• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahapan-tahapan Penelitian

Dalam dokumen motivasi guru dan peserta didik dalam (Halaman 61-69)

BAB III METODE PENELITIAN

G. Tahapan-tahapan Penelitian

Bagian ini menguraikan proses pelaksanaan penelitian, mulai dari penelitian pendahuluan, pengembangan desain, penelitian sebenarnya dan sampai pada penulisan laporan dalam penelitian.64

Untuk mengetahui proses penelitian oleh peneliti mulai awal hingga akhir maka perlu diuraikan akan tahap-tahap penelitian. Tahapan penelitian yang dilau penelitidalam proses penelitian adalah sebagai berikut:

63Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), 191

64TIM Revisi.Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, 330

51

1. Tahap Pra Lapangan

Ada enam tahap kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti dalam tahap ini ditambah dengan satupertimbangan yang perlu dipahami, yaitu etika penelitian lapangan. Kegiatan dan pertimbangaan tersebut diraikan berikut ini:

a. Menyusun rancangan penelitian b. Memilih lapangan penelitian c. Mengurus perizinan

d. Menjajaki dan menilai lapangan e. Memilih dan memanfaatkan informan f. Menyiapkan perlengkapan penelitian g. Persoalan etika penelitian

2. Tahap Pekerja Lapangan

Uraian tentang tahap pekerjaan lapangan dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

a. Memahami latar penelitian, dan persiapan diri b. Memasuki lapangan

c. Berperan serta sambil mengumpulkan data 3. Tahap Analisis Data

Pada tahap ini dibahas prinsip pokok, tetapi tidakakan dirinci bagaimana cara analisis data itu dilakukan.65

65Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, 127-148.

BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

A. Gambaran Objek Penelitian

Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP Negeri 1 Sumber Jambe Jember, dalam hal ini bukan keseluruhan objek yang diteliti, tetapi hanya hal- hal yang terkait atau orang yang dianggap mengetahui dan mengenal tentang hal yang dikaji.

1. Sejarah Singkat

SMP Negeri 1 Sumber jambe merupakan sekolah yang filial dari SMP Negeri 1 kalisat. Berdasarkan surat keputuasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0472/0/1983, tanggal 7 nopember 1983 berdiri lembaga SMP Negeri 1 Sumber Jambe. Pada awal waktu berdiri lokasinya menempati gedung SD Cumedak 1sebab gedung unit baru belum dibangun. Guru-guru sebagian besar guru SD Cumedak 1 dan guru sukwan sedangkan pegawai/TU belum ada yang di angkat. Pada awal berdiri mengalami kesukaran mendapatkan siswa karena waktu pendaftaran dilakukan pada hari libur akhir tahun ajaran dan kemudian siswanya menjadi 78 siswa dan dijadikan 2 kelas.

SMP Negeri 1 Sumber Jambe merupakan lembaga pendidikan formal yang berdiri diatas tanah seluas 16.030 m2 didesa Cumedak kecamatan Sumber Jambe, Kabupaten Jember tepatnya di Jl. Sukosari No.

53

10 Cumedak Sumber jambe Jember persis berhadapan dengan Kantor Desa Cumedak dan berada disamping kanan RS Sumber Jambe.66

Berikut disajikan tabel dan gambaran sejarah masa priode kepala sekolah SMP Negeri 1 Sumber Jambe mulai dari masa awal perintisan sampai sekarang.

Table 4.1

Periodisasi Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sumber Jambe Sejarah tahun 1983 hingga sekarang

No Periode Nama Kepala Sekolah 1 1983 – 1990 Mastur Mudi, BBA, SH 2 1990 – 1993 Agus Sumarlan

3 1993 – 1994 Drs. Kadim

4 1994 – 1995 Drs. Supodo 5 1995 – 1997 Drs. Parwono

6 1997 – 2002 Sadikin

7 2002 – 2004 Drs. Kukuh Jumi Adi, Msi 8 2004 – 2010 Drs. H. Nurhadi, M.Pd 9 2010 – sekarang Drs. H. Sukaryadi, M.pd

2. Profil Sekolah

Nama Sekolah : SMP NEGERI 1 SUMBERJAMBE

NPSN : 20523865

Propinsi : Jawa Timur

Otonomi Daerah : Jember

Kecamatan : Sumber Jambe

Desa/ Kelurahan : Cumedak

Alamat :Jln.Sukosari

No.10CumedakSumberJambe Jember

No. Telephone : 0331-593721 Fax : -

Status sekolah : Negeri

Akreditasi : A

Koordinat : Longitude :8.093051 Latitude : 113.923073

66 Dokumentasi SMP Negeri 1 Sumber Jambe.17 januari 2015

Tahun Beroperasi : 1983 / 1984

Luas Tanah : 16.030 m2

Luas Bangunan : 1.740 m2

No. Rekening Rutin Sekolah : 0032966136

Pemegang Rekening : SMP N 1 SUMBERJAMBE

Nama Bank : Bank Jatim

Cabang : Jember

3. Visi, Misi SMP Negeri 1 Sumber Jambe67 a. Visi

“Berdedikasi, Bermutu dan Mandiri yang didasari Iman dan Taqwa”

Indokator Visi:

1. Terwujudnya lulusan yang bermutu, beriman dan bertaqwa 2. Terwujudnya standar isi pendidikan

3. Terwujudnya standar proses pendidikan.

4. Terwujudnya kualitas pendidik dan tenaga kependidikan.

5. Terwujudnya ketersediaan sarana dan prasarana.

6. Terwujudnya pengelolaan pendidikan.

7. Terwujudnyapemenuhan standar pembiayaan.

8. Terwujudnyaperumusanstandar penilaian pendidikan b. Misi

1. Mengembangkan lulusan yang bermutu, beriman dan bertaqwa.

2. Melaksanakan penjabaran kurikulum sesuai dengan Kurikulum Satuan Pendidikan

3. Melaksanakan proses pembelajaran CTL

4. Meningkatkan kualitas kinerja tenaga kependidikan

5. Mengoptimalkan sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanakan proses belajar mengajar

67 Dokumentasi SMP Negeri 1 Sumber Jambe.17 januari 2015

55

6. Menerapkan manajemen partisipatif aktif dengan melibatkan seluruh warga sekolah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

7. Mengembangkan standar pembiayaan yang efektif dan efisien 8. Melaksanakan penilaian secara periodikdan mengadakan program

pengayaan serta remidial.

4. Kondisi Sarana dan Prasarana

Sebagai penunjang terlaksananya prosesbelajar mengajar yang diperlukan adanya seperangkat sarana dan prasarana dan fasilitas yang mendukung kegiatan tersebut. Perlengkapan yang tersedia di SMP Negeri 1 Sumber Jambe bisa dikatakan cukup.

Adapun spesifikasi kelengkapan yang dimiliki SMP negeri 1 Sumber Jambe sebagi berikut :

Table 4.2

Data sarana fisik di SMP Negeri 1 Sumber Jambe68

NO Sarana Fisik Jumlah Keterangan

1 2 3 4

1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

2 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 Baik

3 Ruang Guru 1 Baik

4 Ruang TU 1 Baik

5 Ruang Kopsis 1 Baik

6 Ruang Perpustakaan 2 Baik

7 Ruang Kesiswaan 1 Baik

8 Ruang Komputer 1 Baik

9 Lab. Komputer 1 Baik

10 Ruang Foto Copy 1 Baik

11 Ruang UKS 1 Baik

12 Ruang BK 1 Baik

13 Aula 1 Baik

14 Lab. IPA 2 Baik

15 Gudang 1 Baik

16 Wc/ KM 8 Baik

68 Dokumentasi SMP Negeri 1 Sumber Jambe.22 januari 2015

17 Musholla 1 Baik

18 Kantin Sekolah 1 Baik

19 Ruang Kelas 15 Baik

Table 4.3

Sarana non fisik di SMPNegeri 1 Sumber Jambe

No Sarana Non Fisik Jumlah Keteranagan

1 2 3 4

1 Komputer 25 Baik

2 Printer 7 Baik

3 Meja komputer 28 Baik

4 LCD 3 Baik

5 Kursi lipat 30 Baik

6 Kursi staf 8 Baik

7 Papan tulis 15 Baik

8 Papan whiteboard 5 Baik

9 Lemari 10 Baik

10 Meja guru 29 Baik

11 Meja siswa 273 Baik

12 Kursi siswa 547 Baik

13 Jam dinding 24 Baik

14 Tempat sampah 25 Baik

5. Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Sumber Jambe

Tujuan dibentuk organisasi adalah pada dasarnya agar menejemen dan penyelenggaraan dapat berjalan dengan tertib dan teratur, sehingga semua kegiatan dan program yang hendak dijalankan dapat benar- benar terlaksana dengan baik sesuai tujuan yang diharapkan, adapun susunan strukturnya adalah:69

69 Dokumentasi SMP Negeri 1 Sumber Jambe.22 januari 2015

57

Bagan 4.4 Struktur Organisasi

Garis Komando Garis Koordinator VII A :

Imron

Khairiri, S.Pd.

VII B : Tri Yuni Kurniwati, S.Pd.

VII C : Henik Purwanti, S.Pd.

VII D : Ashari, S.Pd

VII E : Subagio, S.Pd.

VIII A : Dra.jusworini

VIII B : Nuryadi, S.Pd

VIII C : Enik

Winarni,S.sos

VIII D : Dra.

Agustini

VIII E : Nurcahyo ,S.Si IX A:

Sri Mindayati, S.Pd

IX B : Sumali, S.Pd

IX C :

Imam Rofi’i, S.Pd

IX D :

KH, Nisful Laila,S.Pd

IX E : Sapraun, S.Pdi kepala sekolah

Drs. H. Sukaryadi, M.Pd Komite

H.Syukron

Koord.TU Slamet Sugiarto Wakil

Armo, S.Pd

Kesiswaan Subagio, S.Pd

Sarana &

prasana Sapraun,

S.Pdi

Kurikulum Sri mindayati,

S.Pd

HUMAS KH.Nisful laila, S.Pd

Koord.BK Dra.Sri Utarini

JABATAN Unit perpustakaan

MALWINA TURAHMAH, S.Pd.I

6. Keadaan guru dan karyawan70

Table 4.5

No Status <SLTP D3 S1 S2 Jumlah

L P L P L P L P

1 Guru PNS Depag - - - - 1 - - - 1 2 Guru PNS Diknas - - - - 7 3 3 - 13 3 Guru Non PNS - - - - 4 10 1 15 4 Peg.TU PNS - - 1 - - - 1 5 Peg. TU Non PNS 5 - 1 - - 1 - - 7

6 Jumlah 37

7. Data peserta didikdi SMP 1 Sumber Jambe Table 4.6

No Tahun Pelajaran Kelas Jumlah

VII VIII IX

1 2010/2011 178 176 156 510

2 2011/2012 186 168 173 527

3 2012/2013 185 185 165 535

4 2013/2014 183 183 181 547

3 2014/2015 183 182 178 543

B. Penyajian dan Analisis Data

Pada bab ini dikemukakan secara rinci bukti- bukti yang diperoleh dan merupakan hasil dari pedoman penyusunan proposal dan skripsi IAIN Jember, karena hal yang penting setelah membahas latar belakang adalah penyajian datadan analisanya.

Sebagaimana dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, penelit menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai alat untuk memperoleh data yang mendukung. Setelah mengalami proses peralihan

70 Dokumentasi SMP Negeri 1 Sumber Jambe.22 januari 2015

59

data sesuai dengan metode yang digunakan, maka secara berurutan akan disajikan data- data yang mengacu pada fokus penelitian.

Dalam penelitian ini digambarkan tentang penyajian data berupa gambaran tentang Pola Interaksi Guru dan Peserta Didik dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Peserta Didik. Dalam penelitian ini penyajian data didasarkan pada sub fokus penelitian yaitu:

1) Bagaimana pola interaksi guru dan peserta didik dalam meningkatkan kedisiplinan belajar mengenai faktor intrinsik peserta didik.

2) Bagaimana pola interaksi guru dan peserta didik dalam meningkatkan kedisiplinan belajar mengenai faktor ekstrinsik peserta didik.

Sedangkan judul penelitian ini adalah Pola Interaksi Guru dan Peserta Didik dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Peserta Didik di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sumber Jambe Jember Tahun Pelajaran 2014/2015.

1. Pola Interaksi Guru dan Peserta Didik dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Mengenai Faktor Intrinsik Peserta Didik di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sumber Jambe Jember Tahun Pelajaran 2014/201.

Menurut Drs. H. Sukaryadi., M.Pd selaku kepala SMP Negeri 1 Sumber Jambe mengemukakan tentang kedisiplinan sebagai berikut:

“Kedisiplinan, disiplin maupun tata tertib sangatlah penting dan wajib untuk diterapkan disekolah baik untuk guru maupun peserta didik, karena kedisiplinan merupakan titik pusat sikap kedisiplinan yang mula-mula guru harus menjalankannya, guru yang disebut sebagai teladan atau contoh yang nantinya peserta didik akan mencontohnya. Semua kedisiplinan baik dari belajarnya semua

diutamakan kepada guru dan karyawan lainnya untuk menerapkannya.”71

Menurut wakil kepala sekolah Bapak Armo, S.Pd mengutarakan sebagai berikut:

“Kedisiplinan belajar itu sendiri adalah guru berperan sebagai seseorang yang akan dicontoh oleh peserta didik, jadi disini harus menegakkan kedisiplinan di dalam kelas maupun diluar kelas, hal tersebutakan mempermudah pembelajaran berlangsung dengan baik, siswa akan mendengarkan guru dan menerima pembelajaran.

Dengan membangun minat peseta didik dalam mengikuti kegiatan yang ada didalam sekolah terutama dalam proses belajar dan pembelajaran guru berperan penting untuk memotivasi peseerta didik.”72

Menurut penuturan Bapak Sapraun S.Pd.I selaku guru PAI mengatakan bahwa:

“selama belajar pembelajaran berlangsung, guru harus menyiapkan strategi yang baik untuk membuat peserta didik mempunyai minat dalam mengikuti pembelajaran. Guru harus menggunakan bahasa yang baik dan jelas untuk lebih mudah dipahami, hubungan guru dan peserta didik sangat penting karena hal itu untuk mempermudah mengetahui karakter peserta didik. Hubungan yang mudah selain melalui lisan media juga sangat penting. Dalam pembelajaran, sebelum dimulai saya memberi suatu gambaran diri buat peserta didik agar lebih menyadari, begitu pula sebelum pembelajaran berakhir saya memberikan pesan-pesan yang bisa dimengerti dan menyadari oleh peserta didik,hal tersebut salah satu cara kecil dalam memberikan dorongan atau motivasi kepada peserta didik agar lebih bersemangat dan mempunyai minat belajar yang tinggi.”73

71Sukaryadi, wawancara, Jember, 10 Februari 2015.

72Armo, wawancara, Jember, 13 Februari 2015.

73Sapran, wawancara, Jember, 16 Februari 2015.

61

Menurut Doni Alex Santoso siswa kelas IX A bahwa:

“Peran atau sikap guru berpengaruh penting buat saya dan peserta didik lainnya. Kalau guru cara bicaranya kasar saat memberi saran atau memberi tahu tentang sanksi-sanksi pelanggaran atau memberi hukuman didengarkan saja daripada dihukum lagi, masalah dijalani atau tidaknya itu semua kan tergantung pada peserta didiknya.

Beda dengan guru yang bisa bersahabat dan ramah akan lebih senang kita terima.”74

Data hasil observasi (pengamatan) tentang Motivasi guru dan peserta didik dalam meningkatkan kedisiplinan belajar mengenai faktor instrinsik peserta didik yang telah dilakukan di lapangan, adalah sebagai berikut:

“Motivasi guru dan peserta didik dalam meningkatkan kedisiplinan belajar mengenai faktor instrinsik peserta didik di SMP Negeri 1 Sumber Jambe bahwa hubungan guru dan peserta didik sangatlah penting, dalam memberikan pengertian pentingnya kedisiplinan belajar guru terlebih dahulu yang menerapkan hal-hal yang baik agar dapat dicontoh oleh peserta didik menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami, memberikan dorongan atau motivasi dapat menumbuhkan minat dalam mengikuti proses pembelajaran dengan baik.”75

Data hasil observasi (pengamatan) tentang Motivasi guru dan peserta didik dalam meningkatkan kedisiplinan belajar mengenai faktor instrinsik peserta didik yang telah dilakukan di lapangan, adalah sebagai berikut:

“Motivasi guru dan peserta didik dalam meningkatkan kedisiplinan belajar mengenai faktor instrinsik peserta didik di SMP Negeri 1 Sumber Jambe Jember, guru harus benar-benar tahu bagaimanacara barinteraksi atau berbicara dengan peserta didik dengan baik dan

74Doni, wawancara, Jember, 17 Februari 2015.

75Observasi, Jember, 18 Februari 2015.

benar agar mudah dipahami, bahwa berbicara yang tidak ramah akan membuat peserta didik acuh dan tidak menghiraukannya.”76 Dari beberapa pendapat atau penuturan para informan yang merupakan hasil wawancara (interview), serta hasil observasi yang sudah dilakukan di lapangan mengenai pola interkasi guru dan peserta didik dalam meningkatkan kedisiplinan belajar mengenai faktor instrinsik peserta didik di SMP Negeri 1 Sumber Jambe, maka dapat dipahami bahwa dalam interaksi guru dan peserta didik sangatlah dipentingkan apalagi dalam meningkatkan kedisiplinan belajar mengenai faktor instrinsik peserta didik, seperti keminatan peserta didik itu sangatlah dipentingkan, jadi seorang guru mempersiapkan dengan baik saat pembelajaran dimulai, guru memberikan pengertian sikap tata cara belajar agar tidak timbul kegaduhan dan kejenuhan, dan terus berusaha bagaimana peserta didik bisa memahami dan mendengarkan guru, begitu pula guru berusaha agar peserta didik lebih meningkatkan keminatan dan lebih bermotivasi saat pembelajaran dimulai.

2. Pola Interaksi Guru dan Peserta Didik dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Mengenai Faktor Ektrinsik Peserta Didik Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sumber Jambe Jember Tahun Pelajaran 2014/2015.

Menurut penuturan Dra. Hj. Sri Utarini selaku guru BK mengatakan bahwa:

76Ibid, 18 Februari 2015.

63

“Kedisiplinan sekolah akan melatih peserta didik dengan baik, namun sekolah tidak hanya bekerja sendiri dalam menerapkan suatu kedisiplinan, semua pihak harus mendukung yaitu keluarga, karena lingkungan keluarga adalah keutamaan yang paling utama mengajarkan kedisiplinan bagi peserta didik. Dalam hal ini hubungan guru tidak hanya dengan peserta didik saja namun untuk terus mengajarkan kedisiplinan baik dirumah, sekolah dan lingkungan guru harus bisa berkomunikasi baik dengan orangtua.”77

Menurut KH. Nisful Laila selaku guru PKn mengatakan bahwa:

“Seorang guru tidak harus memberikan materi saja setiap pembelajaran berlangsung, namun juga memberikan pengetahuan pentingnya membagi waktu, dengan pengetahuan membagi waktu peserta didik diajarkan disiplin untuk mengatur waktu. Karena disaat peserta didik tidak bisa membagi waktu dengan baik akan menyebabkan rasa kecapean, kurangnya tidur dan istirahat akan mengganggu pembelajaran karena rasa malas yang timbul pada dirinya. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan mempunyai pengaruh yang positif bagi peserta didik, peserta didik yang mudah menerima pembelajarannya dan begitu pula sebaliknya, badan yang tidak sehat karena kurang istirahat akan memunculkan rasa malas dan kurangnya minat mengikuti pembelajaran.”78

Penuturan Kepala Sekolah oleh Bapak Drs. H. Sukaryadi, M.Pd bahwa:

“Dalam kedisiplinan ditekankan pula ruang sekolah di dalam maupun di luar kelas harus benar- benar bersih, guru harus menerapkan daftar piket peserta didik. Agar ruang menjadi bersih, karena dengan ruang yang bersih akan menimbulkan dampak positif dan kenyamanan bagi peserta didik. Menegakkan kedisiplinan yang kecil ini bisa dikatakan interaksi guru dengan peserta didik, kedisiplinan seperti tata tertib yang dijaga untuk kenyamanan pembelajaran berlangsung bisa melalui suatu tulisan dan tidak hanya dengan lisan saja, seperti buanglah sampah ditempatnya, terapkanlah 3S (senyum, sapa dan salam) disetiap dinding yang umum dilewati guru-guru dan peserta didik agar mampu diterapkan dalam sehari-harinya.”79

77Sri Utarini, wawancara, Jember, 19 Februari 2015.

78Nisful, wawancara, Jember, 21 Februari 2015.

79Sukaryadi,wawancara, Jember, 10 Februari 2015.

Menurut penuturan Sumali S.Pd selaku guru Bahasa Indonesia adalah:

“Mengenai kedisiplinan itu akan dilakukan oleh guru terlebih dahulu termasuk saya sendiri, seperti dalam kegiatan pembelajaran saya sebelum memasuki kelas harus menyiapkan media-media yang akan digunakan. Jadi, dimulai dengan pembelajaran guru harus sudah siap jadi tidak perlu menyuruh peserta didik lagi untuk mempersiapkan media pembelajaran karena hal itu akan membuang waktu kegiatan pembelajaran berlangsung.”80

Menurut K.H Nisful Laila, S.Pd selaku guru PKn mengatakan:

“Di dalam kelas tidak tidak hanya peserta didik datang masuk dan mengikuti kegiatan pembelajaran tetapi didalamnya jadwal piket setiap harinya, hal inilah melatih peserta didik disiplin untuk menjaga lingkungan sekolah atau kelas yang bersih dan tidak kumuh.”81

Menurut Inayatul Mukaromah selaku peserta didik kelas IX B mengatakan bahwa:

“Masih banyak guru yang datang terlambat itu membuat saya tidak menyukai sikap guru yang seenaknya, guru yang terlambat akan masuk dan mengajar, beda dengan peserta didik yang terlambat akan dihukumnya. Hal ini membuat suatu kedisiplinan dan tata tertib yang tidak adil, karena guru yang memberi contoh kepada kita semua. dengan persiapan yang kurang juga seperti media yang belum siap, akan membuang wakti saja, keminatan pun untuk mengikuti pembalajan membosankan. Ditambah lagi materi yang diajarkan tidak bervariasi Bagi saya lebih baik tidak mengikuti daripada merasa mengantuk di dalam kelas.”82

80Samali, wawancara, Jember, 23 Februari 2015.

81Nisful, wawancara, Jember, 21 Februari 2015.

82Inayatul, wawancara, Jember, 25 Februari 2015.

65

Data hasil observasi (pengamatan) tentang Motivasi guru dan peserta didik dalam meningkatkan kedisiplinan belajar mengenai faktor ekstrinsik peserta didik yang telah dilakukan di lapangan adalah sebagai berikut:

“Memberikan dorongan atau motivasi guru dan peserta didik sangat perlu dan penting dalam melatih kedisiplinan peserta didik, melatih kedisiplinan tidak diajarkan di sekolah saja namun ada pendukung seperti guru dan lingkungan. Peran yang paling utama adalah orang tua untuk melatih kedisiplinan. Dengan sikap kedisiplinan di lingkungan sekolah, keluarga maupun lingkungan akan mencegah sikap yang buruk terhadap peserta didik, dan akan lebih menghargai orang lain.”83

Dari beberapa pendapat atau penuturan para informan yang merupakan hasil wawancara (interview), serta hasil observasi yang sudah dilakukan di lapangan mengenai pola interaksi guru dan peseta didik dalam meningkatkan kedisiplinan belajar mengenai faktor ekstrinsik peserta didik di SMP Negeri 1 Sumber Jambe Jember, maka dapat dipahami bahwa kedisiplinan yang utama harus dilatih dari orang tua terlebih dahulu, karena sekolah memberikan pelatihan kedisiplinan setelah keluarga. Semua harus ada interaksi guru dengan baik, kedisiplinan diutamakan dilakukan oleh seorang guru, karena guru dijadikan contoh bagi peserta didik. Kepala sekolah juga harus menekankan kepada setiap dewan guru untuk menyiapkan terlebih dahulu, melakukan kedisiplinan agar tak mengurangi waktu pembelajaran dimulai, ruangan dan lingkungan yang bersih juga

83Observasi, Jember, 24 Februari 2015.

memberikan dampak positif bagi pembelajaran peserta didik, didukung oleh dengan persiapan media dan peralatan yang mendukung.

C. Pembahasan Temuan

Pada bagian ini akan dibahas tentang temuan-temuan penelitian Motivasi guru dan peserta didik dalam meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik di SMP Negeri 1 Sumber Jambe Jember Tahun Pelajaran 2014/2015 yang mencakup beberapa hal, yaitu tentang Motivasi guru dan peserta didik dalam meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik di SMP Negeri 1 Sumber Jambe Jember Tahun Pelajaran 2014/2015.

Untuk mengetahui tentang Motivasi guru dan peserta didik dalam meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik di SMP Negeri 1 Sumber Jambe Jember Tahun Pelajaran 2014/2015, peneliti memperoleh data dari hasil observasi, interview dan dokumentasi. Data yang diperoleh bukan berupa angka akan tetapi berupa argumentasi dan dokumentasi. Data yang didapat dari hasil argumentasi yaitu informasi yang diperoleh dari kepala sekolah, guru dan peserta didik di SMP Negeri 1 Sumber Jambe, serta data yang diperoleh dari observasi (pengamatan) dilakukan dilapangan. Sedangkan untuk dokumentasi, peneliti memperoleh data interaksi guru dan peserta didik dalam meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik antara lain foto-foto dan didokumentasikan.

1. Motivasi Guru dan Peserta Didik dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Mengenai Faktor Instrinsik Peserta Didik di SMP Negeri 1 Sumber Jambe Jember Tahun Pelajaran 2014/2015.

67

Motivasi guru dan peserta didik dalam meningkatkan kedisiplinan belajar mengenai faktor instrinsik peserta didik, yang biasanya terjadi lembaga atau guru itu sendiri memberikan kedisiplinan kepada peserta didik, sudah dilakukan sepenuhnya tetapi terkadang guru belum menerapkannya semaksimal mungkin.

Keutamaan yang pertama guru yang menjadi contoh oleh peserta didik jadi guru harus memberikan sikap yang baik. Guru juga harus bisa menumbuhkan minat peserta didik, Minat (interest) adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.84 Dalam hal ini peran atau sikap guru berpengaruh penting bagi peserta didik. Dengan sikap yang baik dan memberikan contoh-contoh realita yang ad dilingkungan sekitar, dalam proses pembelajaran akan memberikan motivasi pada peserta didik secara tidaka langsung dan dapat menumbuhkan minat mengikuti pembelajaran

2. Motivasi Guru dan Peserta Didik dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Mengenai Faktor Ekstrinsik Peserta Didik di SMP Negeri 1 Sumber Jambe Jember Tahun Pelajaran 2014/2015.

Pada Motivasi guru dan peserta didik dalam meningkatkan kedisiplinan belajar mengenai faktor ekstrinsik peserta didik yaitu pengaruh yang dari luar. Dengan hal ini pihak kepala sekolah tidak hanya menekankan kedisiplinan saja namun juga menyiapkan media atau atau

84Baharudin dan Esa, Teori Belajar dan Pembelajaran, 24.

lingkungan kelas yang benar-benar kondusif, nyaman untuk pembelajaran. Karena udara yang tidak bersahabat seperti panas akan membuat konsentrasi belajar peserta didik pecah, disaat guru menerangkan juga akan cuma-cuma karena peserta didik akan sibuk dengan sendirinya.

Dalam pemberian kedisiplinan yang baik, seorang guru tidak melakukan sendiri tapi ada komunikasi dengan orangtua dan masyarakat karena hal ini membantu diri peserta didik. Kedisiplinan dan peraturan sekolah akan diajarkan disekolah saja saat diluar sekolah orangtua dan masyarakat harus bisa mengarahkan kedisiplinan juga. Orang tua juga harus bisa memberikan tempat dan ruang untuk kenyaman belajarnya dan pembagian waktu yang benar-benar terarahkan karena dengan kesibukannya seperti bermain, anak didik yang tidak bisa mengatur waktu akan mebuat kerugian tersendiri, timbulah rasa capek sehingga kemalasan untuk belajar timbul. Faktor kesehatan atau kondisi fisik juga sangat berpengaruh besar bagi peserta didik dalam belajar.

Dalam dokumen motivasi guru dan peserta didik dalam (Halaman 61-69)

Dokumen terkait