• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODE PENELITIAN

3.5. Interpretasi Data

Analisa data di kerjakan sejak peneliti mengumpulkan data dan di lakukan secara intensif setelah pengumpulan data selesai. Merujuk pada Lexi J. Moleong (2002:190).

Pengolahan data di mulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah di tuliskan dalam catatan lapangan, dokumen resmi, gambar atau photo dan sebagainya.

Data tersebut setelah di baca, di pelajari dan di telaah, maka langkah berikutnya ialah mengadakan reduksi data yang di lakukan dengan jalan abstraksi. Abstraksi

merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses, dan pernyataan-pernyataan yang perlu di jaga, sehingga tetap berada di dalam fokus penelitian.

Langkah berikutnya adalah menyusun data-data dan satuan-satuan. Satuan-satuan itu kemudian di kategorisasikan. Berbagai kategori tersebut di lihat kaitannya satu dengan yang lain dan di interpretasikan secara kualitatif

3.6 Jadwal Kegiatan

Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 Pra Penelitan:

- penyusunan Proposal - perbaikan Proposal x

Persiapan:

- pengurusan Izin x - Penyiapan instrument

penelitian

x

Penelitian:

- observasi x

- wawancara -Kuesioner

X

x x x x

x x

x x Pasca penelitian

- interpretasi data x x x

- penyusunan laporan x

3.7 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini mencakup pengurusan surat izin penelitian, keterbatasan pengetahuan peneliti mengenai metode penelititian, dan keterbatasan data melalui buku atau dokumen yang mendukung penelitian, dan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh para informan. Keterbatasan dalam pembuatan surat izin penelitian adalah begitu banyaknya rentetan jalur pengurusan surat izin penelitian yang harus peneliti jalani

sehingga menyebabkan lamanya waktu yang peneliti habiskan untuk mengurus surat baik dilingkungan fakultas, birokrasi pemerintah maupun pada tempat peneliti melaksanakan penelitian ini. Keterbatasan pengetahuan peneliti mengenai metode penelitian menyebabkan lambatnya proses penelitian yang dilakukan dan data-data yang diperoleh dilapangan menjadi tidak terlalu dalam. Namun teknik pengumpulan data baik yang ditentukan baik melalui wawancara dan quesioner telah mampu menjawab permasalahan yang dimaksud peneliti.

Keterbatasan data melalui buku atau dokumen menyebabkan peneliti agak kesulitan untuk menjelaskan maksud dari penelitian ini karena data-data akurat yang dapat mendukung jelas sangat dibutuhkan ketika peneliti akan memulai proses penelitian.

BAB IV

DESKRIPSI DAN INTERVRETASI DATA PENELITIAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 . Sejarah Perusahaan

Berdirinya PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan ditandai dengan adanya serangkaian kebijakan pemerintah Indonesia dalam menasionalisasikan perusahaan-perusahaan milik Belanda, berdasarkan peraturan pemerintah No. 19 Tahun 1959.

Dalam perjalanan sejarahnya PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan mengalami beberapa kali perubahan sebagai berikut:

1. Sebelum Tahun 1959

Perusahaan ini adalah perusahaan milik Belanda NV, HVA, RMC.

2. Tahun1959

Pemerintah Republik Indonesia menasionalisasikan semua perkebunan milik swasta Belanda menjadi Perusahaan perkebunan Negara berdasarkan peraturan pemerintah No.19 Tahun 1959.

3. Tahun 1963

Berdasarkan peraturan pemerintah No. 27 Tahun 1963 perusahaan perkebunan Negara di bagi menurut wilayah dari PPN Aneka Tanaman (ANTAM) I s/d XIII, dimana PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan termasuk dalam PPN Aneka Tanaman III.

4. Tahun 1968

Dengan peraturan pemerintah No.14 Tahun 1969 di dalam regrouping perkebunan dari PPN Aneka Tanaman (ANTANA) III, IV dan PPN I Sumut menjadi Perusahaan Perkebunan VII.

5. Tahun 1995

Tanggal 14 Januari 1996 PN Perkebunan VII menjadi Perusahaan Persero PT Perkebunan VII (PTP VI dengan akta pendiriaan akta notaries Soeleman Ardjasasmita, SH No.16 Tahun 19995 dan pengesahan menteri Kehakiman No. C2- 4120-HT 01-01 tanggal 4 Juli 1996)

6. Tahun 1996

Berdasarkan peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1996 PT. Perkebunan VII dilebur (merger) dengan Perkebunan VI, PT. Perkebunan VIII, menjadi satu badan usaha PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero.)

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) didirikan dengan Akta Notaris Hurun Kamil, SH No.37 tertanggal 11 Maret 1996 dan surat Menteri kehakiman No. C2.8335 HT.01.01 Tahun 1996 tanggal 18 Agustus Tahun 1996 serta dicantumkan dalam tambahan berita Negara No. 18 tanggal 8 Oktober 1996.

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan mengolah budidaya utama kelapa sawit, Kakao, dan The dilengkapi dengan sarana pengolahannya berupa pabrik kelapa sawit, pabrik kakao dan pabrik the serta pabrik Industri Hilir.

Disamping mengusahakan perkebunan, perusahaan juga mengusahakan industri hilir berupa pabrik Fraksi dan Rafinasi (Pabrik minyak nabati) dengan produk yang

dihasilkan adalah RBD Olein, Crude Stearin dan Fatty Acid. Kemudian Pabrik ekstra Inti sawit dengan produk yang dihasilkan Palm Kernel Meal.

Wilayah operasional keseluruhannya berada di Propinsi Sumatra Utara tersebar di tujuh kabupaten meliputi, kabupaten, Serdang Berdagai, kabupaten Asahan, kabupaten Labuhan Batu, kabupaten Langkat, kabupaten Simalungun, kabupaten Tapanuli Selatan, dan kabupaten Toba Samosir.

4.1.2 .Visi dan Misi Perusahaan Visi

Menbangun PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan menjadi Perusahaan agribisnis perkebunan yang tangguh.

Misi

1. Menjalankan Usaha agribisnis perkebunan di bidang perkebunan kelapa sawit, teh dan kakao, serta menghasilkan produk minyak sawit,Inti sawit, teh jadi, biji kakao kering serta produk turunanya yang berkualitas untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan.

2. Meningkatkan daya saing produk secara terus-menerus yang didukung oleh system, cara kerja dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya kreativitas dan inovasi untuk peningkatan produktivitas dan efektifitas.

3. Menghasilkan laba yang berkesinambungan untuk menjamin pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan perusahaan serta memberikan manfaat dan nilai tambah yang optimal bagi pemegang saham, karyawan dan stakeholder lainnya.

4. Mengelola usaha untuk meningkatkan nilai perusahaan secara professional dengan teguh pada nilai-nilai etika bisnis dan senantiasa berpedoman pada tata kelola perusahaan secara sehat.

5. Memberikan perhatian dan peran yang sungguh-sungguh dalam pembangunan kemitraan dan mengembangkan masyarakat lingkungan (Community Development), koperasi, Usaha kecil dan menengah, serta kelestarian hidup.

4.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Stuktur Organisasi PT.Perkebunan Nusantara IV (persero) merupakan stuktur organisasi garis dan stap. Adapun gambar struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV (persero) sebagai berikut:

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) berbentuk garis dan stap, berikut ini Uraian dari masing-masing jabatan dari stuktur organisasi adalah sebagai berikut:

a. Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan

Adapun uraian tugasnya adalah sebagai berikut:

1. Menyusun dan mengevaluasi kebijakan dibidang sekretaris perusahaan.

2. Menyusun program kegiatan dan kebutuhan anggaran dibagian sekretaris Perusahaan.

3. Mengelola penyelenggaraan rapat-rapat Direksi dan sekretariatan, yang berkaitan dengan dengan kegiatan Direksi

4. Mengurus /menyelenggarakan aadministrasi (surat/menyurat) perusahaan

5. Menjalankan aspek legal (corporate law, yaitu aspek hukum yang berkaitan dengan pihak luar partner dalam rangka pengembangan dan kerjasama strtegik Perusahaan) dan kepatuhan (compliance), serta tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance)

6. Membina hubungan dengan investor / partner bisnis.

7. Membangun terbentuknya citra perusahaan yang positif dan hubungan baik dengan stakeholder.

b. Kepala Bagian Pengawasan Internal

Adapun uraian tugasnya adalah sebagai berikut:

1. Menyusun dan mengevaluasi kebijakan dalam rangka pengawasan internal perusahaan

2. Menyusun Program kegiatan dan kebutuhan anggaran di bagian satuan pengawasan internal.

3. Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan, program pemeriksaan, evaluasi hasil pemeriksaan, laporan triwulan dan laporan tahunan.

4. Melaksanakan pemeriksaan intern meliputi keuangan, operasional dalam pelaksanaan kegiatan di perusahaan.

5. Memonitor dan mengevaluasi tindak lanjut hasil audit.

6. Menjadi partner bagi pihak audit eksternal c. Kepala Bagian Tanaman

Adapun uraian tugasnya adalah sebagai berikut:

1. Menyusun dan mengevaluasi kebijakan dibidang produksi tanaman 2. Menyusun program kegiatan dan kebutuhan anggaran di bagian tanaman.

3. Menyusun dan mengevaluasi norma-norma dalam bidang produksi tanaman 4. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan/hasil-hasil kerja bidang produksi

tanaman

5. Melaksanakan pengukuran dan pemerataan areal kebun

6. Mengembangkan teknik/manajemen tanaman secara inovatif guna meningkatkan produktivitas efisiensi dan kualitas.

7. Melakukan evaluasi terhadap permintaan pembelian dari Group Unit Usaha (GUU)

d. Kepala Bagian Teknik

Adapun uraian tugasnya adalah sebagai berikut:

1. Menyusun dan mengevaluasi kebijakan di bidang teknik 2. Menyusun program dan kebutuhan anggaran di bagian teknik 3. Menyusun dan mengevaluasi norma-norma dalam bidang teknik

4. Memonitor dan mengevaluasi kinerja bidang teknik

5. Memonitor dan mengevaluasi kinerja bidang instalasi, traksi, sipil dan listrik 6. Melakukan evaluasi terhadap permintaan pembelian dari Group Unit Usaha

(GUU)

e. Kepala Bagian Pengolahan

Adapun uraian tugasnya adalah sebagai berikut:

1. Menyusun dan mengevaluasi kebijakan di bidang pengolahan

2. Menyusun program kegiatan dan kebutuhan anggaran di bagian pengolahan 3. Menyusun dan mengevaluasi norma-norma dalam bidang pengolahan 4. Memonitor dan mengevaluasi kinerja bidang pengolahan

5. Melakukan evaluasi terhadap permintaan pembelian dari Group Unit Usaha (GUU)

6. Mengembangkan teknik/manajemen bidang pengolahan secara inovatif guna meningkatkan produktivitas, efisiensi dan kualitas.

7. Menyusun program pengembangan/pembinaan dan melakukan penilaian karyawan di bagian pengolahan

8. Membina kerjasama yang baik dengan bagian,group unit usaha terkait.sehingga tugas-tugas dan kebijaksanaan yang digariskan Direksi dapat terlaksana dengan baik.

f. Kepala Bagian Perencanaan, Pengkajian dan Pengembangan Adapun Uraian tugasnya adalah sebagai berikut:

1. Menyusun dan mengevaluasi kebijakan di bidang perencanaan, pengkajian dan pengembangan.

2. Menyusun rencana strategic dan rencana jangka panjang perusahaan

3. Menyusun program kegiatan dan kebutuhan anggaran di bagian perencanaan, pengkajian dan pengembangan.

4. Melaksanakan analisis bisnis dalam rangka penyusunan perancanaan perusahaan yang sesuai dengan kondisi dan situasi serta merumuskan kebijakan dalam rangka antisipasi terhadap resiko perusahaan.

5. Meneliti, mengkaji, mengembangkan dan merumuskan teknologi, bahan dan sistem kerja yang akan dipergunakan di perusahaan.

6. Meneliti, mengkaji dan mengembangkan alternatif, solusi terhadap persoalan- persoalan perusahaan

g. Kepala Bagian Keuangan

Adapun uraian tugasnya adalah sebagai berikut:

1. Menyusun dan mengevaluasi kebijakan di bidang keuangan

2. Menyusun program kegiatan dan kebutuhan anggaran di bidang keuangan

3. Menyusun pedoman pembuatan rencana kerja dan anggaran perusahaan bagian kebun/unit dan mengkoordinir pembuatan RKAP perusahaan.

4. Merencanakan, mengelola dan mengevaluasi sumber dana dan pengalokasian dana untuk mencapai sasaran keuangan perusahaan

5. Melaksanakan kewajiban dan kegiatan adminstrasi keuangan perpajakan dan asuransi asset perusahaan

6. Membantu kelancaran pelaksanaan pelaksanaan audit eksternal.

h.Kepala Bagian Akuntansi

Adapun uraian tugasnya adalah sebagai berikut:

1. Menyusun dan mengevaluasi kebijakan di bidang akuntansi

2. Menyusun program kegiatan dan kebutuhan anggaran di bidang akuntansi

3. Menyelenggarakan akuntansi keuangan serta adminstrasi PIR dan administrasi penyetaraan modal anak perusahaan

4. Menyelenggarakan pembuatan laporan manajemen perusahaan, menyusun laporan ringkas Direksi kepada Dewan Komisaris dan pemegang saham

5. Melaksanakan administrasi anak perusahaan i. Kepala Bagian Pemasaran

Adapun uraian tugasnya adalah sebagai berikut:

1. Menyusun dan mengevaluasi kebijakan di bidang pemasaran

2. Menyusun program kegiatan dan kebutuhan anggaran di bagian pemasaran

3. Melaksanakan analisa pasar, promosi dan survey kebutuhan/kepuasan pelanggan secara periodic

4. Merumuskan strategi pemasaran dan kebijakan harga

5. Melakukan pengujian mutu komoditi/produk yang akan dipasarkan 6. Melakukan kegiatan penjualan komoditi / produk yang dihasilkan j. Kepala Bagian Pengadaan

Adapun uraian tugasnya adalah sebagai berikut:

1. Menyusun dan mengevaluasi kebijakan di bidang pengadaan

2. Menyusun program kegiatan dan kebutuhan anggaran di bagian pengadaan

3. Merencanakan dan melaksanakan pengadaan barang dan jasa secara efektif dan efisien

4. Mengadakan monitoring dan pengecekan harga barang dan jasa dipasar, serta membuat daftar harga secara periodik dan mendistribusikan ke semua unit kerja perusahaan

5. Menyelenggarakan pergudangan untuk persediaan barang yang akan digunakan dalam proses produksi

6. Menyusun program pengembangan/pembinaan dan melaksanakan penilaian karyawan di bagian pengadaan.

k. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Adapun uraian tugasnya adalah sebagai berikut:

1. Menyusun dan mengevaluasi kebijakan di bidang sumber daya manusia

2. Menyusun program kegiatan dan kebutuhan anggaran di bagian sumber daya manusia

3. Merumuskan sistem dan prosedur administrasi kepersonaliaan dan memberikan bimbingan dan konsultasi bagi semua unit dalam pelaksanaanya.

4. Membuat pemetaan personalia untuk keperluan penempatan dan pengembangan 5. Menyusun rencana dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan karyawan

dalam rangka menuju terganggunya kompetensi perusahaan

Menyelenggarakan Recruimen karyawan pimpinan untuk semua unit usaha dan seluruh level karyawan untuk kantor pusat dari dalam maupun dari luar perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan

4.1.4. Gambaran ketenagakerjaan di PT. Perkebunan Nusantara IV

Penerimaan karyawan didasarkan atas kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan perkembangan organisasi perusahaan. Penerimaan karyawan harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dengan mengajukan surat lamaran terlebih dahulu dengan dilampirkan data yang di perlukan dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh perusahaan.dalam penerimaan karyawan baru perusahaan akan mengumumkan secara terbuka diunit-unit usaha tempat penerimaan dan diberitahukan atau dikomunikasikan kapada SP-BUN.

4.2. Interpretasi Data Penelitian 4.2.1. Karakteristik Responden

Untuk mengetahui bagaimana tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan di PT Perkebunan Nusantara IV Medan, dilakukan penelitian kepada 50 orang karyawan, baik yang terdiri dari karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana yang memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

4.2.1.1. Karateristik responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 3

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Laki-Laki 38 76 %

2 Perempuan 12 24 %

Jumlah 50 100 %

Sumber : Penelitian Lapangan 2007

Berdasarkan hasil tabel 3 dapat dilihat bahwa jumlah responen karyawan yang paling banyak adalah laki-laki yaitu sebanyak 38 orang atau 76 % bila dibandingkan dengan jumlah responden perempuan sebanyak 12 orang atau 24 %.

4.2.1.2. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Tabel 4

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan No Pendidikan Jumlah Persentase

1 SMU/Sederajat 22 44 % 2 Sarjana

Muda/D3

10 20 %

3 Sarjana S1 18 36 %

Jumlah 50 100 %

Sumber : Penelitian Lapangan 2007

Berdasarkan hasil tabel 4 dapat dilihat bahwa jumlah responden karyawan yang tingkat pendidikan SMU/Sederajat sebanyak 22 orang atau 44 %, tingkat pendidikan sarjana muda 10 orang atau 20 %, dan tingkat pendidikan Sarjana S1 sebanyak 18 orang atau 36 %.

4.2.1.3. Karakteristik responden berdasarkan usia Tabel 5

Karakteristik responden berdasarkan usia No Usia Jumlah Persentase

1 Dibawah 30 thn 2 4 %

2 31-40 thn 16 32 %

3 41-50 thn 22 44 %

4 51-60 thn 10 20 %

5 Lebih dari 60 thn - -

Jumlah 50 100 %

Sumber : Penelitian Lapangan 2007

Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa responden yang berusia dibawah 30 tahun sebanyak 2 orang atau 4 %, responden yang berusia 31-40 tahun sebanyak 16 orang atau 32 %, responden yang berusia 41-50 tahun sebanyak 22 orang atau 44 %, responden yang berusia 51-60 tahun sebanyak 10 orang atau 20 %, responden yang berusia lebih dari 60 tahun tidak ada.

4.2.1.4. Karakteristik responden berdasarkan Status perkawinan Tabel 6

Karakteristik responden berdasarkan status perkawinan No Status Perkawinan Jumlah Persentase

1 Kawin 48 96 %

2 Tidak Kawin 2 4 %

3 Janda/Duda cerai - -

4 Janda/Duda meninggal - -

Jumlah 50 100 %

Sumber : Penelitian Lapangan 2007

Berdasarkan hasil tabel 6 status perkawinan responden dapat dilihat bahwa yang berstatus kawin sebanyak 48 orang atau 96 % dan responden yang tidak kawin sebanyak 2 orang atau 4 %.dan responden yang berstatus Janda/Duda cerai dan berstatus Janda/Duda meninggal tidak ada.

4.2.1.5. Karakteristik responden berdasarkan Agama Tabel 7

Karakteristik responden berdasarkan Agama No Agama Jumlah Persentase

1 Islam 26 52 %

2 K.Protestan 21 42 %

3 K.Katolik 3 6 %

4 Hindu - - %

5 Budha - - %

Jumlah 50 100 %

Sumber : Penelitian Lapangan 2007

Berdasarkan hasil tabel 7 dapat dilihat bahwa responden yang menganut agama Islam sebanyak 26 orang atau 52 %, dan responden yang menganut agama Kristen protestan sebanyak 21 orang atau 42 %,dan responden yang menganut agama Kristen

katolik sebanyak 3 orang atau 6 %.sedangkan responden yang menganut agama Hindu dan Budha tidak ada.

4.2.1.6. Karakteristik responden berdasarkan latar belakang etnis Tabel 8

Karakteristik responden berdasarkan latar belakang etnis No Berdasarkan Suku Jumlah Persentase

1 Jawa 18 36 %

2 Sunda 2 4 %

3 Melayu 5 10 %

4 Minang 4 8 %

5 Batak Toba 8 16 %

6 Batak Simalungun 9 18 %

7 Batak Karo 4 8 %

Jumlah 50 100 %

Sumber : Penelitian Lapangan 2007

Berdasarkan tabel 8 dapat lihat bahwa responden mempunyai latar belakang suku yang berbeda- beda.responden yang berlatar belakang suku Jawa sebanyak 18 orang atau 36 %, responden yang berlatarbelakang suku Sunda sebanyak 2 orang atau 4 %, responden yang berlatarbelakang suku Melayu sebanyak 5 orang atau 10 %, responden yang berlatarbelakang suku Minang 4 orang atau 8 %, responden yang berlatarbelakang suku Batak Toba sebanyak 8 orang atau 18 %, responden yang berlatarbelakang suku Batak Simalungun sebanyak 9 orang atau 18 %,responden yang berlatarbelakang Batak Karo sebanyak 4 orang atau 8 %.

4.2.1.7. Karakteristik responden berdasarkan masa kerja Tabel 9

Karakteristik responden berdasarkan masa kerja No Lama kerja Jumlah Persentasi

1 Kurang dari satu tahun - -

2 1 s/d 2.5 thn 2 4 %

3 2.6 s/d 5 thn 3 6 %

4 Diatas 5 thn 45 90 %

Jumlah 50 100 %

Sumber : Penelitian Lapangan 2007

Berdasarkan Tabel 7 responden yang lama bekerja kurang dari 1 tahun tidak ada, responden yang bekerja selama 1 s/d 2.5 thn sebanyak 2 orang atau 4 %, responden yang lama bekerja 2.6 s/d 5 thn sebanyak 3 orang atau 6 %, dan responden yang lama bekerja diatas 5 thn sebanyak 45 orang atau 90 %.

4.2.1.8. Karakteristik responden berdasarkan Posisi pekerjaan Tabel 10

Karakteristik responden berdasarkan posisi No Posisi Pekerjaan Jumlah Persentase 1 Karyawan

Pimpinan

14 28 % 2 Karyawan

Pelaksana

36 72 %

Jumlah 50 100 %

Sumber : Penelitian Lapangan 2007

Berdasarkan tabel 10 jumlah responden berdasarkan posisi pekerjaan bahwa posisi pekerjaan sebagai karyawan pimpinan sebanyak 14 orang atau 28 %, dan posisi pekerjaan sebagai karyawan pelaksana sebanyak 36 orang atau 72 %.

4.2.2. Corporate Social Responsibility CSR) pada PT.Perkebunan Nusantara IV Schermerhorn 1993 memberi definisi CSR sebagai suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dan kepentingan publik eksternal.Tidak dapat di pungkiri bahwa kemajuan suatu perusahaan tidak terlepas dari semangat atau kinerja para pekerja di dalam perusahaan tersebut. Sehinggga pemberian upah berupa gaji pokok yang di berikan perusahaan kepada karyawanpun belum cukup dalam meningkatkan kinerja para pekerja, upaya peningkatan kinerja perusahaan pun terus di lakukan oleh perusahaan

Sunindhia (1978:82) menyatakan bahwa para pengusaha dalam mempekerjakan para tenaga kerja itu hendaknya:

1. Menganggap tenaga kerja sebagai Patner yang akan membantunya untuk menyukseskan usaha.

2. Memberikan imbalan yang layak terhadap jasa-jasa yang telah di kerahkan oleh patnernya itu, berupa penghasilan yang layak dan jaminan-jaminan sosial tertentu, agar dengan demikian patnernya itu dapat lebih terangsang untuk kerja lebih produktif dan berhasil guna.

3. Menjalin hubungan baik dengan para tenaga kerja, sehingga mereka merasakan bahwa tenaga kerjanya itu perlu dikerahkan dengan baik seakan-akin mereka mereka bekerja pada perusahaan miliknya, perusahaan yang perlu di kembangkan dengan penuh tanggung jawab.

Tabel 11

Tanggapan responden tentang CSR di PT. Perkebunan Nusantara IV No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempunyai CSR 14 100 %

2 Tidak mempunyai CSR

- -

Jumlah 14 100 %

Sumber : Hasil Quesionel 2007

Berdasarkan tabel 11 diatas bahwa jawaban responden tentang apakah PT.Perkebunan Nusantara IV mempunyai CSR, seluruh responden sebanyak 14 orang atau 100 % menjawab mempunyai CSR.

Tabel 12

Tanggapan responden tentang CSR di PT. Perkebunan Nusantara IV No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sudah dijalankan dengan baik

14 100 %

2 Tidak dijalankan dengan baik

- -

3 Tidak tau - -

Jumlah 14 100 %

Sumber : Penelitian Lapangan 2007

Berdasarkan tabel 11 diatas bahwa jawaban responden tentang bagaimana pelaksanaan CSR di PT.Perkebunan Nusantara IV, apakah sudah dijalankan dengan baik seluruh responden sebanyak 14 orang atau 100 % menjawab sudah dijalankan dengan baik.

Tabel 13

Tanggapan responden tentang hubungan antara karyawan dan manajemen

No Jawaban Frekuensi Persentase 1 Merupakan salah

satu bentuk CSR

14 100 %

2 Tidak merupakan salah satu bentuk CSR

- -

Jumlah 14 100 %

Sumber : Penelitian Lapangan 2007

Berdasarkan tabel 13 diatas bahwa jawaban responden tentang apakah pihak manajemen PT. Perkebunan Nusantara IV, menyadari bahwa menjalin hubungan yang baik dengan karyawan merupakan salah satu bentuk CSR, seluruh responden sebanyak 14 orang atau 100 % menjawab merupakan salah satu bentuk CSR.

Tabel 14

Tanggapan responden tentang program pelatihan kerja

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Menyediakan program pelatihan kerja

14 100 %

2 Tidak menyediakan program pelatihan kerja

- -

Jumlah 14 100 %

Sumber : Penelitian Lapangan 2007

Berdasarkan tabel 14 diatas bahwa jawaban responden tentang apakah pihak manajemen PT. Perkebunan Nusantara IV, Jawaban responden tentang apakah pihak manajemen PT. Perkebunan Nusantara IV, menyediakan program pelatihan kerja yang mengacu pada stándar kompetensi kerja karyawan, seluruh responden sebanyak 14 orang atau 100 % menjawab ya.

Tabel 15

Tanggapan responden tentang karyawan yang menyandang cacat

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Mempekerjakan karyawan yang menyandang cacat

14 100 %

2 Tidak Mempekerjakan karyawan yang

menyandang cacat

- -

Jumlah 14 100 %

Sumber : Penelitian Lapangan 2007

Berdasarkan tabel 13 diatas bahwa jawaban responden tentang apakah pihak manajemen PT. Perkebunan Nusantara IV, mempekerjakan karyawan yang menyandang cacat, seluruh responden sebanyak 14 orang atau 100 % menjawab mempekerjakan karyawan yang menyandang cacat.

Tabel 16

Tanggapan responden tentang partisipasi pekerja dalam pengambilan keputusan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Pekerja tidak terlibat dalam

pengambilan keputusan sama sekali

- - 2 Pekerja hanya diinformasikan

tentang kebijakan

- - 3 Pekerja diminta memberi masukan

dalam pengambilan keputusan

10 71,42 4 Pekerja ikut serta dalam rapat-rapat

pengambilan keputusan

4 28,58

Jumlah 14 100 %

Sumber : Penelian Lapangan 2007

Berdasarkan tabel 16 diatas bahwa jawaban responden tentang bagaimana partisipasi pekerja dalam pengambilan keputusan didalam PT.Perkebunan Nusantara IV, Pekerja diminta memberi masukan dalam pengambilan keputusan sebanyak 10 orang atau

atau 28,58 %, tidak terlibat dalam pengambilan keputusan sama sekali responden tidak ada menjawab atau nol % dan pekerja hanya diinformasikan tentang kebijakan yang dibuat, responden tidak ada menjawab atau nol %.

Tabel 17

Tangggapan responden tentang tunjangan selain gaji pokok

No Jawaban Frekuensi Persentase 1 pihak manajemen PT. Perkebunan

Nusantantara IV memberikan tunjangan selain gaji pokok terhadap karyawan

14 100 %

2 pihak manajemen PT. Perkebunan Nusantantara IV tidak memberikan tunjangan selain gaji pokok terhadap karyawan

- -

Jumlah 14 100 %

Sumber : Penelitian Lapangan 2007

Berdasarkan tabel 15 diatas bahwa jawaban responden tentang apakah pihak manajemen PT. Perkebunan Nusantara IV, memberikan tunjangan selain gaji pokok terhadap karyawan , seluruh responden sebanyak 14 orang atau 100 % menjawab pihak manajemen PT. Perkebunan Nusantantara IV memberikan tunjangan selain gaji pokok terhadap karyawan.

Tabel 18

Tanggapan responden tentang program jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek)

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Memaksukkan seluruh karyawan kedalam program jamsostek

14 100 %

2 Tidak Memaksukkan seluruh karyawan kedalam program jamsostek

- -

Jumlah 14 100 %

Sumber : Penelitian Lapangan 2007

Berdasarkan tabel 18 diatas bahwa jawaban responden tentang apakah pihak manajemen PT. Perkebunan Nusantara IV, memasukkan seluruh karyawan kedalam program jaminan sosial tenaga verja (Jamsostek), seluruh responden sebanyak 14 orang atau 100 % menjawab Memaksukkan seluruh karyawan kedalam program jamsostek.

Tabel 19

Tanggapan responden tentang fasilitas kesehatan

No Jawaban Frekuensi Persentase

1 Memberikan pelayanan yang baik fasilitas

kesehatan terhadap karyawan

14 100 %

2 Tidak Memberikan pelayanan yang baik fasilitas kesehatan terhadap karyawan

- -

Jumlah 14 100 %

Sumber : Penelitian Lapangan 2007

Dokumen terkait