• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik meliputi Tes.

a. Tes

Tes merupakan alat atau prosedur yang dipergunakan dalam bentuk tugas atau intruksi yang harus dilaksanakan dan dapat pula berupa pertanyaan atau soal yang harus dijawab, pelaksanaan tes dapat secara lisan maupun tertulis yang direncanakan untuk mengukur kemampuan, keahlian, atau pengetahuan.27 Pengumpulan data dengan menngunakan tes dapat dilakukan menggunakan produk bar (pretest)

25 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, 80-81

26 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, 126

27 Mulyadi, Evaluasi Pendidikan, 55-56

dan setelah dilakukan perlakuan dengan (posttest).28 sebelum tes digunakan, tes tersebut terlebih dahulu di uji validitas dan reliabilitas.

b. Instrumen pengumpulan data

Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Agar mengahasilkan data yang baik maka instrumen harus disesuaikan dengan standar validitas dan reliabilitas instrumen. Instumen yang digunakan penelitian ini adalah :

2. Penyusun instrumen a. Tes

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa tes yang dilakukan sebelum diberi treatment (perlakuan) yaitu pre-test dan tes yang dilakukan setelah diberi treatment yaitu post-test, dengan menggunakan sejumlah soal yang telah dibuat oleh penulis sesuai dengan kurikulum dan indikator yang akan dicapai dalam suatu pembelajaran yang digunakan sebagai latihan untuk siswa dan dijadikan sebagai data tertulis. Soal tes yang diberikan kepada siswa sebanyak 15 butir soal.

Adapun soal tersebut telah divalidasi sebelumnya oleh validator, dengan hasil hasil validasi yang diberikan yaitu skor (4), hal ini menunjukan bahwa soal tes hasil belajar telah tervalidasi dengan revisi kecil, dan layak untuk digunakan dalam penelitian.

28 Sugiyono, Metode Penelitian & Pengembangan Reseach and Development, (Bandung : Alfabeta, 2017), 208

3. Uji instrumen

Instrumen yaitu alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data. Dapat dikatakan baik apabila suatu instrumen yang digunakan valid dan reliabel.

a. Uji validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur tingkat keabsahan instrumen yang akan digunakan.

1) Validitas isi

Validitas isi dilakukan untuk menentukan kesesuaian antara instrumen yang digunakan dengan materi pada kurikulum.29 Uji validitas dillakukan dengan memlalui pendapat ahli (judgment expert) yaitu diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun apakah ada perbaikan, tanpa perbaikan, maupun dirombak total. Adapun instrumen yang divalidasi meliputi RPP dan soal (pretest posttest). Setelah dikonsulatasikan kemudian instrumen diuji cobakan serta dianalisis.

Berdasarkan pendapat ahli yaitu yang bersangkutan bapak wildan habibi. M.Pd yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa instrumen yang meliputi RPP dan soal tes (pretest posttest)dapat digunakan dengan revisi kecil.

29 Moh. Sahlan, Evaluasi Pembelajaran (Jember: STAIN Jember Press, 2013), 219

2) Validitas Konstruk

Validitas konstruk adalah suatu tes dimana butir soal tersebut membangun setiap aspek berfikir seperti yang disebutkan dalam tujuan pembelajaran yang tertuang dalam Kompetensi Dasar (KD).30 Validitas dihitung dengan rumus korelasi product moment atau yang biasa dikenal korelasi product moment person sebagai berikut:

r

xy

=

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan y n = Jumlah responden uji coba

X = Jumlah skor tiap item Y = Jumlah skor seluruh item Adapun kriteria validitas sebagai berikut:

Tabel 3.2 KriteriaValiditas

Hasil rxy Tingkat validitas 0,800 – 1,000 Sangat tinggi 0,600 – 0,799 Tinggi 0,400 – 0,599 Cukup tinggi 0,200 – 0,399 Rendah 0,000 – 0,199 Sangat rendah

30 Moh. Sahlan, Evaluasi Pembelajaran (Jember: STAIN Jember Press, 2013), 219

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dapat digunakan secara bersama-sama terhadap seluruh butir atau item pertanyaan. Dengan dasar pengambilan keputusan jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,06 dinyatakan reliabel atau konsisten dan jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,06 maka dinyatakan tidak reliabel atau tidak konsisten.31

c. Taraf kesukaran butir soal

Tingkat kesukaran soal merupakan peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dengan indeks. Indeks ini biasa dinyatakan dengan proporsi yang besarnya antara 0,00 sampa dengan 1,00. Semakin besar indeks tingkat kesukaran berarti soal tersebut semakin mudah.32 Untuk menghitung tingkat kesukaran soal bentuk pilihan ganda dapat menggunakan langkah sebaga berikut :

1) Menghitung rata-rata skor untuk setiap butir soal dengan rumus :

2) Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus

Kriteria taraf kesukaran butir soal yang diperoleh dari perhitungan di atas disajikan dalam tabel sebagai berikut:

31 Zaenal Arifin, kriteria instrmen dalam suatu penelitian.2017

32 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, dan Prosedur (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2016), 147-148

Tabel 3.3

Kriteria Taraf Kesukaran Butir Soal Rentang Taraf Kesukaran Kriteria

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

d. Daya pembeda

Daya pembeda merupakan kemampuan butir soal untuk membedakan anatara peserta yang telah menguasai materi yang dinyatakan dengan peseta yang kurang atau belom menguasai materi yang ditanyakan. Semakin tinggi imdeks diskriminasi, berarti semakin mampu soal yang bersangkutan untuk membedakan peserta yang pandai dengan peserta yang kurang pandai. 33

Daya pembeda soal merupakan selisih proporsi jawaban benar pada kelompok peserta didik berkemampuan tinggi (kelommpok atas) dan kelompok peserta didik berkemampuan rendah (kelompok bawah).

Daya daya pembeda soal berkisar antara -1 sampai +1. Tanda negatif berarti kelompok siswa berkemampuan rendah yang menjawab benar soal tertentu lebih banyak dari kelompok peserta didik berkemampuan tinggi.

Sebuah soal mungkin dapat membedakan kedua kelompok peserta didik dengan baik tetapi dapat juga sebuah soal tidak dapat

33 Nanik fitriani, Analisis tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh soal pelatihan kewaspadaan kegawatdaruratan maternal dan neonatal, jurnal kajian,2021

membedakan kedua kelompok peserta didik (apabila daya pembeda = 0)

Daya pembeda bertanda positif (+) dan lebih dari 0,25 . daya pembeda soal uraian diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan rumus

DP = daya pembeda soal MeanA = rata- rata skor peseta didik pada kelompok atas MeanB = rata-rata sekor pada kelompok bawah Skor maksimum = skor maksimum yang ada pada pedoman penskoran.

Soal yang baik atau diteima lebih memiliki daya pembeda soal di atas 0,25 karena soal tersebut dapat membedakan kelompok peserta didik yang berkemampuan tinggi dan kelompok yang berkemampuan rendah. Berikut ini kriteria daya pembeda soal.34

Tabel 3.4

Kriteria Daya pembeda Kriteria Daya Pembeda Keterangan

DP > 0,25 Baik

0 < DP ≤ 0,25 Sedang

DP ≤ 0 Jelek

Dokumen terkait