• Tidak ada hasil yang ditemukan

Validasi Metode

Dalam dokumen Sanksi Pelanggaran Hak Cipta (Halaman 102-110)

BAB 6 PERSYARATAN PROSES

6.2 Seleksi, Verifikasi dan Validasi Metode

6.2.2 Validasi Metode

Persyaratan Proses

|

83

Gambar 6.5 Contoh metode resmi (kiri) dan tidak resmi (kanan)

Validasi metode dapat mencakup prosedur pengambilan contoh, penanganan dan pengangkutan barang yang diuji atau dikalibrasi. Teknik untuk validasi metode dapat berupa salah satu dari, atau kombinasi dari:

a) kalibrasi atau evaluasi bias dan presisi menggunakan standar acuan atau bahan acuan;

b) asesmen sistematik faktor-faktor yang mempengaruhi hasil;

c) pengujian ketahanan metode melalui variasi parameter terkendali, seperti suhu inkubator, volume yang dikeluarkan;

d) perbandingan hasil yang dicapai dengan metode lain yang sudah divalidasi;

e) perbandingan intralaboratorium;

f) evaluasi ketidakpastian pengukuran hasil berdasarkan pemahaman prinsip teoritik;

g) metode dan pengalaman praktis tentang kinerja pengambilan contoh atau metode uji.

Jika perubahan dilakukan terhadap metode yang divalidasi, pengaruh perubahan tersebut harus ditentukan dan jika terbukti mempengaruhi validasi asli, validasi metode baru harus dilakukan. Karakteristik kinerja metode yang divalidasi harus sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan konsisten dengan persyaratan yang ditetapkan.

Tabel 6.1 Keuntungan dan kerugian penggunaan metode standar

Keuntungan Kerugian

a) diterima secara nasional atau internasional b) telah divalidasi oleh lembaga yang kredibel

yang menerbitkannya, sehingga dapat meminimalkan risiko atau masalah yang tidak diharapkan

c) tersedia data presisi dan bias metode yang dihasilkan dari uji banding intralaboratorium d) direvisi ulang dan dimutakhirkan secara

berkala berdasarkan umpan balik pengguna e) hasil pengujian atau kalibrasi dapat

dibandingkan dengan laboratorium lain f) Meminimalkan pelatihan ulang terhadap

personel yang pindah dari satu laboratorium ke laboratorium lain

g) hanya perlu dilakukan verifikasi atau validasi terbatas oleh laboratorium yang menerapkan.

a) tahapan terkadang terlalu komplek sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama

b) biaya mahal untuk tujuan rutin pengujian atau kalibrasi

c) pemutakhiran metode umumnya minimal 5 tahun sekali sehingga tidak mewakili teknologi yang berkembang saat ini

d) proses kaji ulang yang lambat dari organisasi yang menerbitkan metode standar

e) terkadang sumber daya manusia tidak tersedia atau yang ada belum kompeten menerapkan metode standar.

Persyaratan Proses

|

85

Tabel 6.2 Keuntungan dan kerugian penggunaan metode non-standar terpublikasi

Keuntungan Kerugian

a) mencerminkan perkembangan teknologi saat ini, contoh; metode rapid test atau test kit

b) merefleksikan kebutuhan laboratorium atas persyaratan pelanggan

c) tahapan pengujian sederhana dan waktu pengujian yang singkat.

a) dikembangkan berdasarkan penelitian namun tidak divalidasi melalui uji banding intralaboratorium

b) jarang ada data presisi dan bias metode c) sebagian tahapan prosedur sengaja

dihilangkan

d) perlu pengembangan lebih lanjut atau modifikasi untuk memenuhi kebutuhan laboratorium pengujian atau laboratorium kalibrasi yang menerapkannya

e) sering tidak diterima secara luas baik secara nasional maupun internasional.

Tabel 6.3 Keuntungan dan kerugian penggunaan metode yang dikembangkan oleh laboratorium

Keuntungan Kerugian

a) dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan laboratorium pengujian atau laboratorium kalibrasi dengan menggunakan sumber daya yang tersedia

b) dikembangkan untuk suatu tujuan khusus berdasarkan kebutuhan pelanggan

c) lebih murah dan lebih cepat

d) mudah dikaji ulang dan dimutakhirkan.

a) kecil kemungkinan diterima secara nasional atau internasional

b) jarang ada data presisi dan bias metode

c) tidak dimungkinan untuk diterapkan pada tujuan lain

d) adanya masalah yang tersembunyi disebabkan dasar teori yang sering tidak dipahami secara penuh.

Ruang lingkup dan parameter analitik validasi bervariasi tergantung sifat pengujian atau kalibrasi, tujuan validasi, level analat yang diukur, dan acuan yang digunakan, biasanya terdiri dari, namun tidak terbatas pada parameter analitik:

ketelitian, ketertiruan (antar personel, intralaboratorium), ketepatan, sensitivitas, temu balik, kelinearan, batas pengukuran, kemampuan rentang ukur, selektivitas dan spesifitas, kehandalan dari pengaruh eksternal dan interferer, dan ketidakpastian pengukuran. Semakin rendah kadar analit yag diuji, semakin tinggi tingkat kesulitan

pengujian, presisi dan akurasi yang baik semakin sulit dicapai, sehingga toleransi batas keberterimaan data semakin besar. Dalam uji kualitatif, parameter kritis yang harus dievaluasi adalah selektivitas dan spesifitas, sedangkan untuk uji kuantitatif pada tingkat level analat yang besar (misalnya uji kadar protein dalam daging) maka LoD dan LoQ tidak perlu ditentukan. Tabel. 6.4, 6.5, 6.6, dan 6.7 berikut menyajikan contoh dari beberapa pustaka acuan terkait parameter analitik yang dievaluasi dan batas keberterimaannya yang bisa digunakan dalam pelaksanaan dan evaluasi data validasi.

Tabel 6.4 Paramater analatik validasi menurut Eurachem (2014)

Tabel 6.5 Paramater analitik validasi menurut AOAC

Persyaratan Proses

|

87

Tabel 6.7 Batas keberterimaan akurasi metode menurut AOAC

Kegiatan verifikasi atau validasi metode harus dilakukan secara terencana, memperhitungkan ketersediaan sumber daya seperti bahan dan peralatan, dan harus ditugaskan kepada personel yang kompeten. Validasi metode harus dipandang dan dikelola sebagai suatu riset laboratorium untuk menghasilkan data ilmiah yang dapat dipublikasi dalam jurnal ilmiah, bahkan dapat didorong untuk direkognisi menjadi suatu metode standar nasional atau internasional. Reverifikasi atau revalidasi harus dilakukan jika metode mengalami pemutakhiran atau perubahan. Data validasi tidak bisa diinduksi, memberlakukan data validasi metode uji satu komoditi atau produk terhadap matrik komoditi atau produk lain yang sejenis (apalagi tidak sejenis) berbasis asumsi,

Tabel 6.6 Batas keberterimaan ketelitian hasil pengukuran menurut Horwitz

tidak sesuai dengan filosofi validasi, kecuali ditetapkan lain. Berikut adalah tahapan yang harus dilakukan dalam validasi atau verifikasi metode:

a. Tahap Perencanaan

- Tetapkan metode yang akan dikembangkan atau divalidasi - Tunjuk personel penanggung jawab

- Identifikasi dan penuhi kebutuhan sumber daya

- Identifikasi kriteria persyaratan pelanggan atau regulator terkait unjuk kerja metode

- Tetapkan lingkup validasi (single-multi laboratory validation), dan parameter analitik yang akan diuji serta kriteria batas keberterimaan data. Parameter analitik yang divalidasi dan batas keberterimaannya antar metode bisa berbeda bergantung metode uji, kompleksitas matrik, level analat, dan acuan yang digunakan.

- “ ” g -ukuran parameter analitis pekerjaan

“ ”.

b. Tahap Pelaksanaan

- Kumpulkan data primer atau objektif di laboratorium

- Lakukan asesmen sistematik terhadap kondisi yang mempengaruhi hasil pengukuran.

c. Pengolahan dan evaluasi data

Evaluasi toleransi penyimpangan, ketidakpastian, sesuai prosedur baku statistika, ambil keputusan hasil internal yang diperoleh, dan/atau lakukan komparasi hasil dengan metode lain yang telah divalidasi atau dikomparasi dengan data laboratorium lain. Contoh berikut menjelaskan penggunaan protokol statistika anova dan persamaan Horwitz dalam pengolahan dan evaluasi data parameter analitik presisi.

Tampak nilai P dan nilai koefisien varian Horwitz merupakan ukuran untuk memutuskan keberterimaan presisi dari kelompok data yang diolah.

Persyaratan Proses

|

89

Gambar 6.6 Contoh pengolahan dan evaluasi data parameter analisis presisi menggunakan Statistika Anova dan Persamaan Horwitz

Contoh berikut menjelaskan cara penggunaan protokol statistika dalam penetapan LoD dari kurva standar.

Sumber: James N Miller & Jane C Miller. 2010, Statistics and Chemometrics for Analytical Chemistry.

Gambar 6.7 Contoh penetapan LoD dari kurva standar

d. Tahap pelaporan atau perekaman hasil validasi Urutan format laporan misalnya terdiri dari:

Tujuan, berisi penjelasan singkat apa yang dilakukan dalam verifikasi atau validasi dan menjelaskan lingkup metode, komoditi, dan parameternya;

Ringkasan, berisi deskripsi umum tentang metode, identifikasi jenis metode dan acuan validasi, aplikasi metode uji dan protokol validasi;

Sumber daya, mengidentifikasi bagian yang menggunakan metode ini, peralatan, bahan, dan instruksi khusus untuk penanganan, stabillitas, dan penyimpanan setiap bahan;

Proses dan hail validasi, menjelaskan parameter analitik yang divalidasi (spesifitas, selektivitas, linearitas, batas deteksi, dan seterusnya), cara pengerjaan, dan rekaman data yang diperoleh, deviasi metode, serta pengolahan dan keberterimaannya;

Kesimpulan, dan pengesahan, merupakan pernyataan validitas metode dengan rincian kesesuaiannya terhadap tujuan penggunaan, bahwa metode memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan atau relevan dengan persyaratan pelanggan. Pernyataan ini ditandatangani oleh personel berwenang sebagai bukti pengesahan hasil verifikasi atau validasi. Kuantifikasi setiap parameter analitik pada proses validasi akan menyimpulkan kelayakan peruntukkan metode tersebut yang harus diinformasikan kepada pelanggan untuk memperoleh persetujuan. Bisa jadi salah satu parameter hasil validasi tidak sesuai dengan tuntutan regulasi. Misalnya limit deteksi metode uji suatu logam berat dengan AAS nyala yang divalidasi hasilnya lebih besar dari batas minimum regulasi keberadaan logam berat yang diijinkan, maka hasil validasi tersebut tidak bisa memenuhi tuntutan regulasi.

Lampiran, berisi seluruh data primer yang diperoleh selama proses verifikasi atau validasi, dan dokumen utuh metode final dengan ukuran-ukuran parameter analitik atau tahapan pengujian yang ditetapkan, sesuai hasil yang diperoleh.

Laboratorium harus menyimpan rekaman validasi berikut:

1) prosedur validasi yang digunakan;

2) spesifikasi persyaratan;

3) penentuan karakteristik kinerja metode;

4) hasil yang diperoleh; dan

5) pernyataan tentang keabsahan metode.

Persyaratan Proses

|

91

Dalam dokumen Sanksi Pelanggaran Hak Cipta (Halaman 102-110)