksperimen yaitu 50 sedangkan pada kelas kontrol yaitu 55. Dari hasil tersebut dapat diperoleh bahwa kemampuan dari kedua kelas tersebut tidak terlalu jauh perbedaannya sehingga lebih meyakinkan peneliti bahwa kedua kelas tersebut dapat dibandingkan kemampuannya setelah eksperimen.
2) Hasil Belajar Post-Test Matematika
Berikut ini disajikan dalam bentuk tabel mengenai gambaran hasil belajar post test matematika pada kelas eksperimen dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) berbantuan media animasi dan kelas kontrol dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) berbantuan media gambar dan keduanya masih melakukan pembelajaran berbasis online.
Tabel 4.3. Statistik Skor Hasil Belajar Post Test Matematika
Statistik Nilai
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Mean
Median Mode
Standard Deviation Variance
Range Minimum Maximum
87.00 85 85 8.99 80.90 35.00
65 100
74.60 73.5
65 7.86 61.83 27.00
65 92
Sumber: Output SPSS v.22 (Data ada pada lampiran) Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata hasil belajar post test matematika pada kelas eksperimen dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) berbantuan media animasi dari 30 orang murid sebesar 87.00 sedangkan pada kelas kontrol dengan menerapkan pendekatan realistic Mathematic Education (RME) berbantuan media gambar yaitu sebesar 74.60, untuk standar deviasi pada kelas eksperimen yaitu sebesar 8,99 sedangkan pada kelas kontrol yaitu sebesar 7,86. Kedua kelas memiliki nilai minimum yang sama yaitu 65, adapun nilai maksimum pada kelas eksperimen yaitu 100 dan kelas kontrol yaitu 92. Dari hasil tersebut diperoleh bahwa hasil belajar matematika kelas eksperimen dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) berbantuan media animasi dan kelas kontrol dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) berbantuan media gambar sangat jauh berbeda. Sehingga ini berarti bahwa pendekatan pembelajaran Realistic
Mathematic Education (RME) berbantuan media animasi dibandingkan dengan pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) berbantuan media gambar.
3) Hasil Belajar Pretest dan Post Test
Data yang diperoleh pada kategori hasil belajar dalam penelitian ini berupa hasil belajar dengan analisis statistik deskriptif pada kelas eksperimen dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) berbantuan media animasi dan kelas kontrol menggunakan pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) berbantuan media gambar dan keduanya masih berbasis online. Distribusi frekuensi nilai pretest dan post-test dinyatakan dalam bentuk interval. Hal ini memiliki tujuan agar dapat mengetahui persebaran nilai sebelum diberikan treatment (perlakuan) atau yang disebut dengan nilai pretest. Persebaran distribusi nilai interval tersebut berpedoman pada teknik penskoran dari Kemendikbud (2016) mengenai nilai pretest dan post test dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Pretest Matematika
No Interval
Nilai Kategori Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Frekuensi % Frekuensi % 1
2 3 4
93 – 100 84 – 92 75 – 83
<75
Sangat Tinggi Tinggi Sedang
Kurang
0 3 5 22
0%
10%
16.7%
73.3%
0 4 7 19
0%
13.3%
23.3%
63.4%
30 100% 30 100%
Sumber: Data diolah dari lampiran
Perolehan data dari Tabel 4.4 di atas dapat disimpulkan bahwa dari 30 siswa kelas eksperimen dan 30 siswa pada kelas kontrol, yaitu siswa yang memperoleh skor pada kategori kurang sebanyak 22 siswa (73,3%) sedangkan pada kelas kontrol sebanyak 19 siswa (63,4%), untuk kategori sedang pada kelas eksperimen sebanyak 5 siswa (16,7%) sedangkan pada kelas kontrol yaitu 7 siswa (23,3%), pada kategori tinggi di kelas eksperimen sebanyak 3 siswa (10%) sedangkan pada kelas kontrol sebanyak 4 siswa (13,3%), kedua kelas belum ada yang mendapat nilai yang tergolong pada kategori sangat tinggi. Berikut ini disajikan grafik rata-rata tingkat hasil belajar pretest matematika kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan pengkategorian di atas:
Grafik 4.3. Rata-Rata Tingkat Hasil Belajar Pretest Matematika Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Kurang
0,00%
10%
16,7%
73,30%
0,00%
13,30%
23,30%
63,40%
Eksperimen Kontrol
Perolehan data hasil post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh distribusi frekuensi yang ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Post Test Matematika
No Interval
Nilai Kategori Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Frekuensi % Frekuensi %
1 93 – 100 Sangat Tinggi 10 33.3% 0 0%
2 84 – 92 Tinggi 11 36.7% 5 16.7%
3 75 – 83 Sedang 6 20% 9 30%
4 <75 Kurang 3 10% 16 53.3%
Jumlah 30 100% 30 100%
Sumber: Data diperoleh dari lampiran Perolehan data dari Tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa dari 30 siswa kelas eksperimen, siswa yang memperoleh skor pada kategori kurang yaitu kelas eksperimen sebanyak 3 siswa (10%) kelas kontrol sebanyak 16 siswa (53.3), kategori sedang mengalami perubahan yaitu pada kelas eksperimen sebanyak 6 (20%) kelas kontrol sebanyak 9 siswa (30%), kategori tinggi dan sangat tinggi juga mengalami perubahan yaitu pada kelas eksperimen sebanyak 11(36.7%) kelas kontrol sebanyak 5 siswa (16.7%), tapi pada kategori sangat tinggi hanya kelas eksperimen yang mencapai sebanyak 10 siswa (33.3%) sedangkan pada kelas kontrol belum ada yang mencapai kategori tersebut.
Berikut ini disajikan grafik rata-rata tingkat hasil belajar post test matematika kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan pengkategorian di atas:
Grafik 4.2. Hasil Belajar Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4) Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar
Untuk mengetahui hasil belajar siswa, tuntas atau tidak tuntas dalam penelitian ini maka ditetapkan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal atau yang biasa disebut dengan istilah KKM. KKM biasanya di tetapkan dari pihak sekolah, begitupun pada penelitian ini KKM dari pihak sekolah untuk mata pelajaran matematika yaitu 75. Untuk mengetahui hal tersebut, berikut data nilai hasil belajar eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan treatment (perlakuan).
0,0%
10,0%
20,0%
30,0%
40,0%
50,0%
60,0%
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Kurang
33,30% 36,70%
20%
10,00%
0%
16,70%
30%
53,33%
Eksperimen Kontrol
Tabel 4.6. Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No Kategori
Ketuntasan
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Tuntas Tidak
Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
F % F % F % F %
1 Pretest 8 26,7% 22 73.3% 11 36.7% 19 63.3%
2 Post Test 27 90% 3 10% 16 53.3% 14 46.7%
Sumber: Data diolah dari lampiran Perolehan data pada Tabel 4.6 diatas dapat disimpulkan bahwa data tingkat ketuntasan hasil belajar pretest matematika pada kelas eksperimen dari 30 siswa, kategori ketuntasan sebanyak 8 siswa (26.7%) sedangkan pada kelas kontrol sebanyak 11 siswa(36,7%), adapun yang tidak tuntas pada pre test yaitu sebanyak 22 siswa (73,33) sedangkan pada kelas kontrol sebanyak 19 siswa (63.3%). Pada post test untuk kelas eksperimen yang tuntas sebanyak 27 siswa (90%) sedangkan kelas kontrol setengah dari jumlah siswa yaitu sebanyak 16 orang (53.3%). Ketidaktuntasan siswa pada kelas eksperimen hanya sebanyak 3 siswa (10%) sedangkan pada kelas kontrol yaitu sebanyak 14 siswa (46.7%).
Berikut ini disajikan grafik tingkat ketuntasan hasil belajar matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu sebagai berikut:
Grafik 4.3. Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Matematika pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
5) Uji N-Gain Score
Uji N-Gain (Normalized Gain) Score digunakan untuk mengetahui efektivitas penggunaan suatu metode dalam penelitian atau digunakan dengan cara menghitung selisih antara nilai pretest dengan nilai post test. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh N-Gain Score sebagai berikut:
Tabel 4.8. Kategori Tafsiran Efektivitas N-Gain Score Nilai N-Gain Kategori
g > 0,7 Tinggi 0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
(Sumber: Melzer dalam Syahfitri, 2008: 33) 0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
Pretest (Tuntas)
Pretest (Tidak Tuntas)
Post Test (Tuntas)
Post Test (Tidak Tuntas) 26,70%
73,30%
90%
10%
36,7%
63,3%
53,30%
46,70%
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Tabel 4.9. Rata-Rata N-Gain Score Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Rata-Rata (%) Kategori
Eksperimen Kontrol
0.56 0.16
Sedang Rendah
Sumber: Data diperoleh dari lampiran Hasil rata-rata N-Gain Score pada Tabel 4.9 di atas dapat disimpulkan bahwa perhitungan rata-rata N-Gain Score pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sangat berbeda yaitu nilai rata-rata N-Gain Score pada kelas eksperimen dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) berbantuan media animasi adalah sebesar 0.56 termasuk dalam kategori sedang, sedangkan rata-rata N-Gain Score pada kelas kontrol dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) berbantuan media gambar yaitu 0.16 termasuk dalam kategori rendah pada pengaruh hasil belajar matematika peserta didik.
Berikut ini grafik rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan N-Gain Score sebagai berikut:
Grafik 4.6. Rata-Rata N-Gain Score Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
0,56
0,16 0,00
0,50 1,00
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
6) Hasil Belajar dengan Analisis Inferensial
Data hasil belajar siswa dianalisis dengan menggunakan rumus statistik uji-t (Independent Sample T-Test), sebelum dilakukan uji-t (Independent Sample T-test), terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Berikut ini uji analisis inferensial sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan agar kita dapat melihat normal atau tidaknya penyebaran data pada variabel penelitian, baik dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS v.22.
Tabel 4.10. Output Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Kelas Eksperimen (Pre) .188 30 .200(*) .937 30 .074
Kelas Eksperimen (Post) .146 30 .100 .937 30 .077
Kelas Kontrol (Pre) .170 30 .068 .933 30 .061
Kelas Kontrol (Post) .146 30 .100 .925 30 .037
* This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel 4.10 Output Tests of Normality Kolmogorov_Smirnov di atas dapat disimpulkan bahwa seluruh data berdistribusi normal yaitu taraf signifikansi > 0.05 atau 5% maka data tersebut berdistribusi normal. Adapun hasil outputnya yaitu hasil belajar pretest untuk kelas eksperimen memiliki nilai sig. 0.200 > 0.05, hasil belajar post test kelas
eksperimen memiliki nilai sig. 0.100 > 0.05, sedangkan hasil belajar pretest kelas kontrol memiliki nilai sig. 0.068 > 0.05, hasil belajar post test kelas kontrol memiliki nilai sig. 0.100 > 0.05. Berdasarkan hal tersebut, maka dilanjutkan dengan uji selanjutnya yaitu uji homogenitas.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini dilakukan agar kita dapat mengetahui bahwa data dari dua kelas atau kelompok populasi data apakah homogen atau tidak homogen. Berikut ini adalah hasil output test of homogeneity of variances pada aplikasi SPSS v.22.
Tabel 4.11. Output Test of Homogeneity of Variances
Test of Homogeneity of Variances Hasil Belajar Matematika
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.473 1 58 .494
(Sumber: Data diolah dari lampiran) Pada Tabel 4.11 di atas dapat disimpulkan bahwa varians dari kedua kelompok tersebut adalah homogen (sama). Hal tersebut dapat diperhatikan pada hasil belajar matematika bahwa signifikansi data adalah 0.494 > 0.05 dengan artian bahwa data tersebut dinyatakan homogen.
c. Uji Hipotesis
Setelah uji prasyarat tersebut di atas, maka langkah selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis penelitian dengan menggunakan uji-t (independent sample t-test).
Tabel 4.12. Output Uji-t (Independent Sample Test)
Independent Samples Test Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2- tailed)
Mean Difference
Std.
Error Differenc
e
95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper Hasil Belajar
Matematika
Equal variances
assumed .473 .494 5.685 58 .000 12.400 2.181 8.034 16.766
Equal variances
not assumed 5.685 56.984 .000 12.400 2.181 8.032 16.768
(Sumber: Data diolah dari lampiran) Berdasarkan Tabel 4.12 Output uji-t (Independent Sample Test) yaitu untuk menguji hipotesis. Berdasarkan hasil output tersebut maka terlihat hasil thitung sebesar 5.685 dengan df 58, perbedaan mean = 12.400, nilai sig. (2- tailed) sebesar 0.000. Hal tersebut sesuai dengan dasar pengambilan keputusan bahwa:
jika α < 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima;
jika α > 0.05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima;
Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Sesuai dengan nilai output uji-t di atas nilai signifikansi yaitu 0.000 <
0.05 dan nilai thitung > ttabel (5.685 > 2.00172), maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yaitu terdapat pengaruh pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) berbantuan media animasi terhadap
hasil belajar siswa kelas IV UPT SPF SD Inpres Bangkala I Kecamatan Manggala Kota Makassar.
B. Pembahasan
1. Hasil Belajar Matematika Sebelum diterapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) berbantuan Media Animasi
Sebelum dilakukannya penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan validasi instrumen sebelum dilakukan penelitian, jika telah dinyatakan valid, kemudian peneliti melanjutkan mengurus persuratan dan melaksanakan penelitian di sekolah tujuan. Pada saat penelitian, diberikan pretest dan post test kemudian dianalisis dengan uji statistik deskriptif dan inferensial.
Pengujian hipotesis menggunakan uji-t atau Independent Sample Test.
Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing diberikan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah itu, kelas eksperimen diberikan treatment (perlakuan) dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) berbantuan media animasi, sedangkan kelas kontrol diberikan treatment (perlakuan) pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) berbantuan media gambar. Selain pretest juga diberikan post testuntuk mengetahui hasil belajar siswa.
Pelaksanaan penerapan pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) berbantuan media animasi sebagai kelas
eksperimen, aktivitas peserta didik pada proses pembelajaran menggunakan aplikasi zoom dan mereka sempat kaku pada zoom berlangsung / memiliki masalah terkendala dengan jaringan ataupun kuota karena selama ini mereka tidak pernah menggunakan aplikasi zoom, melainkan mereka belajar melalui aplikasi WhatsApp dengan dibagikan materi dan soal, jadi mereka hanya menyimak video yang diberikan. Namun, pelaksanaan kali ini berbeda dengan pembelajaran mereka selama melaksanakan daring / via online.
Aktivitas guru dalam menerapkan pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) berbantuan media animasi yaitu menyiapkan pertanyaan-pertanyaan sebelum memasuki materi yang akan diberikan pada pembelajaran dengan menggunakan aplikasi zoom, mengawasi, dan juga berfungsi sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran bagi peserta didik.
Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata nilai siswa di kelas eksperimen yaitu 69.73, sedangkan pada kelas kontrol yaitu sebesar 69.67. Dari hasil penelitian tersebut siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal pada kelas eksperimen yaitu sebanyak 8 siswa, sedangkan pada kelas kontrol yaitu sebanyak 11 siswa.
2. Hasil Belajar Matematika Setelah diterapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) berbantuan Media Animasi
Penerapan pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) di kelas kontrol, aktivitas guru dalam pembelajaran adalah guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, menyajikan informasi
seputar pembelajaran yang akan dilaksanakan melalui grup WhatsApp karena tidak seluruhnya bisa mengikuti pembelajaran via zoom.
Pada hasil penelitian telah dijelaskan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar peserta didik setelah mengikuti pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) berbantuan media animasi. Selain itu, diperoleh hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan skor rata- rata (mean) hasil belajar post test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol (dapat dilihat pada daftar Tabel 4.3 yaitu hasil belajar eksperimen diperoleh rata-rata sebesar 87.00 dan kelas kontrol sebesar 74.60.
Hasil penelitian ini sejalan pula dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Firda Halawati pada penelitiannya dengan judul „Pengaruh Model Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Media Terhadap Kesulitan Belajar Murid‟ pada tahun 2018 dengan hasil penelitian yaitu pada kelas eksper imen dengan nilai pretest sebesar 67,67 dan nilai post-test sebesar 87,83 yang mengalami peningkatan sebesar 30%.
3. Pengaruh pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) berbantuan media animasi di UPT SPF SD Inpres Bangkala I
Berdasarkan hasil analisis data yaitu terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar matematika yang dapat dibuktikan dari nilai signifikansi pada output Independent Sample Test yaitu 0.000 < 0.05 yang berarti bahwa H0 ditolak dan Ha diterima atau thitung > ttabel (5.685 > 2.00172)
yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan Realistic Mathematic Education (RME) berbantuan media animasi terhadap hasil belajar peserta didik kelas IV UPT SPF SD Inpres Bangkala I Kecamatan Manggala Kota Makassar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar post test peserta didik pada kelas eksperimen dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) berbantuan media animasi mencapai 90% atau terdapat 27 siswa dari 30 siswa yang mendapat
≥75 sedangkan ketuntasan hasil belajar pada kelas kontrol dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) berbantuan media gambar mencapai 16 dari 30 siswa yang mendapatkan nilai ≥75.
Pengaruh hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki hasil belajar yang berbeda. Hal tersebut membuktikan bahwa pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) berbantuan media gambar memberikan sedikit pengaruh hasil belajar peserta didik.
Dengan demikian, penerapan pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) berbantuan media animasi memiliki pengaruh yang signifikan pada pembelajaran matematika khususnya di kelas IV pada materi pecahan senilai.
Kedua kelas dapat diketahui pengetahuan awalnya melalui uji prasyarat pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji prasyarat hasil