BAB III METODE PENELITIAN
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menggunakan data statistik berupa Uji-t. Uji-t adalah test statistik yang dapat digunakan untuk menguji perbedaan atau kesamaan dua perlakuan dari dua kelompok yang berbeda dengan prinsip membandingkan rata-rata (mean) kedua kelompok tersebut.43
1. Uji Prasyarat
Sebelum memberi perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas control. Terlebih dahulu diberikan pretest untuk mengetahui keadaan
43 Subana, dkk, Statistik Pendidikan (Bandung: CV Pustaka Setia, 2000), hlm. 268.
31
awal kedua kelas tersebut memiliki kemampuan yang sama. Langkah- langkah uji keseimbang sebagai berikut:
a) Uji normalitas
Untuk menguji normalitas digunakan rumus chi kuadrat.
Adapun rumus chi kuadrat adalah sebagai berikut:
k
i h
h
f f f
1
2
2 ( 0 )
Jika hitung2 <tabel2 dengan dk = n – 1 maka data berdistribusi normal. Dengan = 0,05.
b) Uji homogenitas
Untuk menguji homogenitas data, maka digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut:
Jika , maka data homogen. Jika
, maka data tidak homogen.
c) Uji hipotesis keseimbangan rata-rata
Untuk mengetahui adanya keseimbangan antara kelas eksperimeen dan kelas kontrol terhadap kemampuan berpikir kritis siswa, maka pengujian dilakukan dengan uji t taraf signifikan = 0,05. Adapun hipotesis uji kesimbangan sebagai berikut:
H0 = tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas control
32
H1 = terdapat perbedaan yang sinifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan uji hipotesis keseimbangan rata-rata hasil pretest kelas eksperimeen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut:
1) Bila jumlah anggota sampel , dan varians homogen ( ) maka dapat digunakan rumus t-test baik untuk separated, maupun pooledvarians, untuk melihat harga t tabel digunakan derajat kebebasan(dk) .
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√
separated varians ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√ (
√ )(
√ )
pooled varians
2) Bila ,varians homogen ( ) maka dapat digunakan rumus t-test pooled varians dengan .
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√ (
√ )(
√ )
pooled varians
3) Bila , varians tidak homogen ( ) dapat digunakan rumus separated atau pooled varians dengan atau .
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√
separated varians
33 ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√ (
√ )(
√ )
pooled varians
4) Bila , varians tidak homogen ( ). Untuk ini digunakan t-test dengan separated varians.harga t sebagai pengganti t-tabel dihitung dari selisih harga t tabel dengan dan . Dibagi dua, dan kemudian ditambahkan dengan harga t yang terkecil.
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√
separated varians
2. Uji hipotesis penelitian
Sebelum dilakukan analisis data dengan menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis data untuk mempermudah dalam menganalisis data. Adapun uji prasyarat yag harus dipenuhi sebelum data dianalisis adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal.44 Uji normalitas dicari dengan menggunakan rumus chi square.45
1) Menentukan nilai uji statistik dengan rumus chi square.
Rumusnya adalah:
k
i h
h
f f f
1
2
2 ( 0 )
44Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi… H. 228.
45 Alfira Mulya Astuti, Statistika…H. 61-64.
34 Keterangan:
2= Chi Kuadrat
f0= frekuensi yang diobservasi fh= frekuensi yang diharapkan46
2) Menentukan kriteria pengujian hipotesis Ho ditolak jika hitung2 ≥ tabel2
Ho diterima jika hitung2 <tabel2 b. Uji homogenitas
= (∑ )(∑ ) (∑ )
(∑ )((∑ ))
= √ √
Keterangan:
: Frekuensi tiap kelas interval ke i : Titik tengah tiap kelas interval ke i Jika , maka data homogen Jika , maka data tidak homogen
Untuk menentukan digunakan toleransi kesalahan 5% dan dk pembilang = – 1 (untuk varians terbesar) dk penyebut = – 1 (untuk varians terkecil).47
c. Uji hipotesis
Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah:
H0 Tidak ada pengaruh model pembelajaran inkuiri dengan
46Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 107.
47Ibid, hlm. 61-64.
35
pendekatan open ended terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.
H1 Terdapat pengatuh model pembelajaran inkuiri dengan pendekatan open ended terhadap kemampuan berpikir kritis siswa
Karena anggota sampel , dan varians homogen ( ) maka dapat digunakan rumus t-test baik untuk separated, untuk melihat harga t tabel digunakan derajat kebebasan (dk) .
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√ separated varians Keterangan:
̅̅̅= Rata-rata skor kelompok eksperimen
̅̅̅= Rata-rata skor kelompok kontrol
=Varians siswa kelompok eksperimen
= Varians siswa kelompok kontrol
= Jumlah anggota sampel kelompok eksperimen
= Jumlah anggota sampel kelompok kontrol = korelasi
Menarik kesimpulan
Apabila -ttabel thitung ttabel, maka H0 diterima
Apabila thitung ttabel atau thitung -ttabel maka H0 ditolak
36
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pelaksanaan penelitian
Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimen yang melibatkan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan memberikan perlakuan yang berbeda, dimana kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan pendekatan open ended sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran inkuiri.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa 5 soal essay yang telah divalidasi oleh dosen ahli. Pada awal konsultasi, instrument masih memiliki beberapa bagian yang harus diperbaiki, seperti soal yang harus sesuai dengan masalah kondisi kehidupan sehari-hari.
Setelah instrument diperbaiki, kemudian dilakukan validasi lagi sampai instrument sudah di anggap layak atau valid oleh validator.
Sebelum dilakukan penelitian terhadap sampel, terlebih dahulu dilakukan uji keseimbangan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan yang sama atau tidak. Untuk kelas eksperimen berjumlah siswa dan kelas control berjumlah siswa. nilai uji keseimbangan diambil dari nilai pretest kemampuan berpikir kritis siswa.
37
Penelitian ini diperoleh data kemampuan berpikir kritis siswa.
Peneliti menggunakan dua kelas sebagai sampel yaitu kelas VIIIB sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa dan kelas VIII D sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa. Data diperoleh dengan menggunakan pemberian tes yang berupa soal essay.
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 5 kali pertemuan, pertemuan pertama digunakan untuk pemberian pretest, pertemuan kedua, ketiga dan keempat yaitu pembelajaran dengan model inkuiri dengan pendeatan open ended pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Pertemuan kelima yaitu tahap akhir, yaitu pemberian posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
2. Validasi instrument
Sebelum instrument tes diberikan kepada sampel penelitian, instrument tes terlebih dahulu dilakukan validasi instrument dalam hal ini tujuannya untuk mengetahui apakah instrument tes layak atau tidak digunakan dalam penelitian. Berikut adalah hasil validasi instrument dari validator.
Tabel 4.1
Catatan Validasi Isi Dari Validator
Nama Validator Catatan
Samsul Irfan, M.Pd 1. Kisi-kisi soal belum sesuai dengan indikator kemampuan berpikir kritis
38
2. Sesuaikan harga pada soal dengan yang kenyataan, agar soal masuk akal
Berdasarkan catatan validator diatas maka dilakukan perbaikan pada instrumen soal. Berikut adalah rangkuman perbaikan soal validitas instrumen dari validator yang dipaparkan pada tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2
Catatan sebelum revisi dan sesudah revisi
Sebelum revisi Sesudah revisi
1. Jumlah dua buah bilangan . Dua kali bilangan pertama ditambah tiga kali bilangan kedua adalah Bilangan-bilangan
berapakah itu?
Jumlah dua buah bilangan . Dua kali bilangan pertama ditambah tiga kali bilangan kedua adalah Tuliskan barisan bilangan tersebut
2. Seorang pedagang beras berhasil menjual kg beras jawa dan kg beras ketan.
Uang yang diterimanya , keesokan harinya dia berhasil menjual kg beras jawa dan kg beras ketan. Uang yang diterimanya sebesar Dengan berapa ia menjual kg beras jawa dan kg beras ketan?
Seorang pedagang beras berhasil menjual kg beras dan kg beras. Uang yang diterimanya 876 , keesokan harinya dia berhasil menjual kg beras dan kg beras. Uang yang diterimanya sebesar berapa ia menjual beras dan ketan per kg?
3. Seorang panitia Qurban membeli kambing dan sapi
Seorang panitia Qurban membeli ekor kambing dan ekor sapi
39 untuk disembelih saat hari raya idul Adha. Ia memperoleh informasi bahwa harga ekor kambing dan ekor sapi adalah .000 bantulah panitia Qurban tersebut memperoleh harga ekor sapi dan ekor kambing.
Paling sedikit dua cara!
seharga untuk disembelih saat hari Raya Idul Adha. Ia memperoleh informasi bahwa harga ekor kambing dan ekor sapi adalah .000 bantulah panitia Qurban tersebut memperoleh harga ekor sapi dan ekor kambing.
3. Deskripsi data
Penelitian ini menggunakan pretest dan posttest. Sebelum dilakukan penelitian terhadap sampel, terlebih dahulu silakukan uji keseimbangan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas control memiliki kemampuan yang sama atau tidak. Nilai uji keseimbangan didapatkan dari hasil pretest kemampuan berpikir kritis siswa. berikut paparan uji keseimbangan kelas eksperimen dan control.
Kemudian data posttest digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.
Pakah terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri dengan pendekatan open ended terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. berikut perhitungan hasil uji keseimbangan dan uji hipotesis.
a. Uji keseimbangan rata-rata 1) Uji normalitas
Uji normalitas peneliti menggunakan perhitungan dengan bantuan excel dan manual. Uji normalitas yang digunakan
40
pada data penelitian ini adalah teknik chi kuadrat. Data yang digunakan adalah data pretest kelas eksperimen dan kelas control.
Data pretest yang dimaksud disini adalah pemberian soal tes awal yang digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa serta untuk menentukan keseimbangan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan data hasil pretest yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol yang terdapat pada lampiran diperoleh nilai-nilai pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Data Hasil Pretest Uji Normalitas
NO Data Kelas Ekperimen Kelas Kontrol
1 Nilai Max 75 75
2 Nilai Min 13 13
3 Rata-rata 42,93 42,56
4 Nilai 248,989 239,3575
5 N 30 30
6 Varians 16,577 15,471
7 3,87 1,833
8 11,07 11,07
Berdasarkan hasil perhitungan pretest kelas eksperimen tersebut diketahui bahwa perolehan skor terendah adalah 13 dan skor tertinggi adalah 75 dengan rata-rata 42,92, standar deviasi adalah 248,989 dan variansnya adalah 228,210. Berdasarkan derajat kebebasan (dk) = 5. Taraf signifikansi adalah 0,05 didapatkan nilai dan nilai = 11,07 dengan kriteria pengujian adalah jika maka data dikatakan berdistribusi normal, jika keadaan sebaliknya data tidak
41
berdistribusi normal. Berdasarkan keputusan uji normalitas dapat disimpulkan bahwa maka data tersebut berdistribusi normal.
Sedangkan kelas kontrol perolehan skor terendah adalah 13 dan skor tertinggi adalah 75 dengan rata-rata 42,56, standar deviasi adalah 15,47 dan variansnya adalah 239,3575.
Berdasarkan derajat kebebasan (dk) = 5. Taraf signifikansi adalah 0,05 didapatkan nilai = 1,83 dan nilai = 11,07 dengan kriteria pengujian adalah jika maka data dikatakan berdistribusi normal, jika keadaan sebaliknya data tidak berdistribusi normal. Berdasarkan keputusan uji normalitas dapat disimpulkan bahwa maka data tersebut berdistribusi normal.
2) Uji Homogenitas
Tabel 4.4
Data Hasil Pretest Uji Homogen
No Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1 1308 130
2 67240 65128
3 352,1103 291,292
4 18,7646 17,06728
5 1,0995
6 1,86
7 0,15
42
8 2,045
Berdasarkan hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh ∑ = 1308 serta ∑ = 67240 dan = 352,1103 untuk kelas eksperimen sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh ∑ = 1304 serta ∑ = 65128 dan = 291,292.
Hipotesis yang akan diuji pada tsraf signifikansi = 0,05, untuk
= 1.09. dengan dk pembilang = 29 dan dk penyebut 29 maka diperoleh = 1,86. Jika = 1.09 1,86, maka dapat disimpulkan bahwa varians sampel bersifat homogen.
3) Uji hipotesis keseimbangan rata-rata
Karena sampel berdistribusi normal dan homogen. Maka selanjutnya silakukan uji t-test dengan menggunakan rumus separated varians. Dari hasil perhitungan sebelumnya diperoleh nilai varians dan mean pada masing-masing kelas. Diketahui = 274,823; = 239,3575; ̅ = 42,93; ̅ = 42,56 dan = 30;
= 30. Didapatkan = 0,089 dan = 2,045 dengan dk = 29.
Karena yaitu 0,15 2,045 b. Uji hipotesis penelitian
Adapun uji hipotesis dalam penelitian ini didapatkan dari hasil data posttest yang dimana data posttest diperoleh dari kedua kelas antara kelas eksperimen dan kelas kontrol didapatkan setelah
43
dilakukan perlakuan yang berbeda, yaitu kelas eksperimen dengan model pembelajaran planted questions dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara kelas eksperimen yang menggunakan planted questions dan kelas kontrol dengan konvensional. Rumus yang digunakan yaitu rumus t-test separated varians. Sebelum dilakukan uji hipotesis t-test perlu dilakukan uji prasyarat sebagai berikut.
1) Uji prasyarat
Adapun uji prasyarat yaitu sebagai syarat melakukan pengujian hipotesis penelitian yang dilakukan, dalam hal ini uji prasyarat yang digunakan yaitu uji normalitas dan homogenitas sebagai berikut:
a) Uji normalitas
Pada uji normalitas peneliti menggunakan perhitungan dengan bantuan excel dan manual. Uji normalitas yang digunakan pada data penelitian ini adalah teknik chi kuadrat. Data yang digunakan adalah data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Data posttest yang dimaksud disini adalah pemberian soal tes akhir setelah melakukan perlakuan yang berbeda terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol. Yang ditujukan untuk menentukan hipotesis penelitian. Berdasarkan data hasil
44
posttest yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat pada lampiran diperoleh nilai-nilai pada tabel berikut.
Tabel 4.5
Data Hasil Posttes Uji Normalitas
NO Data Kelas eksperimen Kelas control
1 Nilai Max 95 92
2 Nilai Min 50 46
3 Rata-rata 73,23 67,9
4 Nilai 131,24 128,66
5 N 30 30
Data pada tabel diatas merupakan data yang diperoleh dari hasil posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol yang digunakan untuk uji normalitas. Adapun uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Berikut data hasil uji normalitas posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol siswa kelas VIII MTs NW Putra Narmada
(1) Uji normalitas data posttest kelas eksperimen
Berdasarkan hasil posttest kelas eksperimen diatas diketahui bahwa perolehan skor terendah adalah 50 dan skor tertinggi adalah 95 dengan rata-rata 73,23, standar deviasi adalah 131,24 dan variansnya adalah 11,46.
Berdasarkan derajat kebebasan (dk) = 5. Taraf signifikansi adalah 0,05 didapatkan nilai = 3,233 dan nilai
= 11,07 dengan kriteria pengujian adalah jika
45
maka data dikatakan berdistribusi normal, jika keadaan sebaliknya data tidak berdistribusi normal.
Berdasarkan keputusan uji normalitas dapat disimpulkan bahwa maka data tersebut berdistribusi normal.
(2) Uji normalitas data posttest kelas kontrol
Sebelum menghitung uji normalitas data posttest kelas kontrol perlu dilakukan beberapa perhitungan seperti menghitung batas kelas, Z batas kelas, dan frekuensi harapan.
Berdasarkan hasil posttest kelas kontrol diatas diketahui bahwa perolehan skor terendah adalah 46 dan skor tertinggi adalah 92 dengan rata-rata 67,9, standar deviasi adalah 128,66 dan variansnya adalah 11,34. Berdasarkan derajat kebebasan (dk) = 5. Taraf signifikansi adalah 0,05 didapatkan nilai =4,454 dan nilai = 11,07 dengan kriteria pengujian adalah jika maka data dikatakan berdistribusi normal, jika keadaan sebaliknya data tidak berdistribusi normal. Berdasarkan keputusan uji normalitas dapat disimpulkan bahwa maka data tersebut berdistribusi normal.
b) Uji homogenitas
46
Setelah melakukan uji normalitas selanjutnya yaitu menghitung homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu dengan menggunakan uji F yang berfungsi untuk mengetahui apakah data kedua kelas tesebut homogen atau tidak.data yang digunakan pada uji homogenitas untuk uji uji hipotesis penelitian adalah data hasil posttest.
Tabel 4.6
Data Hasil Posttest Uji Homogen
NO Data Kelas eksperimen Kelas kontrol
1 2234 2001
2 171040 138003
3 161,43 156,42
4 1,032
5 1,86
Uji homogentitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel homogen atau tidak, dengan kriteria pengujian adalah jika Jika maka data homogen Jika
maka data tidak homogen.
Berdasarkan hasil nilai tes posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh ∑ = 2234 serta ∑ = 171040 dan = 161,43 untuk kelas eksperimen sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh ∑ = 2001 serta ∑ = 138003 dan = 156,42 Hipotesis yang akan diuji pada taraf signifikansi = 0,05, untuk = 1,032. dengan dk pembilang = 29 dan dk penyebut 29 maka diperoleh = 2,045.
47
Berdasarkan hasil analisis diatas, maka dapat diperoleh = 1,032 2,045, maka dapat disimpulkan bahwa varians sampel bersifat homogen.
2) Uji hipotesis penelitian
Setelah dilakukan uji homogen varians maka sampel dalam penelitian ini bersifat homogen, selanjutnya akan dilakukan uji t-test dengan menggunakan rumus separated varians. Dari hasil perhitungan sebelumnya diperoleh nilai varians dan mean pada masing-masing kelas. Diketahui = 131,24; = 128,66; ̅ = 73,23; ̅ = 64,9 dan = 30; = 30.
Didapatkan = 1,81 dan = 2,045 dengan dk = 29.
Karena yaitu 1,81 2,045 maka H1 ditrima dan H0 ditolak. Itu berarti bahwa ada pengaruh model pembelajaran inkuiri dengan pendekatan open ended terhadap kemampuan berpikir kritis siswa MTs NW Putra Narmada.
B. Pembahasan
Data dalam penelitian ini didapat dari data hasil pretest yang merupakan data sebagai tes awal untuk mengetahui apakah siswa antara kelas eksperimen dan kelass kontrol memiliki pengetahuan awal yang tidak jauh berbeda atau tidak dan dari hasil pretest didapat nilai rata-rata
̅ kelas eksperimen yaitu 42,93 dan pada kelas kontrol yaitu 42,56.
Berdasarkan hasil uji t-tes yaitu yaitu 0,15 2,045 maka H1
48
ditolak dan H0diterima dan rata-rata yang didapat disimpulkan bahwa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol tidak memiliki perbedaan yang signifikan atau bisa dikatakan seimbang.
Data berpikir kritis siswa diperoleh dari hasil posttest, antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran inkuuiri dengan pendekatan open ended dan kelas control menggunakan model pembelajaran inkuiri. Dari hasil analisis data posttest diperoleh rata-rata ̅ siswa kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan open ended 73,23 dan rata-rata siswa kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran inkuiri yaitu 67,9. Ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa, pembelajaran dengan model pembelajaran Inkuiri dengan pendekatan open ended lebih tinggi. Dan dari hasil pengujian yang dilakukan melalui nilai posttest diperoleh bahwa antara kelas eksperimen dengan kelass kontrol memiliki varians yang homogen.
Berdasarkan uji-t dua sampel yang telah dihitung sebelumnya di peroleh bahwa nilai yaitu 0,81 2,045 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat model pembelajaran inkuiri dengan pendekatan open ended terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel siswa kelas VIII MTs NW Putra Narmada.
49
Menurut ennis mengemukakan bahwa berpikir kritis merupakan suatu proses yang bertujuan agar kita dapat membuat keputusan yang masuk akal, sehinggaa apa yang dianggap terbaik tentang suatu kebenaran dapat kita lakukan dengan benar.48 Sejalan dengan pendapat W. Paul berpikir kritis adalah proses disiplin secara intelektual dimana seseorang secara aktif dan trampil memahami, menganalisis, dan mengevaluasi berbagai informasi yang dia kumpulkan atau yang dia dapatkan.49 Berdasarkan dengan peryataan tersebut bahwa berpikir kritis dapat mendukung penggunaan model pembelajaran inkuiri dengan pendekatan open ended dalam suatu proses pembelajaran dimana pada proses pembelajaran open ended yaitu siswa dapat menjadikan siswa bisa memahami sesuatu, menganalisis dan membuat keputusan dan dapat memancing kemampuan berpikir kritis siswa.
Berdasarkan uraian diatas pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan pendekatan open ended dapat memancing siswa untuk bisa berpikir kritis dalam memahami masalah, membuat alasan, sampai mendapatkan kesimpulan ketika menemukan masalah. Hal ini siswa dituntun memecahkan masalah yang bersifat open ended sendiri dengan bimbingan guru. Sehingga siswa tidak takut dalam mengungkapkan pendapatnya. Sedangkan proses pembelajaran pada kelas
48 Dasa Ismaimuza, Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau Dari Pengetahuan Awal Siswa, Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 2, No. 1, Januari 2019, H. 12
49 Hawa Liberna, Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Melalui Penggunaan Metode Improve Pada Materi System Persamaan Linaer Dua Variabel, Jurnal Formatif 2, ISSN: 2088351, H. 192
50
kontrol yang menggunakan pembelajaran inkuiri, tidak siswa terlatih berpikir kritisnya karena terbiasa memecahkan masalah sendiri.
Dengan meningkatnya hasil kemampuan berpikir kritis siswa ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Inkuiri dengan pendekatan open ended. jika dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran Inkuiri.
58 PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MTs NW Putra Narmada, mengenai model pembelajaran inkuiri dengan pendekatan open ended terhadap kemampuan berpikir kritis siswa, maka dapat disimpulkan bahwa. Hasil kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan pendekatan open ended memiliki nilai rata-rata . Sedangkan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran inkuiri memiliki nilai rata-rata . Berdasarkan hasil hipotesis data posttest siswa dengan nilai ttabel = 2,71 dan nilai thitung = 7,97, maka . Sehingga hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah H1 diterima dan H0
ditolak. Ini berarti bahwa ada pengaruh model pembelajaran inkuiri dengan pendekatan open ended terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:
1. Sekolah dan pihak guru khususnya guru matematika, dapat menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan pendekatan open ended sebagai alternative dalam proses pembelajaran khususnya meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Penelitian ini hanya ditunjukkan pada mata pelajaran matematika pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Oleh karena itu
59
2. sebaiknya penelitian juga dilakukan pada pokok bahasan matematika yang lainnya
3. Sebaiknya proses pembelajaran matematika dengan model pembelajaran inkuiri dengan pendekatan open ended lebih sering diterapkan, sehingga kemampuan berpikir kritis siswa terlatih.
4. Pengontrolan variabel dalam penelitian ini yang diukur hanya pada kemampuan berpikir kritis, sedangkan aspek lain tidak dikontrol. Agar penelitian ini lebih sempurna, sebaiknya aspek lain yang dapat mempengaruhi variabel penelitian ini juga dikontrol dengan baik.
60
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta:
Kencana, 2013.
Alfira Mulya Astuti, Statistika Penelitian. Mataram: Insan Madani Publishing Mataram, 2016.
Anisa Zahra, dkk, “Peningkatan Motivasi Belajar Dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Ekosistem Melalui Penerapan Model Inkuiri Terbimbing”, Pendidikan Biologi, Vol. 6, No. 2, Nopember 2015.
Burhan, “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan Pendekatan Open Ended Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan Berpikir Kreatif Peserta Didik”, Penelitian Matematika dan Pendiikan Matematika, Vol. 1, No.2, Agustus 2018 Dasa Ismaimuza, “Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau Dari
Pengetahuan Awal Siswa”, Pendidikan Matematika, Vol. 2, No. 1 Januari 2019.
Debra Patama Sakti, dkk, “Pengaruh Pendekatan Open Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Sekolah Menengah Kejuruan”, Jurnal Triadik, vol. 15, Nomor 2, Oktober 2016.
Dina Ari Kusumawati,”Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Melalui Pendekatan Game Based Learning”, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.
Emzir, Metode Peneitian Pendidikan, Kualitatif dan Kuantitatif, Jakarta:Rajawali Pers, 2014.
Fahrurrozi, “Pengaruh Pembelajaran Open Ended Berbasis Kecerdasan Emosional Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kecerdasan Emosional Mahasiswa”, Jurnal Beta, vol 8, Nomor 1, Mei 2015.
Faristin Amala, “Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Kompetensi Dasar Menerima Dan Menyampaikan Informasi Bagi Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran Di SMK Cut Nya’ dien Semarang”, Skripsi, Universitas Negeri Semarang, 2013.