• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data, tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standart data yang ditetapkan.55

Untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.

1. Teknik observasi

Teknik observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kajian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti.56 Teknik observasi yang dilakukan adalah observasi partisipatif yang pasif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan datang langsung ke tempat

55 Sugiyono, Metode, 308.

56 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Kencana, 2012), 86.

kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.57

Data yang diperoleh dari metode observasi adalah :

a. Keadaan lingkungan Madrasah Tsanawiyah unggulan Nurul Islam Jember

b. Kegiatan pembelajaran kitab Fathul qarib di Madrasah Tsanawiyah unggulan Nurul Islam Jember meliputi pelaksanaan dan evaluasi uji praktek.

2. Teknik Wawancara

Teknik wawancara (interview) digunakan sebagai teknik pengumpulan data oleh peneliti dengan melalui dialog atau tanya jawab yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dan informan terwawancara.58

Penelitian ini menggunakan metode wawancara bebas terpimpin yaitu peneliti bebas menanyakan apa saja yang ingin peneliti ketahui, namun pertanyaan-pertanyaan tersebut tetap berpegang pada pedoman wawancara dan mempermudah informan untuk memberikan jawabannya secara rinci.

Metode wawancara ini digunakan untuk mendapatkan informasi yang jelas dan mendalam dari subjek penelitian yang telah ditentukan yaitu: Kepala Sekolah, Guru Fiqih dan Peserta Didik kelas IX di MTs

57 Sugiyono, Metode, 227.

58 Mundir, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Jember: STAIN Jember Press, 2013), 186

Unggulan Nurul Islam Jember. Data yang diperoleh dari metode wawancara ini adalah:

a. Perencanaan dari Penerapan Metode Pembelajaran Fiqih berbasis kitab kuning di Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember.

b. Pelaksanaan dari Penerapan Metode Pembelajaran Fiqih berbasis kitab kuning di Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember.

c. Evaluasi dari Penerapan Metode Pembelajaran Fiqih berbasis kitab kuning di Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember.

3. Teknik dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, tetapi melalui dokumen.

Dokumen adalah catatan tertulis yang isinya merupakan pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa dan berguna bagi sumber data, bukti informasi kealamiahan yang sukar ditemukan dan membuka kesempatan untuk lebih memperluas pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki.59

Data-data yang diperoleh peneliti dari teknik dokumentasi adalah sebagai berikut:

a. Identitas Sekolah (profil)

b. Sejarah singkat berdirinya MTs Unggulan Nurul Islam Jember

c. Letak Geografis Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Nurul Islam Jember

59Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan(Bandung: Pustaka Setia, 2011), 168.

d. Visi dan misi MTs Unggulan Nurul Islam Jember e. RPP

f. Silabus E. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, meneyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai.Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu diperoleh data yang dianggap kredibel.60

Pada penelitian ini menggunakan analisis model Miles dan Huberman (1984). Aktivitas dalam analisis data model ini adalah :

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.61 Dalam tahap ini, peneliti menemui Kepala Sekolah, Guru Fiqih dan beberapa peserta didi

60Sugiyono, Metode, 244.

61Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), 153.

MTs Unggulan Nurul Islam Jember untuk wawancara, observasi dan dokumentasi mengenai penerapan pembelajaran kitab kuning. Kemudian peneliti mencatat perkataan narasumber beserta mengamati proses sesuai dengan fokus penelitian sesuai dengan pedoman penelitian.

2. Kondensasi Data

Pada buku Milles dan Huberman ditulis “Data condensation refers to the proses of selecting, focusing, simplifying, abstracting, and/or transforming the data that appear in the full corpus (body) of written up field note, interview, transcripts, document, and other empirical materials”.62 Kondensasi data adalah proses menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan, mengabstraksi dan mengubah catatan lapangan, transkip wawancara, dokumen, dan materi (temuan) empirik lainnya.

Kondensasi (pengembunan) data berarti mengubah data yang sebelumnya menguap menjadi lebih padat (air). Letak perbedaan antara reduksi dengan kondensasi terletak pada cara penyederhanaan data. Reduksi cenderung memilah kemudian memilih, sedangkan kondensasi menyesuaikan seluruh data yang dijaring tanpa harus memilah (mengurangi) data.

Dalam kondensasi data merujuk kepada proses menyeleksi, memfokuskan menyederhanakan, mengabstraksi dan mentransformasikan data yang terdapat pada catatan lapangan maupun transkip dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut :

62Matthew B, Miles, dkk, Qualitative Data Analysis (Amerika: Sage, 2014), 31.

a. Selecting

Menurut Miles dan Huberman, peneliti harus bertindak selektif yaitu menentukan dimensi-dimensi mana yang lebih penting, hubungan-hubungan mana yang mungkin lebih bermakna dan sebagai konsekuensinya informasi apa yang dapat dikumpulkan dan dianalisis.63

b. Focusing

Miles dan Huberman menyatakan bahwa memfokuskan data merupakan bentuk pra-analisis. Pada tahap ini peneliti memfokuskan data yang berhubungan dengan fokus penelitian. Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahan seleksi data. Peneliti hanya membatasi data yang berdasarkan fokus penelitian.64

c. Simplifying and Abstracting

Data dalam penelitian ini selanjutnya disederhanakan dan diabstraksikan. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya. Pada tahap ini, data yang telah terkumpul dievaluasi, khususnya yang telah terkumpul di evaluasi, khususnya yang berkaitan dengan kualitas dan kecukupan data.

63 Halim Malik, “Penelitian Kualitatif”

https://kacamatapustaka,wordpress.com/2018/04/24/kondensasi-dalam-analisis-data-penelitian- kuaitatif/ (12 Februari 2022)

64 Milles,dkk, Qualitative Data, 31.

d. Transforming

Data ditransformasikan dalam berbagai cara, yakni melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkan data dalam satu pola yang lebih luas, dan sebagainya.65

3. Penyajian Data (Data Display)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Data yang disajikan terkait dengan hasil reduksi data yaitu implementasi pembelajaran fiqih berbasis kitab Fathul Qarib di Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember

4. Penarikan Kesimpulan (Verification) / Conclusing Drawing

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan berubah bila tidak menemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan merupakan kesimpulan yang kredibel.66

Kesimpulan yang kredibel adalah kesimpulan yang menjawab atas permasalahan yang menjadi titik fokus peneliti. Dari kesimpulan ini, maka ditemukan hasil penemuan peneliti yang sebelumnya belum pernah

65 http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/66970/Chapter%20III-

%20V.pdf?sequence=3&isAllowed=y. ( 12 Februari 2022).

66Sugiyono, Metode, 338-341.

dikaji oleh siapapun seperti temuan yang berupa deskripsi atau gambaran obyek yang sebelumnya belum jelas menjadi jelas setelah adanya penelitian yang dilakukan. Dalam tahap ini peneliti menyimpulkan dari hasil tahap-tahap analisis sebelumnya. Dan menjawab semua fokus masalah yang menjadi permasalahan dalam penelitian.

F. Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan konsep yang menunjukkan keshahihan dan keadaan data dalam suatu penelitian.67 Untuk menguji keabsahan data yang diperoleh, peneliti menggunakan triangulasi. Teknik triangulasi data adalah pemeriksaan kembali data dengan tiga cara68 Dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik. , yaitu :

1. Triangluasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

Triangulasi sumber ini dapat dicapai dengan jalan:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara b. Membandingkan dengan apa yang dikatakan orang di depan umum

dengan apa yang dikatakan secara pribadi

c. Membandingkan dengan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain

67Moleong, Metode, 321.

68Helaluddin, Hengki Wijaya, Analisis Data Kualitatif: Sebuah Tinjauan Teori dan Praktik (Jakarta: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, 2019), 22-23.

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.69

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi dan dokumentasi.

Adapun alasan peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik yaitu untuk menguji valid tidaknya data dengan cara mengetahuinya dari berbagai sumber dan berbagai teknik/ cara.

G. Tahap-Tahap Penelitian

Tahap-tahap penelitian ini menguraikan rencana pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, mulai dari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, mulai dari penelitian pendahuluan, pengembangan desain, penelitian sebenarnya, dan sampai pada penulisan proposal.70

1. Tahap pra penelitian lapangan

a. Menentukan masalah di lokasi penelitian.

b. Menyusun rencana penelitian (proposal).

c. Pengurusan surat izin meneliti.

d. Menyiapkan perlengkapan penelitian.

69 Muh. Fitrah dan Luthfiyah, Metodologi Penelitian; Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas &

Studi Kasus (Sukabumi: CV Jejak, 2017), 94.

70Tim Penyusun, Pedoman Penyusunan Karya Ilmiah, 48.

2. Tahap penelitian lapangan

a. Memahami latar belakang dan tujuan penelitian.

b. Memasuki lokasi penelitian.

c. Mencari sumber data yang telah ditentukan obyek penelitian.

d. Menganalisa data dengan menggunakan prosedur Penelitian yang telah ditetapkan.

3. Tahap akhir penelitian. lapangan a. Penarikan kesimpulan.

b. Menyusun data yang telah ditetapkan.

c. Kritik dan saran.

Tahap pra lapangan dilakukan peneliti sejak Rabu, 22 November 2021 sampai Senin 24 Januari 2022

BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Objek Penelitian

Lokasi yang menjadi objek penelitian adalah Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember. Agar dapat memahami keadaan lokasi penelitian dan mendapat gambaran lengap tentang objek penelitian, maka dikemukakan secara sistematis gambaran objek penelitian sebagai berikut : 1. Identitas Madrasah

Nama Sekolah : MTs Unggulan Nurul Islam Jember

Alamat Lengkap : Jl. Pangandaran 48 Antirogo Sumbersari Jember Telepon / HP : 0331-335389

Kode pos : 68125

Akreditasi Madrasah : A Tahun Berdiri : 2008 Status Sekolah : Swasta

No. Statistik : 121235090137

NPSN : 20554894

NPWP Madrasah : 02.997.797.2.626.000

Nama Kepala Sekolah : Hasanatul Khalidiyah, M.Pd.I

2. Sejarah singkat berdirinya Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember

Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam berada dalam lokasi dengan Pondok Pesantren Nurul Islam Jl. Pangandaran 48 Antirogo

60

Sumbersari Jember. Mula mula MTs berdiri karena keprihatinan Kyai Haji Muhyiddin Abdusshomad (Pendiri dan Pengasuh pondok pesantren Nurul Islam) atas keberadaan berbagai macam aliran yang menggerogoti Aqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah (ASWAJA) serta keberadaan dari Ilmu – ilmu klasik atau salaf. Beliau berkeinginan untuk mendirikan lembaga sebagai suatu wadah yang mengajarkan dan mempertahankan Aqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah serta ilmu-ilmu salaf atau klasik.

Kurikulum MTs Unggulan Nuris adalah perpaduan dari kurikulum Al-Azhar Kairo Mesir dan kurikulum kemenag. Kurikulum ini disusun agar siswa-siswi MTs Unggulan Nuris kompeten dalam pembelajaran agama berbasis kitab kuning dan menguasai sains teknologi serta menguasai argumentasi akidah dan amaliyah Ahlussunnah Wal Jama’ah.

Untuk menguatkan program unggulan kitab kuning dibentuklah MPKiS (Manajemen Pengembangan Kitab Kuning Santri). Manajemen ini bertugas untuk mengontrol perkembangan setiap peserta didik satu persatu agar mampu membaca kitab kuning. Diharapkan setelah lulus peserta didik mampu menguasai kitab jurumiyah dan imrithi di bidang nahwu, amsilah tasrifiyah di bidang shorrof serta safinah dan taqrib di bidang fiqih. Hasilnya, banyak peserta didik MTs Unggulan Nuris mampu membaca kitab kuning. Suatu pencapaian yang membanggakan di jaman dimana siswa tingkat MTs sudah jarang yang mampu menguasai kitab kuning. Lebih membanggakan lagi siswa-siswi MTs Unggulan Nuris mampu meraih prestasi dalam lomba tingkat kabupaten hingga nasional.

Dengan demikian Kyai Muhyiddin berinisiatif mengumpulkan keluarga dan pengurus pondok untuk memusyawarahkan keinginannya tersebut. Berkumpulnya keluarga yaitu Nyai Hj. Hodaifah, M.Pd.I (Istri pendiri PP Nurul Islam), Gus Robith Qosidim, Lc (putra pendiri PP Nurul Islam) pasca kepulangannya berkuliah di Al-Azhar Kairo pada Desember 2007, dan pengurus pondok pesantren Nurul Islam yaitu Ustadz Huzaini, Ustadz Imam, Ustadzah Latifah, Ustadzah Sayyidah, dan Ustadzah Arifda juga merespon positif dengan memberikan dukungan atas inisiatif Kyai Muhyiddin. Dalam pertemuan itu Kyai Muhyiddin menyampaikan bahwa berkeinginan mendirikan sekolah yang mengintegrasikan Sains Teknologi dan agama secara formal, artinya lebih banyak ilmu agama dan dengan tidak mengurangi ilmu umum. Dengan cara mengganti pelajaran seperti PKN, Kesenian dan Aqidah akhlaq menjadi pelajaran Mulok yaitu BMK, Aswaja, Nahwu, dan Sharraf.

Setelah itu Kyai Muhyiddin juga bekerja sama dengan kementrian Agama, PCNU, dan LPN Ma’arif Jember untuk mendukung dan merekomendasikan MTs Unggulan Nurul Islam. Sehingga pada tanggal 15 Juli 2008 MTs Unggulan Nurul Islam resmi berdiri mendapat surat ijin operasional. (NO. AHU-2167.AH.01.04.TAHUN 2013 Tanggal SK Izin Operasional : 2012-08-11)

Pendidikan yang menjadi ciri khas MTs Unggulan Nurul Islam Jember adalah pendidikan ASWAJA (Ahlussunnah Wal Jama’ah An Nahdliyah), bukan hanya pembahasan atau pengertiannya saja tapi lebih

pada pakar ASWAJA (Ahlussunnah Wal Jama’ah An Nahdliyah), itu sendiri. Sehingga alhamdulillah sampai pada saat ini MTs Unggulan Nurul Islam berhasil meyakinkan masyarakat Jember dalam memberikan pendidikan agama maupun umum. Madrasah Tsanawiyah yang mendapat nama “Unggulan” di Jember ini adalah MTs Unggulan Nurul Islam. Juga prestasi yang lain yaitu dalam setiap acara lomba tingkat Kabupaten dan propinsi MTs Unggulan Nurul Islam banyak mendapatkan penghargaan. 71 3. Letak Geografis Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Nurul

Islam Jember

Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember berada dikawasan perkotaan dilingkungan pondok pesantren Nurul Islam Jember tepatnya di Jalan Pangandaran no.48 Antirogo Sumbersari Jember dengan batasan sebagai berikut :

a. Sebelah Selatan berbatasan : Persawahan b. Sebelah Barat berbatasan : Jalan Raya c. Sebelah Utara berbatasan : Perkampungan d. Sebelah Timur berbatasan : Persawahan

4. Visi dan Misi Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember Adapun Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember ini memiliki visi dan misi sebagai berikut :

71Hasanatul Khalidiyah, diwawancarai oleh penulis, MTs Unggulan Nurul Islam Jember, 22 November 2021.

a. Visi

“Terbentuknya siswa yang berakhlaq mulia, unggul dalam prestasi dan berjiwa ASWAJA”

Indikator Visi :

1) Terwujudnya ajaran-ajaran dan nilai-nilai Islam sebagai pandangan hidup, sikap hidup dan keterampilan hidup dalam kehidupan sehari-hari;

2) Terwujudnya pribadi yang unggul, adaptif, kreatif, terampil, dan berkepribadian kuat dalam menghadapi era globalisasi;

3) Tercapainya prestasi di berbagai bidang baik akademik maupun non akademik;

4) Terciptanya budaya dan tata kehidupan madrasah islami berciri khas pesantren (Ahlussunnah Wal Jama”ah).

b. Misi

1)

Meningkatkan pembinaan ajaran-ajaran dan nilai-nilai Islam;

2) Menumbuhkan semangat keunggulan secara efektif, sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal, adaptif, kreatif, terampil, dan berkepribadian kuat dalam menghadapi era globalisasi;

3) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara intensif baik dalam prestasi akademik maupun non akademik;

4) Menumbuh kembangkan sikap dan amaliah keagamaan Islam ala Ahlussunnah Wal Jama’ah.

B. Penyajian Data dan Analisis

Setiap penelitian haruslah disertai dengan penyajian data.

Penyajian data dilakukan setelah data terkumpul, dengan penyajian data kita dapat memahami apa yang terjadi dan apa yang seharusnya dilakukan, sebab dari data inilah yang akan dianalisis. Sebagaimana yang telah disebutkan pada pembahasan sebelumnya bahwasanya peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi yang kemudian disajikan dengan mengumpulkan data dari ketiga teknik tersebut.

Haruslah disertai dengan penyajian data sebagai penguat, kemudian data-data tersebut dianalisis dengan metode analisis data deskriptif interaktif sehingga menghasilkan suatu kesimpulan. Berikut ini penyajian dan analisis data masing-masing fokus.

1. Perencanaan Implementasi Pembelajaran Fiqih Berbasis Kitab Fathul Qarib Di Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember.

Perencanaan pembelajaran, di dalamnya terdapat hal-hal yang harus diperhatikan, yakni elemen-elemen yang pokok yang diperlukan dalam proses perencanaan pembelajaran. Adapun elemen-elemen pokok tersebut yakni penentuan tujuan pembelajaran, penentuan materi pembelajaran secara tepat, penentuan metode dan media pembelajaran, penentuan alokasi waktu. Maka pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik akan sesuai dengan target pencapaian atau tujuan

yang ingin dicapai. Harus dipersiapkan terlebih dahulu oleh pendidik agar proses pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.

Yang harus dipersiapkan adalah merancang kegiatan pembelajaran di MTs unggulan Nurul Islam ini guru sudah mempersiapkan segala apa yang dibutuhkan pada saat pembelajaran, diantaranya selain RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) juga memperhatikan tujuan pembelajaran, metode pembelajaran dan media pembelajaran.72

Peneliti melakukan wawancara dengan ustadz Ficky, selaku guru mata pelajaran Fiqih terkait perencanaan kegiatan, ia mengungkapkan :

"Kalau untuk masalah perencanaan pembelajaran sendiri selain silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP, biasanya saya sebelum besok mengajar sudah mempersiapkan apa yang perlu untuk disampaikan, mau belajar apa atau mau praktek jika anak-anak bosan dengan metode yang digunakan maka saya bisa menggunakan metode lain dan jika ada perlu untuk diulang lagi ya kita ulang lagi sampai anak itu benar- benar paham, Dan ini semua jika sudah terpikirkan maka akan mudah nantinya sekiranya ada gambaran hendak memakai metode, medianya yang dipakai apa biasanya menggunakan buku, kitab, kapur, penghapus ,papan tulis, LCD dan lain- lain."73

Berdasarkan hasil wawancara tersebut kegiatan merancang kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam pembelajaran fiqih berbasis kitab Fathul qarib dilakukan dengan mempersiapkan bahan

72MTs Unggulan Nurul Islam Jember, “Peraturan Madrasah,” 24 Januari 2022.

73 Achmad Ficky Rozaqi, diwawancarai oleh Ilda Istianah, Jember, Jumat,14 Januari 2022.

materi yang akan disampaikan dan metode yang dipakai untuk memaksimalkan pembelajaran.

Peneliti juga melakukan wawancara dengan ibu Hasanatul Khalidiyah sebagai kepala Madrasah Tsanawiyah unggulan Nurul Islam mengenai perencanaan kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Fiqih berbasis kitab Fathul qarib, beliau menyampaikan :

"Berbeda dengan pelajaran umum lainnya karena dalam kegiatan merancang kegiatan belajar mengajar guru di sini membuat RPP sendiri yang kemudian hasilnya kita rapatkan juga mengenai buku pegangan siswa untuk setoran itu guru membuatnya sendiri dan pembelajaran kitab Fathul qorib ini merupakan muatan lokal."74

Berdasarkan dari hasil wawancara bahwasanya di MTS unggulan Nurul Islam Jember guru membuat sendiri RPP dan buku pegangan siswa yang nantinya buku ini akan menjadi tempat praktek dalam membaca kitab.

Peneliti juga melakukan wawancara dengan ustadz Ficky sebagai guru fiqih berbasis kitab kuning mengenai target dalam merancang kegiatan belajar mengajar kitab Fathul qarib, beliau mengatakan :

"Target sendiri dari pembelajaran fiqih berbasis kitab Fathul qarib diharapkan nantinya dengan adanya pembelajaran ini siswa bisa menambah wawasan tentang ilmu fiqih dan juga bisa membaca serta memaknai Kitab."75

74 Hasanatul Khalidiyah, diwawancarai oleh Ilda Istianah, Jember, Senin, 22 November 2021.

75 Achmad Ficky Rozaqi, diwawancarai oleh Ilda Istianah, Jember, Jumat, 14 Januari 2022.

Berdasarkan wawancara tersebut untuk perencanaan pembelajaran fiqih berbasis kitab Fathul qarib itu ada rpp-nya yang mana dibuat sendiri oleh guru dan hasil diskusi guru fiqih berbasis kitab Fathul qarib yang kemudian diserahkan dan disetujui oleh kepala sekolah mengenai target dari pembelajaran fiqih berbasis kitab Fathul qarib yakni siswa bisa membaca, memaknai dan paham akan materi fiqihnya dan juga dalam perencanaan pembelajaran memperhatikan diantaranya tujuan pembelajaran, metode pembelajaran dan media pembelajaran.

2. Pelaksanaan Implementasi Pembelajaran Fiqih Berbasis Kitab Fathul Qarib Di Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember.

Selain satu hal yang memegang peranan penting bagi keberhasilan pembelajaran fiqih berbasis kitab Fathul qarib yaitu antusias dari peserta didik dalam mengikuti pembelajaran kitab Fathul qarib. Pelaksanaan yang dimaksud adalah interaksi antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.

Dalam mengajar di Madrasah Tsanawiyah unggulan Nurul Islam Jember seorang guru diharuskan untuk bisa mencapai tujuan yang telah diharapkan karena di sini kelas unggulan di mana siswa tidak ikut kepada kegiatan di pesantren materi yang disampaikan sesuai dengan apa yang ada dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yakni guru awal masuk kelas memberikan salam kemudian membuka

pertanyaan yang setelah itu dibahas bersama-sama dan selanjutnya masuk kepada materi inti.76

Dalam mengajar kitab Fathul qarib di Madrasah Tsanawiyah unggulan Nurul Islam Jember, guru diwajibkan mengikuti langkah- langkah yaitu seperti yang ada di RPP. Di mana ada kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Dengan sangat baik karena dalam 1 jam pelajaran seorang guru harus membaginya menjadi tiga kegiatan, untuk kegiatan apersepsi atau kegiatan awal seorang guru menggunakan waktunya untuk mengabsensi dan memberikan kesempatan kepada siswa materi apa yang mereka kurang fahami.

Guru juga membuat suasana kelas menjadi nyaman dengan pembelajaran yang dilaksanakan sehingga guru selalu dituntut untuk berpikir kreatif dalam menciptakan suasana yang menyenangkan karena kegiatan ini dilakukan pagi sampai siang hari kegiatan ini berlanjut setelah jam istirahat maka dari itu supaya siswa tidak mengantuk dan jenuh dalam belajar guru dituntut untuk membuat kondisi kelas yang nyaman dengan bantuan beberapa metode seperti ceramah, diskusi, presentasi, kerja kelompok untuk membantu guru dalam menyampaikan bahan materinya.

Untuk kegiatan inti guru meminta salah satu siswa untuk membaca, memaknai dan menjelaskannya. Kemudian setelah siswa

76 Observasi di MTs Unggulan Nurul Islam Jember, Senin, 22 November 2021.

Dokumen terkait