• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan Metode wawancara atau interview, dan dokumentasi . bagi peneliti, metode ini cocok digunakan dalam penelitian karena penelitian ini merupakan studi kasus.

1. Wawancara atau interview

Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan jalan komunikasi, yakni melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data (pewawancara) dengan sumber data(responden) baik secara langsung maupun tidak langsung.35 Dalam hal ini , peneliti menggunakan teknik wawancara secara semi terstruktur dimana pelaksana wawancara ini lebih bebas. Tujuan wawancara jenis semi terstruktur, yaitu untuk menentukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang di wawancarai dimintai pendapat dan ide- idenya.36

Peneliti mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan dengan faktor- faktor yang mempengaruhi minimnya pengetahuan masyarakat Kampung Pujokerto Kecamatan Trimurjo terhadap Bank syariah kepada ketua RT 06,dan sebagian masyarakat Kampung Pujokerto. Wawancara ini

34 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kualitatif Kuantitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 225

35 Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004), h. 72

36 Sugiyono, Metodologi Penelitian., h. 138.

bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang faktor- faktor yang mempengaruhi minimnya pengetahuan masyarakat Kampung Pujokerto Kecamatan terhadap Bank Syariah Trimurjo Lampung Tengah .

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa data- data tertulis yang mengandung keterangan- keterangan dan penjelasan- penjelasan serta pemikiran- pemikiran tentang fenomena yang masih aktual dan sesuai dengan masalah peneliti.37 Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan oleh peneliti dari Desa Pujokerto adalah sejarah, foto, catatan- catatan, internet yang berhubung dengan penelitian.

3. Observasi

Metode observasi adalah pengamatan, pencatatan serta sistematis terhadap fenomena- fenomena yang diselidiki. Melalui metode observasi ini dapat langsung mengamati dan mencatat lebih akurat tentang keadaan objek yang di lapangan.

D. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, menemukan pola, memilah- memilahnya menjadi suatu kesatuan yang

37 Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), h. 152

dapat dikelola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan orang lain.38

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan menggunakan metode befikir induktif. Berfikir induktif yaitu” suatu cara berfikir yang berangkat dari fakta- fakta yang khusus dan kongrit, kemudian dari fakta atau peristiwa yang khusus konkrit tersebut ditarik secara generalis yang mempunyai sifat umum”.39 “ Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan- kenyataan ganda sebagaimana yang terdapat dalam data”.40 Dalam penerapannya, teknik ini digunakan untuk menganalisa data tentang faktor- faktor yang mempengaruhi pengetahuan masyarakat tarhadap Bank syariah studi kasus Kampung Pujokerto Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah.

38 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Refisi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 248

39 Sutrisno Hadi, Metode Research., h. 40

40 Hermawan Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian, (Jakarta: Gramedia, 1976), h. 38

A. Gambaran Umum Kampung Pujokerto Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah

1. Sejarah Berdirinya Kampung Pujokerto Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah

Kampung Pujokerto adalah salah satu dari 14 kampung/kelurahan yang berada di wilayah kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah41. Desa pujokerto ditempati mulai tanggal 1 Agustus 1942 atas pemerintah jawatan transmigrasi yang kemudian desa tersebut populer dengan sebutan desa PC Kecamatan Trimurjo.

Apa sebab disebut dengan sebutan PC?, hal ini dikarenakan ada empat desa yang berdampingan dan diberi nama berdasarkan urutan alfabet antara lain PA(Pujo Asri), PB(Pujo Basuki), PC(PujoKerto), PD(Pujo Dadi).

Semuanya masuk kedalam wilayah Kecamatan Trimurjo. Itulah sebabnya mengapa Pujokerto disingkat dengan PC dan bukan PK. Karena menurut ejaan pada masa itu Pujokerto ditulis dengan Pujo Certo.

Memasuki masa orde baru yang merupakan orde pembangunan di segala bidang. Maka, dibentuk/ dibuat kampung yang dikepalai oleh Kepala

41 Tabulasi Data Potensi, Penilaian Kampung Pujokerto Kecamatan Pujokerto., Tahun 2015 Tingkat Provinsi Lampung

Kampung dan di bantu oleh perangkat kampung yang bertugas membantu kepa kampung dalam menjalankan pemerintahan kampung42.

Dari tahun ke tahun hingga sekaran ini sejarahkampung kami peroleh dari data yang kami kumpulkan dari sesepuh yang masih hidupdan dapat dimintai informasi perihal perjalanan Kampung Pujokerto, dan beberapa barang peninggalan berupa stempel kampung pada masa itu, hinggasekarang kami percaya kebenarannya secara apa adanya untuk menyajikan monografi ini.

2. Letak Geografis Kampung Pujokerto Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah

Letak geografis Kampung Pujokerto berbatasan dengan Sebelah Utara : Kampung Totokaton Kecamatan Punggur Sebelah Timur : Kampung Nunggalrejo Kecamatan Punggur Sebelah Selatan : Kampung Untoro Kecamatan Trimurjo Sebelah Barat : Kampung Pujobasuki Kecamatan Trimurjo.

3. Visi Misi Kampung Pujokerto Kecamtan Trimurjo Lampung Tengah Visi kampung

Kebersamaan dalam mewujudkan Kampung Pujokerto yang TOP (Tertata rapi, Optimis maju di segala bidang, Perubahan untuk menuju Kampung yang sehat dan bermartabat).

42 Bapak Purwanto, Carik Kampung Pujokerto Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah,.

Misi Kampung

1. Bersama masyarakat memperkuat kelembagaan kampung yang ada sehinnga dapat optimal dalam melayani masyarakat.

2. Bersama masyarakat dan kelembagaan kampung menyelenggarakan pemerintahan kampung dan melaksanakan pembangunan kampungyang partisipatif.

3. Bersama masyarakat dan kelembagaan masyarakat dalam mewujudkan Kampung Pujokerto yang aman, tentram dan damai.

4. Bersama masyarakat dan kelembagaan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraanmasyarakat.43

B. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Masyarakat Terhadap Bank Syariah (Studi Kasus Desa Pujokerto Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah)

Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan masyarakat Terhadap Bank syariah.

a. Pendidikan

adalah usaha untuk mengembangkan kepribadian dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapat informasi, baik dari orang lain maupun dari media masa.44

43 Tabulasi Data Potensi, Penilaian Kampung Pujokerto Kecamatan Pujokerto., Tahun 2015 Tingkat Provinsi Lampung

44 Supartin, Masyarakat Kampung Pujokerto,wawancara, (1 Agustus 2018)

Pengetahuan seseorang tidak dapat di ukur dengan pendidikan formal atau pendidikan yang tinggi, karena belum tentu seseorang yang berpendidikan tinggi lebih mengerti dari pada seseorang yang pendidikannya kurang. Dalam hal ini masyarakat yang pendidikannya kurang justru lebih tahu tentang bank syariah, karena mereka sering meminjam ke bank. Karena sering meminjam atau menabung mereka sudah mengerti bahwa bank syariah tidak ada bunga sedangkan bank konvensional menerapkan bunga.

Tidak semua masyarakat kampung Pujokerto berpendidikan tinggi seperti ibu Supartin, beliau hanya lulusan SD tetapi beliau mengerti mengenai perbankan. Karena beliau sering menabung dan mengambil uang di bank, dengan kebiasaannya bertransaksi di bank maka beliau mengerti antara bank syariah dengan bak konvensional walaupun hanya dasarnya saja yaitu tidak ada bunga.

b. Sosial dan ekonomi

Kebiasaan yang dilakukan melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

Sedangkan masyarakat yang sosial, budaya dan ekonomi yang kurang baik kebiasaan dan tradisi yang dilakukan tanpa

melakukan penalaran apakah yang akan dilakukan baik atau buruk.Tidak hanya masyarakat menengah ke atas yang meminjam atau menabung di bank. Masyarakat menengah kebawah pun juga tidak jauh – jauh dari dunia perbankan. Bahkan mereka juga sering meminjam uang di bank untuk kebutuhan kehidupan sehari – sehari.

Menurut bapak Erwan merupakan masyarakat kampung Pujokerto sosial dan ekonomi seseorang berpengaruh pada pengetahuan terhadap bank, karena, sosial dan ekonomi yang baik tidak menjamin pengetahuannya terhadap bank sayriah baik. Begitupun sebaliknya sosila dan ekonomi yang kurang baik bahkan bisa jadi mempunyai pengetahuan yang baik terhadap bank syariah45.

c. Lingkungan

Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengenali bank syariah karena mereka lebih mengerti pada bank konvensional baik pembiayaan dan menabung. Ada juga masyarakat yang hanya ikut – ikut dari omongan orang lain, jadi mereka kurang paham dengan adanya bank syariah.

Berdasarkan penelitian kepada masyarakat kampung Pujokerto yaitu Ibu Ngatimah kurang mengerti antara bank syariah dengan bank konvensional, karena bu Ngatimah hanya sekedar tahu bahwa fungsi bank sama saja yaitu untuk menyimpan uang dan meminjam. Mereka juga berpendapat uang yang pas – pasan tidak

45 Erwanto, Masayarakat Kampung Pujokerto, Wawancara,(23 Oktober 2018)

perlu di simpan di bank, karena mereka tidak mau repot ber urusan dengan bank. Dengan uang yang pas – pasan itu mereka menyimpannya dirumah.

Lingkungan masyarakat sangat berpengaruh terhadap bank syariah karena dengan lingkungan yang sudah mengerti dengan bank syariah maka akan lebih banyak masyarakat yang akan berhubungan lanhsung dengan bank syariah.

d. Pengalaman

Pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran dan pengetahuan. Tidak semua masyarakat pernah berhubungan langsung dengan dunia perbankan, masih ada masyarakat Kampung Pujokerto yang belum pernah sama sekali berhubungan dengan perbankan. Dan sebagian di Kampung Pujokerto masyarakatnya sudah pernah behubungan dengan dunia perbankan.

Berdasarkan penelitian kepada masyarakat Kampung Pujokerto yaitu Ibu Poniyem, beliau belum pernah sama sekali berhubungan langsung dengan dunia perbankan, dengan demikian Ibu Poniyem tidak mengerti tentang perbankan syariah bahkan bank konvensional juga. Karena belum pernah melakukan hal yang berhubungan dengan dunia perbankan Ibu poniyem belum mempunyai pengalaman tentang bank syariah46.

46 Poniyem, Masyarakat Kampung Pujokerto, wawancara,(23 Oktober 2018)

Sedangkan berdasarkan penelitian kepada bapak Edi merupakan masyarakat kampung Pujokerto dan beliau juga sebagai nasabah bank syariah, karena sering meminjam dana kepada bank syariah beliau sudah mengerti tentang bank syariah, dan beliau lebih memilih untuk bertransaksi dengan bank syariah. Karena kebiasaanya meminjam ke bank syariah beliau mempeunyai pengalaman terntang bank syariah, dan sudah mengerti perbedaan antara bank syariah dengan bank konvensional47.

Dengan demikian pengalaman juga sama pentingnya untuk mengukur tingkat pengetahuan masyarakat terhadap bank syaria.

e. Informasi

Di era yang sudah modern seperti saat ini informasi sudah sangat mudah di dapatkan contohnya saja handphone, hampir semua manusia mempunyai baik itu anak- anak , remaja bahkan orang tua.

Dengan kecanggihan teknologi saaat ini masyarakat sudah bisa menggunakan dengan baik informasi tersebut dengan cara mencari suatu informasi atau pengetahuan dengan gadget atau handphone48. Berdasarkan penelitian terhadap bu Rumyati salah satu masyarakat kampung Pujokerto, menurutnya di zaman sekarang ini semua serba canggih untuk memperoleh informasi tidak perlu repot – repot sekolah ataupun membaca buku. Dengan gadget saat ini

4747 Edi, Masyarakat Kampung Pujokerto, wawancara, (1 Agustus 2018)

48 Rumyati, Masyarakat Kampung Pujokerto,wawancara,(1 Agustus 2018)

semua bisa di peroleh dengan mencari di google, untuk mengetahui antara bank syariah dengan bank konvensional pun hanya dengan menggunakan handphone untuk mencari tahu informasi tentang perbankan.

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terkait dengan faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah studi kasus Kampung Pujokerto Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa beberapa masyarakat desa Pujokerto ada yang sudah mengerti tentang bank syariah dan ada yang belum mengerti. Masyarakat yang sudah mengerti tentang bank syariah yaitu masyarakat yang sering berhubungan langsung dengan bank syariah, sedang masyarakat yang belum mengerti yaitu masyarakat yang jarang atau tidak pernah berhubungan dengan bank syariah.

Dalam pengetahuan masyarakat Kampu Pujokerto Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah Terhadapa Bank Syariah yang paling berpengaruh terhadap pengetahuan mereka terhadap bank syaraiah yaitu yang pertama adalah pengalaman, pengalaman mengajarkan mereka untuk memilih perbankan mana yang baik tidak hanya di dunia saja melainkan untuk kelanjutan di akhirat nanti, yaitu bank tidak memerepkan sisitem bunga karena bunga tidaklah di perbolehkan dalam agama Islam. Yang kedua yaitu informasi , infirmasi di kalangan masyarakat Kampung Pujokerto sangatlah berpegaruh dengan adanya informasi masyarakat jadi mengerti tentang perbankan syariah, baik dari

informasi media ataupun dari seseorang yang memberikan informasi kepadanya.

Pengetahuan masyarakat Kampug Pujokerto Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah tentang bank syariah tersebut dapat diperoleh dari beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah diantaranya adalah, pendidikan, sosial dan ekonomi, lingkungan, pengalaman dan informasi

B. Saran

Merujuk pada hasil penelitian dapat memberikan saran kepada Bank syariah supaya lebih meningkatkan lagi sosialisasai kepada masyarakat yang lebih modern dengan mengikuti perkembangan zaman, agar masyarakat lebih mudah menerima pengetahuan tentang bank syariah. Karena dengan pengetahuan masyarakat yang lebih baik akan menguntungkan bagi bank syariah untuk kedepannya.

Bagi masyarakat juga dengan zaman yang sudah modern harus bisa mengikuti perkembangan zaman, supaya untuk kehidupan kedepannya lebih memudahkan nya dalam beradaptasi dengan berbagai kemajuan zaman.

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009

Amir Machmud dan Rukmana, Teori, Kebijakan dan Studi Empiris Di Indonesia, Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2010

Andi Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana, 2009 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2011 Ayu Retno Sari, “Faktor- Faktor Yang Mmepengaruhi Kurang Minattnya

Masyaakat Muslim Menabung Di Bank Syariah”Studi Kasus Masyarakat Muslim Kabupaten Bantul Yogyakarta,Yogyakarta:UMY

Budi Santoso, A. Totok, dkk.Bank&Lembaga Keuangan Lain, Jakarta: Salemba EmpAT. 2000

Cholid Narbuko dan Abu Achamid, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, cet 10

Edi, Masyarakat Kampung Pujokerto, wawancara, 1 Agustus 2018

Eko Yuliawan, “Pengaruh Pengetahuan Konsumen Mengenai Perbankan Syariah Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Pada PT. Bank Syariah Cabang Bandung”, Wira Ekonomi Mikrosil, (Medan: STIE MIKROSIL), No.

01/April 2011, h.22.

Hermawan Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian, Jakarta: Gramedia, 1976 https://reiyslbs.wordpress.com/2013/05/20/mengukur-tingkat-pengetahuan-

masyarakat-terhadap-perbankan-syariah/

Imam Mustofa, Fiqih Muamalah Kontemporer, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2016

Ismail, Perbankan Syariah, Jakarta: Prenadamedia Grup, 2011

Jalaluddin, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013 Jujun S. Suriasumantri., Filsafat Ilmu sebuah pengantar populer, Jakarta: CV

Muliasari, 1984

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakartra: Raja Persada, 2002 Khaerul Umam, Manajemen Perbankan Syariah, Bandung: Pustaka Setia, 2013

Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Refisi, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2009

M.Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial & Ekonomi, Jakarta: Kencana, 2013 Misra Desfira, “Tingkat Pemahaman Masyarakat Kecamatan Sanguyang

Terhadap Bank Syariah,Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri STAIN : Batusangkar

Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2008

Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2013 Muhammad, Manajemen Bank Sariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005 Mulyadi Nistisusastro, Perilaku Konsumen, (Bandung: Alfabeta, 2013),h. 156.

Ramdani Wahyu, Ilmu Sosial Dasar, Bandung: CV Pustaka Ceria, 2017

Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004

Sarjono Agus R, Pembebasan Budaya-Budaya Kita, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1999

Sugiyono, Metodologi Penelitian Kualitatif Kuantitatif Dan R&D, Bandung:

Alfabeta, 2010

Sunyoto Usma, Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2010 Sutrisno Hadi, Metode Research.

Tabulasi Data Potensi, Penilaian Kampung Pujokerto Kecamatan Pujokerto., Tahun 2015 Tingkat Provinsi Lampung

Tabulasi Data Potensi, Penilaian Kampung Pujokerto Kecamatan Pujokerto., Tahun 2015 Tingkat Provinsi Lampung

Widatul Hasanah, “Tingkat Pegetahuan Masyarakat Terhadap Produk Perbankan Syariah Dikelurahan Langgini Kota Bangkinang Kabupaten

Kampar,Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim : Riau, 2013

Dokumen terkait