• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

1. Pembelajaran Materi Berbusana Muslim/Muslimah

Pembelajaran merupakan sebuah pola interaksi belajar mengajar yang terdiri atas beberapa komponen, seperti tujuan, bahan ajar, metode, media dan

evaluasi yang saling terikat satu sama lain. Tujuan pembelajaran digunakan sebagai indikator, pedoman, alat bantu dalam mendesain sistem pembelajaran dan dapat menjadi pengontrol proses pembelajaran. Setelah tujuan pembelajaran dibuat, maka dibutuhkan sebuah bahan ajar yang selaras dengan tujuan dan memuat pokok bahasan yang disusun berdasarkan tingkat kesulitan dalam memahami materi tersebut.

Pembelajaran materi berbusana muslim/muslimah di SMK Negeri 3 Takalar sangat sesuai dengan pendekatan positivistik yang dirumuskan oleh Auguste Comte. Pendekatan tersebut sesuai karena data penelitian yang diteliti dapat diverifikasi dan mengukur indikator variabel X melalui hasil angket yang telah dibagikan kepada responden terkait aktivitas kelas yang dapat diobservasi, tingkat pemahaman peserta didik terkait materi yang dipelajari yang dapat diukur dengan memberikan penugasan dan memberikan evaluasi untuk mengetahui kualitas pembelajaran yang telah dilakukan.

Pelaksanaa pembelajaran materi berbusana muslim/muslimah di SMK Negeri 3 Takalar diketahui berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap peserta didik bahwa dari 56 peserta didik yang menjadi sampel responden dalam penelitian ini terdapat 50 peserta didik berada pada kategori tinggi dengan persentase sebesar 89,29% dan 6 Peserta didik berada pada kategori sedang dengan persentase sebesar 10,71%. Adapun rata-rata persentase atas respon peserta didik terhadap angket pembelajaran materi berbusana muslim/muslimah sebesar 91, 68%.

Berdasarkan hasil angket yang diporelah diketahui bahwa pada aspek aktivitas kelas dengan indikator proses pembelajaran dilakukan menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif yang dideskripsikan pada item angket

nomor 5 dan 6 mengungkap bahwa bahan ajar yang telah dibuat oleh pendidik kemudian diajarkan kepada peserta didik menggunakan metode dan media pembelajaran yang dipilih secara bervariatif atau tidak monoton, dan sesuai dengan kebutuhan, serta kondisi peserta didik. Pada indikator kedua dan ketiga, yakni indikator tingkat partisipasi dan ketekunan peserta didik dalam mengikuti pelajaran diperoleh bahwa peserta didik di SMK Negeri 3 Takalar selama proses pembelajaran materi berbusana muslim/muslimah maupun materi lainnya menunjukkan bahwa indikator pertama memiliki pengaruh yang kuat pada peserta didik untuk lebih aktif, tekun, dan berpartisipasi dalam mengikuti pelajaran, seperti aktif bertanya ketika belum memahami materi yang sedang dipelajari, dan memperhatikan penyampaian materi dengan baik.

Proses pembelajaran dapat diketahui kualitasnya setelah dilakukan evaluasi terhadap peserta didik untuk kemudian dirumuskan tujuan yang belum tercapai dan yang harus dicapai pada pertemuan selanjutnya. Berdasakan hasil angket pada aspek evaluasi dengan indikator mengetahui hasil belajar peserta didik yang dideskripsikan pada item angket nomor 19 dan 20 diperoleh bahwa hasil evaluasi pembelajaran peserta didik yang aktif selama proses pembelajaran memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda dengan peserta didik yang pasif, baik dalam hal memahami, menaganalisis dan mengungkapkan materi yang dipelajarai, seperti ketika pembelajaran materi berbusana muslim/muslimah. Adapun proses evaluasi pembelajaran oleh tenaga pendidik di SMK Negeri 3 Takalar dilakukan dengan menggunakan teknik penilaian tes tertulis, lisan maupun penugasan yang dapat mengukur aspek afektif, kognitif dan psikomotorik peserta didik di kelas.

Hasil respon peserta didik terhadap angket pembelajaran materi berbusana muslim/muslimah pada aspek pemahaman dengan indikator memahami makna

berbusana muslim/muslimah yang dideskripsikan pada item angket nomor 1-4 juga menunjukkan interpretasi bahwa sebagian besar peserta didik di SMK Negeri 3 Takalar memahami makna busana muslim/muslimah sebagai pakaian yang dapat menutup aurat dengan sempurna untuk kemaslahatan dan kebaikan bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Ada beberapa kriteria yang mereka ketahui terkait busana muslim/muslimah, seperti pakaian tidak ketat atau sempit dan tidak menyerupai lawan jenis, seperti larangan menggunakan pakaian berbahan sutra bagi laki-laki.

Indikator kedua aspek pemahaman, yakni menganalisis dan memahami dalil perintah berbusana muslim/muslimah yang dideskripsikan pada item angket nomor 11-14, diperoleh bahwa sebagian besar peserta didik di SMK Negeri 3 Takalar juga dapat menganalisis dan memahami dalil-dalil perintah berbusana muslim/muslimah dengan baik, seperti memahami QS. Al-Aḥzāb/33: 59 sebagai dalil yang mengisyaratkan bahwa setiap muslimah dianjurkan menggunakan jilbab yang lapang sehingga kepala, leher, dan dadanya dapat tertutup dengan baik. Memahami QS. An-Nūr/24:31 sebagai dalil yang menunjukkan kehormatan seorang muslimah dengan menjaga pandangan, menjaga kemaluan, menutup aurat, dan tidak menampakkan perhiasan yang terletak pada daerah yang tidak seharusnya dilihat, seperti: gelang kaki, kalung, dan lain-lain, serta menjelaskan terkait mahram bagi seorang perempuan maupun laki-laki. Tidak hanya kedua dalil tersebut, peserta didik di SMK Negeri 3 Takalar juga dapat menganalisis makna tersirat dari hadis Ummu „Atiyyah yakni menjelaskan pentingnya seorang muslimah untuk menggunakan jilbab ketika melakukan aktivitas di luar rumah, seperti ibadah dan kegiatan lainnya.

2. Perilaku Berbusana Peserta Didik

Perilaku sangat erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hal berkomunikasi maupun dalam hal berbusana. Perilaku terbentuk melalui proses dan adanya dorongan yang berasal dari diri sendiri maupun dari luar. Hal tersebut juga terjadi pada perilaku berbusana terutama dalam lingkungan sekolah.

Busana dalam lingkungan persekolahan dikenal sebagai seragam khusus yang dikenakan oleh peserta didik maupun guru. Ada beberapa seragam yang digunakan peserta didik di SMK Negeri 3 Takalar pada hari-hari tertentu, seperti seragam putih abu-abu untuk hari senin-selasa, seragam batik untuk hari rabu- kamis, seragam pramuka untuk hari jum‟at dan sabtu, seragam olahraga digunakan ketika pelajaran olahraga, dan seragam praktik masing-masing jurusan yang dipakai ketika pelajaran kejuruan. Seragam tersebut juga memiliki beberapa aturan, seperti baju seragam berbentuk lengan panjang, menggunakan rok rempel, serta menggunakan jilbab. Sedangkan peserta didik laki-laki boleh menggunakan baju seragam lengan panjang maupun pendek, dan menggunakan celana panjang.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap peserta didik di SMK Negeri 3 Takalar menggunakan angket perilaku berbusana peserta didik, diketahui bahwa dari 56 peserta didik yang menjadi sampel responden dalam penelitian ini terdapat 53 peserta didik berada pada kategori tinggi dengan persentase sebesar 94,64% dan 3 peserta didik berada pada kategori sedang dengan persentase sebesar 5,36%. Adapun rata-rata persentase respon peserta didik terhadap angket perilaku berbusana peserta didik sebesar 92,92%.

Berdasarkan hasil angket yang diporelah diketahui bahwa pada aspek berbusana muslim/muslimah dengan indikator berbusana muslim/muslimah di sekolah dideskripsikan pada item angket nomor 1-4 menginterpretasikan bahwa

sebagian besar peserta didik di lingkungan sekolah SMK Negeri 3 Takalar menggunakan busana muslim/muslimah dalam bentuk seragam sekolah yang telah ditetapkan di SMK Negeri 3 Takalar. Hasil respon peserta didik juga mengungkapkan bahwa mereka menggunakan seragam sekolah sesuai ketentuan/kriteria busana muslim/muslimah, yakni tidak tembus pandang, longgar, dan tidak menyerupai lawan jenis dengan beberapa kriteria, yakni pakaian yang dibuat khusus untuk laki-laki seperti peci, celana, sendal model laki-laki, baju muslim, dan hal lainnya yg dibuat khusus untuk laki-laki dengan bahan tertentu yang bukan terbuat dari sutra. Sedangkan pakaian yang dibuat khusus untuk perempuan, yakni, jilbab, baju muslimah, rok, sendal, sepatu, dan perhiasan atau aksesoris baik dari emas maupun unsur lainnya, serta hal lain yang khusus dibuat untuk perempuan. Akan tetapi, terdapat pula pakaian yang dapat digunakan oleh laki-laki maupun perempuan, seperti selimut, sarung, sajadah dan hal lainnya dengan tetap memperhatikan motif dan bahan yang digunakan pada pakaian tersebut.

Adapun hasil angket perilaku berbusana peserta didik pada indikator berbusana muslim/muslimah di luar sekolah yang terletak pada item angket nomor 5-20 juga mengungkapkan bahwa peserta didik berbusana muslim/muslimah tidak hanya di lingkungan sekolah saja, akan tetapi juga direalisasikan di luar sekolah.

Peserta didik di SMK Negeri 3 Takalar menggunakan busana muslim/muslimah setelah mempelajari materi berbusana muslim/muslimah. Mereka juga berbusana muslim/muslimah karena kemauan sendiri, tanpa paksaan dari orang lain, dan bukan sebagai gaya hidup mengikuti tren yang berkembang. Peserta didik mengungkapkan bahwa dengan menerapkan busana muslim/muslimah dalam kehidupan sehari-hari membuat perasaan mereka menjadi tenang, damai dan tidak

khawatir. Namun, ketika mereka menggunakan pakaian yang ketat justru menimbulkan rasa tidak nyaman bagi mereka sendiri, sehingga mereka menggantinya dengan pakaian yang sopan, rapi dan bersih setiap hari, serta sesuai syariat Islam. Tidak hanya itu, peserta didik juga memilih kain yang tebal ketika membuat pakaian atau memilih pakaian dengan bahan yang tebal atau tidak menerawang ketika digunakan.

3. Korelasi antara Pembelajaran Materi Berbusana Muslim/Muslimh dengan Perilaku Berbusana Peserta Didik di SMK Negeri 3 Takalar Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran materi berbusana muslim/muslimah (variabel X) dan perilaku berbusana peserta didik di SMK Negeri 3 Takalar (variabel Y) berdistribusi normal dan bersifat linear. Uji linearitas pada penelitian ini dilakukan menggunakan rumus regresi linear sederhana sekaligus untuk menjawab hipotesis awal.

Hasil penelitian ini juga diolah menggunakan rumus korelasi product moment untuk mengetahui tingkat korelasi antara variabel pembelajaran materi berbusana muslim/muslimah dengan perilaku berbusana peserta didik, sehingga diperoleh nilai rxy=0,46155 yang terletak antara interval koefisien 0,40–0,599, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa korelasi antara pembelajaran materi berbusana muslim/muslimah dengan perilaku berbusana peserta didik di SMK Negeri 3 Takalar menunjukkan korelasi sedang.

Interpretasi tersebut, kemudian diuji menggunakan taraf signifikan α=0,05 dan df=54. Sehingga diperoleh rhitung(0,46155)≥rtabel(0,2632). Jadi, dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ha diterima dan Ho ditolak yang juga dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara pembelajaran materi berbusana muslim/muslimah dengan perilaku berbusana peserta didik

di SMK Negeri 3 Takalar. Nilai rhitung yang diperoleh selanjutnya diuji menggunakan Uji T pada df=56 dan taraf signifikan α=0,05. Sehingga diperoleh thitung(3,823) ≥ ttabel(2,003) yang dapat diartikan bahwa terdapat korelasi antara pembelajaran materi berbusana muslim/muslimah dengan perilaku berbusana peserta didik di SMK Negeri 3 Takalar secara signifikan.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang telah dilakukan Ahmad Nur Yasin yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap Perilaku Berbusana Muslimah di SMK Makarya 1 Jakarta” dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian tersebut membuktikan perilaku berbusana muslimah peserta didik perempuan ia lakukan berlandaskan kesadaran sendiri dan merasa malu jika auratnya terbuka. Hal ini diperoleh dari hasil angket, dan diperoleh data dari informan sebanyak hampir 90% peserta didik pada sekolah tersebut menggunakan busana sesuai syariat Islam, serta hasil analisis angket diperoleh rhitung (0,489) > rtabel (0,294) yang berarti cukup atau sedang. Sedangkan koefisien determinan variabel x terhadap variabel y adalah sebesar 23,91%.

Berdasarkan dukungan dari penelitian tersebut, maka peneliti mengungkapkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan menggunakan penyebaran instrumen angket kepada peserta didik di SMK Negeri 3 Takalar yang telah diolah menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial, bahwa kualitas proses pembelajaran materi berbusana muslim/muslimah dapat memberikan pengaruh pada perubahan perilaku berbusana peserta didik menjadi lebih baik dan sesuai syariat meskipun tergolong sedang atau cukup dan sebagai bentuk realisasi penerapan ilmu yang telah diperoleh dari pembelajaran materi berbusana muslim/muslimah.

Hasil angket yang diperoleh juga didukung oleh hasil observasi terstruktur dimana peneliti tidak berpartisipasi secara langsung dengan objek peneliti atau dengan kata lain peneliti hanya bertindak sebagai pengamat tanpa sepengetahuan peserta didik yang menjadi objek pengamatan peneliti pada saat bapak Muhammad Adnan selaku guru PAI di SMK Negeri 3 Takalar sedang melangsungkan proses pembelajaran. Dari hasil observasi tersebut, diperoleh bahwa pembelajaran materi berbusana muslim/muslimah di SMK Negeri 3 Takalar dilakukan dengan melakukan apersepsi dan memperhatikan kesiapan peserta didik dalam mengikuti pelajaran, menjelaskan materi berbusana muslim/muslimah dengan menggunakan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan keadaan peserta didik yang akan diajar atau menggunakan metode yang bervariatif dan menyediakan media yang mendukung penyampaian materi, serta melakukan evaluasi dengan cara memberikan soal tes tertulis kepada peserta didik setelah proses pembelajaran.

Proses pemberian pemahaman terkait busana muslim/muslimah yang dilakukan oleh bapak Muhammad Adnan kepada peserta didik di SMK Negeri 3 Taklar adalah dengan menyampaikan pentingnya menggunakan busana muslim/muslimah, mengungkapkan cara berbusana yang baik menurut Islam, serta memberikan contoh busana muslim/muslimah yang tidak sesuai syariat Islam, baik dalam hal seragam sekolah maupun pakaian sehari-hari.

Pelaksanaan pembelajaran di SMK Negeri 3 Takalar berdasarkan hasil observasi yang dilakukan diperoleh bahwa seringkali pembelajaran berlangsung tidak kondusif karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: daya ingat peserta didik, konsentrasi, minat belajar, bahan pelajaran, suasana kelas, pendidik, metode, dan lingkungan belajar. Adapun solusi yang dilakukan oleh tenaga

pendidik di SMK Negeri 3 Takalar untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memberikan selingan kuis atau permainan selama proses pembelajaran dan menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif setiap pertemuan.

Oleh karena itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya hal lain yang dapat mempengaruhi perilaku berbusana peserta didik di SMK Negeri 3 Takalar selain kualitas pembelajaran materi berbusana muslim/muslimah yang dilakukan di SMK Negeri 3 Takalar. Namun, hal tersebut sangat lumrah terjadi dan telah dijelaskan dalam psikologi bahwa perilaku manusia dapat berubah ketika ada stimulus atau faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya.

Menurut Yosephine Flori Setiarini, terdapat faktor internal yang berbentuk fisik dan psikis yang dapat dilihat pada diri setiap individu, seperti: latar belakang pendidikan, keadaan ekonomi, bentuk tubuh, dan umur, serta adanya faktor eksternal yang berbentuk sebuah kondisi atau keadaan yang berasal dari lingkungan sekitar individu itu sendiri, seperti lingkungan alam, sekolah, keluarga dan masyarakat yang dapat mempengaruhi perilaku atau cara berbusananya.

Adapun penerapan berbusana muslim/muslimah peserta didik di SMK Negeri 3 Takalar dari sekolah SMK lainnya yang berada di wilayah Takalar sebagaimana hasil observasi yang telah dilakukan, diperoleh bahwa pemhaman pembelajaran materi berbusana muslim/muslimah kemudian direalisasikan dengan membuat peraturan penggunaan seragam sekolah berdasarkan syariat Islam bagi peserta didik di SMK Negeri 3 Takalar bahwa setiap peserta didik harus menggunakan seragam sekolah yang telah ditetapkan sesuai jadwal penggunaannya dengan tetap memperhatikan kriteria berbusana sesuai syariat yang telah dipelajari, seperti tidak menggunakan pakaian lawan jenis, tidak ketat, dan dapat menutup aurat. Penggunaan seragam sekolah peserta didik di SMK

Negeri 3 Takalar juga selalu dilakukan pemeriksaan secara terjadwal, yakni pada hari senin, sedangkan pada hari-hari biasa hanya bersifat himbauan. Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh pengurus OSIS SMK Negeri 3 Takalar, guru BK, dan guru-guru juga turut melakukan pemeriksaan sebelum pembelajaran dimulai.

Adapun peserta didik yang melanggar aturan dengan memendekkan baju (jangkis), menggunakan rok span, atau menggunakan celana ketat (botol) bagi laki-laki, maka diberikan himbauan untuk mengganti seragam tersebut dan diberi pengurangan point. Akan tetapi, jika sudah beberapa kali melanggar, maka akan diberikan surat kepada orang tua peserta didik yang bersangkutan dan seragam tersebut akan langsung digunting, sehingga seragam tersebut tidak dapat digunakan lagi.

Berdasarkan data tersebut, maka diketahui bahwa pembelajaran materi berbusana muslim/muslimah yang telah dilaksakan oleh para pendidik bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan pendidik bidang strudi lainnya memiliki korelasi sedang dengan perilaku berbusana peserta didik di SMK Negeri 3 Takalar.

76 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan yang telah dideskripsikan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Pembelajaran materi berbusana muslim/muslimah di SMK Negeri 3 Takalar berada dalam kategori tinggi dengan rata-rata persentase sebesar 91,68%. Data tersebut menginterpretasikan bahwa pembelajaran materi berbusana muslim/muslimah di SMK Negeri 3 Takalar berada pada kategori tinggi.

2. Perilaku berbusana peserta didik di SMK Negeri 3 Takalar dari 56 peserta didik yang menjadi sampel responden dalam penelitian ini terdapat 53 peserta didik berada pada kategori tinggi dengan persentase sebesar 94,64% dan 3 peserta didik berada pada kategori sedang dengan persentase sebesar 5,36%. Adapun rata-rata persentase respon peserta didik terhadap angket perilaku berbusana peserta didik sebesar 92,92%.

Data tersebut dapat menginterpretasikan bahwa perilaku berbusana peserta didik di SMK Negeri 3 Takalar berada pada kategori tinggi.

3. Terdapat korelasi antara pembelajaran materi berbusana muslim/muslimah dengan perilaku berbusana peserta didik di SMK Negeri 3 Takalar berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan menggunakan korelasi product moment pada taraf signifikan 0,05%

diperoleh Thitung(3,823)≥ttabel(2,003) yang dapat diartikan bahwa terdapat korelasi antara pembelajaran materi berbusana muslim/muslimah dengan perilaku berbusana peserta didik di SMK Negeri 3 Takalar secara positif dan signifikan.

B. Implikasi Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, diketahui bahwa penelitian ini memili korelasi antara pembelajaran materi berbusana muslim/muslimah dengan perilaku berbusana peserta didik yang berbentuk positif, dan dapat memberikan beberapa implikasi, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi sekolah diharapkan agar dapat meningkatan kualitas pelaksanaan pembelajaran dengan menyediakan perangkat pembelajaran dan lebih memperhatikan perilaku berbusana peserta didik di lingkungan sekolah SMK Negeri 3 Takalar.

2. Bagi peserta didik di SMK Negeri 3 Takalar diharapkan dapat membantu meningkatkan cakrawala berfikir mengenai pembelajaran materi berbusana muslim/muslimah, dan menumbuhkan kesadaran peserta didik dalam berbusana sesuai dengan syariat.

3. Bagi peneliti agar dapat meningkatkan cakrawala berfikir terkait pembelajaran materi berbusana muslim/muslimah, dan penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai pijakan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini dengan ruang lingkup yang lebih luas.

78

DAFTAR PUSTAKA Al-Qur‟anul Karim.

Almanhaj. “Dua Golongan Calon Penghuni Neraka”. Situs Resmi Almanhaj. https:

//almanhaj.or.id/12628-dua-golongan-calon-penghuni-neraka-orang-yang- suka-memukul-manusia-dan-wanita-yang-berpakaian-tetapitelanjang.html (13 Mei 2022).

Anafarhanah, Sri. “Tren Busana Muslimah dalam Perspektif Bisnis dan Dakwah”, Alhadharah 18. No. 1 (2019): h. 82-83.

Ansharullah. “Pakaian Muslimah Dalam Perspektif Hadis dan Hukum Islam”.

Diktum 17. No 1 (Juli 2019): h.76.

Arifin, Muhammad. Akhlak dan Etika. Jakarta Selatan: Unindra Press. 2020.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta:

Rineka Cipta. 2013.

Al-Azdi, Sulaiman bin al-Asy‟asy Abu al-Sijistani. Sunan Abi Daud. Juz II. t.t:

Dar al-fikr. t. th.

Al-Bukhari, Abu Abdillah Muhammad ibn Ismail. Sahih al-Bukhari. Jilid XX.

Kairo: Dar al-Fikr. t.th.

“Busana_Muslim”. Wikipedia Ensiklopedia Bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/

Busana_ Muslim (20 September 2021).

Damopolii, Muljono, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah: Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi dan Laporan Penelitian.

Darman, Regina Ade. Belajar dan Pembelajaran. Padang: Guepedia. 2020.

Febriana, Rina. Evaluasi Pembelajaran. ed. Bunga Sari Fatmawati. Cet. I; Jakarta:

Bumi Aksara. 2019.

Gade, Syabuddin dan Sulaiman, Pengembangan Interaksi Edukasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam: Teori dan Praktik. Edisi 1. Cet. I; Banda Aceh:

Ar-Raniry Press. 2019.

Garnesia, Irma. “Persoalan SMK: Stigma, Putus Sekolah, hingga Pengangguran”.

tirto.id Online. 17 Juli 2018. https://tirto.id/persoalan-smk-stigma-putus- sekolah-hingga-perguruan-cPhn (27 September 2021).

Hamdayama, Jumanta. Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara. 2016.

Hardianti. “Pengaruh Hasil Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Etika Berbusana Muslimah Sekolah MTs DDI Taqwa Parepar”. Skripsi.

Parepare: Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Parepare. 2020.

Haryanto, dkk., Ilmu Pendidikan: Landasan Filosofis, Rujukan Teoretik dan Terapannya (Yogyakarta: UNY Press, 2018), h.193.

Hidayati, Tri. dkk. Statistika Dasar: Panduan Bagi Dosen dan Mahasiswa. Jawa Tengah: Pena Persada, t.th.

Hurit, Roberta Uron. dkk. Belajar dan Pembelajaran. Jawa Barat: Media Sains Indonesia. 2021.

Istivadah, Mirza Diana. “Pengaruh Hasil Pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap Etika Berbusana di Luar Sekolah Siswa-Siswi Madrasah Aliyah Bahrul Ulum Blawi Karangbinangun Lamongan”. Skripsi. Surabaya: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel. 2018.

Katsir, Tafsir Ibnu. “Tafsir Surat Al-A‟raf, ayat 26”, Situs Resmi Tafsir Ibnu Katsir. http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-al-araf-ayat- 24-25_13.html ( 31 Maret 2022).

---.“Tafsir Surat Al-A‟raf, ayat 26”. Situs Resmi Tafsir Ibnu Katsir.

http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-al-araf-ayat-31.html (13 Mei 2022).

---. Tafsir Ibnu. “Tafsir Surat An-Nur Ayat 31”. Situs Resmi Tafsir Ibnu Katsir. http://www.ibnukatsironline.com/2015/07/tafsir-surat-nur-ayat-31.

html (15 Mei 2022).

Kementerian Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Cet. XXIII; Jakarta Timur:

Darus Sunnah, 2018), h. 154.

Khairiyah, Nelty dan Endi Suhendi Zen. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Edisi Revisi. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

2017.

Kusmidi, Henderi. “Konsep Batasan Aurat dan Busana Muslimah Dalam Perspektif Hukum Islam”. El-Afkar 5. No. 2 (Juli-Desember 2016): h. 99- 100.

Lestari, Sinta Dewi. “Pengaruh Berbusana Muslimah terhadap Akhlakul Karimah Siswi di SMP Al-Imam Metro Kibang Lampung Timur”. Skripsi. Metro Lampung: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN). 2018.

Malasari, Yeni. “Pengaruh Pemahaman Materi Berbusana Muslimah terhadap Cara Berbusana Siswi di Sekolah Menengah Atas Negeri 12 Garuda Sakti Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampang Pekanbaru”. Skripsi.

Pekanbaru: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Syarif Kasim.

2018.

Malinda, Putri dan Ratna Suhartini. “Penerapan Patcwork dan Payet pada Busana Pesta Malam dengan Tema Vie Ancienne”, Fashion & Textile Design Unesa 1, (2020): h. 83.

Mawardi dan Sri Handayani. “Faktor-Faktor Penunjang Kemampuan Belajar di Sekolah Dasar Negeri Lae Langge Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam”. Pendidikan Islam 10. No. 2 (November 2019): h.107-110.

Muslimah. “Jilboobs, Jilbab NamIun Berpakaian Ketat”. Situs Resmi Muslimah.

https://muslimah.or.id/6305-jilboobs-jilbab-namun-berpakaian-ketat.html (13 Mei 2022).

Al-Naisaburi, Abu Al-Husain Muslim Ibn Al-Hajjaj Ibn Muslim Al-Qusyairi.

Sahih Muslim. Juz IV. Beirut: Dar Al-Jil. t.th.

Nurcahyadi, Ghani. “Industri Fesyen Muslim Indonesia Punya Peluang Tembus Pasar Global”. Blog Ghani Nurcahyadi. https://mediaindonesia.com/

hiburan/398073/industri-fesyen-muslim-indonesia-punya-peluang-tembus- pasar-global (27 September 2021).

Dokumen terkait