• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Umum Wilayah Gresik

Dalam dokumen DONE FIX SKRIPSI ZAHRAH (Halaman 75-83)

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

A. Tinjauan Umum Wilayah Gresik

Kabupaten Gresik adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Gresik memiliki luas sekitar 1.191,25 km². Wilayah Kabupaten Gresik juga mencakup Pulau Bawean, yang berada 150 km lepas Laut Jawa. Kabupaten Gresik berbatasan dengan Kota Surabaya dan Selat Madura di sebelah timur, Kabupaten Lamongan di sebelah barat, Laut Jawa di sebelah utara, serta Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Mojokerto di sebelah selatan. Gresik dikenal sebagai Kota tempat berdirinya Pabrik Semen pertama dan perusahaan semen terbesar di Indonesia, yaitu Semen Gresik.58

Sebagian wilayah Kabupaten Gresik merupakan daerah pesisir pantai dengan panjang pantai 140 km yang terdiri dari 69 km di daratan Pulau Jawa memanjang mulai dari Kecamatan Kebomas, Gresik, Manyar, Bungah, Sidayu, Ujungpangkah, dan Panceng serta 71 km di Kecamatan Sangkapura dan Tambak yang berada di Pulau Bawean. Wilayah Kabupaten Gresik sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Selat Madura dan Kota Surabaya, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Mojokerto, serta sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lamongan.

58 Wikipedia, https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Gresik, di akses pada pukul 20.21 WIB

Berdasarkan ciri-ciri fisik tanahnya, Kabupaten Gresik dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu:59

a. Kabupaten Gresik bagian Utara (meliputi wilayah Panceng, Ujung Pangkah, Sidayu, Bungah, Dukun, Manyar) adalah bagian dari daerah pegunungan Kapur Utara yang memiliki tanah relatif kurang subur (wilayah Kecamatan Panceng). Sebagian dari daerah ini adalah daerah hilir aliran Bengawan Solo yang bermuara di pantai Utara Kabupaten Gresik/Kecamatan Ujung Pangkah. Daerah hilir Bengawan Solo tersebut sangat potensial karena mampu menciptakan lahan yang cocok untuk industri, perikanan, perkebunan, dan permukiman. Potensi bahan-bahan galian di wilayah ini cukup potensial terutama dengan adanya beberapa jenis bahan galian mineral non logam. Sebagian dari bahan mineral non logam ini telah dieksplorasi, dan sebagian lainnya sudah dalam taraf eksploitasi.

b. Kabupaten Gresik bagian Tengah (meliputi wilayah Duduk Sampeyan, Balong Panggang, Benjeng, Cerme, Gresik, Kebomas ) merupakan kawasan dengan tanah relatif subur. Di wilayah ini terdapat sungai- sungai kecil, antara lain Kali Lamong, Kali Corong, Kali Manyar, sehingga di bagian tengah wilayah ini merupakan daerah yang cocok untuk pertanian dan perikanan.

c. Kabupaten Gresik bagian Selatan (meliputi Menganti, Kedamean, Driyorejo dan Wringin Anom) adalah merupakan sebagian dataran rendah yang cukup subur dan sebagian merupakan daerah berbukit sehingga di bagian selatan wilayah ini merupakan daerah yang cocok untuk industri, permukiman dan pertanian. Potensi bahan-bahan galian di wilayah ini cukup potensial terutama dengan adanya beberapa jenis

59 “Deskripsi objek penelitian bab III”, digilib.uinsby.ac.id, hal.40

bahan galian mineral non logam. Sebagian dari bahan mineral non logam ini telah dieksplorasi, dan sebagian lainnya sudah dalam taraf eksploitasi.

d. Wilayah kepulauan Kabupaten Gresik berada di Pulau Bawean dan pulau kecil sekitarnya yang meliputi wilayah Kecamatan Sangkapura dan Tambak adalah merupakan sebagian dataran rendah yang cukup subur dengan jenis tanah mediteran coklat kemerahan dan sebagian merupakan daerah berbukit sehingga di bagian wilayah ini merupakan daerah yang cocok untuk pertanian, pariwisata, dan perikanan. Potensi bahan-bahan galian di wilayah ini cukup potensial dengan adanya jenis bahan galian mineral non logam spesifik (batu onyx).

Kabupaten Gresik merupakan kawasan yang berpotensi berkembang pesat dalam konstelansi Surabaya Metropolitan Area. Posisi Strategis Kabupaten Gresik terlihat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur 2011-2031 dimana Kawasan perkotaan yang diarahkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional di Provinsi Jawa Timur adalah Kawasan Perkotaan Gerbangkertosusila (Gresik–Bangkalan–Mojokerto– Surabaya–Sidoarjo–Lamongan).60

Kabupaten Gresik yang merupakan bagian dari wilayah pengembangan bagian (SWPB) tidak terlepas dari kegiatan bagian dari wilayah pengembangan Gerbang Kertasusila(Gresik, Bangkalan, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan). Termasuk salah satu bagian dari 9 sub wilayah pengembangan jawa timur yang kegiatannya diarahkan pada sektor pertanian, industri, perdagangan, maritime, pendidikan dan industri

60 Kab. Gresik, Penyusunan Rencana Pembangunan Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Gresik Tahun 2019-2023, hlm. 1

wisata. Dengan ditetapkannya Gresik sebagai bagian salah satu wilayah pengembangan Gerbang kertosusila dan juga sabagai wilayah industri, maka kota gresik menjadi lebih terkenal dan termashur, tidak saja di persada nusantara tetapi juga ke seluruh dunia yang ditandai dengan munculnya industri multi modern yang patut dibanggakan bangsa Indonesia.

Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 3 tahun 1975 melahirkan lambang Kabupaten Gresik yang pada masing-masing lambang tersebut memiliki arti dan makna sebagai berikut :61

a. Lambang Daerah artinya yaitu cermin yang juga dapat memberikan gambaran secara singkat mengenai keadaan daerah.

b. Bentuk Segi lima, yaitu merupakan lambang dari Pancasila yang didasarkan pada sosio cultural, historis, dan aktivitas ekonomi.

c. Warna Kuning, yaitu merupakan lambang dari keluhuran budi dan juga kebijaksanaan, lalu warna hitam pada sisi tepi nya yaitu merupakan lambang dari sikap yang tetap teguh dan juga abadi.

d. Kubah Masjid, yaitu merupakan lambang dari keyakinan yang dianut mayoritas rakyat Kabupaten Gresik adalah Islam.

e. Rantai yang tidak memiliki ujung pangkal, yaitu lambang dari bentuk persatuan dan juga kesatuan.

f. Bentuk Segitiga pada Puncak Kubah Masjid, yaitu lambang tiada nya kekuasaan yang lebih tinggi dari pada Tuhan Yang Maha Kuasa.

g. Gapura berwarna Abu-Abu, yaitu lambang dari sebuah pintu gerbang pertama masuk pada suatu daerah yang menghubungkan keadaan diantara luar maupun dalam daerah.

61 Wikipedia, https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Gresik, di akses pada pukul 20.51 WIB

h. 17 Lapisan Batu, yaitu lambang dari tanggal 17 yakni pencetus revolusi Indonesia dalam rangka membebaskan diri dari keadaan belenggu penjajah.

i. Ombak laut sebanyak 8, yaitu lambang dari bulan Agustus yakni dimana bulan tersebut terjadi awal tercetusnya Revolusi Indonesia.

j. Mata Rantai 45, yaitu lambang dari tahun 1945 yakni tahun dimana terjadinya tonggak sejarah dan juga terjadi peralihan dari zaman penjajahan menuju kepada zaman kemerdekaan Indonesia.

k. Cerobong Asap, yaitu lambang dari Kabupaten Gresik yakni merupakan suatu daerah pengembangan industri yang sisi letaknya sangat strategis apabila ditinjau melalui persilangan komunikasi yakni darat, laut dan juga udara.

l. Perahu Layar, Garam, Ikan Laut dan Tanah yaitu lambang dari mata pencaharian rakyat Kabupaten Gresik adalah Nelayan dan juga Petani.

Untuk dapat lebih meyakinkan posisi dan juga kondisi kota Gresik, berikut dalam pengembangannya, Pemerintah Kabupaten Gresik melakukan suatu upaya yakni dikemaslah sebuah program pemerintah dalam rangka pembangunan yang biasa disebut dengan motto “Gresik Berhias Iman”. Motto tersebut merupakan sebutan dari Gresik yang bersih, hijau, aman sehat, menuju kawasan industri, maritim, agama, dan niaga.62 1) Visi dan Misi

Secara filosofis pada visi Kabupaten Gresik dapat dijelaskan secara terperinci melalui makna yang terkandung di dalamnya, yaitu :

62 Lambang Kabupaten Gresik, https://choysaft.wordpress.com/2009/10/04/lambang- kabupaten-gresik/, di akses pada pukul 21.20

a. TERWUJUDNYA yaitu dapat memberikan kepastian untuk mewujudkan semua Program pembangunan demi kepentingan rakyat Gresik.

b. GRESIK yaitu merupakan bentuk satu kesatuan masyarakat berikut juga dengan segala potensi maupun sumber daya nya yang dapat dimaanfaatkan secara maksimal pada sistem Pemerintahan Kabupaten Gresik.

c. AGAMIS yaitu merupakan sutau kondisi masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai keberaagamaan yang ikut serta dalam kehidupan berbangsa dan juga bernegara dengan cara mendasarkan kaidah keimanan kepada Tuhan yang Maha Esa dalam menjalin hubungan di antara manusia maupun lingkungannya.

d. ADIL yaitu merupakan Perwujudan dari kesetaraan antara hak dan juga kewajiban dengan cara proporsional tanpa membedakan golongan.

e. SEJAHTERA yaitu merupakan suatu Kehidupan individu maupun juga masyarakat yang dapat memenuhi segala kebutuhan dasar seperti berikut yakni pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial, memliki pendapatan yang memadai, dan memiliki kesadaran terhadap arti serta bentuk dari nilai-nilai sosial yang berlaku.

f. BERKEHIDUPAN YANG BERKUALITAS yaitu merupakan suatu Kemandirian yang meliputi segala aspek dalam kehidupan yang dapat dinikmati maupun dirasakan oleh seluruh komponen dalam masyarakat secara berkeadilan dan juga bermartabat.

Kemudian penjelasan Misi pada Kabupaten Gresik yaitu:

Misi ke-1 : Meningkatkan pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat untuk menumbuhkan prilaku masyarakat yang berakhlak mulia sesuai dengan simbol Gresik sebagai kota Wali dan Kota Santri;

Misi ke-2 : Meningkatkan pelayanan yang adil dan merata kepada masyarakat dan pengusaha melalui tata kelola kepemerintahan yang baik;

Misi ke-3 : Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya menambah peluang kerja dan peluang usaha melalui pengembangan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan;63

Misi ke-4 : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemerataan layanan kesehatan, mewujudkan pendidikan yang berkelanjutan,dan pemenuhan kebutuhan dasar lainnya.

2) Kependudukan

Penduduk sebagai objek sekaligus subjek pembangunan merupakan aspek utama yang mempunyai peran penting dalam pembangunan. Oleh karena itu, data penduduk sangat dibutuhkan alam perencanaan pembangunan. Jumlah penduduk, jumlah Kartu Keluarga, serta kepadatan penduduk Kabupaten Gresik dapat dilihat pada tabel berikut.

Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk di masa yang akan datang berdasarkan asumsi perkembangan kelahiran, kematian dan migrasi. Manfaat proyeksi penduduk pada masa kini yaitu berkaitan dengan penentuan kebijakan kependudukan serta perbandingan tingkat pelayanan yang diterima penduduk saat ini dengan tingkat pelayanan yang ideal, mengetahui dinamika dan karakteristik kependudukan di masa mendatang yaitu berkaitan dengan penyediaan sarana dan prasarana, serta mengetahui pengaruh berbagai kejadian tehadap keadaan penduduk di masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.

63 Kabupaten Gresik, https://gresikkab.go.id/visi-dan-misi/, di akses pada pukul 21.10 WIB

Terkait dengan padatnya kependudukan di Kota Gresik, dalam keberagaman Mereka masih memegang teguh rasa untuk saling menghormati dan bertoleran antara satu dengan lainnya. Seperti pada umumnya dilakukan oleh masyarakat lainnya di mana mereka juga membutuhkan orang lain dalam keberlangsungan hidupnya dan juga saling membaur dalam kesehariannya karena bagaimanapun juga mereka sudah saling mengenal sejak lama dan dalam lingkungan yang sama.64

Sebagaimana di daerah-daerah lainnya di Jawa, berkembangnya agama Islam di Kabupaten Gresik lewat usaha yang sungguh-sungguh oleh para ulama dan para pedagang. Para ulama penyebar Islam pada masa awal itu oleh masyarakat diindentifikasi sebagai waliyullah atau secara mudah disebut Wali. Penduduk di Kabupaten Gresik memiliki berbagai macam agama, antara lain Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu lainnya.

Sesuai dengan jumlah pemeluk agama terbanyak adalah muslim, sehingga tempat ibadah yang paling banyak dijumpai adalah masjid atau mushollah. Jumlah kedua adalah tempat ibadah Gereja. Tidak terlepas dari makna semboyan Kabupaten Gresik yang salah satu kata mengandung huruf “a” yang bermakna agama, kabupaten Gresik terkenal karena dua orang penyebar agama Islam yang termashsyur di Pulau Jawa, yaitu Sunan Giri dan Sunan Gresik65

Penduduk yang pendapatannya menurun setelah pembebasan lahan menjadi banyak, hal ini dikarenakan petani terpaksa membeli lahan pengganti yang harganya telah melejit dan lahan pengganti itu tidak seluas dengn tanah yang semula. Kebutuhan keluarga sebagian

64 Digilib.uinsby.ac.id, “Deskripsi objek penelitian bab III”, h.44

65 Mustakim, Mengenal Sejarah dan Budaya Masyarakat Gresik”, h.17

besar penduduk merasa pemenuhan kebutuhan primernya sama saja seperti sebelum pembebasan lahan, sedangkan kebutuhan sekunder dan tersier kurang tercukupi setelah pembebasan lahan. Adanya perubahan mata pencaharian penduduk dari petani menjadi wiraswasta akan tetapi pekerjaan sampingan masih tetap yakni dengan berternak.

Dalam dokumen DONE FIX SKRIPSI ZAHRAH (Halaman 75-83)

Dokumen terkait