• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Pembelajaran Fiqih Berbasis Kitab Fathul Qarib di Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Implementasi Pembelajaran Fiqih Berbasis Kitab Fathul Qarib di Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)

i

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS KITAB FATHUL QARIB DI MADRASAH TSANAWIYAH UNGGULAN NURUL ISLAM

JEMBER SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh:

ILDA ISTIANAH NIM. T20171090

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JUNI 2022

(2)

ii

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS KITAB FATHUL QARIB DI MADRASAH TSANAWIYAH UNGGULAN NURUL ISLAM

JEMBER

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh:

ILDA ISTIANAH NIM. T20171090

Disetujui Pembimbing

Dr. H. Zainuddin Al Haj Zaini, Lc. M.Pd.I NIP. 197901272007102003

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JUNI 2022

(3)

iii

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN FIQIH BERBASIS KITAB FATHUL QARIB DI MADRASAH TSANAWIYAH UNGGULAN NURUL ISLAM

JEMBER

SKRIPSI

Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam

Hari : Kamis Tanggal : 23 Juni 2022

Tim Penguji

Ketua Sekretaris

As’ari, M.Pd.I Najibul Khair, M.Ag NIP.19760915 200501 1 004 NIP.19870220 201903 1 002 Anggota :

1. Dr. H .Mas’ud, S.Ag, M.Pd.I ( )

2. Dr. H. Zainuddin Al-Haj Zaini, Lc, M.Pd.I ( )

Menyetujui,

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I NIP. 19640511 199903 2 001

(4)

iv MOTTO

َعْلّا ِطاَرِص ًٰلِّا ٌِْٓدْهَيَو َۙقَّحْلّا َىُه َكِبَّرّ ْنِم َكْيَلِّا َلِزْنُا ٌِْٓذَلّا َمْلِعْلّا اىُتْوُا َنْيِذَلّا يَرَيَو

ِدْيَِِحْلّا ِزْيِز

“Dan orang-orang yang diberi ilmu (Ahli Kitab) berpendapat bahwa (wahyu) yang diturunkan (Muhammad) dari Tuhanmu Itulah yang benar dan memberi petunjuk (bagi manusia) kepada jalan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Terpuji.”

(QS. Saba’ : 6)*

* Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan ( Bandung : PT Sygman Examedia ,2009), 6.

(5)

v

PERSEMBAHAN

Seiring Ucapan Syukur Kepada Allah SWT dengan rasa tulus dan ikhlas dalam hati, skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Kedua Orang Tua, Bapak Jamhuri dan Ibu Umi Hani’ah tercinta, yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, cucuran keringat, perjuangan nasehat yang tiada hentinya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, membesarkan dan membiayai tanpa mengeluh, baik berupa materi maupun sepiritual serta mengalirkan doa untuk kebahagiaan putrinya di dunia maupun di akhirat nanti dan demi keberhasilannya mencapai cita-cita serta harapan yang lebih baik.

2. Adikku tersayang, Dina Istifadah yang telah memberikan support, selalu menghibur dan memberiku semangat ketika kakakmu lelah.

3. Teman temanku Izza Luklu’ul Wafiroh dan Siti Rosiatun Ulfa yang selalu membantu dan mensupport sehingga skripsi ini bisa selesai.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian skripsi, dapat terselesaikan dengan lancar, sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman permusuhan menuju zaman yang penuh dengan nuansa persaudaraan seperti saat ini.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan meraih gelar Sarjana Pendidikan dalam Program studi Pendidikan Agama Islam pada Universitas Islam Negeri (UIN) Jember dengan judul “Implementasi Pembelajaran Fiqih Berbasis Kitab Fathul Qarib di Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember”

Kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menyadari dan menyampaikan terima kasih yang sedalam dalamnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM, selaku Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan fasilitas yang memadai selama kami menuntut ilmu di UIN Jember.

2. Ibu Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Jember yang telah membimbing kami dalam proses perkuliahan.

3. Bapak Rifan Humaidi, M.Pd.I, Selaku ketua Jurusan Bahasa dan Pendidikan Islam UIN Jember yang telah membantu kami dalam proses perkuliahan.

(7)

vii

4. Ibu Fathiyaturrahmah, M.Ag selaku Koordiantor Prodi Pendidikan Agama Islam UIN Jember yang telah sabar, ikhlas dan support serta bersedia meluangkan waktunya demi kelancaran penulisan skripsi ini dengan baik.

5. Bapak Dr. H. Zainuddin Al-Haj Zaini, Lc. M.Pd.I selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan sabar dan sepenuh hati memberikan arahan, bimbingan dan motivasi, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Dr. H. Roni Subhan, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala Perpustakaan UIN Jember, beserta karyawan yang telah memberikan pelayanan dalam hal fasilitas referensi bagi penulis.

Tiada kata yang dapat diucapkan selain do’a dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan atas semua jasa yang telah diberikan kepada penulis. Skripsi ini jauh dari kesempurnaan.

Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dalam penelitian selanjutnya bisa lebih baik. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Jember, 09 Februari 2022 Penulis,

Ilda Istianah

(8)

viii ABSTRAK

Ilda Istianah, 2022 : “Implementasi Pembelajaran Fiqih Berbasis Kitab Fathul Qarib di Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember”

Kata Kunci : Pembelajaran, Mata Pelajaran Fiqih, Kitab Fathul Qarib

Penelitian ini dilatarbelakangi berdasarkan hasil observasi peneliti di Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember. Biasanya guru yang mengajar hanya menggunakan Modul atau LKS sebagai bahan ajarnya, di Madrasah Unggulan Nurul Islam Jember ini bukan hanya Modul dan LKS saja akan tetapi menggunakan kitab Fathul Qarib sebagai bahan untuk belajar mengajarnya. Hal ini menjadi perhatian karena apakah yang menjadi faktor penyebab hal itu terjadi. Pembelajaran fiqih berbasis kitab Fathul Qarib adalah hal yang menarik untuk memecahkan faktor yang menjadi permasalahan diatas.

Fokus penelitian yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana Perencanaan Implementasi pembelajaran fiqih berbasis kitab Fathul Qarib di Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember ? 2) Bagaimana Pelaksanaan Implementasi pembelajaran fiqih berbasis kitab Fathul Qarib di Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember ? 3) Bagaimana Evaluasi Implementasi pembelajaran fiqih berbasis kitab Fathul Qarib di Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember ? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Implementasi pembelajaran fiqih berbasis kitab Fathul Qarib di Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember.

Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, jenis penelitian field research, lokasi penelitian berada di Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember, dalam menentukan subyek penelitian menggunakan sumber data dari metode observasi, wawancara, dan dokumentasi, adapun analisis data dalam penelitisn ini ysitu pengumpulsn data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk menguji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

Hasil Penelitian ini adalah 1) Perencanaan Implementasi pembelajaran selain mempersiapkan RPP sebagai pedoman pembelajaran, guru juga mempersiapkan untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran dan media pembelajaran. 2) Untuk pelaksanaan pembelajaran, guru membuka pelajaran, menyampaikan isi materi, dan menutup pelajaran. Metode yang digunakan adalah diskusi, tanya jawab, dan demonstrasi.

Untuk media yang digunakan adalah papan tulis, kapur, LCD, buku dan kamus arab-Indonesia. 3) Untuk evaluasi menggunakn tes tulis dan uji praktek. Untuk ujian praktek membaca kitab dalam setiap pertemuan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa paham dan mengerti siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Fokus Penelitian ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Definisi Istilah ... 9

F. Sistematika Pembahasan ... 11

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ... 13

1. Penelitian Terdahulu ... 13

2. Kajian Teori ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 47

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 47

B. Lokasi Penelitian ... 48

C. Subyek Penelitian ... 49

D. Teknik Pengumpulan Data ... 50

E. Analis Data ... 53

F. Kabsahan Data ... 57

G. Tahap-tahap Penelitian ... 58

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 60

A. Gambaran Objek Penelitian ... 60

(10)

x

B. Penyajian Data dan Analisis... 65

C. Pembahasan Temuan ... 79

BAB V PENUTUP ... 88

A. Kesimpulan ... 88

B. Saran-saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 91 Lampiran-Lampiran:

1. Lampiran 1 Pernyataan Keaslian Tulisan 2. Lampiran 2 Matrik Penelitian

3. Lampiran 3 Pedoman wawancara penelitian

4. Lampiran 4 Pedoman penelitian (observasi, wawancara, dokumentasi) 5. Lampiran 5 Silabus

6. Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 7. Lampiran 7 Dokumentasi

8. Lampiran 8 Jurnal Penelitian 9. Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian 10. Lampiran 10 Surat Selesai Penelitian 11. Lampiran 11Biodata Penulis

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu ... 20 Tabel 4.3 Matrik Hasil Temuan ... 78

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

Pendidikan adalah sesuatu yang sangat penting dalam membangun kemajuan suatu negara. Pendidikan merupakan cara terbaik untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Melalui pendidikan yang berkualitas, bangsa dan negara akan terjunjung tinggi di mata dunia.1

Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi manusia untuk dapat menggali dan menumbuhkembangkan semua potensi dan kemampuan yang dimilikinya agar dapat muncul secara maksimal. Oleh karena itulah pendidikan merupakan hal yang harus dipenuhi bagi setiap warga negara, sehingga setiap warga negara mampu berkembang menjadi manusia yang berkualitas dan mampu bersaing dengan negara-negara lain diseluruh dunia.2

Pendidikan juga merupakan salah satu kebutuhan primer dalam kehidupan manusia. Karena pendidikan merupakan salah satu jalan atau cara yang menuntun individu untuk mencapai tujuan hidupnya. Memang, bersekolah pun merupakan komitmen yang harus dijalani oleh manusia dalam kehidupannya. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits nabi Muhammad SAW.3

1 Ari Shoimin, Model Pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013, (Yogyakarta : Ar-Ruuz

Media, 2016), 20.

2 Siswadi, Implementasi Pembelajaran Fiqih BerbasiS lIfe Skill di MI Al-Hasan Kec.Sumpiuh

Kabupaten Banyumas, Vol. 17 (Jurnal ISSN 1411-5875 , No. 2, 2016), 251.

3 Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), 3.

(13)

Artinya : “Mencari ilmu merupakan kewajiban bagi setiap orang muslim (laki-laki dan perempuan).” (HR. Ibnu Majah)

Undang-undang No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 disebutkan bahwa, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dan rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 4

Realistis saja pendidikan di Indonesia saat ini masih cukup memprihatinkan dikarenakan masih cukup banyak yang belum sepenuhnya mengerti akan pentingnya mata pelajaran fiqih. Pemahaman yang kurang inilah menjadi tugas tersendiri bagi guru agar bisa membuat suasana dikelas yang semula jenuh menjadi sangat menyenangkan. Peran orang tua sangat berpengaruh dalam proses tumbuh kembangnya anak, dimana kebanyakan orang tua pada saat ini cenderung mementingkan terhadap pendidikan umum namun tidak untuk pelajaran agama. Akibatnya membuat siswa atau generasi Z ( Zillenial) ini kurang mengetahui ilmu agama, seperti halnya mengaji, tata cara solat, puasa, hukum-hukum dan yang lainnya. Dari itu, peran orang tua dalam membantu dan mendukung anaknya sangatlah penting untuk mendapatkan pelajaran agama dirumah ataupun pengajaran-pengajaran agama dari guru mereka. Pada saat ini sudah banyak pendidikan-pendidikan non

4 Sekretaris Negara RI, Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

(14)

formal dilingkungan masyarakat yang sangat membantu siswa untuk lebih memahami ajaran islam sesuai syari’at.

Pembelajaran merupakan upaya untuk membelajarkan siswa, dalam pengertian ini secara implisit dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.5 Pembelajaran merupakan salah satu upaya auntuk membuat siswa belajar dan dilakukan kegiatan penilaian. Penilaian dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan (pemahaman) siswa dalam mencapai tujuan yang ditetapkan dalam pembelajaran. Pembelajaran mengandung makna adanya kegiatan belajar dan mengajar adalah siswa yang berorientasi kegiatan yang mengajarkan materi yang berorientasikan pada “pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa sebagai sasaran pembelajaran.

Diantara komponen yang ada dalam proses pembelajaran yakni tujuan pembelajaran, guru, siswa, kegiatan pembelajaran (pendekatan mengajar, metode, materi pembelajaran, media) dan evaluasi.

Sedangkan menurut Ali Sunarso fiqh adalah Istilah fiqh pada mulanya meliputi seluruh pemahaman agama sebagai yang diungkapkan dalam al- Qur‟ an Innatafaqqahu fi ad-din (agar mereka melakukan pemahaman dalam agama ). Objek bahasa ilmu fiqh adalah setiap perbuatan mukallaf (orang dewasa yang wajib melakukan hukum agama ), yang terhadap perbuatannya itu ditentukan hukum apa yang harus dikenakan. Mulai dari tindakan hukum seorang mukallaf tersebut bisa bersifat wajib, sunnah, boleh atau mubah,

5 Didi Supriadie, dan Deni Darmawan, Komunikasi Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2013), 12.

(15)

makruh dan haram, yang semuanya ini dinamakan hukum taklifi dan juga bisa dengan sah, batal, dan fasid atau rusak dikenal dengan hukum wadh‟ i.6

Mata pelajaran fiqih sangat penting karena semua penjelasan- penjelasan tentang hukum-hukum dalam islam terdapat dalam fiqih. Sebagai umat islam wajib mempelajari materi fiqih karena untuk mempelajari tentang hukum-hukum dalam islam yang bersumber dari Al- Qur’an dan dalil dali syar’i lainnya yang berhubungan dengan segala tindakan manusia baik ucapan atau perbuatan. Oleh karena itu hendaknya pelajaran fiqih dipelajari mulai masa kanak-kanak. Terutama diusia mereka yang menjelang baligh, sehingga ketika usia mereka sudah baligh mereka dapat menjalankan kewajiban ibadah dengan sempurna sesuai kaidah dan hukum syari’at yang berlaku.

Pembelajaran menjadi penting karena setiap manusia harus menuntut ilmu, lebih-lebih tentang ajaran agama, didalam lembaga sekolah ada yang bersifat formal, informal, dan non formal termasuk pembelajaran di madrasah Tsanawiyah dan pondok pesantren. Salah satu ciri khas pondok pesantren adalah pembelajaran kitab kuning, dimana kitab kuning ini sangat banyak diajarakan dikalangan pesantren, dalam pesantren ini terdapat lembaga formal yaitu Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember yang juga menjadikan kitab kuning sebagai program unggulannya diantara kitab kitab yang diajarkan adalah kitab Fathul Qarib.

Kitab Fathul Qarib adalah kitab yang dikarang oleh Asy-Syeikh Muhammad bin Qosim Al- Ghozy yang berisikan tentang pembelajaran

6 Ali Sunarso, Islam Paradigma , (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2009 ), 132-133.

(16)

mengenai ilmu-ilmu fiqih beruba tata cara beribadah, tentang prinsip-prinsip rukun islam, dan hubungan antar manusia. Dari semua hal tersebut disesuikan dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al Qur’an dan Sunnah. Fiqih adalah salah satu bidang ilmu islam yang membahas secara khusus tentang persoalan hukum yang berlaku dalam kehidupan manusia. Hukum yang diatur adalah hukum antara manusia dengan kehidupan sosialnya di masyarakat maupun manusia dengan Allah SWT. Kitab ini dapat menjadi sebuah acuan dalam mempelajari islam sehingga dapat menjadi pribadi yang lebih taat dan mampu menjalankan ibadah sesuai dengan yang diatur dalam syaria’at islam.

Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember terletak di jalan Pangandaran no. 48 Antirogo Sumbersari Jember kode pos 68125. Harapan untuk mendidik peserta didik ahli ilmu agama dan sains membuahkan hasil.

Segenap peserta didik Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember dijamin bisa membaca kitab kuning karena merupakan program unggulannya.

Terbukti para peserta didik Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember meraih prestasi diperlombaan tingkat kabupaten. Oleh karena itu, penggunaan kitab Fathul Qarib dirasa sangat penting melihat kurang lengkapnya materi mata pelajaran fiqh yang terdapat dalam LKS dan buku paket. Kitab inilah yang dipakai guru mata pelajaran fiqh di MTs Unggulan Nurul Islam Jember sebagai pendukung materi mata pelajaran fiqh karena materi mata pelajaran fiqh yang terdapat di LKS dan buku paket atau buku pegangan guru mata pelajaran fiqh dirasa sangat kurang baik dari penjelasan maupun dari segi dalil.

(17)

Berdasarkan jurnal yang berjudul “Model Pembelajaran Fiqih Berbasis Kitab Kuning di Madrasah Tsanawiyah Darun Najah Karangploso” oleh Karima Indah Riyati, Fathurrahman Alfa, dan Indhra Mustofa pada tahun 2020 menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang menghasilkan data yaitu media kitab kuning sebagai bahan ajar hal ini dilakukan karena agar siswa belajar ilmu agama langsung dari sumber aslinya khususnya dalam proses pembelajaran fiqih yaitu melalui kitab Fahtul Qarib .

Jurnal kedua berjudul “Pemakaian Kitab Kuning Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Berbasis Pesantren di Pamekasan” oleh Akh Syaiful Rijal pada tahun 2018 menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang menghasilkan data berupa metode yang dipakai dalam pembelajaran fiqih adalah penggabungan antar metode pembelajaran kitab kuning yang ada di pesanttren yaitu bandongan, sorogan, dan hafalan. Pencapaian standar kurikulum fiqih melalui tiga pendekatan yaitu memadukan antara fiqih kurikulum kemenag dan fiqih kitab, kelas khushushiyah dan tidak memakai buku kemenag secara khusus.

Dan jurnal ketiga berjudul “Modulisasi Kitab Kuning Bidang Fiqh Berbasis Materi UAM di Pondok Pesantren Darul Ulum Air Pacah” oleh Mahyudin Ritonga pada tahun 2018 menggunakan pendekatan research and development dengan metode penelitian kualitatif yang menghasilkan data berupa materi kitab kuning yang perlu dikembangan ialah hadas dan najis, sholat 5 waktu dan hal- hal yang berkaitan dengannya, dzikir dan doa, jual beli, pinjam meminjam, hutang piutang dalam mengembangkan materi-materi

(18)

tersebut dengan berbentuk kitab kuning kemudian menyusunnya dalam bentuk modul dan hasil menunjukkan materi yang dikembangkan lebih mudah dipahami santri dengan tetap menjaga kemampuan gramatika bahasa arab.

Berdasarkan konteks penelitian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang kitab kuning yang dijadikan bahan ajar ketiga setelah buku paket dan LKS, dengan judul “ Implemenetasi Pembelajaran Fiqih Berbasis Kitab Fathul Qarib Di Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan konteks penelitian yang telah disampaikan diatas, maka fokus penelitian ini adalah :

1. Bagaimana Perencanaan Implementasi Pembelajaran Fiqih Berbasis Kitab Fathul Qarib di Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember ? 2. Bagaimana Pelaksanaan Implementasi Pembelajaran Fiqih Berbasis Kitab

Fathul Qarib di Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember ? 3. Bagaimana Evaluasi Implementasi Pembelajaran Fiqih Berbasis Kitab

Fathul Qarib di Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember ? C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mendeskripsikan Perencanaan Implementasi Pembelajaran Fiqih Berbasis Kitab Fathul Qarib di Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember.

(19)

2. Mendeskripsikan Pelaksanaan Implementasi Pembelajaran Fiqih Berbasis Kitab Fathul Qarib di Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember.

3. Mendeskripsikan Evaluasi Implementasi Pembelajaran Fiqih Berbasis Kitab Fathul Qarib di Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat penelitian yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis, sebagaimana berikut ini :

1. Manfaat teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang Implementasi Pembelajaran Fiqih Berbasis Kitab Fathul Qarib.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan referensi dan memperkaya khazanah keilmuan di lembaga perguruan tinggi khususnya Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

2. Manfaat praktis a. Bagi Peneliti

Penelitian ini menjadi salah satu tambahan pengalaman dan ilmu dalam meningkatkan pengetahuan serta tolak ukur kemampuan bagi peneliti khususnya dibidang penulisan karya ilmiah sehingga menjadi panduan dalam penulisan karya ilmiah yang selanjutnya.

(20)

b. Bagi Lembaga Pendidikan yang Diteliti

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan dan referensi bagi sekolah terkait Implementasi Pembelajaran Fiqih Berbasis Kitab Fathul Qaribdi Madrasah TsanawiyahUnggulan Nurul Islam Jember

c. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi yang aktual kepada masyarakat dan dapat menambah wawasan terkait Implementasi Pembelajaran Fiqih Berbasis Kitab Fathul Qarib di Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan refrensi bagi peneliti selanjutnya dalam mengkaji Implementasi Pembelajaran Fiqih Berbasis Kitab Fathul Qarib kelas di Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember.

E. Definisi Istilah

Adapun definisi istilah yang ditekankan disini adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu aktivitas belajar yang dilakukan agar terciptanya suatu interaksi antara pengajar dan siswa yaitu pengalaman belajar yang berpengaruh pada pengetahuan sikap dan keterampilan yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang paling mempengaruhi dalam mencapai suatu tujuan.

(21)

2. Mata Pelajaran Fiqih

Mata Pelajaran Fiqih adalah unsur mata pelajaran pendidikan Islam (PAI) pada sekolah umum sedangkan pada madrasah, fiqih menjadi salah satu mata pelajaran wajib yang diberikan kepada peserta didik mulai kelas satu sampai kelas dua belas. Dengan adanya mata pelajaran fiqih, peserta didik akan belajar untuk memahami hukum-hukum dan aturan-aturan dalam menjalankan perintah Allah SWT. Selain itu, mata pelajaran fiqih penting bagi peserta didik sebagai sumber untuk mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

3. Kitab Fathul Qarib

Kitab Fathul Qarib adalah kitab syarah yang dikarang oleh Asy-Syeikh Muhammad bin Qosim Al-Ghazy yang berisi tentang pembelajaran fiqih pada umumnya membahas tentang masalah-masalah ibadah seperti solat, puasa, haji, dan lain-lain. Kitab ini merupakan syarah dari kitab matan Ghoyah al-Taqrib karya Syaikh Abu Syuja’Al- Isfahany. Kitab ini dapat menjadi salah satu acuan dalam mempelajari islam sehingga dapat menjadi pribadi yang lebih taat dan mampu menjalankan ibadah sesuai dengan yang diatur dalam syariat islam.

Jadi kesimpulan menurut peneliti pembelajaran fiqih berbasis kitab Fathul Qarib adalah proses pembelajaran yang menerapkan rencana yang telah disusun secara sistematis khususnya dalam mata pelajaran fiqih yang bersumber atau berlandaskan kitab Fathul Qarib sebagai salah satu bahan ajar dalam kegiatan belajar mengajar.

(22)

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam sebuah penelitian perlu diperhatikan adanya gambar singkat mengenai sebuah penelitan akan mempermudah pembaca. Sistematika pembahasan berisi tentang alur pembahasan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup.7 Untuk mempermudah dalam penyajian dalam memahami dari sistem penelitian ini, maka dibuat sistematika pembahasan sebagai berikut:

Bab Satu, Pendahuluan. Bagian ini membuat komponen dasar pendidikan yaitu konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah dan sistematika pembahasan.

Bab Dua, Penelitian Terdahulu dan Kajian Teori. Berisi tentang ringkasan kajian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan pada saat ini serta memuat tentang kajian teori.

Bab Tiga, Metode Penelitian. Bab ini membahas tentang metode yang akan digunakan meliputi : pendekatan dan jenis penelitian, lokasi waktu, subyek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data dan tahap-tahap penelitian.

Bab Empat, Penyajian Data dan Analisis. Berisi hasil penelitian yang meliputi Gambaran obyek penelitian, penyajian data dan analisis serta pembahasan temuan.

Bab Lima, Kesimpulan dan Saran. Berisikan kesimpulan dari penelitian dan saran-saran dari penelitian.

7 Tim Penyusun, 48.

(23)

Selanjutnya skripsi ini diakhiri denga daftar pustaka, lampiran lampiran yang berisi matrik penelitian, pedoman penelitian (observasi, wawancara dan observasi), jurnal penelitian, Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), surat ijin penelitian, surat selesai penelitian, dokumentasi, pernyataan keaslian tulisan dan biodata penulis.

(24)

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu

Ada beberapa karya yang dapat dijadikan perbandingan maupun rujukan yang penulis angkat kaitannya dengan pembahasan mengenai

“Implementasi Pembelajaran Fiqih Berbasis Kitab Fathul Qarib di Madrasah Tsanawiyah Unggulan Nurul Islam Jember”.

Adapun beberapa penelitian terdahulu yang sudah dilakukan terkait penelitian ini adalah :

1. Muhammad Thonthowi Anwar. Skripsi UIN Surabaya. Implementasi Pembelajaran Fikih Dengan Kitab Fathul Qarib Di MTs Al Ibrohimi Manyar Gresik. 2021. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini terletak di variabel pertama yaitu berupa implementasi pembelajaran fiqih menggunakan kitab Fathul Qarib sebagai landasannya dan sama sama menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif sedangkan perbedaannya di variabel kedua yaitu melalui variabel “dengan” sedangkan untuk penelitian sekarang menggunakan variabel berbasis. Untuk hasil dari penelitian terdahulu Implementasi Pembelajaran Fikih Dengan Kitab Fathul Qarib Di MTs Al Ibrohimi Manyar Gresik menunjukkan bahwa metode yang digunakan adalah metode metode bandongan, metode sorogan, metode tanya jawab, dan metode diskusi serta langsung memberikan pertanyaan materi yang sudah pernah di pelajari pada minggu lalu. Adapun Faktor pemhambat seperti kegiatan malam hari yang sering dilakukanhingga larut

13

(25)

malam sehingga membuat siswa merasa mudah mengantuk saat melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, sedangkan faktor pendukung adalah guru menguasai materi yang diajarkan, guru menggunakan bahas yang mudah difahami oleh siswa, dan guru selalu melakukan interaksi kepada siswa dengan memberi pert anyaan atau siswa yang menanyakan materi yang belum difahami oleh siswanya di dalam proses implementasi pembelajaran fikih dengan kitab fathul Qarib di MTs Al Ibrohimi Manyar Gresik.8

2. Nuzilatul Laeli, Skripsi IAIN Purwokerto. Implementasi Pembelajaran Fikih Ibadah Dengan Kitab Sullam At-Taufiiq Di Majlis Ta’lim Al- Mutmainnah Langgongsari Cilongok Banyumas. 2020. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah sama sama membahas tentang variable berupa implementasi pembelajaran dan sama sama menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Sedangkan perbedaannya terletak pada variabel fikih ibadah dan penggunaan kitab Sullam At-Taufiiq dan di majlis Ta’lim Al Mutmainnah.

Adapun hasil penelitian terdahulu Implementasi Pembelajaran Fikih Ibadah Dengan Kitab Sullam At-Taufiiq Di Majlis Ta’lim Al- Mutmainnah Langgongsari Cilongok Banyumas yaitu perencanaan pembelajaran Fikih Ibadah dengan kitab Sullam at-Taufiiq di Majlis Ta‟ lim Al-Mutmainnah Langgongsari meliputi beberapa kegiatan diantaranya adalah merumuskan dan menetapkan tujuan pembelajaran

8 Muhammad Thonthowi Anwar. ”Implementasi Pembelajaran Fikih Dengan Kitab Fathul Qarib

Di MTs Al Ibrohimi Manyar Gresik.” Skripsi, UIN Surabaya.

(26)

serta mempersiapkan materi pelajaran, (2) pelaksanaan pembelajaran Fikih Ibadah dengan kitab Sullam at-Taufiiq di Majlis Ta‟ lim Al-Mutmainnah Langgongsari menitikberatkan pada kemampuan Ustadz dalam menyampaiakan materi dengan menggunakan metode bandongan, sorogan, ceramah, dan demonstrasi, (3) evaluasi pembelajaran Fikih Ibadah dengan kitab Sullam at-Taufiiq dilaksanakan dengan aspek penilaian harian dan penilaian akhir semester dalam bentuk tes lisan.9 3. Mertika Sari, Skripsi UIN Lampung. Implementasi Pembelajaran Fiqih

di Pondok Pesantren Darul Falah Bandar Lampung. 2020. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah sama sama membahas tentang variable berupa Implementasi pembelajaran fiqih dan sama sama menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sedangkan perbedaannya terletak pada tidak dihubungkannya dengan variable kedua hanya tentang bagaimana implementasinya saja dalam proses pelaksanaan pembelajaran fiqih.

Adapun hasil penelitian terdahulu Implementasi Pembelajaran Fiqih di Pondok Pesantren Darul Falah Bandar Lampung. adalah yaitu bahwa Implementasi Pembelajaran Fiqih di Pondok Pesantren Darul Falah Bandar Lampung adalah Pembelajaran fiqih bab thaharah kitab Safina di Pondok Pesantren Darul Falah meliputi beberapa tahapan yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan tindak lanjut pembelajaran. Penyusunan perencanaan pembelajaran terdiri

9 Nuzilatul Laeli, “Implementasi Pembelajaran Fikih Ibadah Dengan Kitab Sullam At-Taufiiq Di Majlis Ta‟lim Al- Mutmainnah Langgongsari Cilongok Banyumas.” Skripsi , IAIN

Purwokerto.

(27)

dari silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), kurikulum yang digunakan kurikulum salaf, sehingga sumber ajar berpedoman pada kitab kuning. Kitab kuning yang digunakan sesuai dengan tingkatan progam yang di Pesantren Darul Falah. Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dicapai, santri mampu membaca, mengartikan dan menerangkan kitab fiqih tingkat dasar yaitu kitab Safina. Komponen- komponen silabus saling berhubungan satu sama lain. Silabus dan RPP dalam penyusunan tidak tertulis secara langsung, tetapi secara gambaran lisan. Oleh sebab itu, pemimpin pondok pesantren dan Ustadz dapat bekerjasama dalam menentukan silabus dan RPP secara rinci, karena penyusunan rencana pembelajaran mempengaruhi ketercapaian proses pembelajaran, memudahkan ustadz dalam mengajar dan memudahkan mengetahui standar pengetahuan santri setiap bab mata pelajaran fiqih.

Karena Silabus dan RPP yang dijelaskan masih bersifat umum membahas kitab kuning yang digunakan bukan mata pelajaran. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan kurikulum salaf dan menggunakan metode sorogan, dengan tiga thapan pembukaan memberikan motivasi dan tujuan pembelajaran serta konsep materi yang akan dibahas. Evaluasi pembelajaran menggunakan alat tes berupa tertulis yaitu ulangan semester, tes lisan berupa tanya jawab yaitu santri satu persatu membaca, mengartikan dan menerangkang kitab kuning sesuai arahan Ustadz, dan non tes berupa pengamatan ibadah santri. Kemudian tindak lanjut

(28)

pembelajaran santri dengan memberikan tugas mandiri untuk menghafal materi bab kitab yang telah diberikan.10

4. Zulfa Okta Priani, Skripsi IAIN Ponorogo. Pembelajaran Kitab Fiqih Fathul Qorib Kelas XI A Ips di MA Sulamul Huda Siwalan Mlarak Ponorogo. 2021. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah sama sama membahas tentang variable berupa pembelajaran Sedangkan perbedaannya terletak pada menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif jenis studi kasus, terfokus pada kitab fiqih Fathul Qarib bukan pada Mata Pelajaran Fiqih berbasis Kitab Fathul Qarib.

Adapun hasil penelitian terdahulu Pembelajaran Kitab Fiqih Fathul Qorib Kelas XI A Ips di MA Sulamul Huda Siwalan Mlarak Ponorogo adalah (1) pelaksanaan pembelajaran berbasis Kitab Fathul Qorib mata pelajaran Fiqih pokok bahasan Hudud kelas XI A IPS di MA Sulamul Huda Siwalan Mlarak Ponorogo menggunakan metode sorogan dan peta konsep, yang dilaksanakan setiap hari Senin pukul 08.30-09.50 WIB, dengan guru Fiqih ustad Jamali. Sebelum melanjutkan pembelajaran, akan diberikan pertanyaan kepada siswa sebagai salah satu bentuk evaluasi pembelajaran. (2) Implikasi faktor pendukung kegiatan pembelajaran berbasis kitab Fathul Qorib mata pelajaran Fiqih pokok bahasan Hudud kelas XI A IPS MA Sulamul Huda Siwalan Mlarak Ponorogo adalah adanya lingkungan yang mendukung kegiatan pembelajaran berbasis kitab kuning, guru yang memiliki wawasan luas serta paham dengan karakter

10 Mertika Sari, “Implementasi Pembelajaran Fiqih di Pondok Pesantren Darul Falah Bandar

Lampung.” Skripsi : UIN Lampung.

(29)

siswa, selain itu terdapat sarana prasarana yang memadai yang dapat menunjang proses pembelajaran berlangsung, sedangkan faktor penghambat dari pelaksanaan pembelajaran berbasis kitab Fathul Qorib mata pelajaran Fiqih pokok bahasan Hudud kelas XI A IPS di MA Sulamul Huda Siwalan Mlarak Ponorogo adalah seringnya kegiatan malam OPSH yang menyebabkan rasa kantuk dan lelah pada siswa saat mengikuti pembelajaran di kelas. Pembelajaran berbasis kitab Fathul Qorib mata pelajaran Fiqih pokok bahasan Hudud di kelas XI A IPS dinilai efektif dan berkontribusi untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai hukum, manfaat, serta larangan yang ada di dalam bahasan Hudud, sehingga dapat menekan angka kenakalan pada siswa. Hal ini terbukti dengan tidak adanya catatan pelanggaran kasus siswa.11

5. Imania Fatwa Izzulka. Skripsi IAIN Tulungagung. Pelaksanaan Pembelajaran Fikih Berbasis Kitab Kuning di MTs Darussalam Kademangan Blitar. 2020. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah sama sama membahas tentang variabel berupa pembelajaran fiqih Sedangkan perbedaannya terletak pada variabel

pelaksanaannya bukan implementasi serta penggunakan nama kitab kuning secara khusus hanya umum berupa kitab kuning saja. sama sama menggunakan metode penelitian kualitatif tetapi tidak berjenis.

Adapun hasil penelitian terdahulu Pelaksanaan Pembelajaran Fikih Berbasis Kitab Kuning di MTs Darussalam Kademangan Blitar adalah (1)

11 Zulfa Okta Priani, “Pembelajaran Kitab Fiqih Fathul Qorib Kelas XI A Ips di MA Sulamul

Huda Siwalan Mlarak Ponorogo.” Skripsi , IAIN Ponorogo

(30)

Strategi pembelajaran Fikih berbasis kitab kuning di MTs Darussalam termasuk dalam jenis strategi pembelajaran langsung, yakni strategi pembelajaran yang banyak berpusat pada guru (2) Metode yang digunakan dalam pembelajaran Fikih berbasis kitab kuning di MTs Darussalam Kademangan adalah metode bandongan, yakni guru membaca, peserta didik menulis. (3) Evaluasi pembelajaran Fikih berbasis kitab kuning di MTs Darussalam Kademangan Blitar terdiri dari evaluasi formatif dan evaluasi sumatif, terdapat dua jenis tes, yaitu tes tulis dan tes lisan, untuk tes tulis dilaksanakan dengan sistem online.12

12Imania Fatwa Izzulka, “Pelaksanaan Pembelajaran Fikih Berbasis Kitab Kuning di MTs Darussalam Kademangan Blitar.” Skripsi : IAIN Tulungagung

(31)

Tabel 2. 1

Persamaan dan Perbedaan Penelitian terdahulu

NO

Nama/ Tahun/

perguruan Tinggi/ Judul

Persamaan Perbedaan

1. Muhammad

Thonthowi Anwar/2021/

UIN

Surabaya/Im plementasi Pembelajara n Fikih Dengan Kitab Fathul Qarib Di

MTs Al

Ibrohimi Manyar Gresik.

sama sama menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif

terletak di variabel kedua yaitu melalui variabel

“dengan”

sedangkan untuk penelitian sekarang menggunakan variabel berbasis.

2. Nuzilatul Laeli/2020/IAI N

Purwokerto/Im plementasi Pembelajaran Fikih Ibadah Dengan Kitab Sullam At- Taufiiq Di Majlis Ta‟lim Al-

Mutmainnah Langgongsari Cilongok Banyumas.

sama sama membahas tentang variable berupa implementasi pembelajaran dan sama sama menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian

lapangan.

terletak pada variabel fikih ibadah dan penggunaan kitab Sullam At-Taufiiq dan di majlis Ta’lim Al Mutmainnah bukan di

madarasah atau sekolah.

3. Mertika

Sari/2020/UIN Lampung/Imple mentasi

Pembelajaran Fiqih di Pondok Pesantren Darul Falah Bandar

sama sama membahas tentang variable berupa Implementasi pembelajaran fiqih dan sama

terletak pada tidak

dihubungkanny a dengan variable kedua hanya tentang bagaimana implementasiny

(32)

NO

Nama/ Tahun/

perguruan Tinggi/ Judul

Persamaan Perbedaan Lampung. sama

menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.

a saja dalam proses pelaksanaan pembelajaran fiqih.

4. Zulfa Okta Priani/2021

/

IAI N

Ponorogo/Pemb elajaran Kitab Fiqih Fathul Qorib Kelas XI A Ips di MA Sulamul Huda Siwalan Mlarak Ponorogo.

sama sama membahas tentang variable berupa

pembelajaran

terletak pada menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif jenis studi kasus, terfokus pada kitab fiqih Fathul Qarib bukan pada Mata Pelajaran Fiqih berbasis Kitab Fathul Qarib.

5. Imania Fatwa Izzulka/

IAIN Tulungagun g/Pelaksana an

Pembelajara n Fikih Berbasis Kitab

Kuning di MTs

Darussalam Kademanga n

variabel berupa pembelajaran fiqih

variabel

pelaksanaannya bukan

implementasi serta

penggunakan nama kitab kuning secara umum berupa kitab kuning saja dan menggunakan metode penelitian kualitatif saja tidak berjenis apapun.

Dari hasil penelitian pertama karya Muhammad Thonthowi Anwar fokus penelitiannya adalah tentang bagaimana proses Implementasi

(33)

pembelajaran fiqih dengan kitab Fathul Qarib, metode dan lahkah apa saja yang digunakan, serta apa saja faktor pendukung dan pengahambat dalam pembelajaran. Penelitian kedua yang dilakukan oleh Nuzilatul Laeli adapun fokus penelitiannya adalah tentang bagaimana mendeskripsikan pembelajaran Fikih Ibadah dengan kitab Sullam at-Taufiiq dari segi perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi pembelajaran.

Penelitian ke tiga yang dilakukan oleh Mertika Sari yang mempunyai fokus penelitian yaitu bagaimana mengetahui perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut pembelajaran fiiqh di pondok pesantren Darul Falah. Penelitian ke empat karya dari Zulfa Okta Priani yang mempunayi fokus penelitian adalah bagaimana pelaksanaan dan implikasi pembelajaran, serta memaparkan faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pembelajaran berbasis Kitab Fathul Qorib materi Hudud di kelas XI A IPS MA Sulamul Huda Siwalan Mlarak Ponorogo. Dan terkahir penelitian ke lima oleh Imania Fatwa Izzulka yang berfokus penelitian pada bagaimana metode, strategi dan evaluasi pembelajaran Fikih berbasis kitab kuning di MTs Darussalam Kademangan Blitar. Ini berbeda dengan penelitian-penelitian yang tertera dikajian terdahulu diatas karena penelitian hanya berfokus pada perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Jadi penelitian ini, belum pernah dikaji sebelumnya, meskipun dengan kitab yang sama dan memiliki sedikit kesamaan dalam judul, namun dari segi sisi dan semacamnya masih memiliki sisi perbedaan. Oleh karena itu, peneliti mengambil judul ini karena belum diteliti.

(34)

B. Kajian Teori 1. Pembelajaran

Pembelajaran secara sederhana bermakna sebagai “upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya (effort) dan berbagai strategi, metode dan pendekatan kearah pencapaian tujuan yang telah direncanakan”. Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa, dalam pengertian ini secara implisif dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.13

Undang-Undang SPN No. 20 tahun 2003 mengatakan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik pada sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Sedangkan menurut Sardirman dalam bukunya yang berjudul interaksi dan motivasi dalam belajar mengajar, istilah pembelajaran dengan interaksi edukatif, menurutnya yang dianggap sebagai interaksi edukatif adalah interaksi yang dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan untuk mendidik dalam rangka mengantarkan peserta didik ke arah kedewasaannya.14

a. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan merupakan proses penyiapan seperangkatkeputusan untuk dilaksanakan pada waktu yang akan

13 Uno, Perencanaan, 2.

14 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, cet-7 (Bandung :PT Rosdakarya, 2017),4-5.

(35)

datang, yang diarahkan untuk mencapai sasaran tertentu.15 Perencanaan adalah suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan.16 Perencanaan merupakan kegiatan untuk menentukan masa yang akan datang, penerapan kegiatan perencanaan dalam kegiatan pembelajaran merupakan suatu upaya untuk menentukan berbagai kegiatan yang akan dilakukan dalam kaitan dengan upaya untuk mencapai tujuan dari proses pembelajaran tersebut, sehingga perencanaan pembelajaran merupakan suatu upaya untuk menentukan kegiatan yang akan dilakukan dalam kaitan dengan upaya mencapai kompetensiyang diharapkan.17

1) Merencanakan Kegiatan Pembelajaran

Pekerjaan mengajar merupakan pekerjaan yang kompleks dan sifatnya dimensional. Berkenaan dengan hal tersebut, guru paling sedikit harus menguasai berbagai teknik yang erat hubungannya dengan kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam pembelajaran. Urutan pembelajaran yang baik selalu melibatkan keputusan guru berdasarkan berbagai tugas.

15 Sugeng Listyo Prabowo dan Faridah Nurmaliyah, Perencanaan Pembelajaran (pada bidang

studi, bidang studi tematik, muatan lokal, kecakapan hidup, bimbingan dan konseling) (Malang : UIN-Maliki Press, 2010),1.

16 Uno, Perencanaan, 2.

(36)

Setiap perencanaan minimal harus memiliki empat unsur sebagai berikut :

a) Adanya tujuan yang harus dicapai.

b) Adanya strategi untuk mencapai tujuan.

c) Sumber daya yang dapat mendukung.

d) Implementasi setiap keputusan.

Perencanaan berkaitan dengan penentuan apa yang akan dilakukan, perencanaan mendahului pelaksanaan, mengingat perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan kemana harus pergi dan mengidentifikasi persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling efektif dan efisiensi.18 Pada dasarnya perencanaan adalah suatu proses dan cara berfikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang diharapkan. Perencanaan pembelajaran memiliki karakteristik sebagai berikut :

a) Perencanaan pembelajaran merupakan hasil dari proses berfikir, artinya suatu perencanaan pembelajaran disusun tidak asal- asalan akan tetapi disusun dengan mempertimbangkan segala aspek yang mungkin dapat berpengaruh, disamping disusun dengan mempertimbangkan segala sumber daya yang tersedia juga mendukung keberhasilan proses pembelajaran.

b) Perencanaan pembelajaran disusun untuk mengubah perilaku siswa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

18 Harjanto, Perencanaan Pengajaran (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2011), 2.

(37)

c) Perencanaan pembelajaran berisi tentang seperangkat kegiatan yang harus dilaksanakanuntuk mencapai tujuan.19

2) Pentingnya Perencanaan Pembelajaran

Ada beberapa hal yang menjadikan bahwa perencanaan pembelajaran itu sangat dibutuhkan, yakni :

a) Pembelajaran adalah proses yang bertujuan.

Sesederhana apapun proses pembelajaran yang dibangun oleh guru, proses tersebut diarahkan untuk mencapai suatu tujuan.

b) Pembelajaran adalah proses kerja sama.

Proses pembelajaran minimal akan melibatkan guru dan siswa, dengan demikian dalam proses pembelajaran guru dan siswa perlu bekerja sama secara harmonis. Guru perlu merencanakan apa yang harus dilakukan oleh siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal, disamping itu guru juga harus merencanakan perannya sebagai pengelola pembelajaran.

c) Proses pembelajaran adalah proses yang kompleks.

Pembelajaran bukan hanya sekadar menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi suatu proses pembentukan perilaku siswa. Siswa adalah organisme yang unik, yang sedang berkembang. Siswa bukan benda mati yang dapat diatur

19 Wina Sanjaya, Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta : Kencana, 2011), 29.

(38)

begitu saja. Mereka memiliki minat dan bakat yang berbeda, mereka juga memiliki gaya belajar yang berbeda. Itulah sebabnya proses pembelajaran adalah proses yang kompleks, yang harus memperhitungkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi, kemungkinan-kemungkinan itulah yang akan menjadi perencanan yang matang bagi setiap guru.

d) Proses pembelajaran akan efektif manakala memanfaatkan berbagai sarana dan prasarana yang tersedia termasuk memanfaatkan berbagai sumber belajar.20

Salah satu kelemahan seorang guru dewasa ini dalam pengelolaan pembelajaran adalah kurangnya pemanfaatan sarana dan prasarana yang tersedia. Proses pembelajaran akan efektif manakala guru memanfaatkan sarana prasarana secara tepat, untuk itu perlu perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Sebuah perencanaan dapat dikatakan berhasil apabila semua pihak dapat merasakan manfaatnya, oleh karenanya sekurang-kurangnya dapat memberi manfaat kepada pengelola perencanaan dan peserta didik.

3) Manfaat Perencanaan Pembelajaran

Manfaat dari perencanaan pembelajaran meliputi : pertama, memberikan kejelasan dalam pencapaian kompetensi peserta didik,

20 Ibid., 29-30

(39)

dan prasyarat yang diperlukan oleh peserta didik untuk dapat mengikuti pembelajaran disekolah/madrasah tersebut. Perencanaan yang baik akan memudahkan proses pelaksanaannya.21

Kedua, meningkatkan efisiensi dalam proses pelaksanaan.

Adanya perencanaan akan memberikan gambaran tentang kebutuhan sumber daya yang diperlukan dalam mencapai kompetensi. Baik itu sumber daya yang diperlukan dalam mencapai kompetensi. Baik itu sumber daya manusia maupun sumber daya non amnusia. Dengan diketahuinya berbagai kebutuhan sumber daya tersebut, maka proses pengadaan sumber daya dapat ditentukan lebih dahulu. Selain itu adanya perencanaan juga dapat menentukan proses yang tepat sehingga terhindar dari proses yang tidak jelas dan berulang-ulang.

Ketiga, melaksanakan proses pengembangan berkelanjutan.

Perencanaan pada saat ini merupakan dasar dari perencanaan berikutnya, perencanaan berikutnya merupakan dasar dari perencanaan berikutnya selanjutnya, sehingga akan terjadi kesinambungan antara satu perencanaan dengan perencanaan berikutnya sehingga kemudian pengembangan secara berkelanjutan akan dapat dilakukan.

Berdasarkan uraian tersebut, perencanaan merupakan hasil dari proses berpikir yang mendalam, hasil proses pengkajian dan mungkin

21 Prabowo dan Nurmaliyah, Perencanaan Pembelajaran, 4-5.

(40)

penyeleksaian dari berbagai alternatif yang dianggap lebih memiliki nilai efektifitas dan efisiensi. Perencanaan adalah awal dari semua proses atau proses suatu pelaksanaan kegiatan yang bersifat rasional.

Dengan demikian, maka seorang perencana harus memvisualisasikan arah dan tujuan yang harus dicapai serta bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut melalui pemanfaatan berbagai potensi yang ada agar proses pencapaian tujuan itu efektif dan efisien.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan proses belajar mengajar adalah proses berlangsungnya belajar mengajar di kelas yang merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah, dapat disimpulkan pelaksanaan proses belajar adalah terjadinya interaksi guru dengan siswa untuk mencapai tujuan pengajaran.22 Salah satu hal yang terpenting di dalam keberhasilan pembelajaran adalah proses pelaksanaan yang baik dan hal ini juga dipengaruhi oleh perencanaan yang baik pula.

M. Sobry Sutikno dalam bukunya belajar dan pembelajaran mengemukakan definisi pembelajaran yaitu segala upaya yang dilakukan oleh guru (pendidik) agar terjadi proses belajar pada diri siswa. Secara implisit, di dalam pembelajaran ada kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.23

22 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, cet.1 (Jakarta : PT Rineka Cipta, 1997), 36.

23 M. Sobry Sutikno, Belajar dan Pembelajaran (Bandung : Prospect, 2009), 32.

(41)

Pelaksanaan pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian rupa menurut langkah-langkah tertentu agar pelaksanaan mencapai hasil yang diharapkan.24

Menurut George R.Terry pelaksanaan merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran.25

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran adalah suatu proses usaha yang sudah direncanakan sedemikian rupa agar pelaksanaan pembelajaran tersebut mencapai tujuan.

Dalam melaksanakan pembelajaran ada tiga tahap yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran yaitu tahap sebelum pengajaran (pra-kontraksional), tahap pengajaran (instruksional) dan tahap sesudah pengajaran (evaluasi) dan tindak lanjut.

Menjadi seorang guru haruslah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang diantaranya :26

1) Membuka pelajaran

Membuka pelajaran adalah usaha guru untuk menciptakan kondisi awal agar mental dan perhatian murid terpusat kepada apa yang dipelajarinya sehingga akan memberikan efek positif terhadap kegiatan belajar mengajar. Dalam membuka pelajaran seorang guru

24 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran (Bandung : Sinar Baru Algensido, 2001),.

25 Rusman, Menejemen Kurikulum (Jakarta : Rajawali Pers, 2009), 125.

26 Ibid, 39-52.

(42)

haruslah membuka pelajaran dengan baik karena agar memperoleh kegiatan positif terhadap proses dan hasil belajar.

2) Menyampaikan materi pelajaran

Bahan atau materi pelajaran pada hakikatnya adalah isi dari materi pelajaran yang diberikan kepada siswa sesuai kurikulum yang digunakan. Secara umum sifat bahan pelajaran dapat dibedakan menjadi beberapa kategori, fakta, konsep, prinsip dan keterampilan. Hal tersebut diperlukan dalam menetapkan bahan pelajaran adalah kemampuan guru memilih bahan yang akan diberikan kepada siswa yang terpenting dalam menetapkan pilihan untuk memperhatikan tujuan pengajaran, urgensi bahan, tuntutan kurikulum, nilai kegunaan, terbatasnya sumber bahan.

3) Menggunakan metode mengajar

Metode mengajar merupakan salah satu cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pelajaran. Dengan metode belajar diharapkan menumbuhkan berbagai kegiatan belajar siswa, oleh karenanya metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa, serta menggunakan metode mengajar secara bervariasi. Tugas guru ialah memilih metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang baik, ketepatan penggunaan metode mengajar sangat bergantung kepada tujuan, isi proses belajar mengajar dari kegiatan belajar mengajar.

(43)

Pembelajaran kitab ini dilaksanakan dalam yang mana penggunaan metode-metode diambil dari metode pada umumnya yang digunakan dalam sekolah-sekolah formal yaitu seperti : Ceramah, diskusi, dan lain sebagainya. Dari itu, metode yang digunakan dalam kitab ini adalah sebagai berikut :

a) Ceramah

Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan, metode ini akan berjalan dengan lancar apabila di persiapkan secara baik, didukung dengan alat dan media,serta memperhatikan batas-batas dalam menggunakannya.27

Kelemahan dari metode ini justru mengakibatkan siswa menjadi lebih pasif. Sedangkan kelebihannya adalah : 1) mampu menjangkau santri jumlah banyak, 2) bisa diterapkan pada peserta didik yang mempunyai kemampuan heterogen, 3) pengajar mampu menyampaikan materi yang relatif banyak.

b) Diskusi

Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa ( kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan

27 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung : PT Sinar Baru Algensindo, 2000), 77.

(44)

atau penyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah. 28

Kelebihan dari metode ini, diantaranya memanfaat berbagai kemampuan yang dimiliki oleh para siswa, membuat suasana kelas menjadi lebih hidup, membantu siswa untuk mengambil keputusan yang lebih baik, memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan kemampuannya masing-masing.

Adapun kelemahan dari metode ini diantaranya, kemungkinan ada siswa yang tidak ikut aktif, sulit menduga hasil pencapaian.29

c) Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah mengajukan pertanyaan kepada peserta didik. Pertanyaan adalah pembangkit motivasi yang dapat merangsang peserta didik untuk berfikir.30

Metode tanya jawab memiliki beberapa kelebihan diantaranya, situasi kelasakan hidup, mendorong murid lebih aktif dan bersungguh-sungguh, merangsang siswa untuk mengembangkan daya pikir, mengembangkan keberanian siswa.

28 Subroto, Proses Belajar, 179

29 Armai Arif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarata : Ciputat Pres, 2002), 148.

30 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (Untuk Membantu Memecahkan

Problematika Belajar dan Mengajar)(Bandung : CV Alfabeta, 2004), 203.

(45)

Adapun kelemahan metode ini diantaranya, bisa memakan waktu yang cukup lama dalam menyelesaikan jika terjadi perbedaan pendapat, waktu sering terbuang, jumlah siswa yang banyak tidak mungkin melontarkan pertanyaan kepada setiap siswa.31

d) Demonstrasi

Penggunaan metode demonstrasi dapat diterapkan dengan syarat memiliki keahlian untuk mendemonstrasikan penggunaan alat atau melaksanakan kegiatan tertentu seperti kegiatan yang sesungguhnya. Keahlian mendemonstrasikan tersebut harus dimiliki oleh guru dan pelatih yang ditunjuk, setelah didemonstrasikan, peserta didik diberi kesempatan melakukan latihan keterampilan seperti yang telah diperagakan oleh guru atau pelatih.32

Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya.

Metode demonstrasi memiliki beberapa kelebihan, diantaranya : 1) perhatian murid dapat dipusatkan pada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga hal penting itu dapat diamati secara teliti, 2) dapat membimbing peserta didik ke

31 Arif, Pengantar Ilmu, 142-143.

32 Martinis Yamin, Strategi Metode dalam Strategi Pembelajaran ( Jakarata : GP press Group ,

2013), 151.

(46)

arah berfikir yang sama dalam satu saluran yang sama, 3) dapat menambah pengalaman peserta didik.

Sedangkan kelemahan dari metode demonstrasi adalah : 1) memerlukan banyak waktu, 2) dalam mengadakan pengamatan terhadap hal-hal yang di demonstrasikan diperlukan perhatian dalam hal ini banyak diabaikan oleh murid-murid, membutuhkan biaya yang cukup mahal.33

4) Menggunakan alat peraga dalam pengajaran

Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Dalam proses belajar mengajar alat peraga yang digunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien.

5) Pengelolaan kelas

Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal, sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan. Kegiatan mengelola kelas menyangkut kegiatan sebagai berikut : a) mengatur tata kelas b) menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi dalam artian guru harus mampu menangani dan mengarahkan tingkah laku anak didik agar tidak merusak suasana kelas. Guru sangat berperan

33 Sagala, Konsep dan Makna, 210-212.

(47)

dalam pengelolaan kelas, apabila guru mampu mengelola kelasnya dengan baik maka tidaklah sukar bagi guru itu untuk mencapai tujuan yang terjerumuskan.

6) Interaksi belajar mengajar

Pelaksanaan interaksi belajar mengajar adalah proses hubungan antara guru dengan siswa selama berlangsungnya pengajaran. Dalam kegiatan interaksi belajar mengajar meliputi beberapa kegiatan diantaranya persiapan mengajar, kegiatan inti dan evaluasi.

a) Persiapan

Mencakup menenangkan kelas, menyiapkan perlengkapan belajar, apersepsi ( bukan dengan pelajaran yang lalu), membahas pekerjaan rumah.

b) Kegiatan inti pokok belajar

Mencakup merumuskan tujuan pelajaran, guru mencatat atau mendiktekan, guru menerangkan secara lisan atau tulisan, diskusi kelas, tanya jawab.

c) Penyelesaian

Mencakup evaluasi, guru menjelaskan kembali bagi pelajaran tertentu, guru memberikan tugas PR.

(48)

7) Menutup Pelajaran

Menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar.

Kegiatan menutup pelajaran terdiri dari :

a) Merangkum atau membuat garis besar persoalan yang dibahas.

b) Mengkonsolidasikan perhatian siswa terhadap hal-hal yang diperoleh dalam pelajaran.

c) Mengorganisasi semua kegiatan atau pelajaran yang telah dipelajari sehingga merupakan suatu kesatuan yang berarti dalam memahami materi.

c. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi merupakan proses yang menentukan kondisi, dimana suatu tujuan telah dapat dicapai.34 Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan standar kriteria, evaluasi dilakukan setelah dilakukan pengukuran dan keputusan evaluasi dilakukan berdasarkan hasil pengukuran.35

Evaluasi perlu dilakukan karena untuk mengetahui apakah penyelenggaraan program dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Untuk itu, evaluasi dilakukan atas komponen-komponen dan proses kerjanya sehingga apabila terjadi kegagalan dalam mencapai tujuan maka dapat ditelusuri komponen dan proses yang menjadi sumber kegagalan.

34 Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasional (Jakarta : Bumi Aksara, 2010), 1.

35 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2016), 1

(49)

Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan standar kriteria. Pengukuran dan evaluasi merupakan dua kegiatan yang berkesinambungan. Evaluasi dilakukan setelah pengukuran dan keputusan evaluasi dilakukan berdasarkan hasil pengukuran. Pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan kriteria yang ditetapkan.

Oleh karena itu, terdapat dua kegiatan dalam melakukan evaluasi yaitu melakukan pengukuran dan membuat keputusan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan kriterianya.36

Evaluasi yang baik harus mempunyai syarat seperti berikut : 1) Valid, 2) Andal, 3) Objektif, 4) Seimbang, 5) membedakan, 6) Norma, 7) fair, dan 8) praktis. evaluasi mempunyai fungsi yang bervariasi di dalam proses belajar mengajar, yaitu sebagai berikut :37

1) Sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik telah menguasai pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan yang telah diberikan oleh seorang guru.

2) Untuk mengetahui aspek-aspek kelemahan peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar.

3) Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar.

4) Sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru, yang bersumber dari siswa.

5) Sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar siswa.

36 Purwanto, Evaluasi Hasil, 1-2.

37 Sukardi, Evaluasi Pendidikan, 4.

Gambar

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu ........................   20  Tabel 4.3 Matrik Hasil Temuan .................................................................
Tabel 4.1  Matrik Hasil Temuan

Referensi

Dokumen terkait

dirumuskan masalah sebagai ber ikut : “ Bagaimana kompetensi kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di.. Madrasah Tsanawiyah Nurul

antara berbagai pesantren di Jember, Madrasah berlabel ‘unggulan’ tersebut adalah salah satu pesantren yang tengah berupaya mengembangkan keterampilan berbahasa asing (bahasa Arab

Hasil observasi peneliti juga dapat diambil kesimpulan bahwa kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda memiliki kepribadian yang cukup

Kepemimpinan pembelajaran yang telah diterapkan di madrasah Nurul Islam 1 Jember dan Al-Qodiri 1 Jember adalah: Pertama, sosialisasi visi, misi, dan tujuan yang

usaha pendidik di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Nurul Hikmah Ngampelrejo Jombang Jember dalam meningkatkan serangkaian sikap, tingkah laku peserta didik yang

Sedangkan di MA Unggulan Nuris, komitmen yang telah ditanamkan sejak awal masuk sebagai warga madrasah membuat warga madrasah lebih professional dalam bekerja. Adapun

Skripsi yang berjudul: Implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Pada Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah 2 Banjar, telah diujikan dalam Sidang Tim Penguji

: يحاتفما ملكلا ةراهم لعما ر د قيرطلا ماكلا PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBAHASA PADA KELAS IX DI MADRASAH TSANAWIYAH “NURUL HAROMAIN” PUTRA, KECAMATAN NARMADA