• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Umum tentang Narapidana

Dalam dokumen perlindungan hukum terhadap hak narapidana (Halaman 31-36)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3. Tinjauan Umum tentang Narapidana

Secara bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia arti dari

“narapidana adalah orang yang sedang menjalani hukuman karena

22 Wirjono Abidin, Pengertian dan Asas Hukum Pidana Dalam Bagan dan Catatan Singkat, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986), h. 4.

telah melakukan suatu tindak pidana”.23 Narapidana adalah terpidana yang berada dalam masa menjalani pidana „hilang kemerdekaan‟ di lembaga pemasyarakatan (lapas). Sedangkan pengertian terpidana itu sendiri menurut Gusman Lesmana adalah seseorang yang dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. 24 Narapidana adalah sebutan yang diberikan kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran hukum, yang dikenai sanksi pidana.25

Sedangkan tahanan adalah seorang tersangka atau terdakwa yang ditempatkan di dalam rumah tahanan (rutan) sesuai Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara.

Sebelum istilah narapidana digunakan, yang lazim dipakai adalah orang penjara atau orang hukuman. Dalam Pasal 4 ayat (1) Gestichtenreglement (Regelemen Penjara) Nomor 708 disebutkan bahwa orang terpenjara adalah :

1. Orang hukuman yang menjalani hukum penjara (Gevengenis Straff) atau suatu status/keadaan dimana orang yang bersangkutan berada dalam keadaan Gavange atau tertangkap;

2. Orang yang ditahan buat sementara;

23Kamus Besar Bahasa Indonesia.Narapidana.https://kbbi.web.id. Diakses pada 19 Oktober 2021: 14:00 WIB

24Kamus Besar Bahasa Indonesia.Narapidana.https://kbbi.web.id. Diakses pada 19 Oktober 2021: 14:00 WIB

25Gusman Lesmana, Bimbingan Konseling, (Jakarta: Kencana, 2021), h. 29.

22

3. Orang di sel;

4. Sekalian orang-orang yang tidak menjalani hukuman orang- orang hilang kemerdekaan (Vrijheidsstraaf) akan tetapi dimasukkan ke penjara dengan sah.

b. Kewajiban Narapidana

Seorang narapidana yang sedang menjalani suatu hukuman di Lembaga Pemasyarakatan karena telah melakukan suatu tindak pidana mempunyai kewajiban yang harus dilaksanakan, kewajiban dari narapidana saat berada di Lembaga Pemasyarakatan itu yakni :

(1) Mengikuti program pembinaan yang meliputi kegiatan perawatan jasmani dan rohani, serta kegiatan tertentu lainnya dengan tertib.

(2) Mengikuti bimbingan dan pendidikan agama sesuai dengan agama dan kepercayaanya.

(3) Mengikuti kegiatan latihan kerja yang dilaksanakan selama 7 jam dalam sehari.

(4) Mematuhi peraturan tata tertib lapas selama mengikuti program kegiatan.

(5) Memelihara sopan santun, bersikap hormat dan berlaku jujur dalam segala perilakunya, baik terhadap sesama penghuni dan lebih khusus terhadap seluruh petugas.

(6) Menjaga keamanan dan ketertiban dalam hubungan interaksi sesame penghuni.

(7) Melaporkan kepada petugas segala permasalahan yang timbul dalam penyelenggaraan pembinaan narapidana, lebih khusus terhadap masalah yang dapat memicu terjadinya gangguan kamtib.

(8) Menghindari segala bentuk permusuhan, pertikaian, perkelahian, pencurian dan pembentukan kelompok-kelompok solidaritas di antara penghuni di dalam lapas.

(9) Menjaga dan memelihara segala barang inventaris yang diterima dan seluruh sara dan prasarana dalam penyelenggaraan pembinaan narapidana.

(10) Menjaga kebersihan badan dan lingkungan dalam lapas.26

26Jurnal dari Erepo.Tinjauan Umum tentang Hak Narapidana. http://erepo.unud.ac.id.

Universitas Udayana. h. 13

c. Hak Narapidana

Selain mempunyai kewajiban di dalam Lembaga Pemasyarakatan, seorang narapidana juga mempunyai hak. Dalam kamus Bahasa Indonesia, hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu.27

Seperti halnya manusia pada umumnya, seorang narapidana tetap mempunyai hak yang sama meskipun sebagian dari hak-haknya sementara dirampas oleh negara. Pedoman PBB mengenai Standart Minimum Rules (Aturan Minimum Standar) untuk perlakukan narapidana yang sedang menjalani hukum di Lembaga Pemasyarakatn Perempuan Kelas II A Pekanbaru yang meliputi:28

(1) Buku registrasi;

(2) Pemisahan kategori narapidana;

(3) Fasilitas akomodasi yang harus memiliki ventilasi;

(4) Fasilitas sanitasi yang memadai;

(5) Mendapatkan air serta perlengkapan toilet;

(6) Pakaian dan tempat tidur yang layak;

(7) Makanan yang sehat;

(8) Hak untuk berolahraga diudara terbuka;

(9) Hak untuk mendapatkan pelayanan dokter umum dan dokter gigi;

(10) Hak untuk diperlakukan adil menurut peraturan dan membela dari apabila dianggap indisipliner;

(11) Tidak diperkenankan pengurungan sel pada sel gelap dan hukuman badan;

(12) Borgol dan jaket penjara tidak boleh dipergunakan narapidana;

(13) Berhak mengetahui peraturan yang berlaku serta saluran resmi untuk mendapatkan informasi dan menyampaikan keluhan;

27Kamus Besar Bahasa Indonesia.Hak. https://kbbi.web.id. Diakses pada 29 Agustus 2022.

28Panjaitan dan Simorangkir, 1995. LAPAS Dalam Prespektif Sistem Peradilan Pidana.

Jakarta. Pustaka Sinar Harapan. h. 74.

24

(14) Hak untuk berkomunikasi dengan dunia luar;

(15) Hak untuk mendapatkan bahan bacaan berupa buku-buku yang bersifat mendidik;

(16) Hak untuk mendapatkan pelayanan agama;

(17) Hak untuk mendapatkan jaminan penyimpangan barang-barang berharga;

(18) Pemberitahuan kematian, sakit, dari anggota keluarga.29 d. Narapidana Wanita

Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan pengertian:30

Wanita adalah seseorang perempuan dewasa, maksud perempuan dewasa adalah yang dikodratkan oleh Tuhan, berjenis kelamin biologis (seks) yang mempunyai ciri-ciri haid, menyusui, melahirkan serta memiliki rahim yang tidak dapat diubah, dipertukarkan, dan berlaku sepanjang masa.31

Narapidana wanita adalah terpidana wanita yang menjalani sanksi pidana sesuai kejahatan yang telah dibuat dan sesuai putusan pengadilan negeri. Wanita dalam hal ini, seorang yang juga sebagai ciptaan-Nya harus di lindungi dan diberikan haknya, karenanya banyak hal yang dialami wanita dan tidak dialami oleh laki-laki seperti halnya menstruasi, hamil dan menyusui.32

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan Pasal 9 ayat (4) yang berbunyi bahwa :

29Jurnal dari Erepo.Op.Cit, h. 13

30Kamus Besar Bahasa Indonesia, Wanita, URL https://kbbi.web.id. Diakses pada 19 Oktober 2021: 14:00 WIB

31Ibid,h. 321.

32Mirnawati D, “Hak-Hak Narapidana Wanita di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Watampone Perspektif Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan”. Jurnal Al Dustur: vol 2, no 1, Juni 2019

“Narapidana berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang sesuai dengan kebutuhaan gizi”.33

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 Pasal 20 Ayat 1 tentang Perlindungan Terhadap Wanita yang berbunyi:

“Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan yang sakit, hamil atau menyusui berhak mendapatkan makanan tambahan sesuai dengan petunjuk dokter”

Dalam dokumen perlindungan hukum terhadap hak narapidana (Halaman 31-36)

Dokumen terkait