• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian tentunya harus memiliki dasar-dasar pembahasan dari suatu obyek yang akan diteliti, hal ini sangat berkaitan data- data yang akan dikumpulkan untuk menunjang hasil penelitian tersebut. Data- data yang diperlukan pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Wawancara/ Kuesioner

Dilakukan dengan cara datang langsung ke proyek, menanyakan langsung kepada para pengawas dan tenaga ahli proyek tersebut guna mendapatkan informasi sesuai yang kita inginkan untuk memenuhi data dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

2. Data Sekunder

Data sekunder untuk melengkapi data penelitian tugas akhir ini adalah didapat dari hasil studi pustaka berupa buku-buku literatur dan jurnal.

3.6 Metode Analisa Data

Dalam penelitian ini, dipakai kuesioner sebagai alat untuk melakukan survei. Kuesioner ini dibagi menjadi dua bagian utama, yakni:

1. Lampiran A

Berisi tentang surat permohonan pengisian kusioner 2. Lampiran B

Berisi tentang data responden meliputi profil perusahaan seperti nama, nilai proyek terbesar yang pernah ditangani, pendidikan terakhir, pengalaman kerja

proyek, jabatan, faktor – faktor risiko yang mempengaruhi pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi dan penerapan/respon dari faktor – faktor risiko tersebut.

Menganalisa data untuk menentukan rangking dari kuesioner dengan menghitung nilai Indeks Kepentingan Relatif (IKR).

Untuk mendapatkan nilai Indeks Kepentingan Relatif (IKR) digunakan rumus 𝑋 βˆ‘

Dimana : X = Rata-rata ukuran nilai faktor

Xi Ukuran nilai faktor pada responden ke-1 n Jumlah responden

𝐼𝐾𝑅 𝑋 𝑀

Dimana : IKR = Indeks Kepentingan Relatif M = Jangkauan nilai faktor M = 4 (jumlah penilaian)

Contoh perhitungan penilaian faktor resiko pada Pelaksanaan Konstruksi Dalam Proyek Gedung dengan IKR

4 3 2 1

1.1 Gempa Bumi 15 10 3 2 98 3,267 0,8167

1.2 Banjir 9 9 10 2 85 2,833 0,7083

1.3 Cuaca Tidak Menentu 9 11 8 2 87 2,9 0,725

β…€Xi X IKR

1 Force Majeure Variabel

Faktor Risiko Kode Indikator Faktor Resiko Penilaian

𝑋 βˆ‘

𝑋 βˆ— βˆ— βˆ— βˆ—

𝑋 βˆ— βˆ— βˆ— βˆ—

𝑋 3,267 𝐼𝐾𝑅 𝑋

𝑀 𝐼𝐾𝑅 3,267

4 𝐼𝐾𝑅 0,817

Variabel yang memiliki nilai IKR tertinggi diberi rangking 1 (satu), demikian seterusnya sampai nilai IKR terendah secara berurutan. Dalam menentukan rangking dan masing-masing variable maka digunakan Program Microsoft Excel yaitu mengurutkan dan nilai yang terbesar sampai terkecil. Metode analisis ini akan sangat berguna untuk mengindentifikasi rangking responden dan memberi prioritas terhadap variabel studi.

3.7 Menentukan Penyimpulan Data

Setelah nilai mean dan rangking diketahui, kemudian menentukan range untuk mengelompokkan masing-masing variabel. Dengan memberi 4 (empat) pilihan yang sesuai dengan tingkat kepentingan dan untuk kepentingan dilapangan yaitu :

a. Tingkat Faktor Risiko : 1. Rendah

2. Sedang 3. Tinggi

4. Sangat Tinggi

b. Respon/Penerapan Faktor Risiko : 1. Tidak Diterapkan

2. Sekali Diterapkan 3. Sering Diterapkan 4. Selalu Diterapkan

Adapun cara menyimpulkan data adalah dengan menarik kesimpulan berdasarkan analisa data yang telah dilakukan, yaitu dengan:

1. Menentukan interval tingkat faktor risiko dengan kriteria skor analisa sebagai berikut:

a. Skor 3,50 < 𝓍 ≀ 4,00 merupakan faktor yang sangat berpengaruh.

b. Skor 2,50 < 𝓍 ≀ 3,50 merupakan faktor yang berpengaruh.

c. Skor 1,50 < 𝓍 ≀ 2,50 merupakan faktor yang kurang berpengaruh.

d. Skor 1,00 ≀ 𝓍 ≀ 1,50 merupakan faktor yang tidak berpengaruh.

2. Menentukan interval penerapan/respon faktor risiko dengan kriteria skor analisa sebagai berikut :

a. Skor 3,50 < 𝓍 ≀ 4,00 merupakan tindakan selalu diterapkan.

b. Skor 2,50 < 𝓍 ≀ 3,50 merupakan tindakan sering diterapkan.

c. Skor 1,50 < 𝓍 ≀ 2,50 merupakan tindakan sekali diterapkan.

d. Skor 1,00 ≀ 𝓍 ≀ 1,50 merupakan tindakan tidak diterapkan.

BAB IV

PEMBAHASAN DAN ANALISIS

4.1 Data Penelitian

Data penelitian ini diperoleh melalui kuesioner dan wawancara yang dilakukan terhadap responden dalam penelitian yang dalam hal ini akan dijelaskan pada sub bab 4.2 Gambaran Umum Responden. Para responden memberikan informasi hanya pada masalah-masalah yang berkaitan dengan bidang yang mereka kuasai masing-masing. Data-data yang didapat dalam wawancaran tersebut adalah data mengenai profil responden, profil tempat bekerja, risiko- risiko yang relevan pada proyek Pembangunan Gedung Bertingkat Tinggi Di Kota Semarang, dan tindakan mengatasi risiko. Data lain yang didapat adalah respon yang dilakukan terhadap risiko-risiko dominan.

4.2 Gambaran Umum Responden Berikut adalah gambaran umum responden:

1. Berdasarkan jenis kelamin, responden dapat dikelompokan sebagai berikut:

Tabel 4.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah Jenis Kelamin Orang (%)

Laki-laki 19 63,33 Perempuan 11 36,67

30 100,00

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden paling banyak adalah laki-laki atau 63,33 persen, sedangkan responden perempuan sebesar 36,67 persen.

2. Berdasarkan usia, responden dapat dikelompokan sebagai berikut:

Tabel 4.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia

Jumlah

Usia Orang (%)

≀ 30 tahun 15 50,00

> 30 tahun 15 50,00

30 100,00

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden berusia diatas lebih dari 30 (tiga puluh) tahun sebesar 50,00 persen sama halnya dengan responden berusia kurang dari 30 (tiga puluh) tahun sebesar 50,00 persen.

3. Berdasarkan jenis kepemilikan tempat bekerja (perusahaan/instansi), responden dapat dikelompokkan sebagai berikut :

Tabel 4.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kepemilikan Tempat Bekerja

Jenis Kepemilikan

Tempat Jumlah

Bekerja Orang (%)

Pemerintah 0 0,00

BUMN 25 83,33

Swasta 5 16,67

Perorangan 0 0,00

Lainnya 0 0,00

30 100,00

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa responden paling banyak bekerja di Konsultan Manajemen Konstruksi milik BUMN sebesar 83,33 persen, sedangkan responden yang bekerja di Konsultan Manajemen Konstruksi milik swasta sebesar 16,67 persen.

4. Berdasarkan jabatan dalam perusahaan, responden dapat dikelompokan sebagai berikut :

Tabel 4.4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jabatan dalam Perusahaan

Jabatan dalam Jumlah

Perusahaan Orang (%)

Project Manager/Team Leader 3 10,00

Tenaga Ahli 8 26,67

Pengawas 9 30,00

Staff Teknik 9 30,00

Lainnya 1 3,33

30 100,00

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa jabatan responden yang didapat yaitu Project Manajer/Team Leader sebanyak 10, 00 persen, Tenaga Ahli sebanyak 26,67 persen, Pengawas sebanyak 30,00 persen, Staff Teknik sebanyak 30,00 persen, dan jabatan Lainnya sebanyak 3,33 persen sebagai tersedikit.

5. Berdasarkan kualifikasi perusahaan, responden dapat dikelompokan sebagai berikut :

Tabel 4.5 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Kualifikasi Perusahaan

Kualifikasi Jumlah

Perusahaan Orang (%)

Perorangan 0 0,00

Kecil 3 10,00

Menengah 0 0,00

Besar 27 90,00

Lainnya 0 0,00

30 100,00

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa responden terbanyak pada kualifikasi perusahaan Besar yaitu 90,00 persen, sedangkan responden tersedikit pada kualifikasi perusahaan Kecil sebesar 10,00 persen. Untuk kualifikasi perusahaan Perorangan, Menengah, dan Lainnya sebanyak 0 persen.

6. Berdasarkan pendidikan terakhir, responden dapat dikelompokan sebagai berikut:

Tabel 4.6 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Jumlah Terakhir Orang (%)

S2 2 6,67

S1 23 76,67

D3 3 10,00

SMK/SMA 0 0,00 Lainnya 2 6,67

30 100,00

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa pendidikan terakhir responden yang didapat yaitu pendidikan S2 sebanyak 6,67 persen, pendidikan S1 sebagai terbanyak sebesar 76,67 persen, pendidikan D3 sebanyak 10,00 persen, pendidikan SMA/SMK sebanyak 0 persen dan pendidikan Lainnya sebanyak 6,67 persen.

7. Berdasarkan pengalaman bekerja, responden dapat dikelompokan sebagai berikut:

Tabel 4.7 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pengalaman Bekerja

Pengalaman Jumlah Bekerja Orang (%)

0-5 tahun 10 33,33

5-10 tahun 5 16,67

10-15 tahun 10 33,33

15-20 tahun 1 3,33

>20 tahun 4 13,33

30 100,00

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa responden berpengalaman bekerja 0-5 tahun sebanyak 33,33 persen, pengalaman 5-10 tahun sebanyak 16,67 persen, pengalaman 10-15 tahun sebanyak 33,33 persen, pengalaman bekerja 15-20 tahun sebagai tersedikit sebanyak 3,33 persen, dan pengalaman bekerja >20 tahun memperoleh 13,33 persen.

8. Berdasarkan nilai proyek yang pernah ditangani, responden dapat dikelompokan sebagai berikut:

Tabel 4.8 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Nilai Proyek yang Pernah Ditangani

Nilai Jumlah Proyek Orang (%)

< 500 juta 1 3,33

500 juta – 1 Milyar 3 10,00

1 Milyar – 10 Milyar 16 53,33

>10 Milyar 10 33,33

30 100,00

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa responden yang pernah menangani nilai proyek < 500 juta sebesar 3,33 persen sebagai tersedikit, nilai proyek 500 juta – 1 Milyar sebanyak 10, 00 persen, nilai proyek 1 Milyar – 10 Milyar sebesar 53,33 persen sebagai terbanyak, dan responden yang pernah menangani nilai proyek > 10 Milyar sebanyak 33,33 persen.

9. Berdasarkan kinerja waktu proyek yang pernah ditangani, responden dapat dikelompokan sebagai berikut:

Tabel 4.9 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Kinerja Waktu Proyek yang Pernah Ditangani

Kinerja Waktu Jumlah

Proyek Orang (%)

Buruk 2 6,67

Rata-rata 5 16,67

Agak Baik 5 16,67

Baik 18 60,00

30 100,00

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa kinerja waktu proyek yang pernah ditangani responden yaitu kinerja waktu proyek Buruk sebesar 6,67 persen sebagai tersedikit, kinerja waktu proyek Rata-rata sebesar 16,67 persen, kinerja waktu proyek Agak Baik sebesar 16,67 persen, dan kinerja waktu proyek Baik sebesar 60,00 persen sebagai terbanyak.

10. Berdasarkan kinerja biaya proyek yang pernah ditangani, responden dapat dikelompokan sebagai berikut:

Tabel 4.10 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Kinerja Biaya Proyek yang Pernah Ditangani

Kinerja Biaya Jumlah

Proyek Orang (%)

Buruk 2 6,67

Rata-rata 11 36,67

Agak Baik 4 13,33

Baik 13 43,33

30 100,00

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa kinerja biaya proyek yang pernah ditangani responden yaitu Buruk sebesar 6,67 persen sebagai tersedikit, Rata-rata sebesar 36,67 persen, Agak Baik sebesar 13,33 persen, dan Baik sebesar 43,33 persen sebagai terbanyak.

4.3 Data Hasil Kusioner

Dari hasil pengisian kusioner dari responden, didapat data mengenai faktor risiko dan tindakan mengatasi faktor risiko dalam Pelaksanaan

Pembangunan Proyek Konstruksi Khususnya Bangunan Bertingkat Tinggi Di Kota Semarang. Berikut rekapitulasi hasil kusioner yang didapatkan :

4.3.1 Rekapitulasi Kuesioner

Rekapitulasi faktor risiko dan tindakan mengatasi faktor risiko terhadap pelaksanaan pembangunan proyek gedung bertingkat tinggi yang didapat adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11 Data Rekapitulasi Hasil Kusioner Faktor Risiko Varia

bel

Sub Variabel

Ko

de Indikator Tingkat Resiko

1 2 3 4

Faktor

1 Force Majeure

1.1 Gempa Bumi 2 3 10 15

1.2 Banjir 2 10 9 9

1.3 Cuaca Tidak Menentu 2 8 11 9

2 Material

2.1 Kurangnya ketersediaan tempat

bongkar material skala besar 1 3 21 5 2.2 Kerusakan atau kehilangan

(pencurian) material 1 12 11 6

Β 

Varia bel

Sub Variabel

Ko

de Indikator Tingkat Resiko

1 2 3 4

Faktor

2.3 Keterlambatan pengiriman material

dari supplier 1 0 12 17

2.4 Material kurang memenuhi syarat 0 2 14 14

3 Peralatan

3.1 Peralatan yang digunakan sering rusak 1 4 16 9 3.2 Kurangnya tenaga yang bisa

mengoperasikan alat tertentu 1 2 16 11 3.3 Operator alat yang kurang disiplin

(datang terlambat) sehingga produktifitas kurang maksimal

0 3 20 7 3.4 Lambatnya proses pengiriman

peralatan konstruksi 1 0 18 11

4 Tenaga Kerja

4.1 Kurang disiplinnya pekerja

menggunakan APD 0 5 6 19

4.2 Tenaga kerja yang tidak terampil 0 4 19 7 4.3 Kurang tersedianya jumlah tenaga

kerja di lapangan 0 3 16 11

4.4 Produktivitas tenaga kerja yang rendah 1 4 14 11 4.5 Jam kerja kurang efektif 1 4 17 8

5 Kontraktual

5.1 Ketidakjelasan pasal-pasal dalam

kontrak 0 3 21 6

5.2 Perbedaan intersepsi spesifikasi antara

owner dan kontraktor 0 0 18 12

5.3 Perselisihan antara owner dan

kontraktor 0 1 15 14

6 Konstruksi

6.1 Kondisi lokasi site ditengah perkotaan 2 10 15 3 6.2 Kesulitan pengiriman material dan

peralatan ke lokasi 0 2 18 10

6.3 Kesalahan pembesian (dimensi besi,

jarak besi, dan mutu besi) 0 0 16 14 6.4 Kesesuaian dimensi yang dikerjakan

(panjang, lebar, tinggi) 1 1 18 10

6.5 Mutu beton tidak sesuai dengan spek 0 0 4 26

7 Desain dan Teknologi

7.1 Desain awal tidak sesuai dengan

kenyataan dilapangan 1 1 16 12

7.2 Kesalahan desain 0 0 7 23

Β 

Varia bel

Sub Variabel

Ko

de Indikator Tingkat Resiko

1 2 3 4

Faktor

7.3 Adanya perubahan desain 0 5 20 5 7.4 Metode pelaksanaan yang salah 0 0 15 15 7.5 Data desain tidak lengkap 0 1 21 8

8 Manajemen

8.1 Kesalahan estimasi biaya 0 1 18 11 8.2 Kesalahan estimasi waktu 0 1 20 9 8.3 Adanya staf yang kurang

berpengalaman 1 10 14 5

8.4 Kinerja kontraktor yang buruk 0 1 13 16 8.5 Tingkat disiplin manajemen kontraktor

yang rendah 0 5 12 13

9 Dampak Lingkunga n

9.1 Pencemaran Udara (Debu) 2 12 12 4

9.2 Sosial ekonomi 1 10 14 5

9.3 Kebisingan yang disebabkan oleh alat

berat 2 12 13 3

9.4 Kerusakan Prasarana Jalan dan

Fasilitas Umum 1 13 14 2

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Tabel 4.12 Data Rekapitulasi Hasil Kusioner Tindakan Terhadap Faktor Risiko

Varia bel

Sub Variabel

Ko

de Tindakan Respon

1 2 3 4

Faktor

1 Force Majeure

1.1 Meyediakan jalur darurat evakuasi

untuk pekerja 1 7 13 9

1.2 Menyediakan Pompa Air dan Saluran

drainase sementara 0 26 2 2

1.3 Mengalihkan pekerjaan ke hari berikutnya dengan tidak mengurangi

volume dan mutu pekerjaan 0 5 24 1

2 Material

2.1 Menyediakan tempat sementara untuk

bongkar material skala besar 0 5 16 9 2.2

Meningkatkan pengawasan terhadap keluar masuknya orang dalam suatu

proyek 0 5 14 11

2.3 Menghubungi Supplier untuk

mempercepat pengiriman material 0 2 16 12 2.4 Mengontrol bahan material yang akan

digunakan agar terjaga kualitas dan mutunya

0 1 14 15

3 Peralatan

3.1 Melakukan perawatan peralatan sebelum dan sesudah digunakan serta menyediakan mekanik yang handal

0 7 17 6 3.2 Mencari tenaga khusus yang

menguasai peralatan tertentu 1 2 21 6 3.3 Memperketat kehadiran operator

dengan absensi yang teratur 0 2 21 7 3.4

Mencari peralatan persewaan konstruksi yang mengirimnya tepat waktu dan dapat

dipertanggungjawabkan

0 4 17 9

4 Tenaga Kerja

4.1 Melakukan sosialisasi dan mewajibkan tenaga kerja menggunakan APD

0 2 7 21

4.2 Menggunakan tenaga kerja yang terampil sehingga hasil pekerjaan memuaskan

0 2 19 9

4.3

Menambah jumlah tenaga kerja sehingga pekerjaan selesai tepat

waktu 0 4 19 7

4.4

Memberikan motivasi dan tambahan upah agar semangat kerja lebih

bertambah 0 10 14 6

Β 

Varia bel

Sub Variabel

Ko

de Tindakan Respon

1 2 3 4

Faktor

4.5 Menambahkan jam kerja agar tidak melebihi target waktu yang

ditentukan

0 4 17 9

5 Kontraktual 5.1

Meminta pendapat kepada tenaga ahli hukum kontrak terhadap

ketidakjelasan/kurang lengkapnya pasal dan menegosiasikan kepada owner terkait pasal-pasal yang kurang lengkap/tidak jelas

0 7 18 5

5.2

Melakukan diskusi bersama untuk menyamakan persepsi antara owner

dan penyedia 0 4 16 10

5.3

Melakukan mediasi antar kedua belah pihak secara musyawarah melalui lembaga yang berkompeten jika terjadi perselisihan

0 7 14 9

6 Konstruksi

6.1 Mengatur manajemen lalu lintas

disekitar lokasi 0 4 19 7

6.2 Melakukan pengiriman material dan

peralatan pada malam hari 0 4 19 7

6.3

Mengontrol kegiatan pembesian yang akan digunakan sehingga mutu dan

kualitas sesuai dengan yang ditetapkan 0 0 12 18 6.4 Memeriksa dan memastikan pekerjaan

yang dilaksanakan sesuai dengan As Built Drawing

0 0 8 22 6.5 Menolak mutu beton tidak sesuai

dengan spesifikasi 0 0 10 20

7 Desain dan Teknologi

7.1

Melakukan rapat koordinasi yang intensif antara owner dan kontraktor terkait desain tidak sesuai dengan lapangan

0 1 13 16

7.2 Melakukan revisi gambar kerja jika terjadi kesalahan desain dan

melakukan koordinasi dengan owner

0 1 12 17

7.3

Melakukan koordinasi dengan owner agar mempermudah proses persetujuan dalam perubahan desain untuk

mempersingkat waktu

0 0 16 14

7.4 Menggunakan teknologi yang lebih canggih sesuai dengan kondisi lapangan

0 9 16 5 7.5 Melengkapi gambar kerja yang kurang

lengkap 0 1 20 9

Β 

Varia bel

Sub Variabel

Ko

de Tindakan Respon

1 2 3 4

Faktor

8 Manajemen 8.1

Menganalisa terhadap kendala-kendala yang terjadi dilapangan kemudian mengejar keterlambatan progres yang terjadi dengan cepat dan tepat

0 0 15 15

8.2

Melakukan evaluasi terhadap jadwal proyek dan mengenali lintasan kritis yang memberikan pengaruh dominan terhadap pelaksanaan keseluruhan pekerjaan

0 0 18 12

8.3

Memilih dan menggunakan tenaga ahli yang sudah berpengalaman sehingga pelaksanaan konstruksi dapat berjalan tepat waktu dan mutu

0 5 15 10

8.4

Menyelenggarakan dan memimpin rapat berkala dalam rangka

pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan

0 2 15 13

8.5 Mambuat Jadwal seluruh kegiatan dan

mensosialisasikannya 0 2 16 12

9 Dampak Lingkungan

9.1 Melakukan penyiraman air ringan

secara berkala dilokasi pekerjaan 0 7 19 4 9.2 Membuat lapak sementara untuk

pedagang di luar lokasi pekerjaan 2 13 6 9 9.3 Mengatur pekerjaan yang akan

dilaksanakan khususnya pada saat malam hari

0 3 18 9

9.4

Melakukan pengecekan prasarana jalan lingkungan sekitar dan perbaikan secara berlaka selama pekerjaan berlangsung.

0 4 18 8 Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Β 

4.4 Analisis Pengaruh Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Pelaksanaan Pembangunan Proyek Konstruksi Bangunan Bertingkat Tinggi

Analisis dilakukan dengan cara mengurutkan variabel yang digunakan.

Untuk menentukan pengaruh yang dominan dari faktor risiko, yaitu dengan menghitung nilai rata-rata (mean) dari daftar kuisioner. Sedangkan untuk mencari seberapa besar faktor yang mempengaruhi dan yang menentukan, digunakan metode indeks. Adapun metode indeks ini model static non parametic, yaitu dengan menghitung nilai Indeks Kepentingan Relatif (IKR).

Nilai indeks kemudian disusun berurutan dalam suatu tabel dari faktor dengan nilai rata-rata terkecil. Faktor yang memiliki nilai rata-rata terbesar ditetapkan sebagai faktor yang paling mempengaruhi risiko. Semakin kecil nilai rata-ratanya, maka semakin kecil faktor yang mempengaruhi risiko pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi bangunan bertingkat tinggi.

4.4.1 Faktor Risiko yang Mempengaruhi Pelaksanaan Pembangunan Proyek Konstruksi Bangunan Bertingkat Tinggi

Dibawah ini tabel hasil olah data kusioner yang berhubungan mengenai faktor-faktor risiko yang mempengaruhi pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi bangunan bertingkat tinggi di Kota Semarang.

Tabel 4.13 Hasil Analisis Kusioner Faktor Risiko terhadap Pelaksanaan Pembangunan Proyek Konstruksi Gedung Bertingkat Tinggi Di

Kota Semarang Variabel

Faktor Risiko

Ko

de Indikator Faktor Resiko β…€Xi X IKR Mean X Keterangan

1 Force Majeure

1.1 Gempa Bumi 98 3,27 0,82

3,00

Berpengaruh

1.2 Banjir 85 2,83 0,71 Berpengaruh

1.3 Cuaca Tidak Menentu 87 2,90 0,73 Berpengaruh

2 Material

2.1 Kurangnya ketersediaan tempat

bongkar material skala besar 90 3,00 0,75 3,16

Berpengaruh 2.2 Kerusakan atau kehilangan

(pencurian) material 82 2,73 0,68 Berpengaruh

2.3 Keterlambatan pengiriman

material dari supplier 105 3,50 0,88 Berpengaruh 2.4 Material kurang memenuhi syarat 102 3,40 0,85 Berpengaruh

3 Peralata n

3.1 Peralatan yang digunakan sering

rusak 93 3,10 0,78

3,19

Berpengaruh 3.2 Kurangnya tenaga yang bisa

mengoperasikan alat tertentu 97 3,23 0,81 Berpengaruh 3.3 Operator alat yang kurang disiplin

(datang terlambat) sehingga produktifitas kurang maksimal

94 3,13 0,78 Berpengaruh 3.4 Lambatnya proses pengiriman

peralatan konstruksi 99 3,30 0,83 Berpengaruh

4 Tenaga Kerja

4.1 Kurang disiplinnya pekerja

menggunakan APD 104 3,47 0,87

3,21

Berpengaruh 4.2 Tenaga kerja yang tidak terampil 93 3,10 0,78 Berpengaruh 4.3 Kurang tersedianya jumlah tenaga

kerja di lapangan 98 3,27 0,82 Berpengaruh

4.4 Produktivitas tenaga kerja yang

rendah 95 3,17 0,79 Berpengaruh

4.5 Jam kerja kurang efektif 92 3,07 0,77 Berpengaruh

5 Kontrakt ual

5.1 Ketidakjelasan pasal-pasal dalam

kontrak 93 3,10 0,78

3,31

Berpengaruh 5.2 Perbedaan intersepsi spesifikasi

antara owner dan kontraktor 102 3,40 0,85 Berpengaruh Β 

Variabel Faktor

Risiko

Ko

de Indikator Faktor Resiko β…€Xi X IKR Mean X Keterangan 5.3 Perselisihan antara owner dan

kontraktor 103 3,43 0,86 Berpengaruh

6 Konstru ksi

6.1 Kondisi lokasi site ditengah

perkotaan 79 2,63 0,66

3,29

Berpengaruh 6.2 Kesulitan pengiriman material dan

peralatan ke lokasi 98 3,27 0,82 Berpengaruh

6.3 Kesalahan pembesian (dimensi

besi, jarak besi, dan mutu besi) 104 3,47 0,87 Berpengaruh 6.4 Kesesuaian dimensi yang

dikerjakan (panjang, lebar, tinggi) 97 3,23 0,81 Berpengaruh 6.5 Mutu beton tidak sesuai dengan

spesifikasi 116 3,87 0,97 Sangat

Berpengaruh

7

Desain dan Teknolo gi

7.1 Desain awal tidak sesuai dengan

kenyataan dilapangan 99 3,30 0,83

3,36

Berpengaruh

7.2 Kesalahan desain 113 3,77 0,94 Sangat

Berpengaruh 7.3 Adanya perubahan desain 90 3,00 0,75 Berpengaruh 7.4 Metode pelaksanaan yang salah 105 3,50 0,88 Berpengaruh 7.5 Data desain tidak lengkap 97 3,23 0,81 Berpengaruh

8 Manaje men

8.1 Kesalahan estimasi biaya 100 3,33 0,83

3,23

Berpengaruh 8.2 Kesalahan estimasi waktu 98 3,27 0,82 Berpengaruh 8.3 Adanya staf yang kurang

berpengalaman 83 2,77 0,69 Berpengaruh

8.4 Kinerja kontraktor yang buruk 105 3,50 0,88 Berpengaruh 8.5 Tingkat disiplin manajemen

kontraktor yang rendah 98 3,27 0,82 Berpengaruh

9 Dampak Lingkun gan

9.1 Pencemaran Udara (Debu) 78 2,60 0,65

2,63

Berpengaruh

9.2 Sosial ekonomi 83 2,77 0,69 Berpengaruh

9.3 Kebisingan yang disebabkan oleh

alat berat 77 2,57 0,64 Berpengaruh

9.4 Kerusakan Prasarana Jalan dan

Fasilitas Umum 77 2,57 0,64 Berpengaruh

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

4.4.2 Urutan Ranking Skor Faktor Risiko Menggunakan Statistik Non Parametik

Berdasarkan urutan ranking skor menggunakan stasistik non parametrik diambil faktor yang sangat berpengaruh hingga tidak berpengaruh terhadapΒ  pelaksanaan pembangunan proyek gedung bertingkat tinggi.

1. Urutan Ranking berdasarkan Variabel Faktor Risiko

Tabel 4.14 Urutan Ranking Berdasarkan Variabel Faktor Risiko No Variabel Faktor Risiko Mean X Ranking

1 Desain dan Teknologi 3,36 1

2 Kontraktual 3,31 2

3 Konstruksi 3,29 3

4 Manajemen 3,23 4

5 Tenaga Kerja 3,21 5

6 Peralatan 3,19 6

7 Material 3,16 7

8 Force Majure 3,00 8

9 Dampak Lingkungan 2,63 9

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer Grafik 4.1 Urutan Ranking Variabel Faktor Risiko 0,00

0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa variabel faktor risiko yang mempengaruhi pelaksanaan pembangunan proyek gedung bertingkat tinggi yaitu

a. Dimana terlihat yang menempati ranking pertama adalah Desain dan Teknologi dengan skor nilai 3,36 yang mana variabel faktor tersebut berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan proyek gedung bertingkat tinggi.

b. Peringkat kedua dengan skor nilai 3,31 adalah Kontraktual yang mana variabel faktor risiko tersebut berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan proyek gedung bertingkat tinggi.

c. Peringkat ketiga dengan skor nilai 3,29 adalah Konstruksi yang mana variabel faktor risiko tersebut berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan proyek gedung bertingkat tinggi.

d. Peringkat keempat dengan skor nilai 3,23 adalah Manajemen yang mana variabel faktor risiko tersebut berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan proyek gedung bertingkat tinggi.

e. Peringkat kelima dengan skor nilai 3,21 adalah Tenaga Kerja yang mana variabel faktor risiko tersebut berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan proyek gedung bertingkat tinggi.

f. Peringkat keenam dengan skor nilai 3,19 adalah Peralatan yang mana variabel faktor risiko tersebut berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan proyek gedung bertingkat tinggi.

g. Peringkat ketujuh dengan skor nilai 3,16 adalah Material yang mana variabel faktor risiko tersebut berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan proyek gedung bertingkat tinggi.

h. Peringkat kedelapan dengan skor nilai 3,00 adalah Force Majure yang mana variabel faktor risiko tersebut berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan proyek gedung bertingkat tinggi.

i. Peringkat terakhir dengan skor nilai 2,63 adalah Dampak Lingkungan yang mana variabel faktor risiko tersebut berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan proyek gedung bertingkat tinggi.

2. Urutan Ranking berdasarkan Indikator Faktor Risiko

Berikut ini tabel urutan ranking hasil olah data kusioner.

Tabel 4.15 Urutan Ranking berdasarkan Indikator Faktor Risiko

No Ko

de Indikator Faktor Resiko X IKR Ranki

ng Keterangan 1 6.5 Mutu beton tidak sesuai dengan spesifikasi 3,87 0,97 1 Sangat

Berpengaruh

2 7.2 Kesalahan desain 3,77 0,94 2 Sangat

Berpengaruh 3 7.4 Metode pelaksanaan yang salah 3,50 0,88 3 Berpengaruh 4 2.3 Keterlambatan pengiriman material dari

supplier 3,50 0,88 4 Berpengaruh

5 8.4 Kinerja kontraktor yang buruk 3,50 0,88 5 Berpengaruh 6 6.3 Kesalahan pembesian (dimensi besi, jarak

besi, dan mutu besi) 3,47 0,87 6 Berpengaruh

7 4.1 Kurang disiplinnya pekerja menggunakan

APD 3,47 0,87 7 Berpengaruh

8 5.3 Perselisihan antara owner dan kontraktor 3,43 0,86 8 Berpengaruh 9 2.4 Material kurang memenuhi syarat 3,40 0,85 9 Berpengaruh 10 5.2 Perbedaan intersepsi spesifikasi antara

owner dan kontraktor 3,40 0,85 10 Berpengaruh

11 8.1 Kesalahan estimasi biaya 3,33 0,83 11 Berpengaruh 12 7.1 Desain awal tidak sesuai dengan kenyataan

dilapangan 3,30 0,83 12 Berpengaruh

13 3.4 Lambatnya proses pengiriman peralatan

konstruksi 3,30 0,83 13 Berpengaruh

14 8.5 Tingkat disiplin manajemen kontraktor

yang rendah 3,27 0,82 14 Berpengaruh

15 6.2 Kesulitan pengiriman material dan

peralatan ke lokasi 3,27 0,82 15 Berpengaruh

16 8.2 Kesalahan estimasi waktu 3,27 0,82 16 Berpengaruh 17 4.3 Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja di

lapangan 3,27 0,82 17 Berpengaruh

18 1.1 Gempa Bumi 3,27 0,82 18 Berpengaruh

19 6.4 Kesesuaian dimensi yang dikerjakan

(panjang, lebar, tinggi) 3,23 0,81 19 Berpengaruh 20 7.5 Data desain tidak lengkap 3,23 0,81 20 Berpengaruh 21 3.2 Kurangnya tenaga yang bisa

mengoperasikan alat tertentu 3,23 0,81 21 Berpengaruh

No Ko

de Indikator Faktor Resiko X IKR Ranki

ng Keterangan 22 4.4 Produktivitas tenaga kerja yang rendah 3,17 0,79 22 Berpengaruh 23 3.3 Operator alat yang kurang disiplin (datang

terlambat) sehingga produktifitas kurang

maksimal 3,13 0,78 23 Berpengaruh

24 3.1 Peralatan yang digunakan sering rusak 3,10 0,78 24 Berpengaruh 25 4.2 Tenaga kerja yang tidak terampil 3,10 0,78 25 Berpengaruh 26 5.1 Ketidakjelasan pasal-pasal dalam kontrak 3,10 0,78 26 Berpengaruh 27 4.5 Jam kerja kurang efektif 3,07 0,77 27 Berpengaruh 28 7.3 Adanya perubahan desain 3,00 0,75 28 Berpengaruh 29 2.1 Kurangnya ketersediaan tempat bongkar

material skala besar 3,00 0,75 29 Berpengaruh

30 1.3 Cuaca Tidak Menentu 2,90 0,73 30 Berpengaruh

31 1.2 Banjir 2,83 0,71 31 Berpengaruh

32 8.3 Adanya staf yang kurang berpengalaman 2,77 0,69 32 Berpengaruh

33 9.2 Sosial ekonomi 2,77 0,69 33 Berpengaruh

34 2.2 Kerusakan atau kehilangan (pencurian)

material 2,73 0,68 34 Berpengaruh

35 6.1 Kondisi lokasi site ditengah perkotaan 2,63 0,66 35 Berpengaruh 36 9.1 Pencemaran Udara (Debu) 2,60 0,65 36 Berpengaruh 37 9.4 Kerusakan Prasarana Jalan dan Fasilitas

Umum 2,57 0,64 37 Berpengaruh

38 9.3 Kebisingan yang disebabkan oleh alat

berat 2,57 0,64 38 Berpengaruh

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa indikator faktor risiko yang mempengaruhi pelaksanaan pembangunan proyek gedung bertingkat tinggi yaitu

a. Faktor risiko yang termasuk kategori sangat berpengaruh yaitu :Β  1. Mutu beton tidak sesuai dengan spesifikasi Β 

2. Kesalahan desainΒ 

b. Faktor risiko yang termasuk kategori berpengaruh yaitu : 1. Metode pelaksanaan yang salah

Dokumen terkait