• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Coba Produk

Dalam dokumen pengembangan media pembelajaran interaktif (Halaman 58-91)

Selamat Datang

C. Uji Coba Produk

Uji coba produk digunakan untuk mengupulkan data yang dapat digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan dan mengetahui kelayakan media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3. Aspek-aspek yang harus dilakukan pada uji coba produk yaitu :

1. Desain uji coba

Desain uji coba yang dilakukan oleh peneliti dengan menguji produk berupa media pembelajaran untuk mengetahui kelayakan atau validitas produk yang dihasilkan. Produk yang dibuat akan divalidasi oleh tiga bagian validator yaitu: 1) satu orang dosen IPA sebagai ahli materi, 2) satu orang dosen sebagai ahli media, 3) satu orang guru mata pelajaran IPA di MTs Baitul Hikmah Tempurejo Jember sebagai validator ahli pengguna.

2. Subjek uji coba

Subjek uji coba dalam penelitian pengembangan terdiri dari subjek uji validitas yang disebut sebagai validator dan subjek uji kelompok terbatas sabagai berikut:

a. Dosen

1) Ahli media

Kriteria sebagai validator ahli media yaitu dosen dengan minimal pendidikan S2 dan pernah mengampu mata kuliah media pembelajaran.

2) Ahli materi

Kriteria sebagai validator ahli materi yaitu dosen yang menguasai materi IPA khususnya pada materi ekosistem.

b. Pendidik

Kriteria pendidik (guru) sebagai validator praktisi merupakan guru mata pelajaran IPA MTs Baitul Hikmah Tempurejo Jember. Selain itu, krteria minimal telah menyelesaikan pendidikan S1 dan menguasai materi yang akan dikembangkan dalam bentuk media pembelajaran interaktif.

c. Peserta didik

Peserta didik yang menjadi subjek uji coba pada penelitian pengembangan media pembelajaran interaktif ini adalah peserta didik kelas VII C dan kelas VII D MTs Baitul Hikmah Tempurejo Jember. Uji skala kecil dilakukan pada 10 peserta didik dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan produk berdasarkan media dan materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang siap digunakan. sedangkan uji

skala besar dilakukan dengan jumlah 36 peserta didik dengan tujuan untuk melihat kemenarikan media pembelajaran interaktif. 34

3. Jenis data

Jenis data yang dikembangkan peneliti terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif.

a. Data kualitatif

Data kualitatif diperoleh peneliti dengan pengumpulan data untuk memenuhi kebutuhan perancangan pada tahap analsis yaitu dengan melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran IPA dan peserta didik. Data kualitatif berasal dari saran, masukan, maupun komentar dari validator ahli selama proses validasi dan peserta didik selama proses uji coba.

b. Data kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari uji coba oleh validasi produk atau media, materi, pengguna dan responden peserta didik kelas VII C dan VII D MTs Baitul Hikmah Tempurejo Jember. Data kuantitatif berupa instrumen validasi ahli dan angket respons peserta didik.

4. Instrumen pengumpulan data

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitan yaitu angket validasi ahli dan angket respon peserta didik. angket yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk checklist dengan penilaian skor

34 Cahyadi.

pada setiap aspek menggunakan skala Likert. Kriteria skala penilaian yang digunakan sebagai berikut :35

Tabel 3.2 Kriteria Skala Penilaian

Jawaban Nilai (skor)

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Ragu-ragu (RG) 3

Tidak Setuju (ST) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Instrumen validasi ahli

Setelah produk selesai dibuat, tahap selanjutnya yaitu peneliti memberikan lembar validasi kepada validator dengan menyajikan media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3. Validator memberi tanda checklist pada setiap kolom yang tersedia dalam lembar instrumen validasi. Saran dan komentar dari validator dapat diisi pada bagian lembar saran dan komentar. Lembar validasi ini bertujuan untuk melakukan perbaikan media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3.

b. Instrumen validasi pengguna

Lembar validasi praktisi juga diberikan kepada guru sebagai validator pengguna. Pada tahap ini guru dapat mengetahui tingkat kelayakan media yang akan dikembangkan untuk diterapkan kepada

35 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.

peserta didik. adapun tujuan lembar validasi diberikan kepada guru untuk mengetahui perbaikan media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 yang nantinya akan disajikan kepada peserta didik.

c. Instrumen respon peserta didik

Pada tahap ini peserta didik diberikan produk media pembelajaran interaktif berbasisi articulate storyline 3 yang kemudian diberikan angket dengan memberikan tanda checklist pada kolom yang tersedia, serta dapat menambahkan saran serta komentar di dalamnya.

Dengan tujuan untuk mengetahui respons, saran dan komentar peserta didik.

5. Teknik analisis data

Teknik analisis data pada penelitian ini meliputi analisis data hasil validasi ahli, validasi pengguna dan analisis respons peserta didik. Data dianalisis menggunakan teknik analisis data kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari produk yang dikembangkan, dengan rincian sebagai berikut :

a. Analisis data hasil validasi ahli

Analisis data hasil validasi digunakan untuk mengetahui tingkat kevalidan produk bahan ajar yang dikembangkan berupa media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3. Dalam menentukan nilai (%) kriteria validasi menggunakan rumus sebagai berikut :36

36 Akbar, Instrumen Perangkat Pembelajaran.

𝑉(𝑎ℎ) = 𝑇𝑆𝑒

𝑇𝑆ℎ× 100%

Keterangan :

V (ah) = validasi ahli

Tse = total skor empirik (penilaian ahli) TSh = total skor yang diharapkan b. Analisis data hasil pengguna

Analisis data hasil pengguna (uji keterapan model dalam praktik pembelajaran) dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

𝑉(𝑝𝑔) = 𝑇𝑆𝑒

𝑇𝑆ℎ× 100%

Keterangan :

V (pg) = validasi ahli

Tse = total skor empirik (penilaian ahli; guru) TSh = total skor yang diharapkan

Kriteria validasi media pembelajaran yang dikembangkan sebagai berikut :37

Tabel 3.3 Kriteria Validasi Kriteria Validitas Tingkat Validitas

85,01% - 100,00% Sangat valid, dapat digunakan tanpa revisi 70,01% - 85,00% Cukup valid, dapat digunakan namum perlu

revisi kecil

50,01% - 70,00% Kurang valid, disarankan tidak dipergunakan karena perlu direvisi besar

01,00% - 50,00% Tidak valid, tidak boleh digunakan

37 Akbar.

c. Analisis data hasil respon peserta didik

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui respons peserta didik terhadap media pembelajaran yang telah dikembangkan. Dalam menentukan nilai (%) kriteria kevalidan menggunakan rumus sebagai berikut :

𝑉(𝑎𝑢) =𝑇𝑆𝑒

𝑇𝑆ℎ× 100%

Keterangan :

V (au) = validasi audience (siswa) Tse = total skor empirik (siswa) TSh = total skor yang diharapkan

Kriteria respons peserta didik terhadap media pembelajaran yang dikembangkan sebagai berikut :38

Tabel 3.4 Kriteria Respons Peserta Didik Kriteria Validitas Tingkat Validitas

81,00% - 100,00% Sangat valid, dapat digunakan tanpa revisi 61,00% - 80,00% Cukup valid, dapat digunakan namum perlu

revisi kecil

41,01% - 60,00% Kurang valid, disarankan tidak dipergunakan karena perlu direvisi

21,00% - 40,00% Tidak valid, tidak boleh digunakan 00,00% - 20,00% Sangat tidak valid, tidak boleh digunakan

38 Akbar.

51 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Penyajian Data Uji Coba

Penelitian dan pengembangan ini menghasilkan spesifikasi media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 materi ekosistem di tingkat SMP dengan spesifikasi sebagai berikut:

1. Format hasil output berupa website.

2. Jumlah slide 48

Pengembangan media pembelajaran ini mengadaptasi pada model ADDIE yang dikembangkan oleh Robert Maribe Branch dengan tahapan sebagai berikut: analysis (analisis), design (desain), development (pengembangan), implementation (implementasi), dan evaluation (evaluasi). Akan tetapi penelitian ini terbatas pada tahap evaluasi formatif, sedangkan evaluasi sumatif tidak dilaksanakan dikarenakan keterbatasan waktu. Adapun data hasil penelitian sebagai berikut:

1. Analysis (Analisis)

Tahap ini merupakan langkah awal dalam penelitian. Kegiatan analisis dilakukan dengan analisis kinerja, analisis kebutuhan serta analisis KI dan KD. Adapun pada kegiatan tahap ini dihasilkan data sebagai berikut:

a. Analisis Kinerja

Dalam analisis kinerja dilakukan wawancara kepada guru IPA39 serta wawancara kepada peserta didik kelas VII C dan VII D MTs Baitul Hikmah Jember. Kegiatan wawancara kepada guru IPA yang dilaksanakan pada tangggal 04 Januari 2022 memperoleh hasil bahwa pembelajaran IPA khususnya materi biologi yang banyak dijumpai kesulitan oleh peserta didik. Banyak yang dijadikan tuntutan oleh peserta didik sehingga menganggap bahwa materi tersebut dikatakan sulit seperti halnya kata ilmiah yang sulit dimengerti, tidak ada penerapan nyata, serta keterbatasan bahan ajar yang tersedia. Dengan demikian dapat mengkibatkan pemahaman pada materi ekosistem menjadi tidak mudah difahami. Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran sehari- hari yakni buku paket serta LKS, sehingga dapat mengakibatkan kurangnya keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran dan menjadikan materi yang disajikan kurang tersampaikan sepenuhnya.

Hasil wawancara kepada 10 peserta didik kelas VII C dan VII D MTs Baitul Hikmah Jember yang dilaksanakan pada tanggal 05 Januari 2022 didapatkan bahwa pembelajaran IPA dirasa sulit serta pada materi yang bersifat konseptual seperti materi ekosistem dibutuhkan adanya bahan ajar atau media penunjang lain yang dapat

39 Cicik Nur Azizah, S.Pd.

melibatkan peserta didik dalam pembelajaran sehingga mudah untuk memahami materi.

b. Analisis Kebutuhan

Dalam analisis kebutuhan dilakukan penyebaran angket analisis kebutuhan terhadap 36 peserta didik kelas VII C dan VII D MTs Baitul Hikmah Jember. Hasil analisis kebutuhan peserta didik sebagai berikut:

Tabel 4.1 Data Hasil Analisis Kebutuhan Peserta Didik No. Pertanyaan Jawaban Jumlah Presentase 1. Kebutuhan bahan ajar

penunjang pembelajaran

Ya 29 80%

Tidak 7 20%

2.

Apakah pernah mengenal Media pembelajaran interaktif berbantuan articulate storyline 3

Ya 2 5%

Tidak 34 95%

3.

Media pembelajaran seperti video, gambar, dan animasi

Ya 31 86%

Tidak 5 14%

4. Media yang berkaitan dengan teknologi

Ya 30 83%

Tidak 6 17%

5.

Kebutuhan bahan ajar penunjang pembelajaran

berupa media

pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3

Ya 33 92%

Tidak 3 8%

Dari tabel 4.1 dapat diuraikan hasil analisis kebutuhan bahwa 80% peserta didik membutuhkan media penunjang pembelajaran, 5% peserta didik belum mengenal media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3, 86% peserta didik mengharapkan media pembelajaran seperti video, gambar, dan

animasi, 83% peserta didik tertarik dengan media pembelajaran yang berkaitan dengan teknologi, 92% peserta didik setuju dengan adanya bahan ajar penunjang pembelajaran berupa media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3. Denagn rincian data tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik lebih tertarik dengan media pembelajaran yang lebih baru dan lebih menarik dari media pembelajaran penunjang sebelumnya.

c. Analisis KI dan KD

Analisis KI dan KD ini bertujuan untuk menyusun materi yang akan dimuat di dalam media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3. KI dan KD disusun berdasarkan kurikulum 2013 edisi revisi 2017 sesuai dengan kurikulum yang diterapkan oleh sekolah. Adapun tabel analisi KI dan KD sebagai berikut:

Tabel 4.2 Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) 1. Menghayati dan mengamalkan

ajaran agama yang dianutnya.

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengalaman ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam

melakukan pengamatan, percobaan dan berdiskusi.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, tenologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

3.7 Menganalisi interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya serta dinamika populasi akibat interaksi tersebut.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang atau teori.

4.7Menyajikan hasil pengamatan terhadap interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sekitar.

Tabel 4.3 Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Kompetensi Dasar (KD) Indikator 3.7 Menganalisi interaksi antara

makhluk hidup dan lingkungannya serta dinamika populasi akibat interaksi tersebut.

3.7.1 Menjelaskan konsep interaksi dalam ekosistem.

3.7.2 Menguraikan macam- macam interaksi dalam ekosistem.

3.7.3 Membedakan peran organisme berdasarkan kemampuan menyusun makanan.

3.7.4 Mengidentifikasi komponen pembentuk ekosistem.

3.7.5 Menguraikan macam- macam ekosistem.

3.7.6 Menjabarkan pola interaksi organisme.

4.7 Menyajikan hasil pengamatan terhadap interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sekitar.

4.7.1 Membuat gambar rantai makan yang terdapat disekitar lingkungan sekolah.

Adapun tujuan dari pembelajaran ekosistem menggunakan media pembelajarn interaktif berbasis articulate storyline 3 sebagai berikut:

1) Melalui kegiatan membaca pada konten media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 peserta didik dapat menjelaskan konsep interaksi dalam ekosistem.

2) Melalui kegiatan membaca dan memahami gambar pada konten media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 peserta didik dapat menguraikan macam-macam interaksi dalam ekosistem.

3) Melalui kegiatan membaca pada konten media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 peserta didik dapat membedakan peran organisme berdasarkan kemampuan menyusun makanan.

4) Melalui kegiatan membaca dan mengamati contoh gambar pada konten media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 peserta didik dapat mengidentifikasi komponen pembentuk ekosistem.

5) Melalui kegiatan membaca dan simulasi game interaktif pada konten media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 peserta didik dapat menguraikan macam-macam ekosistem.

6) Melalui kegiatan membaca dan menonton video pada konten media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 peserta didik dapat menjabarkan pola interaksi organisme.

2. Design (Perancangan)

Tahap kedua dari pengembangan ini bertujuan supaya bahan ajar yang dikembangkan dapat meningkatkan ketertarikan peserta didik sehingga merasa senang dengan media pembelajaran yang dikembangkan. Pada tahap ini meliputi penyusunan materi pembelajaran, pemilihan media, dan perancangan awal. Adapun rinciannya sebagai berikut:

a. Menyusun Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran yang disajikan di dalam media pembelajaran dengan mengkaji KI dan KD. Materi yang akan dikaji merupakan sub materi dari interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya yakni ekosistem dengan beberapa bahasan yakni pengertian ekosistem, macam-mcam ekosistem, peran organisme, komponen pembentuk ekosistem, interaksi dalam ekosistem, dan pola interaksi organisme.

b. Pemilihan Media

Media yang dikembangkan berupa media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 pada materi ekosistem.

Pemilihan media ini disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.

Media pembelajaran articulate storyline 3 ini dapat dijadikan

sebagai bahan ajar penunjang kegiatan pembelajaran yang dapat digunakan secara individu. Media pembelajaran interaktif ini dibuat dengan memanfaatkan software articulate storyline 3. Di dalam software articulate storyline 3 mempunyai beberapa macam bentuk navigasi serta menu triger yang dapat mendukung pembuatan media pembelajaran interaktif. Desain seluruh bagian pada media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 murni dibuat oleh peneliti.

c. Perancangan Awal

Dalam perancangan awal dilakukan penyusunan produk sebelum diuji cobakan dengan menyiapkan rancangan media pembelajaran beserta instrumen, diantaranya sebagai berikut:

1) Perancangan Format Media

Perancangan awal media dilakukan dengan menyusun tatanan awal desain media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 pada materi ekosistem. Adapun tabel membuat tatanan awal media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3, sebagai berikut:

Tabel 4.4 Desain Media Pembelajaran Interaktif

Bagian Isi

Awal

Cara Penggunaan

Pop Up Menu

Bagian Isi Pendahuluan

Peta Konsep Materi

Materi

Bagian Isi Video

Pembelajaran

Game Interaktif

Quiz

Bagian Isi Penutup

2) Penyusunan Instrumen

Instrumen yang dirancang pada tahap ini meliputi instrumen angket analisis kebutuhan, instrumen validasi ahli media, instrumen validasi ahli materi, instrumen validasi pengguna serta instrumen uji respons peserta didik. Penyusunan instrumen mengadaptasi dari buku Sa’dun Akbar berstandar BNSP (Badan Nasional Setifikasi Profesi) dan referensi lain yang selaras dengan produk bahan ajar yang dikembangkan.

3. Development (Pengembangan)

Dalam tahap pengembangan ini terdapat beberapa hal yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut:

a. Validasi Ahli Materi

Penilaian media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 terhadap ahli materi bertujuan untuk mengetahui validitas serta ketepatan materi berdasarkan materi ekosistem, dari

aspek kelayakan isi, aspek kelayakan penyajian, dan aspek bahasa.

Penilai ahli materi dilakukan oleh dosen FTIK UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, yaitu Rafiatul Hasanah, M.Pd. Pada tanggal 07 Juni 2022. Adapun hasil penilaian ahli materi sebagai berikut:

Tabel 4.5 Data Hasil Validasi Materi

No. Aspek Skor

Validasi Presentase Kriteria 1. Aspek Relevensi 27 90% Sangat Valid 2. Aspek Keakuratan 38 95% Sangat Valid 3. Aspek Kesesuaian

Sajian 20 100% Sangat Valid

4. Aspek Cara

Penyajian 16 80% Cukup Valid

5. Aspek Kesesuaian

Bahasa 15 100% Sangat Valid

6. Aspek Keterbacaan dan

Kekomunikatifan

15 100% Sangat Valid Jumlah 131 90% Sangat Valid Berdasarkan tabel 4.5 hasil presentase menunjukan angka 90% dengan tingkat kelayakan materi yang akan disajikan sangat valid. Sehingga media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 yang telah dikembangkan layak digunakan tanpa ada revisi. Nilai presentase diperoleh dengan persamaan dan perhitungan sebagai berikut :

𝑉(𝑎ℎ) = 𝑇𝑆𝑒

𝑇𝑆ℎ× 100%

𝑉(𝑎ℎ) =131

145× 100% = 90%

b. Validasi Ahli Media

Penilaian media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 terhadap ahli media bertujuan guna mengetahui nilai kelayakan media. Penilai ahli media dilakukan oleh dosen FTIK Pascasarjana UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, yaitu Dr. H.

Mundir, M.Pd. Pada tanggal 06 Juni 2022. Adapun hasil penilaian ahli media sebagai berikut:

Tabel 4.6 Data Hasil Validasi Media

No. Aspek Skor

Validasi Presentase Kriteria 1. Aspek

Pembelajaran 43 95% Sangat Valid

2. Aspek Komunikasi

Visual 29 97% Sangat Valid

3. Aspek Kemudahan

Navigasi 28 93% Sangat Valid

4. Aspek

Kaseluruhan 5 100% Sangat Valid

Jumlah 105 95% Sangat Valid Berdasarkan tabel 4.6 hasil akhir presentase menunjukan angka 95% dengan tingkat kelayakan media pembelajaran yang akan disajikan sangat valid. Sehingga media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 yang telah dikembangkan layak dipergunakan dengan tanpa revisi. Nilai tersebut diperoleh dengan persamaan dan perhitungan sebagai berikut:

𝑉(𝑎ℎ) = 𝑇𝑆𝑒

𝑇𝑆ℎ× 100%

𝑉(𝑎ℎ) =105

110× 100% = 95%

c. Validasi Pengguna

Penilaian media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 terhadap pengguna bertujuan guna mengetahui nilai media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 dilihat dari segi materi ekosistem serta desain media. Penilaian pengguna dilakukan oleh Cicik Nur Azizah, S.Pd, selaku guru IPA kelas VII di MTs Baitul Hikmah Jember. Dilakukan pada tanggal 08 Juni 2022. Instrumen validasi pengguna meliputi aspek kesesuain materi, aspek pembelajaran, aspek kemudahan navigasi, dan aspek bahasa.

Adapun hasil validasi pengguna sebagai berikut:

Tabel 4.7 Data Hasil Validasi Pengguna

No Aspek Item

Pernyataan

Skor

Validasi Presentase Kriteria 1. Aspek Kesesuaian

Materi 1,2,3,4,5,6 26 87% Sangat Valid

2. Aspek Kesesuaian Media

7,8,9,10,11,

12 26 87% Sangat Valid

3. Aspek Kesesuaian

Bahasa 13,14,15 13 87% Sangat Valid

Jumlah 15 65 87% Sangat Valid

Berdasarkan tabel 4.7 hasil akhir presentase menunjukan angka 87% dengan kriteria tingkat kelayakan materi dan media yang disajikan sangat valid. Sehingga media pembelajaran interaktif

berbasis articulate storyline 3 yang telah dikembangkan layak digunakan dengan tanpa revisi.

Nilai tersebut diperoleh dengan persamaan dan perhitungan sebagai berikut:

𝑉(𝑎ℎ) = 𝑇𝑆𝑒

𝑇𝑆ℎ× 100%

𝑉(𝑎ℎ) =65

75× 100% = 87%

Adapun grafik validasi produk dari para ahli sebagai berikut:

Gambar 4.1 Grafik Hasil Validasi Ahli 4. Implementation (Implementasi)

Tahap implementasi merupakan lanjutan dari tahap pengembangan. Pada tahap ini seluruh rancangan media pembelajaran yang telah dikembangkan dan kemudian divalidasi oleh beberapa para ahli yang terdiri dari ahli materi, ahli media, dan pengguna. Setelah melalui tahap revisi selanjutnya diuji cobakan kepada peserta didik.

Adapun uji coba yang dilakukan sebagai berikut:

90%

95%

87%

82%

84%

86%

88%

90%

92%

94%

96%

Ahli Materi Ahli Media Pengguna

HASIL VALIDASI AHLI

a. Uji Coba Produk Skala Kecil

Uji coba produk yang pertama yakni menggunakan uji coba dalam skala kecil, uji coba ini dilakukan untuk meninjau dari aspek kemenarikan, aspek materi, aspek bahasa, terhadap 10 peserta didik dari kelas VII C dan VII D dengan mengambil masing-masing kelas 5 peserta didik di MTs Baitul Hikmah Jember pada tanggal 09 Juni 2022. Dengan hasil uji coba sebagai berikut:

Tabel 4.8 Data Hasil Uji Coba Skala Kecil

No Aspek Item

Pernyataan

Skor

Validasi Presentase Kriteria 1. Aspek

Kemenarikan

1,2,3,4,6,7,8 ,9,11,12,15, 16,17,18

633 90% Sangat Valid

2. Aspek Materi 5,10,19,20 187 93% Sangat Valid

3. Aspek Bahasa 13 dan 14 90 90% Sangat Valid

Jumlah 20 910 91% Sangat Valid

Berdasarkan tabel 4.8 hasil presentase menunjukan bahwa hasil keseluruhan respons peserta didik sebesar 91%. Ditinjau dari presentase aspek kemenarikan, aspek materi, dan aspek bahasa, dapat dikatakan sangat valid. Sehingga media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 yang telah dikembangkan dapat digunakan dalam uji skala besar. Hasil presentase diperoleh dengan persamaan dan perhitungan sebagai berikut:

𝑉(𝑎𝑢) =𝑇𝑆𝑒

𝑇𝑆ℎ× 100%

𝑉(𝑎𝑢) = 910

1000× 100% = 91%

b. Uji Coba Produk Skala Besar

Uji coba produk selanjutnya dilakukan dalam uji skala besar, uji coba ini dilakukan ditinjau dari aspek kemenarikan, aspek materi, aspek bahasa, terhadap 36 peserta didik dari kelas VII C dan VII D MTs Baitul Hikmah Jember pada tanggal 10 Juni 2022. Dengan hasil uji coba sebagai berikut:

Tabel 4.9 Data Hasil Uji Coba Skala Besar

No Aspek Item

Pernyataan

Skor

Validasi Presentase Kriteria 1. Aspek

Kemenarikan

1,2,3,4,6,7,8 ,9,11,12,15, 16,17,18

2331 92% Sangat Valid

2. Aspek Materi 5,10,19,20 691 96% Sangat Valid 3. Aspek Bahasa 13 dan 14 322 92% Sangat Valid

Jumlah 20 3354 93% Sangat Valid

Berdasarkan tabel 4.9 hasil presentase menunjukan bahwa hasil keseluruhan respons peserta didik sebesar 93% Ditinjau dari presentase aspek kemenarikan, aspek materi, dan aspek bahasa, dapat dikatakan sangat valid. Sehingga media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 yang telah dikembangkan tersebut layak dan dapat digunakan dalam pembelajarn IPA materi ekosistem. Hasil presentase diperoleh dengan persamaan dan perhitungan sebagai berikut:

𝑉(𝑎𝑢) =𝑇𝑆𝑒

𝑇𝑆ℎ× 100%

𝑉(𝑎𝑢) =3354

3600× 100% = 93%

Adapun grafik hasil uji coba produk dari peserta didik sebagai berikut:

Gambar 4.2 Grafik Hasil Uji Coba Produk B. Analisis Data

Analisis data bertujuan menjelaskan hasil data uji coba. Penjelasan berikut ini yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan revisi produk.

1. Analisis Hasil Uji Coba Ahli

a. Analisis Hasil Uji Coba Ahli Materi

Ahli materi mengatakan, bahwa penyajian materi pada aspek relevansi termasuk kategori sangat baik, dimana penjabaran materi yang disajikan sesuai dengan kompetensi dan tujuan yang harus dikuasai oleh peserta didik, serta kelengkapan materi dengan adanya bantuan beberapa ilustrasi fungsional termasuk kedalam kategori sangat baik, dengan demikian media yang disajikan dapat mendorong motivasi belajar peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga dengan mudah tingkat keberhasilan dalam

91%

93%

80%

82%

84%

86%

88%

90%

92%

94%

Skala Kecil Skala Besar

HASIL UJI COBA PRODUK

Dalam dokumen pengembangan media pembelajaran interaktif (Halaman 58-91)

Dokumen terkait