BAB III METODE PENELITIAN
H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Merupakan tahapan menghasilkan data bersumber dari analisis variabel. Teknik pengolahan dalam penelitian ini meliputi:
a. Pengeditan data
Merupakan kegiatan koreksi hasil data yang sudah didapatkan.
Dimana dalam penelitian ini dilaksanakan dengan memeriksa kuesioner dari pengisianjawaban responden.
b. Pengkodean dan transformasi data
Merupakan kegiatan menyusun data secara sistematis data mentah hasil kuesioner menjadi data yang lebih mudah dipahami. Dimana kode digunakan mengandung makna menjadi data kuantitatif berbentuk skor. Sedangkan transformasi data dilakukan dengan memberikan skor sesuai skala pengukuran pada setiap jenis. Dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran likert dan memiliki skor 1 hingga 5.
c. Tabulasi data
Merupakan tahapan penempatan data terkumpul menjadi tabel dan disesuaikan dengan kebutuhan analisis.26
2. Analisis Data
Analisis data adalah suatu proses dalam penelitian untuk memecahkan permasalahan yang diteliti saat semua data yang dibutuhkan sudah terkumpul dengan lengkap.27
a. Analisis Asosiatif
Analisis asosiatif dilakukan untuk menjelaskan bagaimana korelasi antar variabel. Analisis asosiatif dalam penelitian ini ditujukan untuk mengetahui gambaran secara umum bagaimana pengaruh persepsi kemudahan dan persepsi manfaat terhadap minat penggunaan e-wallet.
26 Surya Dharma, Pengolahan dan Analisis Data Penelitian (Jakarta: Ditjen PMPTK, 2018), 23-24.
27 Ali Muhson, Teknik Analisis Kuantitatif (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2006), 1.
60
b. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas
Dilakukan untuk menguji normal atau tidaknya distribusi nilai residual hasil dari regresi. Model dengan nilai residual terdistribusi normal merupakan model regresi yang baik digunakan. Uji statistik dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Hipotesis yang digunakan yaitu:
H0: distribusi residual normal H1: distribusi residual tidak normal
Dengan tingkat signifikan 5% (0,05), jika didapatkan nilainya signifikan (p-value) > 0,05 artinya H0 diterima atau variabel residual berdistribusi normal sehingga normalitas terpenuhi.28
2) Uji Linieritas
Dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh linier secara signifikan dari dua variabel. Jika ada pengaruh linier antara variabel dependen dan variabel independen maka model regresi yang digunakan baik. Dasar keputusan dilakukan dengan membandingkan nilai signifikan pada Deviation from Linearity berdasarkan:
a) Apabila Deviation from Linearity Sig. > 0,05 maka ada pengaruh linier antara variabel dependen dan independen.
b) Apabila Deviation from Linearity Sig. < 0,05 maka tidak ada pengaruh linier antara variabel dependen dan independen.
3) Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas merupakan suatu kondisi regresi dari hasil satu pengamatan ke pengamatan yang lain, variansi residual dalam model memiliki perbedaan. Suatu model regresi yang baik digunakan merupakan model regresi yang tidak terjadi kondisi
28 Andhita Dessy Wulansari, Aplikasi Statistika Parametik Dalam Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Felicha, 2016), 38.
heteroskedastisitas.29 Uji statistik untuk menguji heteroskedastisitas pada penelitian ini dengan uji Glejser, yang memiliki hipotesis:
H0: varian residual homogen (tidak ada kasus heteroskedastisitas) H1: varian residual tidak homogen (ada kasus heteroskedastisitas)
Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05), apabila didapatkan nilainya signifikan antara variabel independen dengan absolut residual (p-value) > 0,05 maka H0 diterima.30
4) Uji Multikolinearitas
Dilakukan untuk menguji apakah pada suatu model regresi ada hubungan antar variabel bebas. Model regresi yang tidak terdapat multikolinearitas merupakan model regresi yang baik.31 Dalam penelitian ini, metode pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF), dengan menggunakan hipotesis:
H0: tidak ada hubungan antar variabel independen (tidak terjadi multikolinieritas)
H1: ada hubungan antar variabel independen (terjadi multikolinieritas)
Untuk dasar pengambilan keputusan yaitu:
a) Apabila nilai Tolerance variabel > 0,10 dan nilai VIF <
10, maka tidak terjadi multikolinearitas.
b) Apabila nilai Tolerance variabel < 0,10 dan nilai VIF >
10, maka terjadi multikolinearitas.
c. Analisis Regresi Linier Berganda
Dilakukan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini menggunakan
29 Romi Priyastama, The Book of SPSS: Analisis & Pengolahan Data (Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia, 2020), 125.
30 Ibid.
31 Ulva Vanessa, “Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan Penggunaan, dan Persepsi Risiko terhadap Minat Menggunakan OVO pada Mahasiswa FEBI UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi” Skripsi (Jambi: UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2020), 38.
62
bantuan aplikasi SPSS Versi 25 untuk menghasilkan model regresi linier berganda dengan model sebagai berikut:
Keterangan:
Y : Minat penggunaan
a : Konstanta (Nilai Y jika X1, X2, …. Xn=0) β1 : Koefisien regresi variabel persepsi kemudahan β2 : Koefisien regresi variabel persepsi manfaat X1 : Persepsi kemudahan
X2 : Persepsi manfaat e : Error
b.
Uji Hipotesis1) Uji Signifikan Parsial atau Uji T
Menunjukan sejauh mana pengaruh satu variabel bebas secara singular dalam menjelaskan variasi variabel terikat.32 Hipotesisnya yaitu:
H0: variabel bebas (X) tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikat (Y) secara signifikan
H1: variabel bebas (X) memiliki pengaruh terhadap variabel terikat (Y) secara signifikan
Pengambilan keputusan didasarkan pada hasil output pada software statistic (SPSS) sebagai berikut:
a) Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak b) Apabila thitung < ttabel maka H0 diterima
Ataupun apabila nilai sig. < 0,05, kemudian H0 ditolak namun apabila nilai sig. > 0,05 maka H0 diterima.
32 Adinda Niken Saraswati, “Pengaruh Persepsi Kemudahan dan Persepsi Keamanan terhadap Minat Penggunaan E-Money di Kalangan Generasi Milenial ( Studi Pada Masyarakat Kecamatan Medan Baru )” Skripsi (Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara, 2021), 43.
2) Uji Signifikan Simultan atau Uji F
Dilakukan untuk mengetahui jika seluruh variabel bebas pada model berpengaruh secara simultan terhadap variabel terikat.33 Hipotesisnya yaitu:
H0: seluruh variabel bebas (X) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y)
H1: seluruh variabel bebas (X) memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y)
Pengambilan keputusan didasarkan pada:
a) Apabila fhitung > nilai ftabel, semua variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikat secara signifikan.
b) Apabila fhitung < nilai tabel, semuavariabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikat secara signifikan.
Atau jika nilai sig. < 0,05 maka H0 ditolak sedangkan jika nilai sig. > 0,05 maka H0 diterima.
3) Koefisien Determinasi (R2)
Digunakan untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Antara 0 hingga 1, jika semakin besar nilai koefisien determinasi (R2) maka semakin tinggi kesanggupan variabel independen menguraikan variabel dependen. Jika didapatkan nilai R2 = 0 maka mengindikasikan bahwa variabel bebas secara keseluruhan tidak mampu menguraikan variabel terikat.
33 Ulva Vanessa, “Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan Penggunaan, dan Persepsi Risiko terhadap Minat Menggunakan OVO pada Mahasiswa FEBI UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi” Skripsi (Jambi, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2020), 40.
64 BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
IAIN Ponorogo awalnya bernama Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN Ponorogo) berupa Fakultas daerah yakni Fakultas Syari'ah dari IAIN Sunan Ampel yang didirikan di daerah Ponorogo. STAIN Ponorogo didirikan sejak 12 Dzulqaidah 1417 H atau pada tanggal 21 Maret 1997 M. Dari perubahan status yang awalnya fakultas menjadi STAIN, dibuka tiga jurusan yang meliputi jurusan syari'ah, jurusan ushuluddin dan jurusan tarbiyah. Lalu didasari oleh Perpres 75 tahun 2016, akhirnya STAIN ponorogo secara resmi menjadi IAIN Ponorogo. Perubahan atau pengalihan status yang terjadi, ditujukan agar STAIN dapat menyelenggarakan pendidikan secara profesional dan penyelenggaraan akademik bisa dilakukan dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian sejenis.1
Mahasiswa IAIN Ponorogo terbagi menjadi 4 fakultas yang meliputi 17 program studi/jurusan yaitu:2
1. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI)
Di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) terdapat 3 jurusan/program studi yaitu:
a. Ekonomi Syariah (ES) b. Perbankan Syariah (PS)
c. Manajemen Zakat dan Wakaf (MAZAWA) 2. Fakultas Syari’ah (FASYA)
Jurusan/program studi yang ada di Fakultas Syariah (FASYA)
1 Siti Nur Qomariah, “Strategi Mahasiswa yang sudah Menikah dalam Penyelesaian Studi di Perguruan Tinggi (Studi Kasus di IAIN Ponorogo)” Skripsi (Ponorogo: IAIN Ponorogo, 2018), 50.
2 Faya Rizqiya Rahma, “Persepsi Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Ponorogo terhadap Bank Syariah” Skripsi (Ponorogo: IAIN Ponorogo, 2021), 40.
yaitu:
a. Hukum Ekonomi Syariah (HES) b. Hukum Keluarga Islam (HKI) c. Hukum Tata Negara (HTN)
3. Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD)
Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) juga mempunyai 3 jurusan yaitu:
a. Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) b. Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) c. Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI)
d. Fakultas Tarbiyah dan Imu Keguruan (FATIK)
Di Fakultas Tarbiyah dan Imu Keguruan, memiliki jumlah jurusan terbanyak dibandingkan 3 fakultas yang lain, yaitu:
a. Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) b. Tadris Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) c. Manajemen Pendidikan Islam (MPI)
d. Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) e. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) f. Pendidikan Bahasa Inggris (PBI)
g. Pendidikan Bahasa Arab (PBA) h. Pendidikan Agama Islam (PAI) B. Deskripsi Data
Data yang sudah terkumpul didapatkan melalui kuesioner google form oleh 85 responden. Proses penyebaran kuesioner melalui aplikasi whatsapp kepada populasi penelitian mulai pada tanggal 25 Oktober 2022 hingga 16 November 2022. Pengelompokan karakteristik responden pada penelitian ini yaitu:
1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan pengelompokkan responden menurut jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan, data pada penelitian ini yaitu:
66
Tabel 4.1
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Keterangan Frekuensi Presentase
Laki-Laki 23 27%
Perempuan 62 73%
Jumlah 85 100%
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2022
Dari data pada di tabel 4.1, diketahui bahwa dari 85 responden, meliputi 23 mahasiswa laki-laki dan 62 mahasiswa perempuan. Keadaan ini menunjukkan bahwa mayoritas pengguna e-wallet di lingkungan IAIN Ponorogo adalah mahasiswa dengan jenis kelamin perempuan.
2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Data usia masing-masing responden pada penelitian ini yaitu:
Tabel 4.2
Responden Berdasarkan Usia Keterangan Frekuensi Presentase
19 Tahun 7 8%
20 Tahun 10 12%
21 Tahun 37 43,5%
22 Tahun 22 26%
23 Tahun 9 10,5%
Jumlah 85 100%
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2022
Dari data pada tabel 4.2 diketahui rentang usia responden berkisar pada 19 – 23 tahun. Hal ini sesuai dengan keadaan secara umum di Indonesia yang mahasiswanya memiliki rentang usia 18 hingga 24 tahun.
Di penelitian ini, responden terbanyak berusia 21 tahun yang berjumlah 37 sedangkan responden paling sedikit berusia 19 tahun yang berjumlah 7 responden.
3. Deskripsi Responden Berdasarkan E-Wallet yang Digunakan
Data mengenai responden pada penelitian ini berdasarkan e-wallet yang mereka gunakan yaitu:
Tabel 4.3
Responden Berdasarkan E-Wallet yang Digunakan Aplikasi E-Wallet Frekuensi
Shopeepay 68
OVO 22
DANA 37
Gopay 17
LinkAja 8
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2022
Dari data pada tabel 4.3 diketahui bahwa ada 5 aplikasi e-wallet (Shopeepay, OVO, DANA, Gopay dan LinkAja) yang digunakan oleh responden atau mahasiswa IAIN Ponorogo. Shopeepay menjadi e-wallet yang mayoritas digunakan oleh responden, yaitu sebanyak 68 responden.
Kemudian OVO digunakan oleh 22 responden, DANA digunakan oleh 37 responden dan Gopay digunakan oleh 17 responden. E-wallet LinkAja digunakan oleh responden dengan jumlah paling sedikit yaitu 8 responden. Menurut data hasil kuisioner, ada juga beberapa responden yang pernah menggunakan atau sedang menggunakan 2 hingga 5 e- wallet. Kondisi ini mengindikasikan bahwa setiap responden memilih menggunakan e-wallet sesuai dengan keinginan atau kebutuhan masing- masing.
C. Hasil Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas
Dilakukan untuk mengetahui apakah variabel dalam penelitian valid agar hasil penelitian bisa dipercaya. Dengan jumlah responden atau data N = 85 dan tingkat kesalahan 5%, maka nilai rtabel = 0,213. Hasil uji validitas terhadap variabel X1, X2 dan Y yaitu:
68
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Kemudahan (X1) No. Pernyataan RHitung RTabel Keterangan
1 X1.1 0,843 0,213 Valid
2 X1.2 0,765 0,213 Valid
3 X1.3 0,844 0,213 Valid
4 X1.4 0,740 0,213 Valid
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 25 Tahun 2022
Berdasarkan data dari tabel 4.4, diketahui bahwa 4 pernyataan variabel kemudahan (X1) yang digunakan dalam kuesioner penelitian ini, yang kemudian disebut X1.1, X1.2, X1.3 dan X1.4, keseluruhannya memiliki rhitung > rtabel (0,213) sehingga keseluruhan instrumen pernyataan dinyatakan valid. Hal ini menunjukkan 4 butir pernyataan variabel persepsi kemudahan (X1) bisa digunakan untuk menjadi alat pengukur data dan hasilnya bisa dipercaya mewakili indikator persepsi kemudahan. Lalu jika dilihat melalui nilai koeifisien korelasinya, X1.1 dan X1.3 ada di interval 0.800-1,000 yang menunjukkan kriteria sangat tinggi. Sedangkan X1.2 dan X1.4 termasuk pada interval 0,600-0,800 yang menunjukkan kriteria tinggi. Ini menunjukkan bahwa 4 butir pernyataan variabel persepsi kemudahan (X1) memiliki nilai pengaruh tinggi hingga sangat tinggi.
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Manfaat (X2) No. Pernyataan RHitung RTabel Keterangan
1 X2.1 0,758 0,213 Valid
2 X2.2 0,884 0,213 Valid
3 X2.3 0,893 0,213 Valid
4 X2.4 0,869 0,213 Valid
5 X2.5 0,863 0,213 Valid
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 25 Tahun 2022
Berdasarkan data dari tabel 4.5, diketahui bahwa 5 pernyataan variabel manfaat (X2) yang digunakan dalam kuesioner penelitian ini, yang kemudian disebut X2.1, X2.2, X2.3, X2.4 dan X2.5, keseluruhannya memiliki rhitung > rtabel (0,213), sehingga keseluruhan instrumen pernyataan dinyatakan valid. Menunjukkan bahwa 5 butir pernyataan variabel persepsi manfaat (X2) bisa digunakan untuk menjadi alat pengukur data dan hasilnya bisa dipercaya mewakili indikator persepsi manfaat. Lalu jika dilihat melalui nilai koeifisien korelasinya, X2.2, X2.3, X2.4 dan X2.5 ada di interval 0.800-1,000 dimana menunjukkan kriteria sangat tinggi.
Sedangkan hanya X2.1 yang termasuk pada interval 0,600-0,800, menunjukkan kriteria tinggi. Ini menunjukkan bahwa 5 butir pernyataan variabel persepsi manfaat (X2) memiliki nilai pengaruh tinggi hingga sangat tinggi.
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel Minat Penggunaan (Y) No. Pernyataan RHitung RTabel Keterangan
1 Y.1 0,747 0,213 Valid
2 Y.2 0,588 0,213 Valid
3 Y.3 0,828 0,213 Valid
4 Y.4 0,731 0,213 Valid
5 Y.5 0,811 0,213 Valid
6 Y.6 0,720 0,213 Valid
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 25 Tahun 2022
Dari data pada tabel 4.6, diketahui 6 pernyataan variabel minat penggunaan (Y) yang digunakan dalam kuesioner penelitian ini, yang kemudian disingkat menjadi Y.1, Y.2, Y.3, Y.4, Y.5 dan Y.6, keseluruhannya memiliki rhitung > rtabel (0,213), sehingga keseluruhan instrumen pernyataan dinyatakan valid. Hal ini menunjukkan bahwa 6 butir pernyataan variabel minat penggunaan (Y) bisa digunakan untuk menjadi alat pengukur data dan hasilnya bisa dipercaya mewakili indikator minat penggunaan. Lalu jika dilihat melalui nilai koeifisien korelasinya,
70
Y.3, Y.5 dan Y.6 ada di interval 0,800-1,000 yang menunjukkan kriteria sangat tinggi. Y.1, Y.4 dan Y.6 termasuk pada interval 0,600-0,800, menunjukkan kriteria tinggi. Sedangkan Y.2 termasuk pada interval 0,400- 0,600 yang menunjukkan kriteria cukup. Ini menunjukkan bahwa 6 butir pernyataan variabel minat penggunaan (Y) memiliki nilai pengaruh yang cukup, tinggi hingga sangat tinggi.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan agar yang menunjukkan sejauh mana alat ukur bisa diandalkan. Jika koefisien reliabilitas Alfa Cronbach lebih dari 0,70 (ri > 0,70), maka sebuah instrumen dikatakan reliabel.3 Hasil uji reliabilitas terhadap semua variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1, X2dan Y
No. Pernyataan Nilai Cronbach Alpha Batas Keterangan
1 X1 0,809 0,70 Reliabel
2 X2 0,907 0,70 Reliabel
3 Y 0,812 0,70 Reliabel
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 25 Tahun 2022
Dari data hasil uji pada tabel 4.7, menunjukkan bahwa semua variabel, yakni variabel persepsi kemudahan (X1), persepsi manfaat (X2) dan minat penggunaan (Y) memiliki nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,70 sehingga semua butir pernyataan disimpulkan reliabel. Hal ini menunjukkan bahwa 15 butir pernyataan variabel persepsi kemudahan (X1), persepsi manfaat (X2) dan minat penggunaan (Y) bisa diandalkan untuk digunakan dalam penelitian untuk menjadi alat pengukur data dan hasilnya bisa mewakili seluruh indikator variabel X1, X2 dan Y.
3 Febrianawati Yusup, “Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Kuantitatif,”
Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan, Volume 7, Nomor 1, (2018), 22
D. Hasil Pengujian Deskriptif 1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Dilakukan untuk mengetahui nilai residual dari model regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Suatu model regresi yang baik akan mempunyai nilai residual berdistribusi normal. Uji statistik yang digunakan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov menggunakan hipotesis:
H0: residual berdistribusi normal H1: residual tidak berdistribusi normal
Dengan tingkat signifikan 5% (0,05), jika didapatkan nilainya signifikan (p-value) > 0,05 artinya H0 diterima atau variabel residual berdistribusi normal sehingga normalitas terpenuhi.4 Hasil uji normalitas yaitu:
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas
Unstandardized Residual
N 85
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std.
Deviation
2.12057501 Most Extreme
Differences
Absolute .079
Positive .079
Negative -.069
Test Statistic .079
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 25 Tahun 2022
4 Andhita Dessy Wulansari, Aplikasi Statistika Parametik Dalam Penelitian (Yogyakarta:
Pustaka Felicha, 2016), 38.
72
Dari data hasil uji di tabel 4.8, didapatkan nilai signifikan (p-value) 0,200, sehingga nilai signifikan (p-value) > 0,05 artinya H0 diterima atau variabel residual berdistribusi normal. Kondisi ini menunjukkan dari residual yang terdistribusi normal, maka model regresi baik untuk digunakan dalam penelitian.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui pengaruh linier antar dua variabel. Suatu model regresi dinyatakan baik apabila memiliki pengaruh linier antara variabel dependen dan variabel independennya.
Dasar keputusan uji linieritas menggunakan Deviation from Linearity.
Apabila Deviation from Linearity Sig. > 0,05 disimpulkan adanya pengaruh yang linier antara variabel dependen dan independen.
Sedangkan, tidak ada pengaruh linier antara variabel dependen dan variabel independen apabila Deviation from Linearity Sig. < 0,05.
Hasil uji linieritas yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji Linieritas Antara Variabel X1 dan Y
Variabel F Sig Keterangan
Minat
Penggunaan*Persepsi Kemudahan
0,148 0,000 Terdapat Hubungan Linier Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 25 Tahun 2022
Berdasarkan hasil uji di tabel 4.9, didapatkan nilai Deviation from Linearity Sig. 0,148 yang merupakan > 0,05. Maka dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang linier antara variabel persepsi kemudahan (X1) dan variabel minat penggunaan (Y). Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan pengaruh linier antara variabel X1 dan variabel Y, model regresi baik untuk digunakan dalam penelitian.
Tabel 4.10
Hasil Uji Linieritas Antara Variabel X2 dan Y
Variabel F Sig Keterangan
Minat
Penggunaan*Persepsi Manfaat
0,812 0,000 Terdapat Hubungan Linier Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 25 Tahun 2022
Berdasarkan tabel 4.10, didapatkan nilai Deviation from Linearity Sig. 0,812 yang merupakan > 0,05. Maka dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh yang linier antara variabel persepsi manfaat (X2) dan variabel minat penggunaan (Y). Kondisi ini mengindikasikan bahwa berdasarkan pengaruh linier antara variabel X2 dan variabel Y, model regresi baik untuk digunakan dalam penelitian.
c. Uji Heteroskedastisitas
Dilakukan untuk mengetahui perbedaan variansi residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model yang tidak terjadi heteroskedastisitas adalah model regresi yang baik.5 Dengan menggunakan uji statistik uji Glejser, hipotesis yang digunakan yaitu:
H0: varian residual homogen (tidak terjadi kasus heteroskedastisitas) H1: varian residual tidak homogen (terjadi kasus heteroskedastisitas)
Dasar pengambilan keputusan dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05), jika didapatkan nilainya signifikan antara variabel independen dengan absolut residual (p-value) > 0,05 artinya H0 diterima atau tidak terjadi kasus heteroskedastisitas.6 Hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini yaitu:
5 Romi Priyastama, The Book of SPSS: Analisis & Pengolahan Data (Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia, 2020), 125.
6 Ibid.
74
Tabel 4.11
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel T Sig Keterangan
Persepsi Kemudahan
(X1) 1,361 0,177 Tidak Terjadi
Heteroskedastisitas Persepsi Manfaat (X2) -0,274 0,784 Tidak Terjadi
Heteroskedastisitas Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 25 Tahun 2022
Berdasarkan hasil uji di tabel 4.11, didapatkan nilai signifikan baik variabel X1 maupun X2 memiliki nilai > 0,05. Maka dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi kasus heteroskedastisitas. Dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi terjadi kesamaan variansi dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan lainnya.
d. Uji Multikolinearitas
Dilakukan untuk melihat ada atau tidak suatu korelasi antar semua variabel bebas. Suatu model regresi dinyatakan baik jika tidak ada multikolinearitas.7 Berdasarkan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) pada model regresi, hipotesisnya:
H0: tidak ada korelasi antar variabel independen (tidak terjadi multikolinieritas)
H1: ada korelasi antar variabel independen (terjadi multikolinieritas) Pengambilan keputusan didasarkan pada kondisi nilai Tolerance variabel > 0,10 dan nilai VIF < 10, disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas. Hasil uji dalam penelitian ini yaitu:
7 Ulva Vanessa, “Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan Penggunaan, dan Persepsi Risiko terhadap Minat Menggunakan OVO pada Mahasiswa FEBI UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi” Skripsi (Jambi: UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2020), 38.
Tabel 4.12
Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance VIF Keterangan Persepsi Kemudahan
(X1) 0,588 0,177 Tidak Terjadi
Multikolinieritas Persepsi Manfaat (X2) 0,588 0,784 Tidak Terjadi
Multikolinieritas Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 25 Tahun 2022
Berdasarkan tabel 4.12, dari variabel X1 dan variabel X2 didapatkan tolerance > 0,10 dan nilai VIF < dari 10. Maka dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat kasus tidak terjadi masalah multikolineritas. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antar variabel X1 dan variabel X2.
2. Uji Regresi Linier Berganda
Dilakukan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (minat penggunaan). Model regresi linier berganda di penelitian ini yaitu:
Keterangan:
Y : Minat penggunaan
a : Konstanta (Nilai Y jika X1, X2, …. Xn=0) β1 : Koefisien regresi variabel X1
β2 : Koefisien regresi X2 X1 : Persepsi kemudahan X2 : Persepsi manfaat e : Error
Hasil uji regresi linier berganda dalam peneilitian ini yaitu:
76
Tabel 4.13
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3,252 1,952 1,666 0,100
Persepsi Kemudahan 0,558 0,146 0,352 3,836 0,000 Persepsi Manfaat 0,566 0,105 0,496 5,410 0,000 a. Dependent Variable: Minat Penggunaan
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 25 Tahun 2022
Sesuai dengan tabel 4.13, maka dalam penelitian ini model regresi linier bergandanya adalah sebagai berikut:
Maka dapat dijelaskan bahwa:
a. Nilai konstanta 3,252 menyatakan bahwa jika variabel persepsi kemudahan dan persepsi manfaat nilainya 0, maka minat penggunaan meningkat sebesar 3,252.
b. Nilai koefisien regresi variabel persepsi kemudahan 0,558 menyatakan jika persepsi kemudahan dinaikkan sebesar satu satuan maka minat penggunaan juga meningkat sebanyak 0,558 asalkan variabel lain konstan.
c. Nilai koefisien regresi variabel persepsi manfaat 0,566 menyatakan jika persepsi kemudahan dinaikkan sebesar satu satuan maka minat penggunaan juga meningkat sebanyak 0,566 asalkan variabel lain konstan.
E. Hasil Pengujian Hipotesis 1. Uji T
Menunjukan sejauh mana pengaruh satu variabel bebas secara singular dalam menjelaskan variasi variabel terikat. Hipotesis yang digunakan yaitu:
H0: variabel bebas (X) tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikat (Y) secara signifikan
H1: variabel bebas (X) memiliki pengaruh terhadap variabel terikat (Y) secara signifikan
Keputusan diambil didasarkan pada nilai signifikansi hasil output yaitu apabila thitung > ttabel (1,988) maka H0 ditolak, sebaliknya apabila thitung
< ttabel (1,988) maka H0 diterima. Atau apabila nilai sig. < 0,05 maka H0
ditolak, sedangkan abaila nilai sig. > 0,05 kemudian H0 diterima. Hasil uji t yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu:
Tabel 4.14 Hasil Uji T
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3,252 1,952 1,666 0,100
Persepsi Kemudahan 0,558 0,146 0,352 3,836 0,000 Persepsi Manfaat 0,566 0,105 0,496 5,410 0,000 a. Dependent Variable: Minat Penggunaan
Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 25 Tahun 2022 Dari hasil dalam tabel 4.14, dapat dinyatakan bahwa:
a. Variabel Persepsi Kemudahan (X1) terhadap Variabel Minat Penggunaan (Y)
Dari hasil uji, didapatkan thitung (3,836) > ttabel (1,988) dan nilai sig.(0,000) < 0,05, oleh karena itu H0 ditolak dan H1 diterima. Ini menunjukkan bahwa variabel persepsi kemudahan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat penggunaan e-wallet mahasiswa IAIN Ponorogo.
b. Variabel Persepsi Manfaat (X2) terhadap Variabel Minat Penggunaan (Y)
Berdasarkan hasil uji, didapatkan thitung (5,410) > ttabel (1,988) dan nilai sig.(0,000) < 0,05, oleh karena itu H0 ditolak dan H1 diterima. Ini