F. Metodologi Penelitian
3. Teknik Mengumpulkan Data-data Penelitian
Pada penelitian ini merupakan suatu penelitian yang berbasiskan jaringan internet, oleh karena itu, data-data yang didapatkan penulis adalah data-data yang bersumber dari portal webset tafsiralquran.id. untuk mendapatkan data-data penelitian tersebut, teknik yang digunakan oleh penulis adalah di antaranya browsing, searching, dan downloading. Tidak hanya itu, untuk menjaga dan menyimpan data-data yang ada, penulis juga menggunakan teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi adalah suatu teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data dari setiap pernyataan yang berbentuk tulisan yang diatur dan dirapikan oleh suatu lembaga atau seseorang untuk suatu keperluan.40
4. Metode Analisis Data
Pada bagian ini penulis akan menjelaskan metode analisis apa yang digunakan dalam penelitian ini. Penulis menggunakan metode analisis isi
39 Mudjiyanto, Bambang. “Metode Penelitian Komunikasi Berbasis Internet (Communications Research Methods Based on Internet)”, dalam Jurnal; Studi Komunikasi dan Media. (Vol. 20, No. 2, tahun 2016), h. 262.
40 Tanzeh, Ahmad. Metodologi Penelitian Praktis, (Sleman: Teras, 2011), h. 92- 93.
25
atau content analysis pada penelitian ini, dalam hal ini, Holsti berpendapat bahwa analisis isi sangat bermanfaat untuk mengambil sebuah kesimpulan dengan cara menemukan karakteristik pesan yang ada dalam data-data yang ditemukan. Dalam metode ini menampkan tiga syarat, yaitu pendekatan sistematis, pendekatan generalisasi, dan obyektivitas. Adapun Weber berpendapat bahwa analisis isi merupakan sebuah metodologi penelitian yang menggunakan seperangkat tahapan-tahapan untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang benar dan sesuai dari sebuah data-data yang diambil dari dokumen – dokumen dan buku-buku.41
Mengenai analisis isi ini Kerlinger dan Berelson menerangkan bahwa hal tersebut adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisis dan mengkaji komunikasi secara objektif dan sistematik terhadap pesan yang ditampilkan. Sedangkan Budd berpendapat bahwa, analisis isi merupakan suatu teknik atau cara yang sistematis, yang digunakan untuk mengkaji isi pesan dari data-data dan mengolahnya, atau sebuah perangkat yang digunakan untuk mengobservasi dan menganalisis isi perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang terpilih.42
Dalam hal ini, setelah penulis menemukan data-data dan artikel khususnya yang diambil dari portal tafsir.id, kemudian penulis membaca dan menganilisisnya untuk mengetahui konten dan metode penyajian yang digunakan dalam menafsirkan ayat al-Qur’an.
41 Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosda karya, 2001), h. 17.
42 Kristianto, Rachmat. “Teknik Praktis Riset Komunikasi”. (Jakarta: Kencana Perdana Media Grup, 2010), h. 232-234.
26
H. Teknik dan Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian ini merujuk kepada teknik penyusunan penulisan yang berlaku di Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Quran yang berjudul “Pedoman Penulisan Penelitian, Proposal, Tesis dan Disertasi Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta”. yang dicetak pada tahun 2017 di percetakan IIQ Press. 43
Agar sajian yang ditampilkan pada penampilan ini mudah untuk dipahami, maka sistematika dan teknik penulisannya dibagi menjadi beberapa bab pembahasan, yaitu penulis membaginya sebanyak lima bab pembahasan. Bab-bab tersebut di dalamnya terdiri dari beberapa sub bab.
Adapun untuk sitematika penyajian setiap babnya adalah sebagai berikut;
Pada bab pertama, judul besarnya adalah pendahuluan. Bab ini merupakan peta penelitian yang akan dilakukan ini, pada bab ini akan menjelaskan tujuh sub bab pembahasan yaitu di antaranya adalah: sub bab latar belakang masalah, permasalahan yang berisikan tentang identifikasi maslah, pembatasan masalah dan perumusan masalah yang merupakan pertanyaan penelitian pada penelitian ini. Kemudian selanjutnya adalah tujuan penelitian yaitu jawaban dari rumusan masalah, manfaat dan kegunaan penelitian, kajian penelitian terdahulu, kemudian metodologi dan teknik penelitian, serta ditutup dengan sistematika penyajian penulisan.
Kemudian pada bab kedua penulis membahas tentang landasan teori penelitian yang dikaji. Penjelasan yang ada pada bab ini menjadi pegangan dan pedoman penulis dalam menjalani penelitian ini. Pada bab ini, pembahasannya oleh penulis dibagi menjadi dua bagian sub bab yaitu Tafsir
43 Huzaemah T. Yanggo dkk, Pedoman Penulisan Proposal, Tesis, dan Disertasi Program Pascasarjana Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) Jakarta (Jakarta: IIQ Press, 2017)
27
dan era digital. Ada pun judul besar pada bab ini adalah Paradigma Tafsir dan Era Digital. Pada bagian era digital penulis mengkaji tentang pengertian era digital. Sementara yang kedua membahas kajian tafsir di era digital, ini dibagi menjadi tiga pembahasan yaitu bentuk tafsir di era digital, metode penyajian tafsir di era digital, dan pendekatan tafsir di era digital.
Bab tiga penulis menjelaskan tentang Profil tafsiralquran.id. Pada bagian ini penulis akan menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan portal tafsiralquran.id, yaitu di antaranya; latar belakang, struktur pengelola, eksistensi redaktur dan contributor, konten-konten yang ada pada portal tafsiralquran.id, refrensi, kriteria dan ketentuan penulisan, serta kekurangan dan kelebihan pada portal tafsiralquran.id. Data-data ini menjadi bahan bagi penulis untuk mengamati dan menganalisisnya guna menjawab rumusan masalah yang ada pada bab satu.
Bab keempat, pada bab ini merupakan bab inti dari penelitian ini, bab ini berisi tentang penjelasan atas pertanyaan yang ada di rumusan masalah yaitu analisis terhadap portal tafsiralquran.id, dan Urgensinya dalam perkembangan tafsir di era digital. Bab ini terdiri dari dua sub bab besar yaitu analisis terhadap konten tafsir yang ada pada portal tafsiralquran.id dan urgensinya dalam perkembangan tafsir di era digital.
Bab kelima merupakan bab terakhir dan juga penutup pada penelitian ini.
Pada bab terakhir ini, berisi tentang penutupan yang di dalamnya membahas tentang kesimpulan dari apa yang telah penulis paparkan pada bab-bab sebelumnya. Kemudian selanjutnya adalah saran atas penelitian ini. Setelah itu, diikuti dengan daftar pustaka, lampiran dan riwayat singkat pendidikan penulis.
235 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN
Dari pemaparan yang telah penulis deskripsikan pada bahasan yang telah lalu maka penulis mengambil simpulan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah yakni sebagai berikut:
Dalam portal tafsiralquran.id terdapat tafsir tematik yang dibagi menjadi enam yaitu: tafsir ahkam, tafsir isyari, tafsir ekologi, tafsir kebangsaan, tafsir tarbawi dan tafsir tematik surah. Semua tema yang ada di dalam tafsir tematik tersebut mengusung tema yang actual saat ini.
Untuk tafsir ahkam, tafsir ekologi, tafsir kebangsaan, tafsir tarbawi, portal tafsiralquran.id mengambil rujukan dari penafsiran- penafsiran terdahulu. Diantaranya dari tafsir Ahkamul Qur’an lil jashshash karya Al-Jashshash, al-Hawi al-Kabir karya Imam Mawardi, tafsir al-munir dan al-Tafsir al-Wajiz karya Wahbah Zuhaili, al-Qurthubi, tafsir Munir karya Imam An-Nawawi karya, tafsir Al- Mishbah karya Quraish Shihab.
Sedangkan dalam tafsir isyari portal tafsiralquran.id merujuk pada Al-Ghazali, As-Syatibi, Imam al-Qusyairi dalam kitab “Risalah Qusyairiyah” dalam tafsir isyari. Selain itu portal tafsiralquran.id juga merujuk pada kitab-kitab hadis, diantaranya adalah shahih Muslim maupun shahih Bukhari, dalam hal hukum portal tafsiralquran.id juga merujuk pada kitab-kitab fikih, diantaranya yaitu Faidul Qadir, kitab Al-Iqna karya Syekh Khatib as-Syirbini, Hasyiyah asy-Syarqawi ala at-Tahrir karya Imam Syarqawi.
Melihat dari rujukan portal tafsiralquran.id diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tafsiralquran.id bermadzhab Ahlu sunah wal jama’ah
236
(Sunni) yang merujuk pada Imam Syafi’i, Imam Hanafi, Imam Maliki, maupun Imam Hanbali.
. Metode yang digunakan oleh penulis dalam tafsir tematik tersebut lebih pada menggunakan metode ijmali, akan tetapi hanya mengangkat satu tema. Sehingga pembahasan yang disajikan bersifat global dan sederhana.
Kemudian urgensi portal tafsiralquran.id dalam perkembangan tafsir di era digital diantaranya adalah
1. Pembaca dengan mudah untuk mengakses, sehingga membangun sebuah system penyampaian tafsir yang efektif.
2. Pada masa media tradisional, masyarakat untuk memperoleh tafsir, dimana mereka harus berusaha secara langsung, baik dengan cara menemui guru atau mengunjungi tempat tertentu untuk mendapatkan tafsir. Berbeda dengan media baru (digital), dimana masyarakat untuk mendapatkan tafsir tidak perlu datang kepada seorang guru secara langsung, masyarakat cukup menulis searching atau mencari melalui internet, maka tema atau penafsiran yang diingikan akan keluar dan dapat langsung dibaca.
3. Selain kemudahan masyarakat dalam mendapatkan tafsir, berdampak juga pada kehidupan sosial. masyarakat bisa mendapatkan jawaban dari sebuah permasalahan yang terjadi dari portal tafsiralquran.id ini.
4. Masyarakat yang membaca portal tafsiralquran.id tidak semuanya memiliki keilmuan agama yang sama. Sehingga menjadikan masyarakat mengkonsumsi tafsir dengan menggunakan rujukan jelas yang ada dalam portal tafsiralquran.id.
237
5. Keragaman tafsir yang diunggah dalam portal tafsiralquran.id dapat dikonsumsi oleh khalayak dari berbagai kawasan, agama, kultur budaya, dan latar belakang sosial yang berbeda.
6. mempunyai peran dalam menangkal radikalisme. Melihat banyaknya sebaran paham radikalisme melalui media sosial tersebut, penangkalan paham radikalisme juga harus dimulai melalui pengguna media sosial itu sendiri.
Dari berbagai urgensi portal tafsiralquran.id, hikmah yang dapat adalah portal tafsiralquran.id memberikan inspirasi kepada masyarakat khususnya umat Islam untuk selalu mengembangkan bentuk penafsiran. Masyarakat harus menyadari bahwa adanya media digital, mendorong mereka untuk mengikuti pola baru dengan cara ikut serta menggunakan fasilitas media ini untuk sebuah kajian tafsir.