BAB IX PENUTUP
BAB 2. BAB 2
J. Urusan Komunikasi dan Informatika
Sesuai dengan arah pembangunan teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Nasional 2020-2024, penyediaan infrastruktur TIK ditujukan antara lain untuk memastikan penuntasan dan pemanfaatan infrastruktur TIK serta fasilitas pendukung transformasi digital di seluruh pelosok Indonesia. Upaya ini dilakukan melalui penyediaan layanan telepon dan internet di seluruh wilayah, yang menjadi bagian dari Program Universal Service Obligation (USO) atau kewajiban pelayanan universal.
Dalam konteks perkembangan moda komunikasi dasar berbasis Public Switched Telephone Network (PSTN) di DKI Jakarta, ditunjukkan dengan indikator persentase rumah tangga yang memiliki telepon rumah, dimana sejak tahun 2017 hingga tahun 2020 indikator ini mengalami penurunan.
Pada tahun 2017 tercatat 82,94 persen rumah tangga memiliki telepon rumah, kemudian menurun menjadi 64,78 persen pada tahun 2020.
Sedangkan untuk moda komunikasi berbasis nirkabel (wireless/cellular phone) di DKI Jakarta telah mendekati 100 persen. Pada tahun 2021 persentase rumah tangga yang menguasai HP tercatat 81,83 persen, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 77,57 persen.
Dalam hal mewujudkan masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge- based society), ketersediaan sarana prasarana komputer/desktop/notebook
di tingkat rumah tangga menjadi suatu tuntutan. Perkembangan rumah tangga yang memiliki komputer/desktop/notebook di DKI Jakarta mengalami peningkatan dalam kurun waktu 2020-2021. Pada tahun 2020 tercatat sebesar 34,2 persen rumah tangga yang memiliki komputer/desktop/notebook, meningkat menjadi 44,36 persen di tahun 2021.
Adapun jumlah rumah tangga yang menggunakan internet baik di kantor dan di sekolah pada tahun 2021 sebesar 40.6 persen. Penjelasan lebih rinci dapat disimak dalam tabel di bawah ini.
Tabel II.68 Indikator Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2021
No. Indikator Tahun
2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A. Jumlah jaringan komunikasi 1. Telepon Rumah
a Jumlah rumah tangga yang memiliki telepon rumah
2.178.213 2.248.141 1.903.099 1 801 998
TAD b Jumlah rumah tangga 2.710.617 2.735.080 2.758.709 2.781.550 TAD
c Persentase Rumah tangga yang memiliki telpon rumah
82,94% 82,19% 68,98% 64,78% TAD 2. HP
a Persentase Rumah tangga
yang menguasai HP TAD TAD TAD 77,57% 81,83%
B. Rumah Tangga yang Memiliki Komputer/desktop/notebook 1. Jumlah Rumah Tangga yang
memiliki
komputer/desktop/notebook
TAD TAD TAD 951.011 TAD
2. Jumlah rumah tangga 2.710.617 2.735.080 2.758.709 2.781.550 TAD 3. Rumah Tangga yang
memiliki
komputer/desktop/notebook
TAD TAD TAD 34,2% 44,36%
C. Penggunaan Internet 1. Jumlah rumah tangga yang
menggunakan internet di warnet (%)
TAD TAD TAD 14,7% TAD
2. Jumlah rumah tangga yang menggunakan internet di kantor (%)
TAD TAD TAD 40,43% 35,95%
3. Jumlah rumah tangga yang menggunakan internet di sekolah (%)
TAD TAD TAD 11,98% 4,65 %
4. Jumlah rumah tangga yang menggunakan internet di tempat lainnya (%)
TAD TAD TAD 30,15% TAD
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, 2022 K. Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Pembangunan urusan koperasi dan usaha kecil dan menengah ditunjukkan untuk memberdayakan koperasi dan usaha kecil menengah dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Urusan ini memiliki peran strategis dalam kontribusinya bagi peningkatan perekonomian daerah dan memberikan peluang yang sangat besar dalam penyerapan tenaga kerja.
Secara umum persentase koperasi aktif di Provinsi DKI Jakarta dalam kurun waktu tahun 2017 hingga tahun 2020 menunjukkan penurunan, dimana pada tahun 2020 persentase koperasi aktif sebesar 53,85 persen. Kemudian pada tahun 2021 terjadi peningkatan persentase koperasi aktif menjadi 65,92 persen. Secara umum pada periode 2017-2021 terjadi penurunan jumlah seluruh koperasi dan koperasi yang aktif. Secara rinci, perkembangan aktivitas koperasi di Provinsi DKI Jakarta dijelaskan melalui tabel berikut:
Tabel II.69 Persentase Koperasi Aktif di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2021
No Indikator Tahun
2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Jumlah koperasi aktif 6.493 2.411 2.009 2.021 2.509
2. Jumlah seluruh koperasi 8.500 3.465 3.698 3.753 3.806
3. Persentase koperasi aktif 76,39% 69,58% 54,33% 53,85% 65,92%
Sumber: Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi DKI Jakarta, 2022
Sementara itu, gambaran kinerja koperasi di Provinsi DKI Jakarta dapat dilihat dari volume usaha koperasi yang digambarkan sebagai berikut.
(dalam Triliun Rupiah)
Gambar II.45 Jumlah Volume Usaha Koperasi Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017- Sumber: Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah 2021
Provinsi DKI Jakarta, 2022
Meskipun jumlah koperasi mengalami penurunan, namun tren jumlah volume usaha koperasi selama periode tahun 2017-2021 justru mengalami peningkatan. Selama periode tersebut jumlah volume usaha meningkat dari 12,73 triliun rupiah di tahun 2017 menjadi lebih dari dua kali lipat pada tahun 2021 sebesar 25,23 triliun rupiah. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa koperasi masih dapat tumbuh meskipun perekonomian DKI Jakarta mengalami resesi akibat Pandemi Covid-19.
Selain koperasi, usaha mikro dan kecil merupakan potensi ekonomi yang besar karena dapat menyerap tenaga kerjanya yang cukup banyak, serta memiliki resistensi terhadap gejolak eksternal. Selama kurun waktu 2019-2021 terdapat 292.056 usaha mikro dan kecil (UMK) yang terdaftar ijinnya melalui https://jakevo.jakarta.go.id dan layanan jemput bola dalam rangka pemberian relaksasi IUMK selama masa pandemi COVID-19.
12,73
14,83
16,56
22,17
25,23
0 5 10 15 20 25 30
2017 2018 2019 2020 2021
Tabel II.70 Jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2021
No Indikator Tahun
2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Jumlah Usaha Mikro dan
Kecil TAD 16.734 28.425 138.623 123.076
Sumber: Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta, 2022
Kapasitas produksi di Provinsi DKI Jakarta dapat digambarkan melalui Jumlah nilai ekspor produk DKI Jakarta, dimana pada periode 2017-2021 terjadi peningkatan jumlah nilai ekspor secara signifikan. Pada tahun 2021 nilai ekspor Produk DKI Jakarta sebesar 11,27 miliar US dollar, meningkat dari tahun 2017 sebesar 9,87 miliar US dollar. Secara lebih lengkap nilai ekspor Produk DKI Jakarta tiap tahunnya dapat dilihat pada grafik berikut:
(dalam $ Juta)
Gambar II.46 Jumlah Nilai Ekspor Produk DKI Jakarta Tahun 2017-2021 Sumber: Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
Provinsi DKI Jakarta, 2022
Dalam hal perdagangan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen mengamanatkan pemerintah, pelaku usaha maupun konsumen untuk melakukan usaha-usaha perlindungan konsumen yang berasaskan manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan dan keselamatan konsumen serta kepastian hukum. Dengan demikian, tiap pihak seharusnya dapat memahami hak dan kewajibannya sesuai peraturan. Salah satu hak konsumen yang penting adalah memilih dan mendapatkan barang dan jasa sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan.
9.877 9.900
10.486
9.872
11.273
9000 9500 10000 10500 11000 11500
2017 2018 2019 2020 2021
Untuk itu, informasi dan kondisi yang jujur dan benar mengenai barang yang ditransaksikan harus tersampaikan dengan baik.
Salah satu cara untuk memastikan bahwa konsumen mendapatkan barang sesuai dengan nilai tukar dan kondisi yang seharusnya adalah dengan menjamin timbangan atau takaran yang digunakan oleh pelaku usaha atau pedagang tepat dan benar. Jaminan tersebut dilakukan melalui pelayanan tera dan tera ulang terhadap alat ukur dan timbangan oleh pemerintah daerah setempat. Dengan demikian, konsumen dapat memperoleh barang sesuai dengan ukuran yang seharusnya dan nilai tukar yang dibayarkan.
Artinya, tujuan pemerintah daerah menyelenggarakan tera/tera ulang dan pengawasan terhadap Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) salah satunya adalah dalam rangka meningkatkan perlindungan kepada konsumen dan menjaga kualitas barang beredar dan jasa. Berikut capaian pengawasan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap UTTP kurun
waktu 2017 hingga 2021:
Gambar II.47 Jumlah Alat Ukur Yang Ditera dan Ditera Ulang, Serta Pengujian Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT)
Sumber: Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi DKI Jakarta, 2022
4.329.537
3.272.418
1.931.504
871.800 840.078
0 500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000 3.000.000 3.500.000 4.000.000 4.500.000 5.000.000
2017 2018 2019 2020 2021