Disertasi berjudul “Interpretasi ERA DIGITAL (Studi Analisis Portal Tafsiralquran.id)” yang disusun oleh Farhanah dengan Nomor Induk Mahasiswa 218410814 telah melalui proses pendampingan yang baik dan dinilai oleh dosen pembimbing telah memenuhi syarat keilmuan yang akan diujikan pada disertasi munaqasyah- proses . Disertasi Farhanah berjudul “Interpretasi ERA DIGITAL (Studi Analisis Portal Tafsiralquran.id)” dengan NIM 218410814 telah diuji pada sidang Munaqasyah Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta pada 30 Agustus lalu. 2022. Disebutkan bahwa disertasi berjudul “Interpretasi ERA DIGITAL (Studi Analisis Portal Tafsiralquran.id)” ini sebenarnya adalah karya asli saya terlepas dari kutipan-kutipan yang sudah disebutkan.
The thesis entitled "DIGITAL ERA TAFSIR (Analysis Study of the Tafsiralquran.id Portal)" by Farhanah is motivated by the progress made in the digital era, inspiring developments in various digitization efforts, including those related to the religious area, especially in Islam. In this study, the authors formulate two main problems, namely: the methodology of presenting interpretations on the tafsiralquran.id portal and the urgency of the tafsiralquran.id portal in the development of interpretation in the digital era. The method used by the author to interpret on the tafsiralquran.id portal uses the ijmali method but raises only one theme.
متى.
Konsonan Tunggal
Konsonan rangkap karena tasydīd ditulis rangkap
Tā’ marbūtah di akhir kata
Vokal Pendek
Vokal Panjang
Vocal Pendek yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan dengan apostrof
Kata sandang Alif + Lām a. Bila diikuti huruf Qamariyyah
Penulisan kata-kata dalam rangkaian Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya
Hal utama yang menjadi bahan diskusi adalah bagaimana teks Al-Qur'an tampil dalam bentuk produk Al-Qur'an digital. Bidang Fiqh, Hadits, Al-Quran dan Tafsir merupakan bidang yang paling berkembang dan disajikan dalam bentuk software. Penelitian yang membahas tentang tafsir Al-Qur’an di era digital harus dikembangkan sebagai upaya menjaga dan melestarikan keaslian Al-Qur’an.
Al-Qur'an di era digital sangat erat kaitannya dengan kemajuan teknologi di dunia saat ini. Ini adalah dampak dari digitalisasi Alquran dan tafsirnya yang terus berubah. Semula Al-Qur'an merupakan sesuatu yang bernilai tinggi (istimewa) dan mahal, ditransformasikan atau diubah menjadi sesuatu yang populer dan sangat mudah diakses.
Brett Wilson menjelaskan bahwa “mencetak Al-Qur'an adalah transisi, awalnya buku eksklusif menjadi buku yang bisa diakses oleh semua orang.” Dengan perkembangan dan kemajuannya yang pesat, berbagai kalangan dapat berdiskusi tentang Al-Qur'an, baik yang memiliki kemampuan maupun yang tidak. Teknologi percetakan telah berkembang, dengan perkembangan tersebut bentuk Al-Qur'an sudah mulai berubah menjadi bentuk baru yaitu pada tahap diseminasi.
Mushaf Al-Qur'an dicetak sedemikian rupa kemudian didistribusikan dengan cara berdagang agar setiap orang khususnya umat Islam dapat memilikinya. Perubahan signifikan ini tentu saja berdampak sangat besar terhadap terjaganya kesucian atau kesucian Al-Qur'an itu sendiri. Handphone yang berisi aplikasi atau software untuk Mushaf Al-Qur'an dianggap sama dengan handphone biasa, tidak ada bedanya.
Termasuk kajian tafsir al-Qur'an, salah satu ilmu dalam tuntunan umat Islam. Selanjutnya ada pula Nadirsyah Hosen, sosok yang dikenal dengan pemikirannya tentang penguatan jati diri keindonesiaan dalam menafsir dan menafsirkan ayat-ayat Alquran. Menariknya, ia menerbitkan kajian Islam atau tafsir ayat Al-Qur'an melalui media sosial sebagai langkah efektif dan jitu.
Facebook Sebagai Media Baru Tafsir Al-Qur'an di Indonesia (Kajian Tafsir Al-Qur'an Salman Harun)", (Journal; Maghza.
Permasalahan
Pembatasan Masalah
Melihat identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis dalam penelitian ini membatasinya pada masalah-masalah yang dianggap penting, sehingga pembahasan menjadi terarah dan tidak meluas.
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat dan Kegunaan Penelitian
Tafseer Al-Qur'an on Medsos: Mempelajari Makna dan Rahsia Ayat-Ayat Suci di Zaman Media Sosial". Dalam bukunya, Nadirsyah Husen menjelaskan tafsiran ayat-ayat al-Quran yang banyak diperkatakan di media sosial. ketika itu, dengan menerima pendapat ulama terdahulu dalam kitab tafsir Tafsir al-Qur'an di Media Sosial (Medsos): Mengkaji Pengertian dan Rahsia Ayat-ayat Suci di Zaman Media Sosial, (Sleman: Bunyan, 2017).
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Nafisatuzzahro berjudul “Audiovisual Tafsir Al-Qur’an di Media Siber: Kajian Tafsir Al-Qur’an di YouTube dan Implikasinya Bagi Kajian dan Tafsir Al-Qur’an Alquran”. Tafsir Audiovisual di Media Siber: Kajian Tafsir Alquran di YouTube dan Implikasinya Bagi Kajian Tafsir dan Tafsir”, dalam Skripsi (Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN SUKA), 2016) . Kelima, penelitian yang ditulis Syarif Hidayat dalam Journal: Islamic Studies berjudul: “The Digital Qur’an (Diversity, Problems and Future)”.
Al-Quran digital akan berkembang pada masa hadapan seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan teknologi maklumat. Keenam, kajian yang ditulis oleh Wildan Imaduddin Muhammad dalam majalah Maghza bertajuk; "Facebook Sebagai Medium Baru Tafsir Al-Quran di Indonesia (Kajian Tafsir Al-Quran Salman Harun)". Dalam kajiannya, Wildan membincangkan tema tafsir al-Quran yang dibincangkan di aplikasi "Facebook", khususnya perbincangan tafsir al-Quran di akaun Facebook "Salman Harun".
Wildan dalam penelitiannya menjelaskan bahwa metodologi Salman Harun dalam menafsirkan Al-Qur'an berkaitan antara metode penafsiran Al-Qur'an dengan metode hermeneutika yang dituliskan olehnya di akun facebooknya "Salman Harun". 32. Facebook sebagai Media Baru Tafsir Al-Qur'an di Indonesia (Kajian Salman Harun tentang Tafsir Al-Qur'an)". Muhamad Fanji Romdhoni dalam Jurnal: Faith and Spirituality berjudul; "The Digitalization of the Qur' anit dan Menafsirkan Sosial Media di Indonesia.
Dalam tulisannya, mereka menjelaskan bahwa kemajuan teknologi atau yang disebut dengan media baru memudahkan segala proses pembelajaran, khususnya di bidang Al-Qur'an. 33 Mabrur, “Era Digital dan Tafsir Alquran Indonesia: Kajian Tafsir Nadirsyah Hosen di Media Sosial”.
Metodologi Penelitian
Jenis Penelitian dan Metodenya
Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan penelitian kepustakaan (library research) yang berbasis pada pencarian data online (internet search). Pencarian di internet merupakan salah satu metode baru yang digunakan untuk penelitian, data yang diperoleh berasal dari bantuan internet. Data penelitian dengan menggunakan pencarian online dapat ditemukan melalui browsing, searching, surfing atau download.37 Dalam penelitian ini objek utamanya adalah portal tafsiralquran.id.
Sumber Data
Buku atau buku dan artikel serta teks yang membahas dan menjelaskan tema penelitian ini.
Teknik Mengumpulkan Data-data Penelitian
Bab ini merupakan peta penelitian yang akan dilakukan, bab ini akan menjelaskan tujuh sub bab pembahasan yaitu: sub bab latar belakang masalah, masalah yang berisi identifikasi masalah, definisi masalah dan rumusan masalah, yang menjadi pertanyaan penelitian dalam penelitian ini. Penjelasan dalam bab ini menjadi pegangan dan pedoman penulis dalam melakukan penelitian ini. Pada bagian ini penulis akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan portal tafsiralquran.id yaitu; latar belakang, struktur kepengurusan, keberadaan redaktur dan kontributor, konten yang ada pada portal tafsiralquran.id, referensi, kriteria dan ketentuan penulisan serta kelebihan dan kekurangan portal tafsiralquran.id.
Data ini menjadi bahan bagi penulis untuk diamati dan dianalisis guna menjawab rumusan masalah pada bab satu. Bab keempat, bab ini merupakan bab inti dari penelitian ini, bab ini berisi penjelasan tentang pertanyaan dalam rumusan masalah yaitu analisis portal tafsiralquran.id, dan urgensinya dalam perkembangan tafsir di era digital. Bab ini terdiri dari dua sub bab besar yaitu analisis konten tafsir yang ada pada portal tafsiralquran.id dan urgensinya dalam perkembangan tafsir di era digital.
Dalam portal tafsiralquran.id terdapat tafsir tematik yang terbahagi kepada enam iaitu: tafsir ahkam, tafsir isyari, tafsir ekologi, tafsir nasional, tafsir tarbawi dan tafsir tematik surah. Bagi tafsir ahkam, tafsir ekologi, tafsir kebangsaan, tafsir tarbawi, portal tafsiralquran.id mengambil rujukan daripada tafsiran terdahulu. Manakala dalam portal tafsir isyari tafsiralquran.id merujuk kepada Al-Ghazali, As-Syatibi, Imam al-Qushayiri dalam kitab “Risalah Qusyairiyah” dalam tafsir isyari.
Selain itu portal tafsiralquran.id juga merujuk pada kitab-kitab hadits, termasuk shahih Muslim dan Bukhari, dari segi hukum portal tafsiralquran.id juga mengacu pada kitab-kitab fikih, antara lain Faidul Qadir, kitab Al-Iqna karya Syekh Khatib as -Syirbini, Hasyiyah ash-Syarqawi ala at-Tahrir oleh Imam Syarqawi. Dilihat dari referensi portal tafsiralquran.id di atas, dapat disimpulkan bahwa tafsiralquran.id adalah milik mazhab Ahlu sunah wal jama'ah. Sehingga memungkinkan masyarakat mengkonsumsi tafsir dengan menggunakan referensi yang jelas di portal tafsiralquran.id.
Beragamnya tafsir yang diunggah di portal tafsiralquran.id dapat dikonsumsi oleh khalayak dari berbagai daerah, agama, budaya, dan latar belakang sosial yang berbeda. Dari berbagai urgensi portal tafsiralquran.id dapat diketahui bahwa portal tafsiralquran.id menginspirasi masyarakat khususnya umat Islam untuk selalu mengembangkan bentuk-bentuk tafsir.
SARAN
Kajian tentang tafsir digital ini, khususnya pada portal tafsiralquran.id, hanyalah sebagian kecil dari kajian tafsir digital yang ada saat ini. Tafsir Al Quran di Media Sosial: Menggali Makna dan Rahasia Ayat-ayat Suci di Era Media Sosial. Quraish Shihab, Kaidah Tafsir: Istilah-istilah yang perlu diketahui untuk memahami Al Quran.
Mabrur, "Era Digital dan Tafsir Al-Qur'an Nusantara: Kajian Tafsir Nadirsyah Hosen di Media Sosial", dalam Prosiding Jurnal Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains, Vol. Era Digital dan Tafsir Al-Qur'an Nusantara: Kajian Tafsir Media Sosial Nadirsyah Hosen, dalam Jurnal; Prosiding Konferensi Integrasi Islam dan Ilmiah. Nafisatuzzahra', "Transformasi Tafsir Al-Qur'an di Era New Media: Berbagai Bentuk Tafsir Audiovisual Al-Qur'an di YouTube", dalam Jurnal Hermeneutika: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir , Jil.
Nafisatuzzahro', "Tafsir Audio-Visual Al-Qur'an di Media Siber: Kajian Tafsir Al-Qur'an di YouTube dan Implikasinya Bagi Kajian dan Tafsir Al-Qur'an". Yusuf Rahman, "Interpretasi Tekstual dan Kontekstual Al-Qur'an dan Hadits (Kajian Terhadap Muslim Salafi dan Muslim Progresif)", dalam Journal of Qur'an and Hadith Studies, Vol.