BAB III METODE PENELITIAN
H. Uji Hipotesis
Test of homogeneity of
variances
Kolmogorov-Smirnov keterangan
Tingkat kepercayaan
statistik N Signifikansi
Laki-laki 0.94 143 0.009 Tidak Normal Perempuan 0.70 150 0.042 Tidak Normal
Ha : Ada perbedaan tingkat kepercayaan terhadap pasangan menikah yang menjalin hubungan Long Distance marriage berdasarka jenis kelamin.
I. Jadwal Penelitian
Dalam jadwal penelitian setelah skala melalui validitas dan skala yang siap untuk disebar pengambilan data ini berlangsung pada bulan januari hingga februari penelitian dilakukan selama kurang lebih dua bulan.
Pengambilan data sendiri dilakukan dengan menyebar skala secara langsung pada individu yang terkait dengan topik penelitian. Setelah jumlah data mencukupi, peneliti masuk pada tahap analisis data dan penyusunan laporan.
Adapun jadwal penelitian ditunjukan pada tabel di bawah : Tabel 3.3 Rancangan jadal penelitian
Kegiatan
Bulan
Desember Januari maret
Minggu Minggu Minggu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Validitasi alat
ukur
Pengumpulan
data
Pengolahan dan analisis data
Penyusunan skripsi dan konsultasi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Data
Analisis statistik deskriptif merupakan analisis yang digunakan dalam menganalisis data dengan cara menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya (Sugiyono, 2014). Analisis deskriptif bertujuan untuk memberi deskripsi mengenai data dari variabel yang diperoleh dari subjek penelitian dan tidak dimaksudkan untuk pengujian hipotesis (Azwar, 2017).
Subjek dalam penelitian ini adalah pasangan yang sedang menjalin hubungan jarak jauh yang berjumlah 300 responden dan terdiri dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Pengolahan analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan tools SPSS 20 for windows dan Microsoft excel. Adapun hasil yang diperoleh yakni :
Tabel 4.1 Hasil Analisis Deskriptif
Variabel N Mean Skor SD
Min Max Tingkat
Kepercayaan 300 33.96 22.5 41.45 3.7
Dari isi table 4.1 terlihat bahwa jumlah responden penelitian sebanyak 300, nilai mean atau nilai rata-rata yang diperoleh responden sebesar 33.96.
selain itu diperoleh pula skor minimum sebesar 22.5 dan skor maksimun sebesar 41.45, adapun nilai standar deviasi yang diperoleh sebesar 3.70.
Untuk melihat perbedaan tingkat kepercayaan pasangan yang sedang menjalin hubungan jarak jauh peneliti membuat lima kategori tingkat
kepercayaan yang terbagi atas kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Kelima kategorisasi tersebut dibuat berdasarkan analisis deskripstif yang diperoleh. Adapun penormaan kategorisasi tingkat kepercayaan dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 4.2. Norma Kategorisasi Penelitian
Kategorisasi Persepsi Rumus Kategorisasi Skor Kategorisasi Sangat Tinggi 1, σ X>39.52
Tinggi 0. σ 1. σ 35.81< X 39.52 Sedang - 0. σ 0. σ 32.11< X 35.81 Rendah -1. σ - 0. σ 28.41< X 32.11 Sangat rendah ≥ - 1. σ X< 28.41 σ v
Dari table 4.2, terlihat bahwa responden yang tergolong memiliki tingkat kepercayaan sangat tinggi adalah responden yang skor totalnya lebih dari 39.52. Yang tergolong memiliki tingkat kepercayaan tinggi adalah responden yang memiliki skor total antara di atas 35.81 hingga 39.52. Responden yang masuk kategori tingkat kepercayaan sedang merupakan responden yang memiliki responden yang memiliki skor total antara 32.11 hingga 35.81.
Responden yang termasuk dalam kategori tingkat kepercayaan rendah, merupakan responden memiliki skor total di atas 28.41 hingga 32.11. Adapun untuk responden yang termasuk pada kategori tingkat kepercayaan sangat rendah, merupakan responden yang memiliki skor total lebih kecil dari 28.41.
Berdasarkan norma kategorisasi yang diperoleh, maka diperoleh pula distribusi frekuensi berdasarkan kategori tingkat kepercayaan pada pasangan yang menjalin hubungan jarak jauh yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.3. Berdasarkan Frekuensi Kategori pada tingkat kepercayaan
Kategorisasi Tingkat kepercayaan
Skor Kategorisasi Frekuensi Presentasi
Sangat Tinggi X>39.52 10 3.33%
Tinggi 35.81< X 39.52 84 28.00%
Sedang 32.11< X 35.81 122 40.67%
Rendah 28.41< X 32.11 58 19.33%
Sangat rendah X < 28.41 26 8.67%
Dari tabel sebelumnya, dapat dilihat bahwa responden yang termasuk dalam kategori tingkat kepercayaan sangat tinggi sebanyak 10 orang atau 3.33% dari 300 responden. Untuk responden yang termasuk dalam kategori tinggi, diperoleh frekuensi sebanyak 84 orang atau 28.00%. Pada kategori sedang, diperoleh frekuensi sebanyak 122 orang atau 40.67%. Pada kategori rendah diperoleh frekuensi sebanyak 58 orang atau 19.33%. Sedangkan untuk kategori negatif, diperoleh frekuensi sebanyak 26 orang atau 8.67%.
Adapun diagram persentase kategorisasinya dapat dilihat di bawah ini:
Gambar 4.1. Diagram kategori perbedaan tingkat kepercayaan terhadap pasangan menikah yang menjalin hubungan long distance marriage.
Pada gambar tersebut, terlihat bahwa persentase tertinggi terdapat pada kategori sedang dengan persentase sebesar 40.67%. Adapun persentase terendah terdapat pada kategori sangat renda dengan persentase sebesar 3.33%. Selain kategorisasi tingkat kepercayaan secara umum, diperoleh pula kategori tingkat kepercayan berdasarkan empat demografi. Keempat demografi yang dimaksud yakni usia, jenis kelamin, usia pernikahan, dan usia LDM (Long Distance Relationship).
B. Demografi Responden
Karakteristik demografi responden dalam penelitian terbagi menjadi empat kategorisasi yaitu berdasarkan jenis kelamin,usia, usia pernikahan dan usia LDM (long distance merriage). Subjek dalam penelitian ini terbagi menjadi dua kelompok yaitu laki-laki dengan perempuan. Laki-laki yang sedang menajalin hubungan jarak jauh dengan perempuan yang juga
3,33%
28,00%
40,67%
19,33%
8,67%
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Tingkat Kepercayaan
sedang menjalin jarak jauh. Laki-laki yang menjalin hubungan jarak jauh berjumlah 150 dan perempuan yang menjalin hubungan jarak jauh berjumlah 150. Berikut deskripsi mengenai demografi responden pada penelitian ini
1. Distribusi berdasarkan jenis kelamin
Pada demografi jenis kelamin, terdapat dua kategori yakni kategori jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan. Adapun distribusi frekuensi berdasarkan kategorinya dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel 4.4 Frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi
Laki-laki 143
Perempuan 150
Berdasarkan tabel tersebut dapat terlihat bahwa terdapat 143 responden laki-laki dan 150 responden yang berjenis kelamin perempuan, dalam penelitian ini. Adapun tingkat kepercayaanterhadap pasangan yang menjalin hubungan jarak jauh berdasarkan jenis kelamin, dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.2 Diagram kategori perbedaan tingkat kepercayaanterhadap pasangan LDM (long distance merriage) berdasarkan jenis kelamin
Pada gambar 4.2. terlihat bahwa kategori, jenis kelamin laki-laki diperoleh presentase 4.67% pada kategori tingkat kepercayaan sangat tinggi. Untuk tingkat kepercayaan tinggi, diperoleh presentase sebesar 32.00%. untuk kategori tingkat kepercayaan sedang diperoleh presentase sebesar 47.33%. untuk kategori tingkat kepercayaan rendah diperoleh presentase sebesar 12.00%. Untuk kategori tingkat kepercayaan sangat rendah diperoleh presentase sebesar 4.00%.
Untuk kategori jenis kelamin perempuan, diperoleh persentase sebesar 2.00% pada kategori tingkat kepercayaan sangat tinggi. Untuk tingkat kepercayaan tinggi, diperoleh presentase sebesar 24%. Untuk kategori tingkat kepercayan sedang diperoleh presentase sebesar 34.00%. Untuk kategori tingkat kepercayaan rendah diperoleh presentase sebesar 26.67%. Untuk kategori tingkat kepercayaan sangat renda diperoleh presentase sebesar 13.33%.
4,67%
32,00%
47,33%
12,00%
4,00%
2,00%
24,00%
34,00%
26,67%
13,33%
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
jenis kelamin
Laki-Laki (150) Perempuan (150)
2. Distribusi Berdasarkan Demografi Usia
Demografi usia terdapat 4 kategori yang terbagi atas usia20 tahun sampai 26 tahun, usia 27 tahun sampai 33 tahun, usia 34 tahun sampai 40 tahun, dan usia 41 tahun sampai 50 tahun. Adapun jumlah frekuensi responden disetiap kategori yakni:
Usia Frekuensi
20-26 tahun 47
27-33 tahun 165
34-40 tahun 83
41-50 tahun 5
Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat bahwa 47 responden dalam penelitian ini yang termasuk pada kategori usia 20-26 tahun. Untuk kategori usia 27-33 tahun sebanyak 165 responden, usia 34-40 tahun sebanyak 83 responden, dan di usia 41-50 tahun sebanyak 5 responden. Adapun distribusi frekuensi perbedaan tingkat kepercayaan terhadap pasangan yang menjalin hubungan long distance marriage.
Gambar 4.3. Diagram kategori perbedaan tingkat kepercayaan terhadap pasangan yang menjalin hubungan long distance merriageberdasarkan usia
Pada gambar 4.3. terlihat bahwa kategori usia 20 tahun sampai 26 tahun, di peroleh presentase sebesar 0.00% sangat tinggi, 17.02% tinggi, 40.43% sedang, 27.66% rendah, 14.89%. untuk kategori 27 tahun sampai 33 tahun di peroleh presentase sebesar 1.82% sangat tinggi, 30.30%
tinggi, 40.61% sedang, 18.79% rendah, 8.48% sangat rendah. Untuk kategori 34 tahun sampai 40 tahun diperoleh presentase sebesar 8.43%
sangat tinggi. 27.71% tinggi, 42.17%, sedang 41.17%, 15.66% rendah, 6.02% sangat rendah.
Untuk kategori 41 tahun sampai 50 tahun diperoleh presentase sebesar 0.00% sangat tinggi, 60.00% tinggi, 20.00% sedang, 20.00% rendah, 0.00% sangat rendah.
0,00%
17,02%
40,43%
27,66%
14,89%
1,82%
30,30%
40,61%
18,79%
8,48%
8,43%
27,71%
42,17%
15,66%
6,02%
0,00%
60,00%
20,00% 20,00%
0,00%
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Usia
20-26 Tahun 27-33 Tahun 34-40 Tahun 41-50 Tahun
3. Distribusi Berdasarkan Demografi Usia Pernikahan
Pada demografi usia pernikahan terdapat 6 kategori yakni 6 bulan sampai 2 tahun, 3 tahun sampai 5 tahun, 6 tahun sampai 10 tahun, 11 tahun sampai 15 tahun, 15 tahun sampai 16 tahun, dan 17 tahun ke atas.
Usia Pernikahan Frekuensi
6 Bulan - 2 Tahun 161
3 Tahun - 5 Tahun 82
6 Tahun - 10 Tahun 29
11 Tahun - 15 Tahun 23
15 Tahun - 16 Tahun 2
17 Tahun keatas 3
Berdasarkan tabel tersebut dapat di lihat bahwa terdapat 161 responden dalam penelitian ini yang termasuk pada kategori usia pernikahan 6 bulan sampai 2 tahu, untuk kategori 3 tahun sampai 5 tahun sebanyak 82 responden, untuk kategori 6 tahun sampai 10 tahun sebanyak 29 responden, untuk kategori 11 tahun sampai 15 tahun sebanyak 23 responden, untuk kategori 15 tahun sampai 16 tahun sebanyak 2 responden dan untuk kategori 17 tahun ke atas sebanyak 3 responden.
Gambar 4.4 Diagram kategori perbedaan tingkat kepercayaan terhadap pasangan yang menjalin hubungan long distance merriage berdasarkan usia pernikahan
Pada gambar 4.4 terlihat bahwa pada kategori usia pernikahan 6 bulan sampai 2 tahun, diperoleh presentase sebesar 3,73% sangat tinggi, 25,47% tinggi, 44.72% sedang, 17.39% rendah, dan 8.70% sangat renda.
Untuk kategori usia pernikahan 3 tahun sampai 5 tahun diperoleh presentase sebesar 1.22% sangat tinggi, 32.93% tinggi, 39.02 sedang, 19.51% rendah, 7.32% sangat renda. Usia kategori usia pernikahan 6 tahun sampai 10 tahun diperoleh presentase sebesar 10.34% sangat tinggi, 24.14% tinggi, 34.48% sedang, 17.24% rendah, 13.79% sangat rendah. Untuk kategori usia pernikahan 11 tahun sampai 15 tahun diperoleh presentase sebesar 0.00% sangat tinggi, 34.78% tinggi, 21.74 sedang, 34.78 rendah, 8.70% sangat rendah.
Untuk kategori usia pernikahan 15 tahun sampai 16 tahun memperoleh presentasi 0.00% sangat tinggi, 50.00% tinggi 50.00% sedang, 0.00%
3,73%
1,22%
10,34%
0,00% 0,00% 0,00%
25,47%
32,93%
24,14%
34,78%
50,00%
0,00%
44,72%
39,02%
34,48%
21,74%
50,00%
66,67%
17,39% 19,51% 17,24%
34,78%
0,00%
33,33%
8,70% 7,32%
13,79%
8,70%
0,00%
0,00%
6 Bulan - 2 Tahun
3 Tahun - 5 Tahun
6 Tahun - 10 Tahun
11 Tahun - 15 Tahun
15 Tahun - 16 Tahun
17 Tahun keatas
Usia Pernikahan
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
rendah, 0.00% sangat rendah. Untuk kategori usia pernikahan 17 tahun ke atas memperoleh presentase sebesar 0.00% sangat tinggi, 0.00% tinggi, 66.67 sedang, 3.33% rendah dan 0.00% sangat rendah.
4. Usia Long Distance Marriage
Demografi usia long distance marriage terdapat tiga kategori kategori yakni 2 bulan sapai 4 bulan, 5 bulan sampai 7 bulan, 8 bulan sampai 1 tahun. Adapun distribusi berdasarkan kategori, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.5 Frekuensi responden berdasarkan usia LDM
Usia LDM Frekuensi
2 bulan - 4 bulan 214
5 bulan - 7 bulan 63
8 bulan – 1 tahun 23
Berdasarkan tabel tersebut dapat terlihat bahwa 214 responden dalam penelitian ini yang termasuk pada kategori 2 bulan sampai 4 bulan. 63 responden yang termasuk pada kategori 5 bulan sampai 7 bulan dan 23 responden yang termasuk pada kategori 8 bulan sampai 1 tahun.
Gambar 5.5 Diagram kategori perbedaan tingkat kepercayaan terhadap pasangan yang menjalin hubungan long distance merriage berdasarkan usia long distance marriage.
Pada gambar 5.5 terlihat bahwa untuk kategori usia LDM 2 bulan sampai 4 bulan diperoleh presentase sebesar 3,74% sangat tinggi, 28.04% tinggi, 39.72% sedang, 19.16% rendah, 9.35% sangat rendah. Untuk kategori usia LDM 5 bulan sampai 7 bulan memperoleh presentase sebesar 1.59%
sangat tinggi, 23.81% tinggi, 44.44% sedang, 22.22% rendah, 7.94%
sangat renda. Untuk kategorisasi usia LDM 8 bulan sampai 1 tahun diperoleh presentase sebesar 4.35% sangat tinggi, 39.13% tinggi, 39.13%
sedang, 13.04% rendah, 4.35% sangat renda.
C. Gambaran tingkat kepercayaan terhadap pasangan LDM berdasarkan aspek
Pada penelitian ini peneliti mendeskripsikan data resiliensi narapidana remaja berdasarkan dimensi-dimensi yang menyusun resiliensi yaitu terdiri dari 3 aspek Predictability (Prediktabilitas), dependability (ketergantungan),
3,74%
28,04%
39,72%
19,16%
9,35%
1,59%
23,81%
44,44%
22,22%
7,94%
4,35%
39,13% 39,13%
13,04%
4,35%
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Usia LDM
2 Bulan-4 Bulan 5 Bulan-7 Bulan 8 Bulan-1 Tahun
faith (keyakinan). Peneliti mendeskripsikan masing-masing dimensi tersebut pada 2 subjek yang di jadikan sampel yang berbeda yaitu pasangan LDM yang berjenis laki-laki dengan subjek yang berjenis kelamin perempuan. Hal ini bertujuan untuk melihat kontribusi nilai setiap dimensi terhadap pasangan LDM. Ditahap ini, peneliti terlebih dahulu mencari nilai mean pada sampel, skor maksimum dan minimum, serta standar deviasi dengan menggunakan SPSSversi 20.0. adapun penjabaran sebagai berikut.
a. Gambaran perbedaan tingkat kepercayaan terhadap pasangan yang menjalin hubungan LDM berdasarkan aspek prediktabilitas, ketergantungan, dan keyakinan.
Data tingkat kepercayaan terhadap pasangan LDM berdasarkan aspek prediktabilitas, ketergantungan, dan keyakinan bertujuan untuk melihat perbedaan nilai rata-rata setiap aspek yang berkontribusi dalam membentuk tingkat kepercayaan terhadap pasangan LDM. Adapun nilai adapun nilai dari hasil statistik deskriptif berdasarkan table di bawah menunjukkan bahwa dimensi prediktabilitas, ketergantungan, keyakinan.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Prediktabilitas300 17 40 31.91 3.742
Ketergantungan
300 14 30 23.75 3.032
Keyakinan
300 11 33 25.36 3.788
Valid N (listwise)
300
Pada tabel di atas dapat diketahui dari sejumlah 300 orang yang memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 31.91 untuk aspek 1 (prediktabilitas), untuk nilai mean aspek 2 (ketergantungan) sebesar 23.75, untuk nilai mean pada aspek 3 (keyakinan) sebesar 25,36.
Gambar 4.7 Diagram kategori tingkat kepercayaan terhadap
Pasangan menikah yang menjalin hubungan long distance relationship berdasarkan ketiga aspek.
Pada gambar di atas menunjukkan bahwa aspek yang memiliki nilai mean tertinggi yakni aspek 1 dengan perolehan sebesar 31.91% ( Aspek Prediktabilitas) di ketahui dari 300 responden bahwa aspek yang berpengaruh pada tingkat kepercayaan masing-masing subjek adalah prediktabilitas. Dimana prediktabilitas merupakan bagaimana individu mampu memprediksi pasangannya dan konsisten dalam sejumlah interaksi dalam menjalin hubungannya dengan jarak yang jauh.
31,91
23,75 25,36
Rata-rata
Keyakinan Ketergantungan
Prediktabilitas
D. Hasil Analisis Uji Hipotesis
a. Tingkat kepercayaan berdasarkan jenis kelamin 1. Uji Asumsi
Uji asumsi dilakukan pada penelitian ini menentukan teknik pengujian hipotesis yang hendak digunakan. Uji asumsi ini terbagi menjadi dua, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Data data berdistribusi normal jika memenuhi nilai signifikan >0.05 pada uji normalitas kolmogorov- smirnov z. Sedangkan data yang homogenitas dapat diperoleh jika memenuhi nilai signifikan >0.05 pada uji homogenitas levene. Pada variable tingkat kepercayaan terhadap pasangan yang menjalin hubungan jarak jauh berdasarkan jenis kelamin diperoleh hasil uji asumsi yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4. 6 Hasil Uji Asumsi Tingkat Kepercayaan Terhadap Pasangan LDMBerdasarkan Jenis Kelamin
Tingkat kepercayaan
berdasarkan jenis kelamin K-S Z* LS**
Laki-laki 0.004 0.000
Perempuan 0.071
Catatan : K-S Z*nilai signifikan uji normalitas kolmogorov-Smirnov Z.
LS**=nilai signifikan uji homogenitas levene.
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa data penelitian yang di peroleh berdasakan jenis kelamin tidak berdistribusi normal dimana laki-laki memiliki data yang tidak normal sedangkan data perempuan normal.
Hasil uji normalitas ini membuat hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan ke populasi penelitian. Oleh karena itu, peneliti tidak dapat melakukan generalisasi terkait hasil uji hipotesis mengenai
perbedaan tingkat kepercayaan terhadap pasangan yang LDM berdasarkan jenis kelamin.
Hasil uji homogenitas yang diperoleh juga tidak memenuhi nilai signifikan >0.05 yang berarti data penelitian berdasarkan jenis kelamin ini memiliki varians data yang tidak sama. Berdasarkan hasil kedua uji asumsi yang telah dilakukan, maka uji hipotesis penelitian dianalisis dengan manggunakan statistik non parametrik yakni uji beda mann whitney u test.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang dilakukan dalam peneitian yaitu untuk melihat perbedaan tingkat kepercayaan terhadap pasangan yang sedang menjalin hubungan jarak jauh berdasarkan jenis kelamin dengan menggunakan uji beda mann whitney U test. Adapun hasil uji hipotesis yang telah dilakukan pada program SPSS 20 for windows menunjukkan hasil yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) yang merupakan hipotesis komparatis 1 variabel dalam penelitian ini 2 subjek yang sebagai perebedaan tingkat kepercayaan terhadap pasangan LDM dapat dirumuskan sebagai berikut:
Tabel 4. 7 hasil uji hipotesis tingkat kepercayaan terhadap pasangan yang menjalin hubungan LDM
Variabel Mean
rank
M-W U* Sig.**
Tingkat kepercayaan 8235,500 0.001
Laki-laki 164.41 ….. ….
Perempuan 130.40 …. ....
Catatan :*M-W U = nilai mann=whitney u yang diperoleh. **sig.=nilai signifikansi 2-tailed.
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari uji beda mann-whitney U yang diperoleh nilai mean untuk tingkat kepercayaan pada pasangan yang menjalin hubungan LDM pada laki-laki berjumlah 164.41, sedangkan tingkat kepercayaan pada perempuan yang menjalin hubungan LDM memperoleh nilai mean sebesar 130.40.
Hasil uji hipotesis yang diperoleh nilai signifikan lebih kecil dari 0.05, maka dapat dinyatakan bahwa bahwa Ha di terima dan Ho ditolak. Dari hasil tersebut dapat diinterpretasikan bahwa ada perbedaan tingkat kepercayaan pasangan yang menjalin hubungan long distance marriageantara individu yang berjenis kelamin laki-laki dengan perempuan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari nilai mean yang menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan terhadap pasangan yang menjalin hubungan LDM antara laki-laki dengan perempuan, dimana laki-laki lebih tinggi dari pada yang berjenis kelamin perempuan.
E. Pembahasan
1. Gambaran umum tingkat kepercayaan terhadap pasangan menikah yang menjalin hubungan long distance relationship.
Rempel, dkk (1985) menyatakan bahwa trust merupakan sebuah keyakinan, kepedulian terhadap pasangan dan kekuatan suatu hubungan.
Keyakinan ini tidak hanya mencerminkan penilaian intelektual dari kemungkinan bahwa pasangan akan bertindak seperti yang diharapkan, tetapi juga pengalaman emosional dan jaminan pada perilaku dan motif pasangan.
Menurut pemaparan Amber Roberts (2011), hal yang menyebabkan hubungan jarak jauh memiliki beberapa factor yakni, karena dengan adanya tempat tinggal yang jauh dari pasangannya dalam artian luar kota, luar pulau atau luar negeri, dengan kata lain letak geografis yang berbeda, bekerja atau kuliah di kota yang berbeda, masing-masing mempertahankan kotanya tersebut.
Tingkat kepercayaan terhadap pasangan yang menjalin hubungan jarak jauh berdasarkan jenis kelamin. Dalam peneitian ini terlihat bahwa subjek berjenis kelamin laki-laki lebih tinggi tingkat kepercayaannya dibanding dengan tingkat kepercayaan pada perempuan. Dari data per aspek terlihat nilai rata-rata yang diperoleh dari setiap aspek subjek yang berjenis kelamin perempuan memiliki skor yang rendah di banding dengan laki-laki.
Kepercayaan membutuhkan kemauan untuk menempatkan diri dalam posisi berisiko dan kepercayaan itu tidak mungkin muncul di awal suatu hubungan karena akan ada sedikit dasar dalam pengalaman masa lalu
untuk perkembangannya. Di luar bidang khusus hubungan dekat, Rotter (1980), (dalam Rempel dkk, 1985) telah menganggap kepercayaan sebagai variabel kepribadian individu. Dia mendefinisikan kepercayaan sebagai "harapan umum yang dimiliki oleh seseorang bahwa kata, janji, atau pernyataan dari individu lain dapat diandalkan.
Hal ini sejalan dengan (Baron, 2005) yang menyatakan bahwa kepercayaan didefinisikan sebagai kesediaan satu pihak untuk menerima resiko dari tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa pihak lain akan melakukan tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya, terlepas dari kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya.
Berdasarkan hasil uraian tentang kepercayaan secara definisi bahwa kepercayaan merupakan sebuah konsep yang dapat membangun hubungan bagi individu yang menjalin hubungan jarak jauh,kemudian suatu elemen dasar bagi terciptanya suatu hubungan baik antara kedua belah pihak yang berisi harapan terhadap integritas, kemampuan, karakter dan kebenaran yang dimiliki oleh pihak lain.
Hasil deskriptif yang telah dilakukan menunjukkan bahwa presentase tertinggi terdapat pada kategori kepercayaan yaitu sedang. Terlihat dari 300 orang responden terdapat 122 orang responden atau 46,67% dari individu yang memiliki tingkat kepercayaan sedang terhadap pasangannya.
Maka dapat di simpulkan bahwa mayoritas yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki tingkat kepercayaan yang sedang dalam menjalin hubungannya, bagaimana individu mampu percaya dengan pasangannya walaupun bedah kota. Tingkat kepercayaan pada individu bersifat relatif
bahwa bagaimana individu bergantung pada kemampuan dan keadaan yang dihadapinya dan janji yang sebagaimana sudah di tetapkan dalam hubungannya.
Hendrick dan Hendrick (dalam Rempel, dkk, 1985) mengemukakan bahwa kepercayaan merupakan salah satu kualitas dalam hubungan intim yang seringkali dikaitkan dengan cinta dan janji yang merupakan dasar hubungan yang ideal.
Dalam memaknai bagaimana individu percaya terhadap pasangannya, individu akan bertindak berdasarkan makna yang dialami oleh individu yang menjalin hubungan jarak jauh. Bagaimana mereka mampu mempertahankan hubungannya seperti pada ketetapan yang sudah di ikat janji sebelumnya. Seperti fenomena sebelumnya yang terjadi dalam lingkungan di salah satu daerah di toraja, dimana individu mampu percaya dengan pasangannya namun hanya bisa bertemu 1 atau 2 kali dalam setahun, usia pernikahan individu terhitung cukup lama, namun bisa tetap mempertahankan hubungan tersebut.
2. Perbedaan Tingkat Perbedaan Terhadap Pasangan Yang Menjalin Hubungan Long Distance MarriageBerdasarkan Jenis Kelamin.
Penelitian yang melibatkan 300 responden ini yang sedang menjalin hubungan jarak jauh bertujuan untuk melihat perbedaan tingkat kepercayaan pada pasangan yang menjalin hubungan long distance relationship. Dan setelah melakukan uji asumsi dan pengujian hipotesis dihasilkan bahwa ada perbedaan antara laki-laki dengan perempuan, hal tersebut dikarenakan memiliki tingkat signifikan yang lebih kecil yaitu 0.00>
(lebih besar) dari 0.05 yang artinya Ha di terima dan Ho ditolak.
Hasil deskriptif dari tingkat perbedaan kepercayaan terhadap pasangan yang menjalin hubungan long distance marriage berdasarkan jenis kelamin di peroleh yakni laki-laki lebih tinggi tingkat kepercayaan dibanding dengan tingkat kepercayaan perempuan.
Selanjutnya hasil nilai rata-rata (mean) yang di dapatkan pada uji deskriptif pada responden yang berjenis kelamin dan responden yang berjenis kelamin perempuan sebesar 33.96. selanjutnya setelah diuji deskripsit antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Laki –laki diperoleh skor sebesar 32.00% sedangkan tingkat kepercayaan responden berjenis kelamin perempuan diperoleh skor sebesar 24.00%. hal tersebut menjelaskan bahwa ada perbedaan tingkat kepercayaan terhadap pasangan yang menjalin hubungan long distance marriage.
Dari hasil deskriptif yang di peroleh pada nilai mean setiap aspek, dapat diketahui bahwa aspek yang memiliki nilai mean tertinggi adalah aspek prektitabilitas dengan perolehan sebesar 31.91%. bagaimana individu mampu memprediksi pasangannya, mampu konsisten dalam sejumlah interaksi, dan mampu mempertahankan hubungannya walaupun dengan jarak yang jauh.
Pada penelitian sebelumnya juga mengungkapkan hal yang sama amanah (2014) yang menjelaskan bahwa pasangan suami istri yang sedang menjalin hubungan long distance marriage memiliki tingkat kepercayan yang tinggi. Dan ada beberapa pasangan yang memiliki tingkat kepercayaan yang sedang. Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh pasangan yang menjalin hubungan LDM yakin bahwa pasangan akan