• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Observasi Kualitatif dan Instrumennya

Dalam dokumen MODUL METODE PENELITIAN (Halaman 116-121)

URAIAN MATERI BAB 12

D. TEKNIK DAN INSTRUMEN PENGUMPUL DATA KUALITATIF 1. Teknik Wawancara dan Instrumennya

2. Teknik Observasi Kualitatif dan Instrumennya

Observasi merupakan teknik pengumpulan data kualitatif. Hal ini dikarenakan hasil yang diperoleh dari observasi tidak menghasilkan angka, tetapi gejala-gejala yang bisa dideskripsikan. Instrumen yang digunakan dalam teknik ini berupa lembar observasi. Menurut Widoyoko (2012: 46) menyatakan bahwa observasi merupakan pengamatan suatu unsur yang nampak dalam suatu gejala tertentu. Observasi dilakukan dengan menggunakan indra secara langsung. Sedangkan Creswell (2016: 254) berpendapat bahwa observasi kualitatif merupakan proses pengamatan perilaku dan akitivitas-aktivitas individu secara langsung di lapangan.

Menurut Moleong (2017: 176-177) terdapat empat jenis observasi berdasarkan peranan penelitinya, yaitu 1) Peneliti sebagai partisipan utuh, 2) peneliti sebagai partisipan pengamat, 3) peneliti sebagai pengamat, dan 4)

Metode Penelitian 110 peneliti sebagai pengamat penuh. Berikut ini disajikan tabel tentang jenis observasi beserta kelebihan dan kekurangannya.

Tabel 12.4: Jenis Observasi Berdasarkan Peranan Peneliti Jenis

Observasi Pengertian Kelebihan Kekurangan Peneliti

sebagai partisipan utuh

Peneliti menjadi anggota penuh dari kelompok yang diamatinya sehingga perannya sebagai observer tidak diketahui

Peneliti mendapat pengalaman

langsung dari partisipan

Peneliti bisa saja tampak sebagai pengganggu

peneliti sebagai partisipan pengamat

Peneliti menjadi anggota pura-pura dari kelompok yang diamatinya dan menampakkan perannya sebagai observer

Peneliti dapat melakukan

perekaman ketika ada informasi yang muncul

Membatasi para subyek untuk memberikan informasi yang bersifat rahasia peneliti

sebagai pengamat

Peneliti hanya sebagai pengammat dan menampakkan perannya sebagai observer

Segala macam informasi dapat diperoleh dengan mudah.

Peneliti dianggap tidak memiliki ketrampilan

observasi yang baik

peneliti sebagai pengamat penuh

Peneliti hanya sebagai pengamat dan subyek tidak mengetahuinya.

Biasanya digunakan dalam laboratorium yang dipisahkan oleh kaca sepihak.

Peneliti secara bebas mengamati perilaku subyek

Adapun berdasarkan instrumen yang digunakan, terdapat dua jenis observasi yaitu observasi terstruktur dan observasi tidak terstruktur. Observasi terstruktur adalah pengamatan dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang akan di amati. Jadi observasi tersebut sudah ditentukan indikator-indikator yang harus diamati. Adapun observasi tidak terstruktur adalah pengamatan tanpa adanya pedoman observasi. Jadi observasi tersebut mengamati semua hal tanpa adanya pedoman indikator yang ditentukan. Teknik observasi pada penelitian kualitatif bisa menggunakan observasi yang terstruktur dan atau yang tidak terstruktur tanpa

Metode Penelitian 111 mentransformasikan ke dalam angka-angka. Kedua jenis observasi tersebut saling melengkapi jika seorang peneliti sudah terjun di lapangan. Contohnya jika peneliti mengamati suatu gejala yang sesuai pada lembar observasi, tetapi hasilnya belum begitu mewakili, maka peneliti secara langsung boleh mengamati hal lain yang tidak terdapat dalam lembar observasi.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan instrumen observasi terstruktur, diantaranya: 1) mengacu pada indikator pencapaian; 2) mengidentifikasi perilaku atau langkah kegiatan yang diobservasi; 3) menentukan model skala yang dipakai, yaitu skala penilaian (rating scale) atau daftar cek (check list); 4) membuat rubric/pedoman penskoran. (Suprijono, 2009:149). Berikut ini disajikan contoh instrumen oobservasi terstruktur beserta langkah pembuatannya.

Contoh Instrumen Lembar Observasi Terstruktur dan proses pembuatan.

a) Kisi-Kisi Lembar Observasi Ketrampilan Mengajar Guru

No Indikator Nomor

Deskriptor 1 Ketrampilan Membuka dan Menutup Pelajaran 1, 2

2 Ketrampilan Menjelaskan 3

3 Ketrampilan Bertanya 4

4 Ketrampilan Memberi Penguatan 5

5 Ketrampilan Mengadakan Variasi 6

6 Ketrampilan Mengelola Kelas 7

7 Ketrampilan Membimbing Kelompok dan Perorangan

8 8 Ketrampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 9 b) Instrumen Lembar Observasi Ketrampilan Mengajar Guru

LEMBAR OBSERVASI

KETRAMPILAN MENGAJAR GURU

Nama Guru : ...

Nama Sekolah : ...

Kelas : ...

Tema : ...

Hari/tanggal : ...

Petunjuk

1. Bacalah dengan cermat indikator ketrampilan guru

2. Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom deskriptor sesuai dengan deskriptor

Metode Penelitian 112 yang nampak

3. Tulis jumlah skor yang diperoleh sesuai banyaknya deskriptor yang nampak.

No Indikator Deskriptor

1 Ketrampilan

Membuka Pelajaran

Memotivasi siswa dengan menumbuhkan minat belajar (bernyanyi, permainan dll)

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Membuka dengan apersepsi Apersepsi memiliki keterkaitan dengan materi yang akan di ajarkan

2 Ketrampilan Menutup Pelajaran

Menyimpulkan hasil

pembelajaran

Memberi soal evaluasi

Memberi dorongan psikologis dengan cara memuji hasil pembelajaran.

Mengadakan tindak lanjut 3 Ketrampilan

Menjelaskan

Menjelaskan materi dengan jelas (tidak berbelit-belit, intonasi dan lafal yang jelas)

Menjelaskan disertai contoh dan ilustrasi

Memberi penekanan agar memusatkan perhatian ke siswa Materi yang dijelaskan mempunyai

susunan yang sistematis 4 Ketrampilan

Bertanya

Ditujukan kepada perorangan Ditujukan kepada seluruh siswa secara klasikal

Pertanyaan terfokus pada masalah yang dibahas

Penggunaan kata yang jelas dan mudah dimengerti

5 Ketrampilan

Memberi Penguatan

Guru mengucapkan kata (bagus, setuju, sangat baik, sangat tepat, betul, dll) kepada siswa yang menjawab dengan benar

Guru memberikan penghargaan simbolis kepada siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar

Metode Penelitian 113 Guru memberi tepuk tangan, acungan jempol dll

Guru memberi penguatan dengan sentuhan

6 Ketrampilan

Mengadakan Variasi

Menggunakan media CD pembelajaran

Menggunakan model think pair share

Penggunaan variasi posisi dalam pembelajaran (di depan, belakang, samping, tengah)

Variasi visual (menulis dipapan tulis, menunjukkan gambar atau benda)

7 Ketrampilan Mengelola Kelas

Pengelolaan waktu sesuai rencana Guru menegur yang berperilaku negatif

Pengelolaan kelompok yang baik Sikap tanggap terhadap peserta didik

8 Ketrampilan Membimbing Kelompok dan Perorangan

Mengadakan pendekatan secara pribadi kepada siswa

Memberi stimulus/rangsangan kepada siswa

Memonitor siswa saat pembelajaran

Menfasilitasi siswa yang membutuhkan

9 Ketrampilan

Membimbing Diskusi Kelompo Kecil

Memperjelas atau menguraikan masalah

Memberikan waktu yang cukup untuk berpikir

Menguraikan gagasan siswa dengan memberikan informasi tambahan agar kelompok peserta diskusi memperoleh pengertian yang lebih jelas

Menganalisis dengan cara memperjelas hal-hal yang disepakati dan hal-hal yang perlu disepakati

Catatan : Anggara (2013) 3. Teknik Pemeriksaan Dokumen

Metode Penelitian 114 PemeriksaanDokumen adalah cara pengumpulan data melalui pengumpulan data-data dokumen seperti tulisan, gambar, atau karya-karya monumental.

Dokumen digunakan sebagai pelengkap data yang diperoleh dari wawancara, dan atau observasi. Teknik yang digunakan adalah memeriksa dokumen yang sudah terkumpul.

Contoh

Salah satu rumusan masalah pada penelitian dengan judul “Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Matematika Kelas X di SMA Negeri 1 Demak” adalah “Bagaimana perencanaan pembelajaran mata pelajaran Matematika kelas X kurikulum 2013 di SMA Negeri Demak ?”. Untuk memperoleh data tersebut salah satunya melalui pemeriksaan dokumen berupa silabus dan RPP, kemudian dianalisis berdasarkan ketersesuaian dengan Kurikulum 2013.

Dalam dokumen MODUL METODE PENELITIAN (Halaman 116-121)

Dokumen terkait