• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN …

H. Teknik Pengumpulan Data

I. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

1). Pengujian Hipotesis

Rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut:

Hipotesis pertama:

Ho : µV = µA = µK

H1 : sekurang-kurangnya salah satu µ berbeda dengan lainnya.

Hipotesis kedua:

Ho : µV = µA = µK

H1 : sekurang-kurangnya salah satu µ berbeda dengan lainnya

Untuk menguji kedua hipotesis tersebut dilakukan analisis variansi satu arah (Agus Irianto, 2006:220) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menghitung jumlah kuadrat/ Sum Square (SS), a. Jumlah kuadrat total (SSt) =

N X G

2 2

b. Jumlah kuadrat antar kelompok (SSb) =

( )

⎪⎭

⎪⎬

⎪⎩

⎪⎨

X

kX

n

2 2

atau dapat juga dicari dengan: SSb =

N G n T2⎟⎟⎠− 2

⎜⎜ ⎞

c. Jumlah kuadrat dalam kelompok (SSw) = SSt - SSb

2. Menentukan derajat kebebasan dk SSt = N – 1; dk SSb = k – 1;

dk SSw = N – k Keterangan:

k : banyaknya kelompok

T : total X masing-masing kelompok G : total X keseluruhan

n : jumlah sampel masing-masing kelompok N : jumlah sampel keseluruhan

3. Menghitung deviasi rata-rata kuadrat/ Mean Squared Deviation (MS) = a. Deviasi rata-rata kuadrat antar kelompok (MSb) =

b b

SS dk

SS

b. Deviasi rata-rata kuadrat dalam kelompok (MSw) =

w w

SS dk

SS

4. Menghitung nilai Fhit =

w b

MS MS

5. Membandingkan Fhit dengan Fα(dk SSb, dk SSw). Dengan kriteria Fhit > Fα

maka Ho ditolak. Sebaliknya Fhit ≤ Fα maka Ho diterima.

Hasil perhitungan dari langkah diatas, dapat diringkas dalam satu Tabel 5 ANOVA berikut:

Tabel 5. Tabel ANOVA Satu Arah Sumber

Variansi SS dk MS Fhit Fα Ket

Antar

kelompok (b) SSb k – 1 MSb

w b

MS

MS Fα (dk SSb, dk SSw) Dalam

kelompok (w) SSw N – k MSw Total SSt N – 1

Keterangan: Ho ditolak jika Fhit > Fα , Ho diterima jika Fhit ≤ Fα

Jika Ho ditolak maka dilakukan uji lanjutan yaitu uji Tukey’s HSD dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Hitung Tukey’s HSD dengan rumus:

n q MSw HSD =

Keterangan: n = banyak sampel per kelompok

q = the studentzed range statistic (tabel q) MSw = rata-rata kuadrat dalam kelompok 2. Cari perbedaan rata-rata antar kelompok.

3. Membandingkan perbedaan rata-rata antar kelompok dengan HSD (bila perbedaan rata-rata antar kelompok > dari nilai HSD, maka perbedaan signifikan).

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Setelah dilaksanakan penelitian, maka pada bab ini dikemukakan hasil yang telah diperoleh, yaitu tentang penerapan pembelajaran matematika berdasarkan gaya belajar siswa yang diajar dengan perangkat pembelajaran kinestetikpada kelas VIII SMP DEK Padang.

A. Deskripsi Data

Pada bagian ini akan disajikan empat macam data yang diperoleh dari kelas sampel, yaitu data motivasi awal, motivasi akhir, hasil tes kemampuan awal, tes hasil belajar, hasil penilaian LKS, dan data gain score matematika dalam materi prisma dan limas. Rincian masing-masing data akan diuraikan di bawah ini:

1. Data Hasil Angket Motivasi Awal

Penyebaran angket motivasi awal siswa dilaksanakan setelah pengidentifikasian gaya belajar pada siswa dan sebelum materi prisma dan limas diberikan. Dari hasil angket motivasi awal ini, siswa telah dikelompokkan berdasarkan gaya belajar yang dimiliki. Diperoleh hasil angket motivasi awal seperti yang terdapat pada Lampiran 38. Hasil analisis motivasi awal siswa digambarkan dalam Tabel 6 berikut.

69

Tabe

N Me Sta Var Nila Nila

kateg kines lainn awal dalam

Gam

el 6. Deskrip

an

ndar Devia riansi ai Minimum ai Maksimu

Tabel 6 gori auditor stetik. Motiv nya yaitu aud

l siswa untu m bentuk dia

mbar 1. Diag Gaya 0

50 100

150 1

psi Data Hasi Gaya B

Vis 127 si 12

163

m 1

um 14

menjelaskan rial lebih r vasi awal ka ditorial, dan uk ketiga kat agram batan

gram Batang a Belajar Minimum 07 108

96 Diagra

visu

il Angket M Belajar sual

G 9

7.89 2.78

3.36 07 40

n bahwa ni rendah dari ategori visua n kinestetik.

tegori gaya g seperti Ga

g Motivasi A Maksim 140 12 am Batang M

al Auditori

Motivasi Awa Gaya Belaja

Auditorial 6 115.17

7.94 62.97

108 128

ilai rata-rata dua kateg l lebih berva

Selanjutnya belajar ini d ambar 1 berik

Awal Siswa mum

28 139 12 Motivasi Aw

ial Kinestet al

ar l

Gaya Kin 12

12 15

1

a motivasi a ori yaitu v ariasi dari du a hasil angke dapat juga d

kut ini.

Pada Ketig Rata‐rata 27.89

115.17121.3 wal

tik

Belajar estetik

13 21.33

2.44 54.76

96 139

awal siswa visual, dan ua kategori et motivasi ditunjukkan

ga Kategori 33

2. Data Hasil Angket Motivasi Akhir

Penyebaran angket motivasi akhir dilaksanakan setelah materi prisma dan limas diberikan. Diperoleh hasil angket motivasi akhir seperti yang terdapat pada Lampiran 39. Hasil analisis motivasi akhir belajar siswa digambarkan dalam Tabel 7 berikut.

Tabel 7. Deskripsi Data Hasil Angket Motivasi Akhir Belajar Siswa Gaya Belajar

Visual

Gaya Belajar Auditorial

Gaya Belajar Kinestetik

N 9 6 13

Mean 127.22 117.33 128

Standar Deviasi 14.81 7.97 8.03

Variansi 219.19 63.47 64.5

Nilai Minimum 100 108 110

Nilai Maksimum 143 128 137

Tabel 7 menjelaskan bahwa nilai rata-rata motivasi akhir siswa kategori auditorial lebih rendah dari dua kategori yaitu visual, dan kinestetik. Motivasi akhir kategori visual lebih bervariasi dari dua kategori lainnya yaitu auditorial, dan kinestetik. Selanjutnya hasil angket motivasi akhir siswa untuk ketiga kategori gaya belajar ini dapat juga ditunjukkan dalam bentuk diagram batang seperti Gambar 2 berikut ini.

Gam

3. Data

limas kerja pada kema pada Tabe

N Me Sta Var Nila Nila

mbar 2. Diag Gaya

a Hasil Tes K Tes kem s diberikan.

a siswa, dip a Lampiran

ampuan awa a Tabel 8.

el 8. Data Ha Kateg

an

ndar Devia riansi ai Minimum ai Maksimu

0 50 100 150

M 1

gram Batang a Belajar

Kemampua mampuan aw Melalui pe peroleh hasil

40. Beriku al siswa untu

asil Penguku gori Gaya Be

Gaya B Vis

72 si 9.

81

m 6

um 8

Minimum 100 108110

Diagra

Visua

g Motivasi A

an Awal Ma wal dilaksana

enilaian yan l tes kemam ut ini disaj

uk ketiga ka

uran Tes Kem elajar Belajar sual

G 9

2.22 .02

.44 60 84

Maksim 143 128 m Batang M

al Auditoria

Akhir Siswa

atematika akan sebelu ng telah dila mpuan awal jikan data ategori gaya

mampuan Aw Gaya Belaja

Auditorial 6 70.83

8.64 74.57

60 85 um 8 137 12 Motivasi Akh

al Kinesteti

Pada Ketig

um materi p akukan terh seperti yan hasil pengu a belajar yan

wal Siswa P ar

l

Gaya Kin 7 10 10 Rata‐rata 27.22

117.33128.00 ir

ik

ga Kategori

prisma dan hadap hasil ng terdapat ukuran tes ng terdapat

Pada Ketiga Belajar estetik

13 5.77 0.06 01.19

60 90 0

Dari Tabel 8 terlihat bahwa dengan jumlah siswa yang berbeda pada setiap kategori gaya belajar diperoleh nilai rata-rata siswa dengan kategori gaya belajar kinestetik lebih tinggi dari pada nilai rata-rata siswa dengan kategori gaya belajar lainnya. Selanjutnya hasil tes kemampuan awal siswa ketiga kategori gaya belajar ini dapat juga ditunjukkan dalam bentuk diagram batang seperti Gambar 3 berikut ini.

Gambar 3. Diagram Batang Hasil Pengukuran Tes Kemampuan Awal Siswa Pada Ketiga Kategori Gaya Belajar

4. Data Tes Hasil Belajar Matematika

Tes hasil belajar yang diberikan adalah tentang materi prisma dan limas. Melalui penilaian yang telah dilakukan terhadap hasil kerja siswa, diperoleh hasil belajar seperti yang terdapat pada Lampiran 41. Berikut ini disajikan data hasil pengukuran tes hasil belajar siswa untuk ketiga kategori gaya belajar yang terdapat pada Tabel 9.

60 60 60

84 85

90

72,22 70,83 75,77

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Nilai

Minimum Maksimum Rata-rata

Diagram Batang Tes Kemampuan Awal

Visual Auditorial Kinestetik

Tabel 9. Data Hasil Pengukuran Tes Hasil Belajar Siswa Pada Ketiga Kategori Gaya Belajar

Gaya Belajar Visual

Gaya Belajar Auditorial

Gaya Belajar Kinestetik

N 9 6 13

Mean 72.00 70.33 79.77

Standar Deviasi 9.29 7.97 8.76

Variansi 86.25 63.47 76.69

Nilai Minimum 60 60 65

Nilai Maksimum 86 83 92

Dari Tabel 9 terlihat bahwa nilai rata-rata siswa dengan kategori gaya belajar kinestetik lebih tinggi dari pada nilai rata-rata siswa dengan kategori gaya belajar lainnya. Hasil belajar siswa untuk ketiga kategori gaya belajar ini dapat juga ditunjukkan dalam bentuk diagram batang seperti Gambar 4 berikut ini.

Gambar 4. Diagram Batang Hasil Pengukuran Tes Hasil Belajar Siswa Pada Ketiga Kategori Gaya Belajar

60 60

65

86 83

92

72 70,33 79,77

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Nilai

Minimum Maksimum Rata-rata

Diagram Batang Tes Hasil Belajar

Visual Auditorial Kinestetik

5. Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa

Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) bertujuan untuk melihat perkembangan siswa dalam penguasaan materi pelajaran yang baru dipelajarinya. LKS diberikan 6 kali dan dilakukan penilaian keenam kalinya. Setelah pembelajaran selesai guru meminta siswa untuk mengumpulkan LKS tersebut untuk dinilai. Pada pertemuan berikutnya LKS yang sudah dikoreksi diberikan kembali kepada siswa dengan tujuan agar mereka dapat melihat catatan-catatan yang diberikan guru serta mereka dapat mengetahui berapa nilai yang mereka peroleh pada kegiatan sebelumnya.

Hasil penilaian masing-masing siswa dapat dilihat pada Lampiran 42. Hasil Penilaian LKS digambarkan dalam Tabel 10

Tabel 10. Penilaian Seluruh LKS Gaya Belajar

Visual

Gaya Belajar Auditorial

Gaya Belajar Kinestetik

N 9 6 13

Mean 76.13 74.64 77.81

Standar Deviasi 7.76 10.3 6.17

Variansi 60.29 106.17 38.09

Nilai Minimum 62.5 60.5 65.83

Nilai Maksimum 84.17 85.5 86.67

Dari Tabel 10 dapat dilihat bahwa penguasan materi pada pokok bahasan prisma dan limas baik, dengan nilai rata-rata tiap kategori gaya belajar cukup memuaskan. Nilai rata-rata kelompok setiap pertemuan ada yang mengalami peningkatan dan penurunan, hal ini dapat dilihat pada Lampiran 42. Pada pertemuan ketiga mengalami penurunan tetapi masih dalam kategori baik hal ini disebabkan waktu belajar yang sudah jam

terakhir, sehingga mereka sedikit lelah. Untuk pertemuan kelima dan keenam juga mengalami penurunan tapi masih dalam kategori yang baik, hal ini disebabkan siswa masih belum memahami maksud dari soal cerita.

Ini berarti hasil kerja siswa secara keseluruhan dinilai baik.

6. Data Gain Score

Data gain score dinyatakan menurut nilai tertinggi, nilai terendah, rata-rata, serta simpangan baku untuk tes kemampuan awal dan tes hasil belajar. Begitu juga dengan motivasi awal dan motivasi akhir yang disajikan dalam Tabel 11 dan 12.

a. Tes Kemampuan Awal dan Tes Hasil Belajar

Tabel 11 terlihat bahwa rata-rata gain score tes kemampuan awal dan hasil belajar siswa dengan gaya belajar kinestetik lebih tinggi daripada siswa dengan gaya belajar visual, dan auditorial. Berdasarkan data simpangan baku maka skor tes kemampuan awal dan tes hasil belajar siswa visual lebih menyebar dibandingkan dengan siswa kinestetik dan auditorial.

Tabel 11. Gain Score Tes Kemampuan Awal dan Tes Hasil Belajar

No

Visual Auditorial Kinestetik

akhir Awal ak-aw Akhir awal ak-aw Akhir awal ak-aw 1 62 65 -3 73 75 -2 80 77 3

2 86 83 3 72 69 3 92 90 2

3 74 74 0 64 65 -1 77 70 7

4 72 70 2 83 85 -2 90 88 2

5 60 61 -1 60 60 0 77 75 2

6 80 80 0 70 71 -1 70 62 8

7 62 60 2 70 67 3 8 71 73 -2 92 89 3 9 81 84 -3 80 73 7 10 75 70 5 11 65 60 5 12 81 79 2 13 88 85 3 Xtot 648 650 -2 422 425 -3 1037 985 52

ܺ 72 72,2 -0.22 117,3 115,2 -0,5 79,77 75.77 4 Var 86,25 81,44 4,94 63,5 62,9 3,5 76,69 101.19 4,67 SD 9,29 9,02 2,22 7,9 7,9 1,87 8,76 10.06 2,16

b.Motivasi Awal dan Motivasi Akhir Belajar

Pada Tabel 12, terlihat bahwa rata-rata gain score motivasi awal dan motivasi akhir belajar siswa dengan gaya belajar kinestetik lebih tinggi daripada siswa dengan gaya belajar visual, dan auditorial.

Berdasarkan data simpangan baku maka skor motivasi awal dan motivasi akhir belajar siswa kinestetik lebih menyebar dibandingkan dengan siswa visual dan auditorial.

Tabel 12. Gain Score Motivasi Awal dan Motivasi Akhir Belajar

No

Visual Auditorial Kinestetik

akhir awal ak-aw Akhir awal ak-aw Akhir awal ak-aw 1 108 107 1 120 121 ‐1 135 130 5 2 140 140 0 128 128 0 137 139 -2 3 130 131 -1 108 109 ‐1 120 112 8 4 133 133 0 118 110 8 130 127 3 5 120 118 2 122 115 7 135 133 2 6 143 138 5 108 108 0 120 96 24 7 100 110 -10 135 130 5 8 135 138 -3 131 122 9 9 136 136 0 110 103 7 10 131 124 7 11 130 123 7 12 120 111 9 13 130 128 2

Xtot 1145 1151 -6 704 691 13 1664 1578 86

ܺ 127.22 127.89 -0.67 117.33 115.17 2.17 128 121.39 6.62 Var 219.19 163.36 17 63.47 62.97 17.37 64.5 154.76 37,59 SD 14.81 12.78 4.12 7.97 7.94 4.17 8.03 12.44 6,13

Dokumen terkait