BAPPEDA DIY
3.3 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
55 55
3.3
56 56 yang sangat penting dalam lingkup Provinsi/Kabupaten/Kota terhadap kepentingan yang sangat penting dalam lingkup Provinsi/Kabupaten/Kota terhadap kepentingan ekonomi, sosial budaya dan/atau lingkungan.
ekonomi, sosial budaya dan/atau lingkungan.
Keselarasan tugas dan fungsi Bappeda DIY dalam menyelenggarakan kebijakan Keselarasan tugas dan fungsi Bappeda DIY dalam menyelenggarakan kebijakan perencanaan terkait teknis penataan ruang dilakukan melalui perumusan perencanaan terkait teknis penataan ruang dilakukan melalui perumusan perencanaan dan pelaksanaan koordinasi kewilayahan dan sektoral dengan perencanaan dan pelaksanaan koordinasi kewilayahan dan sektoral dengan memperhatikan kebijakan dan rencana tata ruang, termasuk didalamnya aspek daya memperhatikan kebijakan dan rencana tata ruang, termasuk didalamnya aspek daya dukung dan daya tampung lingkungannya. Penyelenggaraan koordinasi mencakup dukung dan daya tampung lingkungannya. Penyelenggaraan koordinasi mencakup proses pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang dengan proses pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang dengan seluruh pemangku kepentingan terkait penataan ruang. Tugas Bappeda DIY dalam seluruh pemangku kepentingan terkait penataan ruang. Tugas Bappeda DIY dalam menjaga keselarasan perencanaan menjadi kunci utama dalam sinergitas antara menjaga keselarasan perencanaan menjadi kunci utama dalam sinergitas antara perencanaan pemban
perencanaan pembangunan dengan penataan ruang gunan dengan penataan ruang yang mengakomodir kepentinganyang mengakomodir kepentingan pusat, provinsi dan
pusat, provinsi dan kabupaten/kota.kabupaten/kota.
RTRW merupakan matra spasial pembangunan daerah dan disusun dengan RTRW merupakan matra spasial pembangunan daerah dan disusun dengan memperhatikan aspek daya dukung dan daya tampung lingkungan, yang mencakup memperhatikan aspek daya dukung dan daya tampung lingkungan, yang mencakup
perencanaan ruang darat, laut, dan udara. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2019 perencanaan ruang darat, laut, dan udara. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2019 tentang RTRW DIY Tahun 2019-2039 yang memuat tujuan, kebijakan dan strategi tentang RTRW DIY Tahun 2019-2039 yang memuat tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah, rencana struktur wilayah, rencana pola ruang wilayah, penataan ruang wilayah, rencana struktur wilayah, rencana pola ruang wilayah, penetapan kawasan strategis, arahan pemanfaatan ruang, arahan pengendlian penetapan kawasan strategis, arahan pemanfaatan ruang, arahan pengendlian pemanfaa
pemanfaatan ruang tan ruang dan peran serta masyarakat. Pengaturan perencanaan tata ruang,dan peran serta masyarakat. Pengaturan perencanaan tata ruang, pemanfaa
pemanfaatan ruang, dan tan ruang, dan pengendalian pemanfaapengendalian pemanfaatan ruang, dituangkan tan ruang, dituangkan dalam rencanadalam rencana struktur ruang dan rencana pola ruang dalam jangka waktu 20 tahun.
struktur ruang dan rencana pola ruang dalam jangka waktu 20 tahun.
Berdasarka
Berdasarkan Peraturan Daerah DIY Non Peraturan Daerah DIY Nomor 5 Tahun mor 5 Tahun 2019 tentang Rencana Tata Ruang2019 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DIY Tahun 2019
Wilayah (RTRW) DIY Tahun 2019 –– 2039 , Penataan ruang wilayah DIY bertujuan 2039 , Penataan ruang wilayah DIY bertujuan mewujudkan DIY sebagai
mewujudkan DIY sebagai ““Pusat pendidikan, budaya, dan daerah tujuan wisataPusat pendidikan, budaya, dan daerah tujuan wisata terkemuka berkelas dunia dengan mengedepankan keterpaduan pembangunan terkemuka berkelas dunia dengan mengedepankan keterpaduan pembangunan
57 57
Rencana pengembanRencana pengembangan struktur ruanggan struktur ruang, terdiri atas rencana pengembangan sistem, terdiri atas rencana pengembangan sistem perkotaan dan rencana pengembangan infrastruktur wilayah. Struktur Ruang perkotaan dan rencana pengembangan infrastruktur wilayah. Struktur Ruang merupakan susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan merupakan susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional. Kebijakan pengembangan sistem secara hirarkis memiliki hubungan fungsional. Kebijakan pengembangan sistem perkotaan di arahkan untuk memantapkan struktur atau hirarki sistem perkotaan, perkotaan di arahkan untuk memantapkan struktur atau hirarki sistem perkotaan, mendesentralisasikan sebagian fungsi Kota Yogyakarta ke Ibukota Kabupaten dan mendesentralisasikan sebagian fungsi Kota Yogyakarta ke Ibukota Kabupaten dan Ibukota Kecamatan di Daerah dan mengintegrasikan fungsi setiap kota dalam sistem Ibukota Kecamatan di Daerah dan mengintegrasikan fungsi setiap kota dalam sistem perkotaan di Daerah. Rencana Pengembangan Sistem Prasarana Wilayah perkotaan di Daerah. Rencana Pengembangan Sistem Prasarana Wilayah diwujudkan dalam kebijakan pengembangan, strategi pengembangan dan arahan diwujudkan dalam kebijakan pengembangan, strategi pengembangan dan arahan pengembangan
pengembangan. Sistem prasarana wilayah terdiri . Sistem prasarana wilayah terdiri atas jaringan jalan, jaringan keretaatas jaringan jalan, jaringan kereta api, jaringan prasarana transportasi laut, jaringan prasarana transportasi udara, api, jaringan prasarana transportasi laut, jaringan prasarana transportasi udara,
jaringan telematika, prasarana sumber daya air, jaringan energi dan prasarana jaringan telematika, prasarana sumber daya air, jaringan energi dan prasarana lingkungan.
lingkungan.
Rencana pola ruang wilayah DIY terdiri atas pengelolaan kawasan lindung danRencana pola ruang wilayah DIY terdiri atas pengelolaan kawasan lindung dan pengelolaan kawasan budidaya.
pengelolaan kawasan budidaya.
Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utamaKawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber alam, sumber melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber alam, sumber daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan berkelanjutan. Tujuan pengelolaan kawasan lindung adalah pembangunan berkelanjutan. Tujuan pengelolaan kawasan lindung adalah mencegah timbulnya kerusakan fungsi lingkungan hidup. Pengembangan mencegah timbulnya kerusakan fungsi lingkungan hidup. Pengembangan kawasan lindung Daerah Istimewa Yogyakarta berpedoman pada Keputusan kawasan lindung Daerah Istimewa Yogyakarta berpedoman pada Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.
Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.
58 58 3)
3) Kawasan Konservasi;Kawasan Konservasi;
4)
4) Kawasan Lindung Geologi;Kawasan Lindung Geologi;
5)
5) Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH)Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 6)
6) Kawasan Rawan Bencana Alam;Kawasan Rawan Bencana Alam;
Kawasan budidaya memiliki potensi untuk pengembangan wilayah. SecaraKawasan budidaya memiliki potensi untuk pengembangan wilayah. Secara umum, potensi pengembangan wilayah sesuai dengan rencana pola ruang di umum, potensi pengembangan wilayah sesuai dengan rencana pola ruang di kawasan budidaya terdiri atas Kawasan Hutan Produksi; Kawasan Hutan kawasan budidaya terdiri atas Kawasan Hutan Produksi; Kawasan Hutan Rakyat; Kawasan Peruntukan Pertanian; Kawasan Perikanan; Kawasan Rakyat; Kawasan Peruntukan Pertanian; Kawasan Perikanan; Kawasan Pertambangan; Kawasan Industri; Kawasan Peruntukan Pariwisata; Kawasan Pertambangan; Kawasan Industri; Kawasan Peruntukan Pariwisata; Kawasan Peruntukan Permukiman; Kawasan Pertahanan Keamanan; serta Kawasan Peruntukan Permukiman; Kawasan Pertahanan Keamanan; serta Kawasan Budidaya Lainnya. Kawasan Budidaya Lainnya terdiri atas Kawasan peruntukan Budidaya Lainnya. Kawasan Budidaya Lainnya terdiri atas Kawasan peruntukan riset dan pendidikan tinggi; Kawasan peruntukan pesisir dan pulau-pulau
riset dan pendidikan tinggi; Kawasan peruntukan pesisir dan pulau-pulau kecil;kecil;
serta Kawasan peruntukan pemanfaatan ruang dalam bumi.
serta Kawasan peruntukan pemanfaatan ruang dalam bumi.
3.3.2
3.3.2 Telaah Perencanaan Pembangunan Rendah Karbon (PPRK) DIY Telaah Perencanaan Pembangunan Rendah Karbon (PPRK) DIY
Pembangunan Rendah Karbon (PRK) merupakan platform baru pembangunan yang Pembangunan Rendah Karbon (PRK) merupakan platform baru pembangunan yang bertujuan mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan sosial melalui kegiatan bertujuan mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan sosial melalui kegiatan pembangunan rendah emisi dan meminimalkan eksploitasi Sumber Daya Alam.
pembangunan rendah emisi dan meminimalkan eksploitasi Sumber Daya Alam.
Pembangunan Rendah Karbon diwujudkan melalui kegiatan pembangunan yang Pembangunan Rendah Karbon diwujudkan melalui kegiatan pembangunan yang memperhitungkan aspek daya dukung dan daya tampung Sumber Daya Alam dan memperhitungkan aspek daya dukung dan daya tampung Sumber Daya Alam dan kualitas lingkungan. Laporan Inisiatif Pembangunan Rendah Karbon Indonesia kualitas lingkungan. Laporan Inisiatif Pembangunan Rendah Karbon Indonesia menunjukkan bahwa dalam lingkup nasional, jalur pembangunan rendah karbon menunjukkan bahwa dalam lingkup nasional, jalur pembangunan rendah karbon mampu menghasilkan tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar mampu menghasilkan tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 6% pada tahun 2045, lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan saat ini, dan pada saat yang 6% pada tahun 2045, lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan saat ini, dan pada saat yang sama dapat menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 43% pada tahun 2030, sama dapat menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 43% pada tahun 2030,
59 59 Setelah Peraturan Presiden tentang RAN PRK terbit, maka Bappeda DIY akan Setelah Peraturan Presiden tentang RAN PRK terbit, maka Bappeda DIY akan menyusun Peraturan Gubernur RAD PRK serta mengawal integrasi dan menyusun Peraturan Gubernur RAD PRK serta mengawal integrasi dan implementasinya ke dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah dan implementasinya ke dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah dan Perangkat Daerah, serta melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan (PEP) Perangkat Daerah, serta melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan (PEP) pelaksanaan RAD PRK. Sektor yang termasuk dalam PRK serta identifikasi pelaksanaan RAD PRK. Sektor yang termasuk dalam PRK serta identifikasi program/kegiatan/subkegiatan yang dapat masuk ke dalam PRK, berdasarkan program/kegiatan/subkegiatan yang dapat masuk ke dalam PRK, berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-8889 Tahun 2021 tentang Hasil Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-8889 Tahun 2021 tentang Hasil Verifikasi, Validasi dan Inventarisasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Verifikasi, Validasi dan Inventarisasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pemban
Nomenklatur Perencanaan Pembangunan Dan Keuanggunan Dan Keuangan Daerah tersaji pada tabel an Daerah tersaji pada tabel 3.5.3.5.
berikut : berikut :
Tabel 3. 5 Identifikasi
Tabel 3. 5 Identifikasi Sektor dan Program/Kegiatan/Subkegiatan dalamSektor dan Program/Kegiatan/Subkegiatan dalam Pembangunan Rendah Karbon
Pembangunan Rendah Karbon
No
No Sektor Sektor Program Program Kegiatan Kegiatan SubkegiatanSubkegiatan PDPD Pengampu Pengampu 1
1 Kehutanan Kehutanan ProgramProgram Pengelolaan Pengelolaan Hutan
Hutan
Pelaksanaan Pelaksanaan Perlindungan Perlindungan Hutan di Hutan Hutan di Hutan Lindung dan Lindung dan Hutan Produksi Hutan Produksi
Pencegahan dan Pencegahan dan Pembatasan Pembatasan Kerusakan Hutan Kerusakan Hutan
DLHK DLHK
Pelaksanaan Pelaksanaan Rehabilitasi di Rehabilitasi di Luar Kawasan Luar Kawasan Hutan
Hutan Negara Negara
a.
a. PembangunanPembangunan Hutan Rakyat di Hutan Rakyat di Luar Kawasan Luar Kawasan Hutan Negara Hutan Negara b.
b. PembangunanPembangunan Penghijauan Penghijauan
60 60 Bernilai
Bernilai Ekosistem Ekosistem Penting, Daerah Penting, Daerah Penyangga Penyangga Kawasan Suaka Kawasan Suaka Alam dan
Alam dan Kawasan Kawasan Pelestarian Pelestarian Alam
Alam
Pemeliharaan Pemeliharaan Ekosistem Karst Ekosistem Karst b.
b. PengendalianPengendalian Kerusakan dan Kerusakan dan Pemeliharaan Pemeliharaan Ekosistem Lahan Ekosistem Lahan Basah
Basah
2
2 Pertanian Pertanian ProgramProgram Penyediaan Penyediaan Dan
Dan
Pengembangan Pengembangan Sarana
Sarana Pertanian Pertanian
Pengawasan Pengawasan Peredaran Peredaran Sarana Sarana Pertanian Pertanian
Pengawasan Pengawasan Sebaran Pupuk, Sebaran Pupuk, Pestisida, Alsintan, Pestisida, Alsintan, dan Sarana
dan Sarana Pendukung Pendukung Pertanian Pertanian
DPKP DPKP
Peningkatan Peningkatan Ketersediaan Ketersediaan dan Mutu dan Mutu Benih/Bibit Benih/Bibit
Pemberian Pemberian Bimbingan Bimbingan Peningkatan Peningkatan Produksi Produksi
No
No Sektor Sektor Program Program Kegiatan Kegiatan SubkegiatanSubkegiatan PDPD Pengampu Pengampu Ternak dan
Ternak dan Tanaman Tanaman Pakan Ternak, Pakan Ternak, Bahan Pakan, Bahan Pakan, serta Pakan serta Pakan Kewenangan Kewenangan Provinsi Provinsi
Benih/Bibit Ternak Benih/Bibit Ternak dan Tanaman Pakan dan Tanaman Pakan Ternak, Bahan
Ternak, Bahan Pakan, serta Pakan Pakan, serta Pakan Kewenangan
Kewenangan Provinsi Provinsi Program
Program Penyuluhan Penyuluhan Pertanian Pertanian
Pengembangan Pengembangan Kapasitas
Kapasitas Kelembagaan Kelembagaan Ekonomi Petani Ekonomi Petani Berbasis
Berbasis Kawasan Kawasan
Pembentukan dan Pembentukan dan Penyelenggaraan Penyelenggaraan Sekolah
Sekolah
Lapang Kelompok Lapang Kelompok Tani
Tani Pengembangan
Pengembangan Penerapan Penerapan
Pelaksanaan Pelaksanaan Penyuluhan dan Penyuluhan dan
61 61 Pengelolaan
Pengelolaan Energi Energi Terbarukan Terbarukan
Konservasi Konservasi Energi di Energi di Wilayah Wilayah Provinsi Provinsi
Penetapan Penetapan Kebijakan Kebijakan Strategi dan Strategi dan Program Program Konservasi Konservasi Energi Energi b.
b. PengalokasianPengalokasian Anggaran untuk Anggaran untuk Program
Program Konservasi Konservasi Energi Energi c.
c. Pembinaan danPembinaan dan Pengawasan Pengawasan Konservasi Konservasi Energi Energi
Kewenangan Kewenangan Provinsi Provinsi 5
5 Transportasi Transportasi ProgramProgram
Penyelenggara Penyelenggara an Lalu Lintas an Lalu Lintas
Penyediaan Penyediaan Perlengkapan Perlengkapan Jalan di Jalan Jalan di Jalan Provinsi Provinsi
Penyediaan Penyediaan
Perlengkapan Jalan Perlengkapan Jalan di Jalan Provinsi di Jalan Provinsi
Dishub Dishub
No
No Sektor Sektor Program Program Kegiatan Kegiatan SubkegiatanSubkegiatan PDPD Pengampu Pengampu Dan Angkutan
Dan Angkutan Jalan (LLAJ) Jalan (LLAJ)
Pelaksanaan Pelaksanaan Manajemen dan Manajemen dan Rekayasa Lalu Rekayasa Lalu Lintas untuk Lintas untuk Jaringan Jalan Jaringan Jalan Provinsi Provinsi
Pengadaan, Pengadaan, Pemasangan, Pemasangan, Perbaikan dan Perbaikan dan Pemeliharaan Pemeliharaan Perlengkapan Jalan Perlengkapan Jalan dalam rangka dalam rangka Manajemen dan Manajemen dan Rekayasa Lalu Rekayasa Lalu Lintas
Lintas Penyediaan
Penyediaan Angkutan Angkutan Umum untuk Umum untuk Jasa Angkutan Jasa Angkutan Orang dan/atau Orang dan/atau
Penyediaan Penyediaan Angkutan Umum Angkutan Umum untuk Jasa
untuk Jasa
Angkutan Orang Angkutan Orang dan/atau Barang dan/atau Barang
62 62 Regional
Regional b.b. PenyediaanPenyediaan Sarana Dan Sarana Dan Prasarana Prasarana Persampahan Persampahan Program
Program Pengelolaan Pengelolaan Dan
Dan
Pengembangan Pengembangan Sistem Air Sistem Air Limbah Limbah
Pengelolaan &
Pengelolaan &
Pengembangan Pengembangan Sistem Air Sistem Air Limbah Limbah Domestik Domestik Regional Regional
a.
a. Pembangunan/Pembangunan/
Rehabilitasi Rehabilitasi Sistem Sistem
Pengelolaan Air Pengelolaan Air Limbah Domestik Limbah Domestik Terpusat
Terpusat b.
b. Operasi danOperasi dan Pemeliharaan Pemeliharaan Sistem
Sistem Pengelolaan Pengelolaan Air Limbah Air Limbah Domestik Domestik