• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Regulasi Green Banking

Dalam dokumen Untitled - Repository IAIN Bengkulu (Halaman 62-71)

BAB II KAJIAN TEORI

C. Gren Banking

5. Kerangka Regulasi Green Banking

Inisiasi bank untuk mengadopsi peraktik green banking di Indonesia tidak lepas dari dikeluarkannya regulasi relevan yang memberikan dorongan untuk pelaksanaan bank berwawasan lingkungan. Bank Indonesia

35 Tria Annur Diniyah, “Pemaknaan…, Dikutip di: http://eprints.iain- surakarta.ac.id/2373/1/-Tria%20Annur%20Diniyah.pdf pada hari Rabu 5 Agustus 2020, pukul 22.40 WIB. h.34

36 Tria Annur Diniyah, “Pemaknaan…, Dikutip di: http://eprints.iain- surakarta.ac.id-/2373/1/Tria%20Annur%20Diniyah.pdf pada hari Rabu 5 Agustus 2020, pukul 22.40 WIB. h.34

telah mewajibkan perbankan untuk memperhatikan kelangsungan linkungan hidup dalam pengembangan bisnisnya, pedoman BI untuk menerbitkan kebijakan pro lingkungan ini merujuk pada undang-undang No. 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Green banking juga telah ditandatangan dalam MoU antara kementrian lingkungan hidup (KLH) dan Bank Indonesia tahun 2011-2013 melalui kegiatan seperti pelatihan analisis lingkungan untuk menilai kelayakan penyaluran pembiayaan kepada debitur sperti AMDAL, kesepakatan ini didasari meningkatnaya kesadaran dunia untuk menerapkan perinsip pembangunan berkelanjutan berbagai industri, termasuk industri perbankan.37

6. Tahapan Praktik Green Banking

Menurut Jucken, istilah sustainable finance atau sustainable banking merupakan implementasi pengelolaan pembiayaan serta invstasi pada seluruh fakor risiko ekonomi, sosial dan lingkungan hidup secara berkelanjutan kebijakan, tersebut sudah menjadi bagian dari protofolio industri jasa keuangan yang bersangkutan, berikut empat tahapan menuju sustainable financing,antara lain”

37 Ratna Ayu Widiya Ningrum, Analisis…, Dikutip di : http://etheses.iainponorogo.ac.id /9050/1/21816010RATNA%20AYU%20WI- DIYANINGRUM%20A4.pdf pada hari Kamis 23 Juli 2020, Pukul 14.13 WIB.

h.29

a) Defensive : Tahapan ini menujukan bahwa industri jasa keuangan masih menjalankan praktik-praktik pembiayaan dan investasi secara konvensional. Faktor ligkungan sosial tidak di anggap penting dan memandang undang-undang lingkungan hidup sebagai sebuah ancaman karena dapat merugikan kepentingan industri jasa keuangan langsung sedangkan manajemen lingkungan hidup dan sosial dipandang sebagai biaya yang dihindari.38

b) Prefentive : Pada tahapan ini industri jasa keuangan sudah mulai memperhatikan masalah lingkungan hidup dan sosial dengan memperktikan kegiatan ramah lingkungan hidup dan proses internal, seperti melakukan penghematan energi, hemat kertas dan lain sebagainya.39

c) Offensive : Industri jasa keuangan telah memasukan ketentuan yang memulai mensyaratkan kriteria ramah lingkungan hidup dan sosial pada kliennya sehingga upaya ramah lngkungan hidup dan kepedulian terhadap sosial masyarakat telah dilaksanakan dalam kegiatan

38 Fatulah Iqbal, Analisis…, Dikutip Di: Http://Repository. Raden Intan.ac.id/9237/1/-PUSAT%2012.Pdf Pada Hari Kamis 23 Juli 2020, Pukul 14.13 WIB. h.36

39 Fatulah Iqbal, Analisis…, Dikutip Di: Http://Repository. Raden Intan.ac.id/9237/1/PU-SAT%201-2.Pdf Pada Hari Kamis 23 Juli 2020, Pukul 14.13 WIB. h.36

iternal maupun eksternal (baik lending maupun funding).40

d) Sustainable : Industri jasa keungan sudah tidak lagi menghadapi trad-off antara jangka pendek dan jangka panjang, yakni industri jasa keungan tidak hanya mengejar internal rate of return (IIR) tertinggi, tetapi sustainable IRR tertinggi. IRR merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi (suatu proyek/invstasi dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya rate of retrun lebih besar dari pada laju pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain.41

40 Fatulah Iqbal, Analisis …, Dikutip Di: Http://Repository. Raden Intan.ac.id/9237/1/PU-SAT%201-2.Pdf Pada Hari Kamis 23 Juli 2020, Pukul 14.13 WIB. h.36

41 Fatulah Iqbal, Analisis…, Dikutip Di: Http://Repository. Raden Intan.ac.id/9237/1/PUSA-T%201-2.Pdf Pada Hari Kamis 23 Juli 2020, Pukul 14.13 WIB. h.36

7. Indikator Green Banking

Terdapat beberapa indikator dalam melaksanakan green banking diantaranya dijelaskan pada tabel sebagai berikut: 42

Tabel 2.1

Indikator Kegiatan Green Banking Domain

Pelaporan

Indikator Kegiatan

Digital banking untuk mengurangi emisi karbon

e-Billing

Pemanfaatan teknologi informasi pengenalan produk perbankan

Green Product

Transparansi fitur produk yang tersedia, biaya, manfaat, dan resiko yang melekat melalui e-banking

Pembiayaan proyek ramah lingkungan/energi terbarukan (green project)

Persyaratan dokumen AMDAL dalam pemberian pemb-iayaan (green financing)

42 Lilik Handajani. Ahmad Rifai, Dkk. Kajian Tentang Inisiasi Prektik Green Banking Pada Bank BUMN, Dikutip dari https://journal.uny.ac.id/index.php/economia pada Hari Minggu 31 Januari 2021, Pukul 22.48 WIB, h.10

green office/ green building

Efisensi konsumsi material (listrik, air, bahan bakar)

Green Penghematan penggunaan kertas (paperless)

Operational Manajemen pengolahan & pemanfaatan limbah daur ulang

Penyediaan infrastruktur pendukung kegiatan oprasional untuk penghematan energi

Inisiasi mitigasi gas rumah kaca

Edukasi nasabah untuk bertransaksi secara online (internet banking, phone banking, sms banking)

Green customer

Pemanfaatan teknologi informasi dalam pemberian layanan kepada nasabah secara online

Penanganan dan penyelesaiyan keluhan/pengaduan nasabah secara responsive dengan pemanfaatan digital banking

Himbauan, maklumat dan pengaturan perusahaan dalam rangka meminimalisir dampak oprasional perusahaan terhadap lingkungan hidup

Kebijakan penyaluran dan bina lingkungan dan program kemitraan kepada aktivitas yang berkaian dengan lingkungan (green partnership)

Green policy Pertimbangan aspek lingkungandalam perencanaan strategic dan pembuatan keputusan bisnis (green strategic planning )

Komitmen dan kebijakan pebankan ramah lingkungan

Kebijakan pelaatihan dan pendidikan yang berkaitan dengan konservasi lingkungan bagi kariyawan dan masyarakat

Prakarsa dan keterlibatan bank untuk mendorong dan melatih kariyawan mengenai grakan hijau

Sumber : Lilik Handajani. Ahmad Rifai, Dkk. Kajian Tentang Inisiasi Prektik Green Banking Pada Bank BUMN, Dikutip dari https://journal.uny- .ac.id/index.php/economia

Green product, indikator kegiatan yang dilakukan oleh bank berkaitan dengan perencanaan produk/ jasa perbankan yang dapat melakukan efisiensi energi dan

pengurangan pemakaian material. Indikator kgiatan seperti pengunaan digital banking, e-billing, pemanfaatan teknologi informasi dalam pengenalan produk perbankan, tranparansi fitur produk yang tersedia, biaya, manfaat, dan risiko yang melekat melalui e-banking pembiayaan proyek ramah lingkungan/ energi terbarukan serta persyaratan dokumen analisa dampak lingkungan (AMDAL) 43

Green operational, merupakan upaya bank untuk menjadi bank yang berwawasan ligkungan dengan melaksanakan kegiatan operasional perusahaan yang prolingkungan. Green operational meliputi aktiftas bisnis perbankan yang mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan dalam menjalankan bankig-daily-activitis.

Green operational diwujudkan dalam bentuk indikator kegiatan seperti pembangunan kantor yang berkonsep hijau (green office/ green building), penghematan pengunaan kertas (paper usage), pengolahan dan pemanfaatan limbah daur ulang, penyiapan infrastruktur pendukung kegiatan operasional untuk penghematan energi serta pengurangan emisi gas rumah kaca.44

43 Lilik Handajani. Ahmad Rifai, Dkk. Kajian…, Dikutip dari https://journal.uny.ac.id/-index.php/economia pada hari Minggu 31 Januari 2021, Pukul 22.48 WIB, h.10

44 Lilik Handajani. Ahmad Rifai, Dkk. Kajian…, Dikutip dari https://journal.uny.ac.id/-index.php/economia pada hari Minggu 31 Januari 2021, Pukul 22.48 WIB, h.10

Green customer, merupakan kegiatan green banking yang berkaitan dengan pemberian layanan terbaik kepada nasabah dengan tetap memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan seperti pemanfaatan teknologi informasi dalam layanan kepada nasabah dan penaganan keluhan pelangan secara responsif, dengan pemanfaatan digital banking.

Aktivitas green cucustomer yang lainya yang dilakukan adalah edukasi nasabah untuk bertransaksi secara online45

Green policy, Merupakan kebijakan bank yang ditunjukan untuk dapat menguranggi dampak negative dalam kegiatan bisnis perbankan terhadap lingkungan melalui perencanaan strategis dan perumusan kebijakan pro lingkungan. Salah satu kebijakan yang dibuat seperti penyaluran dana bina lingkungan dan program kemitraan (green partership) pada kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan, indikator kegiatan lainnya berkaitan dengan pertimbangan aspek lingkungan dalam perencanan dan pembuatan keputusan bisnis serta pendidikan serta pelatihan yang berkaitan konservasi lingkungan bagi kariawan perbankan maupun bagi masyarakat.46

45 Lilik Handajani. Ahmad Rifai, Dkk. Kajian…, Dikutip dari https://journal.uny.ac.id/-index.php/economia pada hari Minggu 31 Januari 2021, Pukul 22.48 WIB, h.10

46 Lilik Handajani. Ahmad Rifai, Dkk. Kajian…, Dikutip dari https://journal.uny.ac.id/-index.php/economia pada hari Minggu 31 Januari 2021, Pukul 22.48 WIB, h.10

51

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Bank Syariah Indonesia Kota Bengkulu

Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah (persero), Tbk. terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah medapatkan izin dari bank Indonesia pada tanggal 06 Oktober 2008 melalui suratnya .10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November 2008 PT.bank BRI Syariah secara resmi beroprasional secara konvensionl, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip Syariah Islam.1

Aktivitas PT. Bank BRI Syariah semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan unit usaha syariah, PT. Bank Rakyat Indonsia (Persero), Tbk. Untuk melebur ke dalam PT. Bank BRI Syariah (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan dilakukan oleh bapak Sofiyan Basir selaku direktur utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. dan bapak Vantje Rahardjo selaku direktur utama PT. Bank BRI Syariah.2

Bank BRI Syariah Bengkulu berdiri pada tanggal 27 November 2011. Bank BRI Syariah terdiri dari satu cabang

1 Dokumen Sejarah Bank BRI Syariah Kota Bengkulu

2 Dokumen Sejarah Bank BRI Syariah Kota Bengkulu

yang terletak di Jl. S. Parman, No. 51 A. Bengkulu dan 2 UMS yaitu UMS Panorama dan UMS Pasar Minggu seiring berjalan waktu unit bertambah menjaadi 6 unit dan satu KCP (kantoar cabang pembantu) unit tersebut antara lain Kepahiang, Argamakmur, Pagar Dewa, Seluma, UMS Bengkulu dan Panorama. Sedangkan KCPnya adalah KCP Panorama Bengkulu. BRI Syariah Bengkulu sudah tiga kali berganti pimpinan yaitu yang pertama bapak Rangga Lawe periode 27 November 2011 - 09 Desember 2013 (sesuai tanggal sertijab 10 Desember 2013), lalu digantikan oleh bapak Yuliawan Andri Putra periode 10 Desember 2013 - 17 Oktober 2015, (sesui tanggal sertijab18 Oktober 2015). hingga Kemudian digantikan oleh bapak Dede Saepudin periode 19 Oktober 2015 hingga 2020.3

Pada tanggal 1 Februari 2021 yang bertepatan dengan 19 Jumadil Akhir 1442 H, menjadi penanda sejarah bergabungnya Bank Syariah Mandiri , BNI Syariah, dan BRI Syariah menjadi satu entitas yaitu Bank Syariah Indonesia (BSI). Penggabungan ini akan menyatukan kelebihan dari ketiga bank syariah sehingga menghadirkan layanan yang lebih lengkap, jangkauan yang lebih luas, serta memiliki kapasitas permodalan yang lebh baik. Didukung sinergi dengan perusahaan induk (Mandiri, BNI, BRI) seta komitmen

3 Dokumen Sejarah Bank BRI Syariah Kota Bengkulu.

pemerintah melalui kementrian BUMN, Bank Syariah Indonesia di dorong untuk dapat bersaing ditingkat global. 4

Penggabungan ketiga bank Syariah tersebut merupakan ikhtiar untuk melahirkan bank syariah kebanggaan umat, yang diharapkan menjadi energi baru pembangunan ekonomi nasional serta berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat luas. Keberadaan Bank Syariah Indonesia juga menjadi cerminan wajah perbankan syariah di Indonesia yang modern, universal dan memberikan kebaikan bagi segenap alam.

B. Visi dan M isi

Visi : TOP 10 GLOBAL ISLAMIC BANK Misi

1. Memberikan akses solusi keuangan syariah indonesia

Melayani > 200 juta nasabah dan menjadi top 5 bank berdasarkan asset (500+T) dan nilai buku 50 Tditahun 2025

2. Menjadi bank besar yang memberikan nilai terbaik bagi para pemegang saham

4 Dokumen Sejarah Bank Syariah Indonesia.

Top 5 bank yang paling profitable di Indonesia (ROE 18 %) da valuasi kuat (BP>2)

3. Menjadi perusahaan pilihan dan kebanggaan para talenta terbaik Indonesia Perusahaan dengan nilai yang kuat dan memberdayakan masyarakatsera berkomitmen pada pengembangan kariyawan dengan budaya berbasis kinerja.5

5 Dokumen Sejarah Bank Syariah Indonesia

C. Struktur Oganisasi Bank Syariah Indonesia (BSI) Gambar 3.1

Struktur Oganisasi Bank Syariah Indonesia (BSI) Kantor Cabang Padang Jati kota Bengkulu

Pimpinan Cabang BSI Cabang Bengkulu

a. APPARISAL &

LEGAL b. Administrasi

pembiayaan (ADP) c. Custody a. Coustemer

service (CS) b. Teller

c. General affair (GA) d. Loan

operation (LO) e. Petugas

kliring f. Operation

quality assurance (OQA) a. Unit head

b. Area financing officer c. Unit

financing officer d. Sales

officer e. Relationshi

p officer f. Area

support

Financing Support Manager

(FSM) Manager

Operational (MO) Marketing

Manager Micro

a. AO SME b. AO

Consumer c. Funding

officer (FO) d. Relationship

officer KLS Marketing

Manager Small Medium Enterprise &

Consumer

Keterangan Bagian –Bagian Jabatan Bank BSI Kota Bengkulu

1. Pimpinan Cabang

adalah struktur tertinggi di kantor cabang yang bertangung jawab atas keseluruhan berjalannya sistem operasional perbankan di level kantor cabang dan membawahi keseluruhan manager, baik bisnis maupun operasional.6

2. Mikro Marketing Manager (M3)

Bertangung jawab atas program-program marketing untuk segmen bisnis mikro dan sekaligus bertangung jawab terhadap SDM yang menjadi sub ordinatnya baik dari segi bisnis maupun administrasi.

3. SME (Small Medium Enterprise), Commercial And Consumer Marketing Manager

Bertangung jawab atas program-program marketing sekaligus memasarkan produk-produk bisnis small medium consumer. Juga bertangung jawab terhadap SDM yang menjadi subordinatnya baik dari sisi bisnis maupun administrasi.7

4. Operation Manager

6 Rosa Afriani Strategi…, (Bengkulu: Scho-larship UNIB , 2021)

7 Rosa Afriani Strategi…, (Bengkulu: Scho-larship UNIB , 2021)

Bertangung jawab atas berjalannya operasional perbankan yang berada di luar aspek bisnis.

5. Financing Support Manager

Bertangung jawab melakukan supervisi terhadap proses pembiayaan baik dari aspek penilaian jaminan, aspek yuridis atau legal, pengadministrasian dan pelaporan.

a. Melakukan penaksiran nilai jaminan.

b. Melakukan analisa yuridis pada nasabah.

c. Melakukan proses administrasi pembiayaan.

d. Melakukan pelaporan ke BI8 6. AFO (Area Financing Officer)

Melakukan review pembiayaan, mencermati setiap pengajuan pembiayaan untuk diajukan ke komite kantor pusat. Tetapi untuk segmen mikro, mulai dari 5-500 juta rupiah.

7. Sales Officer

Melakukan proses marketing untuk segmen konsumen.

8. Funding Officer

Melakukan proses marketing atau produk funding untuk segmen konsumer atau tabungan perorangan.

9. Account Officer

Melakukan proses marketing untuk segmen SME dan komersial khususnya giro dan deposito.

8 Rosa Afriani Strategi…, (Bengkulu: Scho-larship UNIB , 2021)

10. Petugas Sundries (Loan Opration)

a. Melayani transaksi oprasional terkait dengan pembiayaan dan pemindah bukuan antara lain transaksi pencairan pembiayaan, pembayaran angsuran atau bagi hasil debitur dan pelunasan pembiayaan serta transaksi back office lainnya sesuai aturan.9

b. Memberikan dukungan kepada Supervisor Administrasi Internal, Opration Manager, pimpinan cabang dan semua grup berupa:

1) Memproses layanan oprasi pencarian dan pelunasan pembiayaan serta pembayaran angsuran yang dilakukan nasabah serta tepat waktu dan konsisten.

2) Sebagai narasumber dalam layanan oprasional pembiayaan baik untuk internal bank maupun dengan jaringan bank eksternal lainnya.

3) Menjadi bagian dari tim oprasional yang solid, dapat berkerjasama dan berkomunikai secara efektif.

c. Menerima Instruksi Realisasi Pembiayaan (IRP) dari unit ADP (Administrasi Pembiayaan) dan memverifikasi pengisian dan tanda tangan pejabat

9 Rosa Afriani Strategi…, (Bengkulu: Scho-larship UNIB , 2021)

yang berwenang untuk memastikan kebenaran transaksi yang diterimanya.

d. Menginput aplikasi IRP dalam proses pencairan pembiayaan pada sistem sesuai data yang ada pada aplikasi untuk menghindari kesalahan yang merugikan kantor cabang atau kantor cabang pembantu.

e. Memahami produk dan layanan yang diberikan terkait dengan oprasional pembiayaan.

f. Melaksanakan dan berkoordinasi secara proaktif dengan supervisor dan karyawan lainnya dalam rangka implementasi kebijakan dan aturan yang berlaku untuk setiap layanan operasi back office di kantor cabang.

g. Sebagai bagian dari tim operasi yang harus berkerjasama dan mengikuti pelatihan dalam mewujudkan Team Work yang solid dan komunikasi yang efektif di oprasional kantor cabang.10

11. Teller

a. Melayani nasabah untuk transaksi setor dan penarikan tunai dan nontunai serta transaksi lainya seuai aturan dan SLA yang ditetapkan untuk mencapai servis excellent-implementasi fungsi servis profider.

10 Rosa Afriani Strategi…, (Bengkulu: Scho-larship UNIB , 2021)

b. Memberikan dukungan kepada supervisor layanan operation manager, pimpinan cabang, berupa:

1) Memproses layanan operasi baik tunai maupun non tunai yang dilakukan nasabah di teller, dengan akurat dan tepat waktu secara konsisten:

2) Sebagai narasumber dalam layanan operasi tunai dan non tunai sesuai kewenangan dan tangung jawabnya.

3) Menjadi bagian dari tim operasional yang solid, dapat berkerjasama dan berkounikasi secara efektif.

c. Melaksanakan dan bertanggung jawab atas transaksi operasional tunai dan non tunai yang diprossnya berdasarkan instruksi nsabah dan kebijakan serta aturan yang telah ditetapkan.

d. Memperhatikan dan menjaga kebersihan lingkungan kerja terutama counter teller dan kondisi khasanah.

e. Memahami produk dan layanan yang diberikan terkait dengan oprasi teller.

f. Melaksanakan dan bertangung jawab kepada supervisior dalam rangka implementasi kebijakan dan aturan yang berlaku untuk setiap layanan operasi front office dikantor cabang.

g. Sebagai bagian dari tim operasi yang harus dapat berkerjasama dan mengikuti pelatihan dalam

mewujudkan team work yang solid dan komunikasi yang yang efektif di operasional kantor cabang.11

12. General Affair

a. Berkoordinasi dengan kantor pusat dalam hal korespondensi pengelolaan biaya dan pajak kantor cabang atau kantor cabang pembantu serta pengelolaan aktiva tetap dan inventaris kantor sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Memberikan dukungan kepada kantor cabang atau kantor cabang pembantu syariah berupa:

1) Pengelolaan biaya, kantor cabang atau kantor cabang pembantu, aktiva tetap aset dan biaya akun- akun pada cabang sesuai dengan yang berlaku.

c. Sebagai custodian kas kecil dan materai serta membantu pengambilan.

d. Sebagai pengelola dan monitoring penggunaan dan persediaan BCATK di kantor cabang.

e. Pengelolaan aset dan investasi kantor serta pengelola penyusutan dan amortisasinya.

f. Pengelolaan dokumen kantor da korespondensinya.

g. Memahami produk dan layanan yang diberikan terkait dengan oprasional pebiayaan.

h. Melaksanakan dan berkoordinasi secara proaktif dengan supervisior dan karyawan lainnya dalam rangka

11 Rosa Afriani Strategi…, (Bengkulu: Scho-larship UNIB , 2021)

implementas kebijakan dan aturn yang berlaku untuk setiap layanan operasi back office di kantor cabang.

i. Sebagai bagia dari tim operasi yang harus dapat berkerjasama dan mengikuti pelatihan dalam mewujudka team work yang solid dan komunkasi yang efektif di oprasional kantor cabang.12

13. Customer Servis

a. Melayani nasabah memberikan informasi produk dan layanan serta melaksanakan transaksi oprasional sesui dengan kewenangannya, berdasarkan instruksi nasabah dan kebijakan serta aturan yang telah ditetapkan.

b. Sebagai petugas yang menerima dan menangani keluhan nasabah serta melakuakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penyelesaiannya.

c. Memperhatikan dan menjaga kebersihan lingkungan kerja terutama tempat kerja, tempat tunggu nasabah, tempat brosur, dan area banking hall.

d. Memahami produk layanan yang diberikan terkait dengan operasi layanan Customer Service.

e. Melaksanakan dan bertangung jawab kepada supervisor dan berkoordinasi secara proaktif dengan karyawan lainnya dalam rangka implementasi kebijakan dan aturan yang berlaku untuk setiap layanan operasi front office dikantor cabang.

12 Rosa Afriani Strategi…, (Bengkulu: Scho-larship UNIB , 2021)

f. Sebagai bagian dari tim operasi yang harus dapat berkerjasama dan mengikuti pelatihan dalam mewujudkan Team Work yang solid yang komunikasi yang efektif di operasional kantor cabang.13

g. Melayani nasabah dalam pembukaan dan penutupan rekening serta transaksi lainnya sesuai aturan dan SLA yang ditetapkan untuk mencapai servis excellent (Implementasi Fungsi Servis Profider)

h. Memberikan dukungan kepada supervisor layanan, operasional manager, pimpinan cabang berupa:

1. Memproses layanan operasi pembukaan dan penutupan rekening, serta transaksi lainnya yang dilakukan nasabah di Costomer Servis dengan akurat, sopan, ramah, dan tepat waktu secara konsisten.

2. Sebagai narasumber dalam layanan operasi dan produk bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya.

3. Menjadi bagian dari tim operasi yang solid, dapat berkerjasama dan komunikasi efektif.

14. Operations Quality Assurance

a. Melaksanakan proses internal control di kantor cabang dan kantor cabang pembantu di bawah koordinasinya untuk melakuakan kualitas servis dan operasi terjaga

13 Rosa Afriani Strategi…, (Bengkulu: Scho-larship UNIB , 2021)

dengan baik dan transaksi operasi dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku.

b. Memberikan dukungan kepada Supervisor Antdm Internal, Operation Manager, pimpinan cabang dan semua Grup berupa:14

a. Melaksanakan proses internal control untuk servis dan operasi yang tepat dan cepat baik untuk operasi di kantor cabang maupun di kantor cabang pembantu di bawah koordinasinya sehingga semua lyanan dapat terjaga kualitasnya.

b. Sebagai user representative dari kantor cabang dalam kaitanya dengan implementasi internal control dan management resiko sebagai pelaksanaan dan narasumber dalam implementasinya kebijakan dan prosedur pengawasan servis dan operasi.

c. Bagian dari tim operasi cabang maupun Ops Quality Assurance (QQA) grup operasi KP agar pelaksanaan tugas dan fungsi QQA di cabang dapat tercapai dengan baik.

d. Melakukan proses identifikasi, penilaian, pengukuran dan monitoring terhadap kualitas servis dan proses operasi atas kegagalan pelaksanaan operasional yang diakibatkan oleh proses, manusia,

14 Rosa Afriani Strategi…, (Bengkulu: Scho-larship UNIB , 2021)

faktor eksternal dan kesesuaian terhadap prinsip syariah, baik secara harian maupun berkala.

e. Melaksakan pengaasan servis dan proses operasi.

f. Sebagai narasumber untuk implementasi kebijakan pengawasan kualitas servis dan operasi.

g. Melakukan koordinasi internal dan eksternal kantor cabang khususnya yang terkait dengan proses pengawasan / control atau dapat dikatakan sebagai user represntatif / perwakilan dari Oprations Quality Assurance (QQA) Grup Operasi kantor pusat khusunya dalam menerapkan management resiko atau pengawasan lainnya.

h. Melaporkan hasil pngawasan kepada pmpinan cabang dan QQA kantor pusat sesuai kebijakan dan aturan yang berlaku, serta memberikan masukan kepada manajer operasi dalam rangka perbaikan proses dan pelaksanaan kebijakan / prosedur operasional yang berlaku.

i. Bagian dari tim operasi kantor cabang dan QQA kantor pusat yang harus bisa berkerja secra tim maupun independen.15

15. Petugas Kliring

a. Melayanai nasabah untuk transaksi sektor dn penarikan kliring serta transaksi back office lainnya sesuai aturan

15 Rosa Afriani Strategi…, (Bengkulu: Scho-larship UNIB , 2021)

Dalam dokumen Untitled - Repository IAIN Bengkulu (Halaman 62-71)

Dokumen terkait