• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Unsur Pengendalian Intern Penjualan

penerimaan kas dan bukti setor bank, kemudian membuat rekonsiliasi bank.

14. Mengarsipkan dokumen-dokumen tersebut secara terpisah.

Jenis-jenis penjualan pada PT. Iswanto Makassar a. Penjualan Produk Rokok

b. Penjualan Produk ABC dan SMT c. Penjualan Produk Miwon

d. Penjualan Produk Terigu e. Penjualan Produk Minyak

f. Penjualan Produk Mix/Campuran.

Fungsi pengeluaran barang harus terpisah dengan fungsi penyimpanan barang

Transaksi penjualan harus dilaksanakan oleh fungsi gudang, fungsi penjualan, fungsi pengeluaran barang, pencatat piutang, dan fungsi akuntansi yang lain.

Transaksi retur penjualan harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, pengeluaran barang, pencatat piutang, fungsi akuntansi yang lain.

Sistem Otorisasi dan Pencatatan:

Surat permintaan penjualan otorisasi oleh fungsi gudang untuk barang digudang, atau oleh kepala fungsi yang bersangkutan untuk barang yang langsung dipakai

 

Surat order penjualan diotorisasi oleh fungsi penjualan atau pejabat yang lebih tinggi

Laporan pengeluaran barang diotorisasi oleh fungsi pengeluaran barang

Bukti kas masuk oleh kepala fungsi pencatatan piutang atau pejabat yang lebih tinggi

Laporan penerimaan barang untuk retur penjualan 

diotorisasi oleh fungsi penerimaan barang

Pencatatan di dalam jurnal umum diotorisasi oleh fungsi pencatat jurnal

Praktik Yang Sehat:

Surat permintaan penjualan bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggung jawabkan oleh fungsi gudang

 

Surat order penjualan bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggung jawabkan oleh fungsi penjualan

 

Laporan pengeluaran barang bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggung jawabkan oleh fungsi pengeluaran barang

Laporan pengeluaran barang bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggung jawabkan oleh fungsi penerimaan barang

Terdapat pengecekan, syarat penjualan, dan ketelitian perkalian di dalam faktur

Catatan yang berfungsi sebagai buku piutang secara periodik direkonsiliasi dengan rekening control piutang di dalam buku besar.

Bukti kas masuk besrta dokumen pendukungnya dicap

“lunas” oleh fungsi penerimaan kas setelah dicek .

Sumber : Data Olahan PT. Iswanto Makassar.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Analisis Sistem Akuntansi Distribusi Penjualan berdasarkan pengelolaan Persediaan

Analisis distribusi penjualan pada PT. Iswanto Makassar berkaitan erat dengan arus informasi internal yang terjadi antara siklus penjualan dengan siklus persediaan barang dagangan.

Sistem akuntansi distribusi penjualan pada PT. Iswanto Makassar dapat menghasilkan 3 (tiga) jenis laporan, yaitu (1) laporan kontrol (control repot), (2) register, dan (3) laporan khusus (special purpose repot).

Sistem akuntansi menghasilkan laporan kontrol melalui proses berkali-kali terhadap sebuah file. Laporan ini berisi informasi tentang: (1) transaksi yang telah diposting, atau (2) jumlah angka atau nomor transaksi, atau (3) daftar perubahan yang dibuat selama pemeliharaan file.

Register merupakan daftar yang memuat seluruh transaksi (penjualan) yang diproses selama satu periode pemrosesan. Sebagai contoh, bila sistem akuntansi memproses transaksi penagihan dan retur penjualan setiap hari, maka sistem tersebut akan menghasilkan document register harian yang berisi seluruh faktur penjualan dan memo kredit yang dibuat pada hari itu.

Umumnya sebuah sistem memerlukan laporan khusus dalam siklus penjualan. Pada PT. Iswanto Makassar jenis laporan khusus terdiri atas laporan bulanan (monthy statement), daftar umur piutang (the aged account receivable

trial balance), daftar [penerimaan kas (remittance list), dan laporan analisis penjualan (sales analysis report).

Pada PT. Iswanto Makassar catatan akuntansi yang diselenggarakan oleh perusahaan untuk melaksanakan siklus penjualan ini tergantung pada alat yang digunakan untuk mengolah data transaksi. Jika pengolahan data transaksi dilakukan secara manual tidak (tidak menggunakan alat bantu komputer), maka catatan yang diselenggarakan adalah sebagai berikut:

a. Buku jurnal, yang mencakup:

1) Jurnal penjualan, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi penjualan secara kredit

2) Jurnal memo kredit, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pengembalian barang yang dijual atau pemberian potongan penjualan

3) Jurnal penerimaan kas, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat penerimaan kas.

b. Rekening pembantu piutang dagang, yaitu rekening yang digunakan untuk mencatat piutang kepada setiap pelanggan.

PT. Iswanto Makassar mencatat harga pokok barang yang terjual dalam sebuah rekening buku besar yang berjudul Harga Pokok Penjualan.

Bagaimana perusahaan menentukan nilai harga pokok ini sangat tergantung pada metode persediaan yang digunakan. Jika perusahaan menggunakan metode

periodik, maka perusahaan tidak perlu membuat jurnal ketika terjadi transaksi penjualan. Dengan demikian, harga pokok penjualan dihitung dengan menambahkan nilai pembelian ke harga pokok persediaan awal. Hasil penjualan ini disebut harga pokok barang yang tersedia untuk dijual. Angka ini selanjutnya akan dikurangi dengan harga pokok persediaan akhir untuk memperoleh angka final yang disebut harga pokok penjualan.

Jika perusahaan menggunakan metode perpetual, perusahaan akan mendebit rekening Harga Pokok Penjualan dan mengkredit rekening Persediaan pada saat terjadinya transaksi penjualan. Pada akhir periode, saldo akhir pada frekening harga pokok penjualan merupakan harga pokok barang yang dijual selama satu periode akuntansi.

Pada PT. Iswanto Makassar sistem persediaan juga menghasilkan berbagai macam laporan. Laporan yang dihasilkan mencakup laporan status persediaan, laporan per jenis persediaan, laporan pemesanan kembali, dan laporan hasil pershitungan fisik persediaan. Uraian rinci untuk setiap jenis laporan dapat dilihat pada deskripsi berikut ini.

1. Laporan Status Persediaan (Inventory Status Report) 2. Laporan per jenis Persediaan (Query Inventory Item) 3. Laporan Pemesanan Kembali (Reorder Report)

4. Laporan Hasil Perhitungan Fisik (Physical Inventory Report)

Prosedur Pemrosesan Transaksi Persediaan Gambar 5.3

Aplikasi Persediaan Pada PT. Iswanto Makassar

z

Sumber: PT. Iswanto Makassar.

Sistem on-line real-time, departemen penerima barang membuat laporan penerimaan barang setiap hari dan dikirim ke departemen pengolahan data.

Bagian gudang membuat permintaan pembelian dan juga diserahkan ke departemen pengolahan data untuk dimasukkan ke dalam komputer. Setelah data masuk, komputer menjalankan program validasi untuk menguji ada tidaknya kesalahan pada data transaksi yang masuk. Jika tidak ada kesalahan data, maka

Laporan Penerimaan

Barang

Validasi Dan update

Transaksi persediaan

Cetak Dan buat ringkasan

File Induk Persediaan

Cetak Laporan

Pemesanan kembali

File Ringkas

an

sistem akan memposting transaksi tersebut ke file induk, mencetak laporan kontrol, dan memperbaharui file ringkasan buku besar. Program lain yang dijalankan adalah program pencetakan laporan pemesanan kembali. Sebelum dilakukan penghitungan fisik persediaan, sistem juga akan mencetak laporan kuantitas persediaan.

Tabel 5.2

Pengendalian Aplikasi dalam Sistem Persediaan pada PT. Iswanto Makassar

Jenis Prosedur Pengendalian

Input Uji Kelengkapan. Verifikasi eksistensi nomor dan kuantitas pada laporan penerimaan barang. Verifikasi eksistensi data berikut: nomor, kuantitas barang dan nomor rekening buku besar pada formulir permintaan bahan baku.

Uji Validitas. Verifikasi untuk memastikan bahwa nomor barang pada sebuah transaksi ada dalam file induk persediaan

Pemrosesan Perhitungan Data. Program melakukan verifikasi untuk memastikan bahwa debit pada rekening persediaan = angka pada laporan penerimaan barang. Program juga melakukan verifikasi untuk memastikan bahwa angka kredit = angka pada bukti permintaan bahan baku

Output Petugas melakukan verifikasi dari laporan kontroluntuk memastikan bahwa seluruh transaksi setelah diproses.

Sumber Data: PT. Iswanto Makassar.

Metode yang paling mungkin dan banyak digunakan dalam praktiknya adalah metode kronologi arus barang, antara lain: Metode Pertama Masuk Pertama Keluar ( First In First Out-FIFO).

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa Analisis sistem akuntansi distribusi penjualan pada PT. Iswanto Makassar berdasarkan persediaan barang dagangan dapat menghasilkan 3 jenis laporan, yaitu (1) laporan kontrol, (2) register, (3) laporan khusus. Hal ini ditandai berdasarkan metode pengelolaan persediaan yang digunakan oleh PT. Iswanto yaitu menggunakan metode FIFO ( First In First Out) atau Metode Pertama Masuk- Pertama Keluar.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut maka penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas sistem akuntansi distribusi penjualan berdasrkan persediaan barang dagangan oleh perusahaan PT. Iswanto Makassar sudah baik, diharapkan setiap bagian di unit dapat saling mengawasi sehingga kinerja sistem dapat dipertahankan atau menjadikannya lebih baik lagi.

2. Sistem akuntansi distribusi penjualan yang dilakukan oleh PT.

Iswanto Makassar harus diadakan peraturan lebih ketat tentang prosedur tentang distribusi penjualan berdasarkan persediaan barang dagangan agar tidak terjadi bentuk-bentuk penyelewengan terhadap pihak-pihak tertentu.

71

Dokumen terkait